Website yang lambat atau lemot sudah pasti akan mengganggu kinerja bisnis kita. Tapi mungkin bagian paling menyebalkannya, kita tidak tahu betul faktor apa yang menyebabkan website berjalan lambat ini.
Jika tidak mengetahui penyebabnya, tentu akan terasa sulit mengatasinya. Padahal, kecepatan adalah hal yang signifikan bagi banyak orang. Semakin cepat loading website, pengalaman pengguna akan semakin baik.
Sebaliknya, website yang lambat akan membuat pengguna meninggalkan laman situs, bahkan sebelum situs Anda benar- benar utuh terbuka. Akibatnya, usaha Anda untuk mendatangkan orang- orang ke website Anda menjadi sia- sia.
Apa itu Kecepatan Website?
Kecepatan website adalah rentang waktu yang dibutuhkan sebuah halaman website agar untuk selesai dimuat di web browser. Kecepatan ini akan berpengaruh pada impresi pertama pengunjung saat masuk ke sebuah website.
Dalam proses loading website, setidaknya ada tiga proses yang terjadi, yaitu :
- Proses mengirimkan file- file halaman website yang diakses dari server ke web browser.
- Proses web browser merespon pengiriman file.
- Terakhir, proses mengolah dan memuat laman website di web browser.
Dari ketiga proses ini, yang menjadi acuan kecepatan website adalah saat laman situs dimuat di browser. Nah, ini lah yang penting untuk kita perhatikan.
Lantas, seberapa cepatkah website seharusnya? Seorang ahli SEO, Geoff Kenyon, mengungkap :
- Waktu muat dalam 5 detik, artinya website Anda lebih cepat daripada 25 persen website lainnya.
- Waktu muat dalam 2.9 detik, artinya website Anda lebih cepat dari 50 persen website lainnya.
- Jika berhasil dimuat dalam 1.7 detik, artinya website Anda lebih cepat dari 75 persen website lainnya.
- Jika berhasil dimuat dalam 0.8 detik, artinya website Anda lebih cepat dari 94 persen website lainnya.
Secara umum, 5 detik sudah menandakan kalau website Anda termasuk cepat. Namun, jika ada hal lain yang bisa Anda optimalkan untuk menambah kecepatan website, tentu saja itu akan membuat website Anda semakin unggul.
Mengapa Website yang Cepat Penting untuk Bisnis?
Kecepatan website mempunyai pengaruh yang penting dalam bisnis. Menurut studi Google, 53 persen pengunjung akan meninggalkan laman web Anda jika waktu loadingnya lebih dari tiga detik.
Bukan itu saja, studi lainnya menyebut bahwa setiap keterlambatan satu detik pada loading website akan membuat Anda kehilangan tujuh persen konversi.
Sebagai contoh, saat website Anda menghasilkan omset senilai Rp 500.000.000 per hari. Dengan keterlambatan satu detik saja pada loading website, Anda berpotensi kehilangan Rp 35.000.000 per hari.
Bukan hanya di hitungan kasar penghasilan saja, tapi ada kerugian lain yang bisa terjadi. Kerugian tersebut antara lain :
- 79 persen konsumen tidak puas dengan pengalaman mereka saat mengakses website. Mereka tidak ingin kembali ke website lagi.
- 49 persen konsumen akan kehilangan kepercayaan pada bisnis Anda. Akibatnya, tingkat retensi akan rendah.
- 44 persen konsumen akan memberitahukan kekecewaan mereka ke orang lain dan menciptakan word of mouth yang buruk untuk bisnis Anda.
Artinya, akan ada rentetan kerugian lain yang tak terlihat jelas, namun berimbas pada kualitas bisnis jangka panjang.
Imbas dari kecepatan website ini sudah dibuktikan oleh beberapa website besar. Saat berhasil mempercepat loading website nya dari tujuh ke dua detik, Shopzilla berhasil memperoleh pageview 25 persen lebih banyak.
Mozilla juga mempunyai pengalaman yang sama. Setelah mempercepat loading websitenya hingga 2.2 detik, browser ini diunduh 60 juta kali lebih banyak setiap tahunnya.
Dari sini terlihat dengan jelas bagaimana kecepatan sebuah website berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan, unduhan, dan juga penjualan, bukan?
10+ Penyebab Website Lambat/ Lemot
Jadi, apa saja sih yang menyebabkan website menjadi lambat alias lemot? Yuk sama- sama kita simak ulasan Panda kali ini :
1. Performa Server yang Kurang Optimal
Performa server adalah kunci penting dari kecepatan website. Server berperan menyimpan semua data dari website, sekaligus melayani permintaan data dari pengunjung website.
Kualitas server yang tidak optimal bisa berdampak pada website yang lambat. Nah, dari sisi server ini sendiri, ada dua faktor utama yang menjadi penyebabnya. Yaitu jenis server yang digunakan dan lokasi server.
Apache adalah server yang paling populer saat ini. Meski begitu, LiteSpeed mempunyai performa yang lebih baik, yaitu 84% lebih cepat dari Apache, dari beberapa kali uji coba.
Selain jenis server, lokasi server juga berpengaruh pada kecepatan website. Semakin jauh lokasi server dari pengunjung, maka prosesnya akan semakin lama dalam hal pengiriman data.
Jika pengunjung Anda berasal dari mayoritas Indonesia, memilih server berlokasi di Indonesia adalah yang terbaik. Jika pengunjung berasal dari beberapa negara berbeda, menggunakan CDN (Content Delivery Network) adalah solusi terbaik.
2. Kesalahan Konfigurasi
Saat pertama kali menggunakan website, biasanya kita akan terpaku menggunakan pengaturan default. Kemudian kita akan melakukan beberapa konfigurasi sesuai kebutuhan untuk meningkatkan performa website.
Beberapa pengaturan yang dimodifikasi antara lain adalah pengelolaan database, manajemen posting, pengaturan update, permalink SEO friendly, dan lain sebagainya.
Nah tidak jarang, dalam proses ini, terjadi kesalahan konfigurasi yang berdampak pada website lemot. Kesalahan konfigurasi juga kerap membuat website bermasalah dengan munculnya pesan error.
Untuk itu, berhati- hatilah saat akan melakukan konfigurasi pada website.
3. Penggunaan WordPress versi Lawas
WordPress memang CMS yang selalu bisa diandalkan. Selain mudah dalam proses konfigurasi, WordPress juga mempunyai banyak plugin dukungan untuk mengoptimalkan website Anda.
Yang perlu Anda perhatikan, pastikan WordPress Anda adalah versi terupdate. Menggunakan versi lawas yang sudah tidak kompatibel dapat berakibat buruk pada website. Selain lemot, website juga bisa mengalami kerentanan keamanan.
4. Penggunaan Database yang Terlalu Besar
Menyimpan data terlalu banyak di server juga bisa menjadi penyebab website lambat. Salah satu contohnya saat Anda mempunyai terlalu banyak postingan dengan banyak file gambar berukuran besar.
Tidak jarang juga, file gambar yang sudah tidak digunakan lagi juga masih menumpuk di database. Artinya ada banyak file sampah yang membebani database.
Penggunaan database yang terlalu besar juga bisa terjadi saat website Anda mengumpulkan data dari pengunjung. Ini lah salah satu alasan mengapa website dengan membership rentan dengan masalah loading website yang lambat.
5. Gambar yang Tidak Dioptimasi
Gambar mempunyai peranan yang penting untuk memastikan pesan kita sampai ke pengunjung. Tidak heran, banyak website berupaya menampilkan kualitas gambar terbaik di setiap postingan mereka.
Sayangnya, hal ini juga bisa berdampak buruk. Yaitu saat gambar- gambar tersebut belum dioptimasi dan berukuran besar. Gambar- gambar berukuran besar ini akan memakan banyak bandwidth dan membebani server.
Saat pengunjung mengakses konten berisi gambar berukuran besar ini, proses loading menjadi lama dan website terasa sangat lemot.
Untuk mengantisipasi ini, kurangilah penggunaan format gambar yang cenderung berukuran besar seperti GIF dan PNG. Selain itu, pastikan optimasi gambar lebih dulu sebelum mengunggahnya ke website.
6. Tidak Menggunakan CDN
CDN (Content Delivery Network), seperti yang Panda singgung di poin #1, punya peranan yang sangat penting untuk website dengan target audiens dari berbagai negara. Menggunakan CDN juga terbukti ampuh untuk mempercepat loading website.
CDN ini sendiri merupakan jaringan server global global yang saling terhubung dengan tujuan mendistribusikan konten dari server terdekat. Karena request visitor dilayani oleh server terdekat, maka akses pun menjadi lebih cepat.
Jika saat ini situs web Anda belum menggunakan CDN, cobalah untuk menggunakan layanan ini dan coba bandingkan performa sebelum dan sesudahnya.
7. Konten Flash yang Berlebihan
Konten flash dalam sebuah website memang menarik karena menampilkan animasi, konten audio, dan video, hingga game dengan lebih baik. Meski begitu, konten flash berdampak negatif pada kecepatan website.
Terutama, ukuran dari file flash cenderung besar sehingga memakan banyak resource server. Selain itu, proses download file saat tampil di browser juga lebih lama. Konten flash juga seringkali kurang aman dan berpotensi mengganggu kestabilan website.
8. Adanya Render Blocking Javascript
Javascript adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pengembangan web untuk membuatnya lebih dinamis dan interaktif. Di sisi lain, javascript juga berpotensi menimbulkan render block yang menyebabkan loading website lebih lama.
Render block ini sendiri adalah kondisi delay dimana semua file, termasuk Javascript akan tampil setelah loading secara sempurna. Tujuannya adalah agar laman website sudah tertata rapi saat diakses.
Meski begitu, pengunjung diharuskan menunggu selama proses berlangsung dan melihat laman kosong saja.
9. Konfigurasi Caching yang Kurang Optimal
Cache atau caching adalah proses penyimpanan data sementara, dimana browser, laman web atau aplikasi tidak perlu mengunduh data secara berulang- ulang atau terus- menerus untuk permintaan yang sama. Dengan pengaturan caching, penggunaan bandwidth dapat kita minimalkan dan proses loading menjadi lebih cepat.
Proses caching yang dimaksud disini adalah server-side caching, atau proses caching dari sisi server. Artinya, dalam hal ini, kinerja server-side caching sangat berpengaruh.
Selain itu, saat pemilik website tidak melakukan optimasi website dengan memasang plugin caching WordPress juga akan berpengaruh terhadap kecepatan website.
10. Penggunaan Tema yang “Berat”
Tema bukan hanya berkontribusi terhadap tampilan dan fitur menarik dalam website saja. Namun juga bisa mempengaruhi kecepatan website.
Ada beberapa tema yang memuat atribusi visual dan animasi menarik yang cenderung “berat”. Alasannya, mereka menampilkan banyak elemen tambahan seperti slider, pop up, dan sebagainya.
Tambahan fitur itu tentunya akan berpengaruh terhadap loading website. Terlebih saat pengunjung mengaksesnya melalui jaringan seluler, dan ternyata tema belum mendukung responsif dan AMP (Accelerate Mobile Page).
11. Plugin Terlalu Banyak
Sering tidak kita sadari, kita memasang terlalu banyak plugin di website WordPress kita. Kita memang membutuhkan plugin untuk mendukung kinerja website kita.
Meski begitu, kita perlu selektif juga dalam memilihnya agar tidak menjadi bumerang untuk website itu sendiri. Karena semakin banyak plugin, artinya semakin banyak resource yang dibutuhkan. Ini dia yang menjadi penyebab website lambat.
Untuk mendapatkan insight lebih banyak terkait poin ini, Anda bisa membaca artikel Panda : 35 Plugin WordPress yang Memperlambat Website & Cara Mengatasinya.
12. Terlalu Banyak Iklan
Iklan memang penting untuk membuat website tetap bernafas. Meski begitu, terlalu banyak iklan di website akan mengurangi kualitas pengalaman pengguna dan menjadi penyebab website lambat.
Banyaknya iklan pada website akan mempengaruhi jumlah HTTP request atau permintaan data ke server. Saat jumlah request terlalu banyak, server berpotensi kewalahan dan sangat berdampak pada performa website.
13. Banyak Komentar Spam
Hal lain yang juga menjadi penyebab website lambat adalah banyaknya komentar spam di website. Banyaknya spam akan berpengaruh buruk pada kinerja website. Selain kecepatan website menurun, SEO juga bisa terdampak.
Tidak lupa juga, banjir komentar spam juga dapat menurunkan kredibilitas website dan membuat pengunjung website merasa tidak nyaman.
Cara Mengatasi Website Lambat
Setelah mengetahui penyebab website lambat, langkah selanjutnya adalah mencoba mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda terapkan :
1. Lakukan Audit Website
Sebelum mulai melakukan optimasi website yang lambat, penting untuk melakukan audit website lebih dulu. Audit website memungkinkan Anda mengetahui masalah yang ada di website, sehingga Anda bisa melakukan perbaikan yang sesuai.
Dalam audit ini, ada beberapa tool yang bisa membantu Anda untuk cek kecepatan website. Antara lain adalah :
- Pingdom
- GTMetrix
- Web Page Analyzer
- Google Mobile Website Speed
Untuk mendapatkan gambaran yang baik, cobalah membandingkan hasil testing antara satu tool dan yang lainnya. Anda juga bisa membandingkan hasil tes web Anda dengan hasil tes web lain.
2. Pilih Server dengan Performa yang Baik
Apakah server benar- benar menjadi kendala kecepatan website Anda?
Server seringkali menjadi sumber masalah utama dari website. Tak peduli berapa banyak optimasi yang Anda lakukan, website akan masih lambat jika memang sumbernya berasal dari server.
Untuk itu, pastikan Anda memilih server yang memang kualitasnya baik agar performa optimal. Pastikan juga lokasi server berdekatan dengan geolocation target pengunjung Anda. Jika target pengunjung berasal dari Indonesia, Anda bisa memilih hosting Indonesia terbaik yang mempunyai server di Indonesia.
3. Optimasi Gambar
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimasi gambar, yaitu dengan melakukan kompres untuk mengecilkan ukuran gambar, resize, dan memilih format gambar yang tepat. Proses ini tidak selalu membuat kualitas gambarnya menurun secara drastis.
Pasalnya, ada banyak tool yang memungkinkan Anda untuk melakukan kompresi gambar tanpa menurunkan kualitasnya secara signifikan. Panda sendiri menggunakan tool Compressor.io untuk urusan kompresi.
Anda juga bisa menggunakan kompresi otomatis menggunakan plugin WordPress, seperti WP Smush.
Dan tidak kalah pentingnya adalah memilih format gambar yang tepat. Saat ini ada empat jenis file gambar paling populer untuk website, yaitu PNG, JPG, GIF dan SVG. Keempat jenis format ini mempunyai karakteristik yang berbeda- beda sesuai tabel berikut :
4. Menggunakan CDN
Menggunakan CDN untuk website dengan banyak konten dan targeting audiens dari berbagai lokasi adalah keputusan terbaik. Karena faktanya, banyak studi case yang menunjukkan kalau penggunaan CDN bisa meningkatkan kecepatan website hingga 362%!
Dalam penggunaan CDN, file statis seperti gambar, flash, file CSS< Javascript dan lainnya akan tersimpan di cache server CDN. Selanjutnya, file tersebut akan didistribusikan ke berbagai lokasi server di seluruh dunia.
Saat ada pengunjung masuk ke website, CDN akan mengirimkan permintaan mereka dari lokasi terdekat. Dengan begitu, setiap permintaan tidak selalu berasal dari server utama. Selain lebih cepat, CDN juga meringankan kerja dari server itu sendiri.
Selain keempat cara ini, Anda bisa membaca panduan lebih lengkap cara mempercepat loading website di artikel Panda : 20+ Cara Ampuh Mempercepat Loading Website WordPress.
Kesimpulan
Kalau Anda berbisnis secara digital atau mempunyai website untuk menunjang bisnis Anda, milikilah website yang cepat. Hal ini tidak bisa ditawar lagi. Titik.
Website yang lambat atau lemot akan menimbulkan kerugian yang besar untuk bisnis Anda. Mulai dari pengunjung yang ogah- ogahan untuk tinggal lama di laman web Anda, penurunan tingkat konversi, hingga menurunnya kepuasan pelanggan.
Jika tidak mengatasi masalah website lemot ini segera, kerugian ini akan semakin membesar dan berdampak lebih jauh. Jadi, tak ada tawar menawar lagi. Kenali penyebab website Anda lambat dan atasi segera!
Mengenali penyebab website lemot akan membantu Anda mengetahui pemicu loading lambat ini. Dengan begitu, Anda bisa mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasinya.
Selamat mencoba!