Cara Mengatasi Flashdisk Tidak Terbaca & File Tersembunyi

Cara Mengatasi Flashdisk Tidak Terbaca & File Tersembunyi

Sebelum panik karena takut kehilangan file- file penting, gunakan trik cara ampuh mengatasi flashdisk tidak terbaca ini. File- file di flashdisk yang tiba- tiba hilang tanpa peringatan memang menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tapi dalam banyak kasus, masalah ini bisa terpecahkan dengan beberapa metode yang berbeda.

Masalah file tiba- tiba hilang, tersembunyi atau tidak terbaca pun bisa terjadi karena beberapa faktor. Kasus yang paling sering, hal ini terjadi lantaran ada virus atau malware yang menyusupi flashdisk kita dan menyembunyikan file- file itu. File ini tidak benar- benar hilang. Hanya saja, butuh trik khusus untuk kembali menampilkan file tersembunyi di flashdisk ini.

Penyebab Flashdisk Tidak Terbaca

Flashdisk telah menjadi salah satu perangkat penyimpanan portable yang paling umum digunakan selama bertahun- tahun. Namun tidak jarang, pengguna mengalami masalah ketika flashdisk mereka tidak terbaca oleh komputer atau perangkat lainnya.

Hal- hal yang menyebabkan flashdisk tidak terbaca di perangkat komputer ini antara lain : 

1. Terjadi Kerusakan Port USB Rusak

Salah satu penyebab umum mengapa flashdisk tidak terbaca adalah terjadi kerusakan pada port USB. Pastikan untuk mencoba port USB lain pada komputer atau perangkat lainnya untuk memastikan apakah masalahnya terletak pada port USB atau bukan.

2. Driver Perangkat Tidak Terinstal

Kadang-kadang, flashdisk tidak terbaca karena driver perangkat tidak terinstal dengan benar di komputer. Untuk mengatasinya, cobalah menginstal ulang driver perangkat untuk flashdisk Anda.

3. Partisi Flashdisk Rusak

Partisi flashdisk yang rusak dapat menyebabkan flashdisk tidak terbaca. Untuk mengatasinya, coba gunakan utilitas disk atau aplikasi manajemen partisi untuk memeriksa dan memperbaiki partisi flashdisk.

4. Virus atau Malware

Serangan virus atau malware sering menjadi biang penyebab flashdisk tiba- tiba tidak terbaca. Bahkan tidak jarang, hal ini dapat merusak data yang tersimpan di dalamnya. Untuk mengatasinya, gunakan program antivirus yang terpercaya untuk memindai dan membersihkan flashdisk dari infeksi virus.

5. Kondisi File System yang Rusak

File system yang rusak dapat mengakibatkan flashdisk tidak terbaca. Cobalah untuk memeriksa dan memperbaiki file system flashdisk menggunakan utilitas seperti CHKDSK di Windows atau Disk Utility di MacOS.

Dengan memperhatikan penyebab-penyebab di atas dan mengikuti langkah-langkah perbaikan yang sesuai, Anda dapat memperbaiki masalah ketika flashdisk tidak terbaca. Yang tidak kalah penting, ingatlah untuk secara teratur membackup file penting dan menjaga kebersihan serta keamanan flashdisk agar dapat berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lebih lama.

Cara Ampuh Mengatasi File Flashdisk yang Tidak Terbaca

Setelah mengetahui penyebabnya, bagaimana cara mengatasi file flashdisk yang tidak terbaca? Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda coba : 

1. Menampilkan File Tersembunyi di Flashdisk lewat Setting Folder View

Menampilkan File Tersembunyi di Flashdisk lewat Setting Folder View

Cara pertama yang bisa Anda coba untuk mengatasi file flashdisk tidak terbaca adalah lewat konfigurasi fitur Hidden Files dan Folder. Fitur ini secara umum tersedia di semua versi Windows.

Berikut langkah- langkahnya :

  • Setelah flashdisk tersambung ke komputer, buka menu ‘Windows Explore’ atau ‘This PC’. Anda juga bisa menekan tombol Windows + E untuk masuk ke menu ini.
  • Di bagian atas, buka tab View lalu centang opsi ‘Hidden Files’.
  • Cek kembali flashdisk Anda untuk melihat apakah file- file yang tidak terlihat sebelumnya sudah muncul.

2. Menggunakan Command Prompt

Mengatasi flashdisk tidak terbaca dengan CMD Command Prompt

Cara kedua untuk mengatasi flashdisk tidak terlihat adalah menggunakan command prompt alias CMD. Jika cara pertama di atas belum berhasil, banyak orang berhasil menggunakan cara kedua ini.

Berikut adalah langkah- langkahnya :

  • Pastikan flashdisk Anda sudah terhubung dan cek letter initial flashdisk Anda. Misalnya G:
  • Tekan tombol Windows + R, lalu ketik CMD dan klik OK.
  • Saat jendela command prompt terbuka, masukkan perintah G: (sesuai dengan huruf inisial flashdisk Anda) di command prompt, lalu Enter.
  • Lanjutkan dengan ketik perintah -s -r -h *.* /s /d /l lalu klik Enter.
  • Setelah selesai, cek kembali flashdisk Anda untuk memastikan file sudah terlihat kembali. 

3. Membuat File .bat dari Notepad

Mirip dengan cara sebelumnya, namun kali ini Anda akan menggunakan file dari notepad dan mengunggahnya ke flashdisk. Berikut adalah langkah- langkah yang dapat Anda ikuti :

  • Buka Notepad.
  • Tulis secara manual atau paste tulisan atribut -r -s -h /s /d.
  • Simpan file ini di flashdisk dengan format akhiran .bat di belakangnya. Misalnya dengan nama panda.bat.
  • Buka kembali flashdisk Anda, kemudian jalankan file tersebut dengan klik dua kali.
  • Tunggu prosesnya hingga beberapa saat. 
  • Setelah proses selesai, seharusnya Anda bisa melihat file- file yang tadinya tidak terbaca menjadi muncul kembali.

4. Menggunakan Antivirus

Jika file flashdisk tidak terbaca karena virus, artinya virus dengan sengaja menyembunyikan file atau folder di flashdisk tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu melakukan pemindaian flashdisk dengan anti virus dan menghapus virus tersebut.

Setelah virus dihapus, masalah file atau folder tersembunyi dapat teratasi dan file akan muncul kembali.

5. Cek Port USB

Cara lain yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi file tidak terbaca di flashdisk adalah dengan cek kondisi port USB di laptop. Seperti yang Panda ulas tadi, kerusakan port USB dapat menjadi penyebab file tidak terbaca di flashdisk.

Caranya, saat file tidak terbaca di port USB yang biasa Anda gunakan, coba pindahkan flashdisk ke port USB lainnya. Biasanya satu laptop terdiri dari lebih satu port USB. Jika setelah berpindah port ternyata flashdisk dapat terbaca dengan baik, artinya memang masalah berasal dari port USB.

Untuk memastikannya kembali, Anda bisa menghubungkan flashdisk ke port lain dari perangkat komputer berbeda. Dengan begitu, Anda dapat meyakinkan kembali sumber masalah apakah dari flashdisk atau salah satu port USB.

6. Gunakan Fitur Scan & Repair Driver

Untuk pengguna sistem operasi Windows, Anda bisa menggunakan fitur ini untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah pada flashdisk secara otomatis.

Berikut langkah- langkahnya : 

  • Klik kanan pada icon Windows, lalu pilih Disk Management.
  • Arahkan pada nama flashdisk Anda, lalu klik kanan dan pilih menu Properties.
  • Pilih menu Tools, lalu tekan tombol Check.
  • Selanjutnya Anda kana mendapatkan pop up notifikasi, klik Scan and Repair Driver.
  • Tunggu beberapa saat sampai sistem mendeteksi dan memperbaiki masalah pada flashdisk.

Kesimpulan

Jangan panik dulu saat mendapati file- file kita tiba- tiba tidak terbaca di flashdisk. Pertama- tama, Anda harus mengetahui apa penyebab file tersebut tidak terbaca. Bisa saja terjadi kerusakan di port USB, partisi flashdisk mengalami kerusakan atau bahkan bisa karena malware.

Apapun pemicunya, ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk memperbaiki masalah ini. Panda harap, dengan deretan tips di atas, Anda bisa kembali mendapatkan akses atas file Anda.

Semoga bermanfaat!

Apa itu Malware dan Cara Menghilangkannya Hingga Tuntas

Apa itu Malware dan Cara Menghilangkannya Hingga Tuntas

Malware merupakan istilah yang cukup populer di dunia teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat memang pada akhirnya diikuti dengan berkembangnya hal- hal positif dan negatif.

Perkembangan positif dapat kita nikmati dari berkembangnya cyber security ke arah yang lebih baik, kecepatan jaringan internet dan keterbukaan informasi yang semakin luas. Di sisi lain, hal- hal negatif seperti malware juga turut terus berkembang.

Malware pada umumnya menyerang kesehatan perangkat dan keamanan jaringan. Karena saat ini banyak sekali pekerjaan yang mengharuskan terhubung dengan internet, tentu masing- masing dari kita perlu untuk melek apa itu malware dan bagaimana cara kerjanya.

Di artikel ini, Panda akan mengulasnya secara khusus. Mari kita simak bersama- sama! 🙂

Apa itu Malware (Malicious Software)?

Malware atau Malicious Software adalah perangkat lunak yang dibuat dengan tujuan memasuki ke sistem dan melakukan perusakan terhadap sistem komputer, jaringan atau server. Selaras dengan kata asalnya, malicious yang berarti “jahat” dan software yang berarti “perangkat lunak”.

Malware biasanya masuk ke jaringan internet dengan cara disusupkan. Korban biasanya tidak menyadari kapan perangkat lunak jahat ini mulai masuk, sampai akhirnya terjadi kekacauan di perangkat mereka atau terjadi pencurian data sensitif yang kemudian disadari.

Pencurian data sensitif ini bisa berupa data kartu kredit, email dan kata sandi, identitas pribadi, catatan kesehatan, hingga penambahangan bitcoin atau mata uang kripto lainnya.

Menurut McAfee, malware telah muncul lebih dari 30 tahun yang lalu dan telah menemukan beberapa metode penyerangan. Mulai dari masuk melalui lampiran email, iklan berbahaya di situs populer (malvertising), drive USB yang terinfeksi, aplikasi yang terinfeksi, email phishing, pemasangan perangkat lunak palsu dan bahkan pesan teks dengan link phising.

Mengenal Jenis- jenis Malware

Malware virus komputer

Setelah mengetahui apa itu malware, langkah selanjutnya adalah mengenal jenis- jenis malware. Dengan begitu, kita akan lebih berhati- hati dalam beraktivitas yang berkaitan dengan jaringan internet.

1. Virus

Kita mengenal virus sebagai salah satu jenis malware yang paling populer. Virus merupakan aplikasi atau program di komputer yang bisa menggandakan dirinya. Selanjutnya, virus kemudian menyebar dengan cara menyisipkan slinan dirinya ke program atau dokumen lain.

Ia kemudian bekerja untuk mengganggu proses kerja sistem operasi dan menyebabkan berbagai masalah. Mereka bisa merusak data dokumen yang ada di komputer dan membuat pengguna merasa terganggu karena penurunan kinerja device nya. Bisa juga membuat hilangnya data atau informasi user saat mengakses dokumen.

Virus biasanya menyebar melalui lampiran email. Berhati- hatilah saat Anda menerima email atau pesan menggunakan alamat mencurigakan atau melampirkan link yang tidak valid. Virus juga bisa menyebar lewat unduhan dari situs tidak aman.

Meskipun begitu, virus sendiri biasanya baru akan bekerja secara aktif setelah pengguna membuka dokumen atau file yang sudah terinfeksi.

2. Trojan

Berbeda dengan virus, trojan merupakan jenis malware yang pintar dalam melakukan penyamaran sebagai aplikasi yang tidak berbahaya. Karena kemampuannya ini, trojan bisa mengelabui pengguna dengan lebih mudah.

Namun saat aplikasi diunduh, malware ini mulai menyebar dan mematai- matai pengguna untuk mendapatkan informasi penting yang tercantum dalam log komputer. Informasi ini bisa berupa password, informasi bank, data pribadi, transaksi, dan lain sebagainya.

3. Adware

Adware adalah tiper perangkat lunak yang kerap menampilkan iklan atau pop up saat pengguna melakukan tindakan tertentu. Sebenarnya tidak semua Adware  berbahaya. Kendati begitu, adware yang agresif bisa merusak keamanan perangkat dengan mengirim malware berbahaya yang termasuk spyware.

Selain itu, karena bersifat invasif, Adware tentu terasa sangat menjengkelkan saat muncul di perangkat pengguna.

4. Spyware

Spyware merupakan jenis malware yang dirancang khusus untuk memasuki perangkat, mengumpulkan data dan mengirimkannya ke pihak ketiga (third party) tanpa persetujuan dari pihak pengguna.

Jenis malware ini biasanya tertanam di perangkat pengguna tanpa sepengetahuan pemilik. Akibatnya, spyware bisa mencatat berbagai aktivitas dari informasi pribadi. Mulai dari kata sandi, data kartu kredit, catatan kesehatan, dan lain sebagainya.

5. Worm

Sama seperti virus, worm adalah jenis malware yang bisa menggandakan diri untuk menginfeksi perangkat pengguna. Hanya saja, worm bisa bekerja dan menggandakan dirinya secara mandiri tanpa membutuhkan aktivasi atau campur tangan apapun dari manusia.

Worm biasanya memasuki sistem melalui koneksi internet atau unduhan file.

6. Ransomware

Ransomware umumnya digunakan pelaku cyber criminal untuk mengancam dan memeras korban pemilik perangkat. Jenis malware ini merupakan skema penghasil uang secara kriminal dengan metode tautan email, website, atau pesan instan.

Ransomware mempunyai kemampuan untuk mengunci layar komputer atau mengenkripsi file penting milik korban. Untuk bisa mendapatkan aksesnya kembali, korban harus menebus sejumlah uang kepada pelaku.

7. Botnet

Jenis malware terakhir yang akan Panda ulas adalah Botnet. Boner merupakan jaringan perangkat komputer yang dibajak dan digunakan pelaku untuk melakukan berbagai serangan siber. Istilah botnet ini sendiri berasal dari kata “robot” dan “network”.

Tujuan dari penciptaan botnet adalah sebagai alat otomatisasi untuk menciptakan serangan massal. Mulai dari pencurian data, kerusakan server, dan distribusi malware. Botnet akan mengambil alih perangkat Anda untuk menipu orang lain atau menyebabkan gangguan.

Cara Kerja Malware di Website dan Perangkat

Malware bukan hanya bisa menyerang perangkat, tapi juga website atau halaman sebuah situs. Dan seringkali, pemilik situs dan perangkat tidak langsung menyadarinya, sampai terjadi masalah yang tidak diinginkan.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak bersama- sama bagaimana cara kerja dari malware itu sendiri :

1. Cara Kerja Malware di Website

Setidaknya ada tiga aspek yang bisa mempengaruhi aktivitas perangkat lunak berbahaya ini. Antara lain adalah sebagai berikut :

1.1 Plugin

Untuk pengguna WordPress, ada banyak sekali plugin di berbagai situs yang mengklaim dirinya bisa memaksimalkan fungsi sebuah website. Plugin- plugin ini pun menawarkan berbagai fitur menarik yang sangat menggoda.

Masalah sering terjadi saat kita menggunakan plugin dari developer tidak terpercaya atau bahkan plugin bajakan. Plugin ini besar kemungkinan telah disusupi kode program yang bisa merusak situs website.

Untuk menghindarinya, berikut beberapa tindakan preventif yang bisa Anda lakukan :

  • Hanya menggunakan plugin dari developer terpercaya.
  • Jangan menggunakan plugin bajakan dan waspadalah dengan plugin premium yang dijual murah atau gratis.
  • Selalu perbarui plugin Anda ke versi terbaru.

1.2 Tema

Selain plugin, tema juga menjadi salah satu wadah untuk malware berkembang biak. Tema bajakan memang selalu menggoda banyak pengguna. Terutama saat tema yang kita inginkan mempunyai harga yang relatif mahal, sedangkan tema bajakan ini dijual hanya sekian persen dari harga asli atau bahkan gratis.

Namun percayalah, membeli tema original adalah yang terbaik meski harus menguras kocek lebih. Selain kualitas yang terjamin tingkat keamanannya, Anda akan mendapatkan support dari penyedia tema yang sekaligus terhindar dari serangan malware.

2. Desktop dan Smartphone

Malware bisa menyerang kesehatan perangkat apapun, baik itu komputer, laptop, smartphone hingga tablet. Begitu perangkat terinfeksi, keamanan data, kesehatan device, dan informasi perangkat adalah taruhannya.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa kita lakukan dalam menangkal malware ini antara lain :

  • Selalu pastikan keamanan aplikasi atau file yang ingin kita unduh dan pasang.
  • Waspada terhadap tautan mencurigakan melalui email atau pesan instan.
  • Hanya berkunjung ke situs yang aman dengan enkripsi SSL/TLS (HTTPS) untuk keamanan perangkat.

Sedangkan untuk Android, Anda bisa juga membaca lebih lengkap artikel Panda : 5 Tips Mudah Melindungi Android dari Serangan Aplikasi Malware.

Cara Mencegah Malware Masuk ke Website dan Perangkat

Sebelum terjadi, tentu kita berharap bisa mencegah malware jenis apapun untuk bisa masuk ke website dan perangkat kita. Berikut adalah beberapa cara yang bisa ANda tempuh untuk melindungi diri dari serangan malware :

  • Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi secara berkala sesuai ketersediaan pembaruan.
  • Lakukan pembaruan theme, plugin dan versi WordPress sesuai ketersediaan pembaruan.
  • Unduh software anti-virus melalui situs web atau toko ritel resmi mereka.
  • Hindari untuk mengklik link mencurigakan.
  • Berhati- hatilah dalam membuka email yang meminta informasi pribadi.
  • Gunakan password manager agar terhindar dari jebakan phishing.
  • Selalu mengunduh aplikasi, theme dan plugin dari pihak resmi.
  • Tetap berhati- hati saat berselancar dan mengunduh file di internet.

Cara Ampuh Mengatasi Malware di Website dan Komputer

Cara menghilangkan malware dari laptop/ komputer/ pc

Setelah mengetahui jenis- jenis malware dan memahami bahaya serta cara kerjanya, langkah selanjutnya adalah cara mengatasi malware di website atau komputer. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita terapkan :

1. Menggunakan Wordfence untuk WordPress

Untuk pengguna CMS WordPress, WordPress adalah salah satu plugin keamanan populer yang paling direkomendasikan. Plugin ini bisa mengelola dan memperhatikan keamanan data situs secara realtime.

Selain itu, WordPress juga bisa membantu membersihkan malware dari website dengan mudah. Cara nya yaitu dengan melakukan proses scanning Website dari fitur Wordfence. Lama proses scan ini sendiri tergantung dari banyaknya file di website. Tunggu sampai proses scan selesai.

Saat plugin menemukan file terinfeksi, maka akan muncul pemberitahuan dari plugin. Selanjutnya Anda akan mendapatkan instruksi untuk menghapus file berbahaya tersebut.

Selain Wordfence, ada juga beberapa plugin keamanan alternatif yang bisa Anda coba, seperti iThemes, All in One WP Security, BulletProof dan lain sebagainya.

2. Menjalankan Safe Mode

Saat ada tanda- tanda infeksi malware, cobalah untuk menjalankan safe mode di komputer. Dengan safe mode, sistem akan berupaya memperbaiki masalah dalam sebuah perangkat sistem operasi yang tidak bisa diatasi saat sistem beraktivitas secara normal.

Untuk masuk ke Safe Mode adalah dengan merestart komputer tau laptop, lalu tekan tombol F8 pada keyboard. Tunggu hingga muncul pilihan safe mode di monitor. Selanjutnya, akan muncul pilihan safe mode yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan.

3. Mengaktifkan Windows Defender

Langkah selanjutnya, Anda bisa mengaktifkan layanan Windows Defender untuk perlindungan awal dari software berbahaya yang bisa mengancam kinerja perangkat.

Selain Windows Defender, Anda  juga bisa mengaktifkan WIndows Firewall agar sistem bisa mentracking lebih awal dan memberikan diagnosa dengan tepat saat terjadi serangan.

4. Menggunakan Software Anti Malware

Tips terakhir, selain memanfaatkan fitur bawaan perangkat untuk meningkatkan keamanan, Anda bisa juga menggunakan software anti malware. Berikut adalah beberapa referensi software yang bisa mencegah dan mematikan aktivitas malware di perangkat :

  • AdwCleaner
  • Malwarebytes 
  • ComboFix
  • SUPERAntiSpyware
  • BitDefender
  • Reason Core Security
  • Norman Malware Cleaner

Untuk tips yang lebih lengkap, Anda juga bisa membaca artikel Panda sebelumnya : 7+ Cara Ampuh Menghilangkan Malware Hingga Tuntas!

Kesimpulan

Malware atau malicious software adalah perangkat lunak jahat yang bisa menginfeksi situs dan perangkat siapa saja. Penting sekali untuk mengenali apa saja jenis- jenis mereka, cara mencegah dan cara mengatasi malware.

Pasalnya, malware bukan hanya mengganggu sistem yang berjalan dan kinerja perangkat, tapi juga bisa mencuri data- data penting, mengubahnya, hingga mengendalikan sistem yang ada.

Malware pada umumnya sangat mudah menyebar dalam sistem. Kendati begitu, hal ini bisa kita cegah dan atasi. Salah satunya adalah dengan melakukan pemindaian malware secara berkala dan melakukan pengecekan saat mendapati file mencurigakan.

Semoga artikel ini bisa menjadi tambahan referensi untuk Anda yang sedang mencari informasi tentang apa itu malware, jenis- jenis malware, cara mencegah dan cara mengatasi malware. Semoga bermanfaat!

7+ Cara Ampuh Menghilangkan Malware Hingga Tuntas!

7+ Cara Ampuh Menghilangkan Malware Hingga Tuntas!

Bagaimana sih cara ampuh menghilangkan malware hingga tuntas? Jika saat ini Anda sedang mencari tips ini, Panda mengetahui Anda kemungkinan besar sedang berperang melawan malware.

Setuju, ini adalah masalah serius. Namun seperti masalah serius pada umumnya, Anda harus tetap tenang dan berhati- hati agar bisa menangani ini dengan baik dan sampai tuntas ke akarnya.

Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap cara mengatasi malware yang ada di laptop/ komputer. Mari kita simak bersama!

Apa itu Malware?

Malware merupakan software yang dibuat untuk merusak sistem komputer, jaringan atau server, tanpa sepengetahuan pemiliknya. Sesuai dengan kepanjangan namanya Malicious Software, malware merujuk pada sebutan software yang berbahaya dalam istilah cyber crime.

Serangan malware bisa terjadi pada siapa saja. Mulai dari komputer individu, usaha kecil, perusahaan besar, hingga pemerintahan. Malware biasanya masuk ke komputer melalui file unduhan berbahaya dari browser. Jadi, berhati- hatilah saat berselancar di internet.

Tanda Laptop/ PC yang Terserang Malware

Serangan hacker

Apakah sudah memastikan jika masalah pada laptop atau komputer Anda ini terjadi karena malware? Nah, untuk mengetahui hal itu, berikut adalah tanda- tanda saat komputer/ laptop terkena malware :

1. Ada Banyak Popup Mencurigakan

Salah satu indikasi adanya serangan malware pada komputer adalah munculnya popup iklan mencurigakan. Pembuat malware ini akan membanjiri komputer korban dengan menampilkan iklan- iklan popup.

Iklan popup rawan untuk diklik, dan saat diklik malware akan mengarahkan pengguna untuk masuk ke website berbahaya.

2. Sering Redirect saat Mengakses Website

Tujuan dari banyak malware biasanya adalah mengarahkan korban untuk membuka website- website tertentu. Untuk melakukan ini, pembuat malware akan melakukan teknik redirect saat Anda masuk ke website, dengan beralih ke situs yang mereka inginkan.

Jika sering mendapati akses website Anda redirect ke situs- situs mencurigakan, mulailah waspada. Terutama saat baru membuka Google dan langsung terjadi redirect mencurigakan.

Tidak jarang, malware juga bisa mengarahkan korban untuk masuk ke website yang mirip dengan website asli yang ingin kita akses.

3. Muncul Notifikasi Berbahaya

Modus lain yang sering pembuat malware gunakan adalah menakut- nakuti korbannya. Korban tiba- tiba sering mendapat notifikasi bahwa laptopnya terjangkit virus berbahaya. Jangan panik, jangan langsung percaya!

Lihatlah apakah notifikasi tersebut datang dari website yang kredibel atau tidak. Pembuat malware biasanya akan membanjiri notifikasi secara bombastis, dan membuat korban terburu- buru untuk mengunduh software yang mereka sediakan.

4. Postingan Misterius di Media Sosial

Munculnya postingan mencurigakan juga bisa menjadi indikasi selanjutnya saat perangkat terjangkit malware. Jika melihat ada postingan tanpa sepengetahuan, waspadalah. Attacker mungkin sudah meretas perangkat Anda dan segera lakukan scanning.

5. Ancaman terhadap Korban

Selain merusak perangkat, ada kemungkinan pembuat malware juga memeras korban. Mereka meminta tebusan dengan memberi ancaman untuk penghapusan data atau menyebarkan data sensitif jika korban tidak melakukan yang dia inginkan.

6. Tools Default Sistem Tidak Berfungsi

Tanda terakhir dari adanya serangan malware adalah tools default dari sistem, seperti Task Manager atau Registry Editor, tidak berfungsi. Malfungsi dari tools dari default system adalah indikasi self-defences dari malare.

Jadi, waspadalah jika tiba- tiba tidak bisa menggunakan tools default dari sistem ya.

Kenali Jenis Malware yang Menyerang

Untuk bisa menangani masalah malware yang muncul, penting untuk mengetahui jenis, behaviour dan spesifikasi malware yang menyerang komputer.

Berikut adalah jenis- jenis malware yang biasa menyerang :

1. Virus

Virus komputer adalah program perangkat lunak yang menggandakan diri dan menempel di file bersih, lalu menyebar dengan cara menyisipkan salinan diri nya ke program atau dokumen lain.

Mereka biasanya akan menginfeksi file dengan kode berbahaya. Virus bisa merusak atau menghapus data di sebuah komputer, menggunakan program email untuk menyebar virus ke komputer lain, hingga menghapus apapun yang ada di dalam hard disk.

Virus sering disebarkan melalui lampiran dalam pesan email atau pesan instan. Itulah sebaiknya kita tidak membuka sembarang lampiran tanpa mengetahui siapa yang mengirim pesan tersebut.

Virus juga bisa menyebar melalui unduhan di internet atau menyamar sebagai lampiran gambar lucu, kartu ucapan, atau file audio dan video. Mereka juga bisa bersembunyi di dalam perangkat lunak bajakan atau file lain yang kita unduh.

2. Worm

Worm merupakan kode komputer yang menyebar tanpa interaksi pengguna. Mereka sebagian besar dimulai dari lampiran email mencurigakan, yang kemudian menginfeksi komputer saat dibuka.

Jenis malware ini bisa menyebar secara otomatis tanpa campur tangan pengguna. Penyebaran ini bisa melalui pesan email jaringan, dan kerentanan sistem operasi. Mereka bisa menciptakan masalah kinerja komputer, stabilitas, dan kinerja jaringan.

3. Trojan

Trojan bekerja dengan cara menyamar sebagai program biasa namun mempunyai instruksi jahat. Pengguna bisa terkena trojan biasanya melalui email atau tersemat pada pengguna saat mereka mengunjungi website yang terinfeksi.

Salah satu trojan yang populer adalah program antivirus palsu yang muncul dan memberi notif bahwa PC Anda terinfeksi. Program ini lalu menginstruksikan Anda untuk menjalankan program tertentu untuk membersihkan PC. Saat aksi ini dilakukan, trojan akan mulai menginfeksi PC.

4. Ransomware

Jenis malware ini banyak menyerang perusahaan, rumah sakit, dan departemen- departemen pemerintah. Ransomware ini sendiri merupakan program malware  yang mengenkripsi data dan menahannya sebagai sandra. Jika ingin mendapatkan data ini kembali, korban perlu menebusnya kepada hacker.

5. Fileless Malware

Secara umum malware akan menginsfeksi sebuah sistem dengan sistem file. Sedangkan dalam fileless malware, ada setidaknya lebih dari 50 persen dari semua malware yang tidak secara langsung menggunakan sistem file.

Jenis malware ini biasanya mengeksploitasi dan menyebar di satu memori atua menggunakan obyek OS “non file”, seperti API, registry key atau scheduled tasks.

6. Adware & Malvertising

Adware bekerja mengekspos pengguna ke iklan yang tidak mereka inginkan dan mengandung bahaya. Program adware biasanya akan mengarahkan pencarian browser pengguna ke laman yang mirip dengan web yang mereka cari. Kenyataannya, web itu sebenarnya berisi promosi produk lain.

Sedikit berbeda dengan malvertising. Malvertising adalah penggunaan iklan yang sah, namun secara diam- diam jaringan iklannya mengirimkan malware ke komputer pengguna.

Contohnya saat cyber criminal membayar untuk memasang iklan di sebuah situs. Saat pengguna mengklik iklan, ternyata kode iklan mengarahkan pengunjung ke laman berbahaya atau menginstal malware di komputer mereka.

7. Spyware

Spyware adalah program yang memantau aktivitas penggunanya secara diam- diam dan mengumpulkan informasi penting. Tujuan dari spyware bisa untuk mendapatkan kata sandi, dan data pribadi penting lainnya.

Cara Mengatasi Malware di PC dan Laptop

Ini bagian paling pentingnya, berikut adalah langkah- langkah penting untuk menghilangkan malware di komputer/ laptop :

1. Lakukan Backup Lebih Dulu

Hal paling mendasar yang perlu Anda lakukan adalah melakukan backup data lebih dulu. Lakukan backup data- data penting di laptop Anda di harddisk eksternal atau cloud.

Dengan begitu, jika ada hal- hal yang tidak diinginkan, data Anda tetap tersimpan dengan aman.

2. Putuskan Koneksi Internet

Segera putuskan koneksi internet saat Anda curiga malware sedang menyerang. Hal ini perlu Anda lakukan untuk menghindari transmisi data dari komputer Anda ke pihak lain melalui internet.

Selain itu, koneksi internet juga sering menjadi jalan masuk malware.

3. Jalankan Safe Mode

Safe Mode pada Windows bisa Anda gunakan saat akan memperbaiki masalah di perangkat. Salah satunya adalah masalah yang terjadi saat serangan malware menimpa.

Berikut adalah cara masuk ke Safe Mode di laptop :

  • Restart komputer atau laptop
  • Tekan F8 di keyboard
  • Ada beberapa opsi Safe Mode yang bisa Anda gunakan, yaitu Safe Mode (tanpa jaringan internet), Safe Mode with Networking (dengan koneksi internet), dan Safe Mode with Command Prompt.
  • Pilih opsi Safe Mode.

4. Hapus Temporary Files

Sebelum melakukan pemindaian menyeluruh, cobalah menghapus temporary files di perangkat Anda. Cara ini membantu proses scanning lebih cepat, meringankan disk space dan bisa menghapus beberapa file malware.

Untuk pengguna Windows 10, Anda bisa menghapus temporrary files ini dengan fitur Disk Cleanup. Coba masuk ke menu start dan ketik Disk Clean Up. Kemudian pilih drive mana yang akan Anda bersihkan.

Menggunakan Disk Cleanup untuk menghilangkan malware

5. Scan Perangkat dengan Anti Malware

Jika sudah mempunyai software anti virus atau anti malware di laptop Anda, segera lakukan scan perangkat secara menyeluruh. Proses pemindaian virus ini bisa berlangsung mulai dari 15 menit atau hingga satu jam lebih.

Tunggu sampai proses scanning selesai dan software anti malware akan secara otomatis menghapus malware.

6. Menjalankan Windows Defender

Tidak semua pemilik laptop mempunyai software anti malware di perangkatnya. Jika Anda adalah salah satunya, tak perlu khawatir. Pasalnya, Andab isa menggunakan software anti malware bawaan Windows, yaitu Windows Defender.

Untuk menjalankan menu ini, klik Setting > Update & Security > Windows Defender. Anda juga bsia langsung mengetikkan Windows Defender seperti saat mengetik Disk Clean up di atas.

Setelah masuk ke fitur ini, pilih Open Windows Defender Security Center > Virus & Threat Protection > Advanced Scan.

7. Hapus Program Mencurigakan dan Tidak Dikenal

Setelah proses scanning dan menghapus malware selesai, lanjutkan dengan menghapus software/ program mencurigakan di perangkat. Software ini biasa kita kenal dengan sebutan PUP (Potentially Unwanted Programs) dan masuk ke komputer melalui perangkat lunak freeware.

Pertama- tama, lihat daftar program atau software terinstal di perangkat Anda dengan masuk ke Setting > Apps. Setelah itu, jika ada program yang tidak Anda kenal, tap di aplikasi tersebut lalu pilih Uninstall.

Menghapus aplikasi mencurigakan di komputer

8. Lakukan Reset Browser

Seperti yang Panda ungkapkan di atas, malware seringkali bersumber dari unduhan browser. Untuk itu, membersihkan malware dari laptop juga berkaitan dengan browser.

Di poin ini, Panda akan membagikan cara menghilangkan malware dengan cara reset browser ini untuk Google Chrome, Mozilla Firefox dan Microsoft Edge.

Cara menghilangkan malware di browser Google Chrome :

  • Buka browser Chrome, klik Setting.
  • Pilih bagian ‘Advanced’ dan temukan opsi ‘Reset and clean up’.
  • Klik Clean up Computer.
  • Klik tombol Find.
  • Tunggu sampai browser mendeteksi adanya software berbahaya. Jika sudah ketemu, klik Remove untuk menghapusnya. Anda akan diminta untuk merestart ulang komputer yang digunakan.
  • Jika tidak yakin malware hilang, Anda juga bisa mereset browser ke settingan default. Caranya adalah dengang mengklik opsi ‘Restore settings to their original defaults’, di menu ‘Reset and clean up’ tadi.

Menghilangkan Malware di Mozilla Firefox.

  • Buka browser Mozilla Firefox, dan klik menu ‘Help’
  • Tap Troubleshooting Information.
  • Klik Refresh Firefox.
  • Klik tombol Refresh Firefox di jendela konfirmasi.
  • Tunggu sejenak, lalu klik Finish.

Menghilangkan Malware di Microsoft Edge :

  • Klik tombol Start di Taskbar laptop.
  • Klik Apps and Features.
  • Cari Microsoft Edge, tap klik Advanced options.
  • Klik Reset.

8. Melakukan Instal Ulang Sistem

Dalam beberapa kasus, cara menghilangkan malware dari komputer mengharuskan kita untuk menginstal ulang sistem operasi dan aplikasi/ program.

Untuk melakukan langkah ini, pastikan sudah melakukan backup semua file ke drive eksternal. Jangan sampai lupa ya!

Menginstal ulang OS Mac :

  • Nyalakan Mac dan tunggu hingga logo Apple muncul
  • Masuk ke Utilitas macOS atau OS X.
  • Pilih Install Ulang Mac OS X

Menginstall ulang OS Windows

Untuk Windows, dalam fitur kembali ke setelan pabrik, ada dua opsi yang mereka sediakan. Yaitu untuk menyimpan file atau menghapus semuanya.

  • Pilih tombol Start, lalu pilih Setting > Setting & Security
  • Tap Recovery, dan pilih opsi Reset This PC > Get Started > Remover Everything.

Tips Melindungi Perangkat dari Malware

Dari postingan Panda di atas, selain cara menghilangkan malware dari laptop, Anda juga mengetahui tanda- tanda perangkat terkena malware. Nah, tentunya kita ingin menghindari malware ini dengan sebaik- baiknya dong?

Agar terhindar dari malware, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan sebagai langkah melindungi perangkat :

1. Selalu Perbarui OS

Meski terkesan sepele, penggunaan OS versi terbaru akan memberikan perlindungan yang lebih baik dari malware. Versi terbaru dari OS menawarkan perbaikan dari versi- versi terdahulu, terutama dari sisi keamanan perangkat.

Jadi, sebagai langkah pencegahan, selalu perbarui sistem operasi baru Anda untuk menghindari masalah keamanan.

2. Scan Antivirus Secara Berkala

Malware biasa menyusup kapan saja dan bersembunyi di program tanpa terdeteksi oleh sistem. Untuk itu, penting untuk mengecek keadaan laptop/ komputer secara berkala. Jika menemukan hal yang mencurigakan, Anda bisa mengatasinya tanpa menunggu dampak yang lebih buruk terjadi.

3. Waspada Saat Menggunakan Wifi Publik Gratis

Wifi publik gratis tanpa password memang menggoda. Dan tidak jarang Anda menemukan wifi gratis tanpa password ini di tempat umum. Nah, untuk di tempat umum, Anda perlu waspada karena tidak tahu siapa penyedia wifi tersebut, berkut resikonya.

Jika terpaksa menggunakan wifi gratis tanpa password karena keadaan darurat, hindari melakukan aktivitas pribadi. Pastikan Anda tidak membuka akun- akun pribadi seperti mobile banking, email, dan sejenisnya.  Ini perlu Anda lakukan untuk menghindari tindak pencurian data.

4. Melakukan Backup File

Mempersiapkan backup untuk file- file penting kita merupakan langkah penting untuk mengantisipasi hal- hal tidak terduga seperti malware. Saat malware menyerang komputer, skenario terburuk adalah kehilangan data penting.

Maka dari itu, dengan melakukan backup file secara berkala, resiko kerugian dapat kita minimalisir di awal.

5. Password yang Kuat

Password adalah bagian penting dari perisai keamanan. Menggunakan password yang kuat dan tidak mudah ditebak untuk semua akun dan perangkat sangat penting. Hindari untuk menggunakan password yang sama untuk berbagai akun dan perangkat.

Karena sekali pembuat malware berhasil membobol satu akun di perangkat Anda, akan mudah bagi mereka untuk mengambil alih akun Anda lainnya jika mempunyai password yang sama.

Kesimpulan

Malware bisa menyerang perangkat siapa saja. Dan seringkali, kedatangan mereka karena faktor ketidaksengajaan dan kelengahan. Baik sekali jika kita menyadari dengan cepat kehadiran mereka. Karena jika tidak, efeknya bisa semakin jauh di perangkat kita.

Setelah memahami apa itu malware, tanda- tanda kehadiran malware di laptop kita, Anda bisa mencoba berbagai tips di atas untuk menghilangkan malware dari laptop. Biasanya Anda tidak harus mencoba semua tips, karena beberapa tips saja diterapkan, bisa langsung menghilangkan malware secara efektif.

Namun untuk beberapa kasus yang berat, mengatasi malware di komputer perlu sampai ke tahap melakukan instalasi ulang OS.

Semoga artikel cara menghilangkan malware dan tips mencegah malware ini bermanfaat untuk Anda!

5 Tips Mudah Melindungi Android dari Serangan Aplikasi Malware

5 Tips Mudah Melindungi Android dari Serangan Aplikasi Malware

Apakah Anda termasuk salah satu pengguna smartphone Android? Saat ini, di seluruh dunia sudah terdapat lebih dari 2,5 juga device aktif Android. Tanpa keraguan lagi, Android adalah sistem operasi paling populer di seluruh dunia.

Meski populer, bukan berarti Android tak mempunyai cacat. Sebaliknya, Android disebut sebagai platform yang cukup sering terjangkit serangan cyber. Salah satu pemicunya adalah penggunaan aplikasi yang telah terjangkit malware, baik sengaja ataupun tidak sengaja.

Aplikasi memang sering menjadi media efektif untuk menyerang device Android mengingat aplikasi adalah inti dari sistem operasi ini dan berhubungan langsung dengan pengguna. Dari sisi Google, tentu mereka terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dari aplikasi yang ada di platformnya.

Cara Meningkatkan Keamanan Android dari Aplikasi Malware

Ada beberapa insiatif yang telah dilakukan Google untuk memastikan keamanan platform miliknya. Meski begitu, langkah yang dilakukan Google ini akan sia- sia jika tidak didukung kesadaran pengguna terkait penggunaan aplikasi yang aman.

Untuk meningkatkan kesadaran terkait keamanan ini, berikut ini adalah beberapa tips dari Make Use of yang layak untuk Anda coba :

Hindari Memasang Aplikasi dari Sumber Tidak Jelas

Jika ingin menemukan atau memasang aplikasi Android, Play Store adalah tempat paling aman. Alasannya sederhana, karena aplikasi bawaan ini selalu memantau aplikasi yang ada di dalamnya untuk mencegah adanya file berbahaya.

Untuk memastikan keamanan aplikasi yang diunduh, pengguna bisa melakukan pemindaian aplikasi lewat fitur Play Protect. Untuk menggunakannya, user cukup masuk ke aplikasi Play Store, kemudian memilih fitur Play Protect yang terletak di bawah menu Metode Pembayaran.

Play Protect, fitur keamanan di Google Play Store
Setelah masuk ke menu Play Protect, pengguna dapat memindai seluruh aplikasi yang terinstall di device Android. Jika ternyata diketahui ada aplikasi yang mencurigakan, pengguna dapat melaporkan aplikasi tersebut dengan pilihan ‘Improve harmfull app detection’, dilanjutkan dengan uninstall aplikasi mencurigakan tersebut.

Hindari Memasang Aplikasi dari Toko Pihak Ketiga

Android memungkinkan penggunanya untuk menginstall aplikasi dari luar Play Store. Namun, pengguna tentu harus berhati- hati karena keamanan toko aplikasi pihak ketiga tentu tidak sebaik keamanan Play Store.

Banyak dari toko aplikasi yang tidak menerapkan kontrol kualitas yang ketat terkait keamanan. Bisa dibilang, ada kemungkinan toko tersebut membiarkan adanya aplikasi berbahaya.

Jika memang Anda merasa aplikasi dari toko pihak ketiga penting untuk Anda gunakan, pastikan Anda sudah mengecek reputasi toko terlebih dulu. Ada juga dapat membaca review lebih lanjut terkait benefit dan keamanan aplikasi tersebut sebelum mengunduhnya.

Cek Izin Aplikasi Secara Berkala

Pengguna Android dapat meninjau ulang izin akses sebuah aplikasi di perangkat sejak adanya Android Marshmallow. Jadi, Anda dapat mereview dan mengatur izin apa saja yang dapat diberikan pada masing- masing aplikasi.

Dengan begitu, Anda dapat mengetahui sejak awal jika ada sebuah aplikasi yang ternyata mengakses data kontak Anda dan melanggar batas privasi Anda. Misalnya saja seperti aplikasi pinjaman online yang sempat heboh beberapa waktu lalu karena punya izin untuk menyalin data kontak pengguna.

Langkah selanjutnya, pastikan ANda selalu membaca lebih dulu izin yang diberikan ke sebuah aplikasi sebelum memasangnya. Dengan begitu, Anda akan tidak akan merasa terjebak oleh aplikasi tertentu yang ternyata melanggar batas privasi Anda.

Selalu Baca Review Sebelum Menginstall

Cara termudah untuk mengetahui kualitas dan keamanan sebuah aplikasi berbahaya adalah dengan membaca ulasan pengguna lain. Dalam membaca ulasan ini Anda perlu lebih teliti karena ulasan palsu berbayar juga kini marak.

Salah satu cara mengetahui ulasan palsu berbayar adalah penggunaan pujian yang berlebihan, terkesan tidak natural, atau bahasa yang terbaca seperti template. Baca ulasan dengan baik dan hindari hanya melihat dari jumlah bintang.

Hal yang perlu Anda ketahui dari membaca ulasan ini adalah apakah aplikasi dapat bekerja dengan baik atau sesuai fungsinya, apakah aplikasi bermasalah dengan pengalaman pengguna, dan apakah aplikasi memiliki masalah terhadap keamanan data privasi pengguna.

Perbarui Sistem Secara Berkala

Demi keamanan penggunanya, Google melakukan rilis pembaruan secara berkala. Yang kerap terjadi, banyak pengguna melewatkan pembaruan ini karena mengharuskan jeda yang cukup lama. Padahal, pembaruan ini diperlukan untuk meningkatkan keamanan device Android secara keseluruhan.

Yang disayangkan lagi, tidak semua vendor smartphone turut menggulirkan pembaruan ini secara rutin. Ada beberapa vendor yang baru merilis pembaruan dalam jeda yang cukup lama.

Meski begitu, karena pembaruan sistem keamanan ini penting, pengguna disarankan untuk langsung memasangnya begitu dirilis. 

 

Dari beberapa point ini, mana saja yang sudah Anda terapkan untuk smartphone Android Anda? Selamat berselancar dengan aman yaa!

7 Cara Mematikan Laptop yang Tidak Bisa di-Shut Down

7 Cara Mematikan Laptop yang Tidak Bisa di-Shut Down

Jengkel ya? Saat kita mendapati laptop kita tidak bisa di-shut down setengah mati. Sudah dicoba untuk shut down berkali- kali juga, tapi #laptop ternyata tidak merespon perintah yang kita berikan. Kalau sudah seperti ini, tindakan seperti apa yang biasanya Anda lakukan??

Mungkin saja Anda sudah berpikir yang aneh- aneh. Jangan- jangan ini ulah virus, atau jangan- jangan ada masalah berat di hardware komputer? Ya, dua kemungkinan ini sangat mungkin terjadi. Dan di tutorial kali ini, kita akan mematikan laptop/ notebook yang tidak bisa dimatikan lewat sistem.

Cara Mematikan Laptop yang Tidak Bisa Dimatikan lewat Sistem

Tutorial ini bisa dipraktekkan untuk teman- teman pengguna OS Windows. Jika operating system laptop Anda MAC atau bukan Windows, tutorial ini bisa jadi tidak berpengaruh. Baiklah, mari langsung kita praktekkan!

#1 Perbaiki Registry Windows Terlebih Dahulu
Jika laptop tidak merespon sama sekali saat di-shut down, hindari untuk melakukan otak- atik lainnya. Besar kemungkinan, masalah bersumber dari registry Windows. Untuk mengatasinya, kami sarankan untuk Anda membaca artikel sebelumnya yang membahas tentang bagaimana cara memperbaiki registry windows yang error. Dengan panduan tersebut, Anda akan menemukan titik terang dan solusi untuk permasalah laptop yang tidak bisa di-shut down ini.

#2 Bersihkan Laptop Anda dari Sampah- Sampah
Sampah yagn menumpuk juga bisa menjadi penyebab laptop tidak bisa di shut down. Sampah yang banyak ini bisa membebani komputer Anda sehingga komputer menjadi lebih lambat. Untuk membersihkan komputer Anda dari sampah, Anda bisa menggunakan tool gratisan CCleaner. Tool ini juga bisa membantu Anda untuk meng-uninstall aplikasi secara cepat dan mudah.

Setelah prose pembersihan selesai, laptop Anda akan terasa lebih ringan dan siap bekerja dengan lebih optimal. Tapi bagaimana jika problem laptop tidak bisa di-shut down ini masih belum teratasi juga? Gabungkan dengan tips selanjutnya…

#3 Hapus Aplikasi/ Software yang Tidak Diinginkan
Sering install ini itu meskipun hampir nggak pernah dipakai? Atau jangan- jangan ada beberapa aplikasi yang terinstall di laptop tanpa disadari?? Nahhh… ini juga bisa membuat kerja windows menjadi semakin berat.

Untuk membersihkan aplikasi, Anda bisa menggunakan CCleaner atau melakukannya secara manual dengan masuk ke Windows >> Default Program >> Program and Features >> Lalu pilih program tertentu yang ingin Anda uninstall. Pilih metode yang paling membuat Anda nyaman untuk bekerja.

#4 Bersihkan Virus dan Malware di Laptop Anda
Virus dan malware dapat membuat registry windows error sehingga laptop menjadi sulit dimatikan. Selain itu, kedua racuun iini juga bisa membuat performa windows menurun secara keseluruhan. Setelah melakukan pembersihan terhadap virus dan malware, Anda dapat melakukan lagi tips nomer #1 jika registry mengalami error setelah proses pembersihan ini.

#5 Matikan Laptop secara Paksa
Ini sih sebenarnya cara yang tidak disarankan, tapi pada prakteknya, banyak juga yang melakukan trik ini. Trik yagn dimaksud adalah dengan menekan paksa tombol power sampai akhirnya bisa dimatikan. Jika masih tidak mati juga, coba lah mencabut baterainya. Sekali lagi, ini sebenarnya cara yang terlarang.

Jika sudah mempraktekkan ini dan selanjutnya laptop masih sulit dihidupkan juga, maka teruskan mengikuti tips selanjutnya ya..

#6 Uninstall Driver Laptop
Saya pernah mengalami laptop tidak bisa shut down setelah menginstall driver sound laptop. Harusnya sih tidak ada masalah dengan install driver ini, tapi jika memang laptop tidak bisa shut down terkait dengan install driver ini, berarti driver memang tidak kompatibel dengan komputer kita. Tandanya apa? Tandanya, setelah driver di-uninstall, eh ternyata laptop dapat shut down kembali dengan mulusnya. Sebagai gantinya, carilah driver yang kompatibel dengan laptop Anda agar tidak terjadi masalah/ konflik dengan sistem windows.

#7 Install Ulang Sistem Operasi Laptop
Tidak jarang, komputer tidak bisa di-shut down ternyata karena adanya kerusakan total dalam sistem laptop tersebut. Mungkin saja Anda sudah mencoba tips 1-6 di atas secara tepat, namun jika memang kerusakan sudah mengenai sistem, maka solusi terbaik adalah dengan menginstallnya ulang. Usaha Anda untuk memperbaikinya akan sia- siang dan hasilnya juga tidak akan maksiimal. Setelah install ulang, jangan lupa untuk install & scan antivirus sebagai perlindungan.

#8 Ganti Hardware jika Memang Sudah Terjadi Kerusakan
Last but not least, tidak jarang sistem bermasalah karena adanya masalah pada hardware laptop itu sendiri, seperti memori, hard disk dan juga prosesor. Jika proses terlalu panas, ini bisa mengakibatkan laptop menjadi lambat, terkunci dan tidak bisa dimatikan.  Hal yang sama juga bisa terjadi bersumber dari memori yang bermasalah atau harddisk. Apalagi harddisk ini berfungsi sebagai tempatnya sistem komputer. Jadi jika hard disk sudah bermasalah, tentu saja sistem kebagian getahnya.

Jika masalahnya benar pada hard disk dan memori, maka solusinya adalah menggantinya. Setelah diganti, install ulang sistem di laptop Anda, sesuai dengan spesifikasinya. Setelah itu, laptop Anda akan bisa shut down secara normal.

Baiklah, semoga ulasan kali ini bermanfaat untuk Anda. Terimakasih telah membaca sampai akhir halaman ya.