Home 9 Entrepreneurship 9 Apa itu Customer Lifetime Value ( CLV ) dan Mengapa Penting untuk Bisnis?

Apa itu Customer Lifetime Value ( CLV ) dan Mengapa Penting untuk Bisnis?

oleh | Entrepreneurship

Customer Lifetime Value, yang biasa disingkat CLV atau kadang CLTV adalah metrik penting dalam sebuah bisnis. Pebisnis perlu berhitung dan membuat keputusan tepat untuk bisa memperkirakan nilai dari pelanggan dalam bisnis.

Keputusan tepat dalam bisnis tentu harus berdasarkan data yang objektif. Misalnya saja untuk urusan analisa pelanggan, salah satu sumber datanya berasal dari CLV ini. Melalui CLV, pebisnis dapat menghitung lama waktu perkiraan untuk bisa balik modal hingga menghasilkan profit.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang apa itu CLV alias Customer Lifetime Value, Panda akan mengupasnya secara lengkap di artikel berikut ini.

Pengertian Customer Lifetime Value ( CLV )

Customer Lifetime Value ( CLV atau CLTV) adalah prediksi total nilai seorang pelanggan terhadap suatu perusahaan selama jangka waktu hubungan bisnis di antara keduanya. Singkatnya, ini adalah rata- rata total pendapat yang pebisnis harapkan dari pelanggan tersebut.

Dalam terjemahan singkat, customer lifetime value bermakna nilai seumur hidup pelanggan. Nilai “seumur hidup” ini bisa mempunyai angka yang berbeda- beda di setiap perusahaan dan ditentukan oleh banyak faktor. Mulai dari jenis produk yang perusahaan jual, serta bagaimana cara pelanggan mengonsumsinya.

Untuk lebih mudahnya, CLV adalah angka rata- rata yang customer belanjakan. Data CLV ini nantinya akan dibandingkan dengan proyeksi perkembangan bisnis. Jika nilainya tidak memenuhi angka yang diharapkan, perusahaan harus memperbaiki strateginya agar tidak kolaps.

Seorang customer yang sering membeli produk dari bisnis kita, ia akan mempunyai nilai CVL tinggi. Maka dari itu, jika sebuah bisnis ingin bertahan lama dan terus berkembang, ia harus mampu mempertahankan tipe customer loyal seperti ini.

Sebagai gambaran, perhatikan grafik berikut ini :

Grafik Customer Lifetime Value ( CLV )
  • Save
Graphic by : peeranalytics

Dalam banyak perusahaan, jumlah pelanggan dengan nilai CLV paling tinggi mempunyai persentase yang sama dengan jumlah pelanggan CLV paling rendah. Sedangkan pelanggan dengan nilai CLV medium biasanya paling mendominasi jumlahnya.

Untuk menjaga jenis customer CLV medium dan CLV tinggi ini, bisnis harus mampu mempertahankan pelanggan loyalnya. Perusahaan harus berhasil menjaga kepercayaan pelanggan dan membuat mereka senang untuk membeli lagi dari Anda.

Manfaat Menghitung Customer Lifetime Value (CLV)

Metrik CLV memuat data penting untuk evaluasi bisnis. Metrik ini akan mempermudah pemilik untuk menciptakan program terbaik sesuai dengan daya beli konsumen dan juga tingkat loyalitasnya.

Dari data metrik CLV ini, pebisnis nanti dapat memanfaatkannya untuk :

  • Memperkirakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakuisisi customer 
  • Membuat strategi promosi yang efektif
  • Mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan
  • Melakukan breakdown customer ke dalam kategori loyal untuk memberikan insentif atau reward yang meningkatkan kepuasan pelanggan tersebut
  • Menganalisa produk terlaris dari customer dengan nilai CLV tertinggi
  • Mengoptimalkan produk paling profitable
  • Menganalisa karakteristik dan demografi customer dengan nilai CLV tertinggi
Baca Juga :  Value Proposition : Pengertian, Contoh dan Cara Membuatnya

Pada akhirnya, dengan menggabungkan semua manfaat CLV di atas, pebisnis dapat melakukan evaluasi kekurangan pada bisnisnya, lalu membuat kebijakan terbaik untuk mengoptimalkan profit perusahaan.

Cara Menghitung Customer Lifetime Value

Agar bisa menghitung CLV, Anda perlu menghitung rata- rata nilai belanja pelanggan, dan mengalikan nya dengan tingkat frekuensi pembelian rata- rata untuk menentukan nilai dari pelanggan tersebut.

Selanjutnya, setelah menghitung umur rata- rata pelanggan, Anda bisa menggunakannya dengan nilai pelanggan untuk menentukan lifetime value- nya. Formula ini adalah rumus dasar dalam menghitung CLV.

Penjelasan dari rumus :

Rumus menghitung Customer Lifetime Value (CLV)
  • Save
Rumus dasar menghitung Customer Lifetime Value (CLV)/ via CleverTap
  • Average Value of Sale = Rata- rata nilai transaksi pelanggan
  • Number of Transaction = Jumlah transaksi dalam satu tahun
  • Retention Time Period = Waktu retensi, yaitu adalah durasi hubungan bisnis antara pelanggan dan perusahaan. 

Contohnya adalah berikut ini :

Hero mempunyai bisnis toko hadiah. Produk di tokonya ini berkisar antara Rp 75.000 – Rp 500.000. Pelanggan bernama Elok selalu membeli produk hadiah Rp 275.000 untuk klien nya dua kali dalam sebulan, selama tiga tahun.

Maka untuk menghitung Customer Lifetime Value pelanggan bernama Elok adalah :

CLV = Rata- rata nilai transaksi x Jumlah transaksi dalam satu tahun x Waktu Retensi
= Rp 275.000 x 24 x 3 = Rp 19.800.000

Dari contoh ini, maka CLV pelanggan bernama Elok ini adalah Rp 19.800.000 dalam bisnis Anda.

Sebagai catatan, angka CLV ini adalah sebuah prediksi dasar. Prediksi ini bisa Anda pertajam lagi dengan menambahkan faktor penunjang lainnya.

Misalnya saja, banyak perusahaan memodifikasi rumus dasar ini dengan menambahkan faktor penting lain, seperti margin keuntungan dan biaya retensi. Biaya retensi artinya biaya yang perusahaan keluarkan untuk mempertahankan pelanggan.

Untuk memodifikasi rumus dasar CLV, perusahaan harus mengidentifikasi lebih dulu sejauh mana kebutuhan analisa yang mereka butuhkan.

Baca Juga :  Di Balik Runtuhnya 7-Eleven di Indonesia, Pelajaran Apa yang Bisa Kita Ambil?

Cara Meningkatkan CLV

eConsultancy mengungkap bahwa tingkat konversi perusahaan untuk ke pelanggan yang sudah ada adalah 60-70%, sedangkan ke pelanggan baru sekitar 5-20%. Artinya, setiap pebisnis harus memaksimalkan basis pelanggan mereka yang miliki, dan tidak hanya fokus mencari pelanggan baru.

Kuncinya adalah dengan meningkatkan customer lifetime value ini. Dengan mempertahankan pelanggan loyal, bisnis bisa terus bertahan dan mengalami peningkatkan.

Bagaimana caranya?

Ada beberapa cara untuk meningkatkan CLV ini, yaitu :

1. Berinvestasi dalam Pengalaman Pelanggan

Pengalaman pelanggan ini terdiri dari hubungan antara perusahaan dan pelanggan. Termasuk di dalamnya adalah :

  • Excellent service
  • Penanganan komplain pelanggan
  • Kemudahan pemesanan dan informasi di berbagai channel pembelian (website, email, media sosial, dan yang lainnya)
  • Penggunaan produk
  • After sales service (layanan purna beli)

Meningkatkan pengalaman pelanggan ini termasuk ke dalam proses memantau, mendengarkan, dan membuat perubahan yang membuat pelanggan merasa nyaman, dihargai dan mendapatkan solusi atas kebutuhannya.

Memperhatikan hal- hal dasar ini akan membuat pelanggan cenderung menjadi customer loyal dalam jangka panjang.

2. Membuat Loyalty Program

Loyalty program atau program loyalitas adalah aktivitas untuk memberikan insentif kepada pelanggan loyal dengan memberikan diskon atau keuntungan lain sebagai reward. Misalnya saja sistem grading membership atau poin yang dapat ditukar dengan reward tertentu.

Loyalty program sejatinya memang bukan solusi terbaik agar pelanggan membeli lagi. Namun saat direncanakan dan dijalankan dengan baik, program loyalitas bisa memberikan hasil yang luar biasa.

3. Kenali Pelanggan Terbaik Anda

Dengan mengoptimalkan pengalaman pelanggan dan merancang loyalty program, Anda kini mengenali siapa saja yang masuk ke daftar pelanggan terbaik Anda.

Selanjutnya, Anda bisa menjaga hubungan baik dengan daftar pelanggan ini dan memberikan penawaran khusus untuk mengakui dan mempertahankan loyalitas mereka. Misalnya saja upgrade membership, diskon VIP atau ide layanan eksklusif lainnya.

4. Complaint Management yang Berkualitas

Seberapa baik bisnis Anda menangani keluhan pelanggan. Pernahkah Anda mendengar tentang komplain pelanggan yang berubah menjadi customer loyal karena merasa keluhannya ditangani dengan baik?

Ya, complaint management yang berkualitas bisa berkontribusi terhadap CLV. Dalam waktu retensi, komplain sering menjadi komponen yang tak bisa bisnis hindari.

Jika penanganan komplain buruk, pelanggan lama yang kecewa pasti akan dengan mudah beralih ke kompetitor. Sebaliknya, jika penanganan komplain baik, pelanggan akan tetap setia dengan Anda. Ini bukan hanya berlaku untuk pelanggan lama saja sebenarnya, tapi juga pelanggan baru.

Ulasan mengenai penanganan komplain juga pernah Panda ulas sebelumnya di artikel : Cara Menangani Komplain Pelanggan dengan Cerdas dan Tepat.

Baca Juga :  3 Cara Efektif Mengatasi dan Merespon Review Negatif

5. Optimalkan UpSell dan Cross Sell

Customer akan menyukai penawaran- penawaran unik dan inovatif dari brand langganan mereka. Terlebih jika penawaran unik ternyata bisa mengakomodir kebutuhan baru mereka.

Ada kalanya juga pelanggan hanya membeli produk yang sama terus karena malas mencoba atau bahkan tidak menyadarinya itu ada dalam bisnis Anda. Dengan membuat penawaran UpSelling dan Cross Selling, Anda dapat meningkatkan rata- rata transaksi dan nilai beli pelanggan Anda.

Kesimpulan

CLV atau Customer Lifetime Value adalah metrik penting dalam bisnis. Dengan melakukan tracking dan analisis CLV, ada banyak hal dalam bisnis yang bisa Anda optimalkan.

Anda akan mengenali berapa banyak pelanggan dengan CLV rendah, CLV medium, dan CLV tinggi. Jika CLV rendah terlalu mendominasi, ada banyak hal yang perlu Anda segera perbaiki.

Selain itu, jangan lupa untuk mempertahankan deretan pelanggan dengan CLV medium dan tinggi. Berikan treatment spesial kepada mereka untuk terus menjadi pelanggan setia Anda.

Sebagai penutup, Panda akan memberikan sedikit resume terkait artikel Pengertian Customer Lifetime Value (CLV) ini :

Apa yang dimaksud dengan Customer Lifetime Value (CLV)?

Customer Lifetime Value atau CLV adalah metrik untuk memprediksi total nilai seorang pelanggan terhadap suatu perusahaan selama jangka waktu hubungan bisnis di antara keduanya.

Bagaimana cara menghitung CLV?

Rumus dasar untuk menghitung CLV adalah rata- rata nilai belanja pelanggan dikalikan dengan tingkat frekuensi pembelian rata- rata selama setahun dikalikan waktu retensi. Perusahaan bisa memodifikasi rumus dasar ini dengan menambahkan faktor penting lain, seperti margin keuntungan dan biaya retensi.


Sudahkah Anda tahu berapa nilai CLV dari bisnis Anda sekarang?

Artikel Terkait :

Favorit Pembaca :

Mengenal Modus Penipuan Segitiga, Ciri-Ciri dan Cara Terhindar

Modus penipuan segitiga menjadi salah satu jenis penipuan yang sedang marak belakangan ini. Dalam prosesnya, penipuan ini melibatkan  tiga pihak yang sering kali tidak saling mengenal dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi korban.Pernahkah kamu mendengar...

7 Cara Ampuh Membuka Situs yang Diblokir, Berhasil Terbukti!

Membuka situs yang diblokir memang cukup tricky karena kamu perlu menerapkan beberapa tips yang work sesuai kebutuhan. Sebuah situs web sendiri diblokir oleh pihak tertentu karena berbagai alasan. Sebagai contoh, pemerintah, institusi pendidikan, kantor, dan bahkan...

Status Star Seller Hilang/ Dicabut? Ketahui Penyebabnya Disini

Secara tiba- tiba logo status Star Seller hilang alias dicabut? Panik nggak? Panik nggak? Wajar sih kalau Anda tiba- tiba panik. Pasalnya, Star Seller adalah salah satu properti yang berkontribusi penting terhadap reputasi seller di Shopee.Dengan mempunyai label...

Cara Mudah Import Ribuan Kontak dari File Excel ke Android

Punya ratusan atau bahkan ribuan kontak customer yang tersimpan rapi dan ingin di-import ke ponsel Android untuk kebutuhan campaign marketing? Duhhh…. Pasti kebayang dong betapa ribetnya kalau harus input kontak satu per satu ke smartphone Anda?Sebenarnya ada beberapa...

Cara Mengaktifkan Kartu SIM Terblokir agar Bisa Dipakai Lagi

Mendadak bingung saat menyadari kartu SIM terblokir? Well, reaksi yang wajar terjadi sebenarnya. Namun di sisi lain, kamu bisa mencoba berbagai cara untuk mengaktifkan kembali kartu yang terblokir.Ada beberapa alasan mengapa sebuah kartu SIM sampai terblokir. Yang...

Cara Melihat Kata Sandi atau Password yang Tersimpan di Browser

Mengetahui cara melihat password miliki sendiri sangat penting dan kita butuhkan. Biasanya kita sering memanfaatkan fitur 'remember my password' untuk mempermudah proses login di situs yang sering kita kunjungi. Namun, penggunaan fitur ini mempunyai kelemahan.Salah...

Artikel Terbaru :

15 Cara Menghindari Penipuan Online, Auto Lebih Waspada!

Agar terhindari dari tangan usil para penipu di dunia maya, penting sekali untuk mengetahui cara menghindari penipuan online. Seiring dengan kecanggihan teknologi, penipuan online memang semakin marak. Siapapun bisa menjadi korbannya saat lengah dan tak waspada.Modus...

Cara Menentukan Tone of Voice Brand yang Tepat dan Konsisten

Setelah memahami apa itu Tone of Voice, langkah penting selanjutnya adalah menentukan tone of voice dengan tepat. Bagi sebuah, ini akan menjadi langkah fundamental. Karena dengan tone of voice yang tepat, strategi marketing akan menjadi lebih terarah, konsisten dan...

Apa itu Kalkulator Uang TikTok dan Cara Gratis Menggunakan

Pernahkah kamu mendengar tentang kalkulator uang TikTok? Benarkah kalkulator ini bisa memperhitungkan seberapa besar peluang kita untuk cuan di TikTok? Kira- kira bagaimana cara kerjanya?Sebagai platform media sosial, TikTok lebih dari sekedar tempat untuk berbagi...

Tips Menghasilkan Uang dari TikTok Live Streaming dan Gift

Ada peluang besar untuk menghasilkan uang dari TikTok lewat live streaming dan hadiah virtual. Dua cara ini sayangnya dulu sempat menjadi kontroversi karena memancing netizen untuk melakukan hal di luar nalar demi uang dari TikTok.Namun tentu saja, hal ini sebenarnya...

Kelebihan dan Kekurangan Sistem COD Saat Belanja Online

Meski menjadi sangat populer, tak bisa dipungkiri bahwa ada kelebihan dan kekurangan COD dalam proses belanja online. Sampai saat ini, COD Cash on Delivery masih menjadi pro dan kontra. Di satu sisi sistem ini sangat memudahkan pembeli. Di sisi lain, bisa menjadi...

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap