Mengenal SEO Marketplace & 4 Faktor Penting Jualan di Marketplace

Mengenal SEO Marketplace & 4 Faktor Penting Jualan di Marketplace

Jika dulu kita beranggapan SEO hanya kita butuhkan untuk optimasi website agar muncul di pencarian teratas di Google, di marketplace kita mengenal istilah SEO Marketplace. Beda jauh? Tidak juga!

Pengertian SEO Marketplace

Antara SEO yang kita kenal selama ini dengan SEO Marketplace hanya terdapat sedikit perbedaa saja. SEO Marketplace adalah optimasi yang kita lakukan di toko kita di marketplace tertentu agar saat calon pembeli mengetikkan nama produk mereka, maka produk kita muncul di deretan pencarian teratas.

Cara kerjanya mirip dengan mesin pencari google, dimana pengguna perlu mengetikkan kata kunci atau keyword pencarian. Sesuai dengan dengan keyword tersebut, marketplace akan menampilkan sejumlah rekomendasi produk yang dicari calon pembeli sesuai kata kunci yang ditulis.

4 Faktor Penting dalam SEO Marketplace

Sama seperti SEO ala Google yang dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk upaya optimasi, hal yang sama juga terjadi pada SEO Marketplace. Untuk Anda yang berjualan di marketplace, silahkan baca artikel ini hingga akhir. Mudah- mudahan artikel ini akan memberi insight untuk Anda dan membuat toko Anda di marketplace semakin laris manis.

Langsung saja, berikut ini adalah 4 faktor penting yagn perlu diterapkan dalam SEO Marketplace :

Keyword

Keyword atau kata kunci adalah hal yang vital dalam SEO. Termasuk SEO marketplace ini. Saat mencari barang yang dibutuhkan, user akan melakukan pencarian di kolom pencarian aplikasi marketplace mereka. Dalam proses tersebut, keyword sesuai kebutuhan akan dimasukkan ke dalam kolon tersebut.

Misalnya saja saat Anda mengetikkan ‘bando bayi’, maka yang muncul bukan hanya keyword tersebut, tapi juga kata kunci ‘headband bayi’, ‘topi bayi’, atau ‘bandana’. Artinya, keyword ‘bando bayi’ ini telah terbaca di system dengan istilah lain yang biasanya orang lain ikut mencarinya. Selain itu, bisa muncul juga parent category atau sub category dari keyword tersebut.

Selain menuliskan keyword yang tepat, penting juga untuk memilih kategori yang sesuai dengan produk yang dijual agar algoitma marketplace dapat memberikan rekomendasi saat calon pembeli mencari produk yang related atau berhubungan secara nama atau secara kategori.

Karena kompetisi yang sangat ketat di marketplace, tidak jarang kita menemukan produk yang sama yang dijual oleh banyak penjual berbeda. Jika ingin pelanggan membeli dari Anda, penting untuk memastikan produk Anda tampil di hhalaman atas. Saat upload produk di marketplace, selalu gunakan kata kunci dan kategori yang tepat.

Fungsi lain dari penggunaan keyword yang tepat bukan hanya untuk pencarian di lingkup marketplace saja, tapi juga untuk SEO Google. Tidak sedikit calon pembeli yang googling terlebih dulu untuk mencari sebuah produk. Dari hasil pencarian di Google ini lah tidak jarang calon pembeli masuk ke produk marketplace Anda.

Penulisan keyword di marketplace yang paling penting adalah di judul. Meski begitu, penulisan di deskripsi juga berpengaruh. Jadi, jangan sampai mengabaikan deskripsi ya.

Foto Produk yang Menarik

Yang menarik, ada beberapa marketplace yang sudah bisa mengidentifikasi gambar. Saat mencari sebuah produk, pengguna dapat langsung melakukannya dengan upload gambar di fitur pencarian mereka. Dalam hitungan detik, pengguna akan mendapatkan hasil pencarian sesuai dengan gambar yang diunggah pembeli.

Jadi saat Anda merasa sudah bermain keyword dengan tepat untuk membantu produk Anda tampil di halaman teratas, tugas selanjutnya adalah foto produk.

Di marketplace, tidak jarang kita menemukan gambar produk yang sama antara satu dengan yang lainnya. Jika kedua produk ini ternyata mmepunyai harga yang sama, kira- kira produk mana yang akan dilirik calon pembeli?

Jawabannya adalah gambar yang clickable alias memancing calon pembeli untuk meng-klik produk tersebut. Hindari penggunaan foto yang asal- asalan dan mempunyai terlalu banyak gambaran.

Jika gambar produk Anda sama persis dengan banyak penjual lain, cobalah memberikan editing sederhana. Misalnya saja Anda memberi embel- embel ‘HARGA PROMO’ atau ‘BONUS …”

Harga

Marketplace itu tempatnya perang harga? Kenyataannya memang seperti itu. Karena banyaknya jumlah penjual, perang harga sering tidak bisa dihindari di marketplace.

Saat menyadari bahwa produk sejenis jumlahnya cukup banyak, buatlah harga yang kompetitif. Kompetitif bukan berarti Anda harus banting harga semurah- murahnya.

Meski setiap marketplace mempunyai fitur shortlist berdasarkan harga termurah atau termahal, selalu ada peluan untuk pelanggan membeli pada level harga manapun selama harga tersebut masih termasuk harga yang wajar di pasaran.

Jadi saat Anda tidak yakin untuk ikut serta dalam perang harga, yakinlah bahwa Anda tetap bisa berjualan. Kuncinya, berikan nilai lebih pada produk Anda dengan cara yang lain.

Reputasi Toko

Rating, review produk, atau reputasi toko sangat penting saat Anda berjualan di marketplace. Tiga hal ini mempunyai kaitan erat dengan penjualan, dan respon penjual/ pelayanan/ pengiriman atau kualitas produk. Suka atau tidak, keputusan konsumen membeli dipengaruhi oleh hal- hal tersebut.

Berikut ini adalah beberapa hal tentang reputasi toko yang mempengaruhi keputusan membeli seorang konsumen :

·         Last Online/ Last Active

Last online adalah indikator bahwa toko yang Anda miliki aktif, mempunyai produk yang benar- benar ada, dan siap melayani pembeli. Keaktifan penjual adalah salah satu kriteria penting untuk konsumen memutuskan membeli dari sebuah toko di marketplace.

·         Balas Chat atau Diskusi Produk dengan Cepat

Kecepatan kita dalam membalas pesan akan mempengaruhi keputusan akhir konsumen dalam membeli produk Anda. Kecepatan membelas juga bisa menjadi salah satu tolak ukur kualitas layanan penjual terhadap pembeli.

·         Meminimalisir Retur dan Cancel

Retur dan cancel sangat berpengaruh terhadap reputasi toko. Terlalu banyak cancel order dapat mempengaruhi visibilitas dari produk yang Anda jual karena reputasi toko diturunkan. Selain itu, tingkat cancel atau retur yang tinggi juga membuat calon pembeli berpikir dua kali sebelum membeli dari toko Anda

Ini Dia Alasan Utama Orang Kaya Tidak Menabung

Ini Dia Alasan Utama Orang Kaya Tidak Menabung

Tidak sedikit masyarakat kita yang beranggapan bahwa menabung itu penting demi masa depan yang baik. Ada juga yang beranggapan bahwa menabung adalah langkah penting untuk  mempersiapkan masa pensiun kita. Namun, apakah menabung saja cukup?

Kenyataannya, aktifitas menabung tidak membuat banyak kemajuan untuk finansial kita. Menabung tidak cukup cukup untuk mempersiapkan masa pensiun yang aman di masa depan.

Misalnya saat Anda ingin membeli rumah seharga 1 M. Untuk mendapatkan rumah tersebut Anda menabung sampai terkumpul uang 1M selama 7 tahun. Namun apa yang terjadi 7 tahun kemudian? Rumah yang ingin Anda beli seharga 1M itu kini harganya naik menjadi 2-3 kali lipat. Apakah Anda ingin melanjutkan menabung lagi hingga terbeli rumah yang harganya sudah melejit itu?

Namun, mengapa membeli rumah seolah menjadi hal yang mudah untuk orang kaya? Strategi apa yang mereka gunakan untuk mengatasi problem finansial mereka di masa depan dan sekaligus solusi untuk masa pensiun mereka?

Jawabannya sederhana : tidak dengan menabung.

Alasan Orang Kaya Tidak Menabung

Dibandingkan menabung, orang kaya memilih untuk menginvestasikan uang yang dimilikinya untuk memperbesar nilai uang tersebut. Bisa dibilang, tindakan mereka ini seperti menggandakan uang atau mempunyai penghasilan tambahan dari investasi tersebut.

Namun, mengapa mereka memilih tidak menabung? Berikut ini adalah beberapa alasannya :

Menghindari Dua Kali Pajak

Saat bekerja sebulan penuh, tentu gajian adalah hal yang Anda tunggu- tunggu di penghujung bulan. Sebelum gaji tersebut jatuh ke tangan Anda, gaji biasanya akan dipotong pajak penghasilan yang langsung dilakukan oleh perusahaan.

Saat Anda menyisihkan uang gaji Anda untuk ditabung ke bank, perlu diketahui bahwa ada pajak lain di bank yang bisa menggerus uang Anda. Memang di sisi lain Anda juga mendapatkan bunga tabungan yang berkisar antara 1-2% saja per tahun sebelum pajak. Namun nilai ini tentu tidak signifikan.

Selain itu ada juga pajak tersembunyi lain yang perlu untuk diketahui, yaitu inflasi.

Investasi vs Menabung

Inflasi

Inflasi adalah pajak tersembunyi yang dpaat merenggut nilai uang kita. Uang yang Anda tabungkan ke bank selama ini, bisa jauh berkurang nilainya karena inflasi. Apalagi setiap tahunnya bunga yang dibayarkan bank telah terbawa oleh pajak dan inflasi.

Setiap tahunnya, rata- rata tingkat inflasi adalah 4% per tahun. Sedangkan biaya Pendidikan kenaikannya bisa mencapai 17% per tahun. Jika Anda hanya mengandalkan tabungan saja, Anda tidak akan bisa mengejar tingkat inflasi yang nilainya lebih cepat dibandingkan bunga tabungan.

Menghindari Resiko

Banyak yang memilih menabung lantaran ada rasa aman dengan uang yang dimiliknya. Mindset lama ini lah yang membuat banyak orang menghabiskan energi untuk menabung. Sedangkan investasi masih dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan.

Ada kekhawatiran bahwa uang hasil jerih payah mereka akan hilang begitu saja karena harus berinvestasi. Ada juga yang lebih paham tentang investasim namun tidak peduli bahwa investasi dapat menghasilkan uang berkali- kali lipat dari yang mereka miliki.

Saat kita hanya mengidentikan investasi dengan resiko, ini berarti kita menghindari untuk mencoba dan hanya berhenti belajar. Investasi bukan hal yang menakutkan, hanya saja memang perlu dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui manfaat dan resikonya.

Pentingnya Knowledge Dalam Investasi

Saat akan menjalankan investasi, maka yang terpenting adalah kita mempunyai bekal yang cukup sebagai modal awal perjalanan investasi. Semua tergantung pada diri kita sendiri, apakah mau terus bermain “aman” atau mencoba hal baru dengan hasil yang berbuah manis?

Banyak orang kaya tidak menabung dan memilih investasi karena mereka menyadari bahwa investasi adalah cara yang paling ideal untuk menata keuangan mereka di masa depan. Tidak ada yang instan, Anda akan melalui fase “error-trial” terlebih dulu. Begitu Anda menikmati hasilnya, maka Anda akan menyadari bahwa berinvestasi adalah cara paling menyenangkan dalam mengelola uang.

10 Alasan Mengapa Karyawan Terbaik Resign/ Mengundurkan Diri

10 Alasan Mengapa Karyawan Terbaik Resign/ Mengundurkan Diri

Saat Anda menjadi pengusaha, Anda bukan hanya melulu berhadapan dengan strategi bisnis, dan keuangan perusahaan. Satu hal lain yang pasti akan Anda hadapi adalah menyangkut SDM (Sumber Daya Manusia) atau karyawan.

Karyawan mengundurkan diri dari perusahaan merupakan sebuah hal yang lumrah. Bahkan karyawan terbaik yang paling bisa kita andalkan. Hal ini bisa terjadi dimana saja, bahkan perusahaan paling difavoritkan banyak orang sekalipun.

Alasan Karyawan Terbaik Resign

Yang namanya karyawan terbaik, tentu Anda berharap agar karyawan tersebut menikmati karir di perusahaan Anda dalam jangka waktu yang lama. Meski begitu, ini adalah hal yang tak bisa dihindari.

Yang menjadi pertanyaan, apa saja yang membuat karyawan terbaik resign alias mengundurkan diri dari perusahaan? Berikut ini adalah beberapa alasan yang sering membuat karyawan terbaik mengundurkan diri dari perusahaan :

1. Rutinitas Kerja Membosankan

Tak ada lagi tantangan dalam pekerjaan yang digelutinya adalah salah satu alasan utama mengapa seorang karyawan terbaik mengundurkan diri dari perusahaan. Pada titik ini karyawan merasa sudah jenuh dengan rutinitas kerja yang dilakukannya. Secara perlahan, semangat kerja karyawan pun menjadi menurun.

Tips :
Sebagai pemilik bisnis, Anda harus jeli melihat situasi ini. Jika tanda- tandanya sudah terlihat, cobalah melakukan inovasi untuk menciptakan suasana baru untuk karyawan. Misalnya saja dengan melakukan perubahan posisi karyawan, memberikan reward tertentu, mengajak karyawan piknik, dan hal lainnya.

2. Tidak Mendapatkan Kesempatan untuk Berkembang

Karyawan terbaik juga bisa mengundurkan diri saat ia sadar tak ada ruang untuknya berkembang di perusahaan. Di satu sisi perusahaan menuntut agar target- target perusahaan tercapai dengan berbagai cara. Namun di sisi lain, tekanan yang diberikan tidak sebanding dengan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak ilmu dan pengalaman baru.

Tips :
Karyawan perlu diberi pembekalan yang cukup agar bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Perusahaan mungkin bisa melakukan training keahlian secara berkala, diskusi untuk mendengarkan keinginan karyawan, mengirim karyawan untuk seminar atau pelatihan.

Bukan hanya sebagai metode pengembangan diri, namun karyawan juga mendapatkan ilmu yang bisa ia terapkan di pekerjaannya.

3. Jenjang Karir Tidak Jelas

Hak karyawan bukan hanya mendapatkan gaji dan tunjangan karyawan saja. Karyawan juga berhak menikmati jenjang karir jika kinerjanya dirasa cukup membantu perusahaan untuk berkembang.

Tidak adanya jenjang karir di perusahaan bukan saja menghambat karyawan terbaik untuk maju, namun juga membuat mereka mudah terjebak rasa jenuh karena tidak yakin karirnya akan mengalami peningkatan saat bekerja di perusahaan Anda.

Tips :

Kenaikan jabatan tidak harus sesuatu yang terdengar wah. Coba perhatikan kembali struktur organisasi di perusahaan Anda. Cobalah untuk menyusun struktur organisasi yang memungkinkan setiap karyawan terbaik untuk naik posisi dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi.

Tentu saja Anda perlu membuat syarat dan ketentuan terhadap kenaikan jabatan setiap karyawan di perusahaan Anda.

4. Konflik di Tempat Kerja

Konflik sebenarnya hal yang lumrah terjadi di perusahaan. Meski begitu, bukan lantas Anda hanya mendiamkannya dan tidak melakukan tindakan apapun. Konflik kecil yang diabaikan seringkali menjadi besar dan membuat atmosfer bekerja di perusahaan menjadi tidak nyaman. Alhasil, banyak karyawan yang keluar masuk dan membuat performa perusahaan menjadi tidak stabil.

Tips :

Melalui setiap kepala divisi, pimpinan harus mengetahui konflik apa saja yang terjadi di perusahaannya. Masih dalam taraf normal kah atau akan memberi dampak untuk kenyamanan karyawan dan performa perusahaan dalam jangka panjang.

Setiap konflik harus terselesaikan melalui mediasi antar karyawan atau dengan turut campur kepala divisi. Jika konflik terjadi karena urusan pekerjaan, akan lebih baik dikonfirmasi agar hal serupa tidak terjadi lagi.

Namun jika konflik dilatarbelakangi urusan pribadi, maka harus diselesaikan di luar kantor. Usahakan agar konflik tidak menyebar di kantor dan membuat karyawan lain ikut campur dalam konflik yang terjadi.

5. Lingkungan Kantor Kurang Kondusif

Kondusif dalam perusahaan bisa mempunyai definisi yang sangat luas. Hal ini bisa terkait dengan kebiasaan, keyakinan, tempat, keamanan lingkungan, akses, dan lain sebagainya.

Misalnya saja jika di perusahaan ada larangan untuk menggunakan hijab, sementara sebagian besar dari karyawan beragama Muslim. Tentu hal ini bisa menjadi issue sensitif yang mendorong karyawan untuk mengundurkan diri.

Contoh lain adalah lokasi perusahaan yang berada di tengah- tengah kebisingan sehingga membuat karyawan sulit untuk berkosentrasi dalam pekerjaan.

Tips :

Cobalah siasati hal- hal yang menyebabkan lingkungan bekerja kurang kondusif. Misalnya saja terkait penggunaan hijab, mungkin perusahaan bisa lebih toleran mengingat mayoritas agama di Negara kita adalah Muslim.

Atau jika ada posisi tertentu yang memang diharuskan tidak boleh memakai jilbab, frontliner misalnya, mungkin perusahaan bisa merekrut karyawan yang non-Muslim untuk mengisi pos tersebut.

6. Kurang Mendapatkan Apresiasi

Seorang pemimpin harus tahu kapan karyawannya layak untuk diperhatikan dan mendapatkan apresiasi. Apresiasi bisa diberikan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kinerja karyawan.

Tips :
Jangan sungkan untuk memberikan apresiasi pada karyawan. Tidak harus sesuatu yang wah dan bernilai mahal. Misalnya saja berikan pujian atas kinerjanya yang selalu tepat waktu dan rapi.

Selain apreasiasi, berikan juga karyawan kritik yang membangun. Dengan begitu mereka akan mengerti mana yang harus dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki.

7. Kebijakan Perusahaan Tidak Konsisten

Konsistensi kebijakan perusahaan akan mempengaruhi kenyamanan bekerja para karyawannya. Jika kebijakan perusahaan Anda sering berubah- ubah, bersiap- siaplah dengan karyawan yang terus keluar masuk di perusahaan.

Alasannya, karyawan merasa dikhianati dengan janji dan peraturan perusahaan. Saat kebijakan berubah, secara otomatis kebijakan terdahulu dari perusahaan sudah tidak berlaku lagi.

Tips :
Di saat tertentu, misalnya saat berganti pimpinan, perusahaan memang perlu untuk meng-update kebijakannya agar relevan dengan situasi perusahaan terkini. Kebijakan baru ini harus dibuat berdasarkan kesejahteraan karyawannya.

Saat meng-update kebijakan perusahaan, cobalah untuk musyawarah dengan kepala divisi atau perwakilan karyawan. Pastikan ini tidak asal dilakukan.

8. Kesempatan Berkarir di Tempat Lain yang Lebih Baik

Alasan selanjutnya mengapa karyawan terbaik mengundurkan diri adalah karena adanya kesempatan yang lebih baik di tempat lain. Bisa jadi, ini adalah kesempatan yang memang sudah sangat diidam- idamkan.

Tips :

Suka tidak suka, ini adalah alasan resign yang paling tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Jika memang karyawan merasa ia ingin menjajaki kesempatan yang lebih baik di perusahaan lain, sebaiknya pimpinan tidak perlu terlalu mempermasalahkannya.

9. Faktor Keluarga

Keluarga adalah prioritas utama dari kebanyakan orang. Karena bahkan karyawan terbaik adalah manusia biasa, tentu mempriotaskan keluarga adalah hal yang lumrah.

Tips :
Faktanya, pimpinan perusahaan tidak bisa mencampuri urusan keluarga karyawannya. Jadi saat karyawan terbaik Anda resign karena faktor keluarga, mau tidak mau Anda harus merelakannya. Mungkin ini saat yang tepat untuk tongkat estafet karyawan terbaik berpindah ke karyawan lainnya.

10. Memulai Usaha Sendiri

Sangat logis jika setiap karyawan tidak ingin selamanya bekerja di perusahaan Anda. Bisa jadi, mereka mempunyai mimpi untuk membuka bisnis mereka sendiri. Dengan memulai bisnis sendiri, mereka mempunyai harapan untuk mendapatkan tantangan dan penghasilan yang lebih besar dari yang mereka dapatkan di perusahaan Anda saat ini.

Tips :
Lagi- lagi, ini adalah alasan yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. Tidak perlu berkecil hati, yang perlu Anda lakukan adalah memberikan ucapan selamat kepada karyawan terbaik Anda. Anda mungkin telah menjadi salah satu orang yang membantunya untuk berkembang dan menjadikannya manusia yang lebih hebat hingga akhirnya ia punya keberanian untuk resign demi berwirausaha sendiri.

Tips Memilih Bisnis Online Kekinian yang Tepat untuk Dijalankan

Tips Memilih Bisnis Online Kekinian yang Tepat untuk Dijalankan

Bisnis online itu sangat banyak jenisnya. Mulai dari yang menjual produk dan jasa yang harganya murah, hingga yang harganya luar biasa mahal. Jika Anda salah satu internet marketer yang bergelut di bidang ini, tentu sudah familiar dengan testing beberapa jenis produk bisnis online, bukan?

Faktanya, bukan perkara mudah untuk menentukan mana jenis bisnis online yang akan digeluti. Apakah akan bermain di satu produk? Atau beberapa produk sekaligus? Apakah memilih produk berdasarkan minat pasar? Atau mengikuti hobi dan minat?

Di artikel ini, kami hanya akan sedikit membagikan tips dari pengalaman beberapa tim kami. Bukan berarti Anda harus mengikutinya. Tidak. Namun, artikel ini akan memberikan Anda insight dan inspirasi untuk menentukan jenis bisnis online apa yang tepat untuk Anda jalankan. Semoga bermanfaat!

Bisnis Online : Potensi vs Passion?

Selain tentang kerja keras dan ketekunan, bisnis seringkali tentang keajaiban. Ada banyak hal terjadi jika Anda memilih bisnis yang disesuaikan dengan passion alias minat dan kata hati Anda sendiri. Konon begitulah katanya.

Memilih bisnis berdasaran potensi pasar vs passion tentu dua hal yang berbeda. Jika memilih berdasarkan potensi, Anda cenderung berada di sisi logis. Namun jika memilih pilihan bisnis berdasarkan passion, Anda cenderung punya kemampuan bertahan yang lebih kokoh.

Bahkan meski sudah jatuh bangun berkali- kali, neraca keuangan minus, dsb, Anda masih belum kapok. Namanya juga passion. Semua dilakukan sampai titik darah penghabisan.

Memilih Berdasarkan Potensi

(+) Potensi laris lebih besar dan lebih cepat
(+) Berjualan lebih mudah karena pasar cenderung lebih besar dan pasar sudah teredukasi dengan produk
(+) Anda sudah mengantongi hasil riset kompetitor untuk masuk ‘arena perang’
(+) Karena tiga hal tersebut, ritme di awal bisnis biasanya relatif cepat
(-) Kompetisi biasanya sangat ketat dan sudah menjamur
(-) Kecenderungan perang harga lebih besar
(-) Akan ada mereka yang punya modal besar biasanya yang memonopoli persaingan
(-) Pelaku bisnis lebih mudah patah semangat saat hasil tidak sesuai harapan

Memilih Berdasarkan Passion

(+) Biasanya kita lebih tertarik untuk merancang strategi yang lebih kreatif dibanding mengikuti
(+) perang harga
(+) Pelaku bisnis biasanya sangat gigih dan tidak mudah terpengaruh saat hasil tidak sesuai harapan
(-) Ritme bisnis di awal biasanya lebih slow dan berhati- hati
(-) Potensi laris, kebutuhan edukasi produk, dan tingkat kompetisi tergantung dari produk di passion yang kita minati

Dua- duanya baik dan masih dipengaruhi oleh kepribadian kita sendiri, terutama di point soal ‘semangat juang’. Anda cenderung yang mana?

Bisnis Online Kekinian

Selanjutnya, inilah saat yang tepat untuk mengintip jenis- jenis bisnis online kekinian yang tepat untuk Anda jalankan :

Bisnis Fashion Muslim

Semakin tingginya kesadaran Muslim masa kini terhadap pentingnya menjalankan kewajiban mereka dalam berpakaian menutup aurat membuat produk fashion muslim laris manis dari tahun ke tahun. Mulai dari hijab, tunik, gamis, baju kondangan yang sesuai dengan muslim, dress panjang, hingga baju muslim, semua laris manis.

Skin Care dan Kosmetik

Salah satu alasan mengapa berbisnis kosmetik itu menggiurkan adalah karena tingkat repetisi penjualannya yang sangat tinggi. Saat seseorang sudah merasa cocok dengan satu merek kosmetik, saat habis, ia pasti akan membeli lagi. Sedangkan untuk kosmetik, perempuan seringkali merasa mempunyai satu saja tidak cukup.

Misalnya saja lipstick. Untuk warna yang sama atau mirip- mirip, perempuan yang suka dandan biasanya akan mempunyai lebih dari satu merek dan jenis. Tingkat kompetisi skin care dan kosmetik ini tinggi, tapi potensi keuntungannya juga tidak main- main.

Case HP dan Aksesoris HP lainnya

HP sering dianggap sebagai kebutuhan primer manusia modern. Tidak heran, brand- brand smartphone berlomba- lomba untuk mengeluarkan seri terbaru mereka setiap rentang waktu tertentu. Tidak ketinggalan, bisnis case HP dan aksesoris HP lainnya juga semakin banyak dicari. Dengan menambahkan kreatifitas, Anda bisa menjual case HP unik, seperti case HP dengan foto si pemilik, case HP dengan tren tertentu (misalnya tren drama Korea yang sedang hits).

Fashion Aksesoris

5 Alasan Menohok Mengapa Konsumen Tidak Membeli Produk Anda
Fashion dan aksesoris, dua jenis bisnis yang tak pernah ada matinya

Fashion aksesoris selalu menjadi bisnis hits karena mengikuti trend. Mulai dari anting (yang kini tersedia anting untuk para hijabers), kalung, gelang, hingga jam tangan dan pin magnet untuk hijabers. Anda bisa memilih untuk spesifik menjual aksesoris tertentu, atau ‘gado- gado’ aksesoris untuk pasar tertentu.

Kebutuhan Bayi dan Anak

Pasar audience wanita memang selalu menarik untuk diolah. Selain fashion muslim dan fashion aksesoris yang dominasinya perempuan, ada juga fashion bayi dan anak- anak yang lagi- lagi mengincar audience wanita. Dengan tampilan yang lucu- lucu dan produk yang menarik, bisnis Anda akan laris manis karena segment audience ini adalah tipe customer yang sekali beli langsung memborong.

Snack Kekinian

Snack apa yang lagi nge-hits? Disitulah potensi penjualan besar berada. Selain menonjolkan yang kekinian, Anda juga bisa menambahkan produk makanan laris lainnya di galeri bisnis Anda. Mulai dari snack pedas yang ngehits, sampai keripik, cilok, dan cireng. Jangan lupa, bisnis makanan ini selalu eksis dimana- mana.

Produk/ Jasa Digital

Ada banyak produk digital yang selalu dicari oleh pencari jasa. Mulai dari jasa follower, subscriber, tulisan, desain, paid to promote, hingga jasa pembuat konten. Beberapa produk digital menuntuk keahlian dari pelaku bisnisnya. Beberapa yang lain bisa dilakukan dengan system affiliate/ reseller. Tidak harus ahli, Anda hanya perlu mempelajari produknya, kemudian mempromosikannya dengan gencar.

Jika ingin melakukan persiapan dengan lebih matang, Anda bisa membekali Anda dengan melakukan riset marketplace seperti di artikel : Cara Riset untuk Menemukan Produk dan Supplier Terbaik di Marketplace.

Metode Bisnis yang Dipilih

Setelah menentukan jenis produk yang ingin ditekuni, yang tidak kalah pentingnya adalah mempertimbangkan metode bisnsi yang akan dipilih. Masing- masing point tentu saja mempunyai kelebihan dan kekurangan masing- masing…

Dropship vs Reseller

Dengan menjadi reseller, Anda melakukan stock barang terlebih dulu, kemudian menjualkan kepada customer Anda. Sedangkan dengan menjadi dropshipper, Anda menjualkan produk ke customer Anda tanpa melakukan stok barang terlebih dulu. Anda dapat membaca selengkapnya di artikel : Cara Memulai Bisnis Dropship dan Reseller- Bisnis Tanpa Modal.

Marketplace vs Website Sendiri

Mempunyai website sendiri itu keren. Namun jika masih belum yakin, memulai dengan marketplace adalah pilihan yang menarik. Dua- duanya punya kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memulai bisnis online Anda. Masih ragu? Cobalah baca artikel : Mana yang Lebih Baik untuk Jualan Online, Marketplace atau Toko Online Sendiri.

Branding Dulu vs Jualan Dulu

Kapan mulai jualannya? Apakah setelah amunisi branding, manajemen stok, dan yang lain- lain sudah siap? Jika Anda pemula, sangat disarankan untuk mulai jualan dulu. Jangan sampai hal- hal yang Anda harapkan membantu bisnis Anda terlihat professional ini justru membuat langkah Anda berhenti dan jualan Anda tersendat.

Bukan berarti hal- hal yang lain tidak penting, bukann.. Namun, dengan modal terbatas di awal bisnis, sangat penting untuk memastikan roda Anda berjalan dengan baik. Roda ini lah yang nantinya akan membantu bisnis Anda berkembang dan melakukan hal- hal yang penting. Break down hal- hal yang menurut Anda vital dilakukan di awal, dan hal- hal yang bisa menunggu.

Misalnya saja kontak email dan HP customer service tersendiri serta pencatatan transaksi dan data customer. Ini sangat penting dilakukan sejak awal. Namun, untuk langsung mempunyai software transaksi yang mumpuni bukanlah hal krusial di awal.

Semoga artikel ini menginspirasi dan bermanfaat.

3 Cara Efektif Mengatasi dan Merespon Review Negatif

3 Cara Efektif Mengatasi dan Merespon Review Negatif

Salah satu tantangan saat Anda memutuskan untuk bisnis Anda go online adalah Anda akan lebih mudah menerima feedback dari pelanggan, baik itu positif atau negatif. Bukan pengalaman menyenangkan tentunya untuk melihat ulasan negatif tentang bisnis kita terpampang nyata di sebuah situs online atau di halaman pencarian Google. Meski begitu, itu hal yang sulit untuk kita hindari.

Kenyataannya, menerima dan kemudian menanggapi ulasan negate secara online adalah sebuah proses emosional. Awalnya Anda mendapatkan peringatan ulasan negatif yang terkirim ke email Anda. Beberapa review negatif mengecewakan Anda karena dijelaskan secara gamblang dan membuat Anda merasa ulasan itu tidak adil. Terutama karena Anda dan tim merasa telah bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik.

Meski begitu, mau tidak mau, Anda harus menerima ulasan negatif itu terlebih dulu. Dengarkan keluh kesah pelanggan Anda, berikan respon terbaik dan professional, kemudian minta pelanggan untuk memberi Anda kesempatan untuk memperbaiki situasi.

Namun ,bagaimana ita seharusnya merespon ulasan negatif tersebut? Apakah sebaiknya kita pura- pura tidak tahu dan berharap ulasan itu menghilang dengan adanya lebih banyak ulasan positif lainnya? Ini yang akan kita kupas di artikel ini 🙂

Mengapa Perlu Merespon Ulasan Negatif?

Bahkan sekalipun bisnis Anda mempunyai banyak ulasan positif lainnya, Anda tidak boleh membiarkan ulasan negatif terlihat diabaikan. Hampir semua situs besar mempunyai fitur ulasan (Google, Facebook, dan sebagainya) memungkinkan pemilik bisnis untuk mendapat dan merespon tanggapan public terhadap layanan bisnis Anda. Sangat disarankan Anda untuk selalu merespon ulasan dari pelanggan Anda.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Anda harus merespon :

  • Saat Anda tidak merespon ulasan negatif, pembaca mungkin curiga bahwa ulasan negatif itu 100% benar adanya, dan Anda malu untuk bertanggungjawab
  • Pembaca akan berpikir bahwa bisnis Anda tidak peduli dengan komplain pelanggan
  • Pembaca akan berpikir bahwa bisnis Anda tidak berupaya memperbaiki situasi untuk pengalaman buruk pelanggan
  • Pembaca akan meragukan kredibilitas/ kualitas produk dan layanan Anda

Cara Menanggapi Ulasan Negatif

Setelah memahami alasannya, kini Anda tahu bahwa ulasan negatif itu harus segera ditanggapi. Bagaimana caranya? Anda dapat mengikuti formula ini agar bisnis Anda terlihat professional, dan peduli pada pelanggan :

1. Jangan Mengelak

Pahamilah situasinya. Pelanggan tidak suka saat keluhan mereka ditanggapi dengan banyak excuse. Mulailah dengan menyebut nama mereka, dan nyatakan bahwa Anda berterimakasih terhadap masukan mereka, dan Anda menyesal mendengar pengalaman tidak menyenangkan mereka dengan bisnis Anda.

Contoh :
“Vita, terimakasih telah meluangkan waktu untuk memperhatikan hal ini. Kami sangat menyesal dengan kejadian kurang menyenangkan yang Anda alami”

2. Nyatakan Bahwa Bisnis Anda Mengusahakan Layanan yang Baik

Kesalahan mungkin terjadi. Meski begitu, biarkan pembaca tahu bahwa bisnis Anda mempunyai standar yang tinggi dan bahwa ini bukan pengalaman pelanggan yang biasa terjadi.

Contoh :
“Kepuasan pelanggan adalah salah satu prioritas utama kami, dan kami kecewa mengetahui bahwa saat Anda berkunjung, Anda mendapatkan pengalaman yang kurang baik.”

3. Berikan Kompensasi

Tunjukkan inisiatif bahwa Anda ingin masalah pelanggan tersebut terselesaikan dan Anda bertanggungjawab atas pengalaman tidak menyenangkan yang mereka rasakan. Misalnya saja, Anda dapat mengundang mereka untuk menghubungi Anda secara pribadi dan memberikan kompensasi tertentu. Berikan kontak telepon atau ponsel yang mudah dihubungi agar Anda dapat melanjutkan komunikasi dengan lebih hangat.

Saat menyampaikan ulasan negatif, seringkali pelanggan hanya ingin keluhan mereka didengar dan terselesaikan. Saat Anda melakukan ini dan menyelesaikan dengan baik, mereka biasanya tidak keberatan untuk memperbaiki ulasan kekecewaan mereka dengan ulasan positif atas effort yang Anda berikan.

Contoh :
“Mohon hubungi kami di xxx-xxx karena kami ingin membahas masalah ini lebih lanjut dan memberikan kompensasi terkait ulasan yang Anda berikan. Terimakasih atas ulasan yang Anda berikan, dan kami berharap dapat mendengar lebih lanjut dari Anda.”

Hal yang Harus Anda Hindari

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda hindari saat merespon ulasan negatif :

  • Bersikap defensif
  • Menulis respon yang panjang dan berlarut- larut (yang tentu saja terlihat defensif!)
  • Memberikan terlalu banyak detail tentang situasinya
  • Berusaha ‘membuktikan suatu hal’ kepada pembaca Anda
  • Mengundang segala bentuk bantahan dari pengulas (ini sering terjadi di Facebook)

Tips Merespon Ulasan negatif

Hal- hal yang harus Anda perhatikan saat akan merespon review negatif :

1. Jangan Buru- Buru

Hindari merespon ulasan negatif di saat Anda masih emosional karena Anda justru bisa membuat semuanya semakin buruk. Tenangkan diri Anda terlebih dulu dan pastikan Anda siap untuk menerima ulasan tersebut dan menanggapinya dengan bijak.

2. Ringkas dan Padat

Hindari membuat respon yang panjang dan bertele- tele. Untuk kebanyakan orang, balasan yang terlalu panjang bisa membuat respon Anda terkesan defensif.

3. Arahkan Pelanggan ke Situasi Offline

Tidak perlu perdebatan apapun, arahkan pelanggan yang memberi review negatif tadi untuk mengirimkan keluhanya via email atau kontak ponsel. Sampaikan bahwa Anda akan membantu mereka untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, atau untuk memberikan kompensasi untuk pengalaman kurang menyenangkan mereka.

4. Dorong Lebih Banyak Ulasan Positif

Dorong lebih banyak ulasan positif agar di summary bisnis Anda, jumlah review bintang secara keseluruhan terlihat bagus dan seimbang. Jika masalah pelanggan yang memberi review negatif tadi telah selesai, bujuk mereka untuk merevisi ulasan mereka menjadi lebih positif.

5. Jangan Panik

Ulasan negatif memang sering terjadi. Tidak perlu panik, Anda hanya harus menyelesaikan masalah tersebut dengan sebaik- baiknya.

Referensi : 11web