Istilah influencer pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kendati demikian, selalu menarik untuk mengupas lebih lanjut tentang apa itu influencer, dan perannya dalam bisnis digital yang kita geluti.
Influencer sudah dikenal luas sebagai salah satu strategi pemasaran brand dan bisnis, terutama bisnis online. Anda bisa menerapkan strategi ini bersamaan dengan strategi iklan di media sosial dan strategi organik lainnya. Siap untuk mengenal strategi ini lebih jauh lagi?
Pengertian Influencer
Influencer berasal dari kata influence, yang artinya mempengaruhi. Arti dari Influencer adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain karena kapasitas ia miliki. Kapasitas disini artinya adalah pengetahuan, kemampuan, otoritas, posisi, atau hubungannya dengan audiens.
Dalam lingkup pemasaran, influencer adalah pihak yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian target audiens. Lebih jauh lagi, para tokoh influence diharapkan bisa mempengeruhi persepsi dan preferensi audiens terhadap sebuah brand.
Influencer juga bisa berarti seseorang yang bisa mengubah cara berpikir dan bertindak orang lain. Perubahan ini bisa terjadi di setiap aspek kehidupan orang tersebut. Bukan hanya perubahan yang bersifat komersial, namun juga bisa berdampak pada aspek lain. Misalnya saja ideologi dan mindset.
Di samping peran utama, perlu kita pahami juga kalau peran para influence ini bukan sebagai alat marketing semata. Mereka juga merupakan aset social relationship yang bisa kita ajak sebagai partner kolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Di era digital seperti ini, menjadi seorang influencer adalah pilihan karir, bukan sekedar hobi. Jangan heran, saat ini semakin banyak yang mencoba mengkategorikan influencer untuk mengetahui peluang karir terbaik di industri.
Jenis- jenis Influencer
Dalam social media marketing, influencer dikelompokkan berdasarkan media yang mereka gunakan dan jumlah follower. Dalam segmen ini, Panda akan membagi jenis- jenis influencer berdasarkan jumlah follower dan juga media yang mereka gunakan.
A. Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Follower nya
1. Nano
Bicara tentang jumlah follower, nano endorser adalah jenis influencer yang mempunyai jangkauan paling kecil, dengan jumlah follower antara 1000 sampai 10.000 orang.
Meski jumlah followernya sedikit, tipe endorser ini cenderung saling mengenal dekat dengan follower mereka dan lebih saling berinteraksi di media sosial. Dengan begitu, nano influencer cenderung punya engagement yang semakin kuat.
Tipe nano influencer idealnya mempunyai engagement yang kuat dan tingkat kepercayaan sangat tinggi dari follower mereka. Biaya yang perlu kita keluarkan untuk menggunakan jasa nano endorser ini juga terbilang sangat terjangkau.
2. Micro
Micro influencer atau endorserberada satu tingkat lebih tinggi dari nano, dengan jumlah follower 10.000 sampai 100.000. Mereka biasanya adalah orang- orang dengan kapabilitas di bidang tertentu, seperti kesehatan, kecantikan, psikologi, dan lainnya sebagainya.
Tidak heran, tipe endorser ini cenderung mempunyai kepercayaan tinggi dari target audiens nya. Selain itu, jumlah follower yang tidak terlalu banyak membuat interaksi influencer dengan para follower nya cenderung kuat.
Bahkan menurut studi, potensi audiens membeli produk dari rekomendasi micro influencer mencapai 82%!
Selain itu, mikro influencer mempunyai audiens yang lebih spesifik dari industri tertentu. Dengan memahami audiens mereka, konten yang jenis endorser ini hasilnya akan lebih relevan dengan follower nya.
Biaya untuk menggunakan jasa mikro influener juga terbilang masih terjangkau.
3. Macro
Selanjutnya, macro influencer adalah kategori publik figur ang mempunyai jumlah follower antara 100.000 sampai 1 juta follower. Jumlah follower yang semakin banyak, artinya jangkauan audiens dan pesan menjadi lebih lebar.
Engagement antara influencer dan follower nya tetap ada, tapi cenderung kurang kuat. Dengan jaminan eksposur yang lebih tinggi, brand perlu mengeluarkan budget yang lebih besar dari dua kategori sebelumnya.
4. Mega/ Premium
Mega influencer atau premium adalah mereka yang termasuk ke dalam kategori top endorser dengan jumlah pengikut jutaan. Mereka yang masuk kategori ini biasanya adalah artis, influencer, atau pemuka yang sudah mempunyai otoritas tinggi.
Jumlah follower yang sangat banyak memungkinkan konten influencer mendapatkan eksposur yang luas dalam waktu singkat. Namun tentu saja, biaya yang harus dikeluarkan menjadi cukup besar.
B. Jenis Influencer Berdasarkan Media nya
1. Selebgram
Istilah selebgram merupakan akronim dari selebriti Instagram. Selebgram bisa kita artikan sebagai seseorang dengan bases follower yang cukup banyak sehingga mempunyai otoritas yang baik di platform tersebut.
Selebgram bisa jadi adalah seorang artis atau mereka yang sudah sering wara- wiri di layar kaca, atau ada juga mereka yang membangun basis follower dan menjadi influencer setelah jumlah follower mereka banyak.
Seperti yang kita tahu, Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna Instagram terbesar di dunia. Tidak heran, influencer bertumbuh subur di platform ini. Dan tentu saja, kepopuleran selebgram bisa Anda andalkan untuk mempromosikan produk di platform ini.
Beberapa contoh selebgram pouler antara lain Awkarin, Anya Geraldine, Rachel Vennya, dan banyak juga selebriti- selebriti tanah air lainnya.
2. Seleb TikTok
Seperti namanya, seleb TikTok adalah influencer yang berada di platform TikTok. Mereka merupakan deretan kreator konten yang populer dan mempunyai basis follower besar.
Seiring dengan pertumbuhan TikTok yang semakin besar dan populer di Indonesia, seleb TikTok juga bermunculan. TikTok cocok untuk bisnis yang menggunakan audiens usia muda sebagai target audiens.
3. YouTuber
YouTuber adalah istilah untuk konten creator di YouTube, yang mengunggah konten dan informasi di platform YouTuber. YouTube juga menjadi salah satu platform endorsement yang cukup signifikan.
Salah satu alasannya, lebih dari 90% pengguna internet mengenal produk baru melalui YouTube. Semakin banyak jumlah follower di akun YouTUbe, maka potensi menarik perhatian audiens akan semakin besar.
Beberapa influencer YouTuber terkenal antara lain Nessie Judge, Rachel Goddard, dan juga pembawa acara Deddy Corbuzier.
4. Blogger
Blogger mengacu pada istilah seseorang yang mempunyai dan mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blog yang digunakan untuk melakukan review produk. Misalnya saja review makananan atau kosmetik.
Saat blogger terkenal merekomendasikan produk, pembaca setianya akan mudah menaruh perhatian. Selain itu, semakin tinggi otoritas si blogger dari konten- konten yang disajikan, potensi mendapat kepercayaan dari audiens juga lebih tinggi.
Saat pembaca setia dari blog banyak, maka pemasaran produk menjadi lebih mudah dan efektif. Nilai plus dari blog ini sendiri, kontennya cenderung lebih evergreen dan mudah dicari.
Cara Memilih Influencer yang Tepat untuk Bisnis
Sudah mengenali jenis- jenis influencer, langkah selanjutnya adalah memberikan pertimbangan yang tepat sebelum melakukan endorsement :
1. Kesesuaian Audiens dengan Target Pasar
Menentukan influencer yang mempunyai audiens mirip atau cocok dengan target pasar kita sangat penting. Karena dengan langkah ini, promosi kita akan menjadi tepat sasaran.
Misalnya saat target konsumen Anda adalah ibu rumah tangga, Anda bisa melakukan riset influencer yang sering posting panduan parenting atau aktivitas rumah tangga. Atau bisa juga, menggunakan akun tokoh atau konten parenting.
Memilih endorser atau akun yang relevan dengan target pasar akan membuat strategi promosi Anda di media sosial menjadi lebih optimal.
2. Sesuaikan dengan Budget Promosi
Sama seperti strategi promosi lainnya, memilih influencer atau endorser juga penting untuk Anda sesuaikan dengan budget.
Jika Anda mempunyai budget yang terbatas, memilih endorser mikro bisa menjadi pilihan terbaik. Alasannya, mereka lebih sering berinteraksi dengan follower secara intens. Bahkan tidak jarang, follower justru bertanya tentang produk tertentu ke si influencer atau memberi masukan terhadap produk yang dipromosikan.
Kunci dalam menggunakan micro influencer adalah menggunakan beberapa tokoh ini secara berkala. Jangan berhenti di 1-2 influencer saja.
3. Sesuaikan dengan Skala Promosi Produk
Dalam aktivitas marketing, penting untuk menentukan skala promosi yang akan dilaksanakan. Misalnya jika skala promosinya besar, Anda bisa menggunakan influencer macro atau mega. Tujuannya adalah untuk mendapat eksposur yang lebih besar dan menggebrak pasar.
Namun jika skala promosi masih kecil, akan lebih sesuai jika menggunakan influencer mikro yang lebih sesuai dengan budget. Anda bisa menggunakan Sociabuzz untuk mendapatkan rekomendasi influencer ini.
4. Reputasi Influencer
Penting untuk memilih tokoh yang mempunyai reputasi yang baik di bidangnya. Apapun jenis influencer nya, micro, atau macro, bekerjasama dengan figur dengan reputasi baik akan terasa lebih nyaman.
Misalnya saat Anda hanya melihat jumlah follower saja, namun sang public figur kerap bermasalah dengan hukum atau membuat kontroversi, ini akan berpengaruh pada produk dan reputasi brand.
Jadi, sangat Panda rekomendasikan untuk memilih public figure dengan reputasi baik dan mempunyai personal branding yang positif.
5. Mempunyai Engagement Tinggi
Engagement atau keterlibatan antara pemilik akun dengan followernya juga penting untuk kita cermai. Karena ini bisa menjadi tolak ukur efektifitas promosi yang Anda lakukan pada tokoh tersebut.
Misalnya saat influencer mikro mempunyai engagement rate yang tinggi, ini akan menjadi rekomendasi yang baik untuk promosi produk. Sebaliknya, selebriti dengan jumlah follower besar, tapi engagement sangat rendah, akan kurang menguntungkan.
Anda bisa membaca artikel Cara Mudah Cek Engagement Rate untuk mengetahui tingkat keterlibatan di sebuah akun.
6. Intensitas Update Konten
Karena kita akan berpromosi di akun mereka, penting untuk memastikan akun mereka aktif dalam membagikan konten, tapi intensitasnya juga tidak terlalu tinggi.
Intensitas yang terlalu tinggi, alias terlalu cepat posting, akan membuat konten promosi Anda mudah tenggelam dari halaman atas galeri si calon endorser. Artinya, follower harus scroll ke bawah untuk menemukan konten promosi Anda.
Sedangkan tokoh yang relatif jarang memposting konten, bisa jadi engagement nya juga menurun.
Cari tahu juga apakah influencer sering melakukan posting multi-channel atau di berbagai media sosial secara bersamaan. Jika iya, potensi calon audiens yang melihat akan semakin bertambah.
Anda juga bisa memantau konten sosmed secara berkala. Tujuannya untuk mengetahui siapa saja figur yang sedang viral atau banyak dibicarakan. Saat menemukan momen atau topik viral sebagai ajang promosi, Anda bisa gerak cepat bekerjasama sebelum kompetitor mendahului.
7. Ketahui Term of Service dan Siapkan Perjanjian Kerjasama
Yang tak kalah penting, setelah menetnukan dengan siapa Anda akan bekerjasama, ketahui Term of Service Mereka, dan siapkan perjanjian kerjasama yang jelas dengan influencer.
Dalam tahapan ini, Anda bisa menyebutkan klausul terperinci tentang hak dan kewajiban masing- masing pihak. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahpahaman yang berujung masalah hukum dan memastikan promosi bekerja sesuai brief.
Perjanjian Kerjasama ini sendiri biasanya dilakukan saat berkaitan dengan influencer premium karena budget yang besar dan juga rincian benefit yang bisa diperoleh. Sedangkan untuk endorser yang lebih sederhana, biasanya mereka akan menekankan brief (panduan singkat) saat akan melakukan promosi.
Dengan brief ini, mereka akan lebih mudah dalam membuat konten. Sehingga hasil akhir konten nanti akan sesuai dengan harapan pebisnis.
Anda juga bisa membaca panduan lebih lengkap ini di artikel Panda, Cara Cerdas Memilih Influencer Endorser yang Tepat untuk Bisnis.
Manfaat Menggunakan Jasa Influencer untuk Bisnis
Mengapa sih banyak pebisnis menggunakan jasa influencer dalam berpromosi? Tentu saja karena ada banyak manfaat yang bisa mereka peroleh. Antara lain adalah :
1. Membuat Produk Menjadi Pusat Perhatian
Influencer bekerja untuk membuat promosi Anda segera menjadi pusat perhatian. Caranya adalah dengan menggaet publik figur yang sedang viral saat ini.
Salah satu praktek penggunaan influencer terbaik pernah digunakan oleh Netflix Korea. Brand ini menggunakan sosok Neti Herawati atau yang populer dengan nama Bude Sumiyati. Berawal dari cuitan lucu di Twitter dan berkembang di Instagram, nama Bude Sumiyati kian populer dan followernya terus bertambah.
Kesempatan ini pun digunakan Netflix Korea untuk mempromosikan produk mereka Di akun Twitter Netflix Korea, video promosi ini berhasil ditonton lebih dari 300 ribu audiens.
Yang menarik disini, Bude Sumiyati bukan termasuk kategori influencer premium saat itu. Jadi, jangan berpikir kalau Anda harus menggunakan publik figur yang sudah sangat besar untuk bisa mencuri perhatian pasar.
2. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Promosi konvensional membutuhkan waktu lebih lama untuk meyakinkan calon konsumen. Namun saat publik figur yang melakukannya, kepercayaan konsumen akan dengan mudah dan cepat langsung terbentuk.
Alasannya, mereka mempunyai pengalaman dan keahlian di bidang tertentu, dengan bonus otoritas yang mereka miliki. Saat mereka menggunakan produk Anda, akan mudah untuk followernya mempercayai produk Anda.
Menurut studi Adweek, 53% konsumen perempuan melakukan pembelian produk setelah melihat postingan dari influencernya.
3. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
Sama seperti promosi berbayar lainnya, tujuan dari penggunaan jasa influencer adalah melebarkan jangkauan dan meningkatkan eksposur.
Terbukti, banyak brand yang menggunakan endorser yang tepat bisa mengalami peningkatkan follower dan inquiry.
Salah satu adalah brand Paco Rabanne Parfums yang menggaet Chez Rust, seorang model pria, untuk mempromosikan produk mereka melalui Instagram. Dampaknya, follower Instagram Paco Rabanne Parfums melesat 42.786%!
Artinya, saat influencer bisa menyajikan konten secara menarik dan informasi tentang produk Anda tersampaikan dengan baik, peluang menjangkau konsumen menjadi lebih mudah.
4. Mengoptimalkan Penjualan
Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda, maka potensi penambahan lead dan konversi akan semakin besar.
Ini terjadi sebagai rentetan efek dari pasokan eksposur yang masuk dari influencer. Eksposur yang besar mendatangkan audiens yang besar untuk masuk melihat produk Anda lebih dekat. Dan beberapa langkah lagi, mereka akan masuk sebagai pembeli di sales funnel Anda.
Hartiman, seorang pebisnis clothing asal Bandung, NOMI, percaya dengan dampak seorang influencer pada sebuah bisnis. Ia menyebut bahwa penjualan brand NOMI semakin meningkat setelah berkolaborasi dengan musisi Indie asal Jepang dan Indonesia.
Ia juga sukses membuka gerai di Jepang untuk berbagai produk clothing nya.
5. Menjalin Kedekatan dengan Konsumen
Menggunakan influencer juga bisa membangun kedekatan konsumen dengan brand. Untuk tujuan ini, Anda harus jeli memilih publik figur yang tepat sesuai target pasar Anda.
Trik yang bisa Anda pakai adalah menggunakan figur yang benar- benar menyukai produk Anda.
Perlu kita ketahui juga, influencer premium tidak selalu menjamin kesuksesan promosi karena adanya kemungkinan jumlah follower palsu. Sebaliknya, micro endorser tidak jarang menggunakan produk sebelum merekomendasikannya.
Hal sederhana seperti ini akan lebih menarik audiens karena terlihat ‘lebih nyata’ dan membangun kedekatan konsumen.Â
6. Lebih Mudah Balik Modal
Menggunakan jasa influencer dalam mempromosikan produk adalah investasi. Kabar baiknya, kemungkinan ROI (Return of Investment) cukup besar, alias lebih mudah balik modal.
Menurut studi Convince & Convert, potensi ROI menggunakan jasa influencer bisa 11 kali lebih besar dari iklan banner. Namun lagi- lagi, ini bisa Anda peroleh saat berhasil memilih publik figur yang tepat.
Kesimpulan
Influencer adalah orang- orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang- orang, terutama audiens setia mereka. Menggunakan jasa mereka akan berdampak positif untuk bisnis saat memilih figur dengan tepat dan cermat. Tentu saja, ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan.
Saat akan menggunakan strategi ini, pastikan Anda sudah mengenali jenis- jenis influencer, dan bagaimana cara memilih figur yang tepat agar mendapatkan keuntungan maksimal.
Semoga informasi tentang apa itu influencer ini bermanfaat untuk bisnis Anda. Selamat mencoba! 🙂