VPS sering menjadi salah satu produk yang ditawarkan saat kita berkunjung ke layanan penyedia hosting dan domain. Dengan layanan ini, performa website menjadi lebih optimal karena tidak terpengaruh oleh pengguna lain.
Di artikel kali ini, Panda akan secara khusus membahas tentang apa itu VPS dan kapan website kita membutuhkannya.
Apa itu VPS/ Virtual Private Service?
VPS atau Virtual Private Service adalah sebuah server virtual dengan Dedicated Resource dimana pelanggan bisa menggunakan semua resource VPS itu sendiri, tanpa berbagi dengan pengguna lainnya.
Yang dimaksud berbagi disini tentu saja mengacu pada Shared Hosting yang penggunaannya bersamaan dengan pelanggan lainnya.
Dengan begitu, pengguna bisa mengelola secara penuh semua konfigurasi dan resource yang ada pada VPS dan bisa leluasa melakukan apa yang diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang kerap ditanyakan seputar VPS :
VPS menggunakan teknologi virtualisasi hardware server fisik yang kemudian dibagi ke dalam beberapa resource berbeda. Disebut virtual karena pembagian ini dilakukan dengan menggunakan software sehingga dalam satu server fisik bisa terdiri dari beberapa VPS yang dijalankan.
VPS Hosting adalah pilihan yang lebih stabil dan aman dibandingkan dengan Shared Hosting.
Website sebaiknya menggunakan VPS saat Shared Hosting dirasa tidak lagi mempunyai resource yang mumpuni untuk load dan lalu lintas website. Selain itu, ada 3 alasan lain kapan website mulai membutuhkan VPS, seperti yang dikupas di artikel Panda Gila ini.
Ibarat sebuah lingkup perumahan, maka server fisik adalah kompleks, sedangkan Virtual Private Service adalah rumah- rumah yang ditempati. Ruangan- ruangan dalam rumah seperti dapur, ruang tidur, ruang tamu, tempat parkir, dan sebagainya digambarkan sebagai Random Access Memory (RAM), disk space, Central Processing Unit (CPU), dan bandwidth. Rumah dan ruangannya ini tidak akan terpengaruh oleh rumah yang lain, apapun bentuk aktivitas yang dilakukan di dalam rumah.
Dalam pemahaman lainnya, VPS bisa diartikan sebagai sebuah server fisik yang dibagi menjadi beberapa virtual server, dimana masing- masing virtual server bisa diinstall OS sendiri. Layanan ini masih mirip dengan shared hosting, namun mempunyai resource lebih besar dan virtualisasi di setiap server.
Dengan virtualisasi ini, pengguna dapat menginstall OS dan software tambahan sesuai kebutuhan, yang mana ini tidak bisa dilakukan di shared hosting. VPS juga memungkinkan pengguna agar disk space, RAM, CPU, dan IP Public bisa di custom sesuai kebutuhan website.
Fungsi Virtual Private Service
Setelah memahami apa itu Virtual Private Service, kini saatnya untuk mengenal lebih dalam tentang fungsi dari Virtual Private Service. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari penggunaan VPS :
1. Server Website (Web Hosting)
Sebagian besar VPS digunakan sebagai layanan web hosting saat pengguna membutuhkan resource yang lebih tinggi. Saat website melewati batas penggunaan resource sehingga layanan hosting yang digunakan tidak bisa lagi memenuhi permintaan, saat itulah VPS digunakan.
Biasanya pengguna layanan ini adalah para developer yang mempunyai klien atau perusahaan dengan load tinggi atau trafik yang sangat besar.
2. File Hosting & Apps Hosting
VPS juga bisa digunakan untuk menyimpan file- file pribadi agar bisa diakses dengan mudah melalui jaringan internet dimana saja. Selain itu, bisa juga dimanfaatkan sebagai hosting aplikasi.
Sebagian besar file hosting memperbolehkan pada layanan ini saja dan tidak diizinkan untuk layanan web hosting karena akan membebani server dan mengganggu pengguna lain.
Besarnya kapasitas penyimpanan pada layanan ini tergantung dengan paket yang digunakan oleh pengguna. Semakin besar disk space yang dipilih, tentu harga berlangganan semakin mahal.
3. Layanan VPN
VPN juga bisa digunakan sebagai server VPN (Virtual Private Network). VPN adalah sambungan koneksi pribadi yang digunakan secara terbatas dengan username dan password untuk melakukan sambungan. Agar dapat bekerja, VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar perangkat. Server VPN ini bisa berupa komputer atau VPS yang sudah diinstal dengan VPN server di dalamnya.
4. Server Remote Desktop
VPS juga kerap dimanfaatkan sebagai mesin dalam menjalankan bisnis. Pengguna yang biasa menggunakan ini biasanya menaruh bot di dalam server. Bot akan bekerja secara otomatis dalam waktu tertentu sesuai dengan perintah yang disetting.
5. Backup Server Utama
Meskipun di setting dengan sangat aman, setiap server punya resiko keamanan terhadap kehilangan data. Hal ini bisa terjadi karena adanya kesalahan konfigurasi atau bahkan pembobolan oleh orang tidak bertanggung jawab.
VPS bisa menjadi backup server untuk menyimpan data terakhir server secara up to date. Jika sewaktu- waktu terjadi masalah yang tidak diinginkan menimpa server utama, pengguna mempunyai backup yang bisa direstore.
Kapan Website Kita Membutuhkan VPS?
Saat Anda mempunyai website dan sering mendengar orang- orang ‘meributkan’ VPS, Anda mungkin mulai bertanya- tanya, kapan sebenarnya website kita membutuhkan layanan ini? Nah, simak ulasan Panda berikut ini ya :
1. Trafik website tinggi dan tidak bisa lagi ditampung Shared Hosting
Umumnya orang akan menggunakan Shared Hosting saat memulai website dengan perkiraan trafik website relatif rendah. Seiring dengan optimasi yang dilakukan, trafik website meningkat dan tidak bisa lagi ditampung oleh Shared Hosting.
Jika dipaksakan, maka website akan berjalan lambat dan mengakibatkan penurunan performa website. Tentu Anda tidak ingin ini terjadi, bukan?
Untuk mengatasinya, Anda membutuhkan layanan hosting dengan resource yang lebih besar. VPS menjadi win- win solution karena biaya yang dikeluarkan relatif lebih sedikit dibandingkan Anda menggunakan Dedicated Hosting.
Alhasil, performa web Anda menjadi optimal kembali dan siap menampung trafik yang lebih besar lagi.
2. Website membutuhkan custom resource yang lebih fleksibel
Pernahkah website Anda mendadak down karena pengunjung yang membludak? Ini terjadi karena limited resource alias keterbatasan sumber daya. Virtual Private Service memungkinkan penggunanya untuk mengubah resource seperti RAM, CPU, dan disk space kapanpun sesuai kebutuhan.
Dengan begitu, jika tiba- tiba terjadi ledakan pengunjung dan membutuhkan tambahan RAM, Anda bisa mengupgrade RAM VPS secara langsung, tanpa proses upgrade melalui customer service atau tiket/ email.
Proses upgrade cukup dilakukan di member area dan resource akan bertambah otomatis. Selanjutnya, biaya upgrade akan dipotong secara otomatis dari deposit Point System (PTS) yang kita miliki secara harian, sesuai pemakaian kita di hari tersebut.
3. Membutuhkan Fleksibilitas dalam manajemen server
Ada banyak web developer atau webmaster yang membutuhkan software tambahan untuk website atau aplikasi mereka. Sayangnya, tidak jarang instalasi ini tidak didukung oleh Shared Hosting.
Maka dari itu, jika anda perlu menginstall customer software atau konfigurasi customer pada server, Anda membutuhkan hosting yang memberi kontrol yang lebih besar. Jawaban sudah pasti ada pada VPS ini.
4. Membutuhkan penyimpanan data yang lebih privat
Jika Anda membutuhkan tempat yang lebih privat dan aman dalam menyimpan data privasi Anda, VPS bisa menjawab kebutuhan Anda. VPS menawarkan akses root server pengguna.
VPS sendiri merupakan hosting dengan environment mandiri sehingga konfigurasi server dan penggunaan resource tidak dipengaruhinya dan tidak mempengaruhi pengguna lain di luar server.
Tips Dalam Memilih Virtual Private Service
Agar VPS dapat bekerja sesuai fungsinya dan menjawab ekspektasi Anda, tentu memilih layanan ini tidak boleh asal- asalan. Layanan server cloud virtual ini biasanya menawarkan spesifikasi yang berbeda- beda.
Triknya adalah memilih sesuai kebutuhan, tapi Anda tetap harus mempertimbangkan spesifikasi yang ditawarkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan saat memilih VPS :
HDD
Harddisk yang digunakan adalah salah satu pertimbangan utama yang perlu diperhatikan saat memilih Virtual Private Service. Ada banyak provider layanan ini yang menggunakan SSD untuk mendukung server yang disediakan. SSD ini mempunyai kemampuan membaca data lebih cepat dibandingkan SATA dan SAS.
Selain itu, pengguna juga perlu mempertimbangkan kapasitas yang ditawarkan, Jika kapasitas disk space kecil sedangkan kebutuhan website atau sistemnya besar, maka VPS yang disewa kemungkinan akan ditangguhkan oleh provider karena overload.
Lokasi
Tidak semua penyedia layanan VPS di Indonesia mempunyai lokasi server di Indonesia. Sebagian justru menggunakan server yang terletak di luar negeri.
Padahal, lokasi berpengaruh terhadap koneksi antara klien dan server. Dalam beberapa kasus, ini bisa menimbulkan delay pada saat pengiriman data dari dan ke server.
Sistem Operasi
Poin selanjutnya adalah sistem operasi. Sebagian server menggunakan Linux dalam menjalankan VPS mereka. Linux sendiri adalah sistem operasi yang populer dibandingkan dengan sistem operasi lainnya.
Meski begitu, ada juga yang menawarkan sistem operasi Windows dalam layanan cloud mereka. Pada intinya adalah memilih sesuai dengan kebutuhan Anda, apakah Linux atau Windows.
Kesimpulan
Sebagian besar pengguna layanan Virtual Private Service adalah para developer yang mempunyai klien atau perusahaan dengan load tinggi. Atau bisa juga seorang webmaster dengan lalu lintas website yang sudah sangat padat.
Meski sebenarnya tidak menempati satu server secara utuh, Virtual Private Service bekerja seperti sebuah server yang berdiri sendiri. VPS mempunyai process, user, files, dan menyediakan full root access.
Setiap VPS memiliki alamat IP tersendiri, port number, tables, filtering dan routing rules sendiri. Artinya, layanan ini adalah untuk Anda yang membutuhkan web hosting yang lebih fleksibel dan resource lebih mumpuni dibandingkan dengan Shared Hosting.
Saat trafik Anda sudah padat, load tinggi, atau ada banyak hal custom yang ingin dilakukan dalam manajemen server, VPS adalah yang Anda butuhkan.
Semoga ulasan Panda ini bermanfaat ya!