Mengenal Cold – Warm – Hot Audience untuk Optimalkan Strategi Marketing
Mengenal segmentasi cold – warm – hot audience penting dalam bisnis. Melalui segmentasi ini, marketer dapat menyiapkan strategi pemasaran yang optimal. Sudahkah Anda melakukannya?
Cold – warm – hot audience umumnya adalah istilah yang familiar di mata para marketer. Setelah mengenali apa itu buyer persona dan istilah penting lainnya, melalui segmentasi yang tepat, kita bisa mengoptimalkan strategi yang sudah kita persiapkan.
Selain dikenal sebagai bentuk segmentasi audiens, istilah ini juga berlaku untuk cold – warm – hot traffic. Nah di artikel kali ini, Panda akan mengulas lebih detail tentang apa sih segmentasi tersebut dan bagaimana cara optimasinya.
Apa itu Cold – Warm – Hot Audience?
Perhatikan ilustrasi berikut tentang cold – warm – hot audience dari Coller Insights :
Dari gambaran Lead Scoring Matrix dari Cooler Insight, terlihat bahwa Cold adalah fase awal dari terjadinya penjualan. Di fase kedua atau tengah, terjadi pergeseran dari Cold menjadi Warm audiens.
Di fase terakhir, terdapat Hot audiens, yang merupakan fase paling matang dimana audiens siap untuk membeli dan terjadi penjualan.
Dari sisi skor traffic
A. Pengertian Cold Audience / Cold Traffic
Cold traffic atau cold audience adalah first time visitor. Mereka adalah kelompok orang- orang yang baru pertama kali mengetahui toko atau produk Anda dari berbagai promosi yang ANda lakukan.
Baik itu dari Facebook Ads, Instagram, Google, atau media promosi lainnya.
Mereka yang masuk ke kategori Cold Traffic ini biasanya baru sebatas tertarik saja. Mereka belum tahu apa bisnis Anda, dan sebenarnya produk apa yang Anda juga.
Tugas utama Anda adalah mengubah cold audience ini menjadi Warm, yaitu mengubah orang- orang yang belum tahu menjadi tahu.
Agar proses perubahan dari cold ke warm ini berlangsung dengan baik, Anda harus menargetkan iklan Anda ke kelompok audience yang tepat. Promosi Anda harus tertarget.
Misalnya saat Anda berjualan gamis, tentu target audience nya kurang lebih adalah perempuan muslimah yang tertarik dengan produk- produk busana muslim.
B. Pengertian Warm Traffic/ Warm Audience
Warm traffic adalah kelompok orang- orang yang sudah mulai mengenal Anda dan berinteraksi dengan bisnis Anda. Mereka sedikit lebih teredukasi dengan penawaran Anda.
Mereka mungkin mulai menjadi follower Instagram Anda, subscribe email, dan bahkan mulai menghubungi via WhatsApp atau Line, untuk sekedar bertanya- tanya dan mencari lebih banyak informasi tentang produk yang Anda jual.
Di tahap ini, mereka sudah selangkah lebih dekat untuk menjadi pelanggan Anda. Untuk bisa segera mengkonversi mereka menjadi pembeli, Anda perlu memberikan pelayanan prima atau excellent service agar pelanggan merasa nyaman dan membeli produk Anda.
Ada saat dimana mereka tidak langsung membeli. Mereka mungkin perlu meyakinkan diri sendiri dan mencari perbandingan kesana kemari.
Nah, untuk mempercepat closing, Anda perlu memberikan penawaran menarik berbatas waktu. Misalnya saja diskon untuk pembayaran di hari yang sama atau tenggat waktu tertentu lainnya.
C. Pengertian Hot Audience/ Hot Traffic
Hot traffic adalah orang- orang yang sudah menjadi pembeli produk Anda dan mereka merasa puas dengan kualitas produk dan pelayanan yang kita berikan. Karena mereka puas, besar kemungkinan audiens ini menjadi WoM (Word of Mouth) Anda yang menggaet lebih banyak pembeli.
Tentunya Anda harus mempunyai database jenis pelanggan ini sebanyak mungkin. Anda bisa menawarkan produk yang lain atau melakukan cross selling terhadap audiens ini, dan menjadikan mereka loyal customer.
Beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menjaga hot audience ini antara lain :
- Mempertahankan kualitas produk dan layanan
- Manajemen komplain pelanggan yang berkualitas
- Diskon khusus loyal customer
- Customer relation management yang baik dengan memberikan ucapan selamat ulang tahun dan hadiah di momen khusus
Mengenal Perubahan Cold-Warm-Hot Audience di Pixel/ Analytic Website Anda
Anda akan semakin mudah mengenali Cold-Warm-Hot Audience ini dengan Facebook Pixel atau Google Analytic yang tertanam di website Anda.
Perhatikan gambar di bawah ini dan lihat perbedaannya :
Mengoptimalkan Cold-Warm Audience ke Tahap Hot Audience
Cold audience bisa dibilang merupakan customer ‘mentah’, karena belum mengenal produk Anda sebelumnya. Untuk menuju WARM, penting untuk memberikan impresi yang mengesankan agar orang tertarik dan penasaran dengan produk Anda.
Bagaimana caranya mengoptimalkan Cold ke Warm Audience?
- Buatlah materi iklan yang menarik, baik dari segi headline copywriting, konten deskripsi, maupun gambar.
- Optimalkan iklan Anda dengan tagline tertentu yang mudah diingat atau avatar untuk mempunyai ciri khas.
- Pastikan iklan Anda menyasar ke target marketing yang tepat. Salah jenis audience, maka usaha Anda bisa sia- sia.
Setelah menjadi Warm Audience, bagaimana caranya agar lebih optimal lagi dan menjadi HOT Audience??
Anda bisa mencoba tips ini :
- Buat lah promo yang menarik untuk calon customer baru Anda, misalnya ‘Diskon 20% untuk New Customer’ atau ‘Cashback untuk pembelian pertama Anda senilai maksimal Rp 50.000’
- Pastikan produk Anda tampil di website dengan foto yang manis dan menjanjikan
- Pastikan produk Anda berkualitas
- Review dari happy customer di website Anda atau testimoni bisa cukup membujuk Warm Audience ini untuk akhirnya membeli produk Anda
- Untuk lebih optimal lagi, Anda bisa di-support dengan Customer Service ramah yang membantu calon customer untuk nyaman membeli produk Anda
Bisa nggak sih dari Cold Audience langsung menjadi Hot Audience?? Kenapa tidak?
Kenyataannya, iklan yang efektif bisa langsung mengkonversi Cold Audience langsung ke Hot Audience. Anda dapat menggabungkan deretan tips di atas dalam praktek iklan Anda.
Selain faktor iklan dan penawaran, jangan lupa juga memastikan produk dan layanan yang Anda tawarkan berkualitas. Dengan begitu, audience akan nyaman, siap membeli dari Anda dan bahkan menjadi pelanggan loyal.