10+ Alasan Kuat Mengapa Banyak Orang Tidak Memulai Usahanya Sendiri

10+ Alasan Kuat Mengapa Banyak Orang Tidak Memulai Usahanya Sendiri

Siapa sih yang tidak mau punya usaha sendiri? Setiap orang pasti mau dong? Kata logika sih begitu.

Namun kenyataannya, tidak sedikit orang yang sudah terlalu nyaman untuk menerima gaji bulananenggan memulai usahanya sendiri. Tak peduli jika waktu lembur sudah luar biasa menyita waktu, terbebani dengan target tidak masuk akal, jabatan yang itu- itu saja, atau gaji yang tidak berubah- ubah.

Apapun itu, menjadi karyawan dirasa lebih aman dan nyaman. Karena flow nya sudah jelas dan mereka tidak harus repot memikirkan strategi manajemen, apalagi potensi kerugian.

Yes, bisnis memang identik dengan untung rugi. Dimana- mana, jalan meraih sukses itu memang tidak gampang. Harus ada yang dikorbankan dalam meraih sukses.

Tapi kalau sudah bertemu jalannya dan menikmati, dijamin, sukses akan terasa lebih mudah untuk diraih. Masalahnya, beranikah kita memulai? Beranikah ambil resiko?

Ternyata Ini Alasan Orang- orang Masih Enggan Memulai Usaha nya Sendiri

Sukses itu nikmat lho. Tapi kok ya tidak sedikit orang yang takut untuk mendekati sukses.

Takut apa? Takut mimpinya ketinggian dan tidak sampai. Padahal memang belum melakukan apa- apa. Nah, kalau dari awal memang mentalnya seperti itu, mau sukses tapi tidak mau berjuang ya sudah, jadilah karyawan seumur hidup.

Dikutip dari The #Entrepreneur, kami merangkum setidaknya ada 10 alasan dibalik banyaknya orang yang masih enggan untuk memulai bisnisnya sendiri. Dari 10 poin ini akan ada banyak hal yang dapat kita pelajari. Yuk kita baca satu per satu ^_^

1. Tetap Ingin Berada di Zona Nyaman

Tidak bisa dipungkiri, menjadi pengusaha berarti harus mau keluar dari zona nyaman kita. Kita dituntut untuk mencoba hal baru dan berjuang dengan serius. Khususnya jika kita memang bukan berasal dari kalangan berada, yang artinya benar- benar memulai dari bawah.

Seorang pengusaha sangat familiar dengan kata- kata jatuh, bangkrut, kerja keras, jatuh bangun, gagal dan kata- kata sejenisnya. Bagi beberapa orang, kata- kata ini horor.

Mereka lebih nyaman dengan kata- kata gajian, bonus sudah cair atau besok libur. Hmmmm… bagaimana menurut Anda?

2. Takut Dengan Ketidakpastian

Berbeda dengan mereka yang bermental pengusaha, tidak sedikit orang yang takut pada ketidakpastian dan jatuh miskin. Dunai bisnis memang dikenal dengan banyak hal yang tidak pasti, tapi disinilah nikmat dan tantangannya.

Bagi mereka yang enggan memulai usaha, sebelum membayangkan indahnya sukses, mereka sudah banyak membayangkan tentang bangkrut, minim profit. Tentu itu sangat bisa terjadi, tapi bagaimana jika mempersiapkan itu dengan pikiran yang lebih positif?

3. Tidak Ada Modal

Ini sih alasan klasik. Banyak para karyawan yang tidak berani mencoba berbisnis dengan alasan tidak ada modal atau modal kurang. Hitung- hitungan memang penting dalam memulai bisnis, tapi terlalu banyak berhitung justru dapat menciutkan nyali.

Faktanya, modalnya sebenarnya hanyalah salah satu faktor kecil yang membuat para pengusaha sukses besar dengan bisnisnya. Sebagian pengusaha terkadang hanya mengandalkan passion saja saat memulai usaha mereka.

Anda bahkan bisa memulai bisnis tanpa modal atau modal minim. Yang penting mau bergerak dan mencoba dulu. Misalnya saja dengan mencoba bisnis reseller dan dropshipper.

4. Tidak Ada Dukungan dari Keluarga atau Pasangan

Ketika sudah berkeluarga, tanggung jawab seseorang menjadi semakin besar. Tidak jarang, ini menjadi sebuah alasan untuk enggan memulai usaha. Mereka takut kalau usahanya tidak jalan atau hasilnya yang diperoleh tidak sebesar ketika menjadi karyawan.

Belum lagi kalau keluarga atau pasangan setengah hati karena tidak yakin dengan prospek bisnis yang akan digeluti. Saat bekerja di perusahaan multinasional, keluarga biasanya yang paling menentang untuk pindah haluan menjadi pengusaha.

5. Bingung Cara Mulainya

Tidak jarang kita mendengar banyak orang yang bertanya bagaimana cara memulai sebuah usaha atau bisnis.

“Mulainya darimana sih? Caranya gimana sih?”

Persis seperti salah satu quote terkenal dari Bob Sadino, bisnis terbaik itu bukan bisnis yang terus ditanyakan, tapi langsung dijalankan. Ilmunya memang tetap dibutuhkan, tapi tidak dengan tanya kesana kesini tanpa keberanian untuk memulai.

Jika memang Anda ingin memulai usaha, coba lah memulai dengan membaca- baca artikel bisnis, atau bisa juga dengan mengikuti seminar atau workshop.

6. Ragu dengan Kemampuan Diri Sendiri

Percaya lah, setiap orang pasti pernah meragukan dirinya sendiri. Yang menjadi pertanyaan, kalau kemampuan diri hanya disimpan dan tidak diasah, mana bisa jadi lebih baik?

Tidak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru dan melatih diri kita menjadi lebih kreatif dan inovatif. Cobalah dengan mulai menjual beberapa produk kepada teman dekat dan keluarga. Tidak masalah jika mereka tidak membeli atau hanya membeli sedikit, it’s nice to try.

Atau cobalah iseng- iseng melakukan riset produk untuk dijual. Ini mungkin kegiatan sederhana, tapi bisa membangkitkan rasa ingin tahu untuk melangkah lebih jauh lagi. Awali dengan memancing diri untuk bergerak dan mengembangkan diri.

7. Mendengar Sahabat atau Kerabat Gagal dalam Bisnis

Pengalaman dari orang- orang yang ada di sekitar kita memang bisa mempengaruhi mindset dan action kita. Misalnya kita sering mendengar sahabat jatuh dari bisnis, ini bisa saja membuat nyali kita menjadi ciut, sehingga kita lebih pilih jalur aman menjadi karyawan.

Pikiran negatif seperti ini memang sangat bisa membekas di benak kita. Daripada terus berpikir negatif ini, ambillah kesempatan Anda. Tanpa mencobanya, Anda tidak akan pernah belajar dan melangkah maju.

8. Belum Menemukan Pola Bisnis yang Cocok

Jika ini yang menjadi alasan Anda, bisa jadi Anda sebetulnya sudah mulai memikirkan beberapa cara untuk memulai bisnis. Namun, karena merasa tidak cocok ini dan itu, maka ada rasa takut untuk memulai.

Memang baik sebenarnya memulai bisnis dengan cara yang sehati dengan kita. Jika memang keinginan sudah ada, bekali diri dengan mengenal berbagai pola bisnis lebih dulu. Proses ini akan membangkitkan ketertarikan Anda dan rasa ingin mencoba kembali.

9. Menimbang- nimbang Bisnis Apa yang Akan Dijalankan

Jenis binis memang banyak di dunia ini. Ada yang mencicipi bisnis kuliner, ada yang berbisnis ritel, dan ada juga yang fashion. Cara termudah untuk memulai adalah yang paling sesuai dengan passion kita.

Semakin sesuai ide bisnis dengan passion, maka akan semakin mudah untuk ketemu jalannya. Kenapa? Karena kita selalu memiliki tenaga dan semangat ekstra dalam menjalaninya.

10. Merasa Ingin Membangun Channel/ Jaringan Bisnis Dulu

Ya betul, membangun jaringan bisnis memang sangat penting dalam bisnis. Tapi, jangan sampai hal ini menjadi kendalamu dalam memulai bisnis. Membangun jaringan bisnis dapat dilakukan sambil berjalannya bisnis.

Dengan memulai bisnis Anda segera, Anda akan semakin mengenal potensi pasar. Selanjutnya, Anda akan berkenalan dengan orang- orang yang terkait dengan model bisnis Anda. Dengan sendirinya, jaringan bisnis akan terbentuk.

11. Pernah Mau Mencoba, Tapi Sudah Gagal Duluan

Apakah ada orang yang baru mau icip- icip memulai bisnis, tapi gagal duluan? Memang ada.

Khusus ini, artinya Anda sebenarnya sudah mencoba memulai usaha. Namun percobaan pertama meninggalkan kenangan buruk dan rasa ciut untuk melanjutkan.

Yang perlu Anda ketahui, it’s okay. Gagal itu memang menyakitkan, tapi ini adalah salah satu cara untuk melatih mental dan strategi Anda. Gagal dalam percobaan pertama tidak akan menghentikan Anda menjadi orang besar. Karena kenyataannya, orang besar pasti pernah gagal berkali- kali dalam jatuh bangun bisnis mereka.

Tidak ada kekhawatiran yang benar- benar harus Anda rasakan. Bangkitlah, persiapkan diri lagi dengan mental dan strategi yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

Ada banyak alasan mengapa orang- orang tidak segera memulai usahanya sendiri. Namun, ada juga alasan mengapa Anda harus memulai usaha Anda segera.

Masing- masing dari kita mungkin pernah mengalami hal positif dan negatif yang membuat kita penuh pertimbangan untuk mencoba berwirausaha. Cobalah memulai kebiasaan baik lebih dulu untuk mengeliminir perasaan negatif kita dan membangun mindset positif.

Dengan begitu, keberanian untuk memulai usaha akan muncul kembali, dan Anda siap untuk ‘bertarung’ lagi.

10+ Alasan Mengapa Anda Harus Memulai Usaha Sendiri

10+ Alasan Mengapa Anda Harus Memulai Usaha Sendiri

Memulai usaha sendiri bukan soal siapa yang paling pintar atau paling kaya. Memulai usaha sendiri berarti Anda memiliki nyali yang cukup berani untuk menjalani tantangan hidup yang lebih menggigit dan juga memaksimalkan potensi Anda.

Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat memulai usaha sendiri. Salah satunya adalah membentuk LLC. Bagi mereka yang merasa kebingungan, Panda punya solusi sederhana yang dapat membantu. Temukan LLCBuddy, sebuah situs yang baik dan panduan terbaik untuk Anda memulai LLC Anda. Situs ini menjadikan semuanya menjadi lebih mudah dan dapat dipahami. Selamat mencoba dan sukses selalu dengan bisnis Anda!

Selain itu, tentu saja ada banyak manfaatnya jika Anda memulai usaha sendiri. Mulai dari memperbaiki kondisi financial, membuka peluang untuk orang lain, dan juga memaksimalkan potensi diri.

Meskipun orang yang punya usaha sendiri selalu dipandang memiliki nilai lebih, namun nyatanya tidak sedikit orang yang enggan untuk memulai usaha sendiri. Alasannya pun ber macam- macam. Entah itu sudah nyaman dengan pekerjaan yang gajinya mencukupi kebutuhan keluarga, modal tipis atau bahkan takut untuk memulai bisnis sendiri.

Memang, usaha memang pasti resikonya lebih besar dari sekedar menjadi karyawan kantoran dengan gaji tetap. Juga jauh lebih beresiko daripada menjadi freelancer dengan waktu bebas lebih banyak.

Namun dengan ketekunan dan kerja keras, Anda akan menemukan jalan menuju kesuksesan. Di saat Anda mencapai level itu, ada rasa kagum dan bangga terhadap diri sendiri atas pencapaian yang Anda lakukan.

Ayo Bangun Usaha Anda Sendiri!

Bahkan meskipun jalan sudah kelihatan terang dan peluang terbuka lebar, masih banyak orang yang adem panas untuk memulai usahanya sendiri. Padahal sebenarnya, kalau mau jujur sama diri sendiri, pengen juga punya usaha sendiri.

Tapi apa yang membuat diri sendiri ragu? Apa kekhawatiran terbesar Anda? Mengapa mental block terasa terus menggelayuti?

Apapun yang membuat Anda ragu untuk memulai usaha, singkirkan lah sekarang juga. Dengan menyingkirkan hambatan, pikiran negatif dan ketakutan, memulai usaha akan terasa lebih mudah.

Setidaknya, alasan- alasan berikut ini akan membantu Anda untuk mau memulai usaha sendiri saat ini juga :

1. Anda Menjadi Bos untuk Diri Sendiri

Serius, nggak ada yang lebih enak daripada menjadi bos untuk diri sendiri. Tidak ada lagi yang memberi Anda target di luar kemampuan, tidak ada lagi ketentuan lembur, perintah ini itu, ikatan ini itu dan semua hal lainnya.

Jika menjadi anak buah Anda adalah sosok yang diperintah dan harus menurut, menjadi bos membuat Anda berperan sebagai pusat kendali. Anda mempunyai peran strategis dan menggerakkan tim untuk mencapai target.

Di awal memang tidak mudah. Itulah mengapa Anda akan belajar mempersiapkan diri dari sekarang.

2. Anda Membangun dan Mengejar Mimpi Anda Sendiri

Pernah mendengar istilah bahwa menjadi bawahan berarti Anda bekerja untuk membangun mimpi orang lain? Iya memang kenyataannya seperti itu.

Situasi berbeda saat memulai usaha Anda sendiri. Sekecil apa pun kontribusi Anda, atau sepedih apapun jalan yang harus Anda lalui, ini adalah mimpi Anda. Anda sudah lama berharap mempunyai kesempatan untuk mencapainya.

Bahkan setelah beberapa mimpi Anda tercapai, Anda bebas untuk merencanakan mimpi baru yang lebih tinggi. Tidak ada batasan, kecuali Anda yang menentukan sendiri.

3. Anda Membuka Peluang untuk Orang Lain

Memulai usaha, membuka peluang untuk orang lain

Data statistik tahun 2013 menunjukkan bahwa setidaknya ada 200 juta orang di seluruh dunia yang tidak memiliki pekerjaan. Jumlah ini sudah pasti semakin bertambah, seiring dengan perubahan tahun dan kondisi ekonomi dunia.

Jika Anda memulai usaha sendiri, Anda akan menjadi salah satu orang yang berkontribusi untuk mengurangi laju pengangguran dunia. Secara tidak langsung, Anda membuka peluang untuk orang lain untuk mengasah bakat mereka dan memiliki penghasilan di waktu secara bersamaan.

Ini tanggung jawab yang sangat mulia, bukan??
Karena pada akhirnya kontribusi Anda bukan melulu soal hal material.

4. Meningkatkan Pengalaman dan Keahlian dengan Lebih Cepat

Anda sudah belajar banyak hal saat mengenyam bangku sekolah dan mulai menjadi karyawan. Sayangnya, kedua hal ini berpotensi menjebak Anda pada rutinitas.

Anda secara tidak sadar melakukan hal yang sama dan berulang setiap harinya. Selain itu, motivasi untuk belajar hal baru juga cenderung menurun saat merasa sudah nyaman dan aman dengan status karyawan.

Berbeda saat Anda memulai usaha sendiri. Anda akan lebih bersemangat untuk mempelajari hal baru dan berinteraksi dengan orang- orang baru. Mempelajari hal baru adalah cara pengusaha untuk berkembang dan membuat usahanya semakin maju dari waktu ke waktu.

Memiliki usaha sendiri juga melatih skill Anda dalam melakukan beberapa peran sekaligus. Mulai dari seorang leader, supervisor, marketing, trainer, analyst, manajemen keuangan, dan lain sebagainya. Pengalaman dan semangat belajar hal baru akan menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup Anda.

5. Lelah yang Sama untuk Tingkat Kepuasan Berbeda

Ini sih bohong! Memulai usaha sendiri itu jauh lebih melelahkan. Terutama di tahap awal memulai, Anda akan menjadi sosok pembuka jalan.

Sedangkan saat menjadi karyawan, lelahnya cenderung berulang dan sama, sampai jatuh ke titik jenuh. Di titik ini, mungkin si karyawan akan mulai menurun produktivitasnya atau kemauan untuk berkembang dan berkontribusi lebih.

Keduanya akan menghasilkan tingkat kepuasan yang berbeda. Tingkat kepuasan saat berhasil memulai usaha akan terasa lebih nikmat dan cenderung bertahan lama.

6. Memulai Usaha itu Tidak Ada Ruginya

Nah, ini bohong lagi juga sebenarnya! Kalau sudah rugi materi banyak dan gagal berkali- kali, pasti rugi dong? Dari satu sisi, tentu saja iya.

Tapi kalau Anda sudah bisa melihat ini dari perspektif yang berbeda, maka Anda tidak akan menilai ini sebagai kerugian, tapi investasi.

Kok bisa investasi?

Begini, pada dasarnya tidak ada yang sia- sia dari hal- hal yang pernah Anda alami. Baik itu kerugian dalam bisnis atau patah hati ( sedikit jauh perbandingannya, tapi lumayan mirip, hehehe ).

Hal- hal tersebut secara tidak langsung memberi Anda pengalaman berharga dalam hidup yang tidak pernah diajarkan oleh sekolah atau universitas manapun. Dari kegagalan tersebut, Anda belajar banyak. Terutama dalam mengasah mental untuk lebih berhati- hati lagi dan bangkit meningkatkan diri.

Jika Anda membaca resume atau riwayat hidup orang terkenal atau pengusaha, kegagalan adalah salah satu bagian dari kisah sukses mereka. Dan benar saja, kegagalan itu membuat mereka menjadi petarung yang lebih baik lagi.

Tapi bukan berarti Anda harus gagal juga, dan dengan cara yang sama, nggak gitu juga ya! Anda bisa belajar banyak dari berbagai referensi dan tokoh- tokoh terkenal agar tidak mengulangi kegagalan yang sama, atau meminimalisir.

Nggak keren juga kan kalau Anda mengulang kegagalan pendahulu yang ceritanya sudah Anda baca berkali- kali, buka?

Di halaman website Panda misalnya, Anda bisa membaca kisah tentang Bong Chandra atau Elon Musk. Membaca kisahnya akan mengajari Anda, bahwa perjalanan sukses memang tidak mudah, tapi tetap layak Anda perjuangkan.

7. Ini Era Digital Brooo….

Lantas apa hubungannya dengan memiliki usaha sendiri? Wahh…. Sebenarnya tidak perlu dijelaskan lagi ya.

Di era digital seperti ini, setiap orang bisa memulai usahanya dengan lebih mudah. Berbeda dengan jaman sebelum ada internet, dimana untuk memulai usaha harus punya toko dulu atau modalnya harus banyak dulu.

Di era digital seperti ini, hanya dengan memanfaatkan social media dan marketplace saja Anda sudah bisa memulai usaha kecil pertama Anda. Dua- duanya gratis dan bisa Anda gunakan dalam hitungan menit sejak mendaftar.

Dari social media dan marketplace, Anda bisa mengembangkannya melalui media website, mobile apps, dan juga membuka store offline jika mau.

Mau jualan apa dan bagaimana cari produknya? Anda mungkin bisa memulainya dengan cara Dropship atau Reseller tanpa modal.

Peluang usaha dropshipper

8. Anda Tidak Banyak Menghabiskan Waktu di Jalan

Macet ini bukan hanya di Jakarta. Banyak kota- kota besar yang sekarang juga mulai mengalami kemacetan.

Kalau kita menjadi karyawan yang harus berangkat pagi dan pulang sore, sudah pasti macet ini menjadi bagian dari kehidupan kita sehari- hari. Padahal waktu 2-3 jam ini tentu sangat bermanfaat untuk dialokasikan pada kegiatan lain.

Dengan usaha sendiri, Anda memiliki jam kerja yang lebih bebas untuk menghindari macet dan menggunakan waktu 2-3 tersebut untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.

Ada kalanya Anda perlu ke kantor dan berjibaku dengan macet juga. Tapi tentu saja tidak harus pada jam seperti yang karyawan absen berangkat dan pulang.

9. Anda Benar- Benar Menjadi Kaya

Betul, memang ada karyawan yang gajinya fantastis. Tapi, apakah itu sudah bisa dibilang kaya? Jawaban ini tergantung pada perspektif.

Seorang pengusaha pernah mengungkapkan bahwa definisi dari kekayaan itu adalah aset, investasi dan waktu. Jadi bukan hanya gaji yang besar.

Daripada Anda menggunakan waktu 40 jam setiap minggunya untuk membesarkan aset orang lain, mengapa tidak meningkatkan kekayaan sendiri dengan usaha yang lebih bermanfaat dan bisa diwariskan?

Sekali lagi, ini tergantung dari perspektif ya. Namun bukan rahasia lagi, memulai usaha sendiri adalah cara yang lebih cepat untuk menjadi kaya, daripada menjadi karyawan.

10. Anda Berada di Rantai Terbawah Perusahaan, Mau Sampai Kapan?

Tanyakan pada diri sendiri, mau sampai kapan berada di rantai terbawah perusahaan? Berada di rantai terbawah, artinya potensi masalah yang berkaitan dengan keseimbangan ekonomi dan kesejahteraan bisa terancam kapan saja.

Anda bisa dipecat kapan saja, atau saat perusahaan ingin melakukan efisiensi, mau tidak mau karyawan terbaik pun kena imbasnya.

Bukan berarti pengusaha juga tidak rentan dengan masalah ekonomi. Namun, jangan sampai menunggu PHK baru Anda berpikir untuk menabung dana usaha dan membangun kerajaan Anda sendiri.

Kembangkan skill, buat perencanaan, targetkan kapan Anda mau resign dan persiapkan diri untuk memulai usaha pertama Anda. Jika tiba- tiba resign tanpa persiapan, tentu saja ngawur namanya. Panda juga tidak merekomendasikan itu.

11. Sama- sama Tidak Ada Jaminan 100% Aman

Sebagian besar orang berpikir kalau sudah menjadi karyawan perusahaan nasional atau multinasional berarti sudah aman,. Sedangkan memulai bisnis ini terlalu banyak yang dipertaruhkan.

Namun pada akhirnya, menjadi karyawan dan pengusaha sebenarnya tidak ada yang aman 100%. Tidak sedikit perusahaan besar dunia yang bisa kolaps dalam hitungan tahun.

Bahkan sekalipun posisi Anda saat ini sudah berada di level manager, tidak ada jaminan 100% juga bahwa dalam tiga tahun kedepan, Anda menikmati level kesejahteraan yang sama.

Sama halnya dengan memulai usaha sendiri yang penuh dengan lika- liku, tantangan, dan cobaan. Sama- sama tidak ada jaminan 100%, tentu lebih enak menjadi bos untuk diri sendiri, bukan?

12. Anda ( Pasti ) Sudah Siap

Tidak ada alasan untuk menunda membangun mimpi sendiri. Jika Anda merasa sudah siap, mulai lah saat ini juga. Cobalah mencicil kerangka mimpi Anda. Buat persiapan apa saja yang Anda perlukan, skill baru apa yang Anda prioritaskan untuk dipelajari lebih dulu, berapa estimasi modal awal yang dibutuhkan.

Kematangan yang sudah Anda peroleh, didukung dengan keahlian dan sedikit modal sudah cukup untuk memulai usaha sendiri. Terlalu banyak pertimbangan justru membuat anda ragu dan tidak segera memulai. Mulailah untuk bertindak!

Kesimpulan

Dari banyak poin di atas, Panda tidak hanya mengungkapkan betapa enak dan menyenangkannya saat memulai usaha sendiri. Namun juga kenyataan bahwa menjadi pengusaha itu membutuhkan persiapan, akan melelahkan, dan penuh perjuangan.

Memulai usaha sendiri mungkin terdengar menakutkan untuk banyak orang. Keluar dari zona nyaman memang tidak mudah. Belum lagi saat tidak semua orang memberi dukungan.

Namun, saat Anda merasa siap dan mempunyai alasan untuk memulai usaha sendiri, segeralah ambil tindakan. Jatuh bangun itu pasti, namun Anda punya banyak kesempatan untuk bangkit dan mencoba lagi.

Setidaknya, cobalah dari sekarang mulai mencicil kerangka mimpi Anda, seperti yang Panda ungkap di poin 12. Lakukan persiapan sedini mungkin, dan ketahui apa saja yang Anda butuhkan untuk mulai membangun mimpi Anda.

Anda mungkin akan memulainya dari langkah kecil, tapi dengan bergerak, Anda akan sampai pada tujuan Anda.

Selamat berjuang!

Tips Mengatasi Modal Minim Saat Merintis Usaha

Tips Mengatasi Modal Minim Saat Merintis Usaha

Merintis usaha sendiri memang bukan perkara mudah. Ada banyak tantangan dan rintangan yang harus seorang calon pengusaha hadapi. Jika tidak mempunyai persiapan yang matang dan tidak siap mental, bisa- bisa usaha yang dirintis akan gagal di tengah jalan sebelum berkembang.

Salah satu kendala yang sering menghantui calon pengusaha adalah keterbatasan modal. Memang harus diakui, modal punya pengaruh yang cukup penting terhadap keberlangsungan sebuah bisnis. Dengan dukungan modal yang lemah, calon pengusaha harus memutar otak untuk mengakali kekurangan ini dan itu agar bisnisnya tetap berjalan.

 

Modal Minim Bukan Halangan Dalam Memulai Usaha

Meski modal yang minim bisa menjadi kendala dalam memulai bisnis, bukan berarti hal ini tidak bisa disiasati. Sayangnya, tidak sedikit calon pengusaha yang langsung pesimis begitu menyadari bahwa bisnisnya dimulai dengan modal yang pas- pasan. Padahal, selama mau tekun berusaha, belajar, dan melakukan evaluasi, ada banyak trik yang bisa digunakan untuk menyiasati modal minim ini.

Lantas, trik apa saja yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah minim modal ini? Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan :

1. Miliki Pola Pikir Wirausaha (Entrepreneurship)

Menjadi pengusaha berbeda dengan menjadi pedagang. Saat merintis usaha, Anda dituntut untuk memastikan bisnis yang Anda rintis ini harus berkembang, mencapai progress dan milestone baru, dan tentu saja meraih kesukesan. Kunci vitalnya ada dalam satu hal, yaitu mempunyai mindset atau pola pikir wirausaha (entrepreneurship).

Mindset entrepreneurship sangat penting untuk calon pengusaha baru yang merintis bisinsnya. Passion berwirausaha yang kuat tidak membantu Anda meraih sukses jika belum ditunjang dengan pola pikir yang hebat.

Dalam menghadapi kendala modal, saat menyadari keterbatasan tersebut, yang Anda lakukan adalah fokus dalam menaklukkan tantangan dan terus mengembangkan usaha secara perlahan. Fokus Anda tidak mudah terpecah dengan kegalauan terhadap kekurangan modal. Mental dan mindset Tangguh ini lah yang membantu Anda untuk meraih hasil yang semakin positif dari waktu ke waktu.

 

2. Memulai dengan Rencana dan Mitra Bisnis

Dengan mindset entrepreneurship yang ada di nomer #1, seorang mental pengusaha menyadari bahwa sebenarnya tidak ada bisnis yang dimulai dengan modal kosong. Selain dengan modal materi, yang tak kalah pentingnya adalah mempunyai modal pengetahuan yang mumpuni terkait bidang usaha yang sedang dibangun.

Dengan bermodal pengetahuan ini, seorang calon pengusaha akan memulai bisnis dengan perencanaan yang matang. Tidak terburu- buru, tidak mudah panik saat hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan. Mental pengusaha juga cenderung mempunyai Plan B, C,dan D, saat plan A mereka gagal. Meski begitu, ia tahu untuk tidak melirik plan lainnya sebelum plan awal mereka dieksekusi dengan matang.

Dengan modal pengetahuannya juga ini lah mindset entrepreneur ini akan menjalankan bisnis dengan mencari mitra bisnis yang ideal. Hal ini penting untuk dilakukan, terutama saat menyadari bahwa modal yang dimiliki cukup terbatas. Dengan menemukan mitra bisnis yang tepat, Anda mempunyai partner untuk membangun dan mengembangkan bisnis bersama, sekaligus menanggung resiko bersama- sama.

 

3. Mencari Modal Tambahan dengan Bekerja Paruh Waktu hingga Pinjaman Usaha dan Investasi

Modal yang terbatas bukanlah akhir dari mimpi Anda untuk membangun kerajaan bisnis sendiri. Sebagai solusi paling masuk akal, Anda dapat mencari beberapa cara untuk menambah modal usaha Anda, seperti dengan bekerja paruh waktu, mengambil job freelance, atau mencari pinjaman modal usaha.

Untuk point terakhir, pastikan Anda cermat berhitung sebelum mengajukan pinjaman. Pastikan Anda memahami betul resiko yang Anda ambil sekaligus sudah mempertimbangkan kemampuan membayar Anda.

Langkah lain yang bisa Anda ambil adalah menambah modal dengan menjalankan investasi dari para investor yang berminat menjalin kerjasama dengan usaha yang Anda kembangkan. Point ini memang sedikit lebih rumit dan membutuhkan effort yang tidak biasa untuk mewujudkannya. Meski begitu, saat Anda berhasil menggaet para investor, maka potensi bisnis Anda untuk berkembang dan sukses pun menjadi jauh lebih besar.

 

4. Fokus, Fokus, Fokus

Modal yang minim sering menjadi kambing hitam dalam kegagalan sebuah bisnis. Padahal, kegagalan sebuah bisnis bukan hanya disebabkan oleh satu hal saja. Misalnya saja saat Anda menyadari modal yang Anda miliki terbatas, maka cobalah fokus memulai bisnis Anda dengan modal yang ada terlebih dulu. Singkirkan dulu ekspektasi yang tinggi- tinggi. Fokus saja dulu. Titik.

Tidak sedikit calon pengusaha yang gagal karena modal bisnis yang terbatas ini tidak dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya. Misalnya saja memaksakan untuk menyewa tempat usaha, memaksakan untuk punya branding yang oke di awal usaha, memaksakan punya packaging yang keren, dan lain sebagainya.

Padahal, di awal merintis usaha, hal- hal tersebut seharusnya tidak menjadi prioritas. Yang penting usaha Anda jalan dulu, penjualan terus terjadi, dan ada keuntungan agar bisnis dapat bertahan dan terus berkembang.

 

Kesimpulan

Memulai usaha memang bukan hal yang mudah dan murah. Meski begitu, modal minim saat merintis usaha jangan sampai dijadikan alasan untuk keengganan Anda untuk terus belajar, fokus, dan bangkit menghadapi pasang surut dalam menjalankan bisnis Anda. Tidak ada yang sempurna saat kita memulai bisnis pertama kita. Namun dengan tekad yang kuat, kita semua bisa untuk berkembang dan meraih lebih banyak kesuksesan.

Selamat mencoba!

10 Langkah Memulai Usaha Baru untuk Pemula dari Nol Hingga Sukses

10 Langkah Memulai Usaha Baru untuk Pemula dari Nol Hingga Sukses

“Wah, saya masih pemula, mas. Bagaimana ya caranya memulai usaha untuk orang yang belum mengerti banyak seperti Saya ini?”

Banyak dari kita saat masih pemula bingung cara memulai usaha. Belum punya pengalaman, belum punya banyak gambaran, dan dipenuhi dengan berbagai keraguan. Ya, memulai usaha baru bagi pemula memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan mental yang sekuat baja agar bisa menghadapi berbagai keraguan dan tantangan yang siap menghadang.

Selain itu, kita juga kerap dibuat ketar ketir dengan berbagai problem yang kita pikirkan, seperti modal yang kurang kuat atau kita belum menguasai bidang usaha yang ingin kita jelajahi. Faktanya, modal sendiri bukanlah faktor utama dalam memulai usaha baru, namun mentalitas seseorang dalam menghadapi setiap tantangan.

 

Cara Memulai Usaha Baru untuk Pemula

Sebagian besar pemula, terutama yang benar- benar belum pernah menjalankan usaha pasti sering merasa bingung saat akan memulai usaha dari nol. Di artikel yang kami lansir dari Max Manroe ini, Anda dapat menikmati beberapa tips memulai usaha baru dari nol, hingga berjalan sukses, yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi.

 

1. Menetapkan Jenis Usaha
Point pertama ini sangat penting karena berhubungan dengan minat Anda dan tren bisnis jangka Panjang. Banyak orang yang cenderung memilih jenis bisnis yang sedang booming karena dianggap langsung menghasilkan uang.

Hal seperti ini memang bisa dilakukan, namun Anda tetap harus memperhatikan minat Anda sebagai pelaku #bisnis. Perlu diketahui, bisnis yang dijalankan berdasarkan passion atau minat, umumnya akan lebih bertahan lama dibandingkan dengan bisnis yang sekedar ikutan tren.

Misalnya saja Anda mempunyai minat di bidang kuliner, maka usaha yang cocok untuk Anda jalankan adalah usaha maknaan. Jenis usaha yang dijalankan ini juga akan mempengaruhi tingkat keberhasilannya. Semakin besar peminat jenis usaha tersebut, maka semakin besar peluang untuk membesarkan bisnis tersebut.

 

2. Menetapkan Visi dan Misi Usaha
Selalu ada visi dan misi yang kuat di dalamnya di balik sebuah bisnis yang sukses. Maka dari itu, penting untuk membangun usaha yang akan Anda rintis dengan sebah visi dan misi yang jelas.

Dengan adanya visi dan misi, maka sebuah bisnis dapat berfokus pada tujuan dibangunnya usaha tersebut. Sebaliknya, tanpa visi dan misi yang jelas, pada akhirnya bisnis menjadi tidak konsisten karena tidak ada tujuan awalnya bisnis tersebut dibangun.

 

3. Lakukan Survey Lapangan Terlebih Dulu
Apapun jenis usahanya, penting bagi Anda untuk melakukan survey lapangan. Tujuan dari survey ini adalah untuk mengetahui tingkat persaingan, pangsa pasar, dan potensi usaha yang akan Anda rintis.

Anda tidak harus melakukan survey yang men-detail. Anda cukup melakukan survey di permukaan saja agar waktu Anda tidak habis hanya untuk survey. Lantas, jenis survey apa saja yang perlu Anda lakukan?? Setidaknya tiga hal berikut ini :
a. Survey Perilaku Konsumen
Coba lah memperhatikan perilaku konsumen untuk jenis usaha yang akan Anda rintis. Pastikan bahwa jenis usaha ini mempunyai banyak peminat dan daya beli yang baik. Apa pun jenis bisnisnya, tentu Anda membutuhkan konsumen yang mempunyai daya beli. Semakin besar potensi pasar jenis usaha Anda, maka potensi penjualan pun akan semakin menjanjikan.

b. Survey Tingkat Persaingan
Selain potensi pasar, tingkat persaingan juga penting untuk Anda survey. Mengapa? Karena setiap bisnis pasti ada persaingan. Anda perlu mengetahui tingkat persaingan bisnis sejenis melalui survey kecil- kecilan. Survey lah kualitas produk dari pesaing Anda, persaingan harga, kualitas pelayanann, dan informasi lainnya.

Dengan mengetahui informasi tersebut, maka Anda bisa mengambil langkah dan strategi agar bisnis Anda dapat bersaing dengan jenis usaha yang sama.

c. Survey Lokasi Usaha
Lokasi kerap mempengaruhi keberhasilan sebuah bisnis. Pemilihan lokasi yang strategis nyatanya memang mempunyai dampak yang sangat besar untuk keberlangsungan sebuah usaha. Hal yang tidak boleh Anda abaikan kecuali bisnis Anda hanya berfokus pada penjualan online.

 

4. Mempersiapkan Modal
Suka tidak suka, mempersiapkan modal adalah salah satu langkah yang wajib Anda tempuh saat memulai sebuah usaha. Modal disini ada dua, yaitu modal materiil dan modal pengetahuan tentang usaha. Modal yang dimaksud dalam point ini adalah mempersiapkan modal uang untuk keperluan memulai bisnis.

Berapa modal yang diperlukan? Ini sangat tergantung pada usaha yang akan Anda rintis. Semakin besar usaha yang akan dibangun, maka akan semakin besar pula modal yang dibutuhkan nantinya.

Modal dapat diperoleh dengan berbagai cara, misalnya menggunakan dana tabungan pribadi, meminjam pada keluarga dan kerabat, meminjam dari bank, atau mencari investor.

Untuk pemula, sangat disarankan menggunakan modal sendiri. Mengapa? Karena semua bisnis mempunyai resiko kegagalan. Jika Anda meminjam modal dari bank, Anda akan kesulitan menyeimbangkan keuangan dan dana usaha Anda karena harus memikirkan biaya angsuran bisnis setiap bulannya, sedangkan bisnis Anda sedang belajar untuk berjalan.

 

5. Menentukan Lokasi Usaha
Setelah melakukan survey lokasi usaha di point #3, Anda perlu menemukan tempat yang strategis dan cukup ramai dilalui orang sesuai dengan target market Anda. Misalnya target market Anda adalah pelajar atau mahasiswa, maka lokasi terbaik adalah yang dekat sekolah atau kampus. Pengecualian untuk Anda yang hanya memfokuskan penjualan secara online yang tidak mengharuskan calon pembeli untuk datang ke lokasi Anda.

 

6. Mempersiapkan Keperluan Bisnis
Untuk merintis usaha baru, Anda membutuhkan persiapan yang serius dan matang. Tanpat persiapan yang serius, bisnis Anda bisa berjalan tanpa arah dan siap- siap menghadapi jurang kegagalan. Persiapan ini meliputi kesiapan produk, kesiapan alat, strategi pemasaran, pencatatan transaksi, dan banyak hal lainnya. Selain itu, Anda juga mempersiapkan diri Anda secara langsung karena Anda adalah aktor penting dalam usaha yang akan Anda jalankan.

 

7. Saat Anda Mulai Membuka Usaha
Saat point 1 – 6 telah Anda siapkan, maka Anda nyaris siap untuk meluncurkan usaha Anda ke pasaran. Saat pertama kali usaha diluncurkan, seringkali usaha tidak sesuai dengan harapan. Hal ini sangat lumrah karena usaha Anda belum diketahui oleh banyak orang atau konsumen belum sepenuhnya mempercayai usaha Anda.

Jika hal ini terjadi, Anda tidak perlu berkecil hati. Memang, mendirikan usaha sendiri berarti melatih mental Anda untuk lebih sabar, tangguh, dan telaten. Akan ada waktunya dimana customer mulai berdatangan dan mulai percaya pada bisnis Anda. Yang terpenting, Anda tidak menunda untuk memulai bisnis Anda, dan terus belajar untuk meningkatkan kualitas bisnis Anda. Saat bisnis masih sepi, jangan langsung putus asa!

 

8. Menjadi Unik dalam Persaingan
Saat memulai usaha, Anda tidak sebatas hanya mendirikan, tapi juga menjalankannya. Salah satu cara yang baik untuk menjalankan usaha adalah dengan menjadi unik di tengah- tengah persaingan bisnis Anda.

Setiap usaha pasti akan banyak kompetitor sejenis. Untuk survive di tengah gempuran pasar tersebut, bisnis Anda harus terlihat unik dibandingkan dengan usaha sejenis. Sebagai contoh, saat Anda berjualan ayam geprak yang saat ini sedang nge- hits. Maka Anda bisa membuat perbedaan agar bisnis kuliner Anda ini lebih unik dan berbeda, misalnya :
– Membuat nama bisnis yang unik, seperti Ayam Geprek Meriam Mas Dono (dengan spesialisasi Ayam Geprek berukuran besar misalnya)
– Penyajian rasa yang tetap berkualitas
– Tempat usaha yang bersih dan pelayanan yang ramah

 

9. Terus Memantau Pasar dan Tidak Berhenti Belajar
Dalam bisnis, perubahan pasar seriing terjadi dengan sangat cepat. Jika Anda ingin tetap bertahan pada suatu bisnis, maka wajib hukumnya untuk terus memantau perkembangan pasar.

Selain itu, Anda juga harus terus mau belajar mengikuti perubahan yang terjadi. Misalnya jika dulu pemasaran cukup dengan cara offline saja, maka kini Anda harus mau mempromosikan bisnis Anda secara online juga. Misalnya dengan mempunyai halaman bisnis di Instagram dan Facebook, menerima pesanan lewat WhatsApp, dan sering melakukan promo dan broadcast di media sosial.

 

10. Promosi secara Berkala
Apapun jenis usaha yang Anda jalankan, pemasaran yang baik akan membuat bisnis Anda bertahan dan menang dalam persaingan. Ada banyak cara promosi yang bisa Anda lakukan, baik itu online maupun offline. Apakah menggunakan strategi MLM? Social media? SEO? Offline banner?

Faktanya, Anda tidak harus menerapkan semuanya. Setelah melalui trial dan error, coba lah untuk fokus pada jenis pemasaran yang paling menghasilkan untuk bisnis Anda. Selain menjadi lebih berfokus, Anda juga bisa mengoptimalkan budget promosi Anda ke jenis promosi yang paling menghasilkan.

 

11. Pentingnya Melatih Mentalitas Pebisnis
Salah satu modal berharga dalam memulai usaha dan bisa bertahan dalam persaingan adalah memiliki mental yagn kuat. Setiap bisnis pasti pernah mengalami masa- masa sulit. Mereka yang memiliki mental kuat adalah orang- orang terpilih yang tetap bisa bertahan menghadapi bada persaingan.

Saat memulai usaha baru, coba lah bertanya pada diri sendiri, Apakah Anda benar- benar siap menghadapi tantangan yang akan datang? Merintis usaha dari nol memang bukan perkara mudah. Ada uang, tenaga, pikiran, serta waktu yang tidak sebentar.

 

11 langkah di atas adalah beberapa cara untuk memulai usaha baru bagi pemula. Usaha tidak bisa dibangun dalam sekejap mata. Namun dengan tekun, terus belajar, praktek, dan terus gigih, perlahan tapi pasti, Anda akan sukses dengan usaha yang geluti.

Strategi Buka Usaha di Tahun 2018 : Hindari lah Beberapa Kesalahan Fatal Ini

Strategi Buka Usaha di Tahun 2018 : Hindari lah Beberapa Kesalahan Fatal Ini

Membuka usaha selalu menjadi hot topik yang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas. Sering muncul tren baru dan tips- tips menarik untuk Anda memulai bisnis Anda sendiri. Tidak harus langsung bisnis besar, Anda bahkan bisa memulainya dari bisnis rumahan Anda. Asal tekun, berani bermimpi besar, melakukan eksekusi dari strategi yang sudah dicanangkan dan terus konsisten, sukses pasti dapat Anda raih.

Memang, saat memulai bisnis, rintangan selalu menjadi teman setia. Disinilah ketahanan kita diuji. Apakah akan mudah menyerah saat tersandung batu. Atau tetep keukeuh mencoba sambil mengoreksi kesalahan tersebut.

Tips Memulai Usaha Baru di Tahun 2018

Tahun 2018 sudah berjalan. Dan jika Anda salah satu yang sudah mencanangkan buka usaha di tahun ini, terutama bagi Anda yang baru saja memulai bisnis, ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan saat ini.
1. Siapkan Izin Usaha
Izin usaha diperlukan jika Anda ingin merencanakan bisnis Anda dapat go nasional, dan bahkan internasional, terlihat professional dan terpercaya. Tidak jarang kita sudah membayangkan hal- hal rumit yang harus kita hadapi untuk hal perizinan ini. Tapi, mau tidak mau, suka tidak suka, pengurusan ini memang lebih baik disegerakan.

Mengurus izin usaha juga berarti bisnis Anda mendapakatkan sarana perlindungan hokum. Anda akan semakin mudah dalam mengembangkan usaha Anda, dan mengajak orang lain untuk bekerja sama bersama Anda.

2. Mapping Strategi Anda agar Matang dan Mudah Dieksekusi
Pernahkah Anda merasa punya banyak strategi, tapi kemudian melempem di tengah karena tak kunjung dieksekusi? Ini lah salah satu alasan banyak orang gagal membuka usaha walaupun ide dan strategi sudah menumpuk di awal.

Excited dan optimis dengan strategi kita itu harus. Tapi yang paling penting, strategi tersebut harus bisa dan memudahkan Anda untuk take action. Anda bisa memulainya dengan mem- break down strategi Anda ke dalam list kecil- kecil dan menyusun prioritas strategi yang harus Anda take action terlebih dulu.

Break down list kecil ini seperti apa? Misalnya seperti tahapan mengenali market bisnis Anda, calon konsumen Anda, penyiapan dana finansial, penyiapan perlengkapan, penyiapan strategi marketing, penyiapan SDM, penyiapan alur transaksi, dan masih banyak lagi.

Ingatlah, strategi matang sehebat apapun tidak ada gunanya jika Anda tidak mengenali detailnya dan tidak melakukan eksekusi apapun.

3. Bangun lah Brand Awareness
Semakin banyak pelaku bisnis yang menyadari pentingnya brand awareness untuk sebuah bisnis. Brand awareness bukan hanya mengundang calon konsumen untuk membeli produk dan jasa Anda, tapi sekaligus membuat mereka selalu mengingat Anda. Brand awareness yang baik artinya lebih banyak konsumen yang menjadi pelanggan setia Anda dan terus- terusan repeat order.

Bukannya Brand Awareness hanya untuk perusahaan besar? NO, jangan pernah berpikir begitu. Kenyatannnya, brand awareness beberapa tahun terakhir ini sudah menjadi esensi penting yang dikejar bisnis dengan segala ukuran, termasuk jenis usaha baru.

Brand awareness juga meningkatkan value sebuah produk atau bisnis. Misalnya saja Starbuck. Apa sih yang membuat kopi ala Starbuck mahal dan terkesan istimewa dibandingkan dengan kopi lainnya? Padahal banyak brand kopi yang lebih nikmat dengan harga jauh lebih ekonomis. Jawabannya hanya satu : brand awareness!

Untuk perusahaan besar, brand awareness menjadi tolak ukur kinerja sebuah brand bisnis. Namun untuk #startup atau jenis usaha baru, brand awareness akan membantu untuk bisnis tersebut untuk melebarkan sayap bisnis sehingga dana investasi yang besar mudah datang. Jika sudah begini, bersiap- siaplah untuk melihat bisnis Anda tumbuh dengan luar biasa.

4. Jangan Mudah Menyerah
Tips klasik tapi selalu benar : jangan pernah menyerah. Bayangan kegagalan memang paling kerap menghampiri mereka yang memulai usaha sendiri. Godaan sering kali menghampiri mereka yang baru memulai usaha dari hijrahnya sebagai pegawai. Tidak ada lagi gaji tetap setiap bulan, dan Anda harus menanggung resiko finansial sendiri. Tidak mudah? Memang! Tapi bukan alasan untuk menyerah.

Kita mungkin sering mendengar kisah #pengusaha sukses A, B, dan C. Yang jarang dikupas tuntas adalah bagaimana mereka merangkak dari bawah demi menggapai kesuksesan mereka. Ada banyak hal yang telah mereka korbankan : waktu, uang, pikiran, tenaga, perasaan frustasi, air mata, dan masih banyak lagi.

Bukan berarti Anda harus gagal lagi untuk mencicipi sukses versi Anda sendiri. Tapi, belajarlah dari kegagalan orang lain agar Anda tidak melakukan kesalahan yang sama. Lakukan riset sebelum memulai usaha Anda, break down strategi Anda agar mudah di-eksekusi, lalu take action maksimal dan evaluasi hasilnya. Lakukan secara konsisten.

5. Pentingnya Beradaptasi
Era digital identik dengan perubahan yang sangat cepat. Maka, jika tidak ingin bisnis Anda usang dan terabaikan, jadilah orang yang terupdate dengan perkembangan teknologi. Bisnis Anda harus selalu bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi, atau mampu berkolaborasi dengan teknologi.

Jangan selalu terpaku dengan ide lama yang bisa kadaluarsa seiring dengan perkembangan teknologi. Cobalah untuk terus mengikuti teknologi dan pertimbangkan apa yang bisa Anda update untuk bisnis Anda terkait hal ini.

 

Hindari Kesalahan Fatal Ini Saat Membuka Usaha

Dalam membangun bisnis baru, trial & error adalah bagian terpenting yang menentukan bisnis Anda selanjutnya. Anda tidak harus belajar dengan melakukan kesalahan sendiri, tapi juga bisa belajar dari kesalahan orang lain. Namun, jika memang Anda mengalami kegagalan, tentu pelajaran berharga ini wajib menjadi motivasi Anda untuk menjadi lebih baik lagi.

Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum saat membuka usaha baru :
1. Kurang Jeli Dalam Mengambil Peluang
Saat memulai usaha baru, tidak jarang ketakutan mengambil resiko menjadi momok tersendiri. Ada perasaan cemas, bayang- bayang kegagalan atau terlalu banyak pertimbangan membuat kita pada akhirnya tidak jeli dalam mengambil peluang yang ada.

Padahal, yang namanya usaha bukan melulu soal bekerja keras, tapi juga memanfaatkan momentum dengan sebaik- baiknya.

2. Tidak Memahami Seluk Beluk Bisnis
Tidak sedikit orang yang membuka usaha lantaran iming- iming kesuksesan orang lain. Ia pun lantas ingin membuka usaha serupa tanpa mengenali seluk beluk bisnis tersebut dan tanpa menyiapkan strategi yang matang.

Padahal, yang namanya memulai usaha tentu perlu menyiapkan strategi yang matang. Anda tidak harus mempunyai kerapa yang pernah terjun di bisnis tersebut. Cukup luangkan waktu untuk melakukan riset, mengikuti seminar bisnis, membaca buku, mengikuti workshop, atau membaca artikel- artikel terkait bisnis yang ingin Anda gali.

[ Artikel Menarik Lainnya : Tips Berhemat dari Seorang Blogger yang Punya Tabungan Rp 2,4M di Usia 26 ]

3. Kurang Peka Mengenali Target Market
Target market adalah salah satu point vital dalam keberhasilan sebuah bisnis. Kenali target market Anda, pekalah dengan kebutuhan mereka, dan siapkan produk dan layanan yang bisa memenuhi keinginan mereka. Bisnis Anda sudah selangkah di depan saat Anda berhasil menaklukkan kebutuhan target market Anda.

4. Mengabaikan Pentingnya Jaringan Bisnis
Sudah banyak yang membuktikan kalau jaringan dalam dunia bisnis adalah fondasi yang sangat penting. Dengan jaringan yang kuat, maka bisnis Anda akan semakin kokoh dan mampu berdiri tegak, bahkan saat dihantam krisis. Satu hal penting lainnya, semakin kuat jaringan bisnis Anda, maka ekspansi bisnis akan semakin mudah Anda lakukan.

5. Strategi Marketing yang Amburadul
Mau punya bisnis tapi tidak menyiapkan strategi marketing yang matang? Itu sama artinya dengan bunuh diri! Strategi marketing adalah point yang sangat penting yang membuat bisnis Anda bisa tumbuh dan berjalan. Bisa dibilang, marketing adalah ujung tombak dari bisnis Anda.

Jangan gegabah dengan mengabaikan hal yang satu ini. Persiapkan strategi marketing Anda, baik itu offline ataupun online, dan lakukan take action maksimal secara konsisten. Stategi marketing yang baik adalah kunci agar bisnis Anda cepat berjalan dan menuai hasil.