Home 9 Keuangan 9 Panduan Reksadana : Pengertian, Jenis, Resiko & Cara Investasi Reksadana

Panduan Reksadana : Pengertian, Jenis, Resiko & Cara Investasi Reksadana

oleh | Keuangan

Jika bicara tentang investasi yang minim resiko dan cocok untuk pemula, reksadana adalah salah satunya. Berbeda dengan saham yang cenderung memberi return tinggi tapi sekaligus resiko lebih tinggi, reksa dana memang memberi return yang cenderung lebih rendah tapi terbilang stabil.

Dengan pertimbangan ini lah, reksa dana menjadi pilihan investasi favorit banyak orang. Terutama untuk pemula, reksadana juga menjadi pilihan investasi untuk mengasah jam terbang. Apakah kamu tertarik untuk mempelajari reksa dana lebih lanjut? Kali ini Panda akan menjadi sahabat baik yang mengulas jenis investasi ini secara lengkap.

Pengertian Reksadana

Dalam dunia investasi, reksadana adalah sebuah instrumen yang telah menjadi pilihan utama bagi banyak investor. Bukan tanpa alasan, selain bisa memulai dengan modal yang kecil, jenis investasi ini juga cenderung minim resiko daripada saham.

Reksadana adalah suatu bentuk investasi kolektif yang berhasil mengumpulkan dana dari berbagai investor, dan dikelola oleh para manajer investasi. Konsep dasar dari reksa dana adalah menciptakan peluang bagi individu dengan modal terbatas untuk dapat memiliki dan mengelola portofolio investasi yang terdiversifikasi secara efektif. Mulai dari  saham, obligasi, serta produk keuangan dan investasi lainnya.

Terkait dengan pengertian reksadana ini, ada tiga hal yang dapat kita cermati, yaitu : 

  • Pertama : ada dana individu yang dikelola.
  • Kedua : ada dana yang diinvestasikan dalam portofolio efek.
  • Ketiga : ada manajer investasi yang mengelola dana- dana tersebut dengan cerdik.

Jenis-Jenis Reksadana

Untuk berinvestasi dengan tepat, penting sekali untuk memahami jenis- jenis reksadana sejak awal. Pasalnya, setiap jenis memiliki karakteristik unik dan tujuan investasi yang berbeda. 

1. Reksadana Saham (Equity Funds)

Produk reksa dana saham adalah pilihan bagi mereka yang ingin meraih potensi keuntungan tinggi melalui investasi pada saham perusahaan. Meskipun cenderung memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi, instrumen saham dapat menjadi pilihan tepat untuk investor yang bersedia mengambil risiko demi pertumbuhan modal yang maksimal.

Dalam instrumen ini, manajer investasi akan menginvestasikan sekurang- kurangnya 80 persen ke dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Kendati resikonya tinggi, imbal hasil dari jenis reksa dana ini juga lebih tinggi dari reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.

Pilihan ini cocok untuk investor yang mengincar pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang.

2. Reksadana Obligasi/ Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Jika kamu mencari investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah, instrumen obligasi adalah opsi yang menarik. Dengan fokus pada obligasi dan instrumen pasar uang, reksadana ini memberikan pendapatan tetap dan keamanan investasi yang sebagian besar investor konservatif inginkan.

Dalam instrumen ini, manajer investasi akan menginvestasikan minimal 80 persen ke dalam bentuk efek utang atau obligasi. Tujuan dari investasi ini adalah menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Instrumen ini memiliki risiko lebih rendah dari reksadana saham, tapi lebih tinggi daripada reksadana pasar uang.

Baca Juga :  Apa itu Biaya Diskresioner, Contoh dan Mengapa Penting

3. Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksa dana Pasar Uang merupakan jenis reksadana yang penempatan dananya ada di instrumen pasar uang dan efek bersifat yang terbit dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, reksadana ini menempatkan dana dalam instrumen pasar uang yang cenderung memiliki tingkat risiko yang sangat rendah. Bersamaan dengan itu, imbal balik dari jenis investasi ini juga tergolong lebih kecil dari yang lainnya.

Instrumen ini paling cocok untuk investor yang mencari keamanan dan likuiditas tinggi dan mengincar pemeliharaan dana dalam jangka pendek. Contoh dari reksadana pasar uang antara lain deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

4. Reksadana Campuran (Discretionary Funds)

Sesuai dengan namanya, reksadana campuran adalah investasi reksadana yang mengalokasikan dana investastor dalam efek yang bersifat utang dan ekuitas. Artinya, reksadana ini memuat kombinasi antara instrumen saham dan obligasi dalam portofolio investasinya.

Untuk investor yang menginginkan keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan, reksadana campuran adalah solusi ideal. Portofolio gabungan antara saham dan obligasi memberikan diversifikasi yang seimbang, meminimalkan risiko sambil tetap memberikan potensi keuntungan.

Keuntungan dan Kelemahan Investasi Reksadana

Investasi dalam reksadana merupakan langkah cerdas untuk mengelola keuangan. Namun seperti halnya setiap jenis investasi, ada keuntungan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat. 

Keuntungan Investasi Reksadana

1. Diversifikasi Efektif

Reksadana memungkinkan investor memiliki sebagian kecil dari berbagai instrumen investasi. Diversifikasi efektif ini membantu mengurangi risiko dan memberikan eksposur pada berbagai kelas aset.

2. Manajemen Profesional

Dana di dalam reksadana dikelola oleh para ahli profesional atau manajer investasi, yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar keuangan. Keberadaan manajer investasi membantu mengoptimalkan kinerja portofolio dengan efektif.

3. Likuiditas Tinggi

Reksa dana diperdagangkan di pasar sekunder. Hal ini memungkinkan investor menjual atau membeli unit dengan mudah. Likuiditas tinggi memberikan fleksibilitas dalam mengelola sebuah investasi.

4. Akses bagi Investor dengan Modal Terbatas

Dalam reksa dana, modal tidak jadi kendala dalam berinvestasi. Investor dengan modal terbatas dapat mengakses portofolio investasi yang luas, bahkan dengan modal mulai dari Rp 100.000. Ini membuka peluang investasi yang sebelumnya sulit terjangkau oleh banyak orang.

Baca Juga :  Panduan Memahami Arti Bullish dan Bearish di Pasar Saham

Kelemahan Investasi Reksadana

1. Biaya Manajemen

Produk investasi reksadana umumnya tidak gratis. Ada biaya manajemen yang harus investor bayarkan kepada manajer investasi untuk jasanya. Namun kabar baiknya, investasi ini kini semakin mudah karena kehadiran aplikasi investasi saham dan reksadana dengan biaya manajemen yang murah, bahkan bisa gratis.

2. Ketergantungan pada Kinerja Manajer

Keberhasilan investasi instrumen ini sangat tergantung pada keterampilan dan keputusan manajer investasi. Jika manajer tidak konsisten dalam menghasilkan hasil yang baik, dapat mempengaruhi kinerja pertumbuhan dana investor.

3. Risiko Pasar

Seperti semua investasi, reksa dana juga rentan terhadap fluktuasi pasar. Faktor ekonomi global, peristiwa politik, dan kondisi pasar dapat mempengaruhi nilai investasi.

4. Resiko Likuiditas

Risiko likuiditas bisa terjadi saat sebagian besar investor melakukan penjualan kembali (redemption). Dalam situasi ini, investor akan kesulitan menarik dana mereka. Untuk mengurangi dampak resiko ini, penting sekali untuk investor melakukan diversifikasi portofolio investasi.

Cara Kerja Investasi Reksa dana

Investasi dalam reksadana melibatkan proses yang terorganisir dan melibatkan beberapa pihak untuk menciptakan pengalaman investasi yang efisien.

1. Pengelolaan Dana oleh Manajer Investasi

Manajer investasi adalah otak di balik kinerja reksa dana. Mereka melakukan analisis pasar, memilih instrumen investasi, dan mengelola portofolio sesuai dengan tujuan dan kebijakan investasi reksa dana. Keputusan manajer investasi mempengaruhi kinerja dan keberhasilan reksadana.

2. Akumulasi Dana dari Investor

Investor individu atau institusional yang berminat untuk berinvestasi dalam reksa dana menyumbangkan dana mereka. Dana dari satu investor akan bergabung dengan dana dari investor lain untuk membentuk portofolio investasi yang lebih besar.

3. Pembentukan Unit Penyertaan

Dana yang dikumpulkan dari investor dibagi menjadi unit-unit kecil yang bernama”unit penyertaan”. Setiap investor memegang jumlah unit sesuai dengan besaran kontribusi dana mereka. Harga per unit ditentukan oleh nilai total portofolio investasi dibagi dengan jumlah unit.

4. Penerbitan dan Pembelian Unit

Investor dapat membeli unit reksadana sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Pada saat pembelian, investor akan mendapatkan unit penyertaan dengan harga yang berlaku pada saat itu. Penerbitan dan pembelian unit dapat investor lakukan melalui distributor atau agen reksa dana.

5. Penempatan Dana dalam Instrumen Investasi

Manajer investasi menempatkan dana yang terkumpul ke dalam berbagai instrumen investasi sesuai dengan kebijakan investasi reksadana. Ini bisa mencakup saham, obligasi, atau instrumen pasar uang, tergantung pada jenis reksa dana.

6. Pendapatan dan Keuntungan

Selama portofolio investasi menghasilkan pendapatan, pemegang unit dan investor bisa mendapatkan pendapatan dan keuntungan sesuai dengan jumlah unit masing-masing investor. Hal ini bisa berupa seperti bunga dari obligasi atau dividen dari saham.

Baca Juga :  6 Jenis Investasi Terbaik Generasi Milenial untuk Masa Depan Lebih Cerah

7. Perdagangan di Pasar Sekunder

Unit reksa dana dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan begitu, hal ini memungkinkan investor menjual atau membeli unit dari atau kepada investor lain. Harga unit pada pasar sekunder biasanya bergantung pada permintaan dan penawaran dari para investor.

8. Penarikan Investasi dan Penutupan Instrumen

Investor dapat menarik investasinya dengan menjual unit reksadana kembali ke perusahaan manajemen investasi. Jika terjadi penutupan reksadana, investor akan menerima pembayaran sesuai dengan nilai likuidasi unit pada saat penutupan.

Cara Investasi Reksadana

Investasi dalam reksadana adalah keputusan cerdas untuk mengelola keuangan. Namun, bagaimana investor bisa memulai proses investasi ini dengan langkah-langkah yang tepat? Berikut tips dari Panda :

1. Tentukan Tujuan dan Profil Risiko Anda :Profil risiko dan tujuan akan membantu menentukan jenis reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan investor.

2. Pelajari Jenis-Jenis Reksadana : Kenali berbagai jenis reksa dana, termasuk saham, obligasi, campuran, pasar uang, dan pendapatan tetap.

3. Pilih Manajer Investasi yang Terpercaya : Periksa rekam jejak dan kredibilitas manajer investasi dari reksadana yang Anda pertimbangkan.

4. Tentukan Jumlah Investasi : Mulailah dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. 

5. Pilih Distributor atau Agen Reksa dana : Pastikan bahwa mereka terdaftar dan dalam pengawasan otoritas yang berwenang.

6. Buka Rekening Efek : Rekening efek memungkinkan investor melakukan transaksi pembelian dan penjualan unit reksa dana.

7. Pilih Reksa dana yang Sesuai : Tentukan jenis reksa dana terbaik yang sesuai dengan profil resiko Anda. Tinjau juga prospektus reksa dana untuk memahami lebih lanjut tentang tujuan investasi, kebijakan investasi, dan biaya-biaya yang terkait.

8. Monitor dan Evaluasi Portofolio : Evaluasi secara berkala apakah portofolio masih sesuai dengan tujuan atau membutuhkan penyesuaian.

Untuk mendalaminya lebih lanjut, kamu juga bisa membaca artikel Panda yang mengulas Cara Investasi Reksadana 

Kesimpulan

Dalam investasi, reksadana adalah pilihan yang cerdas bagi para investor yang menginginkan diversifikasi, profesionalisme manajemen, dan kemudahan likuiditas. Meskipun terdapat beberapa risiko yang menjadi pertimbangan, reksa dana menawarkan akses mudah ke pasar keuangan dan peluang investasi yang sebelumnya sulit investor jangkau.

Dengan pemahaman yang baik tentang jenis-jenis reksa dana, cara kerja, serta profil risiko dan tujuan investasi, investor dapat memulai perjalanan mereka menuju portofolio investasi yang sukses dan berkelanjutan. Jadi, sudah siapkah Anda berinvestasi? Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait :

Favorit Pembaca :

Mengenal Modus Penipuan Segitiga, Ciri-Ciri dan Cara Terhindar

Modus penipuan segitiga menjadi salah satu jenis penipuan yang sedang marak belakangan ini. Dalam prosesnya, penipuan ini melibatkan  tiga pihak yang sering kali tidak saling mengenal dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi korban.Pernahkah kamu mendengar...

7 Cara Ampuh Membuka Situs yang Diblokir, Berhasil Terbukti!

Membuka situs yang diblokir memang cukup tricky karena kamu perlu menerapkan beberapa tips yang work sesuai kebutuhan. Sebuah situs web sendiri diblokir oleh pihak tertentu karena berbagai alasan. Sebagai contoh, pemerintah, institusi pendidikan, kantor, dan bahkan...

Status Star Seller Hilang/ Dicabut? Ketahui Penyebabnya Disini

Secara tiba- tiba logo status Star Seller hilang alias dicabut? Panik nggak? Panik nggak? Wajar sih kalau Anda tiba- tiba panik. Pasalnya, Star Seller adalah salah satu properti yang berkontribusi penting terhadap reputasi seller di Shopee.Dengan mempunyai label...

Cara Mudah Import Ribuan Kontak dari File Excel ke Android

Punya ratusan atau bahkan ribuan kontak customer yang tersimpan rapi dan ingin di-import ke ponsel Android untuk kebutuhan campaign marketing? Duhhh…. Pasti kebayang dong betapa ribetnya kalau harus input kontak satu per satu ke smartphone Anda?Sebenarnya ada beberapa...

Cara Mengaktifkan Kartu SIM Terblokir agar Bisa Dipakai Lagi

Mendadak bingung saat menyadari kartu SIM terblokir? Well, reaksi yang wajar terjadi sebenarnya. Namun di sisi lain, kamu bisa mencoba berbagai cara untuk mengaktifkan kembali kartu yang terblokir.Ada beberapa alasan mengapa sebuah kartu SIM sampai terblokir. Yang...

Cara Melihat Kata Sandi atau Password yang Tersimpan di Browser

Mengetahui cara melihat password miliki sendiri sangat penting dan kita butuhkan. Biasanya kita sering memanfaatkan fitur 'remember my password' untuk mempermudah proses login di situs yang sering kita kunjungi. Namun, penggunaan fitur ini mempunyai kelemahan.Salah...

Artikel Terbaru :

15 Cara Menghindari Penipuan Online, Auto Lebih Waspada!

Agar terhindari dari tangan usil para penipu di dunia maya, penting sekali untuk mengetahui cara menghindari penipuan online. Seiring dengan kecanggihan teknologi, penipuan online memang semakin marak. Siapapun bisa menjadi korbannya saat lengah dan tak waspada.Modus...

Cara Menentukan Tone of Voice Brand yang Tepat dan Konsisten

Setelah memahami apa itu Tone of Voice, langkah penting selanjutnya adalah menentukan tone of voice dengan tepat. Bagi sebuah, ini akan menjadi langkah fundamental. Karena dengan tone of voice yang tepat, strategi marketing akan menjadi lebih terarah, konsisten dan...

Apa itu Kalkulator Uang TikTok dan Cara Gratis Menggunakan

Pernahkah kamu mendengar tentang kalkulator uang TikTok? Benarkah kalkulator ini bisa memperhitungkan seberapa besar peluang kita untuk cuan di TikTok? Kira- kira bagaimana cara kerjanya?Sebagai platform media sosial, TikTok lebih dari sekedar tempat untuk berbagi...

Tips Menghasilkan Uang dari TikTok Live Streaming dan Gift

Ada peluang besar untuk menghasilkan uang dari TikTok lewat live streaming dan hadiah virtual. Dua cara ini sayangnya dulu sempat menjadi kontroversi karena memancing netizen untuk melakukan hal di luar nalar demi uang dari TikTok.Namun tentu saja, hal ini sebenarnya...

Kelebihan dan Kekurangan Sistem COD Saat Belanja Online

Meski menjadi sangat populer, tak bisa dipungkiri bahwa ada kelebihan dan kekurangan COD dalam proses belanja online. Sampai saat ini, COD Cash on Delivery masih menjadi pro dan kontra. Di satu sisi sistem ini sangat memudahkan pembeli. Di sisi lain, bisa menjadi...

0 Shares
Share via
Copy link
Powered by Social Snap