Untuk Anda yang mengenal investasi saham dan reksadana, istilah saham blue chip pasti membuat penasaran. Saham dan reksadana sendiri terbilang cukup ngehits untuk generasi milenial. Tidak heran, jenis investasi ini makin digandrungi.
Kendati begitu, berinvestasi perlu kita mulai dengan kehati- hatian. Karena dengan iming- iming keuntungan menggiurkan, tentunya ada resiko yang perlu kita perhitungkan.
Saham blue chip sendiri menjadi golongan investasi yang sering investor rekomendasikan. Memang ada apa sih dengan saham blue chip? Seberapa aman dan cuan untuk investasi jangka panjang? Simak ulasan Panda di artikel ini ya!
Mengenal Apa itu Saham Blue Chip
Faktanya, Blue Chip menjadi saham yang paling investor rekomendasikan. Pasalnya, saham ini merupakan jenis saham unggulan yang cenderung aman untuk jangka panjang.
Istilah blue chip ini sendiri pertama kali muncul dari permainan poker. Dalam permainan poker, chip judi mewakili nilai dolar Amerika yang berbeda di setiap warnanya. Chip putih mewakili 1 dollar AS per chip, chip merah setara dengan 5 dollar AS per chip, sedangkan chip biru alias blue chip mempunyai nilai tertinggi.
Sehingga dengan penamaan ini, saham blue chip artinya adalah saham dari perusahaan dengan reputasi yang mumpuni, baik secara kualitas, serta handal dan menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi.
Sederhananya, saham blue chip merupakan saham papan atas di bawah naungan perusahaan besar. Jenis saham ini tentunya mempunyai kapitalisasi pasar yang besar hingga di atas Rp 10 triliun dan menjadi market leader di sektornya.
Dengan definisi ini, wajar saja banyak yang tergoda untuk invest ya, kan? 🙂
Ciri- ciri Saham Blue Chip
Saham perusahaan yang masuk ke dalam kategori blue chip tentunya punya etos kerja baik, kokoh secara fundamental, dan dikelola oleh para profesional. Selain itu, perusahaan yang termasuk ke daftar saham blue chip adalah emiten dengan latar belakang industri yang banyak orang butuhkan. Misalnya saja sektor consumer goods dan finance.
Untuk lebih mudahnya, sobat Panda perlu mengenali ciri- ciri saham blue chip sebelum memutuskan berinvestasi. Apa saja? Antara lain sebagai berikut :
1. Punya Nilai Kapitalisasi Pasar yang Besar
Yang menjadi ciri pertama dari saham blue chip adalah nilai kapitalisasi yang besar. Perusahaan dengan kategori saham ini adalah golongan perusahaan dengan nilai kapitalisasi di atas Rp 40 triliun.
2. Market Leader di Sektor Industrinya
Ciri- ciri kedua dari perusahaan blue chip adalah mereka yang punya reputasi sebagai market leader di sektor industrinya. Perusahaan- perusahaan ini biasanya sudah berjalan selama puluhan tahun. Mereka sudah mempunyai produk ternama yang populer dan menjadi tumpuan masyarakat.
3. Perusahaan dengan Fundamental yang Baik
Ciri ketiga dari perusahaan saham blue chip adalah fundamental yang sudah solid. Deretan perusahaan blue chip mempunyai laporan keuangan yang sehat dan struktur manajemen profesional.
Selain itu, mereka juga konsisten dalam mencatatkan laba serta mempunyai rekam jejak pertumbuhan.
4. Likuiditas Tinggi
Perusahaan blue chip terbaik mempunyai likuiditas tinggi. Umumnya, saham dalam kategori ini berada dalam daftar teraktif bursa serta masuk ke indeks LQ45 dan IDX30. Sehingga saham emiten yang beredar di BEI maupun dimiliki publik banyak.
Dengan begitu, jenis saham ini mudah untuk diperjualkan kembali. Harganya pun tidak mudah untuk menjadi bahan goreng- gorengan atau dimanipulasi.
5. Membagikan Dividen secara Konsisten
Ciri- ciri terakhir, perusahaan yang masuk kategori blue chip seringkali perusahaan yang konsisten membagikan dividen. Dividen, alias laba dari emiten blue chip, umumnya konsisten dibagikan dalam jangka waktu selama 10 tahun terakhir.
Mengenal Perbedaan Saham Blue Chip dan LQ45
Banyak yang sering menyamakan saham blue chip dan LQ45. Padahal keduanya mempunyai perbedaan.
Jika blue chip mempunyai definisi dan pengertian seperti Panda sebutkan di atas, maka ada sedikit perbedaan dengan LQ45. Saham LQ45 merupakan saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi besar dengan dukungan fundamental yang baik. Namun, tidak semua yang menyandang status LQ45 bisa kita sebut dengan blue chip.
Sebagai gambaran, berikut adalah tabel perbedaan antara blue chip dan LQ45 :
Saham Blue Chip | Saham LQ45 |
---|---|
Merupakan market leader yang menjadi penguasa pangsa pasar | Belum tentu menjadi market leader. Bisa jadi transaksinya hanya sedang ramai (likuiditas tinggi) dalam 6 bulan terakhir. |
Sudah pasti bisa terdaftar dalam indeks saham LQ45. | Belum tentu termasuk blue chip karena tidak semua saham likuid berkinerja baik. |
Keuntungan dan Resiko Saham Blue Chip
Bicara investasi saham, tentu kita bicara keuntungan dan resiko. Setiap investor umumnya mengharapkan imbal hasil tinggi. Kendati memahami resiko, investor juga mengharapkan skema investasi saham dengan resiko paling kecil dan imbal hasil cukup tinggi.
Tujuan ini lah yang menjadi salah satu alasan kuat mengapa saham ini menjadi idaman para investor. Tapi bukan keuntungan saja yang perlu kita bicarakan, resiko nya pun perlu kita kenali sedari awal
Keuntungan Blue Chip
- Harga saham kategori ini cocok untuk investasi jangka panjang.
Blue chip mempunyai harga yang cukup tinggi. Namun, kemungkinan harga untuk naik tinggi dalam waktu singkat sangatlah kecil. Namun justru itu, performanya cenderung stabil dalam jangka panjang sehingga cocok untuk keuntungan jangka panjang. - Dividen yang Rutin dan Pasti
Keuntungan selanjutnya adalah dividen yang rutin dan pasti. Pasalnya, blue chip merupakan perusahaan dengan pengelolaan baik dan profesional. Deretan perusahaan ini selalu memberikan keuntungan untuk setiap investornya.
Resiko & Permasalahan Blue Chip
Dengan berbagai keuntungannya, bukan berarti tidak ada resiko saat berinvestasi saham blue chip. Misalnya saat pandemi Covid-19 lalu, dilansir dari CNBC Indonesia, saham- saham ini justru tengah mengalami penurunan.
Di sisi lain, saham- saham lapis kedua (second tier) justru sedang meningkat signifikan. Tidak jarang, harga saham ini justru lebih rendah dari IHSG.
Yang menarik, para ahli justru menyatakan momen seperti ini adalah waktu yang tepat untuk membeli saham jenis ini. Pasalnya, penurunan yang lumayan ini justru terjadi karena momen tertentu saja.
Dan di masa mendatang, saham ini akan kembali cuan jika melihat riwayat performa perusahaan.
Apa Saja yang Termasuk Saham Blue Chip ini?
Untuk Anda yang sudah sangat berniat untuk berinvestasi, pastinya penasaran saham apa saja sih di Indonesia yang termasuk blue chip?
Merujuk ke data BEI, berikut daftar saham kategori blue chip saat ini :
No | Kode Emitten | Nama Emiten |
---|---|---|
1 | ADRO | PT Adaro Energy Tbk |
2 | AGRO | PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk |
3 | ANTM | PT Aneka Tambang Tbk |
4 | ARTO | PT Bank Jago Tbk |
5 | ASII | PT Astra International Tbk |
6 | BANK | PT Bank Aladin Syariah Tbk |
7 | BBCA | PT Bank Central Asia Tbk |
8 | BBHI | PT Allo Bank Indonesia Tbk |
9 | BBNI | PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk |
10 | BBRI | PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk |
11 | BBTN | PT Bank Tabungan Negara Tbk |
12 | BFIN | PT BFI Finance Tbk |
13 | BMRI | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk |
14 | BNLI | PT Bank Permata Tbk |
15 | BRIS | PT Bank Syariah Indonesia Tbk |
16 | BRPT | PT Barito Pacific Tbk |
17 | BUKA | PT Bukalapak.com Tbk |
18 | BYAN | PT Bayan Resources Tbk |
19 | CPIN | PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk |
20 | DCII | PT DCI Indonesia Tbk |
21 | DNET | PT Indoritel Makmur Internasional Tbk |
22 | EMTK | PT Elang Mahkota Teknologi Tbk |
23 | ERAA | PT Erajaya Swasembada Tbk |
24 | EXCL | PT XL Axiata Tbk |
25 | FREN | PT Smartfren Telecom Tbk |
26 | GGRM | PT Gudang Garam Tbk |
27 | HMSP | PT H.M Sampoerna Tbk |
28 | HRUM | PT Harum Energy Tbk |
29 | ICBP | PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk |
30 | INCO | PT Vale Indonesia Tbk |
31 | INDF | PT Indofood Sukses Makmur Tbk |
32 | INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk |
33 | INTP | PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk |
34 | ISAT | PT Indosat Tbk |
35 | ITMG | PT Indo Tambangraya Megah Tbk |
36 | JPFA | PT Japfa Comfeed Tbk |
37 | JSMR | PT Jasa Marga Tbk |
38 | KLBF | PT Kalbe Farma Tbk |
39 | MASA | PT Multistrada Arah Sarana Tbk |
40 | MDKA | PT Merdeka Copper Gold Tbk |
41 | MEDC | PT Medco Energi Internasional Tbk |
42 | MEGA | PT Bank Mega Tbk |
43 | MIKA | PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk |
44 | MNCN | PT Media Nusantara Citra Tbk |
45 | MYOR | PT Mayora Indah Tbk |
46 | PGAS | PT Perusahaan Gas Negara Tbk |
47 | PTBA | PT Bukit Asam Tbk |
48 | PTPP | PT PP Construction & Investment Tbk |
49 | SCMA | PT Surya Citra Media Tbk |
50 | SMMA | PT Sinarmas Multiartha Tbk |
51 | SMGR | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk |
52 | TBIG | PT Tower Bersama Infrastructure Tbk |
53 | TCPI | PT Transcoal Pacific Tbk |
54 | TINS | PT Tower Bersama Infrastructure Tbk |
55 | TKIM | PT Tjiwi Kimia Tbk |
56 | TLKM | PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk |
57 | TOWR | PT Sarana Menara Nusantara Tbk |
58 | TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk |
59 | UNTR | PT United Tractors Tbk |
60 | UNVR | PT Unilever Indonesia Tbk |
61 | WIKA | PT Wijaya Karya Tbk |
62 | WSKT | PT Waskita Raya Tbk |
63 | AMRT | PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk |
Sudah Siapkah Kamu Berinvestasi dengan Blue Chip?
Untuk investor pemula, blue chip merupakan pilihan menarik untuk berinvestasi. Alasan utamanya tentu saja kestabilan keuntungan dalam jangka panjang karena blue chip sudah punya fundamental perusahaan yang baik.
Salah satu hambatan dalam mengoleksi saham ini biasanya karena faktor harga. Pasalnya, harga per lot dari blue chip ini relatif lebih mahal. Untuk itu, sobat Panda bisa mulai menabung atau membeli sesuai kondisi keuangan.
Atau bisa juga menyiasatinya dengan membeli saham blue chip saat harganya turun. Seperti yang Panda sebutkan, harga blue chip juga bisa turun seperti saham lain. Namun tak perlu khawatir, blue chip ini biasanya cepat naik daripada saham lapis bawahnya.
Dan tentunya untuk mudah berinvestasi, ada banyak pilihan aplikasi investasi yang sobat Panda gunakan. Sobat Panda bisa membacanya di artikel sebelumnya : Daftar Aplikasi Pilihan Untuk Investasi Saham dan Reksadana.
Semoga bermanfaat.