Jika Anda sudah memasukkan email marketing ke dalam daftar campaign digital Anda, tentu Anda sudah semakin memahami pentingnya strategi yang satu ini untuk bisnis yang Anda geluti. Dengan mempunyai ‘harta karun’ berupa pembeli dan calon pembeli potensial, email marketing membantu Anda untuk melipatgandakan penjualan dengan lebih optimal lagi.
Untuk Anda yang belum memperhitungkan email marketing karena satu dan lain hal, strategi yang satu ini patut Anda pertimbangkan kembali. Sudah banyak para internet marketer yang menyatakan keampuhan strategi yang satu ini. Selain yang sudah pernah kita bahas di artikel sebelumnya,Email Marketing vs Social Media, Mana yang Lebih Baik untuk Mendongkrak Penjualan Anda, fakta lain mengungkap bahwa campaign digital yang satu ini sudah terbukti 40 kali lebih berhasil membantu pebisnis mendapatkan klien baru dibandingkan dengan platform media sosial popular, seperti Facebook, Instagram atau Twitter. Yakin mau melewatkan??
Memilih Platform Layanan Email Marketing Terbaik
Untuk membuat strategi ini berhasil, tentu Anda membutuhkan sebuah platform layanan email marketing yang berkualitas. Ada banyak sekali layanan yang menyediakan jasa autoresponder dan email marketing. Untuk membantu Anda menjatuhkan pilihan, berikut rekomendasi limat platform layanan email terbaik yang dapat Anda coba : 1. MailChimp
Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, MailChimp meng-klaim bahwa mereka telah mengirimkan lebih dari 600 juta email setiap harinya dari pelanggan mereka. Jumlah yang cukup fantastis, bukan?
MailChimp bukan hanya mempunyai interface yang menarik, tapi juga mempunyai banyak pilihan pre-built drag and drop template yang siap Anda gunakan. Dengan template yang mereka sediakan, Anda dapat merancang konten marketing Anda dengan lebih mudah. Selain itu, MailChimp juga mempunyai fitur A/B testing, daftar segmentasi, reporting, dan masih banyak lagi.
Yang terupdate, MailChimp kini juga sudah terintegrasi dengan 3 channel iklan yang membantu marketer menjangkau calon konsumen dengan lebih baik, yaitu Instagram Ads, Facebook Ads, dan Google Ads (Adwords).
Pricing
Lihat Gambar :
Free : 2,000 subscribers & 2000 emails per month
$10 : 500 subscribers & unlimited emails per month
$15 : 1,000 subscribers & unlimited emails per month
$20 : 1,500 subscribers & unlimited emails per month
$25 : 2,000 subscribers & unlimited emails per month
2. Get Response
Untuk pemula, Get Response nyaris sangat mudah untuk digunakan, baik itu sebagai email marketing, auto responder, atau landing page. Platform email yang satu ini diluncurkan pada tahun 1998, dan telah menjadi melayani lebih dari 350.000 pengguna meskipun awalnya hanya berupa platform yang sangat sederhana.
Beberapa fitur andalan dari Get Response antara lain drag & drop email builder, segmentasi, analysis & stastistik, A/B testing, webinar, landing page, dan custom form.
Fitur favorit para marketer dari Get Response yang tidak ditemukan di platform lain adalah adanya landing page dengan berbagai template yang disediakan atau Anda dapat membuatnya sesuai keinginan sendiri (built from scratch). Namun, untuk bisa menikmati fitur landing page ini, Anda harus mmepunyai akun premium dengan biaya kisaran $15 per bulan.
Pricing
Lihat Gambar :
Free Trial? Ya
Beginner : starts from $15 (up to 1,000 subscribers)
Pro : starts from $49 (up to 5,000 subscribers & Pro fitur)
Max : starts from $165 (up to 10,000 subscribers & Max fitur)
3. Aweber
Sama dengan GetResponse, Aweber juga diluncurkan pada tahun 1998. Hingga kini, Aweber salah satu platform email marketing yang cukup diminati dengan jumlah pelanggan lebih dari 120.000.
Berbeda dengan platform lain, Aweber memberi kesan lebih sederhana, minimalis, tapi efektif. Jika Anda adalah tipe marketer yang lebih mengutamakan interface, maka platform yang satu ini bisa Anda skip. Meski begitu, Aweber adalah tetap menjadi salah satu platform terbaik karena tingkat deliverability yang mencapai lebih dari 99 persen.
Beberapa fitur yang ditawarkan oleh penyedia email yang satu ini adalah custom form, lebih dari 700 template email, drag & drop editor, analisis dan segmentasi kustom.
Pricing
Lihat Gambar :
Free Trial? Yes!
$19 : up to 500 subscribers
$29 : up to 2,500 subscribers
$49 : up to 500 subscribers
$69 : up to 10,000 subscribers
$149 : up to 25,000 subscriber
4. ConvertKit
ConvertKit adalah layanan #emailmarketing yang didirikan oleh Nathan Barry dengan tim berpengalaman yang menghasilkan platform layanan email yang menarik, efektif, dan mudah digunakan.
ConvertKit membantu user untuk membuat form yang dapat terintegrasi dengan plugin WordPress yang tersedia. Fitur menarik lainnya adalah landing page untuk halaman opt-in, halaman coming soon, dan masih banyak lagi.
Pricing
Lihat Gambar :
Free Trial? Yes!Free Trial? Yes!
$29 : up to 1,000 subscribers
$49 : up to 3,000 subscribers
$79 : up to 7,900 subscribers
5. Drip
Dibandingkan dengan empat layanan email lainnya, Drip adalah yang termuda. Drip adalah layanan pemasaran dengan fitur otomatisasi yang mengagumkan. Hanya dalam hitungan menit, platform yang satu ini dapat membantu Anda untuk menambahkan formulir pendaftaran ke situs Anda dan mulai mengumpulkan email pelanggan.
Dengan fitur yang ditawarkan, Drip memang memiliki harga yang cenderung lebih mahal. Namun, banyak marketer masih menganggap harga yang ditawarkan sebetulnya cukup murah karena fitur- fitur keren yang sangat membantu para marketer. Bayangkan saja, dengan platform yang satu ini, Anda akan mempunyai kemampuan untuk mengelola siklus hidup pelanggan Anda, melihat perubahan mereka dari pengunjung menjadi anggota, dan berlanjut menjadi pelanggan.
Anda juga bisa menandai jenis pelanggan berdasarkan tindakan mereka. Anda dapat melakukannya dengan menerapkan tag tertentu dan memulai urutan email jika pengguna sudah mengunjungi laman Anda selama sekian kali.
Pricing
Lihat Gambar :
Free Trial? Yes!
$0 : up to 100 subscribers
$41 : up to 2,500 subscribers
$83 : up to 5,000 subscribers
Dari kelima layanan email marketing di atas, sudahkah Anda mendapatkan gambaran mana platform yang paling sesuai untuk Anda? Untuk beberapa layanan yang menawarkan opsi Free Trial, tidak ada salahnya untuk Anda coba. Dengan mencicipi fitur gratis via free trial, akan semakin mudah bagi Anda untuk memantapkan hati.
Untuk Anda yang terjun ke dunia digital, tentu email marketing dan #socialmedia adalah dua jenis campaign yang paling Anda pertimbangkan untuk digunakan. Anda mungkin menggunakan dua- duannya atau lebih memilih mengoptimalkan salah satunya karena keterbatasan ini itu atau pertimbangan lainnya. Diantara keduanya, mana yang sebenarnya lebih baik?
Mengukur Efektifitas Email Marketing vs Social Media
Harus diakui, media sosial bertumbuh sangat pesat dalam satu dekade terakhir. Ini adalah buktif bahwa media sosial dijangkau masyarakat luas, dan benar- benar menjadi tool marketing yang menggiurkan. Fakta juga mengungkap bahwa lebih dari 80 persen marketer menganggap media sosial penting untuk bisnis mereka. Hal ini kerap membuat para marketer mempertanyakan keefektifan email marketing. Apakah benar masih efektif? Atau tidak lagi?
Anda tidak harus mencobanya puluhan kali untuk dapat melakukan analisa mendalam, karena di artikel ini, Anda bisa mendapatkan insight dari gabungan data statistik dan analisa performa email marketing dan sosial media, serta prediksi tren yang akan terjadi di tahun- tahun mendatang.
Sebagai langkah awal, berikut ini adalah tabel data statistik keefektifan email marketing vs Facebook vs Twitter. Metric dengan kinerja terbaik akan mendapatkan highlight warna abu- abu gelap.
Lihat Gambar :
Dari data ini, terlihat kalau email marketing masih menjadi pemenang di hampir semua metric, kecuali dalam hal sharing konten.
Bagaimana dengan statistik jumlah pengguna? Jumlah pengguna Facebook kini sudah mencapai 2 miliar. Jumlah yang sangat fantastis, bukan? Meski begitu, jumlah yang besar ini masih tetap tidak bisa menyamai jumlah pengguna email.
Sampai saat ini, email masih menjadi channel yang paling banyak digunakan di dunia. Jumlahnya diprediksi terus bertumbuh mencapai hampir 3 miliar di tahun 2019.
Selain menjadi basis pengguna terbesar secara keseluruhan, email juga menjadi basis pengguna terbesar dari segi kelompok usia.
Pemakaian Email vs Social Media ExactTarget memaparkan hasil penelitian dimana mayoritas konsumen tertarget selalu melakukan cek email sebelum mereka mulai melakukan kegiatan online lainnya.
Lihat Gambar :
Setelah email, orang- orang akan cenderung mengecek portal & pencarian terlebih dulu untuk melakukan tugas online mereka sebelum akhirnya pergi ke Facebook atau media sosial lainnya. Bisa dibilang, semakin banyak jenis konsumen yang orientasi berbelanjanya dengan cara menemukan penawaran, promo, atau informasi produk baru lainnya.
Mana yang lebih sering diakses dalam satu hari, email atau media sosial? Dari data ini, 91 persen konsumen menyatakan bahwa mereka mengakses email mereka setidaknya sekali dalam sehari. Frekuensi akses email pengguna ini ternyata juga lebih sering dibandingkan dengan yang lain. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya mereka cari?
Faktanya, 77 persen konsumen lebih memilih email dibandingkan dengan media sosial untuk mendapatkan pesan berisi promosi. Email juga menjadi channel yang paling sering digunakan untuk komunikasi personal dan marketing dalam sehari- hari. Kabar menggembirakan untuk para email marketer tentunya!
Mana yang Mendongkrak Penjualan Lebih Banyak, Email atau Social Media?
Sebagai marketer, kadang kita berspekulasi, bagaimana jika subscriber kita akan kecewa karena kita mengirimkan email ‘julaan’ ke mereka. Namun, ExactTarget mengungkap bahwa konsumen justru sangat menerima saat marketer mengirimkan pesan promosi melalui email. Bisa dibilang, hal ini sudah dianggap konsumen sebagai hal yang sangat wajar.
Anda tidak perlu ragu lagi untuk mengirimkan pesan berupa deal dan diskon untuk mendongkrak penjualan Anda via email marketing. Justru dari email lah, mereka mengharapkan promosi jenis ini menghampiri mereka.
Persentase angka 44 persen user yang lebih memilih email dibandingkan dengan Facebook dalam hal melihat deal atau promosi dari sebuah brand atau perusahaan adalah bukti penting yang patut Anda pertimbangkan.
66 persen konsumen menyatakan bahwa mereka tertarik untuk melakukan pembelian karena diawali dengan pesan promosi melalui email.
Sebaliknya, pembelian yang berasal dari Facebook atau Twitter jumlahnya hanya sekitar 20 persen dan 6 persen saja.
Para marketer professional menyatakan bahwa email masih menjadi channel terbaik mereka untuk meningkatkan penjualan.
Mana yang Memberikan Reach Paling Baik, Email atau Social Media?
Social media kerap diidentikan dengan jumlah reach yang tinggi. Anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya benar. Faktanya, reach yang dicapai melalui email marketing bisa mencapai 79 persen (hasil secara global dan berdasarkan rata- rata di inbox).
Sedangkan di Facebook, reach organic cenderung di bawah 10 persen dari total jumlah fans halaman Anda. Twitter sendiri reach-nya cenderung lebih variatif. Reach tertinggi nya pernah hingga 30 persen. Lebih baik dari Facebook, tapi masih tetap di bawah email.
Social Media Tetap Lebih Baik untuk Content Sharing
Di satu sisi, ada satu keunggulan dari social media yang tidak boleh kita kesampingkan, yaitu content sharing. Fakta menunjukkan jika Facebook tetap yang terbaik dalam hal content sharing dengan persentase 57 persen, sedangkan Twitter 18 persen, dan email hanya 4 persen saja.
Perbedaannya sangat drastic ya? Data ini memperkuat fakta bahwa Facebook memang diciptakan untuk kegiatan sharing dan bersosialiasi, sedangkan email tidak diciptakan untuk hal tersebut.
ROI, Mana yang Lebih Unggul? Email Marketing atau Social Media?
ROI atau Return of Investment dinilai marketer cara paling ampuh untuk mengukur efektifitas email marketing vs Social Media. Study yang dilakukan GetResponse pada 2016 menunjukkan bahwa ROI dari email marketing menduduki peringkat pertama, sedangkan social media menduduki peringkat kedua.
Lalu, apa saja benefit email marketing untuk ‘pemain’ di dunia digital?
Menurut mereka, benefit terpenting yang bisa diperoleh para marketer adalah lead generation, lalu peningkatan penjualan, dan meningkatkan konversi. ROI dari email juga terbaik untuk menghasilkan lead karena adanya value seumur hidup dibandingkan dengan social media.
Isu kepemilikan juga menjadi hal yang sebaiknya tidak dikesampingkan. Dengan email marketing, daftar prospek adalah sepenuhnya milik Anda. Sedangkan social media yang bukan platform milik sendiri, maka prospek Anda dapat diambil kapan saja oleh pemilik platform. Belum lagi ancaman bahwa akun social media pengguna bisa di-suspend sewaktu- waktu.
Cara Meng- Integrasikan Social Media dan Email Marketing Anda
Dari artikel ini, dapat disimpulkan bahwa email marketing tidak akan pernah mati sampai kapan pun. Email masih menjadi media nomer satu yang efektif untuk digunakan para marketer sekaligus media komunikasi untuk brand dengan customer. Hanya karena social media marketing berkembang pesat, bukan berarti kita harus meninggalkan email marketing, kan?
Email marketing efektif, social media marketing pun juga efektif jika digunakan dengan baik. Bisakah keduanya jalan beriringan? Tentu saja!
Anda bisa menggunakan campaign social media untuk mendatangkan trafik ke website Anda, baik secara organic dengan konten viral, atau dengan beriklan. Saat masuk ke website, pengunjung harus diarahkan agar menjadi subscriber. Selanjutnya, campaign marketing Anda harus bisa menghasilkan lead berkualitas, agar dapat diarahkan menjadi konversi.
Jika kedua campaign ini bisa efektif berjalan beriringan, maka melipatgandakan customer dan penghasilan, bukan lagi sekedar wacana untuk bisnis Anda.
Apa yang membuat seseorang kerap gagal dalam memulai bisnis? Padahal dari segi background Pendidikan mendukung, dan karakter orang tersebut juga pekerja keras? Apa yang salah??
Salah satu faktor yang kerap membuat orang mengalami kegagalan dalam memulai bisnis adalah kurangnya mindset entrepreneur dalam diri mereka. Mindset adalah ukuran kekuatan seorang entrepreneur dalam memegang kendali bisnis yang dijalaninya. Mindset yang tepat ini sangat penting agar seseorang dapat memulai bisnis dalam kerangka yang benar.
Cara Mengembangkan Mindset Entrepreneur
Tidak ada kata terlambat untuk mulai mengembangkan mindset entrepreneur. Simak tips berikut ini untuk membantu Anda mengembangkan mindset entrepreneur 1. Miliki lah Visi yang Besar Visi yang besar bukan untuk terlihat keren dan hebat. Dengan visi yang besar, kita melatih diri kita untuk melihat tantangan besar yang akan kita hadapi. Tantangan besar tentu saja membutuhkan nyali besar dan menuntut strategi yang matang sebagai persiapan untuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi kedepannya.
Saat melihat gambaran dari visi besar ini, kita kerap merasa ciut karena ada pertanggungjawaban besar yang juga menanti. Namun di sisi lain, hal ini juga melatih mindset kita untuk berpikir kritis. Jika kita sudah terbiasa dengan hal ini, maka kita seolah mengajari diri kita untuk terus berkembang dari satu langkah ke langkah yang lainnya.
2. Kerjasama Tim “If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together.”
Jika Anda ingin besar, maka penting untuk membangun kerjasama tim yang baik. Sehebat apa pun Anda, Anda tidak mungkin akan bekerja sendirian terus. Jika memang Anda mempunyai keahlian yang tidak dimiliki tim Anda, coba lah untuk mengajari mereka dan mulai mendelegasikan beberapa hal yang dapat mereka lakukan. Dengan begitu, Anda bisa bekerja dengan lebih efektif.
Selain berbagi skill, buat lah ruangan kerja senyaman mungkin untuk tim dan partner Anda. Jadikan kondisi tim se- happy mungkin agar masing- masing dari personel tim dapat mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
3. Selalu Termotivasi untuk Mendapatkan Hasil Lebih dari Sebelumnya Saat Anda mendapatkan sebuah tanggungjawab, berjanji lah untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dengan janji pada diri sendiri, Anda akan terdorong untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dibandingkan tidak berjanji sama sekali.
Menjaga motivasi agar terus menyala akan membantu Anda untuk terus bersemangat menjaga dan meningkatkan kualitas yang Anda miliki.
4. Lakukan Diversifikasi Diversifikasi adalah sebuah tindakan untuk membuat sesuatu menjadi lebih beragam seihngga Anda tidak terpaku hanya pada satu jenis saja. Dengan diversifikasi, Anda dapat mengurangi resiko bisnis yang mungkin terjadi karena tidak tergantung pada satu jenis bisnis saja.
Contohnya, Anda melakukan diversifikasi terhadap unit bisnis Anda dengan memproduksi jenis produk baru dengan kategori atau segmen pasar yang berbeda. Diversifikasi juga seolah- olah mengisyaratkan bahwa bisnis Anda ini sangat up to date dan inovatif.
5. Mengoptimalkan Sales Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan sales, yaitu membuat produk yang dicintai konsumen, strategi kemasan produk, dan penanganan komplain yang baik.
Salah satu mindset dasar yang wajib dimiliki oleh #entrepreneur adalah membuat produk yang disukai oleh para customer. Rule of the game yang perlu diingat, jika produk Anda disukai oleh customer, maka produk Anda juga akan diingat oleh mereka.
Menciptakan produk yang disukai customer juga sekaligus mempengaruhi tingkat penjualan Dengan begitu, produk Anda akan mudah dikenal dan mendapatkan keuntungan berlipat. Selain itu, Anda juga bisa berinovasi dari sisi kemasan. Dengan kemasan yang manis dan berbeda, produk Anda akan terlhat lebih menarik perhatian dibandingkan dengan kompetitor.
Complain management juga hal yang perlu benar- benar Anda perhatikan. Saat customer komplain, pastikan Anda menanganinya dengan baik dengan cara mendengarkan keluh kesah mereka, dan memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Customer komplain yang ditangani dengan baik telah menunjukan hasil bahwa mereka kemudian menjadi customer yang loyal untuk perusahaan.
6. Cintai lah Bisnis Anda Sering dilupakan, tapi sebenarnya sangat penting, yaitu mencintai bisnis yang Anda geluti. Dengan mencintai bisnis Anda, tentu Anda akan semakin bersemangat dalam mencapai goal- goal yang ingin Anda raih.
Hal ini juga akan memotivasi Anda saat bisnis Anda sedang dirundung masalah atau sedang dalam keadaan terpuruk.
7. Selalu Evaluasi Budget Perusahaan Budget perusahaan sangat penting untuk selalu dalam pengawasan Anda. Jangan sampai karena sibuk dengan visi misi perusahaan, Anda sampai lupa untuk melakukan pengawasan budget.
Selain memperhatikan pemasukan, Anda juga perlu mengontrol pengeluaran dan melakukan penghematan dengan secara rasional. Menghemat budget bukan berarti pelit, melainkan Anda menyisihkan budget untuk pengembangan bisnis, sekaligus sebagai bagian dari manajemen resiko.
Email marketing tidak pernah kehilangan daya magisnya meski digempur habis- habisan dengan strategi media sosial. Faktanya, 66 persen dari konsumen online telah melakukan pembelian karena email marketing. Bukan persentase yang kecil, bukan?
Untuk pelaku bisnis eCommerce, email marketing harus diakui menjadi salah satu modal berharga yang dapat melipatgandakan penjualan. Setiap harinya, ada ratusan #eCommerce di Indonesia yang menggunakan campaign email marketing ke customer. Dengan persaingan yang super ketat ini, bagaimana Anda bisa memenangkan persaingan?
Strategi Email Marketing yang Penting untuk eCommerce
Saat menggunakan email marketing, pastikan di step awal Anda mempunyai data lead yang berkualitas. Dengan begitu, Anda dapat memastikan campaign Anda akan diterima orang yang tepat, dengan pesan dan waktu yang tepat. Bagaimana caranya? Simaklah tips berikut ini : 1. Buat Segmentasi Target Email Penting untuk membagi segmenetasi penerima email Anda menjadi beberapa kelompok. Misalnya Calon Customer dan Customer.
Calon customer adalah warm audience yang mulai mengenal produk Anda dan sudah punya ketertarikan, tapi belum benar- benar membeli produk dan layanan Anda. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menyajikan konten marketing yang memikat segment ini agar ketertarikan ini berubah menjadi konversi.
Untuk jenis warm audience, Anda bisa menggunakan campaign promosi yang halus atau cenderung soft-selling terlebih dulu sebagai pancingan. Selain itu, promo menggoda dengan batasan waktu juga akan menjadi pancingan yang menarik untuk calon customer Anda.
Lihat Gambar :
Diskon fantastis bisa menjadi ide pancingan yang tepat untuk menggoda segment calon customer
Segment yang kedua, Customer, adalah kelompok orang- orang yang pernah membeli sesuatu dari Anda. Mereka adalah golongan yang sudah pernah mencicipi layanan Anda dan kualitas produk dari brand Anda. Promosi seharusnya akan menjadi lebih mudah saat pengalaman berbelanja mereka menyenangkan, atau nyaris tanpa komplain.
Untuk campaign ke Customer, Anda juga bisa berekspresi dengan lebih kreatif. Misalnya, selain mengirimkan promo regular Anda, Anda juga bisa mengirimkan email berupa saran atau video inspiratif. Anda juga bisa mengirim penawaran eksklusif yang berhubungan dengan membership mereka. Goal dari campaign ini bukan lagi agar mereka membeli kembali (repeat order) dan mengetahui produk Anda dengan lebih mendalam, tapi sekaligus menjadikan mereka customer loyal kita.
Lihat Gambar :
Quotes atau tips di pembuka bisa menjadi ide untuk segment Customer
Selain segmentasi Calon Customer dan Customer, Anda juga bisa membuat segmentasi yang lain. Misalnya, segmentasi sesuai jenis kelamin, kategori produk, atau segmentasi lainnya.
2. Pastikan Email Anda Responsif di Semua Perangkat Hari gini masih nggak responsif? Well, sia- sia saja rasanya Anda bekerja keras mengumpulkan ide dan desain terbaik untuk konten marketing Anda jika ujung- ujungnya email Anda tidak ditampilkan dengan baik di device pengguna.
Jadi, jika Anda ingin mengoptimalkan toko online Anda, penting untuk memastikan bahwa konten marketing Anda dapat diakses melalui berbagai device.
3. Awali dengan Copywriting yang Memukai di Subyek Email Anda Yakin lah, pengguna Anda tidak hanya menerima email dari toko online Anda saja. Untuk memastikan email Anda dibuka, penting untuk ‘menggoda’ mereka dengan subyek email yang menarik. Dengan subyek yang menarik, potensi email Anda untuk mendapatkan open rate yang tinggi semakin besar.
Lantas, seperti apa subyek email yang baik dan menarik?
Pertama, buat lah subyek email yang singkat dan padat. Tulisan yang terlalu panjang di subyek email bukan hanya menghilangkan daya Tarik, tapi juga bisa membuatnya terpotong saat pengguna membacanya via smartphone atau device lainnya.
Kedua, tuliskan promo utama yang ingin Anda tonjolkan. Misalnya Anda mengadakan diskon 30 persen untuk toko online Anda, maka sebutkan diskon itu di subyek email.
Tips ketiga cobalah melakukan split test email marketing dua pilihan subyek email Anda. Metode ini sering juga dikenal dengan Test A/B, dan sering tersedia di platform layanan email marketing dan autoresponder. Dalam 2-3 kali test, Anda akan bisa merasakan mana subyek yang lebih powerful untuk menggoda customer, dan mana yang kurang optimal dengan melihat statistic open rate.
Tips lain yang bisa Anda coba, tidak ada salahnya untuk menggunakan emoticon di subyek email. Emoticon membuat subyek Anda terlihat lebih hidup dan menarik perhatian di kesan pertama.
4. Promo Berbatas Waktu Selalu berikan urgensi di setiap campaign promo yang Anda berikan dengan batasan waktu. Unsur urgensi akan mendorong customer Anda untuk segera take action karena adanya perasaan takut kelewatan atau takut kehabisan.
5. Tetap Berikan Kesan Personal Kesan yang baik dan menarik adalah kunci keberhasilan dalam email marketing. Anda bukan hanya perlu menonjolkan produk dan campaign promosi Anda saja, tapi Anda juga perlu memberikan ‘sentuhan’ personal kepada customer Anda. Sentuhan personal ini bisa saja dengan menanyakan kebutuhan Customer atau mengingatkan mereka produk yang mereka nanti- nanti.
Salah satu campaign email marketing Amazon
Bukan hanya brand eCommerce kecil, bahkan sekelas Amazon pun, mereka juga kerap menggunakan Teknik personalized marketing. Mereka mempunyai catatan tentang apa yang dilihat oleh pelanggan mereka dan menggunakannya sebagai senjata untuk memberikan rekomendasi produk yang mirip kepada customer.
Dalam aktifitas belanja online, Anda tentu mempunyai data apa saja yang dibeli oleh customer. Anda bisa menggunakannya untuk menawarkan produk- produk yang mirip atau saling berkaitan, kemudian membuat penawaran dengan sentuhan personal versi Anda.
Sebagai salah satu source trafik, Facebook dan Twitter memang harus diakui bisa menjadi penyumbang visitor yang lumayan saat kita mempunyai fanbase besar dengan interaksi yang aktif. Semakin tinggi interaksi fanbase Anda, maka potensi bertambahnya page view di website Anda pun akan menjadi semain besar.
Untuk meningkatkan page view blog dari media sosial yang satu ini, cara yang sering kita gunakan adalah dengan membagikan konten yang kita buat di blog ke akun sosial media yang kita miliki. Tidak ada trik khusus sebenarnya, karena kita bisa membagikannya dengan mudah dengan cara meng- copy link artikel ini ke status media sosial kita.
Namun, tidak jarang, posting secara manual bisa menjadi pekerja tambahan yang kerap terlupakan. Padahal sebagai blogger, pasti kita ingin bekerja efektif untuk mendapatkan visitor blog sebanyak- banyaknya. Terus gimana dong solusinya?
Posting Otomatis Konten Blog ke Facebook dengan Dlvr.it
Kalau mau pakai cara manual sih tidak ada salahnya. Hanya saja, kadang kita melewatkan hal ini karena harus pindah- pindah platform atau merasa hal ini lumayan ribet. Solusinya, Anda bisa saja menggunakan tool dari pihak ketiga untuk membagikan konten blog Anda secara otomatis ke laman media sosial Anda.
Salah satu tool ciamik dari pihak ketiga yang bisa Anda gunakan adalah dlvr.it.
Dlvr.it meng-klaim diri mereka sebagai tool managemen media sosial otomatis nomer satu dunia. Selain mem- posting artikel blog otomatis ke Facebook, dlvr.it juga bisa Anda gunakan untuk memposting konten artikel ke 6 platform lainnya, yaitu ke Linkedin, GooglePlus, Twitter, Pinterest, Tumblr, dan Instagram. Mantap, kan?
Dlvr.it juga sangat populer di kalangan marketer dan brand besar. Sebagai buktinya, nama- nama besar yang juga pernah menggunakan tool ini antara lain adalah Reuters, Century21, ESPN, BuzzFeed, CBS, dan The Guardian.
Tutorial Posting Otomatis Artikel Blog ke Facebook
Sudah punya gambaran tentang cara kerja tool ini, kan? Jika belum, Anda bisa mempelajarinya secara langsung dengan mengikuti tutorial berikut ini :
Mendaftar di Dlvr.it 1. Kunjungi https://dlvr.it/, lalu pilih ‘Sign Up for Free’ untuk mendaftarkan diri Anda terlebih dulu
2. Ikuti step by step pendaftaran seperti pada umumnya. Disini Anda akan mendaftar dengan tiga opsi, yaitu mendaftar via Facebook, Twitter, atau via Email.
3. Klik verifikasi link yang terkirim ke email Anda untuk melengkapi langkah pendaftaran.
Melakukan Pengaturan Dasar 4. Masuk ke Account Setting, dan lakukan setting sesuai kebutuhan Anda, misalnya mengatur login dengan akun media sosial Anda (Twitter/ Facebook), mengatur zona waktu, dan preferensi email.
5. Anda juga mempunyai opsi untuk upgrade plan Anda, di menu sebelah kanan (Your Plan/ Try Pro for Free).
Menambahkan Akun Media Sosial Anda 6. Untuk menambahkan Facebook dan akun media sosial yang lain untuk mulai posting artikel otomatis, pilih menu ‘Social’, lalu klik ‘Add Social’.
7. PIlih jenis media sosial yang ingin Anda tambahkan. Di contoh ini Saya akan menggunakan Facebook.
8. Anda akan dialihkan ke halaman persetujuan/ permission akun dlvr.it Anda dengan Facebook, click ‘Continue’, dan pilih fanpage yang ingin Anda hubungkan, lalu klik ‘Connect’.
9. Setelah terhubung, fanpage Anda akan masuk ke menu ‘Social Anda’. Anda bisa menambahkan akun media sosial lain dengan cara yang sama.
Menambahkan URL Feed Anda dan Menghubungkan dengan Akun Media Sosial Anda 10. Masuk ke menu feed, tambahkan feed dari website Anda
11. Setelah feed berhasil ditambahkan, pilih ‘Share immediately’ di New Items, dan pilih ‘Post when new item is published’, lalu klik ‘Connect Socials’.
12. Setelah akun media sosial Anda muncul, klik ‘Start Posting’.
13. Selesai, akun media sosial Anda telah resmi terhubung, dan kini Anda sudah bisa mulai posting otomatis artikel blog Anda ke media sosial.
Untuk memastikan semua berjalan dengan semestinya, Anda dapat mengetesnya secara langsung dengan membuat artikel baru. Disini harusnya artikel Anda akan terposting secara otomatis di akun media sosial Anda.
Fitur Menarik Lainnya dari Dlvr.it
Selain memberikan layanan posting otomatis artikel blog ke Facebook dan akun media sosial lainnya, situs ini juga mempunyai beberapa fitur menarik lainnya untuk publisher, seperti mendaur ulang postingan akun Media Sosial Anda, postingan terjadwal massal untuk media sosial, postingan terjadwal untuk #WordPress ke social media, content search & import, dan category manager.
Apakah tool ini gratis? Yes, gratis! Tapi yang Namanya gratis pasti ada dong batasannya. Untuk versi gratisnya, Anda bisa menggunakan layanan standar dengan penggunaan akun media sosial maksimal tiga buah.
Lihat Gambar :
Namun jika Anda merasa sangat kurang, sangat direkomendasikan untuk upgrade ke versi Pro atau Plus dengan biaya mulai dari $8.29 – $24.88 setiap bulannya. Jika masih ragu, bisa juga untuk mencoba free trial untuk versi Pro atau Plus. Jika Anda merasa tool ini benar- benar menjawab kebutuhan Anda dan menghemat waktu serta energi, maka tidak ada salahnya merogoh kocek untuk membayar versi Pro/ Plus dari tool ini.