Untuk seorang digital marketer atau blogger, penting untuk mempunyai website dengan performa handal dan bisa diandalkan. Ada banyak parameter yang menjadikan website itu bisa diandalkan. Selain dari sisi navigasi dan fitur, kecepatan loading web adalah salah satu hal vital yang tidak boleh diabaikan.
Untuk meningkatkan kecepatan loading web, salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan menemukan hal- hal yang memperlambat website kita dan memperbaikinya segera. Misalnya dengan melakukan pengecekan di GTmetrix, kita akan mengetahui apa saja hal- hal yang membuat website kita melambat.
Dalam proses checking tersebut, GTmetrix juga biasanya akan memberi kita rekomendasi apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Plugin Membuat Website Lambat?
Bicara soal website lambat, beberapa dari kita mungkin dulu menggunakan P3 Profiler untuk memindai plugin yang lambat. Sayangnya, tool ini sudah lama sekali tidak diperbaharui dan banyak pengguna mengeluhkan bahwa tool ini tidak lagi bekerja sepenuhnya.
Padahal dengan tool ini, kita dapat dengan mudah menemukan plugin dengan kinerja lambat di GTmetrix, plugin ringan alternatif, serta menonaktifkan pengaturan plugin yang tidak digunakan.
Faktanya, ada pengaturan plugin tertentu yang ternyata bisa menyebabkan CPU tinggi dan loading web melambat. Sering juga tanpa kita sadari, kita menginstall plugin yang secara fungsional tidak begitu kita butuhkan. Ada juga plugin yang ternyata mempunyai fungsi mirip, namun kita install secara bersamaan. Familiar dengan pengalaman ini?
Daftar Plugin yang Memperlambat Website
Mungkin kita tidak lagi menggunakan
P3 Profiler. Namun jangan khawatir, Ivica dari WordPress Speed Up Facebook
Group beberapa waktu yang lalu mempublikasikan deretan plugin yang seringkali
cenderung membuat loading website kita menjadi lebih lambat.
Berikut ini adalah daftarnya :
AdSense Click Fraud Monitoring
Better WordPress Google XML Sitemaps
Broken link checker
Constant Contact for WordPress
Contact Form 7
Contextual Related Posts
Digi Auto Links
Disqus Comment System
Divi builder
Essential Grid
Fuzzy SEO Booster
Google XML Sitemaps
Jetpack
NextGEN Gallery
NewStatPress
Reveal IDs
Revolution Slider
S2 member
SEO Auto Links & Related Posts
Similar Posts
Slimstat Analytics
SumoMe
VaultPress
Visual Composer
WooCommerce
WordPress Facebook
WordPress Related Posts
WordPress Popular Posts
WP Statistics
WP-PostViews
WP Power Stats
wpCloaker
WPML
Yet Another Related Post Plugin
Yuzo Related Posts
Cara Menemukan Plugin ‘Lambat’
Karena P3 Profiler tidak bisa kita
andalkan lagi, maka solusi alternative untuk menemukan plugin yang membut
loading website kita lambat adalah dengan melakukan pengecekan di GTmetrix dan
menganlisa hasil laporan website Anda.
Di menu ‘Waterfall’, Anda dapat memng- klik ‘expand’, dan nama plugin yang sama
muncul beberapa kali dalam laporan Anda, ini berarti plugin tersebut cukup
berkontribusi dalam membuat website Anda melambat. Sebagai tandanya, Anda akan menemukan ‘…/plugin/…’
di alamat URL item tersebut.
Saat menemukan deretan plugin yang memperlambat website Anda, ada beberapa hal
yang mungkin perlu Anda lakukan :
Menghapus plugin tersebut
Mengganti plugin dengan plugin alternatif
yang punya fungsi sama
Melakukan optimasi terhadap plugin
tersebut
Cara Mengatasi Plugin Lambat
Sebenarnya Panda Gila sudah menuliskan beberapa opsi
yang perlu dilakukan untuk mengatasi plugin lambat tersebut. Namun untuk
detailnya akan kita bahas di section
ini yaa…
Gunakan Plugin yang Ringan
Karena plugin yang Anda berkontribusi
membuat website Anda lambat karena cenderung ‘berat’, maka solusinya adalah
menggantinya dengan plugin yang lebih ringan. Berikut ini adalah beberapa
rekomendasi plugin yang ringan :
Social Sharing
Alternatif : WP Rocket’s test showed Social Media Feather, Monarch, Simple Shared Buttons Adder, MashShare
Backup
Alternatif : UpdraftPlus
Sliders
Alternatif
:
Soliloquy, LayerSlider, Meteor Sliders.
Komentar
Alternatif
:
Disqus Conditional Load
Portofolio
Alternatif
:
Envira Gallery, FooGallery, The Grid
Analytics
Alternatif
: Google
Analytics and Search Console
Matikan Fitur yang Tidak Dibutuhkan
Telusur setiap plugin yang Anda gunakan dan cek apakah Anda sudah menonaktifkan fitur yang sebenarnya tidak Anda gunakan di plugin tersebut. Misalnya saja Anda menon-aktifkan fitur yagn tidak Anda butuhkan di Yoast SEO melalui menu Pengaturan >> Umum >> Fitur Saya. Melakukan pengaturan ini dapat membantu menurunkan penggunaan CPU Anda.
Hindari 2 Plugin dengan Fungsi yang Sama
Misalnya saja Anda sudah menggunakan Yoast yang bisa membuat sitemap untuk situs web Anda, maka Anda tidak membutuhkan lagi plugin Google XML. Contoh lain, jika provider hosting Anda melakukan backup untuk Anda, Anda tidak membutuhkan lagi plugin untuk melakukan hal ini.
Jika Anda sudah menggunakan Google Analytic, Anda tidak benar- benar membutuhkan plugin statistik yang dapat memperlambat loading web Anda. Dan dibandingkan menggunakan Jetpack untuk menggunakan 1 atau 2 fitur, Anda dapat menginstall plugin ringan untuk melakukan hal yang sama, tapi tidak memiliki terlalu banyak fitur/ pengaturan yang dapat memperlambat situs web Anda.
Kesimpulannya, gunakanlah plugin seefektif mungkin sesuai dengan kebutuhan Anda.
Nonaktifkan Pengaturan Tidak Perlu di WordPress
Menggunakan WP-Disable dapat membantu
Anda menon-aktifkan pengaturan tidak diperlukan di WordPress untuk mengurangi
penggunaan CPU dan hal lain yang memperlambat situs web Anda. Hanya dalam
beberapa klik, Anda dapat membuka pengaturan dan menon-aktifkan semua fitur
yang tidak Anda gunakan.
Tips Menggunakan WP-Disable :
Nonaktifkan SEMUA hal yang tidak
Anda gunakan
Jadwalkan penghapusan spam adalah
fitur yang menarik untuk dicoba
Emoji, Google Maps, dan Gravatar
membutuhkan waktu lama untuk dimuat
Pingback dan trackback biasanya
tidak sepadan dengan sumber daya tambahan
Tetapkan revisi pos menjadi 3-5 saja
sehingga Anda mempunyai cadangan, namun tidak terlalu banyak
Opsi lain- lain di tab ‘Permintaan’/
‘Request’ dapat meningkatkan waktu loading lebih cepat
Saat menyusun strategi
marketing, tentu kita berharap strategi tersebut tepat sasaran dan berjalan
sesuai harapan. Sayangnya, seringkali strategi yang terlihat wah di awal justru
bisa memberi hasil yang tidak signifikan. Apa yang kira- kira kita lewatkan?
Banyak pakar bisnis online yang menduga bahwa salah satu alasan strategi
marketing yang ciamik tidak bekerja sesuai harapan adalah karena kita lupa
untuk kembali ke akar. Maksudnya, sebelum berpikir jauh tentang beriklan, dan melakukan
promosi besar- besaran, penting untuk kita mengenali tipe konsumen bisnis
online.
Jika kita tidak melakukan hal itu, bagaimana bisa kita menyajikan konten
promosi kita ke orang yang tepat?
Tipe Konsumen Bisnis Online di Indonesia
Mengenal tipe konsumen dalam bisnis
online, sama artinya dengan memahami bagaimana cara terbaik untuk menjangkau konsumen
agar mereka membeli dan menjadi pelanggan setia Anda.
Untuk Anda pelaku bisnis online, berikut ini adalah tipe konsumen pelak bisnis
online yang perlu Anda kenali :
Innovator
Innovator adalah tipe konsumen yang berasal dari kalangan berada. Mereka mempunyai penghasilan yang besar dan mempunyai sejumlah perangkat teknologi modern.
Meski berduit, mereka tidak selalu tertarik dengan produk yang mahal. Mereka juga suka membeli produk berharga murah dengan tetap memperhatikan kualitas barang yang dibelinya.
Untuk berbelanja, kelompok ini lebih suka menggunakan aplikasi belanja online. Jenis konsumen innovator ini sangat senang menerima notifikasi dari toko online dan mengecek informasi terbaru.
Sedangkan untuk urusan pembayaran, jenis konsumen ini lebih suka melakukan transaksi dengan menggunakan internet banking.
Early Adopters
Di urutan kedua ada tipe konsumen Early Adopters, yaitu jenis konsumen dengan penghasilan yang lebih rendah, tapi juga mempunyai beberapa perangkat modern untuk berbelanja.
Tipe konsumen ini sangat suka membeli barang dengan harga murah dan senang dengan iming- iming potongan harga.
Saat berbelanja online, Early Adopters lebih suka mencari lewat mesin pencari seperti Google, dan tidak langsung pada website atau aplikasi tertentu. Setelah melakukan transaksi, jenis konsumen ini biasanya akan melakukan pembayaran lewat ATM atau internet banking.
Gap-tech
Selanjutnya adalah jenis konsumen yang punya pendapatan tinggi, namun mereka lebih suka berbelanja pada satu perangkat saja. Jenis konsumen ini sering disebut dengan Gap-tech.
Dibandingkan mendapatkan informasi sebuah produk dari iklan atau notifikasi mana pun, jenis konsumen ini lebih suka memperoleh informasi produk dari toko online itu sendiri. Mereka juga lebih suka berbelanja produk yang ada diskonnya dan melihat langsung barangnya agar bisa merasakannya.
Sedangkan dalam proses transaksi, mereka cenderung menggunakan cara konvensional seperti transfer via ATM.
Latebloomers
Jenis konsumen terakhir adalah Latebloomers, yaitu jenis konsumen yang baru dalam dunia e-Commerce. Mereka mempunyai pendapatan yang rendah, dan cenderung mempunyai satu perangkat saja untuk berbelanja.
Saat melakukan transaksi belanja online, mereka biasanya melakukannya melalui mobile sites atau aplikasi e-Commerce yang tersedia. Mereka juga tipe konsumen yang mementingkan harga barang murah dibandingkan kualitasnya.
Sedangkan untuk pembayaran, mereka lebih suka melakukannya dengan cara COD alias Cash on Delivery.
Bicara tentang e-Commerce,
rasanya istilah ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat modern. Bahkan
bisa dibilang, e-Commerce adalah makanan kita sehari- hari karena bentuknya
semakin mudah kita temui, semakin mudah kita akses, dan kita manfaatkan untuk
banyak kebutuhan.
Pengertian e-Commerce
Pengertian dari istilah
e-Commerce ini sendiri adalah aktifitas atau kegiatan perdagangan produk atau
jasa secara online melalui jaringan elektronik, terutama internet.
Salah satu dampak dari semakin pesatnya perkembangan internet dan ekonomi
digital, kegiatan jual-beli dan layanan masyarakat kini banyak dijalankan
secara digital. Karena pentingnya digital ini untuk kemudahan dan layanan, maka
menjalankan bisnis berbasis online dengan menggunakan website atau situs
e-Commerce kini semakin marak digunakan.
7 Model Bisnis e-Commerce
Konsep perdagangan online sekilas
memang terlihat sederhana. Pedagang dan pembeli melakukan transaksi jual beli
secara online, melakukan pembayaran, dan kemudian transaksi diproses ke bagian
pengiriman.
Namun kenyataannya, eCommerce sebenarnya mempunyai lingkup yang lebih luas.
Berjualan online dengan sebuah website took online hanyalah satu dari beberapa
jenis model bisnis e-Commerce yang ada.
Di artikel kali ini, Panda Gila akan mengulas 7 tipe bisnis e-Commerce dan juga
contoh- contohnya di Indonesia. Semoga bermanfaat!
Business to Business (B2B)
Website eCommerce B2B adalah situs web yang dibangun untuk melayani kegiatan bisnis antara pelaku bisnis yang satu dengan pelaku bisnis yang lainnya. Website e-Commerce B2B ini biasanya digunakan antara pihak produsen dengan distributor, grosir, dan retailer.
Contoh bisnis eCommerce B2B di Indonesia antara lain :
Ralali.com,
yang menjembatani transaksi produk industry antara perusahaan besar dengan
perusahaan kecil
Bizzy.co.id,
yagn melayani transaksi B2B untuk kebutuhan peralatan kantor
Business to Consumer (B2C)
Kebalikan dari B2B, model bisnis eCommerce B2C adalah jenis bisnis yang melayani kegiatan jual beli online antara pihak perusahaan atau produsen dengan end-user (pengguna akhir), baik itu konsumen perorangan atau pun grup.
Contohnya pelaku bisnis ecommerce B2C di Indonesia :
Zalora yang menjual berbagai produk
fashion
Bhinneka.com yang menjual berbagai
produk elektronik
Consumer to Consumer (C2C)
C2C
adalah model bisnis eCommerce yang memungkinkan konsumen melakukan transaksi
online dengan konsumen lain. Bisa dibilang, platform C2C adalah pihak ketiga
yang mempertemukan antar konsumen yang saling membutuhkan.
Contoh platform C2C di Indonesia antara lain adalah Bukalapak dan Tokopedia
yang menyediakan layanan untuk individu yang mempromosikan barang baru atau
bekas ke konsumen lain.
Consumer to Business
Situs
web e-Commerce Customer to Business (C2B) adalah kebalikan dari model bisnis
C2C. Platform eCommerce ini menyediakan layanan untuk pihak individu atau konsumen
yang ingin menawarkan produk atau jasa mereka ke pihak tertentu yang
membutuhkan.
Contoh platform ini di Indonesia antara lain sribu.com yang merupakan situs
freelancer dimana setiap individu bisa mempromosikan keahlian mereka ke
individu atau perusahaan pencari jasa.
Business to Administration (B2A)
Website
e-Commerce B2A adalah jenis bisnis yang melayani kegiatan transaksi secara
online antara pihak perusahaan dengan administrasi public atau lembaga dan
masyarakat. Situs B2A ini umumnya merupakan layanan yang disediakan pemerintah.
Contohnya dari eCommerce B2A di Indonesia adalah situs BPJS Ketenagakerjaan
yang menyediakan layanan online untuk para peserta BPJS untuk memperoleh
informasi atau meng-klaim saldo JHT mereka.
Consumer to Administration (C2A)
Hampir
mirip dengan B2A, model bisnis website Consumer to Administration (C2A)
digunakan sebagai layanan transaksi antara pihak konsumen/ individu dengan
administrasi publik.
Contohnya adalah situs BPJS Kesehatan yang menyediakan layanan untuk masyarakat
untuk mengecek tagihan dan melakukan pembayaran transaksi secara online.
Online to Offline (O2O)
Berbeda dengan 6 model bisnis di atas, eCOmmerce O2O adalah konsep bisnis untuk menarik konsumen online agar mau dating atau berbelanja ke toko offline/ fisik mereka. Model bisnis ini biasanya dilakukan oleh platform eCommerce besar dengan tujuan memberi kemudahan konsumen dlaam membeli barang secara online dan mengambilnya di toko fisik.
Matahari sebagai salah satu contoh eCommerce O2O
Contohnya adalah MatahariMall.com yang memungkinkan konsumen online mereka untuk mengambil atau bahkan mengembalikan barang yang mereka bali di seluruh outlet Matahari di seluruh Indonesia.
YouTube memang semakin menggila popularitasnya beberapa tahun terakhir ini. Jika dulu YouTube sering digunakan sebagai salah satu alternative media untuk menonton ulang acara olahraga, dan berita TV.
Kini, semakin banyak orang yang menggunakan YouTube sebagai media untuk aktualisasi diri, sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan. Konten YouTube juga semakin beragam. Mulai dari ajang pamer skill, tutorial make up, tutorial memasak, jalan- jalan, kuliner, dan masih banyak lagi.
Tutorial Meningkatkan Viewers dan Subscriber YouTube
Siapa saja yang kini menikmati
YouTube? Siapa saja dan dari berbagai kalangan. Mulai dari selebriti, blogger,
dan juga anak muda kreatif. Intinya, siapa saja bisa menikmati YouTube dan
menjadi seorang YouTuber yang menghasilkan puluhan juta rupiah per bulan.
Untuk Anda yang tertarik menjadi seorang YouTuber, maka sekarang adalah waktu
yang tepat untuk memulai channel YouTube Anda sendiri. Jika bingung untuk
memulai, beirkut ini adalah 20 trik yang dapat Anda lakukan untuk menjadi
seorang YouTuber yang sukses dan menghasilkan :
Membuat Video Optimal untuk Menarik Viewers dan Subscriber
Membuat Thumbnail Video yang Menarik
Langkah awal menuai sukses di YouTube adalah dengan membuat thumbnail video yang menarik untuk diklik. Thumbnail video bisa menggambarkan keseluruhan atau garis besar isi dari video unggahan Anda atau hal yang ingin Anda tonjolkan.
Tidak harus bagian dari video YouTube yang Anda unggah. Selama masih terkait dengan konten dan tidak menipu, Anda bisa menggunakan gambar itu sebagai thumbnail video Anda.
2. Dorong Audiences untuk Berlangganan Channel Anda
Setiap YouTUber dapat
menambahkan watermark di video mereka. Disini, mereka dapat menambahkan logo
perusahaaan, lalu saat orang meng-kliknya, logo itu dapat meminta pengunjung
untuk berlangganan.
Yang menjadi masalah, logo standar akan membuatnya terlihat kurang menarik.
Cobalah menggantikan logo standar itu dengan watermark ajakan berlangganan
seperti yang dilakukan para YouTube marketer.
Untuk menggunakan fitur ini, masuklah ke Creator Studio, lalu klik saluran, dan
pilih Branding. Di sini, Anda dapat menggunggah watermark berlangganan yang
dapat muncul di semua video Anda.
3. Buat Outro yang Menarik
Saat seseorang
menikmati video Anda sampai akhir, jangan biarkan mereka pergi begitu saja.
Tutuplah konten Anda dengan menambahkan gambar ajakan berlangganan dan anotasi
lain yang mengarahkan penonton ke video lain yang relevan dengan video Anda.
Untuk menggunakan fitur video ini, masuklah ke bagian Pengelola Video Anda,
lalu klik video. Disini, Anda dapat memilih video relevan yang ingin Anda edit,
lalu klik End screen & Annotation.
Disarankan Anda menambahkan anotasi ke 15-30 detik terakhir dari video Anda.
Dengan begitu, anotasi ini tidak mengganggu mereka untuk menikmati video hingga
akhir.
Cara Optimasi Video YouTube
4. Perbarui Tanggal Konten
Selalu buat konten
Anda terlihat fresh dan tidak usang. Salah satu triknya adalah memperbarui
tanggal video diunggah. Banyak YouTuber marketer yang selalu meng-update video
YouTube mereka agar selalu relevan.
Misalnya saja Neil Patel yang mengupdate unggahanya 2017-nya menjadi 2019 di
judul video dan thumbnail. Video YouTube Neil tentang SEO adalah tipe konten
yang akan selalu hijau. Ia mengedit judul, thumbnail, dan deskripsi karena
tidak ada lagi orang yang mencari taktik SEO 2017, tapi 2019. Nilai plus nya
lagi, ia tak harus membuat jenis video yang sama setiap tahunnya.
5. Kata Kunci Terkait Profil Anda
Sebelum mengoptimalkan video Anda, pastikan Anda sudah menambahkan kata kunci ke profil Anda. Kata kunci ini harus bertepatan dengan konten yang Anda unggah.
Untuk menggunakanannya, masuklah ke Creator Studio, lalu klik Channel, dan klik Advanced. Disini Anda dapat memasukkan kata kunci yang relevan di sebelah “Kata Kunci Saluran”. Disarankan Anda memasukkan kata kunci bermerek, seperti nama pribadi Anda, dan nama perusahaan atau brand Anda.
6. Kata Kunci untuk Video Anda
Menempatkan kata
kunci yang tepat akan mendongkrak posisi konten Anda di hasil pencarian video.
Selain melakukan riset untuk menemukan kata kunci terbaik, tentu Anda harus
mengatur judul dengan kata kunci ini agar tidak kaku dan tetap enak untuk
dibaca.
7. Optimalkan Video untuk Pencarian Google
Jika Anda ingin
meningkatkan jumlah viewers video Anda secara signifikan, jangan hanya
mengandalkan lalu lintas organic dari YouTube saja. Dengan melakukan optimasi
kata kunci video Google, Anda berpotensi meningkatkan viewers dengan duduk di
halaman utama pencarian Google.
Untuk menemukan kata kunci video yang optimal di pencarian Google ini, pertama-
tama Anda harus mencari tahu kata kunci apa yang popular digunakan di YouTube.
Selanjutnya, Anda dapat melakukan riset kata kunci terkait sederhana dan
mengidentifikasi frasa kata kunci tersebut. Jika jumlahnya cukup potensial,
lakukan optimasi maksimal agar video Anda tampil di halaman pertama hasil
pencarian Google.
8. Ucapkan Kata Kunci Anda
YouTube mempunyai
transkripsi lanjutan untuk video. Artinya, mereka tahu apakah konten video Anda
terkait dengan subjek yang Anda masukkan dalam informasi utama, deskripsi, dan
kata kunci video.
Jadi, sangat disarankan untuk mengatakan kata kunci di dalam video Anda
sesering mungkin tanpa mengurangi kualtias video. Alasannya adalah meskipun
transkripsi YouTUbe sudah canggih, itu tidak sempurna.
Contohnya adalah saat Anda membuat video tutorial untuk Photoshop, Anda dapat
membukanya dengan, “Hai, nama saya Dika. Di tutorial kali ini, Saya akan
memberikan tutorial cara ganti background foto di Photoshop.”
9. Optimasi Judul dan Deskripsi Video
Optimasi judul dan
deskripsi lebih dari sekedar penempatan kata kunci utama. Tapi juga
memanfaatkan kata kunci favorit yang ingin Anda peringkatkan, yang dapat
membuat audience jatuh hati dan akhirnya meng- klik video Anda.
Misalnya saja Anda ingin membuat
tutorial untuk channel YouTube Anda bernama “Panda Tutorial”, maka di awal Anda
mungkin menciptakan kata kunci favorit versi Anda sendiri seperti, “Panda
Tutorial : Cara Mendapatkan Sepuluh Juta Penjualan Pertama Anda dari Toko
Online.”
Untuk bagian deskripsi video, berikut ini adalah tips yang dapat Anda gunakan :
Masukkan kata kunci dalam 25 kata
pertama
Panjang deskrispsi setidaknya 250 kata
Masukkan kata kunci 2-4 kali di
sepanjang deskripsi video
Dengan deskripsi yagn
dioptimalkan, Google dan YouTube akan cepat mengindeks video Anda dan membuat
mereka cenderung memberi peringkat yang lebih baik kepada Anda.
10. Optimalkan Lama Waktu Audience Menonton Video Anda
Konten video yang Anda buat harus
mengusung nilai dan membuat orang betah untuk menontonnnya. Dengan optimasi
keyword yang baik di judul dan deskripsi, jumlah klik ke video Anda mungkin
banyak. Namun tanpa konten yang mengusung nilai, audience Anda akan ragu untuk
menikmati konten Anda hingga selesai.
Perhatikanlah kualitas pengambilan video, isi konten Anda, kejernihan suara,
dan kualitas video secara keseluruhan. Perhatikan apa yang perlu Anda
tingkatkan untuk membuat audience Anda betah menikmati konten Anda, dan
lakukanlah perbaikan itu.
11. Tingkatkan Keterlibatan
Bukan hanya jumlah
audience yang terlibat memberikan suka atau komentar di video Anda, tapi juga
interaksi yang Anda lakukan terhadap komentar yang Anda terima di video Anda.
Sangat disarankan Anda bukan hanya menyukai komentar yang Anda terima, tapi
juga menanggapi sebanyak yang Anda bisa. Cara ini bisa membantu Anda untuk
meningkatkan lebih banyak komentar di video Anda.
12. Optimalkan Pemotongan Video Anda
Pemotongan video yang optimal
bukan hanya dilakukan untuk meringkas video Anda saja, tapi juga memberikan
kejutan- kejutan halus kepada audience Anda. Neil Patel sendiri menyarankan
agar YouTubers melakukan beberapa pemotongan di setiap menit video Anda untuk
menjaga perhatian audience pada video yang ditontonnya.
13. Tips agar Audience Menonton Sampai Akhir Video
Clickbait bukan hanya bisa digunakan untuk konten artikel viral yang dibagikan di media sosial. Di YouTube, trik ini juga bisa digunakan.
Misalnya saja seperti ini : “Untuk mengetahui cara peringkat #1 di Google, Anda harus menonton seluruh video ini. Dua tips terakhir adalah yang paling penting.”
Cobalah melakukan beberapa test terhadap kalimat- kalimat sejenis dan analisa tipe kalimat mana yang paling efektif untuk Anda terapkan. Biar bagaimanapun, setiap user bisa mendapatkan hasil yang berbeda dari testing trik ini.
Promosi Video YouTube Anda
14. Ajak Fans Anda untuk Berlangganan
Ada dua cara yang
bisa Anda lakukan untuk mengajak fans Anda berlangganan, yaitu :
#1 Di video Anda, saat Anda yakin
telah memberikan banyak value kepada audiens, berikan ajakan halus kepada
mereka, “Hai, jika Anda menyukai video ini dan mendapatkan informasi berharga
dari video ini, jangan ragu untuk klik berlangganan.”
#2 Yang kedua, ajak basis penggemar
Anda yang berada di website, media sosial, atau bahkan subscriber email Anda
untuk berlangganan channel YouTube Anda.
15. Promosikan Video melalui Quora dan Blog
Hari- hari berbagi video YouTube
ke Facebook dan LinkedIn untuk mendapatkan trafik sudah usai. Facebook dan
LinkedIn tidak ingin pengguna mereka menggunakan platform mereka untuk
mempromosikan platform lain. Tidak heran, jangkauan konten Anda dari kedua
platform ini kini cenderung sangat terbatas.
Kabar baiknya, ada beberapa situs yang dapat membantu Anda mengunggah konten
video Anda. Salah satunya adalah Quora.com.
Salah satu tantangan terbesar di Quora adalah menemukan pertanyaan yang bagus
untuk dijawab dan relevan dengan video yang Anda buat. Meski begitu, saat Anda
menemukannya, pertanyaan ini akan menggiring lalu lintas yang cukup baik dan
memberi tahu YouTube bahwa video Anda layak mendapatkan peringkat yang baik.
16. Promosikan Video Anda dengan Iklan
Mendapatkan trafik ke
video Anda tidak hanya bisa dilakukan dengan cara- cara organik yang cendeurng
rumit. Anda dapat mempromosikan video Anda dengan cara berbayar. Kelebihannya,
tentu hal ini lebih mudah dilakukan daripada SEO video, sekaligus memberikan
Anda trafik secara instant. Kekurangannya, cara ini pasti lebih mahal.
Tips Lain yang Penting untuk Diterapkan
17. Trik untuk Video Q&A
Jika Anda tertarik
untuk menggunggah video wawancara Q&A (Tanya Jawab), pastikan Anda
menggunakan pertanyaan dan jawaban yang menarik, memancing rasa ingin tahu,
memuaskan audiences, dan tetap masuk akal.
Riset perlu Anda lakukan sebelum melakukan take
untuk video Anda. Selanjutnya lakukan editing potongan video yang relevan
untuk setiap pertanyaan dan jawaban. Kemudian, tandai video sesuai dengan kata
kunci yang Anda incar.
18. Cek Analytic untuk Insight dan Rekomendasi Tindakan
Rahasia dibalik
optimasi video YouTube untuk SEO adalah berfokus pada peningkatan jumlah
pelanggan Anda dan analisa tingkat retensi. Untuk menganalisanya, bukalah
YouTube Creator Studio Classic, lalu klik Analytics.
Beberapa hal yang penting untuk Anda amati adalah apakah tingkat retensi
pemirsa membaik dari waktu ke waktu, sumber trafik, jumlah penayangan vs waktu
menonton rata- rata. Dalam SEO video, pelanggan dan tingkat retensi adalah dua
metrik terpenting yang harus Anda optimalkan.
19. Tips untuk Video Tutorial dengan Rekam Layar
Jika Anda membaut
video tutorial, cara mudah untuk mengaturnya adalah dengan menggunakan
QuickTime Player, klik File, lalu New Movie Recording. Dari sini, seret dan
perkecil video ke sudut kanan atas layar Anda.
Kemudian, klik File lagi, dan pilih New Screen Recording. Disini, Anda ingin
merekam area yang sesuai pada layar ANda, kemudian klik tombol di tengah “Mulai
Merekam.” Kini, Anda mempunyai video tutorial dengan foto diri Anda di kanan
atas.
20. Buat Konten secara Konsisten
Sederhana tapi sering sulit
dilakukan adalah memproduksi konten video YouTube secara konsisten. Terutama
saat subscriber Anda sudah tumbuh, optimasi dan usaha yang Anda lakukan selama
ini perlu dirawat dengan konsistensi update konten.
Situs social media kian beragam fiturnya dari hari ke hari. Berbeda dengan Facebook dan Twitter yang unggul dalam hal komunitas dan sharing informasi terkini, beberapa social media menjadi popular sebagai media sharing foto. Dua diantara social media dengan tersebut adalah Instagram dan Pinterest. Sementara Anda sibuk meningkatkan follower Pinterest, jangan lupa untuk membangun dasar bisnis Anda yang kuat. Untuk membantu ini, periksa berbagai llc formation services yang dapat memudahkan Anda dalam melangkah lebih jauh sebagai pengusaha.
Berbeda dengan Instagram, Pinterest kerap menjadi favorit para blogger karena dapat digunakan dengan mudah untuk membagi konten gambar yang berada di sebuah blog.
Selain mempermudah para blogger untuk berbagi foto ke situs tersebut, situs ini juga kerap dijadikan sebagai ladang konversi traffik ke website. Memang tidak sebagus Twitter dan Facebook dalam hal konversi, namun photo sharing ini kini menjadi tren baru di berbagai kalangan. Jika Anda tekun menggarapnya dan menemukan celah yang tepat, maka Anda dapat memetika buah manis dari situs social media yang satu ini.
Tips Meningkatkan Follower di Pinterest
Untuk membuat Pinterest bermanfaat, maka Anda perlu memperhatikan factor engagement yang berkaitan erat dengan jumlah follower Anda di Pinterest. Semakin banyak follower Anda, maka semakin besar pula persentasi engagement yang dapat Anda capai. Untuk dapat meningkatkan follower ini, Panda Gila akan berbagi beberapa trik asyik yang dapat Anda coba. Semoga bermanfaat!
1. Gunakan Foto yang Menarik dan Berkualitas
Gunakan sebuah foto yang dapat mewakili konten Anda. Tidak sembarang foto, karena foto Anda harus terlihat menarik dan cantik sehingga orang- orang tertarik untuk memberi klik pada foto Anda. Ingat, di situs ini Anda tidak sendirian. Anda bersama dengan ratusan foto- foto lainnya yang siap untuk memikat para audiens. Meski banyak kompetitor, foto Anda harus menarik perhatian audiens sehingga mendapat repinyang jumlahnya cukup lumayan.
Seperti yang kami ungkapkan di awal paragraph, foto Anda harus bisa mewakili konten Anda. Foto tersebut harus mampu bercerita dan memberi pesan pada pembaca tentang konten yag Anda tawarkan. Seperti kata pepatah, sebuah gambar dapat mewakili seribu kata.Ya, kurang lebih seperti itu lah.
2. Jangan Lupakan Keyword yang Anda Bidik
Salah satu kelebihan Pinterest adalah, gambar yang Anda pin dapat selalu muncul kapan saja. Hal ini berbeda dengan Facebook dan Twitter, dimana setiap posting dapat mudah tenggelam dan tergantikan dengan feed baru. Anda dapat memanfaatkan hal ini dengan baik dengan cara memaksimalkan penggunaan kata kunci/keyword yang Anda bidik di deskripsi pin atau board.
Kata kunci ini tentunya disesuaikan dengan bisnis dan konten yang Anda miliki. Dengan menggunakan trik ini, maka setiap kali ada pencarian dengan keyword tertentu di Pinterest, maka Anda akan memiliki peluang untuk memperoleh audiens baru.
3. Konsistensi Dalam Melakukan Pin
Melakukan konsistensi dalam melakukan Pin akan membuat board Anda terlihat hidup. Selain itu, user lain juga memiliki kecenderungan untuk mem-follow akun yang aktif di situs tersebut. Dalam hal konsistensi ini, maka perlu diperhatikan tenggat waktu atau timing. Proses pin ini sebaiknya secara berkala,dengan jumlah minimal 5 kali sehari. Sedangkan untuk akun bisnis yang berskala besar, maka disarankan untuk konsisten melakukan proses pin sebanyak 15-20 kali sehari.
4. Jangan Lupakan Tautan untuk Situs Anda
Tautan ke situs pribadi, selain sebagai backlink, juga sebagai rujukan atau bukti profesionalitas bisnis kita. Dalam bisnis online, hal seperti sangat penting. Pinterest juga menyediakan fitur verifikasi website yang dapat kita gunakan untuk mengkonfirmasi web kita dengan cara mengunggah kode HTML ke website.
5. Mengintegrasikan Pinterest dengan Website Kita
Pernahkan teman- teman berkunjung ke sebuah website yang memberi kemudahan pengunjung untuk melakukan pin otomatis ke Pinterest? Nah,dengan trik ini maka kita akan sangat mudah sekali untuk melakukan Pin konten website kita, dan juga dapat merangsang pengguna lain untuk membagi konten kita ke Pinterest.
Untuk dapat menggunakan fitur ini, Anda dapat memasang plugin yang men-support Pinterest sharing seperti Pin it button atau Shareaholic. Shareaholic ini sendiri pada dasarnya adalah social sharing button secara umum, namun plugin memiliki fitur seperti Pin it button yang membantu Anda berbagi konten dengan mudah di Pinterest.