Hidup adalah pilihan. Dan setiap orang punya cerita tersendiri dalam meraih kisah suksesnya. Ada yang sukses dengan karir hebat di perusahaan besar. Ada juga yang memilih untuk mundur dari perusahaan dan membangun kerajaan bisnis sendiri. Dua- duanya sama baiknya. Yang terpenting adalah menjalani peran yang kita miliki dengan sebaik- baiknya.
Kisah sukses yang akan kita bagikan disini adalah kisah Gretta Rose van Riel, seorang wanita Australia yang sukses membangun bisnis tehnya. Awalnya, keputusan Gretta untuk keluar dari pekerjaan ditentang habis- habisan oleh orangtuanya. Meski begitu, ia akhirnya bisa membuktikan kepada orangtuanya bahwa bisnisnya bisa sukses dengan pendapatan miliaran rupiah per bulan.
Gretta Rose Memulai Bisnis di Usia 22 Tahun
Gretta Rose memulai bisnis e-commerce teh Skinny Me Tea pada 2012 silam. Saat itu, usianya masih 22 tahun. Enam bulan menciptakan bisnsi teh yang bisa mendetoks racun tubuh, Gretta mencetak pendapatan USD 600 ribu atau setara Rp 8,4 miliar per bulan.
Di awal bisnisnya, Gretta memulai Skinny Me Tea dengan modal awal USD 24 atau Rp 336 ribu. Saat itu ia masih berstatus sebagai karyawan di sebuah agensi media di Melbourne.
“Aku sangat menyukai teh dan detoks, jadi aku membuat teh racikanku dan teman-temanku ingin mencoba tehku, banyak kolegaku juga ingin mencoba tehku, dan itu mengapa aku hanya mempunyai 24 dollar di bank karena aku membuat teh gratis untuk banyak orang,” ungkap Gretta seperti dilansir dari Wollipop.
Bukan Ahli IT dan Tidak Punya Latar Belakang Bisnis
Meski kini menjadi pebisnis sukses, Gretta dulu adalah sosok yang tidak begitu paham hal- hal tentang IT atau bisnis. Ia bahkan tidak tahu apa itu e-commerce dan tak punya latar belakang bisnis. Namun, hal ini tidak menggoyahkan keyakinannya untuk terus melaju dan melakukan hal yang ia sukai.
“Kamu tahu apa cara termudah untuk menjual barang? Aku mendapatkan banyak pesan untuk membuat online store dan waktu itu aku tidak tahu apa itu e-commerce. Lalu aku mencari di Google dan mencari tahu bagaimana cara membuat online store,” ungkap Gretta.
“Aku tidak tahu kalau Instagram itu mulai populer sejak 2012, jadi aku membangun audiens dan konsumen potensialku di Instagram juga. Aku dapat penghasilan dari penjualan, tapi aku belum berani berhenti dari pekerjaan,” tambahnya.
Lambat laun, Gretta mulai kewalahan dalam mengatur waktu untuk pekerjaan dan bisnisnya. Sampai akhirnya Gretta memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan fokus mengembangkan bisnisnya. Keputusan ini lalu ditentang oleh orangtua dan teman- teman.
“Semua temanku dan orangtuaku bilang jangan gila, jangan bodoh, jangan berhenti dari pekerjaan, itu tidak semuanya akan baik. Aku tidak mendengarnya dan aku tetap berhenti dari pekerjaan,” tutur Gretta.
Skinny Me Tea Berkembang Pesat
Dalam waktu enam bulan, perusahaan Skinny Me Tea milik Gretta berkembang pesat. Perusahannya bahkan mendapatkan 20 ribu pesanan sebulan dan menghasilkan pendapatan Rp 8,4 miliar per bulan.
“Saya terus melakukan bisnis ini dan percaya pada Tuhan, dan mengikuti instingku bahwa setiap orang yang ada di lingkungan masyarakat itu menantangmu untuk melakukan hal yang penting dan yang kamu sukai,” ujar Gretta.
Hanya dalam waktu lima tahun, Skinny Me Tea terjual lebih dari 11 juta teh ke seluruh dunia dan membuatnya memenangkan Shopify Build a Business Competition pada 2013 silam. Selain itu, Skinny Me Tea juga membuat Gretta diganjar Forbes dalam daftar pengusaha muda sukses versi Forbes 30 under 30.
Bukan Skinny Tea saja, Gretta juga membuat Teh 5th Watch yang meraih USD 1 juta dalam satu hari penjualan dengan keuntungan mencapai USD 100 ribu.
Kesuksesan ini tidak membuat Gretta lantas berpuas diri. Sebagai buktinya, ia terus mencoba lini bisnis yang lain. Salah satunya adalah Hey Influencer, yaitu platform yang membantu memberikan jaringan dan membangun hubungan antar brand dengan para influencer di media sosial.
Referensi : Wollipop