Apa itu Propagasi Domain dan Cara Mempercepat Proses Propagasi DNS

Apa itu Propagasi Domain dan Cara Mempercepat Proses Propagasi DNS

Propagasi Domain/ DNS merupakan salah satu proses yang terjadi saat Anda menghubungkan domain ke hosting. Jika ini adalah pengalaman pertama, mungkin Anda bingung saat hosting sudah aktif dan domain sudah terdaftar, tapi tidak bisa terhubung.

Jangan panik. Ini normal terjadi karena propagasi DNS.

Nah, di artikel ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang pengertian propagasi domain, cara mengecek, dan cara mempercepat proses propagasi. Dengan begitu, domain bisa segera live dan diakses oleh banyak orang.

Apa itu Propagasi Domain?

Pengertian dari Propagasi Domain/ DNS adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan sebuah domain ke server hosting. Langkah ini diperlukan untuk menyamakan informasi DNS ke semua server yang tersebar di sejumlah lokasi. Melalui proses penghubungan ini, nantinya domain dapat berfungsi dengan benar dan stabil.

Selama proses propagasi berlangsung, pemilik website dan pengunjung tidak akan bisa mengakses website tersebut. Bahkan saat website merupakan migrasi dari server lain, akses menuju website juga belum bisa dilakukan sampai proses propagasi selesai.

Berapa Lama Propagasi Domain/ DNS Berlangsung?

Lama waktu yang diperlukan untuk propagasi ini bisa sangat bervariasi. Mulai dari hitungan menit, jam, hingga hari.

Pada umumnya, propagasi domain berlangsung 1*24 jam. Tapi ada juga yang mencapai 1*48 jam. Cepat lambatnya proses ini bisa terjadi karena beberapa faktor yang akan kita bahas di segmen selanjutnya di bawah 🙂

Apa Saja yang Mempengaruhi Lama Proses Propagasi DNS?

Ada beberapa hal yang mempengaruhi cepat lambatnya waktu propagasi. Hal ini antara lain : 

1. ISP (Internet Service Provider)

Lama propagasi DNS bisa terjadi karena faktor provider internet. Pasalnya, ISP harus memperbarui DNS mereka saat Anda mengakses server hosting yang baru.

Kendalanya, ISP kadang menggunakan cache memori yang besar. Hal ini menyebabkan proses refresh jaringan internet atau update DNS menjadi sangat lama dan berimbas ke propagasi DNS menjadi ikut lama.

2. Perubahan DNS Cache

Pada propagasi DNS, seluruh DNS perlu memperbarui informasi domain baru. Biasanya informasi domain ini tersimpan dalam cache.

Cache DNS mempermudah pencarian domain agar saat pengunjung mengakses sebuah website, informasi domain sudah tersedia dalam cache. Saat ada domain yang mengarah ke IP address baru, maka DNS cache harus turut memperbarui informasi dengan alamat baru.

Inilah yang membuat propagasi domain membutuhkan waktu yang lebih lama.

3. Perubahan Informasi WHOIS

WHOIS merupakan tool yang memuat identitas pemilik domain, seperti nama, alamat no telepon, administratif, email dan kontak teknis lainnya.

Saat baru membeli domain, Whois akan mengupdate informasi pemilik domain ke dalam database yang mereka miliki. Hal ini juga turut mempengaruhi lama propagasi berlangsung.

4. Registrar Domain

Domain Registrar adalah perusahaan yang mengelola pemesanan nama domain internet. Nah, registrar juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya propagasi dns.

Domain- domain yang bersifat internasional atau TLD (Top Level Domain) seperti .COM, .NET, atau .ORG, cenderung mempunyai proses propagasi yang lebih cepat. Sedangkan domain lokal atau ccTLD propagasinya cenderung lebih lambat.

Cara Cek Propagasi DNS

Alih- alih hanya menunggu, sebenarnya kita juga bisa cek status propagasi DNS. Bagaimana caranya?

Berikut adalah beberapa cara untuk cek propagasi DNS :

1. Menggunakan Alat Propagasi DNS

Ada beberapa alat yang bisa membantu pengecekan propagasi DNS, seperti DNSChecker atau ViewDNS.

Misalnya kita akan menggunakan DNS Checker untuk cek propagasi domain, berikut adalah langkah- langkahnya :

  1. Buka situs https://dnschecker.org/ 
  2. Masukkan alamat domain di kolom DNS Check, lalu tab ‘Search’
  3. Hasil status checking DNS Propagasi akan terlihat seperti berikut ini :
DNS Checker untuk Mempercepat Proses Propagasi Domain

Anda bisa melihat daftar lokasi server domain Anda di seluruh dunia, lookup result dan status propagasi domain. Jika sudah centang semua, artinya proses propagasi domain berhasil dan selesai.

2. Menggunakan Command Prompt

Cara selanjutnya cek propagasi DNS adalah menggunakan command prompt. Berikut langkah- langkahnya :

  1. Login ke cPanel terlebih dulu untuk mengetahui IP hosting. Anda bisa mengakses cPanel dengan login ke client area hosting atau langsung ke link cPanel website.
  2. Informasi tentang IP hosting biasanya tersedia di area sebelah kanan dashboard cPanel.
    Cek IP Address Hosting
  3. Simpan informasi tentang IP tadi.
  4. Klik tombol Windows+R, lalu ketik ‘cmd’ untuk membuka aplikasi command prompt atau cmd.
  5. Ketik ‘ping namadomain.com’, lalu Enter.

Jika IP dari respon tersebut sama seperti IP hosting di cPanel artinya domain telah terdaftar dengan benar.

Cara Mempercepat Propagasi Domain/ DNS

Jika Anda merasa propagasi domain tak kunjung selesai, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencoba mempercepat proses propagasi DNS. Berikut adalah langkah- langkahnya :

1. Refresh Browser

Cara pertama untuk mempercepat propagasi DNS adalah dengan cara merefresh browser beberapa kali. Anda bisa menggunakan shortcut CTRL+F% secara bersamaan untuk mempercepat refresh halaman browser.

Jika cara ini masih belum berhasil, cobalah langkah selanjutnya.

2. Menghapus Cache Browser

Langkah selanjutnya yang bisa Anda coba adalah dengan menghapus cache browser. Seperti kita ketahui, cache membuat browser menampilkan halaman website yang belum terupdate.

Untuk itu, dengan membersihkan cache tersimpan, kita bisa mengakses informasi baru dari sebuah website. Untuk membersihkan cache, Anda bisa menekan tombol shortcut CTRL + Shift + Delete, lalu pilih ‘Clear Data’.

Setelah itu, restart browser dan coba akses domain kembali.

3. Matikan ISP Sementara

Seperti yang Panda jelaskan di atas, ISP juga menjadi salah satu kendala yang membuat propagasi DNS menjadi lebih lama.

Untuk memastikan ini terjadi karena masalah ISP, cobalah untuk mematikan koneksi internet Anda dan beralih ke koneksi yang berbeda. Atau bisa juga, mengakses domain dari device lain atau meminta bantuan orang lain.

Jika berhasil mengaksesnya, artinya koneksi ISP yang bermasalah.

Sebagai solusi, cobalah untuk restart koneksi internet. Hal ini bisa kita lakukan sebagai upaya untuk mempercepat proses refresh jaringan internet ISP. Jika masih belum berhasil, cobalah menghubungi tim teknis dari provider internet Anda.

4. Mengatur TTL (Time to Live) DNS

TTL atau Time to Live merupakan waktu yang nameserver butuhkan untuk melakukan pembaruan DNS. Anda bisa mengatur waktu TTL agar lebih cepat untuk setiap record DNS.

Pengaturan ini sendiri dapat Anda akses di bagian DNS Management dari cPanel. Setelah mengaksesnya, cobalah untuk mengganti nilai TTL menjadi lebih kecil dari angka default 14400. Misalnya mengubahnya menjadi 7200. Setelah itu, pilih ‘Simpan’.

5. Melakukan Flush DNS

Seperti yang pernah Panda ulas di artikel sebelumnya, Flush DNS adalah sebuah perintah yang bisa kita gunakan untuk memperbarui cache DNS client. Dalam proses ini, cache DNS akan menyesuaikan informasi dari perubahan yang terjadi pada sebuah domain, nameserver, dan data terbaru lainnya.

Propagasi DNS Anda mungkin telah selesai, tapi Anda belum berhasil mengaksesnya karena ada cache DNS lama yang masih tertinggal. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk proses flush DNS ini.

Untuk pengguna Windows, Anda bisa mengikuti tutorial berikut ini :

  1. Akses Command Prompt dari menu Run dengan cara tekan tombol Windows + R dari keyboard.
  2. Ketik teks cmd, dan tekan OK atau Enter.
  3. Saat tampilan Command Prompt muncul, buat perintah flush DNS dengan mengetik ‘ipconfig /flushdns’, lalu tekan Enter.
  4. Saat proses flush DNS berhasil, Anda akan membaca pesan ‘Successfully flushed the DNS Resolver Cache’.

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca artikel Panda sebelumnya : Apa itu Flush DNS? Bagaimana Cara Tercepat Melakukannya?.

Kesimpulan

Itu tadi penjelasan lengkap tentang apa itu propagasi domain dan bagaimana cara mempercepat proses propagasi DNS. Jika Anda baru saja membeli domain dan sudah merasa menghubungkan domain ke server dengan tepat tapi masih belum bisa diakses, ini mungkin terjadi karena propagasi DNS ini.

Umumnya, proses propagasi ini bisa memakan waktu 24-48 jam. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya proses ini. Misalnya saja kendala pada ISP, perubahan informasi WHOIS, faktor DNS cache dan tentu saja, registrar domain.

Jika setelah tenggat waktu normal propagasi belum kunjungi usai, cobalah untuk melakukan pengecekan status propagasi di situs referensi di atas. Selanjutnya, Anda bisa melakukan beberapa upaya di atas untuk mempercepat proses propagasi DNS ini.

Jika deretan tindakan di atas masih belum berhasil, cobalah untuk menghubungi tim support layanan hosting untuk mendapatkan bantuan teknis.

Selamat mencoba!

Apa itu TLD (Top Level Domain) : Pengertian, Jenis TLD dan Kegunaan

Apa itu TLD (Top Level Domain) : Pengertian, Jenis TLD dan Kegunaan

Saat memikirkan tentang website profesional, pemilihan TLD (Top Level Domain) pasti tak luput dari pertimbangan. Penggunaan TLD semata bukan karena gengsi saja, tapi sekaligus upaya untuk membangun branding secara online. Ini lah langkah awal penting dalam digital marketing.

TLD sendiri merupakan bagian akhir dari sebuah domain. Seperti .com pada pandagila.com dan .go.id pada web kemendikbud.co.id. Penggunaan ekstensi ini tentu disesuaikan dengan tujuan dan fungsi masing- masing website.

Nah, kali ini Panda akan secara lengkap mengulas tentang apa itu TLD, jenis dan kegunaannya. Yuk kita simak bersama- sama!

Apa itu TLD (Top Level Domain)?

TLD Top Level Domain

Pengertian dari Top Level Domain (TLD) adalah bagian akhir nama domain yang terletak usai tanda titik atau “dot” terakhir pada domain. Karena top-level domain ini berada di bagian akhir nama domain, ini kita kenal juga dengan nama domain suffix.

Seperti yang pernah Panda ulas sebelumnya tentang apa itu domain, nama domain ini sendiri dibagi menjadi tiga level :

  • Subdomain (Third-level domain), merupakan bagian alamat website yang letaknya di bagian depan atau kiri.
  • Second-level domain (SLD), yang merupakan nama dari domain itu sendiri, letaknya di bagian tengah.
  • Top level domain, merupakan ekstensi dari domain yang letaknya di bagian akhir atau paling kanan nama domain.

Sebagai gambaran, coba perhatikan berikut ini :

TLD, SLD dan 3LD dalam domain

TLD sendiri terdiri dari dua kategori yang berbeda, yaitu Country-Specific Top Level Domain dan General Top Level Domain.

General TLD merupakan ekstensi domain yang umum tanpa identifikasi lokasi. Sedangkan Country-Specific TLD adalah domain yang menampilkan identitas negara dan mengidentifikasikan bahwa konten ditujukan untuk masyarakat dari negara tersebut.

The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) sudah merilis lebih dari 2000 TLD sejak tahun 2014. Jumlah ini akan semakin bertambah seiring meningkatnya penggunaan website yang semakin bervariasi.

Untuk melihat daftar lengkap TLD yang pernah ada, Anda dapat mengunjungi website Internet Assigned Number Authority (IANA). IANA Merupakan salah satu cabang ICANN yang bekerja menghubungkan TLD dengan IP Address.

Fungsi dan Kegunaan TLD

Secara umum, domain berfungsi sebagai identitas website. Untuk memperkuat identitas tersebut, penting untuk pebisnis memilih TLD yang tepat. Pasalnya, secara tidak langsung TLD bisa menggambarkan tentang fungsi dan tujuan sebuah website.

Misalnya saja penggunaan domain .edu yang menggambarkan bahwa website adalah milik institusi pendidikan. Atau domain .go.id yang menggambarkan situs milik pemerintah Indonesia.

Dari sekian banyak pilihan, TLD paling populer adalah .com. Ekstensi domain ini telah digunakan lebih dari 40% dari banyak domain yang terdaftar di internet.

Mengenal Jenis- jenis TLD (Top Level Domain)

Hal- hal yang harus dilakukan setelah membeli domain baru

Saat menjalankan bisnis secara online, penting sekali untuk memilih ekstensi domain yang tepat sesuai dengan bisnis yang sedang kita jalankan. Jenis- jenis TLD pun sebenarnya cukup beragam, seperti gTLD, ccTLD, NgTLD, sTLD, dan lain sebagainya.

Kendati begitu, setidaknya ada empat jenis TLD yang paling populer dan sering digunakan :

1. Generic Top Level Domain (gTLD)

Seperti namanya, gTLD adalah jenis TLD yang sangat umum dan siapa saja bisa menggunakannya. Berikut adalah beberapa contoh TLD yang populer :

  • .com : untuk website komersil dan bisa untuk berbagai tujuan.
  • .org : untuk organisasi.
  • .net : untuk jaringan (network), namun juga bisa digunakan perusahaan online hingga project pribadi..
  • .bix : untuk bisnis.
  • .info : untuk situs terkait informasi.
  • .edu : untuk lembaga pendidikan.
  • .co : untuk sebuah perusahaan.
  • .biz : untuk nama perusahaan.

Selain gTLD yang sudah umum di atas, ada juga gTLD khusus yang sifatnya lebih fleksibel. Ekstensi ini bisa berupa merek atau produk terkenal, seperti :

  • .google
  • .android
  • .basketball
  • .motorcycle

2. Country Code TopLevel Domain (ccTLD)

Country Code TLD adalah jenis TLD yang mencantumkan kode ISO lokasi atau wilayah pada domainnya. Kode ISO ini sendiri merupakan kode dua huruf yang menjadi identitas dari suatu negara atau wilayah.

Beberapa ccTLD ini antara lain :

  • .cn China
  • .de Jerman
  • .eu Uni Eropa
  • .es Spanyol
  • .fr Prancis
  • .in India
  • .id Indonesia
  • .jp Jepang
  • .us Amerika Serikat
  • .uk Inggris

Penggunaan jenis TLD ini cocok jika Anda ingin menargetkan audiens spesifik dari negara tertentu. Misalnya saat target Audiens Anda hanya berasal dari Indonesia, maka Anda bisa menggunakan domain .id.

3. Sponsored Top-Level Domain (sTLD)

sTLD adalah jenis generic top-level domain yang kerap digunakan oleh organisasi privat atau khusus. User biasanya ingin mendaftarkan situsnya menggunakan TLD ini karena terikat dengan aturan tertentu.

Contoh dari sTLD ini antara lain :

  • .gov  – untuk situs pemerintahan AS
  • .edu  – untuk institusi pendidikan
  • .mil  – untuk militer AS
  • .int  – untuk tujuan yang terkait dengan organisasi perjanjian internasional
  • .mobi  – untuk website produk dan jasa mobile
  • .jobs  – untuk perusahaan atau organisasi hukum
  • .tel  – untuk situs web layanan komunikasi internet
  • .travel – untuk situs perjalanan/ travel
  • .post  – untuk situs layanan pos
  • .asia  – untuk website yang berada di wilayah Asia-Pasifik

4. Infrastructure Top-level Domain

Infrastructure Top-level Domain saat ini hanya terdiri dari satu ekstensi domain saja, yaitu ARPA. ARPA (Address and Routing Parameter Area) adalah domain yang IANA sediakan untuk IETF ( Internet Engineering Task Force) dengan tujuan mengelola isu teknis infrastruktur.

Karena sangat teknis, hanya website tertentu saja lah yang menggunakan ekstensi .arpa untuk situs mereka.

Cara Memilih Ekstensi Domain yang Tepat untuk Website

Secara ringkas, TLD atau Top Level Domain adalah akhiran dari sebuah nama domain. Setiap TLD bisa mengidentifikasi tujuan dari situs, dan bahkan lokasi geografisnya.

Setelah mengenal apa itu TLD dan juga jenis- jenisnya, menentukan ekstensi domain yang tepat untuk website menjadi lebih mudah. Kendati begitu, ada beberapa tips tambahan yang perlu Anda terapkan saat memilih nama domain yang tepat.

Setidaknya ada 13 tips yang bisa Anda terapkan untuk memilih nama yang tepat untuk website Anda. Anda dapat membacanya di artikel Panda : 13+ Tips Memilih Nama Domain yang Baik & Tepat untuk Website.

Semoga bermanfaat ya!

Cara Banding dan Lapor Google DMCA atas Pelanggaran Hak Cipta Konten

Cara Banding dan Lapor Google DMCA atas Pelanggaran Hak Cipta Konten

Lapor konten copas ke Google DMCA adalah jalan ninja untuk mengatasi blogger nakal yang gemar copas konten milik orang lain tanpa ijin dan atribusi kredit (tautan konten asli).

Yang paling bikin jengkel, kadang blog copas ini malah nangkring di posisi atas mesin pencari. Gonduk sekali rasanya, ya?

Wajar saja jika sebagai pemilik konten pertama kita akan mencak- mencak. Pasalnya, menulis artikel tidak semudah copas dan publish. Kita membutuhkan waktu untuk riset konten, merangkum dari beberapa sumber, dan pada akhirnya membutuhkan waktu hingga berjam- jam lamanya untuk merampungkan satu artikel.

Dan saat mendapati jerih payah kita dalam menerbitkan artikel dengan seenak jidatnya dicopas tanpa atribut penulis asli, hal ini memang sangat menyakitkan.

Jangan khawatir, Anda bisa memberikan pelajaran berharga untuk blogger composer ini dengan mencoba melaporkannya ke Google DMCA.

Apa itu Google DMCA?

DMCA (Digital Millennium Copyright Act) merupakan hukum hak cipta yang diciptakan dengan tujuan melindungi konten website dan blog dari para pencuri konten, alias copaser.

Saat menemukan konten yang melanggar, pemilik konten berhak melaporkan konten dari website tersebut ke DMCA sesuai dengan ketentuan dari DMCA. Saat laporan diterima dan penyelidikan berhasil, maka Google akan menindak tegas pelaku pencurian konten tersebut.

Tindakan apa saja yang mungkin Google ambil? Salah satunya adalah menghapus index dari website yang dilaporkan tersebut di hasil pencarian mereka. Akibatnya, website akan mengalami kehilangan trafik dari konten yang melanggar hak cipta tersebut.

Cara Melaporkan Blog Copas ke Google DMCA

Pencurian konten dengan cara copas tanpa edit akan sangat merugikan pemilik asli konten. Sebelum melaporkan konten copas, Anda mungkin bisa bermediasi dengan menghubungi pemilik blog agar mencantumkan link asli konten atau menghapus konten. Namun jika mediasi tidak tercapai dan ingin melapor ke DMCA, berikut adalah langkah- langkah yang perlu Anda tempuh :

1. Kunjungi DMCA Notice 

Kunjungi laman DMCA Notice untuk mulai membuat laporan pelanggaran copyright. Pilih ‘Create New Notice’ atau ‘Buat Pemberitahuan Baru’.

DMCA Notice untuk memantau laporan

2. Masukkan Informasi Kontak

Langkah selanjutnya, Anda perlu mengisikan informasi kontak sesuai dengan kotak isian yang tersedia. Hal ini meliputi : 

  • Nama Depan
  • Nama Belakang
  • Company Name (nama website/blog)
  • Copyright Holder (Pilih Self untuk melaporkan atas nama diri sendiri)
  • Email Address (alamat email)
  • Country/Region (negara/ Indonesia).
Mengisi informasi kontak DMCA

Centang bagian konfirmasi untuk menyatakan bahwa kita adalah pemilik konten yang sah.

Di pilihan Apakah pengiriman berhubungan dengan streaming tidak sah dari live streaming yang akan datang? *” biarkan tetap default (Tidak). Kecuali jika Anda ingin melaporkan konten atau event tidak resmi di masa mendatang.

3. Identifikasi dan Jelaskan  Detail Masalah Anda

Di bagian “Identifikasi dan uraikan karya berhak cipta: *”, jelaskan secara rinci tentang pelanggaran konten yang ingin Anda laporkan. Dengan begitu, Anda bisa meyakinkan pihak Google bahwa konten Anda benar- benar telah disalin tanpa ijin.

Anda bisa melihat contohnya di bawah ini :

Membuat penjelasan uraian masalah

4. Informasikan Tautan

Masukkan tautan blog copas atas pelanggaran hak cipta konten

Ada dua jenis tautan yang akan Anda informasikan. Yang pertama merupakan tautan asli dari website kita, untuk di kotak bagian pertama.

Dan yang kedua adalah tautan blog/a rtikel yang melakukan pelanggaran hak cipta, di bagian kotak “Lokasi materi yang melanggar: *”

5. Centang Pernyataan

Setelah semua informasi di atas lengkap, centang semua item di “Pernyataan Tersumpah”.

6. Tanda Tangani dan Kirimkan

Tandatangani dan Kirimkan Laporan

Di bagian terakhir, tandatangani dengan mencantumkan nama dan tanggal pengiriman laporan. Centang captcha ‘Saya bukan robot’, dan klik ‘Kirim’.


Selanjutnya, Anda bisa melihat status laporan Anda di bagian Dashboard Penghapusan di laman utama lapor DMCA Notice tadi.

Melaporkan Akun Adsense dari Artikel Copaser

Selain melaporkan ke DMCA, pemilik konten asi juga bisa melaporkan akun Adsense copaser ke Google. Tidak jarang para blogger melakukannya lantaran beranggapan si pemilik blog mendapatkan pundi- pundi dari konten hasil kerja keras orang lain.

Hal ini tentu dirasa tidak adil untuk para blogger pemilik konten asli. Bagaimana cara melaporkannya?

Ikuti langkah- langkah berikut ini :

  • Buka laman Laporan Pelanggaran Kebijakan Adsense.
  • Isi informasi identitas diri, seperti nama dan alamat email, serta apakah Anda publisher Google Adsense, pengiklan Google Ads, atau tidak keduanya. Untuk dua pilihan pertama, Anda perlu memasukan ID publisher atau ID pengiklan.
  • Informasikan tautan laman artikel yang melakukan pelanggaran dan jenis media tempat pelanggaran.
  • Di bagian Pelanggaran, centang item yang mengindikasikan pelanggaran copyright konten.
  • Centang juga item ‘Situs TIdak Mematuhi Kebijakan’ dan juga ‘Pelanggaran Lainnya’. Lengkapi juga dengan uraian pelanggaran seperti saat lapor DMCA tadi.
  • Terakhir, pilih ‘Kirim’
Melaporkan blog copas ke Google Adsense

Mengajukan Banding DMCA

Bagaimana jika yang terjadi kebalikannya? Kita tidak copas artikel mentah- mentah, tapi ada yang melaporkan konten kita ke DMCA? Mungkinkah ini terjadi?

Well, kasus demikian juga pernah terjadi. Jika Anda tidak melakukan pencurian konten, tapi dilaporkan oleh oknum, Anda bisa mengajukan banding terhadap gugatan DMCA ini.

Bagaimana caranya?

Setidaknya ada dua metode yang bisa Anda gunakan :

1. Merespon Banding via Email

Saat mendapat gugatan DMCA tentang pelanggaran hak cipta konten, Anda akan mendapat pemberitahuan ke email resmi website. Jika Anda yakin bahwa konten terlapor adalah legal dan orisinil, Anda bisa mengajukan banding dengan mengklik link DMCA Counter Notification.

Lakukan klarifikasi sesegera mungkin terhadap laporan DMCA tersebut agar Google segera meneliti pengajuan banding Anda.

Email dari DMCA Removal

2. Banding via Support Google

Opsi kedua, Anda bisa langsung mengunjungi laman counter notice support Google, dan pilih DMCA Counter Notification. Lengkapi beberapa informasi yang dibutuhkan Google, seperti negara domisili, nama, nama perusahaan, alamat email, dan sebagainya.

Selanjutnya, isi dan centang satu dari beberapa opsi tersedia yang berkaitan dengan alasan permintaan pemulihan konten. Dalam contoh ini, misalnya Anda adalah pemilik konten asli.

Lengkapi laporan Anda dengan mengisi detail informasi untuk memperkuat permintaan Anda. Setelah itu centang ‘Sworn Statement’/Sumpah Pernyataan, tandatangan digital, lalu klik tombol ‘Submit’ atau ‘Kirim’.

Cara Mengajukan Banding Laporan DMCA

Berapa Lama DMCA Memproses Laporan Kita?

Saat kita melaporkan blog copas atas pelanggaran hak cipta konten, DMCA biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-7 hari untuk memprosesnya. Jika setelah dua hari belum ada informasi apa- apa, bersabarlah menunggu.

Selain itu, jangan lupa kalau kita juga bisa melihat status laporan kita di DMCA Notice. Dengan begitu kita bisa memantau progres dari laporan kita.

Kesimpulan

Lapor DMCA adalah salah satu solusi untuk kita yang sering terganggu dengan adanya tangan- tangan jahil yang suka copas konten sembarangan. Dengan melapor ke DMCA, setidaknya para kreator asli bisa memberikan efek jera terhadap para copaser.

Dari sisi webmaster dan blogger, yuk kita lebih aware untuk tidak sembarangan copas artikel bulat- bulat. Memang benar pasti ada sumber referensi, tapi tentu saja tidak asal tempel semua konten asli ke website kita.

Bahkan untuk menghasilkan satu artikel utuh yang menghasilkan informasi kredibel, kita seringkali membutuhkan beberapa sumber terpercaya. Menulis dari berbagai sumber, melakukan penyuntingan dan memperbarui informasi dengan gaya bahasa kita tentu akan menghasilkan artikel yang lebih berkualitas.

Semoga bermanfaat!

5 Rekomendasi Cloud Hosting Indonesia Terbaik Harga Terjangkau

5 Rekomendasi Cloud Hosting Indonesia Terbaik Harga Terjangkau

Cloud Hosting Indonesia terbaik adalah jawaban untuk para pemilik website yang ingin mempunyai website cepat dengan performa stabil mengandalkan provider hosting Indonesia. Saat memilih cloud hosting terbaik untuk bisnis Anda, penting juga untuk mempertimbangkan aspek legal bisnis Anda. Jika Anda perlu mengatur LLC, Panda sarankan untuk membaca legalzoom llc review.

Review ini memberikan informasi detail tentang layanan pembentukan LLC oleh LegalZoom, yang bisa menjadi langkah pertama penting dalam membangun bisnis online Anda. Selalu ingat, setiap aspek bisnis Anda penting, termasuk memilih cloud hosting dan memastikan bisnis Anda mengikuti hukum yang berlaku.

Cloud hosting mengandalkan cloud server yang tidak hanya mengandalkan satu server saja. Saat terjadi masalah di satu server, server lain di jaringan siap menopang dan membuat situs kita tetap aman. Hal yang berbeda saat menggunakan shared hosting.

Apa itu Cloud Hosting?

Cloud Hosting adalah jenis layanan hosting yang menggunakan beberapa server untuk menyeimbangkan load dan mengoptimalkan jam kerja server (uptime). Dalam definisi yang sederhana, cloud hosting adalah teknologi hosting yang menggabungkan beberapa server untuk berjalan seperti satu server utuh.

Hal ini berbeda dengan jenis hosting yang menggunakan server tunggal. Konsep hosting dalam Cloud Server ini menggunakan teknologi gabungan beberapa resource server terpusat yang kita kenal dengan sebutan Cluster. 

Cara Kerja Cloud Hosting

Seperti yang sempat Panda sebutkan, Cloud Hosting bekerja dengan teknologi Cluster yang menggabungkan beberapa resource secara terpusat. Beberapa server ini berada di hosting untuk saling mendukung dalam melakukan serangkaian tugas atau program.

Saat salah satu server bermasalah, server lain yang aktif akan mengambil alih tugas server di dalam melayani permintaan (request) website. Perilaku yang sama berlaku saat salah satu server mengalami overload. Server lain dalam cluster akan menopang server dalam menangani permintaan dari website.

Artinya, Cloud Hosting ini bekerja dengan pendekatan distribusi. Setiap permintaan website akan didistribusikan ke beberapa lokasi, sehingga masalah downtime bisa dicegah saat server cluster terganggu.

Sederhananya, kita bisa menyebut prinsip kerja Cloud Hosting ini adalah gotong royong antar server. Tujuannya adalah agar performa website optimal dengan cara meningkatkan uptime dan menangani permintaan dengan cepat.

Hal ini berbeda dengan server shared hosting yang bekerja secara individu, dan cenderung berebut resource.

10 Cloud Hosting Terbaik Indonesia

Ada banyak pilihan Cloud Hosting dari provider hosting terbaik di Indonesia. Masing- masing mempunyai keunggulan tersendiri dan penawaran yang menggoda untuk calon pengguna baru mereka.

Jika saat ini Anda sedang mencari rekomendasi cloud hosting terbaik Indonesia, Anda bisa menemukannya dalam salah satu referensi berikut :

1. Cloud Hosting – Niagahoster

Niagahoster, cloud hosting terbaik Indonesia

Niagahoster dikenal sebagai salah satu sesepuh di dunia per hostingan Indonesia. Dan tentu saja, mereka juga menawarkan Cloud Hosting sebagai salah satu paket hosting andalan mereka.

Cloud Hosting Niagahoster mempunyai resource besar layaknya VPS Hosting yang memungkinkan website pengguna bisa diakses oleh jutaan pengunjung. Niagahoster juga menawarkan pengaturan teknis yang mudah dengan fitur andalan di hosting mereka. Termasuk diantaranya Auto Installer, WordPress Staging, Litespeed Web Server, dan WP Accelerator.

Niagahoster juga menjamin akses website akan menjadi jauh lebih cepat dengan jaminan uptime sebesar 99%. Mereka juga menawarkan garansi hosting selama 30 hari. Jika tidak puas dengan layanan dan performa mereka, Anda bisa meminta uang kembali dalam tenggat waktu garansi.

Masalah keamanan tidak perlu diragukan lagi. Niagahoster menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari serangan malware, DDoS, dan hacker.


Fitur Utama & Keunggulan :

  • Panel Kontrol yang mudah digunakan layaknya cPanel
  • Litespeed Web Server dan WP Accelerator
  • Gratis Pendaftaran Domain
  • Backup Data Harian
  • Garansi Uang Kembali 30 Hari Tanpa Syarat
  • Bandwidth Unlimited dan Gratis SSL/ TLS
  • Garansi Uptime hingga 99.9%
  • Dukungan Teknis Profesional 24 jam
  • Multiple PHP Version

Informasi Harga & Diskon :

Harga mulai RP 150.000/ bulan (include diskon). Diskon 40% untuk Paket Basic dan hingga 75% untuk Paket Premium + Tambahan diskon 5% dengan kupon pandaxniaga 

2. idCloudHost

Promo diskon hosting idCloudhost

Sedari awal IdCloudHost mengklaim diri mereka sebagai hosting dengan spesialisasi di cloud server. Namun idCloudHost bukan hanya melayani cloud hosting saja, tapi juga Dedicated Server dan VPS.

idCloudHost menawarkan paket hosting berbasis cloud dengan harga relatif terjangkau yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan resource, RAM, dan CPU. Bahkan bisa dibilang, penawaran idCloudHost adalah yang paling murah, dengan tetap memberikan garansi server yang handal, serta garansi uptime 99.9%.

Untuk menggaransi kecepatan website, idCloudHost menggunakan web server Optimized SSD, serta Litespeed. Layanan cloud dari idCloudHost juga memberikan kemudahan dalam mengelola akun hosting dengan fitur andalan mereka. Seperti cPanel, Softaculous dan Databases System.

Fitur Utama & Keunggulan :

  • Ada banyak pilihan paket yang bisa menjangkau berbagai skala bisnis, mulai dari UKM & Personal, hingga Corporate & harga paket hosting menjadi lebih terjangkau.
  • Web server menggunakan Optimized SSD dan Litespeed untuk performa website yang cepat dan stabil.
  • SpamExpert Pro Mail Protection untuk proteksi email perusahaan.
  • Teknologi Cloud Power sehingga resource RAM dan CPU Core bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Free domain dan SSL/ TLS.
  • Dukungan teknis 24 jam.
  • Garansi uang kembali.

Informasi Harga & Diskon :

Harga mulai Rp 15.000/bulan untuk Paket Starter.

3. Dewaweb

Cloud Hosting Indonesia Terbaik

Dewaweb juga menjadi provider selanjutnya yang menyajikan paket hosting cloud berkualitas dengan harga relatif terjangkau. Harga dari paket hosting cloud ini mulai dari Rp 20.000/bulan.

Dewaweb menggunakan web server LiteSpeed Enterprise yang terbukti 40x lebih cepat dari Apache web server. Dengan jenis server ini, website bisa menangani volume trafik yang sangat tinggi.

Dewaweb juga mempunyai module caching canggih dari Litespeed cache serta teknologi caching database Redis DB Caching untuk meningkatkan kecepatan website. Dalam teknologi storage, Dewaweb cloud sudah menggunakan teknologi storage NVMe SSD yang lebih cepat 5x dari SSD disk generasi sebelumnya.

Untuk memanjakan penggunanya, Dewaweb juga memberikan domain gratis selamanya dan gratis SSL grade A.

Fitur Utama & Keunggulan :

  • Unlimited database, emails, IOPS, inodes dan bandwidth
  • Gratis domain selamanya
  • Layanan pelanggan 24 jam
  • Penggunaan teknologi canggih dengan Litespeed Enterprise, Litespeed cache, Redis DB Caching, dan NVMe SSD.
  • Fitur keamanan tingkat tinggi dengan premium Anti DDoS Protection, Imunify360, dsb.
  • Cloud Backup otomatis

Informasi Harga & Diskon :

Harga mulai Rp 20.000/bulan untuk Paket Scout

4. Hostinger – Cloud Hosting

Cloud Hosting Hostinger

Paket Cloud Hosting di Hostinger tersedia untuk kapasitas RAM mulai dari 3GB dan bandwidth unlimited untuk setiap paket cloud hosting. Dengan penawaran mulai dari harga Rp 150.000, hosting cloud dari Hosting menawarkan performa website yang lebih cepat, lebih powerful dan dedicated. Mereka juga berani menggaransi uptime 99.9%.

Untuk teknologi, Cloud Hosting Hostinger menggunakan cloudlinux dengan LVE container. Masing- masing container mempunyai batasan resource untuk memastikan bahwa hosting selalu aman setiap saat, sekalipun salah satu akun mengalami serangan DDoS.

Hostinger juga menggunakan cache terintegrasi sehingga website menjadi lebih cepat dengan cache manager bawaan. Dengan teknologi ini, Anda bisa mengatasi masalah website lambat sehingga website lebih optimal di hasil pencarian.

Fitur Utama & Keunggulan :

  • Garansi uptime 99.9%.
  • Powerful Control Panel yang canggih untuk mengelola server secara efisien.
  • Dedicated IP & Resource.
  • Cache Terintegrasi.
  • Top-level Data Backup harian otomatis.
  • Setup mudah dan cepat
  • Garansi 30 hari uang kembali.
  • Gratis domain, SSL, dan CDN.
  • Unlimited database.

Informasi Harga & Diskon :

Harga mulai RP 150.000 (sudah termasuk diskon).

5. Jagoan Hosting

Cloud Hosting Jagoan Hosting

Jagoan Hosting menawarkan hosting cloud dalam format Cloud VPS dan unlimited hosting. Hosting mereka tergolong yang paling murah diantara provider yang lainnya.

Unlimited Hosting dimulai dari harga Rp 15.000/bulan untuk 1 website sederhana dan minimal pembelian 3 tahun. Sedangkan Cloud VPS start di harga Rp 80.000 untuk CPU 1 core dan memory 2GB.

Jagoan Hosting sendiri sudah berpengalaman selama 13 tahun di industri hosting. Hosting mereka cukup tangguh dalam hal kecepatan, dan keamanan. Yang menarik, website mereka mempunyai knowledge base yang cukup lengkap dengan hal- hal seputar hosting.

Fitur Utama dan Keunggulan :

  • Jaminan uptime 99.9%
  • Garansi uang kembali 30 hari
  • Teknologi server Supermicro dan Intel Xeon
  • Dukungan Litespeed Web Server Enterprise untuk menyajikan prose sdata yang lebih cepat
  • Dukungan teknis 24 jam
  • Teknologi Cloudlinux Premium untuk optimasi pembagian resource yang adil ke semua customer.
  • Teknologi ramah lingkungan menggunakan power supply dengan lisensi 80 Plus Platinum

Informasi Harga dan Diskon :

Harga mulai Rp 10.000/bulan (sudah termasuk diskon).

Kesimpulan

Itu dia beberapa rekomendasi cloud hosting Indonesia terbaik. Menggunakan cloud hosting diharapkan bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengoptimalkan performa website. Pasalnya, cloud hosting menggunakan beberapa server untuk menyeimbangkan load dan mengoptimalkan jam kerja server.

Dengan pilihan rekomendasi ini, semoga lebih mudah untuk Anda menentukan mana provider cloud hosting yang sesuai kebutuhan. Tentu saja sambil tetap mempertimbangkan fitur, harga, dan kualitas dari masing- masing provider.

Apa itu Mixed Content dan Cara Ampuh Mengatasinya

Apa itu Mixed Content dan Cara Ampuh Mengatasinya

Mixed content atau konten campuran sering terjadi saat kita hijrah dari http atau https dalam pemasangan SSL/ TLS. Namun, ini juga bisa terjadi karena faktor lainnya juga. Yang pasti, masalah mixed content harus segera kita atasi.

Karena jika tidak, mixed content ini akan sangat mengganggu pengguna yang mengakses website kita. Ada sebagian konten yang tidak bisa diakses dan tidak menggunakan protokol yang seharusnya.

Nah di artikel ini, Panda akan mengulas secara khusus apa itu mixed content dan bagaimana cara mengatasi permasalahan ini. Semoga bermanfaat!

Apa itu Mixed Content?

Mixed Content adalah sebuah kondisi dimana sebuah halaman website yang secure (menggunakan protokol HTTPS), tapi didalamnya masih terdapat resource yang masih menggunakan protokol non-secure atau HTTP. Resource ini baik file javascript, CSS, atau file gambar yang non secure.

Contoh sederhananya saat kita baru memasang SSL dan migrasi dari HTTP ke HTTPS. Alamat website kita sudah berubah ke https://domain.com, namun ternyata sebagian sumber daya masih beralamatkan http, seperti http://domain.com/images/file-gambar.jpg.

Contoh mixed content

Nah, dua jenis konten beda protokol ini akan menimbulkan masalah di website. Karena konten jenis pertama akan dikirim melalui protokol yang aman, dan protokol kedua dikirim lewat protokol tidak aman dan tidak dienkripsi.

Konten campuran yang muncul karena faktor protokol HTTP ini bisa memunculkan resiko keamanan yang tidak terduga untuk para pengunjung website maupun website itu sendiri. Secara garis besar, kehadiran masalah ini bisa melemahkan keamanan dan user experience.

Selain itu, para web browser juga tentunya akan memproteksi pengguna mereka dari website yang punya masalah keamanan. Mereka akan menandai dengan label non-secure saat masalah mixed content ini belum teratasi. Bahkan sejak Desember 2019, Chrome mengumumkan bahwa mereka akan memblokir website dengan mixed content ini.

Jenis- jenis Mixed Content

Dalam Mixed Content ini kita mengenal setidaknya dua jenis kategori :

1. Passive Mixed Content

Passive Mixed Content adalah sebuah konten yang tidak melakukan interaksi lebih dengan halaman website. Kategori konten campuran pasif ini terdiri dari gambar, video, serta materi audio yang membuat resource lain tidak bisa melakukan interaksi secara lebih di halaman website.

Jadi jangan heran jika display gambar tidak muncul atau thumbnail rusak karena efek dari mixed content ini.

Passive mixed content ini tidak terlalu mengganggu dan mengakibatkan resiko yang tidak terduga lebih rendah. Kendati begitu, passive mixed content ini juga bisa menimbulkan ancaman keamanan di website.

2. Active Mixed Content

Kebalikannya dari konten campuran pasif, Active Mixed Content ini aktif berinteraksi dengan halaman website secara keseluruhan. Yang termasuk ke dalam konten campuran aktif ini antara lain skrip, iframe, stylesheet, resource flash, serta kode- kode lain yang bisa diunduh dan dieksekusi langsung oleh browser.

Komponen tersebut merupakan sumber daya vital untuk website. Pihak yang tidak bertanggung jawab punya kemungkinan untuk melakukan hampir semua hal di halaman website. Kerusakan yang diakibatkan juga akan lebih besar dari passive mixed content.

Kejadian yang bisa terjadi karena active mixed content ini misalnya mengubah isi konten menjadi sangat berbeda dengan aslinya, pencurian kata sandi, akses masuk, pencurian cookie pengguna, atau membuat redirect ke situs lain.

Browser biasanya akan memblokir tipe active mixed content ini untuk melindungi keamanan pengguna karena resikonya cukup besar.

Mengecek Mixed Content di Website

Meskipun website tidak diblokir oleh browser, Andab isa melakukan pengecekan apakah di website masih ada mixed content atau tidak. Ada dua tool yang bisa Anda gunakan disini, yaitu JitBit SSL Checker dan plugin WordPress, Really Simple SSL.

Jitbit - SSL Scanner

JitBit SSL Checker memungkinkan Anda untuk memindai hingga 400 halaman di website untuk mengetahui apakah ada masalah SSL, seperti Mixed Content. Tapi ingat, jika halaman Anda sangat banyak, itu artinya ada sebagian yang tidak terscan oleh tool ini.

Sedangkan Really Simple SSL adalah plugin yang bisa menangani masalah migrasi SSL dan memperbaiki masalah mixed content. Really Simple SSL juga akan Panda ulas kembali di segmen di bawah, sebagai salah satu rekomendasi solusi mengatasi mixed content.

Cara Mengatasi Masalah Mixed Content di Website WordPress

Sudah pasang SSL tapi masih ditandai sebagai non secure karena mixed content? Bagaimana cara mengatasinya?

Tidak perlu panik, karena ada dua cara ampuh yang bisa membantu Anda mengatasi mixed content ini untuk pengguna WordPress.

1. Plugin Really Simple SSL

Seperti yang sempat Panda singgung di atas, Plugin Really SSL bisa membantu mengatasi masalah mixed content. Plugin ini mempunyai fitur yang mendeteksi semua resource yang ditandai sebagai mixed content, dan mengubahnya menjadi resource yang secure.

Cara memperbaiki mixed content dengan plugin ini :

  • Install dan aktifkan plugin Really Simple SSL.
  • Masuk ke bagian Setting, aktifkan Mixed Content Fixer.
Mengatasi mixed content dengan plugin Really Simple SSL

Setelah beberapa saat, coba periksa kembali website Anda dan refresh ulang lewat browser.

2. SSL Insecure Content Fixer

SSL Insecure Content Fixer adalah plugin alternatif Really Simple SSL yang bisa memperbaiki masalah mixed content.

Sama seperti Really Simple SSL, Anda hanya tinggal menginstal dan mengaktifkan plugin ini. Setelah plugin terinstal, masuk ke bagian pengaturan > Fix insecure content , dan pilih Simple.

SSL Insecure Content Fixer

Anda juga bisa memilih pengaturan yang dirasa lebih sesuai. Namun untuk banyak developer, pengaturan Simple ini bekerja dengan baik untuk mengatasi masalah konten campuran.

3. Masalah Mixed Content Belum Hilang? Gunakan Plugin Better Search and Replace

Pada umumnya, Anda hanya cukup menggunakan salah satu dari dua plugin di atas. Banyak webmaster memilih Plugin Really Simple SSL, karena plugin tunggal ini juga membantu dalam konfigurasi SSL di awal.

Namun, bagaimana jika masalah mixed content masih saja muncul?

Ini artinya, ada beberapa url yang perlu Anda ganti dari http ke https. Anda bisa mencoba membuka laman web yang ditandai non-secure oleh Google Chrome, lalu lihat Sumber Halaman atau tekan CTRL+U.

Selanjutnya, tekan CTRL+F, dan lakukan pencarian untuk src=”http (Hanya satu kutipan di depan). Pastikan Anda tidak menemukan sumber daya dengan protokol HTTP ini. Namun jika menemukannya, Anda perlu memperbaiki sumber daya tersebut di database dengan HTTPS.

Nah, rasanya akan merepotkan untuk melakukan pengecekan di database dan menggantinya satu per satu, ya?

Terutama jika penemuan Anda ini cukup banyak. Sebagai solusinya, Anda bisa menggunakan plugin Better Search and Replace :

  • Instal dan Aktifkan plugin Better Search and Replace
  • Buat backup dari website lebih dulu, ini penting sebagai langkah antisipasi jika ada masalah
  • Masuk ke bagian pengaturan plugin, ke tab Search/Replace
  • Di field Search, masukkan URL website Anda dengan protokol http
  • Di field Replace, masukkan URL website Anda dengan protokol https
  • Pilih semua tabel di database dengan Ctrl+A
  • Centang opsi Run as Dry Run. Opsi ini memastikan kesalahan apapun tidak merusak situs Anda dan bisa diperbaiki sebelumnya
  • Terakhir, tap pilihan Run Search/Replace
Better & Search Replace Plugin

Tunggu sampai proses selesai dan voila, Anda berhasil mengatasi masalah mixed content di website Anda secara keseluruhan.

Kesimpulan

Karena termasuk memulai di angkatan lawas (jaman SSL belum begitu bergaung), website Panda sendiri dulu sekali pernah mengalami masalah mixed content ini. Dan masalah masih muncul meskipun sudah menggunakan Plugin Really Simple SSL.

Akhirnya, sebagai pamungkas mengatasi masalah ini, plugin Better Search and Replace berhasil mengatasi masalah mixed content. Dan, plugin ini masih WORK sampai sekarang untuk mengatasi masalah konten campuran.

Jadi saat Anda mengalami masalah konten campuran ini, baik itu dari peringatan browser, atau display gambar error karena mixed content, langkah- langkah di atas sangat membantu dalam memperbaiki masalah tersebut.

Itu tadi pembahasan Panda tentang apa itu mixed content (konten campuran) dan langkah ampuh mengatasinya. Semoga bermanfaat ya!

Mengenal Redirect & Jenis- jenisnya dalam Website

Mengenal Redirect & Jenis- jenisnya dalam Website

Redirect atau pengalihan merupakan salah satu tindakan yang cukup familiar untuk para webmaster. Tindakan ini sering webmaster gunakan saat perlu melakukan pengalihan dari satu alamat ke alamat yang lain.

Dalam definisi dari bahasa Inggris sendiri, redirect berarti “mengalihkan jurusan”. Sebagai webmaster, mungkin Anda pernah ingin mengubah alamat website atau URL karena alasan tertentu?

Jika iya, artinya Anda sudah pernah melakukan setting redirect ini. Pengalihan ini bisa dilakukan dari satu halaman ke halaman lain, baik dalam satu website atau ke website lainnya. Pengalihan juga bisa bersifat sementara karena halaman sedang dalam proses maintenance, dan bisa juga secara permanen.

Artikel Panda kali akan mengulas tentang apa itu redirect secara general dalam hal website dan SEO. Mari kita simak bersama!

Apa itu Redirect?

Pengertian dari Redirect (Pengalihan) adalah teknik yang digunakan untuk mengarahkan pengunjung website ke alamat URL yang berbeda dari tujuan awal. Saat sebuah alamat di-setting untuk redirection, maka orang yang mengklik ke URL asli tersebut akan beralih ke halaman yang berbeda sesuai dengan setting redirection tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu, website Anda mungkin tumbuh menjadi lebih kompleks. Ada beberapa perubahan yang mendorong Anda membuat pengalihan ini. Misalnya saja keputusan untuk menghapus beberapa halaman, penyederhanaan struktur URL, beralih domain tanpa mengubah isinya sama sekali, dan lain sebagainya.

Alih- alih membuat pengunjung mendapatkan pesan error 401, mengarahkan mereka ke halaman pengalihan tentu opsi yang lebih baik. Tentunya dengan pertimbangan halaman pengalihan ini cukup mengakomodir apa yang pelanggan cari.

Alasan dan Manfaat Melakukan Redirect

Ilustrasi redirect website

Seperti yang Panda ungkapkan sebelumnya, ada beberapa alasan mengapa webmaster memutuskan melakukan pengalihan. Berikut adalah alasan dan manfaat melakukan redirect :

1. Nama Domain Serupa

Ini kerap dilakukan oleh brand- brand besar untuk melindungi pengunjung mereka. Contoh kasusnya, pengunjung mungkin saja salah mengetikkan url website. Misalnya seharusnya facebook.com, tapi mengetik facbook.com.

Dengan sigap Facebook membuat pengalihan situs facbook.com ke domain facebook.com untuk memastikan pengunjung masuk ke laman web yang tepat.  Pengunjung tidak akan salah arah.

Kasus lain yang sering terjadi adalah membeli ekstensi domain yang berbeda dan membuat pengalihan ke salah satu ekstensi domain tujuan. Misalnya saja alamat example.net dan example.id, dibuat redirect ke satu domain seperti example.com.

Contoh kasus yang kedua biasanya bertujuan untuk ‘mencadangkan’ domain TLD yang menjadi aset bisnis, sekaligus menghindari oknum yang bisa memanfaatkan domain serupa ini untuk hal yang tidak bertanggungjawab.

2. Pemilik Website Pindah Domain Baru

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mengalihkan website mereka ke domain baru :

  • Rebranding nama domain (Mengubah nama domain sepenuhnya)
  • Memindahkan halaman masing- masing ke domain baru.
  • Menggabungkan dua situs sekaligus.

Dengan pengalihan ini, tautan masuk ke website dengan URL yang kadaluarsa bisa dikirim ke lokasi yang benar. Tautan ini mungkin berasal dari situs lain yang belum menyadari tentang adanya perubahan atau bookmark yang tersimpan oleh pengguna di browser mereka.

Hal ini juga berlaku di mesin pencari. Tautan yang lawas kemungkinan masih tersimpan di crawling mereka dan bisa menyajikannya di hasil pencarian pengguna. Dengan menggunakan pengalihan permanen ke URL baru, pemilik website tidak akan kehilangan pengunjung.

3. Membuat URL Menjadi Lebih Pendek

Salah satu fungsi utama layanan redirect URL adalah untuk mempersingkat URL itu sendiri. Seringkali aplikasi web menyertakan kueri besar yang mewakili hierarki data, struktur perintah, jalur transaksi dan informasi sehingga menghasilkan URL yang panjang.

Dengan melakukan setting redirect, pengguna akan beralih dari URL yang panjang ke URL yang lebih ringkas dan sederhana.

4. Perubahan URL

Terkadang pemilik website juga melakukan pengalihan URL halaman meskipun isinya tetap sama. Pengalihan ini bisa dipicu karena pemilik website salah/ typo dalam menyusun kata- kata di URL nya.

Contoh nya saja, Panda pernah melakukan redirect dari alamat https://pandagila.com/memperecpat-loading-website/  ke https://pandagila.com/mempercepat-loading-website/.

URL alamat pertama terjadi typo dan Panda ingin memperbaikinya. Dengan begitu, pengunjung yang sebelumnya sudah bookmark URL tersebut, akan tetap masuk ke halaman yang sama yang sudah Panda perbaiki.

5. Penargetan Perangkat dan Geolokasi

Marketer juga kerap melakukan pengalihan untuk tujuan penargetan, yaitu penargetan perangkat dan gelokasi. Penargetan perangkat berguna untuk menangani klien dari perangkat seluler.

Dalam hal ini, ada dua pendekatan untuk melayani pengguna seluler, yaitu membuat web responsif atau mengalihkan ke versi situs web seluler. Untuk opsi kedua, pengguna dari perangkat seluler akan diteruskan secara otomatis ke konten seluler yang sesuai.

Sedangkan dalam penargetan geo, tujuannya adalah menawarkan konten yang dilokalkan dan secara otomatis meneruskan pengunjung ke versi lokal dari URL yang diminta. Pengalihan ini biasanya bermanfaat untuk situs web yang menargetkan audiens di lebih dari satu lokasi atau bahasa.

6. Memanipulasi Pengunjung

Khusus poin ini berkaitan dengan serangan phishing yang sering dilakukan oknum hacker. Mereka akan membuat pengunjung bingung dengan menjebak calon korban mereka untuk mengunjungi situs palsu yang mirip.

Atau bisa juga, pengalihan akan membawa ke situs yang mengirim serangan dengan cara lain. Misalnya saja, pengalihan akan membawa pengunjung ke situs yang mengelabui mereka untuk mengunduh aplikasi atau software yang berisi malware.

Jenis- jenis Redirect Website

Perbedaan redirect 301 dan redirect 302

Setelah mengetahui apa itu redirect dan juga manfaatnya, selanjutnya kita akan mengenali jenis- jenis redirect yang umum dilakukan.

1. Redirect 301

Redirect 301 merupakan jenis redirect secara permanen. Pengalihan ini bertujuan untuk memindahkan atau mengalihkan isi dari situs lama ke situs web baru secara permanen untuk sebagian atau seluruh kontennya.

Mesin pencari biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali situs baru yang dituju, tergantung dari proses yang kita lakukan.

Redirect 301 biasanya kita lakukan dalam kondisi berikut :

  • Mengganti nama domain website ke domain baru
  • Ingin membuat URL situs perusahaan terpusat, meskipun mempunyai beberapa website berbeda.
  • Ketika mempunyai dua halaman web yang sama dan ingin mengoptimalkan salah satu website.

Selain itu, pengalihan juga bisa kita terapkan pada versi domain www ke non www untuk memaksimalkan pengalaman pengguna.

2. Redirect 302 Temporary

Sesuai namanya, jenis redirect ini bersifat sementara. Artinya, Anda melakukan pengalihan untuk beberapa saat dan masih ada niat untuk kembali ke URL lawas.

Dalam redirect ini, search engine bukan mengindeks URL tujuan seperti di pengalihan 301, melainkan tetap URL asli. Jadi, link inbound dalam optimasi SEO akan tetap menjadi milik halaman asli.

Pengalihan ini bisa kita lakukan dalam kondisi website kita sebagai berikut :

  • Website menjalankan maintenance atau perbaikan sementara
  • Saat kita menginginkan URL asli tetap terindeks, namun sementara waktu visitor mengunjungi halaman lain.

Kesimpulan

Redirect atau pengalihan adalah teknik untuk mengarahkan pengunjung website ke halaman yang berbeda dari tujuan awal. Saat kita memasukkan alamat sebuah website ke bar browser dan URL berubah setelah laman tampil, inilah redirection.

Pengalihan ini sendiri bisa terjadi karena beberapa alasan. Mulai dari perubahan nama domain, perubahan URL halaman, atau karena halaman berpindah sementara.

Dengan berbagai alasan ini, webmaster nantinya akan melakukan setting redirect 301 atau 302 Temporary sesuai kebutuhan. Dengan begitu, pengunjung website yang masuk akan tetap terakomodir dengan baik.

Semoga artikel ini bermanfaat yaa… Terimakasih sudah membaca artikel Panda 🙂