DNS atau Domain Name System merupakan bagian integral dari sebuah website. Dengan kehadiran DNS ini lah, pengunjung bisa leluasa mengunjungi sebuah laman web dengan mudah dan cepat.
Pasalnya jika tidak, pengguna harus menggunakan alamat IP website seperti 179.28.11.123 untuk mengakses sebuah website. Alamat website yang berbeda juga akan punya alamat IP yang berbeda. Tentu sangat merepotkan, bukan?
Tapi berkat kehadiran DNS, mengakses sebuah laman website menjadi sangat mudah! Kita tinggal mengetik alamat website seperti google.com atau pandagila.com dan …. Halaman website akan terbuka sesuai harapan.
Apa itu DNS?
Pengertian dari DNS adalah sistem yang menghubungkan alamat IP dengan nama domain yang mudah manusia ingat. DNS sendiri merupakan kepanjangan dari Domain Name System atau Sistem Nama Domain.
Pada awalnya, saatnya sistem ini belum ditemukan, pengguna perlu mengetikkan alamat IP untuk mengakses website. Cara ini tentu merepotkan karena tidak mudah untuk mengingat alamat IP atau kita perlu mempunyai daftar lengkap IP Address untuk berkunjung ke sebuah laman.
Namun dengan kehadiran sistem nama domain ini, kita kini tinggal mengingat nama domain dan mengetiknya ke address bar browser. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke IP Address dan menghubungkannya untuk menghadirkan situs web tujuan.
Misalnya untuk mengakses Google, sobat Panda tidak perlu menulis 172.217.0.142, melainkan cukup mengetik alamat domain google.com ke address bar.
Fungsi dan Manfaat DNS
Fungsi utama dari DNS adalah menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, yang memungkinkan perangkat untuk saling berkomunikasi di internet. Sederhananya, setidaknya ada tiga fungsi dari DNS :
Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain.
Meminta informasi URL website berdasarkan IP Address yang pengguna akses.
Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
Sedangkan manfaat DNS antara lain :
Memudahkan pengguna dalam mengakses situs web melalui nama domain yang mudah pengguna ingat.
Memungkinkan pengguna untuk mengelola alamat IP yang kompleks lewat nama domain yang lebih sederhana.
Mengidentifikasi alamat komputer di sebuah jaringan.
Mentranskripsikan hostname menjadi alamat IP dan sebaliknya.
Memfasilitasi proses pengiriman dan penerimaan email.
Mendistribusikan trafik secara merata di antara beberapa server dengan alamat IP yang sama.
Mengalihkan lalu lintas (redirection) pengguna dari lokasi tertentu ke server terdekat.
Mengenal Bagian- Bagian DNS
DNS bekerja dengan cara mencocokkan nama komponen URL dengan komponen IP Address. Setiap URL dan IP Address masing- masing punya bagian yang terhubung satu sama lain. Bagian terpenting dari proses tersebut adalah DNS Server.
Analoginya saat kita berada di perpustakaan dan mencari buku berdasarkan kode yang menjelaskan tata letak buku tersebut. Kode buku perpustakaan yang disebut dengan DDS (Dewey Decimal System) terdiri dari kode buku, kode nama belakang penulis, dan kode tahun penerbitan buku.
Prinsip ini mirip dengan DNS. Namun, bagian dari buku ini disesuaikan dengan bagian- bagian URL yang menjadi susunan hierarki DNS. Setiap kode juga menjelaskan tentang bagian- bagian domain.
Lantas apa saja bagian- bagian dari Domain Name System ini? Berikut informasinya :
1. Recursive Resolver
Recursive Resolver merupakan perangkat atau server yang berfungsi mencari informasi alamat IP melalui DNS. Jika informasi ini tidak ditemukan di cache server, sistem akan melakukan pencarian melalui cache ISP.
2. Root Server
Root server merupakan database yang bisa menjawab deretan pertanyaan terkait nama domain dan alamat IP. Bagian DNS ini sendiri tidak punya semua informasi terkait hostname dan alamat IP. Kendati begitu, server ini bisa mengarahkan permintaan ke pihak lain yang mempunyai info tersebut.
Hingga kini ada 13 root server yang ada di dunia. Root server ini diurutkan secara alfabet dan dikelola oleh organisasi seperti ICANN, Verisign, Internet System Consortium, dan The US Army Research Lab.
3. Top-Level Domain (TLD) Name Server
TLD name server adalah server yang mengelola informasi untuk domain berekstensi TLD, seperti .com, .org, .co, dan lainnya. Dari root server, sistem akan menggunakan TLD untuk mendapatkan jenis informasi yang ingin pengguna cari.
4. Authoritative Name Server
Authoritative Name Server merupakan server yang mengelola informasi spesifik tentang domain tujuan. Jika informasi sudah sesuai, browser akan menampilkan halaman yang pengguna minta.
Untuk memastikan hasil yang relevan dan up-to-date, proses ini akan terjadi secara berulang dan berkelanjutan. Beberapa informasi juga akan disimpan dalam bentuk cache agar proses query berjalan lebih cepat.
Jenis- jenis DNS Record
DNS Record merupakan sebuah instruksi yang dibuat dan disimpan di server DNS. Instruksi ini sering juga kita sebut dengan Zone File dan menjadi catatan penting yang berkaitan dengan domain dan nama host.
Selain itu, DNS Record juga membantu server DNS untuk mengarahkan query ke tempat tujuan. Berikut beberapa jenis DNS Record yang umum kita jumpai beserta fungsinya :
A Record (Address Record) : Menyimpan informasi terkait hostname, time to live (TTL) dan IPv4 Address.
AAA Record (Quad A) : Menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 Address.
CNAME Record : Canonical Name atau Alias yang merujuk ke domain atau subdomain lain, tapi tidak ke alamat IP. CName ini berguna untuk melakukan redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address.
ANAME : Record yang berguna untuk menunjukkan root level domain ke hostname atau FQDN.
MX Record : Merekam server SMTP yang mengelola proses saling berkirim email di suatu domain.
NS Record : Merujuk subdomain pada Authoritative Nameserver yang pengguna inginkan. Record ini berfungsi saat subdomain Anda mempunyai hosting web berbeda dengan domain.
PTR Record : Memberikan izin pada DNS Resolver untuk menyediakan informasi terkait IP Address dan menampilkan hostname (Reverse DNS Lookup).
CERT Record : Menyimpan sertifikat enkripsi (sertifikat keamanan pada SSL/TLS).
SRV Record : Menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, seperti Priority, Mame, Weight, Points, Port, dan TTL.
TXT Record : Membawa dan mendistribusikan data yang hanya dibaca oleh mesin.
SOA Record : Merupakan bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian ini merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.
Cara Kerja DNS
Setelah mengetahui tentang apa itu DNS, bagian dan jenis- jenisnya, penting juga untuk mengetahui bagaimana cara kerja DNS. Proses kerja Domain Name System sendiri melibatkan beberapa tahapan, antara lain sebagai berikut :
Pencarian di Caching DNS Sebelum melakukan pencarian lebih lanjut, caching DNS akan berupaya mencari data di cache lokal terlebih dahulu.
Proses di Recursive DNS Jika tidak menemukan data di cache, Recursive DNS akan melakukan pencarian data dari awal.
Pencarian di Authoritative Name Server Dalam prosesnya, Recursive DNS akan menghubungi authoritative name server yang punya informasi lengkap tentang domain.
Pengembalian Jawaban Setelah menemukan informasi yang pengguna butuhkan, informasi ini akan diteruskan kembali ke Resolver dan Pengguna.
Cara Setting DNS Domain
Siap mempraktekkan cara setting DNS Domain? Anda bisa melakukannya lewat fitur Zone Editor di cPanel.
Berikut adalah langkah- langkah yang perlu Anda lakukan untuk setting DNS :
Login ke cPanel.
Cari bagian Domains, lalu pilih Zone Editor.
Pilih Domain, dan klik Manage.
Tambahkan DNS Record sesuai kebutuhan (A, AAAA, CAA, CNAME, MX, SRV, atau TXT)
Simpan Record.
Setelah record tersimpan, Anda perlu menunggu waktu propagasi DNS dalam 1×24 jam. Setelah propagasi selesai, artinya setting DNS telah selesai.
Kesimpulan
DNS merupakan bagian penting dari struktur internet yang memungkinkan pengguna mengakses situs dan layanan online dengan nama domain yang mudah diingat. Berkat Domain Name System, Anda tidak perlu lagi mengingat alamat website dalam format angka ala IP Address. Cukup dengan menuliskan nama domain, maka DNS akan menerjemahkannya ke alamat IP Tujuan Anda.
Dengan memahami hal ini, pastinya kita mengerti ada kompleksitas di belakang layar dari mudahnya kita mengakses sebuah laman web saat ini.
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi topik yang hangat di banyak kalangan. AI digunakan di berbagai bidang dan telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia.
Salah satu yang menjadi hot topic adalah kenyataan betapa AI telah mengganti peran manusia di banyak jenis pekerjaan. Kabar baiknya, menurut Fast Company masih ada beberapa jenis pekerjaan yang tidak tergantikan oleh AI.
Di artikel ini, Panda akan secara lengkap mengulas tentang apa itu kecerdasan buatan AI (artificial intelligence). Dengan memahami artificial intelligence secara mendalam, kita bisa mengantisipasi kemungkinan- kemungkinan yang terjadi di masa depan.
Apa itu Kecerdasan Buatan/ Artificial Intelligence AI?
AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan merupakan teknologi yang dirancang melalui sistem komputer untuk melakukan tugas dengan meniru kecerdasan intelektual manusia.
Sedangkan definisi kecerdasan buatan menurut Mc Leod dan Schell adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang sama cerdasnya jika dilakukan oleh manusia.
AI memungkinkan komputer atau sistem teknologi untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, mengambil keputusan, pemikiran kreatif, hingga menyelesaikan tugas- tugas komplek dengan cepat dan efisien.
Untuk bisa bekerja, AI membutuhkan data untuk menjadi sumber pengetahuan dari manusia. Agar menjadi lebih cerdas dan berkinerja baik, AI membutuhkan lebih banyak pengalaman dan data. Hal ini tidak lepas dari proses kerja AI yang merupakan rangkaian dari learning, reasoning, dan self correction.
Secara garis besar, kecerdasan buatan AI dapat melakukan satu dari empat hal berikut ini :
Acting Humanly : Sistem yang bertindak seperti halnya manusia.
Thinking Humanly : Sistem yang berpikir layaknya seperti manusia.
Think Rationally : Sistem yang bisa berpikir secara rasional.
Act Rationally : Sistem yang dapat bertindak secara rasional
Manfaat Kecerdasan Buatan di Berbagai Bidang
Artificial intelligence mempunyai potensi yang luar biasa di berbagai bidang. Yang kita lihat saat ini, mungkin belum sepenuhnya bagaimana AI bekerja di masa depan. Akan lebih banyak kejutan di masa mendatang? Sepertinya begitu mengingat perkembangannya yang pesat.
Sebelum melaju kesana, ini dia beberapa manfaat potensial kecerdasan buatan di berbagai bidang :
1. Teknologi
AI memperlihatkan perkembangan yang luar biasa di bidang teknologi. Beberapa hal yang sudah terjadi misalnya banyaknya konten yang di-generate oleh AI di bidang teknologi kreatif. Misalnya saja AI image editing, AI copywriting, dan masih banyak lagi.
Kita juga sebelumnya juga mengenal asisten virtual seperti Siri dan Google Assistant. Kedua asisten pinter ini bekerja menggunakan AI untuk memahami dan merespon perintah pengguna. Selain itu, ada juga pengembangan mobil otonom menggunakan teknologi yang memungkinkan teknik mengemudi tanpa adanya campur tangan manusia.
2. Kesehatan
Di dunia medis, kecanggihan AI membantu diagnosa penyakit dengan lebih cepat dan akurat. Dengan algoritma AI yang cerdas, dokter bisa menganalisa data pasien dan mengidentifikasi penyakit dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.
Dengan begitu, hal ini bisa membantu penanganan yang lebih baik dan penyembuhan yang lebih cepat. AI untuk dunia medis juga diprediksi akan berkembang pesat di masa depan.
3. Keuangan
Sedangkan di industri keuangan, kecerdasan buatan bisa bekerja menganalisa pola dan tren pasar secara real time. Dengan analias ini, institusi keuangan bisa membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan meminimalkan resiko.
Selain itu, AI juga bisa mendeteksi penipuan dan kecurangan lebih cepat dalam transaksi keuangan.
Kelebihan dan Kekurangan Artificial Intelligence AI
Dengan segudang potensi, kecerdasan buatan ternyata juga mempunyai kelebihan dan kekurangan yang perlu kita antisipasi.
Kelebihan Kecerdasan Buatan/ AI
1. Kemampuan Analitis yang Cepat
Bukan hanya cepat, AI juga mampu menganalias data dengan akurat, bahkan untuk data yang sangat besar. Penyajian data besar yang cepat dan akurat tentu akan berdampak besar. Terutama dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan prediksi yang lebih akurat.
2. Efisiensi dan Efektivitas Tinggi
Dengan tingkat kecepatan proses data yang tinggi, AI bisa menyelesaikan tugas- tugas yang manusia berikan dengan cepat dan akurat. Alhasil, AI membantu banyak bidang pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
3. Pembelajaran Mandiri
Dengan data yang ia peroleh, AI belajar meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu. Artinya, sistem AI akan terus berkembang dan menjadi lebih pintar dari waktu ke waktu.
4. Pengambil Keputusan yang Obyektif
AI melakukan pemrosesan data secara obyektif tanpa terpengaruh oleh emosi manusia. Dengan metodenya, AI bisa mengurangi kesalahan dan membuat keputusan yang subyektif.
Kekurangan Kecerdasan Buatan/ AI
1. Ketergantungan pada Data
Perkembangan kecerdasan AI sangat bergantung pada data yang mereka miliki. Jika data yang mereka kumpulkan bias dan tidak representatif, AI bisa menghasilkan data yang tidak akurat dan tidak adil.
2. Keterbatasan Memahami Konteks
AI cenderung memahami konteks secara terbatas. Misalnya dalam memproses bahasa alami, AI mungkin tidak bisa memahami makna yang tersembunyi atau menyerap nuansa dalam percakapan.
3. Keamanan dan Privasi
Kekurangan AI selanjutnya adalah resiko keamanan dan privasi data. Data yang AI kumpulkan rentang terhadap serangan atau penyalahgunaan oleh pihak tidak berwenang.
4. Menggantikan Pekerja Manusia
Tidak bisa dipungkiri, AI sudah menggantikan beberapa jenis pekerjaan manusia. Misalnya saja industri manufaktur dimana robot AI bisa menggantikan fungsi pekerja manusia dalam hal perakitan dan pengemasan.
Kemampuan otomatisasi terhadap tugas- tugas secara cepat dan akurat dapat menggantikan manusia dengan mudah. Di masa depan, pekerjaan sederhana dengan pola berulang bisa digantikan oleh sistem AI yang berdampak pada tingkat pengangguran di masa depan.
Contoh Kecerdasan Buatan/ AI
Kecerdasan buatan sudah banyak diterapkan di berbagai industri. Mulai dari medis, bisnis, pendidikan, hingga dalam kehidupan sehari- hari. Berikut beberapa contoh penerapan AI yang mudah kita temui dalam kehidupan sehari- hari :
1. Fitur Rekomendasi di E-Commerce
Saat berbelanja di ecommerce dan mengklik sebuah produk, kita sering mendapat penawaran rekomendasi produk serupa. Dengan fitur ini, kita tiba- tiba bisa teringat “Oh iya, cocok nih kalau digabungin” atau “Wah.. kayaknya produk yang di list rekomendasi aja nih.”
Fitur rekomendasi tentu akan sangat melelahkan jika harus diatur secara manual. Terutama karena produk juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Namun melalui proses data learning AI, rekomendasi disajikan dengan mudah sesuai konsep data mining di proses konfigurasi.
2. Asisten Virtual
Familiar dengan Google Assistant, Siri atau Alexa? Ketiganya adalah contoh dari asisten virtual yang bisa berinteraksi dengan penggunanya.
Asisten virtual juga mempunyai berbagai kecerdasan yang sangat membantu pengguna. Mulai dari mencatat kapan ada janji temu dan memberi informasi saat waktu acara yang ditentukan segera tiba.
Selain itu, asisten virtual juga bisa melakukan perintah untuk mengirim pesan membuka aplikasi, memutar musik, dan lain sebagainya. Asisten virtual terus belajar selaras dengan aktivitas pengguna, sehingga asisten virtual bisa mengetahui apa yang pengguna sukai dan apa yang biasa dilakukan.
3. DeepFace Facebook
Contoh selanjutnya dari kecerdasan buatan -Air adalah penggunaan teknologi DeepFace oleh Facebook. Kecerdasan buatan ini berfungsi mengenali wajah orang di setiap postingan foto. Dengan teknologi ini, kamu tidak perlu lagi menandai seseorang di foto secara manual karena AI bisa memprediksinya.
AI bisa melakukan identifikasi wajah tentunya berdasarkan data dan kebiasan yang pengguna lakukan. Data ini diperoleh saat pengguna menandai foto orang tersebut sebelum, sehingga bisa memberi rekomendasi dengan mudah.
Selain tiga contoh kecerdasan buatan di atas, masih ada banyak lagi penerapan teknologi AI di sekitar kita. Mulai dari fitur kamera smartphone yang memberi rekomendasi setting sesuai keadaan saat itu, hingga AI di bidang otomotif yang memungkinkan mobil berjalan tanpa pengemudi.
Kesimpulan
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) adalah teknologi yang dirancang melalui sistem komputer untuk melakukan tugas serupa manusia dengan meniru kecerdasan mereka. Mulai hari ini dan di masa depan nanti, artificial intelligence akan terus berkembang dengan pesat.
Banyak prediksi menyebut berkembangnya AI akan membuat perbedaan yang signifikan dengan prospek karir di masa depan. Tidak ada yang bisa kita lakukan, selain terus mengikuti perkembangan AI dan terus terlibat agar terupdate.
Dengan mengenali potensi AI dan terupdate, kita akan bisa memanfaatkan teknologi ini dengan baik dan bijaksana.
Bicara tentang keyword, kita mengenal istilah long tail keyword dan short tail keyword. Keduanya berbeda tapi punya keterkaitan yang kuat. Agar bisa mengimplementasikannya dengan efektif, penting sekali untuk blogger mengenal dengan baik keduanya.
Dua istilah ini sendiri merujuk pada praktek optimasi SEO On Page. SEO (Search Engine Optimization) merupakan salah satu bagian penting dalam strategi pemasaran digital. Kendati ada trafik berbayar (paid traffic), dengan melakukan optimasi SEO yang tepat, kita bisa menghadirkan banyak trafik organik yang penting untuk pondasi website jangka panjang.
Keyword yang Tepat Berdampak Penting untuk Kesuksesan SEO
Ada banyak faktor dan komponen yang mempengaruhi kesuksesan optimasi SEO. Salah satu yang terpenting adalah menentukan keyword atau kata kunci yang tepat.
Kata kunci adalah cara mesin pencari dan pelanggan mengidentifikasi penawaran bisnis Anda. Saat ingin mencari sebuah bisnis atau layanan jasa di internet, seseorang akan mengetikkan di kotak pencarian kata kunci yang berkaitan dengan produk yang mereka butuhkan.
Misalnya saat seseorang ingin membeli ‘pompa air’, ia akan mengetik kata ‘pompa air’, atau bisa juga dengan tambahan merek, seperti ‘pompa air shimizu’, ‘pompa air sanyo’, dan seterusnya.
Jika salah menentukan kata kunci, bisa jadi pelanggan yang diperoleh tidak tepat sasaran. Atau bisa juga, karena memilih kompetisi yang terlalu ketat di keyword terpilih sedangkan authority masih minim, hasilnya menjadi semakin tidak maksimal.
Sebaliknya, dengan keyword yang tepat Anda bisa lebih mudah bertemu dengan prospek yang matang untuk penawaran Anda. Konten dan website bisa mendapatkan trafik yang diinginkan melalui penerapan long tail keyword dan short tail keyword yang tepat.
Setidaknya ada dua jenis keyword yang perlu kita ketahui, yaitu short tail keyword dan long tail keyword. Agar mantap mengenali keduanya dengan baik, mari kita definisi dari keduanya dan apa saja perbedaannya.
Apa itu Short Tail Keyword?
Short Tail Keyword adalah kata kunci singkat yang umumnya terdiri dari 1-2 kata. Kata kunci short tail sering disebut sebagai ‘head terms’. Pasalnya, kata- kata ini adalah hal yang spontan terpikirkan saat seseorang mencari sesuatu.
Dengan jumlah kata yang singkat, jenis keyword ini mempunyai tingkat persaingan yang sangat tinggi karena kata kunci ini kurang ‘spesifik’. Kendati begitu, jika berhasil memenangkan kompetisi di kata kunci pendek ini, kita bisa sangat efektif dalam mendatangkan pengunjung ke situs kita.
Beberapa contoh kata kunci pendek alias short tail keyword :
Dari contoh di atas, kata kunci tersebut merupakan kata kunci yang sangat umum dipakai. Dan karena sangat umum, maka penggunaannya sangat banyak dan tingkat persaingan pasti sangat tinggi. Artinya, jika hanya mengandalkan short tail keyword, akan semakin sulit untuk bersaing di SERP.
Untuk itu, Anda perlu mengkombinasikan short tail ini dengan kata kunci turunan, alias long tail keyword.
Apa itu Long Tail Keyword?
Kebalikannya dari short tail keyword, ada yang namanya long tail keyword. Long tail keyword merupakan jenis keyword yang terdiri lebih dari tiga kata. Keyword yang dibidik lebih panjang, lebih spesifik, lebih tertarget, dan lebih rinci dari sekedar kata umum.
Long tail keyword sering kita sebut dengan nama keyword turunan. Keyword ini mempunyai tingkat kompetisi yang lebih rendah sehingga peluang untuk ditemukan pengguna menjadi lebih besar.
Beberapa contoh kata kunci long tail :
Jasa SEO Profesional Jakarta
Jasa SEO Garansi Page One
Pompa Steam Portable Termurah
Dari contoh di atas, bisa kita lihat kalau long tail keyword lebih spesifik dan tertarget. Volume keyword dari jenis kata kunci ini tentunya lebih sedikit. Kendati begitu, dengan kompetisi yang lebih rendah kata kunci ini lebih efektif dalam mendatangkan pengunjung ke situs web Anda.
Perbedaan Long Tail Keyword dan Short Tail Keyword
Dari pengertian dari long tail dan short tail keyword, kini saatnya merangkum perbedaan antara kedua jenis kata kunci ini.
Ciri- ciri Short Tail Keyword
1. Volumen Pencarian Lebih Tinggi
Karena lebih umum, maka volume short tail keyword lebih tinggi daripada long tail keyword. Pada prinsipnya, semakin singkat kata kunci, maka volume pencariannya semakin tinggi.
Jika berhasil unggul di kata kunci pendek ini, maka peningkatan trafik organik akan sangat terasa.
2. Tingkat Kompetisi Sangat Tinggi
Jangan senang dulu dengan volume yang tinggi. Karena secara bersamaan, hal ini juga selaras dengan tingkat kompetisi yang sangat ketat. Misalnya saat memasukkan kata kunci ‘jasa seo’, maka semua website yang menggunakan jasa SEO pasti akan bersaing di SERP.
Artinya, membutuhkan usaha yang jauh lebih keras agar laman dengan short tail ini berada di posisi teratas. Jika perlu, gunakan iklan berbayar seperti Google AdWords, untuk meningkatkan trafik dan konversi.
3. Kurang Fokus dan Kurang Tertarget
Salah satu kekurangan dari short tail keyword adalah penggunaan yang kurang fokus dan kurang tertarget. Misalnya saja saat seseorang ingin membeli smartphone dan benar- benar hanya mengetikkan kata “smartphone”.
Bayangkan, konten yang tampil akan sangat beragam. Bukan hanya hasil pencarian yang menjual smartphone, tapi juga artikel- artikel dan berita tentang smartphone. Akibatnya, konsumen menjadi terdistraksi dengan hasil yang ia temukan.
Akhirnya ia menunda atau bahkan membatalkan keinginan untuk membeli smartphone. Sangat tidak efektif ya?
4. Biaya Lebih Mahal
Dengan tingkat kompetisi yang tinggi, akan sangat menguras tenaga untuk bersaing di secara organik di jenis kata kunci ini. Untuk mendukung trafik dan konversi, pemilik website perlu menggunakan Google AdWords agar artikelnya bisa masuk ke daftar pencarian teratas.
Selain itu, biaya cenderung lebih mahal untuk penggunaan kata kunci yang sifatnya lebih umum ini.
5. Konversi Lebih Rendah
Dengan tingkat persaingan yang ketat, kata kunci pendek cenderung menghasilkan konversi yang lebih rendah. Jadi meskipun trafik tinggi, hal ini tidak menjamin setiap kunjungan menghasilkan konversi transaksi.
Ciri- Ciri Long Tail Keyword
1. Volume Pencarian Lebih Rendah
Volume pencarian long tail keyword lebih rendah daripada short tail keyword. Seringkali perusahaan merasa kalau ini menjadi kurang menguntungkan untuk mereka. Padahal, saat pengguna mencari info yang lebih spesifik, long tail bisa menghasilkan trafik kunjungan yang efektif.
Selain itu, untuk pebisnis yang menjual produk tertentu, penggunaan kata kunci turunan justru bisa menguntungkan. Konsumen yang secara spesifik mengetahui apa yang mereka butuhkan akan mengetik kata kunci secara spesifik. Dengan begitu, konsumen yang matang cenderung menyukai konten dengan long tail keyword.
2. Tingkat Kompetisi yang Rendah
Seperti yang Panda sebutkan di atas, kata kunci turunan mempunyai tingkat kompetisi yang lebih rendah. Semakin spesifik kata kunci yang digunakan, maka semakin sedikit pebisnis yang menggunakan kata kunci itu.
Dengan begitu, hasil pencarian semakin sedikit dan kompetisi semakin minim. Kemungkinan untuk pelanggan menemukan bisnis Anda menjadi semakin besar.
3. Lebih Fokus dan Lebih Tertarget
Kata kunci yang spesifik akan menghasilkan tingkat fokus yang lebih tinggi dan lebih tertarget. Misalnya saat calon konsumen mengetik ‘kursi jati belanda minimalis’, ia akan diarahkan ke hasil pencarian yang memuat long tail ini.
Dengan penggunaan kata kunci yang spesifik, maka hasilnya pun akan lebih tertarget.
4. Biaya yang Lebih Rendah
Salah satu manfaat dari penggunaan long tail keyword adalah biaya iklan yang lebih rendah. Untuk pencarian yang spesifik tadi, Google AdWords cenderung menetapkan biaya yang lebih murah.
Untuk bisnis dengan skala lebih kecil, tentu akan lebih mudah untuk mengatur pengeluaran dan mengontrol ROAS (Return on Ads Spend).
5. Konversi Lebih Tinggi
Dengan biaya iklan yang lebih terkontrol, penggunaan keyword turunan juga lebih memaksimalkan tingkat konversi di website. Dengan konversi yang lebih tinggi, tentu saja keuntungan perusahaan menjadi lebih optimal.
Berdasarkan informasi di atas, maka perbedaan long tail keyword dan short tail keyword dapat kita kelompokkan seperti berikut ini :
Perbedaan
Short Tail Keyword
Long Tail Keyword
Volume Pencarian
Tinggi
Rendah
Tingkat Kompetisi
Tinggi
Rendah
Fokus
Rendah
Tinggi
Biaya
Tinggi
Rendah
Tingkat Konversi
Rendah
Tinggi
Tips Menentukan Keyword yang Tepat
Long tail keyword dan short tail keyword dapat digunakan secara bersamaan dan saling melengkapi. Untuk penerapannya sendiri, sobat Panda bisa mengawalinya dengan melakukan riset keyword.
Selain itu, ada beberapa tips yang dapat Anda implementasikan untuk menentukan keyword yang tepat untuk konten Anda :
1. Sesuaikan dengan Produk dan Layanan Brand
Langkah pertama untuk menentukan keyword yang akan digunakan adalah dengan membuatnya relevan. Untuk menjadi relevan, Anda perlu menyesuaikan keyword dengan produk dan layanan brand Anda.
Misalnya jika bisnis Anda menjual ‘kursi jati’, maka Anda bisa menggunakan keyword ini sebagai dasar, alias kata kunci short tail pertama Anda.
2. Riset Kompetitor
Lakukanlah riset kompetitor yang menyeluruh. Dapatkan informasi tentang judul yang digunakan oleh kompetitor, sub judul, keyword yang banyak mereka gunakan dan yang lainnya. Berbekal informasi ini, Anda bisa mendapatkan ide untuk menentukan keyword yang tepat.
3. Manfaatkan Sub Judul
Jika situs Anda sudah mempunyai sub judul, Anda bisa menggunakan highlight sub judul tersebut sebagai keyword. Dengan praktik ini, Anda bisa membantu situs Anda agar lebih cepat terindeks.
4. Kata Kunci Lokasi
Jika bisnis Anda berada di lokasi tertentu, Anda bisa menargetkan pengguna lokal dengan menambahkan kata kunci lokasi. Misalnya Anda menjual bunga berbasis di kota Jakarta, Anda bisa menambahkan kata kunci ‘toko bunga Jakarta’.
Dengan tips ini, Anda bisa menargetkan pengguna yang secara spesifik menelusuri toko bunga di area kota Jakarta.
5. Kata Kunci Informasional
Seringkali orang yang mencari sebuah produk atau layanan tidak langsung berniat membeli. Mereka mencari informasi lebih lanjut yang membantu mereka untuk mempertimbangkan lebih lanjut.
Untuk jenis audiens ini, Anda perlu membantu mereka mendapatkan informasi lebih lanjut tentang produk. Posisikan diri Anda sebagai pencari produk, kira- kira informasi apa saja yang Anda cari tentang produk? Informasi seperti apa yang membuat Anda yakin dan memutuskan membeli?
List pertanyaan ini dapat Anda gunakan sebagai kata kunci turunan yang efektif. Selanjutnya, buat konten yang menarik dan siapkan CTA (Call to Action) yang mendorong calon pelanggan untuk membuat keputusan pembelian.
Kesimpulan
Dalam SEO, ada beberapa upaya yang bisa kita terapkan agar konten kita menjadi optimal. Salah satu yang utama dan menjadi fondasi adalah penggunaan kata kunci yang efektif.
Penggunaan kata kunci yang substansial akan sangat berdampak dalam menghasilkan lalu lintas dan visibilitas di hasil pencarian. Dalam prakteknya, kita bisa menerapkan long tail dan short tail keyword, atau memadukan keduanya.
Pasalnya, kedua jenis keyword inib berbeda, namun punya keterikatan yang kuat. Dengan menentukan kombinasi kata kunci yang tepat, laman yang kita buat akan menjadi lebih optimal dalam mendatangkan pengunjung.
Bicara optimasi SEO untuk CMS WordPress, pemikiran kita tidak akan jauh- jauh dari plugin SEO, seperti Yoast SEO. Karena dengan plugin ini, akan semakin mudah untuk Anda melakukan optimasi konten yang berdampak di hasil pencarian mesin pencari.
Tentu bukan rahasia lagi, berada di halaman utama hasil pencarian adalah idaman semua pemilik website. Karena dengan berada di posisi teratas, website akan berhasil menjaring banyak pengunjung. Dampaknya, brand awareness dan konversi meningkat secara signifikan.
Untuk bisa mencapai hal itu, ada banyak upaya SEO yang perlu kita lakukan. Baik itu SEO On-Page, maupun SEO-Off Page. Dalam SEO On Page, penggunaan plugin SEO adalah satu dari sekian banyak rekomendasi yang bisa diterapkan. Sudahkah Anda menggunakan dan mengoptimasi penggunaannya?
Apa itu Yoast SEO?
Yoast SEO adalah plugin SEO WordPress yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para pemilik website untuk mengoptimalkan kinerja situs mereka agar memperoleh peringkat tinggi di hasil pencarian.
Yoast mempunyai banyak fitur basic SEO yang membantu proses optimasi. Mulai dari pengaturan deskripsi meta, tag judul, penerapan kata kunci dan analisa kualitas konten sesuai kaidah SEO. Fitur- fitur ini bisa membantu situs menjadi SEO Friendly sehingga mendapatkan hasil optimal di hasil pencarian.
Yoast juga membantu memaksimalkan kinerja situs melalui berbagai aspek teknis, termasuk rel=canonical dan schema.org agar website memenuhi persyaratan utama dalam SEO.
Fitur Unggulan & Cara Kerja Plugin Yoast SEO
Saat pertama kali pengguna memasang plugin Yoast di website, plugin ini akan muncul di setiap halaman dan postingan yang Anda buat di website. Plugin ini juga akan melakukan analisa terhadap setiap konten di laman website dan memberikan skor SEO.
Bukan sekedar memberikan skor, Yoast juga memberi rekomendasi apa saja yang bisa ditingkatkan dari konten yang kita miliki. Dengan mengikuti rekomendasinya, konten bisa menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan skor tinggi.
Beberapa fitur unggulan beserta cara kerjanya antara lain sebagai berikut :
1. Webmaster Tools Integration
Fitur ini berfungsi untuk menghubungkan website WordPress dengan berbagai tools, seperti Google Search Console, Yandex, dan Bing. Dengan integrasi ini, situs akan menjadi lebih ramah mesin pencari.
2. SEO Analysis
Dengan fitur analisisnya, Yoast menyajikan berbagai parameter agar konten Anda mengikuti kaidah terbaik dalam SEO On-Page. Fungsi ini akan melakukan pemindaian konten secara keseluruhan dan memberikan rekomendasi peningkatan konten.
Beberapa hal yang Yoast lakukan dalam proses ini antara lain sebaran keyword dan tingkat indikator hasil. Indikator warna hijau menandakan konten sudah optimal, warna orange artinya masih perlu peningkatan, sedangkan merah artinya masih banyak hal yang kurang optimal dan perlu peningkatan signifikan.
3. Search Engine Snippet Preview
Dengan fitur ini, pemilik situs bisa meninjau ulang dan menyesuaikan tampilan postingan di halaman hasil mesin pencari. Fitur ini menyertakan tampilan di mesin pencari pada umumnya, seperti Meta Title, Meta Description dan Slug. Tersedia juga fitur tampilan desktop dan mobile yang bisa disesuaikan.
4. Content Readability
Tak kalah pentingnya, fitur readability (keterbacaan) membantu pemilik situs untuk membuat konten dengan struktur yang baik dan mudah pembaca pahami. Yoast SEO akan menganalisis berbagai faktor dalam keterbacaan, seperti panjang paragraf, penggunaan heading tag, dan penggunaan kalimat pasif.
Analisa keterbacaan Yoast ini menggunakan Flesch Reading Ease Score untuk menentukan seberapa mudah konten bisa dibaca dan dicerna pembaca.
5. Penentuan Focus Keyword
Dengan fitur ini, pengguna bisa menentukan kata kunci utama yang menjadi fokus dalam sebuah konten. Dengan penentuan kata kunci, Yoast akan memberikan rekomendasi apakah konten sudah optimal atau masih perlu optimasi lebih lanjut.
Cara Install Plugin Yoast SEO di Website
Jika belum menggunakan plugin Yoast SEO yang terpasang, sobat Panda bisa memulainya sekarang juga. Berikut tutorial yang bisa Anda gunakan untuk mulai memasang plugin SEO ini :
1. Buka Dashboard Admin
Langkah pertama, login lah ke WP Admin situs Anda dan masuk ke dashboard admin WordPress. Selanjutnya, masuk ke bagian ‘Plugin’, lalu pilih ‘Tambah Baru’.
2. Temukan Plugin Yoast SEO
Di bagian ‘Tambah Baru’, ketik nama ‘Yoast SEO’ di kotak pencarian plugin. Setelah muncul beberapa opsi plugin unggulan dan populer. Pilih Yoast SEO.
3. Instal Yoast SEO
Selanjutnya, klik ‘Instal Sekarang (Install Now)’ dan tunggu sampai proses instalasi berhasil. Setelah instalasi selesai, ketuk ‘Aktifkan’ untuk mulai mengaktifkan plugin.
Setelah berhasil, sobat Panda bisa melihat opsi bertanda SEO di bilah menu sebelah kiri di dashboard admin WordPress.
Cara Setting Yoast SEO untuk Pemula
Setelah menginstal dan mengaktifkan plugin, langkah selanjutnya yang perlu sobat Panda lakukan adalah konfigurasi. Simak rangkuman panduan dari Panda berikut ini ya :
1. Konfigurasi Awal
Saat berhasil mengaktifkan Yoast untuk pertama kalinya, pengguna akan diarahkan untuk mengikuti panduan ‘First Time Configuration’. Klik link panduan tersebut untuk mulai konfigurasi.
2. Optimasi Data SEO
Selanjutnya akan muncul tab ‘Optimasi Data SEO’, lalu klik tombol ‘Start SEO Data Optimization’. Dalam tahapan ini, Yoast akan melakukan optimasi data website. Sambil menunggu, Anda bisa beralih ke konfigurasi selanjutnya.
3. Pengaturan Representasi Situs
Selanjutnya, atur representasi situs Anda. Apakah situs Anda diperuntukan untuk organisasi atau personal. Jika memilih Organisasi, Anda perlu menambahkan nama organisasi dan juga logo/ avatar. Jika sudah, klik Simpan dan Lanjutkan.
4. Lengkapi Profil Social
Agar metadata semakin lengkap, tambahkan link ke media sosial yang mewakili situs Anda. Media sosial yang dapat Anda tambahkan antara lain Facebook, Twitter, Linkedin, YouTube, dan yang lainnya. Jika sudah selesai, klik Simpan dan Lanjutkan.
5. Preferensi Pribadi
Di bagian preferensi ini, Yoast akan meminta izin untuk melihat data website dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan. Jika Anda setuju memberi ijin Yoast untuk melakukan tracking penggunaan website, pilih Ya. Jika tidak, Anda bisa memilih ‘Tidak, jangan lacak data situs saya’.
Di bagian bawahnya, Anda juga bisa memasukkan email untuk subscribe newsletter Yoast.
6. Selesaikan Konfigurasi
Sampai disini, artinya Anda sudah berada di tahap akhir. Untuk mengecek data- data yang sudah terisi, Anda bisa masuk klik opsi Edit di setiap bagian yang tersedia. Setelah itu, Anda bisa mengunjungi dashboard SEO dengan memilih tombol ‘Buka Dashboard SEO Anda’.
Cara Setting Yoast SEO Terbaru untuk Optimasi Lanjutan
Agar lebih optimal, Anda perlu melakukan konfigurasi lebih lanjut yang bisa dilakukan secara manual. Untuk melakukan setting manual Yoast, Anda bisa masuk ke bagian ‘Setting/ Pengaturan’.
Di bagian Pengaturan ini terdapat empat tab konfigurasi yang terdiri dari Umum, Jenis Konten, Kategori & tag, dan Lanjutan.
1. Umum
Terdapat 4 sub menu di tab Umum Yoast SEO, yaitu Fitur Situs, Dasar Situs, Representasi Situs dan Koneksi Situs.
1.1 Fitur Situs
Di fitur Situs, terdapat fitur- fitur utama Yoast yang membantu pemilik situs untuk melakukan optimasi website nya. Anda dapat memutuskan fitur mana yang diaktifkan dengan menggeser toggle on/off di ‘Aktifkan Fitur’.
Berikut penjelasan untuk masing- masing fitur di sub tab ini :
Analisis SEO (SEO analysis) : Berfungsi untuk pemindaian konten, memberi rekomendasi optimasi dan melihat skor SEO dari setiap konten.
Analisa Keterbacaan (Readability Analysis) : Menganalisa kualitas keterbacaan konten untuk audiens dan menampilkan skor keterbacaan.
Analisis Bahasa Inklusif (Inclusive Language Analysis) : Memberikan rekomendasi untuk menulis salinan yang lebih inklusif yang membantu pembaca lebih memahami isi konten (Saat ini tersedia untuk situs berbahasa Inggris).
Wawasan (Insights): Memberikan lebih banyak wawasan tentang konten yang Anda tulis, seperti kata yang paling sering digunakan, lama waktu untuk membaca, dsb.
Konten Landasan (Cornerstone content) : Mengelola konten utama (pilar di website) agar memiliki situs terinspirasi untuk membuat konten yang bagus.
Penghitung Tautan Situs (Text Link Counter) : Memberi wawasan berapa jumlah internal link yang terdapat di artikel).
Saran Tautan (Link Suggestion) : Rekomendasi internal link yang relevan saat proses pembuatan konten (tersedia untuk versi Yoast SEO Premium).
Berbagi Sosial : Di bagian ini terdapat tiga sub fitur, yaitu Open Graph, Data Kartu Twitter, dan Sharing Slack. Ketiganya berfungsi menampilkan pratinjau konten saat pengguna membagikan tautan ke media sosial.
Menu bar admin (Admin bar menu) : Menampilkan icon Yoast di menu bar atas sebagai shortcut untuk analisis konten dan melihat pemberitahuan baru.
REST API Endpoint : Memberi semua meta data yang diperlukan untuk URL spesifik.
Peta situs XML (XML Sitemap) : Membuat XML sitemaps untuk website.
IndexNow (Indeks Sekarang) : Melakukan ping otomatis ke mesin pencari seperti Bing dan Yandex setiap ada publikasi baru, pembaruan, atau penghapusan konten. Fitur ini tersedia untuk Yoast Premium.
Dalam pengaturan di Fitur Situs, direkomendasikan untuk mengaktifkan semua fitur yang tersedia.
1.2 Info Situs
Info Situs berfungsi untuk menentukan informasi dasar tentang situs web yang kita miliki.
Nama Situs Web : Masukkan nama situs website Anda
Nama Situs Web Alternatif : Jika ada nama alternatif yang lebih singkat dari nama situs)
Slogan : Masukkan tagline situs (jika ada)
Pemisah Judul : Pilih pemisah yang Anda gunakan untuk memisahkan judul konten dan identitas situs
Site Image : Gambar yang Anda gunakan sebagai cadangan untuk postingan atau halaman yang tidak mempunyai gambar aktif.
Preferensi Situs : Aktifkan toggle ‘Batasi Pengaturan Tingkat Lanjut untuk Penulis’ dan ‘Pemantauan Penggunaan’.
1.3 Representasi Situs
Representasi Situs menampilkan preferensi pengaturan yang menunjukkan situs Anda. Apakah situs Anda mewakili orang atau organisasi. Konfigurasi ini biasanya mengikuti konfigurasi awal yang sobat Panda lakukan sebelumnya.
1.4 Koneksi Situs
Koneksi Situs (Site Connection) sebelumnya bernama Webmaster Tools. Pengguna bisa menggunakan fitur ini untuk menambahkan verifikasi meta tag ke beberapa platform. Mulai dari Yandex, Baidu, Google, Bing, dan Pinterest.
2. Jenis Konten
Terdapat 4 sub menu di tab Jenis Konten Yoast SEO, yaitu Beranda, Pos, dan Laman. Bisa dengan mudah kita tebak, di bagian ini pemilik situs bisa melakukan optimasi pengaturan SEO Yoast dari sisi Konten.
2.1 Beranda (Homepage)
Di fitur ini, pemilik situs bisa melakukan pengaturan SEO untuk halaman beranda dan media sosial. Pemilik situs bisa menentukan judul dan deskripsi laman web dengan menyunting laman itu sendiri.
2.2 Pos
Di bagian Pos, sobat Panda bisa melakukan pengaturan untuk menentukan seperti apa postingan terlihat di mesin pencari dan media sosial. Disini Anda bisa membuat default template untuk SEO Title dan meta description untuk setiap konten website. Anda bisa menambahkan variabel yang sesuai, seperti judul, judul situs, hingga pemisah.
Di bagian ini, Panda menyarankan untuk menyesuaikan di bagian SEO Title- nya saja. Sedangkan untuk bagian meta description bisa dikosongkan jika ingin Yoast meng-generate meta description sesuai paragraf pertama dari artikel.
Opsi yang lain, Anda juga bisa melakukan generate deskripsi secara manual di setiap postingan agar presisi sesuai isi konten.
2.3 Laman
Mirip dengan sub fitur Post, di bagian Laman Anda bisa mengatur tampilan default laman di hasil pencarian. Anda bisa mengatur Judul SEO dan Deskripsi dengan default Yoast. Atau bisa juga melakukan kustomisasi untuk setiap laman di konfigurasi metabox Yoast SEO.
3. Kategori & Tag
Di bagian Kategori & Tag, terdapat 3 sub menu, yaitu Categories (Social Site Category), Kategori, dan Tag. Ketiganya setidaknya mempunyai peran yang sama, menentukan bagaimana laman kategori dan tag akan terlihat di mesin pencari dan media sosial.
Untuk pengaturannya mempunyai metode yang sama dengan fitur- fitur di tab nomer dua.
4. Lanjutan
Di pengaturan lanjutan, Anda bisa melakukan pengaturan lebih lanjut untuk membuat kinerja situs Anda menjadi lebih optimal.
4.1 Breadcrumbs
Breadcrumbs merupakan menu navigasi yang biasa terletak di bagian atas sebuah laman website. Penggunaan breadcrumb membuat struktur website terlihat lebih rapi sehingga pengunjung dan mesin pencari bisa memahami struktur halaman dengan lebih baik.
Anda bisa melakukan setting pemisah antara breadcrumbs di bagian ini. Anda juga bisa mengikuti rekomendasi settingan berikut ini untuk breadcrumbs :
Opsi menebalkan laman terakhir dapat Anda aktifkan dengan menekan toggle on/off menjadi berwarna. Di bagian bawah, jangan lupa mengaktifkan opsi “Aktifkan breadcrumbs untuk tema Anda”.
4.2 Arsip Penulis
Bagian Arsip Penulis membantu situs untuk menentukan bagaimana arsip penulis akan terlihat di mesin pencari. Jika situs hanya mempunyai satu penulis, maka arsip akan sama seperti halaman beranda dan bisa menyebabkan masalah duplikasi konten. Anda bisa menonaktifkannya jika mempunyai situasi seperti ini.
4.3 Arsip Tanggal
Arsip tanggal di-generate berdasarkan tanggal publikasi. Dari kacamata SEO, postingan di arsip ini tidak mempunyai hubungan langsung dengan postingan lain, kecuali tanggal publikasinya.
Yoast merekomendasikan untuk menonaktifkan arsip tanggal untuk mencegah masalah duplikat konten.
4.4 Format Arsip
Yoast juga merekomendasikan untuk menonaktifkan format arsip karena bisa menyebabkan masalah duplikasi konten untuk sebagian besar situs.
4.5 RSS Feed
RSS feed kerap digunakan oleh pencuri konten untuk menyalin konten situs kita tanpa memberi backlink ke konten asli. Tentunya ini bisa berdampak buruk untuk SEO kita karena akan ada konten identik dari website yang berbeda.
Yoast menggunakan fitur setting RSS ini untuk menambahkan backlink di awal atau akhir di setiap postingan RSS feed. Dengan begitu, Anda bisa mendapat backlink dari situs pencuri konten dan Google akan mengetahui bahwa konten Anda lah yang asli.
Secara default, Yoast mengatur agar variabel POSTLINK, yang artinya tautan akan mengarah ke artikel dengan judul sebagai anchor teks.
Mengatur Integrasi di Yoast SEO
Setelah setting dan optimasi Yoast SEO selesai, Anda bisa melanjutkan setting integrasi dengan produk lain untuk meningkatkan kinerja situs web. Misalnya saja, SemRush, Wincher, EasyDigitalDownloads, dan masih banyak lagi.
Anda dapat mengaktifkan atau menonaktifkan integrasi dengan produk- produk tersebut di menu ini.
Cara Menggunakan Tools di Yoast
Sebagai bonus, Yoast SEO juga menyediakan menu tools yang memuat perkakas untuk mengerjakan task yang advanced. Fitur ini antara lain : import & export, file editor, bulk editor dan optimasi SEO Data.
1. Tools Import & Export
Jika sebelumnya Anda menggunakan plugin SEO lain, Anda bisa melakukan transfer data setting agar tidak perlu melakukan konfigurasi awal dari SEO situs Anda.
Sebaliknya, Anda juga bisa mengekspor settingan Yoast ke plugin lain di WordPress yang berbeda lewat tools ini. Atau bisa juga, mentransfer settingan Yoast Anda dari satu situs ke situs lain.
2. Tools File Editor (Penyunting Berkas)
Tools selanjutnya di Yoast SEO yang bisa kita gunakan adalah File Editor. Di fitur ini, Yoast memungkinkan pemilik situs untuk mengedit file .htaccess dan robot.txt dengan praktis lewat laman admin WordPress.
Dengan penyunting berkas ini, Anda tidak harus masuk ke cPanel atau FileZilla lebih dulu untuk mengedit dua file tersebut.
3. Tools Bulk Editor (Editor Massal)
Yang tidak kalah pentingnya, Yoast juga menyediakan tools penyunting massal (Bulk Editor). Begitu masuk ke tool ini, Anda bisa melihat semua postingan dan laman Anda. Selanjutnya, sobat Panda tinggal memilih konten yang ingin diperbarui SEO Title atau deskripsi SEO nya, dan pilih Simpan. Sangat mudah, kan?
Cara Optimasi dengan Yoast SEO agar Postingan Makin SEO Friendly
Setelah settingan global untuk website selesai, kini saatnya menggunakan Yoast untuk setiap postingan. Untuk melakukan optimasi di setiap laman dan postingan, sobat Panda bisa cek panel analisa SEO Yoast yang terletak di bagian bawah dari setiap laman dan post editor.
1. Focus Keyword (Frasa Kata Kunci Utama)
Langkah pertama dalam optimasi konten SEO di Yoast adalah menentukan focus keyword, alias kata kunci utama. Dalam pembuatan konten SEO Friendly, idealnya dari awal kita sudah tahu kata kunci apa yang kita incar. Nah, sobat Panda bisa memasukkan kata kunci ini ke dalam kotak focus keyword ini.
Jika ragu dalam penentuan focus keyword, Anda bisa melakukan riset keyword terlebih dahulu dengan bantuan tools riset.
2. Optimasi Slug dan Meta SEO
Dalam optimasi Meta SEO, kita bisa mengatur konten untuk meta title dan meta deskripsi sesuai dengan isi konten. Kita juga bisa melakukan optimasi slug agar semakin SEO Friendly.
Ketiganya bisa kita lihat secara langsung dalam Google Preview Yoast. Melalui preview ini, kita bisa melihat bagaimana artikel terlihat di halaman pencarian di perangkat mobile atau pun desktop.
2.1 Judul SEO
Berikan judul yang menarik dan pastikan terdapat focus keyword. Hindari membuat judul yang terlalu panjang atau pendek sesuai rekomendasi indikator SEO berwarna hijau.
2.2. Slug
Slug merupakan permalink untuk konten artikel/ laman. Anda bisa memilih untuk membiarkannya (slug akan di-generate sesuai dengan kata- kata di judul artikel) atau melakukan optimasi agar slug tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Hindari menggunakan angka dalam slug.
2.3 Deskripsi Meta
Buatlah meta deskripsi yang optimal dengan memasukkan fokus keyword, poin menarik dalam artikel dan kata- kata yang memancing rasa ingin tahu pembaca. Sama seperti SEO Title dan slug, meta description sebaiknya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Buatlah ringkas dan berisi serta memenuhi indikator SEO berwarna hijau.
3. Optimasi Konten dengan Heading Tag H2, H3, dst
Heading Tag seperti H2 & H3 berperan penting untuk menciptakan struktur konten yang berkualitas. Heading Tag selain menunjukkan hierarki dalam konten, berperan membantu Google untuk menjelajah bagian- bagian penting dalam konten. Dari sisi pembaca, Heading Tag meningkatkan keterbacaan dalam konten.
Untuk Heading Tag yang optimal, Anda bisa meletakkan setidaknya satu keyword di salah satu sub- sub judul/tag dalam postingan. Boleh lebih dari satu, tapi tentunya tidak berlebihan dibandingkan dengan jumlah kata dalam artikel keseluruhan.
Melakukan optimasi konten itu harus, tapi over optimize alias optimasi berlebihan, sebaiknya jangan. Keyword Density sendiri merupakan salah satu tindakan over optimize yang sering terjadi dalam pembuatan konten.
Keyword Density alias kepadatan penggunaan kata kunci, yang artinya perbandingan antara jumlah keyword dengan jumlah artikel. Idealnya, kata kunci tersebar secara merata di bagian awal konten, pertengahan dan akhir. Kendati begitu, tidak boleh menggunakan keyword secara repetitif terlalu berlebihan.
Anda bisa memanfaatkan indikator keyword di Yoast untuk memastikan konten tidak dioptimasi secara berlebihan.
5. Tambahkan Internal Link
Yoast SEO juga merekomendasikan konten untuk mempunyai internal link. Internal link artinya adalah link menuju ke laman/ postingan yang ada di website. Internal link berperan penting dalam membangun konteks penjelasan dan struktur blog.
6. Optimasi Gambar dengan Alt Tag
Yoast juga memudahkan penggunanya untuk melakukan optimasi gambar. Caranya adalah dengan mengklik gambar di bagian artikel, dan menambahkan Alt Tag (Alternative Tag) di panel kanan Image Setting.
7. Optimasi Keterbacaan (Readability)
Selain mengoptimasi konten untuk mesin pencari, Yoast juga merekomendasikan optimasi keterbacaan yang sangat bermanfaat untuk pembaca.
Beberapa tips yang bisa Anda terapkan agar skor keterbacaan hijau :
Minimalkan penggunaan kalimat pasif dan menggantinya dengan kalimat aktif.
Hindari penggunaan kalimat dan kata berurutan.
Gunakan Heading Tag untuk memisahkan satu bab pembahasan yang panjang.
Hindari menumpuk banyak kalimat dalam satu paragraf. Banyak kalimat dalam satu paragraf akan sangat melelahkan untuk pembaca.
Gunakan kata transisi agar kalimat terbaca efektif.
Sudah Siap Menggunakan Yoast SEO untuk Situs Anda?
Bicara tentang membangun website, kita pasti akan memikirkan tentang berbagai strategi untuk mendatangkan trafik. Trafik bisa kita datangkan dengan metode berbayar dan juga organik, alias dengan optimasi SEO.
Optimasi SEO memang seringkali tricky dan membutuhkan kesabaran. Untuk pengguna WordPress, Anda bisa menggunakan plugin SEO untuk mendukung proses optimasi situs. Dari sekian banyak pilihan plugin ini, Yoast SEO bisa menjadi pilihan Anda karena banyak keunggulan yang plugin ini miliki.
Selain gratis, cara setting dan optimasi Yoast SEO juga relatif mudah dilakukan, bahkan untuk pemula sekalipun. Pemilik situs juga bisa melakukan konfigurasi manual yang lebih detail dan lengkap dalam proses eksplorasinya.
Selain versi gratis, Yoast juga menyediakan versi Premium yang lebih optimal lagi. Jika versi yang gratis saja sudah memberikan hasil yang baik, ada banyak fitur advanced lain yang bisa Anda jumpai di fitur Premium.
Untuk para webmaster, apa itu .htaccess tentu bukan sesuatu yang asing. .htaccess adalah file penting yang perlu kita pahami dalam proses pengelolaan website. File ini sangat multifungsi saat memahami proses konfigurasinya.
.htaccess bisa kita manfaatkan untuk memblokir alamat IP tertentu hingga melindungi file dan kata sandi. Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu .htaccess dan panduan untuk menggunakan file ini.
Apa itu .htaccess?
.htaccess adalah file konfigurasi yang digunakan pada server web Apache. File ini mempunyai kemampuan untuk mengontrol konfigurasi dan aturan akses ke dalam direktori atau file pada website yang berada di server Apache.
.htaccess sendiri berasal dari kata “hypertext access”. Kata “hypertext” sendiri merujuk pada struktur website yang terdiri dari tautan antar halaman web.
File hypertext access ini adalah jenis file sederhana dalam bentuk file text dengan format ASCII. File ini bisa terletak di bagian mana saja di folder website. Penggunaan file .htaccess bisa membantu developer untuk mengontrol dan memanipulasi perilaku server Apache sesuai dengan kebutuhan situs web.
Dalam pengertian yang lebih sederhana, .htaccess adalah file konfigurasi yang digunakan untuk mengubah perilaku web server Apache. Hal ini termasuk mengubah pengaturan akses, melakukan redirect URL, mengkonfigurasi MIME types, dan banyak lagi.
File ini berfungsi sebagai pengatur akses dalam level direktori dan file tertentu di situs web. Dengan begitu, penggunaan .htaccess memungkinkan pengguna untuk menentukan batasan akses atau mengalihkan lalu lintas ke laman web tertentu.
Fungsi dan Manfaat .htaccess
Ada banyak fungsi dari file hypertext access yang sangat membantu proses pengelolaan website. Apa saja? Antara lain sebagai berikut :
1. Mengatur Akses dan Melindungi Direktori
Fungsi utama dari .htaccess adalah mengatur akses ke direktori tertentu di server web. Dengan pengaturan di file ini, pengguna bisa membuat batasan akses tertentu pada direktori dan file.
Tentunya hal ini sangat berguna untuk melindungi file sensitif dan mencegah akses tidak sah ke website.
2. Redirect URL
Redirect atau pengalihan adalah teknik untuk mengalihkan pengunjung website ke alamat URL yang berbeda dari tujuan awal. Melalui pengaturan redirection lewat .htaccess, webmaster bisa mengalihkan orang yang mengklik URL asli ke laman tujuan berbeda sesuai pengaturan redirection.
Redirect sendiri bermanfaat untuk menghindari broken link dan memperbaiki kesalahan penulisan URL.
3. Konfigurasi Custom Error Pages
File hypertext access juga bisa kita gunakan untuk mengkonfigurasi halaman kesalahan customer di website. Jika tanpa konfigurasi maka lama error akan memperlihatkan kode error saja, misalnya Error 404 atau Internal Server Error-500.
Namun dengan .htaccess, sobat Panda bisa membantu pengguna untuk memperbaiki masalah dan menampilkan pesan error yang lebih informatif pada pengunjung website.
4. Modifikasi Header & Manipulasi Rewrite Rules
Selanjutnya, .htaccess juga bisa kita gunakan untuk memodifikasi header HTTP di server web. Dengan modifikasi ini, pengguna bisa lebih meningkatkan keamanan dan kinerja situs web.
Selain itu, hypertext access juga bisa memanipulasi rewrite rules di server web yang bisa mengubah atau memanipulasi URL di situs web. Lagi- lagi, hal ini bisa user gunakan untuk meningkatkan keamanan dan kinerja situs.
Cara Membuat File .htaccess Default
Setelah mengetahui fungsi dan manfaat dari .htaccess, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara membuat file hypertext access ini. Sebelum membuat file ini, pastikan sobat Panda membuat backup dari situs terlebih dahulu untuk keamanan.
Ada dua cara yang bisa kita gunakan untuk membuat file .htaccess baru, yaitu melalui File Manager dan FTP Klien.
1. Membuat .htaccess lewat File Manager
Login ke cPanel hosting dan buka File Manager, lalu pilih public_html di direktori root situs.
Klik pilihan New File atau + file di menu navigasi.
Beri nama file tersebut .htaccess dan masukkan snippet kode berikut ini jika menggunakan WordPress.
# BEGIN WordPress
RewriteEngine On
RewriteRule .* – [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}]
RewriteBase /
RewriteRule ^index\.php$ – [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]
# END WordPress
Tekan tombol Save & Close untuk menyimpan file hypertext sobat Panda.
2. Membuat .htaccess lewat FTP Klien
Jika sobat Panda inging menggunakan FTP Client untuk membuat hypertext access, Anda bisa membuat file berisi kode snippet default di atas lewat program text editor. Selanjutnya, unggah file tersebut ke website dengan cara berikut :
Setelah terhubung, bukan panel Remote Site di sisi kanan dan temukan public_html direktori root situs.
Buka panel Local Site di sisi kiri dan akses komputer untuk mengunggah file text editor yang dibuat sebelumnya.
Klik kanan di file tersebut, lalu pilih Upload.
Tunggu sampai file berhasil terunggah ke direktori situs.
Cara Menggunakan .htaccess di Website
Selain membuat file hypertext dengan script default, ada beberapa script penting yang perlu Anda ketahui dan bisa terapkan untuk website.
1. Redirect ke Direktori Lain
Script ini berguna untuk mengalihkan direktori saat ada pengguna yang mengakses. Jika ada yang mengakses, pengguna akan dialihkan ke direktori atau laman yang sesuai.
<IfModule mod_rewrite.c>
RewriteEngine On
RewriteRule ^sub_directory/(.*)$ /$1 [R=301,NC,L]
</IfModule>
2. Set Local Zone
Set Local Zone adalah script yang wajib Anda tambahkan di .htaccess, terutama jika menggunakan cronjob untuk melakukan perintah. Dengan script ini, cronjob dapat mengetahui waktu server.
Script yang bisa Anda tambahkan adalah sebagai berikut :
php _value date.timezone Asia/Jakarta
Script ini menggunakan contoh zona waktu Asia/Jakarta. Sobat Panda bisa menggantinya sesuai dengan Region/City sesuai kebutuhan.
3. Disallow All Search Engine
Persis namanya, script ini bisa Anda gunakan jika tidak ingin laman ini diakses publik melalui mesin pencari. Agar tidak terindeks oleh bot crawl Google atau mesin pencari lain, Anda bisa menambahkan script sebagai berikut :
RewriteEngine On
RewriteCond %{HTTP_USER_AGENT} ^.*(Googlebot|Bingbot|Baiduspider).*$ [NC]
RewriteRule .* - [F,L]
4. HTTPS Redirect
Untuk menggunakan protokol HTTPS, sobat Panda perlu menginstal SSL di website. Peran HTTPS sendiri sangat penting karena menjadi jaminan keamanan transfer data pengguna dan mengoptimalkan SEO website.
Script yang bisa Anda gunakan adalah sebagai berikut :
RewriteEngine On
RewriteCond %{HTTPS} off
RewriteRule ^(.*)$ https://%{HTTP_HOST}%{REQUEST_URI} [L,R=301]
5. Domain Redirect
Jika script nomer di atas digunakan untuk melakukan pengalihan protokol HTTPS, Anda bisa menggunakan script yang berbeda untuk mengalihkan pengunjung ke domain yang berbeda. Ini mungkin terjadi saat Anda mengubah nama domain atau alamat website secara permanen.
Agar pengunjung tidak iseng melihat dan menemukan file hypertext access website, Anda bisa melindungi file .htaccess ini sendiri dengan script perintah berikut :
<Files .htaccess>
order allow,deny
deny from all
</Files>
7. Mencegah Hotlinking
Hotlinking adalah cara memberikan rujukan link secara langsung pada non-object HTML ke server lain, seperti gambar, video, dan lainnya.
Saat ada website lain yang menggunakan berbagai gambar di laman web kita sebagai hotlink mereka, hal ini bisa berdampak pada berkurangnya bandwidth kita. Agar ini tidak terjadi, ada bisa menambahkan script hotlink protection berikut ini :
Meski terlihat seperti file sederhana, sejatinya .htaccess atau hypertext access merupakan file penting untuk pemilik website di server web Apache.
File ini membantu webmaster dalam mengoptimalkan kinerja situs web dan meningkatkan keamanannya. Dengan file ini juga, developer dan administrator server web dapat mengelola dan mengatur perilaku server web Apache dengan praktis.
Sudahkah Anda memanfaatkan konfigurasi .htaccess sesuai dengan kebutuhan web Anda? Semoga bermanfaat!