Ada banyak jenis- jenis hosting yang perlu Anda ketahui untuk memulai website profesional Anda. Selain menggali spesifikasi kebutuhan, tentu Anda harus memikirkan juga apakah website Anda akan full coding atau menggunakan CMS seperti WordPress.
Tentu Anda mulai menyadari bahwa begitu banyak pilihan hosting yang bisa Anda gunakan. Mulai dari hosting gratis, shared hosting, VPS (Virtual Private Service), dedicated hosting, dan masih banyak lagi.
Ada hosting yang menawarkan biaya kurang dari US$5 per bulan, sementara di sisi lain, ada juga provider yang menawarkan hosting dengan biaya US$100 per bulan. Untuk pemula, hal ini bisa sangat membingungkan.
Memilih Hosting yang Tepat untuk Situs Web WordPress
WordPress adalah layanan CMS yang paling banyak digunakan blogger saat ini. Dengan WordPress, membuat website menjadi sebuah pekerjaan yang sangat mudah.
Jika Anda menggunakan WordPress, maka hosting yang Anda gunakan harus memenuhi persyaratan dasar ini terlebih dulu :
- Mendukung mod_rewrite Apache module
- Mendukung HTTPS
- PHP versi 7 atau diatasnya
- MySQL 5.6 atau diatasnya OR MariaDB 10.0 or diatasnya
Bagaimana jika perusahaan hosting hanya mempunyai versi PHP atau MySQL yang lebih tua? WordPress juga dapat bekerja dengan PHP 5.2.4+ dan MySQL 5.0+. Namun sayangnya, menggunakan versi yang tua dapat meningkatkan resiko keamanan di situs web Anda.
Hal yang tidak kalah penting untuk Anda pertimbangkan dalam memilih hosting adalah spesifikasi, harga, hardware, dan fitur tambahan. Detail mengenai hal- hal penting ini dapat Anda baca di ulasan Panda sebelumnya : 10 Hal yang Wajib Anda Pertimbangkan Sebelum Memilih Web Hosting.
Jenis- jenis Hosting yang Perlu Anda Ketahui
Setelah membaca artikel hal- hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memilih web hosting, langkah selanjutnya adalah mengetahui jenis- jenis hosting.
Dengan mengenali jenis- jenis hosting ini, akan lebih mudah untuk Anda menjatuhkan pilihan hosting yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
1. Hosting Gratis (Free Web Hosting)
Hosting Gratis memang menggoda, namun, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan Anda?
Mungkin ini cukup jika Anda hanya membuat situs web yang tidak menyita terlalu banyak space dan bandwidth atau situs kecil dengan trafik rendah. Misalnya untuk kebutuhan tugas sekolah atau situs pribadi tanpa memikirkan pengembangan bisnis.
Hosting gratis biasanya mempunyai bandwidth, disk space, akun email, technical support dan fitur teknis yang terbatas. Selain itu, perlu diingat juga kalau hosting gratisan berarti minim kustomisasi.
Salah satunya, pengguna tidak bisa menggunakan nama domain sendiri, melainkan hanya subdomain. Misalnya saja saat Anda membuat website di WordPress.com, maka situs web Anda akan menjadi http://www.namawebsite.wordpress.com.
Di platform yang berbeda, situs web Anda bisa jadi mempunyai nama web berupa http://www.freesite.com/namasitus. Salah satu efeknya, nama domain Anda menjadi panjang, terikat dengan branding platform hosting, serta lebih sulit untuk diingat.
Jika Anda ingin membuat situs web yang lebih kaya konten, lebih profesional dan ingin menjangkau lebih banyak pengunjung serta memilih nama domain yang tepat untuk website Anda, maka hosting gratisan tidak Panda rekomendasikan.
2. Shared Hosting
Shared Hosting adalah layanan hosting berbayar dimana banyak akun hosting akan diletakkan bersama- sama dalam satu server dengan jenis layanan yang sama. Dengan shared hosting, setiap situs web hosting menggunakan nama domain sendiri, dan dihost di satu server yang dapat menampung 100 web lainnya secara bersamaan.
Dibandingkan dengan jenis hosting VPS atau dedicated, Shared hosting mempunyai kisaran harga yang lebih terjangkau. Perusahaan hosting biasanya menawarkan shared hosting dengan harga kisaran Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per bulannya.
Dengan menggunakan shared hosting, sebuah website biasanya sudah dapat menampung visitor sebanyak ribuan hingga puluhan ribu per harinya.
3. Dedicated Hosting
Dedicated Hosting adalah jenis hosting yang bisa digunakan dengan sumber daya yang didedikasikan untuk klien tunggal. Berbeda dengan Shared Hosting yang menyangga beberapa pengguna sekaligus, Dedicated Hosting hanya menyangga satu pengguna untuk satu web hosting.
Dengan ini, maka Anda dapat leluasa dalam menggunakan sumber daya, bandwidth, dan disk space untuk menyimpan file- file Anda.
Setiap perusahaan hosting umumnya akan menawarkan paket yang berbeda- beda serta dengan harga yang berbeda- beda untuk satu paket layanan Dedicated Hosting. Perbedaan harga ini biasanya seringkali terjadi karena perbedaan hardware, alokasi reseource, dan fitur tambahan yang ditawarkan.
Hosting Dedicated sangat powerful untuk website- website yang memiliki jumlah trafik sudah sangat besar dan tidak bisa tertampung lagi pada Shared Hosting. Saat ini terjadi, mau tidak mau, pengguna harus meng-upgrade hosting mereka ke Dedicated Hosting.
4. VPS (Virtual Private Server)
VPS adalah Virtual Private Server adalah jenis web hosting yang menawarkan server virtual untuk klien sehingga klien dapat mengelola server tersebut dengan sesuka hati. Konsep virtual dari VPS ini sebenarnya punya kemiripan dengan skema Shared Hosting, dimana satu web hosting dapat menampung beberapa situs web.
Namun kebanyakan perusahaan hosting cenderung mendedikasikan VPS untuk oleh satu pengguna saja. Dengan sistem satu pengguna saja, VPS Hosting dapat menjamin sumber daya yang tersedia untuk klien dengan menggunakan sistem teknologi virtualisasi.
Hal ini membuat server dan website klien menjadi lebih tangguh dan stabil. VPS Hosting ini sangat cocok untuk digunakan oleh website- website yang mempunyai jumlah trafik sangat besar.
5. Cloud Hosting
Cloud Hosting adalah salah satu jenis hosting yang menggunakan teknologi konsep komputasi awan. Layanan hosting ini diyakini mempunyai kecepatan yang lebih baik dan diklaim lebih aman dibandingkan dengan jenis web hosting lainnya.
Cloud Hosting juga biasanya tidak mengandalkan satu server di satu lokasi saja, melainkan menggunakan banyak server yang tersebar luas di berbagai penjuru dunia.
Server Cloud Hosting mempunyai cara kerja saling melengkapi satu sama lain. Jika salah satu server bermasalah karena ada gangguan atau hal lainnya, maka server lain akan menggantikannya.
Dengan kelebihan yang ia miliki ini, Cloud Hosting mempunyai harga yang lebih mahal dibandingkan dengan Shared Hosting.
6. Jenis Hosting Lainnya
Selain lima hosting di atas, jenis- jenis hosting lainnya yang dapat Anda jumpai antara lain :
- Reseller web hosting
- Managed hosting service
- Colocation web hosting service
- Clustered hosting
- Grid hosting
- Home server
Selain itu, ada juga beberapa jenis hosting yang spesifik penggunaannya sesuai dengan kebutuhan pengguna, seperti :
- File hosting service
- Image hosting service
- Video hosting service
- Blog hosting service
- Paste bin
- Shopping cart software
- E-mail hosting service
Kesimpulan
Sebelum menentukan jenis hosting apa yang perlu Anda beli, penting untuk mengidentifikasi lebih dulu seperti apa kebutuhan hosting Anda. Dan tentu saja, penting untuk mengenali apa itu hosting, fungsi dan cara kerjanya untuk membantu proses identifikasi Anda.
Untuk pengguna WordPress, Anda bisa memilih hosting yang memenuhi kebutuhan dasar yang Panda ungkapkan di atas. Di tahap awal, untuk website professional, shared hosting di rasa sudah sangat mencukupi.
Ada juga WordPress Hosting yang menawarkan tambahan thema dan fitur khusus untuk pengguna WordPress. Tidak mutlak harus dengan jenis hosting ini, tapi pemilihan hosting ini akan memberi dukungan positif untuk memaksimalkan kinerja web WordPress Anda.