Untuk mengoptimalkan strategi marketing Anda, salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah menyesuaikan strategi Anda dengan jenis konsumen yang Anda bidik. Para pakar neuro-economic sendiri telah mendefinisikan tiga jenis pelanggan menjadi tightwads, spendthrifts, dan average spender. Yang perlu Anda lakukan adalah mengenali mereka dengan baik, kemudian menerapkan trik pemasaran yang tepat untuk ketiganya. Mari kita pelajari masing- masing kategori ini…
1. Tipe Pembeli “Tightwads”
Customer bertipe Tightwad cenderung memilih untuk menghemat uang daripada membelanjakannya secara masih. Mereka adaalh orang yang jeli dalam anggaran dan perencana keuangan. Mereka mencoba menahan pengeluaran selama mereka bisa. Alasan mereka melakukan hal ini tidak selalu karena mereka kurang uang.
Terkadang, mereka melakukan hal ini untuk menyimpan uang mereka untuk membeli barang- barang yang langka (save for the best). Terkadang mereka juga menunggu harga sebuah produk yang diincarnya turun setelah hype nya berangsur- angsur mereda. Dengan alasan- alasan ini, mereka cenderung membelanjakan lebih sedikit dan menghemat lebih banyak dibandingkan dengan orang kebanyakan.
Trik Marketing untuk Tightwad
Tidak mudah memang menjual ke tightwad sehingga Anda perlu memainkan game yang agak melelahkan. Tipe customer ini akan selalu menolak umpan marketing Anda saat harga yang ditawarkan masih belum sesuai dengan anggaran mereka.
Untuk menghadapinya, Anda perlu menggunakan data angka, bagan, atau grafik untuk menciptakan daya Tarik emosional mereka. Karena mereka bukan tipe customer yang suka dengan pemasaran yang basa- basi, maka Anda akan diminta untuk bersikap lebih lugas, jujur, dan tepat.
Selain itu, manfaatkan lah kalimat bermuatan emosi negatif dalam konten marketing Anda. Jangan sampaikan, “Anda berhak mendapatkan ini”, karena cenderung kurang lugas. Sebaliknya, Anda disarankan untuk menggunakan kalimat seperti ini : “Simpan lebih banyak di masa depan dengan berinvestasi di sini, sekarang juga!”
2. Tipe Pembeli “Spendthrifts”
Jenis pembeli ini adalah kebalikan dari jenis pertama tadi dan jumlahnya sebenarnya juga tidak banyak. Spendthrifts ini kebal terhadap penyesalan yang biasa dialami pembeli. Mereka mudah lapar mata dan kurang pintar dalam menghemat dibandingkan kebanyakan orang.
Bisa dibilang pembeli ini mengikuti motto bahwa uang ada untuk dibelanjakan, dan menghabiskan uang tidak perlu dipengaruhi oleh faktor pengendali seperti anggaran. Mereka benar- benar kelom[pl [embeli yang mudah didorong oleh emosional mereka sendiri.
Trik Marketing untuk Spendthrifts
Tipe customer ini adalah kelompok customer termudah Anda, karena mereka biasanya tidak perlu banyak diyakinkan untuk melakukan pembelian. Meski begitu, tetap saja ada trik untuk mengoptimalkan jenis customer ini.
Anda bisa menggunakan iklan yang emosional. Bisa berupa video yang berisi banyak gambar yang menarik perhatian mereka. Manfaatkan lah psikologi marketing warna dengan cara yang atraktif untuk mereka. Setelah mereka tertarik untuk membeli produk Anda, kombinasikan dengan strategi up selling dan cross-selling yang telah Anda pelajari.
3. Tipe Pembeli “Average Spenders”
Berbeda dengan Tightwads dan Spendthrifts yang berdiri dengan sisi berlawanan dalam pengaturan keuangan, Average Spenders adalah kategori pembeli yang berada di tengah- tengah kedua jenis pembeli tersebut.
Kebanyakan Average Spenders ini membeli barang yang menurut mereka masih rasional sebagai investasi yang baik, tapi sekaligus tidak menjadi resiko untuk keuangan mereka. Jadi, mereka masih dapat memanjakan diri mereka dalam hal belanja, tapi juga masih bisa berhemat dan mematuhi anggaran keuangan yang telah dibuat. Pengeluaran dan perilaku belanja tipe pembeli ini juga cenderung didorong oleh faktor emosional dan juga oleh analitik.
Trik Marketing untuk Average Spenders
Average Spenders adalah basis pembeli terbesar di hampir semua jenis market. Jadi, sebaiknya Anda fokus ke target market ini. Anda dapat membuat strategi pemasaran yang menyentuh emosi mereka sekaligus data-driven. Misalnya saja Anda memberikan promosi dengan jaminan uang kembali, garansi seumur hidup, atau pengiriman gratis untuk menenangkan rasa takut mereka terhadap penyesalan membeli yang mungkin mereka alami nantinya. Hal ini bisa mendorong mereka untuk berbelanja tanpa rasa takut.