Jika sudah menghasilkan ‘ikan paus’ secara rutin dari bisnis online, memang sudah sewajarnya jika kita ingin fokus beternak ‘ikan paus’ dan mundur dari pekerjaan kita di perusahaan swasta/ negeri. Apalagi di #socialmedia seperti Facebook banyak teman- teman Anda yang membuat status yang membuat Anda merasa panas dingin dengan sliweran ‘Udah resign ajaaa………’. Resign nya sih memang enak, tapi sudahkah Anda benar- benar mempersiapkan diri dengan matang?
Bisa dibilang, Indonesia adalah surganya bisnis online. Bagaimana tidak… dengan jumlah penduduknya yang luar biasa dan kultur masyarakat yang konsumtif, Indonesia menyimpan potensi yang gila untuk membuat setiap bisnis online dan startup mudah laris manis. Meskipun startup baru kerap muncul setiap bulannya, startup lama pun tetap unjuk gigi dan persaingan berjalan dengan sangat kompetitif.
Kini, hampir setiap online marketer ingin mendirikan startup dan resign dari pekerjaan mereka. Tentu saja ini sangat positif dan sah- sah saja. Tapi… tentu ada beberapa hal yang wajib menjadi pertimbangan. Mengapa? Karena mendirikan startup atau bisnis lainnya selalu ada ups and down. Tidak sama dengan menjadi karyawan yang selalu mendapat gaji bulanan dan THR tahunan. Menjadi pengusaha, selain Anda siap dengan ikan paus Anda harus waspada juga bila terhadap resiko untuk mendapatkan ikan teri. That’s entrepreneur life.
Pertimbangkan 3 Hal Ini Sebelum Anda Mantap Resign untuk Bisnis Online dan Startup
Sudah mantap untuk resign demi memaksimalkan bisnis online atau mendirikan startup baru? #Resign atau memulai bisnis, keduanya membutuhkan persiapan. Baik lah, setidaknya ada 3 hal yang wajib menjadi perhatian Anda kali ini :
1. Anda Memiliki Model Bisnis yang Jelas dan Siap Bersaing
Meskipun di atas tadi sempat Saya singgung bahwa Indonesia itu surga, bukan berarti Anda akan kebagian enak terus dalam berbisnis. Â Jika ingin lebih sering enak dan nyaman, tentu persiapannya harus matang. Salah satunya adalah dengan memiliki model bisnis yang jelas. Startup atau bisnis Anda harus memiliki konsep yang bisa terus berkembang dan terus berjalan di segala kondisi. Anda harus dapat memahami kemauan pasar dan mempunyai pengalaman dalam menjangkau pasar Anda sehingga meskipun persaingan semakin ketat, Anda tidak tenggelam begitu saja. Bagaimana cara mendapatkan pengalaman tersebut? Tentu saja karena Anda sudah sempat menjajaki bidang yang ingin Anda tekun itu dalam kurun waktu tertentu. Jadi, tentu saja tidak asal resign, kan?
3. Anda Memiliki Produk yang Siap Bersaing
Jika sudah memiliki konsep bisnis yang matang, maka pastikan produk Anda juga siap. Siap disini berarti Anda sudah pernah menguji produk Anda ke pasar dan produk Anda mendapatkan respon yang baik dari pasar. Produk Anda harus berkualitas, bermanfaat untuk konsumen, siap bersaing dan inovatif. Percaya lah, di bisnis online, Anda tidak sedang sendirian. Produk Anda, apa pun jenisnya, pasti memiliki ‘teman’. Untuk dapat eksis dalam jangka waktu yang lama, Anda harus lebih unggul dari ‘teman’ Anda. Sebagai catatan, jika menyangkut soal kualitas, sebenarnya bukan hanya produk saja ya, tapi juga Anda harus memiliki layanan yang prima untuk konsumen.
4. Temukan Partner untuk Tumbuh Bersama
Mengapa harus sendiri kalau bersama- sama akan menjadi lebih mantap dan menjadi lebih hebat? Temukan lah partner yang dapat membantu Anda mengembangkan #startup Anda. Tidak mudah memang menemukan partner ahli yang sejalan, tapi dengan melakukan riset dan membuka diri, Anda pasti akan menemukan partner untuk menjadikan bisnis online atau startup Anda menjadi lebih sensasional.
Beberapa keuntungan ketika Anda menemukan partner ahli antara lain dapat menyusun rencana untuk mengembangkan startup, menggabungkan variasi ide, mengeksekusi sesuai keahlian masing- masing dan juga ada teman untuk menanggung resiko bersama. Karena akan ada hal yang akan kalian bagi bersama, maka teliti dan sabar lah untuk mencari partner bisnis ini.
4. Persiapkan Tabungan Resiko
Siapa sih yang berani menjamin mendirikan startup dan fokus di bisnis akan selalu untung? Pengusaha yang sudah berpengalaman pun menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan. Maka dari itu, sebelum Anda resign, pastikan Anda sudah memikirkan hal ini dan juga sudah menyiapkan tabungan resiko jika saja bisnis Anda tidak berjalan sesuai rencana. Lho, belum apa- apa kok sudah pesimis? Mempersiapkan resiko tidak ada hubungannya dengan pesimis sama sekali. Resiko adalah bagian dari hidup yang wajib kita persiapkan. Khususnya jika Anda sudah berkeluarga, tentu saja Anda harus memikirkan tentang resiko ini lebih serius lagi karena ada pertanggungjawaban ekstra. Tabungan resiko ini juga dapat Anda gunakan untuk cadangan membiayai startup Anda jika membutuhkan dana tambahan tanpa harus terjebak pada hutang dengan bunga yang tinggi.
Bagaimana? Anda sudah mempertimbangkan 4 point di atas dengan seksama? Jika Anda sudah siap dan mantap, ayo resign sekarang juga!