Kisah Sukses & Biografi Larry Ellison, Pendiri Oracle Corporation

Kisah Sukses & Biografi Larry Ellison, Pendiri Oracle Corporation

Larry Ellison adalah tokoh terkenal dibalik suksesnya Oracle Corporation. Nama Oracle pasti sudah sangat familiar untuk mereka yang berkecimpung di dunia pengembangan teknologi. Khususnya dengan produk- produk Oracle seperti Oracle RDBMS, Mysql, dan Java.

Oracle sendiri merupakan perusahaan manajemen data (database management system) terbesar di dunia. Kesuksesan Larry Ellison dalam mengembangkan perusahaan ini berhasil membawanya ke jajaran 10 besar orang terkaya di dunia versi Forbes.

Ada banyak pelajaran menarik; yang bisa kita peroleh dari sosok Larry Ellison. Di artikel kali ini, Panda akan secara lengkap mengulas kisah & biografi Larry Ellison dan bagaimana perjalanannya menjadi salah satu tokoh sukses yang menginspirasi banyak orang.

Biografi Larry Ellison

Sosok yang mempunyai nama lengkap “Lawrence Joseph Ellison” ini lahir pada 17 Agustus tahun 1944 di New York. Sang ibu, Florence Spellman, menjadi orangtua tunggal Larry sejak berusia 19 tahun karena tidak menikah dengan ayah Larry.

Ayah Larry sendiri merupakan seorang pilot udara Amerika Serikat berkebangsaan Italia. Dengan kondisi ini di usia yang masih sangat muda, sang ibu belum siap untuk membesarkan Larry.

Masa Kecil

Masa anak- anak Larry Ellison
Foto anak- anak Larry Ellison/ via Pinterest

Masa kecil Larry Ellison terbilang tidak menyenangkan.

Di usia sembilan bulan, Larry menderita pneumonia. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, sang Ibu mengirimnya ke Chicago untuk tinggal bersama bibi dan pamannya, Lillian Spellman Ellison dan Louis Ellison. Keduanya kemudian mengadopsi Larry sebagai anak, sementara sang Ibu mulai mencari pekerjaan di California.

Sang ayah sendiri tidak pernah tahu tentang adopsi ini sehingga Larry tidak pernah bertemu dengan ayahnya sampai usia remaja.

Paman yang kemudian menjadi ayah angkatnya adalah seorang imigran Rusia. Bibi Larry mengasuhnya dengan penuh kasih sayang. Sedangkan sang paman mempunyai watak yang lebih keras.

Ada banyak situasi yang membuat Larry terlibat pertengkaran dengan pamannya karena kesalahpahaman. Kendati begitu, Larry tetap tumbuh menjadi anak yang mandiri dan percaya diri di bawah asuhan keluarga kecilnya.

Masa Sekolah

Memasuki usia sekolah, Larry menempa pendidikan di Eugene Field Elementary School. Ia kemudian melanjutkan pendidikan SMA di Sullivan High School, lalu pindah ke South Shore High School.

Semasa sekolah, Larry dikenal sebagai pribadi yang cerdas. Ia mempunyai ketertarikan lebih di pelajaran teknologi, terutama pesawat ruang angkasa. Ia juga sangat suka dengan pelajaran olahraga seperti bola voli dan yang lainnya.

Nilai- nilai Larry cukup bagus di bidang ilmu pengetahuan alam dan matematik. Namun kemudian Larry mengalami perubahan perilaku saat mengetahui bahwa orang yang mengasuhnya selama ini bukanlah orangtua kandungnya.

Masa Muda

Masa muda Larry Ellison
Foto masa muda Larry Ellison

Lulus dari jenjang SMA,, Larry Ellison melanjutkan studi ke University of Illinois di Urbana, Champaign, jurusan ilmu Fisika, pada tahun 1962. Larry saat merasa bahwa masa depan cerah sudah ada di depan mata.

Namun kemudian kejadian tidak terduga terjadi, yaitu sang ibu angkat meninggal dunia. Larry sangat dekat dengan sang ibu angkat dan mempunyai hubungan yang sulit dengan ayah angkatnya. Sang ayah angkat, Louis sering mengatakan bahwa dia becus dalam melakukan segala hal dan tidak akan pernah berarti apa- apa.

Selain faktor biaya dan nilai yang kurang bagus, Larry menolak untuk mengikuti ujian akhir di bangku kuliah dan memutuskan keluar dari kampus.

Larry kemudian melanjutkan hidupnya dengan bekerja paruh waktu. Tidak lama kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah lagi di Chicago University. Ia mengambil jurusan fisika dan matematika.

Sayangnya, ia hanya bertahan selama satu semester. Larry berhenti karena masalah biaya dan juga sudah kehilangan minat belajar. Kala itu, motivasinya lebih kuat untuk bertahan hidup.

Usai berhenti kuliah, di tahun 1966 Larry memutuskan untuk pindah ke Berkeley, California. Larry menggunakan sedikit uang yang ia miliki sebagai modal kursus komputer, sembari belajar secara otodidak dari buku- buku komputer yang ia miliki.

Saat merasa pengetahuannya di bidang komputer sudah cukup memadai, Larry kemudian melamar pekerjaan di berbagai perusahaan. Namun perjuangannya untuk memperoleh pekerjaan pertama tidak mudah mengingat ia tidak mempunyai ijazah sarjana.

Ia mengalami beberapa penolakan sampai akhirnya mendapatkan pekerjaan pertamanya di perusahaan investasi bernama “Fireman’s Fund” sebagai teknisi Komputer. Dari sini pengalaman Larry semakin bertambah karena ia sering memperbaiki perangkat keras dari komputer rusak dan memperbaiki banyak masalah berkaitan dengan perangkat.

Awal Karir

Dari Fireman’s Fund, Larry Ellison memutuskan untuk pindah kerja di Bank Wells Fargo. Di tempat ini ia juga bekerja sebagai seorang teknisi. Ia cekatan dalam hal pekerjaan, sayangnya ia merasa kurang mendapatkan penghargaan dari etos kerjanya.

Di tahun 1973, dia mulai bekerja di Ampex, perusahaan elektronik Amerika Serikat. Disini ia bertemu dengan sesama programmer, Ed Oates dan Bob Miner. Saat bekerja di Ampex Corp, Larry bertanggungjawab membuat database untuk CIA (Central Intelligence Agency).

Ampex ini lah yang kemudian menginspirasinya untuk mendirikan Oracle yang kemudian menjadi perusahaan database terbesar di dunia.

Breaking point nya adalah saat Larry membaca sebuah teori database relasional yang ditulis oleh Edgar F. Codd. Tulisan itu mendorong Larry untuk mengembangkan teori dalam membangun bisnis berkonsep “Structured Query Language” atau SQL. Proyek ini kemudian ia beri nama Oracle.

Kisah Sukses Larry Ellison Bersama Oracle Corporation

Di tahun 1977, Larry Ellison mengajak dua rekannya saat bekerja di Ampex, Ed dan Robert Miner untuk resign dan mendirikan perusahaan database milik mereka sendiri, Relation Software Inc.

Awal Berdiri Oracle Corporation

Pendiri Oracle Corporation
Pendiri Oracle Corporation

Larry memulai perusahaannya ini dengan modal $2000 dan karyawan kurang dari 10. Saat akan menggaet klien besar, Larry menyadari bahwa korporasi tidak akan berani mengambil resiko untuk produk baru.

Untuk itu, Larry dan rekannya memutuskan untuk tidak menggunakan label version 1.0, melainkan langsung version 2. Rencana ini ternyata berjalan sukses.

Pada tahun 1979, Relational Software Inc merilis Oracle yang menjadi program database relasional komersil paling populer. Mereka mengakuisisi klien besar sekelas CIA yang merupakan Dinas Intelijen Amerika Serikat.

Mereka selanjutnya juga menangani Wright Patterson Air Force Base dan menekan kesepakatan dengan perusahaan komputer IBM di tahun 1981.

Berganti Nama Menjadi Oracle Corporation

Oracle Corporation

Dengan inovasi dan pemasaran agresif, perusahaan Larry akhirnya resmi berganti nama menjadi Oracle System Corporation dan menjadi Oracle Corporation di tahun 1982 usai pertumbuhan yang masif.

Di tahun 1982 ini, pendapatan Oracle mencapai $2,5 juta dengan mempunyai 75 klien mikro. Di tahun 1986, Oracle mampu menghasilkan $55 juta. Perusahaan semakin berkembang pesat dan jumlah karyawan yang mereka miliki juga semakin bertambah banyak.

Larry Ellison dan Jatuh Bangun Oracle

Kesuksesan Oracle semakin pesat seiring dengan berkembangnya kebutuhan database dunia yang semakin banyak. Di tahun 1986, Oracle resmi go public di bursa saham.

Namun tentu saja, sama seperti perusahaan lainnya, Oracle pernah mengalami jatuh bangun dan mengalami beberapa masalah.

Di tahun 1990, pemegang saham melakukan gugatan untuk audit internal untuk mengungkap bahwa Oracle telah melebih- lebihkan pendapatannya. Kejadian ini membuat saham perusahaan anjlok secara drastis dan nilai jual berkurang sebanyak 80%.

Di ambang kebangkrutan, Oracle harus membayar gugatan class action dari pemegang saham sebesar $24 juta. Mereka juga harus memecat karyawan sekitar 400 orang sebagai langkah efisiensi perusahaan.

Di pertengahan 1990 an, Larry juga sempat melihat peluang untuk bersaing dengan Microsoft Corporation. Ia pun mengembangkan alternatif murah untuk komputer pribadi desktop (PC), yang kemudian ia beri nama Komputer Jaringan (NC – Network Computer).

Sayangnya, NC tidak sepenuhnya bekerja seperti PC standar dan ada banyak kendala dalam pengembangannya. Pada akhirnya, Microsoft terus mendominasi desktop dan Ellison mengakui bahwa NC masih terlalu dini secara teknologi.

Berbagai masalah yang timbul membuat Larry melakukan restrukturisasi manajemen Oracle. Di akhir tahun 1992, Oracle kembali sehat secara finansial dan kembali terus berkembang.

Tangan Dingin Larry Ellison

Kisah Sukses Larry Ellison

Larry Ellison tidak pernah menyerah dengan keadaan. Dia selalu mempunyai berbagai macam strategi untuk terus mengembangkan bisnisnya di bidang perangkat lunak.

Di tahun 1994, Oracle melakukan akuisisi resmi manajemen bisnis data relasional (RDBMS). Selain itu, ada banyak strategi yang Larry lakukan untuk terus mempertahankan dan mengembangkan Oracle.

Di awal tahun 200 an, Larry memulai strategi agresif membeli perusahaan perangkat lunak saingan. Dia melakukan banyak akuisisi bernilai miliaran dollar, termasuk pembelian PeopleSoft (2005), Siebel (2006), BEA (2008), dan Sun Microsystem (2010).

Kini Oracle menjelma sebagai perusahaan penguasa database di dunia. Banyak sekali produk database yang menggunakan produk dari Oracle, seperti Mysql dan Java. Selain itu, produk- produk lain yang tidak kalah mentereng antara lain Development Tool (Oracle Developer, Oracle Designer), Application Server (Web DB, OAS) dan Oracle Application Server.

Di tahun 2014, Ellison mengundurkan diri dari posisi CEO Oracle. Kendati begitu, dia masih terlibat di perusahaan sebagai ketua eksekutif dan CTO.

Tangan dingin Larry telah berhasil menjadikan Oracle sebagai perusahaan pengembang perangkat lunak terbesar kedua setelah Microsoft. Hal ini sekaligus membuat nya menjadi orang terkaya dunia ke 7 tahun 2021 versi Forbes, dengan kekayaan US$ 118.1 miliar.

Biografi Larry Ellison – Kisah Kehidupan Pribadi

Larry Ellison bersama putri dan putranya
Larry Ellison bersama putri dan putranya

Dalam kehidupan pribadinya, Larry kurang bersahabat dengan pernikahan. Ia pernah menikah sebanyak 4 kali dan semua berakhir dengan perceraian. Larry mempunyai putra putri yang berbakat di bidangnya masing- masing, serta sukses dalam menjalani bisnis mereka.

Putranya yang bernama David Ellison yang merupakan CEO media Skydance. Sedangkan putrinya Megan Ellison adalah pendiri Anna Pictures dan salah satu produser film Amerika.

Larry Ellison mempunyai pulau pribadi di Hawai, Lanai Island, yang ia beli pada tahun 2012 seharga $300 juta. Larry berencana  mengembangkan infrastruktur di pulau tersebut dan memproduksi buah serta sayuran untuk dijual di seberang lautan.

Lanai Island di Hawai, pulau pribadi Larry Ellison
Lanai Island di Hawai, pulau pribadi Larry Ellison

Selain menuai prestasi di bidang bisnis, Larry juga menjadi kepala tim kapal pesiar Amerika yang ia dirikan di tahun 2000. Ia mempunyai kapal pesiar bernama Rising Sun yang merupakan kapal pesiar kedelapan terbesar di dunia. Kapal ini mempunyai ukuran panjang 453 kaki atau sekitar 138 meter. Sayangnya ia menjual kapal ini pada David Geffen pada 2010 silam.

Kapal pesiar Rising Sun milik Larry Ellison
Kapal pesiar Rising Sun milik Larry Ellison

Selain itu, Larry juga gemar bermain tenis dan merupakan pilot berlisensi. Ia mempunyai beberapa pesawat jet militer yang salah satunya adalah SIAI-Marchetti S.211.

Memang, ada banyak sisi menarik dari kehidupan Larry Ellison ini. Dengan background keluarga yang tidak harmonis, Larry belajar tentang ketekunan, mandiri, percaya diri dan kerja keras.

Perjuangan Larry tidak mudah. Namun dengan tekad kuatnya, ia berhasil menaklukkan tantangan dalam hidupnya dan meraih titik kesuksesan.

Semoga biografi dan kisah sukses Larry Ellison ini menginspirasi harimu untuk menjadi lebih baik ya! 🙂

Berharta Lebih dari 100 Miliar Dollar, 3 Sosok Ini Bergelar Centibillionaire

Berharta Lebih dari 100 Miliar Dollar, 3 Sosok Ini Bergelar Centibillionaire

Kita semua mungkin sudah sangat familiar dengan kata- kata miliarder. Karena dengan mempunyai harta senilai minimal USD 1 miliar saja, maka seseorang sudah bisa disebut dengan miliarder.

Namun, pernahkah Anda mendengar seseorang mendapatkan gelar centibillionaire? Dibandingkan dengan gelar billionaire, gelar ini jauh lebih eksklusif. Hanya mereka yang mempunyai kekayaan di atas USD 100 miliar atau setara dengan Rp 1.427 triliun saja yang bisa mendapatkannya.

Lantas, siapa saja orang- orang yang super kaya itu? Dikutip dari laman Reuters (22/10/2019), saat ini hanya ada 3 orang di dunia yang mendapatkan gelar centibillionaire ini :

Jeff Bezos

Jeff Bezos kini bergelar centibillionaireBos Amazon satu ini mempunyai kekayaan senilai USD 110,9 miliar atau senilai Rp 1,5 triliun. Harta kekayaan Jeff Bezos bukan hanya berasal dari Amazon saja. Pria yang telah bercerai dengan sang istri dan sudah mempunyai kekasih baru ini juga menghasilkan banyak pundi- pundi dollar dari hasil investasinya di berbagai bisnis properti, toko sayur mayur, dan media.

Bill Gates

Bill Gates kini bergelar centibillionaire

Boss Microsoft ini mempunyai kekayaan bersih senilai USD 105,3 miliar atau setara Rp 1,488 triliun. Sebagai boss perusahaan raksasa teknologi, Bill Gates populer sebagai sosok yang cerdas dan anti kritik.

Di sisi lain, ia dikenal sebagai philanthropist, yaitu tokoh yang super dermawan. Ia mempunyai banyak sumbangsih di dunia ilmu pengetahuan dan sosial dengan mendirikan beberapa yayasan. Salah satu yayasan- nya yang terkenal adalah Bill & Melinda Gates Foundation.

Untuk menghidupi yayasan yang dimilikinya bersama sang istri, ia menggelontorkan dana hingga puluhan miliar dollar. Yang menarik, kebiasaan Gates yang super dermawan tak pernah membuat asetnya berkurang. Kekayaannya justru bertambah USD 16 miliar atau Rp 224 triliun.

Bernard Arnault

Bernard Arnault, pemilik brand Louis Vuitton
Tokoh selanjutnya yang mendapatkan gelar Centibillionaire adalah bos grup LVMH alias Moet Hennessy – Louis Vuitton SE. Bernard Arnault mempunyai kekayaan senilai USD 100,4 miliar atau Rp 1.469 triliun.


Dalam klub centibillionaire ini, Arnault bisa disebut sebagai pendatang baru. Ia mendapatkan gelar ini usai saham perusahaannya naik 2,9 persen menjadi 368,8 euro per lembar. Dalam waktu relatif singkat, kekayaannya langsung naik sebesar USD 32 miliar atau Rp 456 triliun tahun ini.

Arnault sendiri menguasai separuh saham LVMH dan mempunyai 97 persen saham Christian Dior. Saat ini kekayaannya setara dengan 3 persen ekonomi Perancis.

Berbeda dengan Bezos dan Gates yang mempunyai reputasi suka bersosial, Arnault dinilai tidak begitu dermawan, meski hartanya melimpah ruah. Bahkan saat ia menyumbang sekalipun, banyak yang berspekulasi ini dilakukan untuk sensasi semata.

Salah satunya saat Katedral Notre Dame di Paris terbakar Apri lalu. Ia menyumbang lebih dari USD 650 juta untuk renovasi tempat ibadah tersebut. Namun, nominal ini dinilai masih sangat kecil dibandingkan kontribusi Gates untuk yayasannya yang ditotal hampir mencapai USD 35 miliar.

Arnault juga mempunyai yayasan sendiri yang ia dirikan pada 2006 silam bernama Louis Vuitton Foundation for Creation. Namun lagi- lagi nominal investasi yang “hanya” USD 140 juta ini membentuk opini lain. Meski begitu, yayasan yang bergerak mendukung seni dan budaya kontemporer Perancis ini semakin berkembang pesat.