Home 9 Marketing 9 Strategi Up Selling, Down Selling, dan Cross Selling untuk Meningkatkan Omset Bisnis

Strategi Up Selling, Down Selling, dan Cross Selling untuk Meningkatkan Omset Bisnis

oleh | Marketing

Cross Selling, Up Selling, dan Down Selling adalah tiga strategi yang paling banyak digunakan dalam kegiatan marketing atau berjualan. Jauh sebelum bisnis online berkembang pesat seperti sekarang ini, strategi ini banyak ditemukan di restoran cepat saji.

Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga strategi ini menjadi primadona dalam banyak jenis bisnis, termasuk bisnis online. Mengapa? Sederhananya, karena strategi ini berhasil meningkatkan omset penjualan.

Apa itu Cross Selling, Up Selling, dan Down Selling?

Sadarkah Anda, kita sebenarnya sudah sering menjadi korban strategi ini?

Misalnya saja saat kita makan di restoran McDonald, KFC atau saat berbelanja di Indomaret. Di restoran cepat saji itu kita akan melihat berbagai paket menarik, seperti burger dan kentang goreng atau burger dan soft drink.

Saat berbelanja di Indomaret misalnya, saat bersiap membayar tagihan Anda di kasir, tiba- tiba mbak kasir yang baik hati menawarkan kita produk lain dengan harga hemat. Sebenarnya kita tidak merasa butuh, tapi karena harganya yang ditawarkan dirasa menggoda, ehhh akhirnya benar- benar tergoda.

Jadi bisa dibilang, ketiga strategi ini sebenarnya dilakukan untuk membangkitkan psikologis pembeli dalam keputusannya melakukan pembelian. Yang awalnya hanya ingin beli kentang goreng saja, lalu ada paket dengan burger, kita memilih produk paket. 

Pengertian Cross Selling

Dalam strategi marketing, Cross Selling adalah seni menjual produk dan jasa tertentu, kemudian menawarkan produk- produk yang berbeda. Penawaran ini bisa langsung dikemas dalam bentuk paket siap jual, atau penawaran langsung oleh tim penjualan.

Dalam melakukan cross selling, penjual umumnya mengkombinasikan jenis produk dan jasa dengan dua konsep berikut :

  • Produk utama dan produk lain yang nilainya lebih kecil.
  • Dua atau lebih produk berbeda dengan nilai yang seimbang dan saling melengkapi.

Misalnya dalam contoh McDonald tadi. Paket burger, kentang, dan minuman adalah tiga produk dengan nilai yang kurang lebih seimbang dan saling melengkapi.

Sedangkan di restoran lain, mungkin Anda bisa menemukan paket nasi ayam dengan tambahan tahu dan tempe. Disini nasi dan ayam adalah produk utama, sedang tahu tempe adalah produk tambahan dengan nilai lebih kecil, tapi layak untuk dipertimbangkan.

Contoh Cross Selling dalam strategi marketing
  • Save

Contoh penerapan Cross Selling

  • Saat berbelanja di Indomaret, akan ada kasir yang segera menawarkan, “Nggak sekalian pulsanya, kak?”, atau “Nggak sekalian tebus murahnya, kak?”.
  • Paket makanan variatif di restoran cepat saji yang mengkombinasikan produk berbeda.
  • Paket makanan di restoran yang menawarkan paket untuk makanan utama & lauk tambahan/ produk sampingan dengan nilai lebih kecil.
  • Toko hadiah online yang menawarkan paket dengan isi kombinasi berbeda, misalnya saja bunga, cake dan boneka.
  • Toko fashion (online dan offline) yang menawarkan fashion item berbeda, misalnya saja gamis & hijab, atau dress dan aksesoris fashion.
  • Penawaran paket bundling untuk skin care dan kosmetik yang berbeda- beda, dan lain sebagainya.
  • Fitur related produk di toko online yang mengarahkan pembeli untuk berbelanja produk lainnya.
Baca Juga :  10+ Tips Ampuh Paid Promote Instagram agar Jualan Laris Manis

Dengan deretan contoh ini, memahami strategi cross selling untuk penjualan terasa lebih mudah, kan?

Pengertian Up Selling

Berbeda dengan Cross Selling dalam Up Selling, penjual menawarkan satu produk yang sama dengan nilai yang lebih besar. Produk ini mungkin berukuran lebih besar atau memberikan manfaat dan keunggulan yang lebih baik.

Untuk lebih mudah dalam memahaminya, Cross Selling berarti menjual produk A degnan menawarkan produk B, C, D, dan E. Sedangkan Up Selling adalah seni menjual produk A, dengan tambahan penawaran produk A+, A++ atau A+++.

Dalam melakukan up selling, penjual umumnya menggunakan konsep berikut :

  • Produk yang sama tapi grade ukuran dan manfaat berbeda
  • Produk yang sama tapi dengan tambahan add-on penjualan

Dalam dunia digital, mungkin kita familiar dengan add on berupa penawaran Privacy atau fitur tambahan saat membeli domain atau hosting. Dalam konsep bisnis yang besar, kita bisa menyebut add on ini juga untuk tambahan toping, bumbu, atau variasi rasa yang berbeda.

Strategi Up Selling untuk meningkatkan penjualan
  • Save

Contoh penerapan Up Selling

  • Saat membeli ayam geprek misalnya, ada penawaran ayam geprek plus dengan topping keju mozarella.
  • Saat nonton dan beli popcorn, ada mbak cantik yang mengingatkan, “Popcorn nya nggak sekalian ukuran medium atau besar kak biar awet?”
  • Di restoran cepat saji, Anda mungkin akan ditawarkan ukuran makanan yang lebih besar.
  • Saat beli hosting, Anda akan mendapatkan penawaran harga untuk kapasitas hosting yang lebih baik.
  • Sebuah produk ada yang dilengkapi dengan opsi ukuran kecil dan besar.
  • Variasi topping premium/ lebih mahal dalam jenis makanan tertentu (martabak, pizza, cake, es krim, jajan kekinian, dsb).
  • Saat Anda membeli di toko hadiah online, ada toko yang menawarkan untuk upsize produk pilihan Anda.
  • Waktu akan membeli flashdisk 2GB, kemudian Anda ditawarkan, “Nggak sekalian yang 8GB aja, kak?”
  • Saat membeli produk digital, Anda kerap ditawarkan untuk membeli tambahan support 6 bulan atau lebih.
  • Fitur add-on produk di toko online yang mengarahkan pembeli untuk meng-upgrade pilihannya.

Setelah melihat daftar strategi up selling ini, mana yang akan Anda terapkan untuk bisnis Anda?

Up Selling vs Cross Selling untuk menigkatkan penjualan
  • Save

Pengertian Down Selling

Kebalikan dari up selling, kita juga mengenal apa yang disebut dengan down selling. Down Selling adalah teknik penjualan dengan menawarkan produk yang harganya lebih murah atau punya value lebih kecil kepada calon pembeli.

Down selling biasanya ditujukan dengan dua jenis tujuan yang berbeda, yaitu :

  • Untuk mengakuisisi calon pembeli lebih dulu dengan penawaran yang lebih mudah dijangkau (produk penetrasi), kemudian dilanjutkan dengan produk utama setelah calon pembeli mulai yakin.
  • Ditujukan untuk menggaet pasar yang membutuhkan value lebih kecil atau harga lebih hemat.
  • Untuk sample pengenalan produk.
Baca Juga :  Panduan Lengkap Google Tag Manager untuk Optimasi Bisnis

Untuk konsep yang pertama, tujuannya adalah menjual produk utama yang harganya jauh lebih mahal. Produk ini biasanya membutuhkan pendekatan lebih dalam karena nilainya mahal dan perlu menarik kepercayaan pembeli lebih dulu dengan produk penetrasi.

Down Selling kadang juga dilakukan untuk memicu penjualan dari sisi quantity atau jumlah penjualan. Down Selling ada yang dikemas dalam harga produk individu atau penawaran harga paket hemat.

Down Selling untuk meningkatkan penjualan
  • Save

Contoh penerapan Down Selling

  • Penjualan produk penetrasi yang berharga lebih murah.
  • Paket makanan untuk ukuran anak- anak.
  • Paket makanan dengan ukuran lebih kecil (Misalnya burger tersedia ukuran kecil di restoran cepat saji).
  • Hosting paket untuk pelajar.
  • Paket produk ukuran sampel untuk promosi produk baru atau menggaet calon pembeli baru.

Down selling biasanya penjual gunakan untuk menarik pembeli untuk tujuan yang lebih besar. Misalnya saja, menyediakan paket ukuran anak- anak akan mengundang banyak keluarga untuk datang ke restoran.

Hosting harga pelajar akan mengarahkan pembeli baru untuk mencoba produk lebih dulu. Atau sampel skin care akan meyakinkan calon pembeli untuk mencoba ukuran standar setelah merasakan manfaatnya.

Manfaat Cross Selling, Up Selling, dan Down Selling

Ketiga- tiganya sering disebut sebagai ujung tombak bisnis dalam melakukan penjualan. Dengan memaksimalkan ketiganya, akan ada banyak manfaat yang bisa Anda peroleh.

1. Menawarkan produk baru

Dalam Cross Selling, penjual dapat mengenalkan kepada calon pembeli tentang produk baru yang mereka miliki. Dengan memberi penawaran langsung dan info singkat, pembeli akan lebih aware tentang produk tersebut, di samping Anda tetap melakukan promosi yang lain.

2. Mengenalkan variasi produk

Ketiga strategi ini sangat baik untuk memberikan edukasi kepada calon pembeli atau pembeli lama tentang variasi produk yang Anda miliki. Entah itu produk yang berbeda jenis, atau bahkan variasi ukuran produk dan add on yang menggoda.

Dengan mengenalkan variasi produk, calon pembeli akan lebih tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru dari bisnis kita.

3. Mengoptimalkan performa penjualan produk yang kurang maksimal

Dalam penjualan, mungkin Anda menemui kalau produk yang terjual adalah itu- itu saja. Apakah benar produk ini mempunyai daya tarik yang luar biasa? Atau produk lain kurang mendapatkan eksposur?

Nah, Cross Selling akan membantu setiap produk untuk mendapatkan eksposur yang baik, karena dikombinasikan pada produk yang sudah populer lebih dulu. Menarik sekali, kan?

Baca Juga :  7 Tips Mengembangkan Mindset Entrepreneur

3. Meningkatkan penjualan secara keseluruhan

Dan yang tak bisakita pungkiri, ketiga strategi ini sudah pasti meningkatkan penjualan secara keseluruhan. Beberapa hal yang membuat omset penjualan naik secara keseluruhan dari strategi ini antara lain :

  • Ada banyak opsi menarik yang penjual tawarkan ke calon pembeli
  • Tiga strategi ini membangkitkan psikologis calon pembeli
  • Meningkatkan rata- rata penjualan produk dengan upselling dan cross selling
  • Meningkatkan jumlah pembelian dengan mengoptimalkan potensi down selling

Kesimpulan

Baik Cross Selling, Up Selling dan Down Selling, ketiganya adalah strategi berjualan yang sangat menguntungkan dan berpotensi meningkatkan omset berkali- kali lipat.

Berikut ini adalah rangkuman pertanyaan dari artikel ini keseluruhan :

Apa yang dimaksud dengan Up Selling?

Up Selling adalah strategi penjualan dengan menawarkan produk atau jasa yang sama dengan nilai dan manfaat yang lebih besar.

Apa yang dimaksud dengan Cross Selling?

Cross Selling adalah seni menjual produk dan jasa tertentu dengan menawarkan produk- produk lain yang berbeda jenis.

Apa yang dimaksud dengan Down Selling?

Down Selling adalah teknik penjualan dengan menawarkan produk dengan harga lebih murah atau value lebih kecil kepada calon pembeli.

Bagaimana cara Up Selling?

Ada beberapa teknik yang bisa digunakan untuk upselling. Diantaranya adalah menyiapkan produk dengan ukuran yang lebih besar atau menawarkan add-on dalam produk yang bisa meningkatkan nilai jual.

Baik itu bisnis online maupun offline, Anda bisa menerapkan strategi marketing ini sekarang juga. Anda bisa mencontoh Amazon dan toko online populer lainnya.

Saat pembeli masuk ke sebuah produk, ada sebuah widget yang menginformasikan : “Pelanggan yang Membeli Produk Ini juga Membeli :” atau “Apa lagi yang Pelanggan Beli Setelah Melihat Produk Ini?” atau “Produk Sejenis”.

Atau bisa juga mencoba berbagai konsep contoh cross selling, down selling, dan up selling yang P
anda ulas dalam artikel ini.

Jika Anda mencoba memainkan up selling dan down selling dalam paket harga, jangan lupa juga menerapkan teknik
decoy effect dalam strategi harga. Dengan begitu, produk dengan harga terbaik akan lebih banyak mendapat eksposure.

Selamat mencoba!

Artikel Terkait :

Favorit Pembaca :

Mengenal Modus Penipuan Segitiga, Ciri-Ciri dan Cara Terhindar

Modus penipuan segitiga menjadi salah satu jenis penipuan yang sedang marak belakangan ini. Dalam prosesnya, penipuan ini melibatkan  tiga pihak yang sering kali tidak saling mengenal dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi korban.Pernahkah kamu mendengar...

7 Cara Ampuh Membuka Situs yang Diblokir, Berhasil Terbukti!

Membuka situs yang diblokir memang cukup tricky karena kamu perlu menerapkan beberapa tips yang work sesuai kebutuhan. Sebuah situs web sendiri diblokir oleh pihak tertentu karena berbagai alasan. Sebagai contoh, pemerintah, institusi pendidikan, kantor, dan bahkan...

Status Star Seller Hilang/ Dicabut? Ketahui Penyebabnya Disini

Secara tiba- tiba logo status Star Seller hilang alias dicabut? Panik nggak? Panik nggak? Wajar sih kalau Anda tiba- tiba panik. Pasalnya, Star Seller adalah salah satu properti yang berkontribusi penting terhadap reputasi seller di Shopee.Dengan mempunyai label...

Cara Mudah Import Ribuan Kontak dari File Excel ke Android

Punya ratusan atau bahkan ribuan kontak customer yang tersimpan rapi dan ingin di-import ke ponsel Android untuk kebutuhan campaign marketing? Duhhh…. Pasti kebayang dong betapa ribetnya kalau harus input kontak satu per satu ke smartphone Anda?Sebenarnya ada beberapa...

Cara Mengaktifkan Kartu SIM Terblokir agar Bisa Dipakai Lagi

Mendadak bingung saat menyadari kartu SIM terblokir? Well, reaksi yang wajar terjadi sebenarnya. Namun di sisi lain, kamu bisa mencoba berbagai cara untuk mengaktifkan kembali kartu yang terblokir.Ada beberapa alasan mengapa sebuah kartu SIM sampai terblokir. Yang...

Cara Melihat Kata Sandi atau Password yang Tersimpan di Browser

Mengetahui cara melihat password miliki sendiri sangat penting dan kita butuhkan. Biasanya kita sering memanfaatkan fitur 'remember my password' untuk mempermudah proses login di situs yang sering kita kunjungi. Namun, penggunaan fitur ini mempunyai kelemahan.Salah...

Artikel Terbaru :

15 Cara Menghindari Penipuan Online, Auto Lebih Waspada!

Agar terhindari dari tangan usil para penipu di dunia maya, penting sekali untuk mengetahui cara menghindari penipuan online. Seiring dengan kecanggihan teknologi, penipuan online memang semakin marak. Siapapun bisa menjadi korbannya saat lengah dan tak waspada.Modus...

Cara Menentukan Tone of Voice Brand yang Tepat dan Konsisten

Setelah memahami apa itu Tone of Voice, langkah penting selanjutnya adalah menentukan tone of voice dengan tepat. Bagi sebuah, ini akan menjadi langkah fundamental. Karena dengan tone of voice yang tepat, strategi marketing akan menjadi lebih terarah, konsisten dan...

Apa itu Kalkulator Uang TikTok dan Cara Gratis Menggunakan

Pernahkah kamu mendengar tentang kalkulator uang TikTok? Benarkah kalkulator ini bisa memperhitungkan seberapa besar peluang kita untuk cuan di TikTok? Kira- kira bagaimana cara kerjanya?Sebagai platform media sosial, TikTok lebih dari sekedar tempat untuk berbagi...

Tips Menghasilkan Uang dari TikTok Live Streaming dan Gift

Ada peluang besar untuk menghasilkan uang dari TikTok lewat live streaming dan hadiah virtual. Dua cara ini sayangnya dulu sempat menjadi kontroversi karena memancing netizen untuk melakukan hal di luar nalar demi uang dari TikTok.Namun tentu saja, hal ini sebenarnya...

Kelebihan dan Kekurangan Sistem COD Saat Belanja Online

Meski menjadi sangat populer, tak bisa dipungkiri bahwa ada kelebihan dan kekurangan COD dalam proses belanja online. Sampai saat ini, COD Cash on Delivery masih menjadi pro dan kontra. Di satu sisi sistem ini sangat memudahkan pembeli. Di sisi lain, bisa menjadi...

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap