Kian hari semakin banyak masyarakat yang mengeluhkan terjebak jeratan pinjol, alias pinjaman online. Penyebabnya pun beragam. Mulai dari iming- iming limit besar, bunga kecil, dan juga kemudahan dalam meminjam.
Namun setelah mengambil pinjaman, ternyata besaran bunga seringkali tidak sesuai ekspektasi awal. Selain itu banyak peminjam yang terjebak dalam budaya gali lubang tutup lubang. Tak ayal, akhirnya kreditur pun menjadi sasaran teror debt collector.
Fenomena Pinjaman Online yang Kian Populer Tapi Memakan Banyak Korban
Mengapa banyak orang tertarik berhutang di pinjol? Sekilas yang Panda sebutkan tadi adalah kemudahan. Meminjam di pinjaman online sangat lah mudah, karena tidak melalui prosedur ala perbankan yang cenderung lebih ketat.
Peminjam bisa dengan mudah mengajukan pinjaman melalui gadget. Hanya dengan modal foto diri dan kartu identitas, peminjam bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan.
Namun dibalik kemudahan itu, ternyata ada banyak celah yang membuat peminjam mengalami kerugian besar. Mulai dari bunga yang lebih mahal dari perbankan, hingga penyalahgunaan data privasi. Akhirnya,banyak yang terjebak dalam masalah finansial yang lebih pelik akibat pinjaman online ini.
Tips Agar Tidak Terjebak dalam Jeratan Pinjol
Kenyataannya, ada beberapa situasi dimana mau tidak mau kita terlibat dengan hutang piutang. Daaannn… pinjaman online adalah salah satu opsi yang memberi kita kemudahan dalam meminjam uang. Sangat mudah, nyaris instan!
Tapi rasanya akan mengerikan jika kemudahan ini harus kita tebus dengan menyerahkan data pribadi ke oknum yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu, agar bisa meminimalisir jebakan jerat pinjol, ada beberapa upaya yang bisa sobat Panda lakukan. Simak ulasan Panda berikut ini ya :
1. Cek Legalitas Pinjol di OJK
Untuk menghindari masalah di kemudian hari, penting sekali untuk memastikan apakah platform pinjaman yang akan kita gunakan terdaftar resmi di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Kita bisa mengeceknya dengan mudah melalui situs resmi OJK. Selain itu, cari tahu juga apakah platform pinjol ini sudah lama beroperasi atau masih baru untuk pertimbangan lebih lanjut.
2. Pinjam Sesuai Kebutuhan
Banyak yang terjebak jeratan pinjol karena menggunakan pinjaman untuk kebutuhan konsumtif. Padahal kebutuhan tersebut tidak urgent dan bisa untuk ditunda.
Akan lebih bijak jika kita meminjam sesuai kebutuhan saja. Dan mempertimbangkan bunga yang cenderung lebih tinggi dari perbankan, pinjol bisa jadi alternatif untuk kebutuhan darurat. Jika tidak darurat, perbankan bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
3. Menjaga Data Pribadi itu Penting
Menjaga data pribadi di era digital seperti ini sangat penting agar kita terhindar dari kejahatan siber, alias cyber crime. Karena lengah sedikit saja, data pribadi kita bisa disalahgunakan oleh oknum untuk pinjaman ilegal.
Maka dari itu, berhati- hatilah dalam mengunduh aplikasi dan mengatur ijin/ permission setiap aplikasi. Terlebih jika aplikasi ini meminta mengunggah kartu identitas atau mengharuskan mengisi data pribadi.
4. Hapus SMS Tawaran Pinjaman Online Ilegal
Pinjaman yang terdaftar resmi di OJK tidak boleh menawarkan pinjaman melalui saluran komunikasi pribadi, seperti pesan teks atau pesan instan pribadi lain tanpa persetujuan konsumen.
Artinya, jika sobat Panda menerima pesan teks atau penawaran pinjaman, kita wajib berhati- hati. Karena bisa dipastikan bahwa ini bukan berasal dari pinjaman yang sah dengan izin OJK.
5. Bandingkan Suku Bunga dan Biaya Lain- lain
Langkah selanjutnya agar tidak terjebak dalam jeratan pinjol adalah membandingkan suka bunga dan biaya. Pastikan sobat Panda sangat teliti untuk membandingkan suku bunga dalam periode yang sama.
Karena tidak jarang ada yang mempromosikan suku bunga dengan angka sangat kecil, nyatanya itu adalah bunga harian. Setelah sama- sama dihitung sebagai bunga bulanan, ternyata angkanya menjadi lumayan besar. Pernah mengalami seperti itu?
Selain itu, cek juga perkiraan biaya administrasi, biaya provisi, dan juga biaya penalti jika terlambat membayar. Namun tentu saja, hindari untuk terlambat melakukan pembayaran pinjaman ya. Ini berlaku untuk pinjaman di platform dan media apa saja.
6. Selektif dalam Menerima Tawaran
Dengan berbagai alasan, pinjaman online sering menjadi penawaran menggiurkan. Dengan iklan yang cukup agresif, tidak jarang kita yang awalnya tidak tertarik, jadi mulai tergoda dan ingin mencoba.
Untuk itu, penting sekali untuk bijak dalam mengatur finansial dan selektif dalam melihat penawaran. Sebelum mengambil tawaran, cobalah menganalisis kebutuhan dan peluang dengan lebih teliti, kritis dalam menilai biaya, serta mempertimbangkan jangka waktu pinjaman.
Sekali lagi, jika tidak urgent, maka pinjol ini adalah sesuatu yang tidak benar- benar Anda butuhkan. Skip iklannya, hapus penawarannya.
7. Siapkan Dana Darurat
Yes, pengelolaan keuangan yang baik sebenarnya adalah salah satu kunci penting untuk menghindari jerat pinjol. Seperti Panda katakan di atas, dalam situasi urgent pinjol bisa menjadi penolong.
Tapi penolong ini bisa menjadi jebakan saat kita mulai tergantung dengan pinjol. Merasa urgent sedikit pinjol, merasa butuh sekali lalu pinjol. Kita merasa dimudahkan, lalu menjadi candu dan ketergantungan yang kita tebus mahal.
Padahal dengan mengelola dana darurat, kita bisa mempersiapkan diri dengan lebih aman, sekaligus mencegah ketergantungan yang memanjakan. Masuk akal, kan?
Kesimpulan
Banyak pinjol merugikan? Iya, saat kita terjebak dalam pinjol ilegal. Atau saat kita mulai terjerat dalam budaya gali lubang tutup lubang dengan beberapa aplikasi pinjaman online.
Kenyataannya, banyak orang tersadar dampak negatif pinjol ini setelah mereka terjebak dalam pusara ketergantungan pinjaman online dan stres untuk melunasinya. Padahal dengan lebih bijak finansial dan menerapkan 7 tips di atas, kita bisa meminimalisir masalah ini.
Jadi sebelum melakukan pinjaman online, cobalah untuk teliti dan berhati- hati terlebih dahulu ya! Semoga ulasan Panda kali ini bermanfaat!