Modus penipuan segitiga menjadi salah satu jenis penipuan yang sedang marak belakangan ini. Dalam prosesnya, penipuan ini melibatkan tiga pihak yang sering kali tidak saling mengenal dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi korban.
Pernahkah kamu mendengar tentang modus penipuan ini? Atau mungkin orang terdekatmu pernah menjadi korban? Agar lebih waspada, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu modus penipuan segitiga, ciri- ciri dan tips agar terhindar dari modus penipuan ini.
Apa itu Modus Penipuan Segitiga dalam Transaksi Jual Beli?
Modus penipuan segitiga adalah skema penipuan dimana pelaku menempatkan dirinya sebagai perantara antara penjual dan pembeli tanpa sepengetahuan keduanya.
Skenario umum dari modus penipuan segitiga ini adalah sebagai berikut :
- Penipu menghubungi penjual asli dan berpura-pura menjadi pembeli yang serius.
- Penipu juga memposting produk yang penjual jual di sebuah platform dengan harga lebih rendah.
- Korban akan tergiur dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran dan menghubungi penipu.
- Penipu mengatur siasat untuk mempertemukan penjual dan pembeli.
- Dalam proses ini, penipu akan mengatakan pada penjual bahwa uang nya nanti akan ia transfer langsung karena yang datang adalah kerabat yang hanya bertujuan cek barang.
- Di sisi lain, penipu juga mengatakan pada korban agar ia melakukan pembayaran via transfer karena si pengantar barang adalah kerabatnya dan ia sebagai penjual langsung.
- Jika tidak teliti, pembeli tidak akan sadar bahwa ia mentransfer ke penipu, bukan penjual yang sah. Alhasil, pembeli tidak akan mendapatkan barang idamannya karena penjual tidak merasa menerima pembayaran.
Ciri-ciri Modus Penipuan Segitiga
Untuk mengenali modus penipuan segitiga, berikut adalah ciri- ciri yang perlu kamu waspadai :
1. Penipu Berperan sebagai Perantara Komunikasi
Dalam modus penipuan ini, penipu akan berperan sebagai perantara komunikasi antara penjual dan pembeli, dengan mengaku sebagai pembeli dan penjual sebenarnya. Tujuannya adalah mengatur alur komunikasi dan agar tidak ada kontak langsung antara kedua belah pihak.
2. Harga yang Terlalu Murah untuk Pembeli
Penipu akan mengiklankan produk penjual di platform jual beli dengan harga yang lebih murah dari pasaran. Pembeli yang tergiur dengan harga ini kemudian akan menghubungi penipu dan masuk perangkap.
3. Proses Transaksi yang Super Cepat
Dalam jual beli umumnya penjual dan pembeli akan mengkomunikasikan beberapa hal dengan lebih detail. Misalnya menanyakan spesifikasi yang lengkap, kekurangan barang dan kemungkinan negosiasi harga.
Sebaliknya, di modus penipuan segitiga, calon pembeli umumnya dengan cepat menyetujui barang yang ingin ia beli.
4. Mengatur Siasat Mempertemukan Penjual dan Pembeli
Untuk melancarkan aksi tipu- tipunya, penjual akan membuat siasat pertemuan antara penjual dan pembeli. Penipu akan menghubungi keduanya untuk bertemu di sebuah tempat.
Penipu akan berkata kepada keduanya bahwa akan ada kerabatnya yang datang ke lokasi untuk proses selanjutnya. Setelah keduanya setuju, penipu akan berkata ke pembeli dan penjual bahwa pihak yang datang merupakan kerabatnya.
5. Proses Pembayaran yang Mencurigakan
Setelah berhasil mendapat kepercayaan pembeli dan penjual, penipu akan minta agar pembayaran dilakukan melalui transfer.
Ia akan meminta pembeli untuk transfer pembayaran langsung ke rekeningnya demi keamanan. Sedangkan pada penjual, penipu juga menyebut bahwa ia akan melakukan pembayaran via transfer.
Nah disinilah puncak dari modus penipuan ini. Setelah mendapatkan uang dari korban, ia akan langsung menghilang. Pembeli merasa seharusnya menerima barang dari penjual, tapi penjual tidak merasa menerima pembayaran.
Contoh Penipuan Segitiga
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah contoh kasus penipuan segitiga yang pernah terjadi :
Seorang penipu melihat iklan jual beli HP di FJB. Ia kemudian menghubungi penjual dan menyatakan ingin membeli barang tersebut.
Setelah itu, penipu membuat iklan palsu di situs yang platform lain dengan harga yang lebih rendah untuk menarik pembeli. Ketika ada pembeli yang tertarik dan menghubungi penipu, penipu akan mendapat calon korban.
Penipu mengatur pertemuan antara penjual dan pembeli dan mengaku bahwa pihak yang datang masing- masing merupakan kerabatnya. Penipu akan mengarahkan pembeli untuk melakukan pembayaran langsung ke rekeningnya. Setelah menerima pembayaran, penipu akan menghilang dan memblokir kontak penjual dan pembeli.
Tips Agar Terhindar dari Kasus Penipuan Segitiga
Meski modus penipuan ini cukup marak, nyatanya masih sering memangsa korban. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kamu terapkan untuk menghindari modus penipuan :
1. Cek Harga Pasaran Produk
Harga yang murah memang seringkali menggiurkan. Inilah yang kerap penipu lakukan untuk menjerat mangsanya. Sebelum membeli sesuatu, cobalah untuk mencari tahu harga pasaran sebuah produk. Jika harganya terlalu jauh dari pasaran dengan spesifikasi yang masih sangat layak, kamu patut curiga.
2. Cek Identitas Pembeli
Jika mencurigakan, periksa dan verifikasi identitas pembeli. Di kontak awal, kamu bisa melakukan pengecekan cepat kontak penjual lewat aplikasi GetContact. Jika ada tag mencurigakan atau bahkan kontak tidak bisa ditelusuri, kemungkinan ada sesuatu yang tidak beres.
Saat bertemu dengan penjual secara langsung, cobalah mengkomunikasikan kembali tentang proses jual beli. Pastikan bahwa memang penjual adalah penjual yang sah dan menjual dengan harga sesuai kesepakatan.
3. Jangan Tergesa-gesa
Hindari tekanan dari pembeli atau penjual yang mendesak untuk segera menyelesaikan transaksi. Luangkan waktu untuk memastikan bahwa semua informasi dan pembayaran adalah sah.
4. Waspadai Transaksi yang Tidak Biasa
Waspadai transaksi yang terlihat tidak biasa atau mencurigakan. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai atau terlihat aneh, lebih baik menunda transaksi dan melakukan verifikasi lebih lanjut.
5. Gunakan Sistem Pembayaran Aman
Gunakan platform pembayaran yang aman dan terpercaya yang menawarkan perlindungan bagi penjual dan pembeli. Hal ini dapat membantu mencegah penipuan dan memudahkan proses verifikasi agar tidak menjadi korban penipuan.
Kesimpulan
Modus penipuan segitiga merupakan salah satu modus penipuan yang semakin marak di era digital ini. Penipu memanfaatkan ketidaktahuan dan kelengahan korban untuk mendapatkan keuntungan.
Dengan memahami ciri-ciri modus penipuan segitiga dan menjalankan tips pencegahan, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan. Tetaplah waspada dan jika terlanjur menjadi korban penipuan, jangan sungkan untuk melaporkan kasus penipuan ke pihak yang berwajib. Semoga bermanfaat!