Whois Domain dan Whois Privacy mungkin adalah hal selanjutnya yang sangat ingin Anda ketahui setelah memahami apa itu domain dan hosting. Anda bisa sambil menebak- nebak juga kalau kata ini berasal dari kata bahasa Inggris “who is”, yang bila kita terjemahkan artinya “siapa yang”.
Ya, pengertian dari Whois memang erat kaitannya dengan makna singkatnya. Ini mungkin berkaitan dengan informasi dari si pemilik domain, untuk merujuk kata siapa. Yang pasti, Whois merupakan informasi penting dari sebuah domain yang mungkin bisa dilihat oleh siapapun.
Apa itu Whois Domain dan Whois Privacy?
Pengertian dari Whois adalah sebuah layanan internet yang bekerja untuk menyediakan informasi data tentang sebuah domain tertentu.
Dengan mengakses Whois, Anda bisa mengetahui info kepemilikan domain. Mulai dari nama pemilik, kontak, alamat, tanggal domain mulai digunakan, alamat dan sebagainya.
Melalui informasi ini, jika sebuah website melakukan pelanggaran hukum, maka data pemilik domain bisa tracking lebih untuk proses hukum selanjutnya.
Kata “whois” memang merujuk pada kalimat “who is” atau siapa. Namun lebih lengkapnya, who is merupakan representasi dari pertanyaan “Who is the owner responsible for a domain name or IP address?”. Alias, siapa sih pemilik yang bertanggungjawab terhadap nama domain dan IP address ini?
Seperti yang pernah Panda jelaskan di artikel Apa itu Domain, saat membeli sebuah domain, nama domain akan didaftarkan melalui perusahaan yang kita sebut registries, yang terakreditasi oleh Internet Corporations for Assigned Name and Number (ICANN).
Sebagai pengelola ketentuan domain di seluruh dunia, ICANN bekerja mengawasi database keseluruhan di internet untuk memastikan jaringan beroperasi secara aman dan stabil. Dalam proses pendaftaran ini, registrar akan meminta pengguna untuk mengisi formulir yang berupa identitas kepemilikan domain.
Whois terdiri dari dua layanan yang berbeda, yaitu Whois Domain dan Whois Privacy. Apa perbedaan keduanya? Simak lebih lanjut di segmen di bawah ini ya!
Pengertian Whois Domain
Whois Domain merupakan sekumpulan informasi berisi data- data dari pemilik domain dimana informasi ini akan tersimpan di database khusus. Sebagai penanggungjawab, registries berperan mengelola database sekaligus proses maintenance dan perbaikan masalah.
Beberapa informasi kontak yang secara otomatis ditetapkan di domain antara lain :
- Server Name : Penanggungjawab atau pemilik domain. Data ini bisa berupa individu, organisasi atau pemerintah.
- Billing Contact : Informasi organisasi atau individu yang berkaitan dengan rincian tagihan pembayaran domain.
- Technical Contact : Individu atau pihak tertentu yang bisa dihubungi untuk mengatasi masalah teknis penggunaan domain.
- Contact Administrative : Individu yang mempunyai wewenan untuk membuat keputusan dan menjawab semua pertanyaan terkait nama domain.
Pengertian Whois Privacy
Ada Whois Domain, ada pula Whois Privacy.
Ada sebagian dari kita yang mungkin khawatir jika informasi kepemilikan domain bisa diketahui dengan mudah. Untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan, seperti alamat rumah yang bisa dilacak untuk berbagai kemungkinan cyber crime, ada fitur perlindungan yang bernama Whois Privacy Protection.
Whois Privacy ini sendiri merupakan fitur tambahan dari penyedia domain untuk melindungi informasi dan data pribadi pemilik domain. Dengan fitur privacy, pemilik bisa menyembunyikan semua data pribadi dari domain terdaftar sehingga tidak ada yang bisa melihat data kita, kecuali atas mekanisme pihak berwajib.
Dengan fitur ini, maka kita bisa meminimalisir hal- hal yang merugikan kita. Seperti pencurian data pribadi, tindakan spam, transfer fake domain, hingga phising.
Mengenal Fungsi Whois Secara Umum
Membaca penjelasan Panda di atas, sekarang saatnya mengetahui lebih lanjut apa saja fungsi dari Whois. Tentunya selain sebagai sumber informasi kepemilikan domain, Whois mempunyai berbagai fungsi lain yang bisa kita andalkan :
- Melakukan riset nama brand atau merek dagang dari sebuah domain.
- Membantu pengguna untuk pengecekan nama domain, apakah sudah terpakai orang lain atau belum.
- Tool untuk mengetahui info IP address secara instan di beberapa platform.
- Membantu aparat kepolisian dalam mekanisme penegakan hukum kejahatan internet. Seperti situs ilegal, penipuan, propaganda teroris, dan sejenisnya.
- Meningkatkan kredibilitas domain, karena informasi yang jelas akan membuat pengguna merasa aman dalam bertransaksi.
Fungsi Whois Privacy
Fitur Whois Privacy mempunyai deretan fitur penting untuk pemilik domain. Terutama untuk Anda yang sangat aware dengan cyber security.
Jadi apa saja fungsi Whois Privacy?
Berikut beberapa poin yang bisa meyakinkan Anda :
1. Menyembunyikan Lokasi Tinggal
Faktanya, keamanan adalah hal yang sangat penting di era digital. Membiarkan alamat rumah atau identitas Anda terekspos bisa sangat membahayakan.
Tentunya Anda tidak ingin ada kemalangan tidak terduga yang terjadi karena faktor privasi terumbar ini, kan? Itulah mengapa menyembunyikannya bisa menjadi pilihan yang penting untuk banyak orang.
2. Menghindari Pencurian Identitas
Pencurian identitas bisa terjadi saat informasi penting terekspos. Dengan Whois Privacy, kita akan melindungi data diri dari orang- orang yang ingin memanfaatkan data diri kita untuk tindak kejahatan.
Misalnya saja dengan membuat akun bodong dengan identitas yang tertera dan bertujuan melakukan penipuan.
3. Memblokir Spam
Menampilkan kontak detail terekspos sama artinya memberi celah spammer menyerang akun kita. Dengan menggunakan Whois Privacy, kita selangkah lebih baik untuk menjaga inbox dari serangan email masuk yang tak jelas asalnya.
4. Menghindari Tawaran Bisnis yang Tak Diinginkan
Untuk pemilik bisnis, tentu Anda tidak ingin sembarangan dihubungi tanpa tujuan yang jelas. Umumnya Anda hanya ingin orang- orang menghubungi sesuai kontak customer service yang tertera di website saja.
Namun tanpa Whois Privacy, Anda tidak punya kontrol penuh untuk menghindari kontak yang ingin terhubung. Bahkan tawaran bisnis yang sama sekali tidak Anda inginkan.
Tujuan Whois
Kecuali untuk tujuan spam dan pemasaran, Whois pada dasarnya bisa kita gunakan untuk berbagai tujuan yang sah. Whois juga tidak memungkinkan pengguna untuk menjalankan proses- proses otomatis bervolume tinggi selain untuk manajemen domain.
Layanan Whois juga bisa membantu administrator jaringan dalam menemukan dan memperbaiki masalah sistem, termasuk stabilitas internet.
Whois bertujuan untuk menjaga ekosistem internet yang sehat dan aman. Dengan penggunaan yang tepat, pengguna bisa terhindar dari tindak penipuan, menentukan ketersediaan domain, hingga meminimalisir spam.
Cara Kerja Whois
Whois mempunyai cara kerja yang sederhana. Saat pertama kali membeli domain, pengguna harus mengisi informasi data diri secara lengkap sesuai dengan formulir registries.
Jika nantinya pengguna berubah alamat atau nomor telepon, maka pengguna perlu memperbarui informasi ke pihak registries. Hal ini merupakan kewajiban untuk setiap orang yang membeli domain.
Hindari untuk memberikan informasi salah atau palsu. Karena hal ini bisa membuat pihak registries menolak pendaftaran atau bahkan memblacklist kita dari layanan penyedia domain. Ini juga bisa berlaku jika kita tidak memberikan informasi terkini dari data kontak kita. Untuk itu, penting untuk memberikan informasi yang teliti agar terhindar dari kesalahan informasi.
Selain registries, ICANN juga menyimpan informasi domain kita di database mereka. Data ini akan dikelola untuk kepentingan hak dan penggunaan nama domain.
Oleh karena itu, untuk melindungi sejumlah data sensitif seperti nomor telepon dan alamat, pihak registries akan menawarkan layanan Whois Protection. Dengan mengaktifkan fitur proteksi ini, informasi sensitif ini tidak akan terekspos.
Setelah semua proses pengisian data selesai, nama domain kita akan siap digunakan. Dalam proses ini, registries berperan sebagai jembatan antara ICANN dan pembeli. Registries nanti jugalah yang bertugas memelihara DNS dan hal- hal teknis terkait dengan operasi domain.
Cara Mudah Menggunakan Whois
Ada beberapa cara yang bisa pakai untuk menggunakan Whois. Mulai dari menggunakan tool berbasis web hingga menggunakan command line.
Berikut adalah beberapa cara untuk menggunakan Whois yang bisa kita coba :
1. Menggunakan Website Tools Whois Lookup
ICANN mengatur agar proses pencarian data Whois (Whois Lookup) menjadi sangat mudah. Salah satu yang bisa Anda gunakan misalnya Whois.com. Website ini memungkinkan Anda untuk menelusuri kepemilikan nama domain yang ingin Anda ketahui.
Setelah masuk ke website dengan layanan Whois Lookup ini, Anda bisa memasukkan nama domain yang ingin Anda telusuri, lalu Enter. Seketika Anda akan mendapatkan summary informasi kepemilikan dari domain yang Anda telusuri.
2. Menggunakan Command Line di Laptop
Cara kedua untuk menggunakan Whois adalah menggunakan Command Line di perangkat komputer kita. Jika menggunakan OS Windows, Anda bisa menggunakan Windows Command Prompt dan mengetikkan whois -v diikuti nama domain. Misalnya saja, ‘whois -v pandagila.com.’
Untuk pengguna OS Linux Anda bisa menggunakan Linux’s Lookup command. Sedangkan untuk pengguna OS Mac, Anda bisa membuka Whois query di Mac, dan ketik whois diikuti nama domain.
3. Memanfaatkan Pencarian Whois IP
Mungkinkan kita menemukan siapa yang mengontrol sebuah IP Address? Sangat mungkin!
Untuk mendapatkan informasi kontak dan lokasi geografis IP pemilik, Anda bisa menggunakan tool berbasis browser. Anda tinggal mengetikkan IP Address ke dalam kotak pencarian di IP Lookup. Kotak pencarian ini biasanya berada di lokasi yang sama dengan kotak untuk pencarian domain.
Jika pemilik tidak menggunakan Whoisguard, Anda akan bisa melihat informasi kepemilikan ditampilkan.
Kesimpulan
Sederhananya, Whois merupakan kumpulan data dan informasi kepemilikan sebuah domain. Mulai dari nama pemilik, alamat nomor telepon, email, dan sebagainya, yang bisa terlihat oleh siapapun.
Tujuan dari penggunaan Whois Domain untuk informasi data ini adalah agar saat website terbukti melakukan pelanggaran hukum, maka data pemilik domain bisa dilacak untuk proses penegakan hukum.
Namun, eksposur data di internet tentu bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri untuk pemilik bisnis. Untuk itu, Anda bisa menggunakan fitur tambahan bernama Whois Privacy Protection. Dengan fitur proteksi ini, data- data tidak akan terlihat begitu saja, sehingga Anda kana terhindari hal- hal tidak diinginkan seperti pencurian domain atau spammer. Data kepemilikan domain hanya tidak bisa ditelusuri, kecuali melalui proses hukum oleh pihak berwajib.
Nah, ini dia informasi lengkap seputar Whois Domain dan Whois Privacy. Semoga informasi ini bermanfaat dan semakin memantapkan Anda yang sedang berburu domain.