Untuk menonjolkan keunikan brand, key visual bisa menjadi salah satu kunci utama. Key visual bukan soal logo semata, namun juga meliputi banyak hal. Seperti penerapan brand color yang konsisten di setiap implementasi desain.
Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu Key Visual (KV), mengapa KV itu penting dan tips merancang Key Visual yang menarik dan sesuai panduan brand.
Pengertian Key Visual (KV) dalam Desain dan Multimedia
Melansir dari DPDHL, pengertian dari key visual (KV) adalah gambar atau ilustrasi yang brand gunakan secara konsisten untuk keperluan pemasaran atau branding.
Key Visual (KV) juga bisa kita artikan sebagai gambar utama atau visual inti yang berfungsi untuk mewakili suatu brand, produk, atau jasa. Pada dasarnya, KV berfungsi sebagai inti visual yang menangkap esensi atau karakter utama dari sebuah brand atau produk.
Dalam definisi lain, key visual juga berarti gambar atau ilustrasi paling dominan yang menyampaikan pesan dan makna utama dari sebuah brand atau produk.
Beberapa ciri- ciri Key Visual (KV) antara lain :
Mudah dipahami dan sederhana
Unik dan jelas
Dapat membangkitkan emosi audiens atau konsumen
Tujuan Pembuatan Key Visual
KV dirancang untuk menampilkan karakteristik dan value proposition yang ingin brand sampaikan kepada target audience. Selain itu, tujuan lain dari pembuatan visual inti ini adalah:
Mewakili identitas dan personalitas brand atau produk secara visual.
Menyampaikan positioning dan diferensiasi brand atau produk.
Membuat citra positif di benak konsumen terhadap brand atau produk.
Menjadi focal point dalam strategi visual marketing.
KV berbeda dengan foto produk atau gambar pendukung lainnya karena berfungsi sebagai wajah dan inti dari komunikasi visual brand atau produk. KV harus mampu secara cepat menangkap esensi dan menggambarkan citra positif yang brand inginkan.
Logo vs Key Visual
Logo dan key visual memiliki peran yang berbeda dalam branding suatu produk atau perusahaan.
Contoh Logo – milik Apple
Logo adalah representasi visual dari identitas dan nilai-nilai suatu merek. Logo biasanya dirancang untuk tampilan kecil, sederhana, dan dikenali dengan cepat. Logo digunakan pada semua materi branding dan iklan.
Key visual memiliki fungsi yang lebih spesifik, yaitu menangkap esensi positioning dan pesan utama suatu brand. KV biasanya dibuat lebih besar dan detail untuk menampilkan suasana dan inspirasi dari brand tersebut.
KV tidak selalu dipakai di semua media. Kendati begitu, KV biasanya kita temukan sebagai gambar utama di landing page, banner iklan, kemasan produk, dan media promosi lain yang memungkinkan penggunaan gambar besar dan powerfull.
Jadi, logo adalah identitas visual, sedangkan key visual menangkap pesan brand. Logo harus konsisten di semua media, sedangkan KV dapat berganti tergantung campaign atau produk. Keduanya penting untuk branding yang kuat dan efektif. Logo sebagai wajah yang dari sebuah brand, sedangkan KV sebagai cerita dan inspirasi dari brand.
Jenis dan Contoh Key Visual (KV)
KV memiliki beberapa jenis berdasarkan elemen visual yang digunakan, diantaranya:
1. Key Visual Foto/Ilustrasi
Key visual jenis ini menggunakan foto atau ilustrasi sebagai elemen utama. Foto yang terpilih biasanya menggambarkan produk, layanan, atau pesan yang ingin brand sampaikan. Ilustrasi bisa berupa gambar tangan (hand drawing) atau digital sesuai dengan kebutuhan.
Contoh KV berupa foto yaitu iklan produk makanan menampilkan foto produk, atau iklan jasa menampilkan foto situasi penggunaan jasa tersebut. KV dengan ilustrasi banyak digunakan untuk kampanye sosial yang membutuhkan visual khusus agar pesan mudah audiens pahami.
2. Key Visual Typography
Jenis KV ini menggunakan tipografi atau susunan teks sebagai elemen utama visual. Font, warna, ukuran, dan layout teks dipilih sedemikian rupa agar menarik dan komunikatif.
Contoh paling umum adalah KV berupa nama brand dengan font khusus yang iconic. Selain itu, bisa berupa quotes atau slogan singkat yang tersusun dengan apik sehingga menarik perhatian.
3. Key Visual Gabungan Foto dan Typography
Visual inti jenis ini menggabungkan foto/ilustrasi dan tipografi agar saling melengkapi. Umumnya foto memberikan konteks produk/jasa sedangkan text menyampaikan tagline/headline iklan.
Contohnya adalah poster film yang menampilkan foto aktor utama dengan tambahan judul film dan tagline yang menarik minat menonton. Begitu pula poster wisata, foto lokasi wisata dipadu dengan text yang memancing ketertarikan berkunjung.
Key visual banyak digunakan di berbagai bidang seperti periklanan, branding, desain kemasan, sampul buku, poster, dan lainnya. Dengan memilih jenis yang tepat, KV dapat menjadi wajah dan identitas produk atau kampanye yang kuat dan mudah masyarakat kenali.
Mengapa Key Visual Penting?
Key visual memiliki peran yang sangat penting dalam branding dan positioning sebuah produk atau jasa. Beberapa alasan mengapa KV sangat penting antara lain:
1. Membantu Branding dan Positioning Produk/Jasa
Key visual yang dibuat dengan baik dapat langsung menggambarkan positioning dan karakter suatu brand. KV akan membantu konsumen mengingat dan mengidentifikasi brand dengan cepat.
2. Memperkuat Ingatan Konsumen
Key visual yang unik dan eye catching akan lebih mudah konsumen ingat. Dengan adanya KV, orang akan lebih mudah mengingat brand kita di tengah banyaknya kompetitor dengan produk serupa.
3. Membuat Tampilan Konsisten di Semua Media
Key visual dapat membantu menciptakan tampilan yang konsisten di berbagai media seperti iklan, kemasan produk, website, dan media sosial. Dengan tampilan yang konsisten, ingatan konsumen terhadap brand akan semakin kuat.
Jadi dengan memiliki key visual yang tepat, perusahaan dapat membangun citra dan positioning brand dengan lebih efektif. KV yang eye catching dan unik akan membantu brand untuk diingat lebih baik oleh konsumen.
Tips Merancang Key Visual – belum
Merancang key visual yang baik dan efektif membutuhkan beberapa pertimbangan dan langkah-langkah yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk merancang kunci visual yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan :
1. Pahami Tujuan dan Target Audience
Tentukan tujuan pembuatan key visual dan target audiens. Hal ini akan mempengaruhi gaya visual dan pesan yang ingin brand sampaikan. Misalnya saja, KV untuk anak-anak tentu berbeda dengan KV untuk produk kecantikan misalnya.
2. Buat Sketsa Konsep
Sebelum membuat desain final, buatlah beberapa sketsa konsep yang menggambarkan ide dan pesan utama. Sketsa ini akan memudahkan untuk mendapatkan feedback sebelum pengerjaan KV final.
3. Pilih Warna dan Font Yang Tepat
Warna dan font yang dipilih harus sesuai dengan karakter brand/produk dan pesan yang ingin brand sampaikan. Pastikan kombinasi warna dan font mudah terbaca dan menarik perhatian.
4. Gunakan Elemen Visual Yang Iconic
Masukkan elemen visual seperti karakter, benda, atau simbol yang merepresentasikan brand/produk dengan baik. Elemen visual ini akan membuat KV lebih mudah audiens ingat.
5. Lakukan Pengujian
Setelah membuat draft key visual, lakukan pengujian dengan melakukan survei atau diskusi. Lihat apakah pesan sudah tersampaikan dengan baik dan KVl sudah menarik minat audiens sasaran. Gunakan feedback ini untuk melakukan perbaikan sebelum KV final dibuat.
Strategi Time to Market (TTM) yang efektif menjadi kunci penting keberhasilan perusahaan dalam peluncuran produk. Dengan timing yang tepat, mulai dari konsepsi produk hingga peluncuran ke market, perusahaan bisa mendapatkan keunggulan kompetitif dan mendapat perhatian audiens.
Itulah mengapa penting bagi perusahaan untuk merancang strategi Time to Market ini dengan tepat.
Pengertian Time to Market (TTM)
Time to Market (TTM) merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan sejak permulaan pengembangan sebuah produk hingga produk tersebut diluncurkan ke pasar.
Secara sederhana, pengertian Time to Market adalah rentang waktu yang dibutuhkan mulai dari proses riset, pengembangan, proses produksi hingga peluncuran produk ke pasar. Semakin singkat TTM, maka semakin baik, karena berarti produk bisa segera konsumen nikmati.
Tujuan utama dari TTM adalah mempercepat waktu rilis produk baru agar bisa lebih dulu memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan TTM yang singkat, perusahaan bisa menjadi yang pertama memperkenalkan produk terbaru di pasar.
Manfaat Time to Market (TTM)
Beberapa manfaat yang dengan menerapkan strategi TTM yang efektif untuk perusahaan, antara lain:
Meningkatkan pendapatan dan pangsa pasar karena produk baru bisa segera dipasarkan.
Mendapatkan umpan balik cepat dari konsumen terkait produk baru.
Meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.
Memperkuat citra dan reputasi perusahaan sebagai inovator.
Mendapatkan keuntungan kompetitif di pasar dengan meluncurkan produk terlebih dahulu.
Dengan memahami definisi, tujuan dan manfaat TTM, perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk mempercepat waktu rilis produk baru ke pasar.
Jenis Time to Market
Time to market (TTM) dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan seberapa besar perubahan yang produk lakukan. Berikut adalah jenis-jenis time to market:
1. Incremental TTM
Incremental TTM merujuk pada pengembangan produk secara bertahap melalui serangkaian perubahan kecil. Tujuannya adalah memperbarui fitur produk yang sudah ada tanpa merubah secara drastis. Contohnya seperti keluaran iPhone baru setiap tahun dengan tambahan fitur minor.
2. Radical TTM
Radical TTM mengacu pada pengembangan produk melalui perubahan besar pada sebagian desain atau fitur. Misalnya penambahan kamera ganda pada ponsel. Radikal TTM masih menggunakan teknologi yang sudah ada namun menggunakan cara baru dalam penerapannya.
3. Breakthrough TTM
Breakthrough TTM merupakan pengembangan produk yang sama sekali baru berdasarkan teknologi baru. Produk tersebut belum pernah ada sebelumnya di pasar. Contoh breakthrough TTM adalah peluncuran telepon pintar pertama berbasis Android.
4. New Product TTM
New product TTM adalah jenis time to market di mana perusahaan mengembangkan produk yang benar-benar baru di luar lini produk yang sudah ada. Misalnya perusahaan mainan yang membuat produk elektronik. New product TTM paling berisiko tinggi karena memerlukan pengembangan produk dari nol.
Strategi Merancang Time to Market (TTM)
Untuk menerapkan strategi Time to Market yang efektif, perusahaan dapat membaginya ke dalam beberapa strategi yang terkonsep secara menyeluruh. Mulai dari pemahaman terhadap kebutuhan pasar, strategi pengembangan produk, proses produksi, strategi peluncuran produk hingga evaluasi pasca peluncuran.
1. Strategi Memahami Pasar
Salah satu kunci sukses menerapkan time to market yang efektif adalah dengan lebih dulu memahami pasar sasaran produk. Beberapa strategi yang dapat perusahaan lakukan antara lain:
1.1 Riset Pasar
Lakukan riset pasar yang komprehensif untuk mengetahui potensi permintaan, tren dan preferensi konsumen terhadap produk yang akan diluncurkan. Kumpulkan data dan wawancara calon konsumen untuk memahami kebutuhan mereka. Riset pasar akan memberikan informasi berharga tentang peluang pasar bagi produk baru.
1.2 Analisis Kompetitor
Selain memahami konsumen, pelajari juga produk dan strategi para kompetitor. Analisis ini penting untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan produk kompetitor, sehingga dapat dijadikan pembelajaran dalam merancang produk dan strategi pemasaran yang lebih baik.
1.3 Survei Pelanggan
Lakukan survei kepada pelanggan kompetitor untuk mendapatkan masukan langsung tentang produk pesaing. Temukan kelemahan produk kompetitor berdasarkan pengalaman pelanggan, sehingga dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan produk yang lebih baik.
2. Strategi Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah tahap penting dalam proses mengurangi time to market. Beberapa strategi yang dapat perusahaan lakukan adalah:
2.1 Brainstorming
Brainstorming dilakukan untuk mengumpulkan sebanyak mungkin ide dan gagasan terkait produk baru. Aktivitas ini bisa melibatkan tim internal perusahaan atau bahkan pelanggan. Brainstorming yang efektif adalah brainstorming tanpa filter, di mana semua ide menjadi bahan diskusi tanpa ada yang ditolak di awal.
2.2 Prototyping
Setelah tahap brainstorming, ide-ide terbaik kemudian dibuat menjadi prototipe atau purwarupa. Tujuan prototyping adalah untuk mewujudkan ide agar bisa dievaluasi lebih lanjut. Prototipe bisa dalam bentuk gambar, model 3D, atau bahkan produk yang sudah jadi tapi masih kasar. Prototyping memungkinkan pengujian dan perbaikan produk sebelum diproduksi massal.
2.3 Validasi Produk
Validasi produk penting untuk memastikan produk baru sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Validasi bisa dilakukan dengan survei, focus group, uji coba lapangan, dan metode lainnya. Dengan adanya proses ini, perusahaan dapat mengidentifikasi kelemahan produk sehingga bisa diperbaiki sebelum diluncurkan ke pasar. Validasi produk yang komprehensif dapat mempersingkat waktu peluncuran produk ke pasar.
3. Strategi Proses Produksi
Salah satu kunci sukses menerapkan time to market adalah mengoptimalkan proses produksi. Beberapa strategi yang bisa dalam proses ini meliputi :
3.1 Otomatisasi
Otomatisasi proses produksi sangat penting untuk mempercepat waktu produksi. Misalnya dengan menggunakan mesin-mesin otomatis, artificial intelligence, robotika, dan teknologi control system. Otomatisasi bisa mengurangi human error, meningkatkan konsistensi kualitas, dan tentunya mempersingkat waktu produksi.
3.2 Lean Manufacturing
Prinsip lean manufacturing adalah meminimalkan waste dan mengoptimalkan value added activity dalam proses produksi. Dengan menerapkan lean manufacturing, perusahaan bisa mengurangi pemborosan waktu, tenaga, dan sumber daya dalam proses produksi.
Beberapa teknik lean manufacturing yang bisa diterapkan antara lain 5S (sort, set, shine, standardize, sustain), kaizen, just-in-time production, value stream mapping, dan lain-lain.
3.3 Supply Chain Optimization
Mengoptimalkan rantai pasokan (supply chain) juga penting untuk mempercepat time to market. Misalnya dengan menjalin kerja sama yang erat dengan vendor dan supplier agar bahan baku cepat tersedia. Menggunakan sistem persediaan just-in-time. Atau menerapkan vendor managed inventory dimana pemasok yang mengelola persediaan di gudang pelanggan.
Dengan supply chain yang optimal, maka semua komponen yang dibutuhkan untuk produksi bisa langsung tersedia sehingga proses produksi berjalan lancar dan cepat.
4. Strategi Peluncuran Produk
Salah satu kunci sukses penerapan time to market adalah memiliki strategi peluncuran produk yang tepat. Beberapa hal yang perlu perusahaan perhatikan dalam strategi ini antara lain:
4.1 Rencana Pemasaran
Buat rencana pemasaran yang matang agar produk dapat cepat dikenal oleh target pasar. Fokuskan pada kegiatan promosi dan iklan di platform digital karena lebih fleksibel dan praktis.
Siapkan tim pemasaran yang solid untuk eksekusi strategi promosi. Mereka harus paham betul positioning dan unique selling point (USP) produk.
Alokasikan anggaran pemasaran yang cukup besar untuk kegiatan seperti iklan digital, optimasi mesin pencari, dan konten pemasaran (content marketing). Ini penting agar produk cepat viral di pasar.
4.2 Membangun Buzz
Bangun buzz dan antusiasme sebelum peluncuran produk lewat teaser campaigns di media sosial. Ini penting untuk meningkatkan awareness.
Libatkan influencer dan KOL dalam industri untuk mencoba produk sebelum diluncurkan. Mereka bisa membantu menyebarkan buzz dengan review positif.
Rilis press kit ke media massa terkait profil produk dan keunggulannya. Harapannya liputan media bisa meningkatkan kredibilitas di mata calon konsumen.
4.3 Kampanye Pra-Peluncuran
Lakukan pre-order atau reservasi produk sebelum peluncuran agar ada demand yang terbangun. Ini juga memudahkan perkiraan awal penjualan.
Buat event peluncuran produk yang meriah dengan mengundang calon konsumen dan mitra bisnis. Ini momentum bagus untuk demo produk secara langsung.
Bagikan free sample produk ke calon konsumen terpilih untuk mendapatkan testimoni awal. Feedback dari mereka bisa menjadi bahan evaluasi sebelum peluncuran penuh.
Dengan strategi peluncuran yang tepat, produk baru lebih cepat diterima pasar sehingga time to market berjalan optimal. Hal ini tentu sangat penting dalam memenangkan persaingan di era disrupsi digital saat ini.
5. Strategi Evaluasi Pasca-Peluncuran
Setelah produk diluncurkan, perusahaan perlu melakukan evaluasi pasca-peluncuran untuk menilai keberhasilan strategi time to market yang perusahaan terapkan. Hal ini meliputi :
5.1 Review Penjualan
Mengkaji pencapaian target penjualan yang perusahaan tetapkan sebelum peluncuran produk. Apakah penjualan sesuai ekspektasi atau jauh di bawah target?
Membandingkan dengan produk pesaing. Apakah penjualan produk lebih tinggi atau lebih rendah dari produk pesaing?
Menganalisis tren penjualan mingguan atau bulanan. Apakah terjadi peningkatan atau penurunan dari waktu ke waktu?
5.2 Umpan Balik Pelanggan
Melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mendapatkan umpan balik secara langsung.
Mengumpulkan testimoni dan ulasan produk di media sosial atau platform ulasan.
Mencatat dan menganalisis keluhan yang masuk ke customer service.
5.3 Analisis Laba Rugi
Menganalisis laba rugi produk dengan memperhitungkan biaya produksi, biaya promosi, dan pendapatan dari penjualan.
Membandingkan dengan perkiraan laba rugi sebelum peluncuran. Apakah sesuai perhitungan atau tidak?
Menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk break even point (BEP).
Dengan melakukan evaluasi ini, perusahaan bisa mengetahui apakah strategi time to market sudah berhasil optimal atau perlu penyesuaian untuk peluncuran produk berikutnya.
Contoh Studi Kasus
Berikut adalah beberapa contoh studi kasus penerapan time to market pada perusahaan:
1. Studi Kasus Perusahaan Teknologi
Perusahaan teknologi biasanya berpacu dengan waktu untuk meluncurkan produk terbaru agar tetap kompetitif di pasar. Misalnya Apple, mereka terkenal dengan kecepatannya dalam mengembangkan dan meluncurkan iPhone setiap tahunnya.
Apple melakukan riset pasar secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Mereka juga mempercepat proses pengembangan dan produksi dengan menggunakan supplier yang andal.
Strategi peluncuran produk Apple biasanya dimulai beberapa bulan sebelum peluncuran lewat teaser dan rumor untuk membangkitkan hype. Ini membantu meningkatkan awareness dan demand saat peluncuran.
Evaluasi pasca-peluncuran juga rutin dilakukan untuk mengumpulkan feedback dari pengguna yang bisa menjadi input pengembangan produk berikutnya.
2. Studi Kasus Perusahaan FMCG
Perusahaan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) seperti Unilever dan P&G harus cepat merespons preferensi dan kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Mereka rutin melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi tren terbaru.
Misalnya saat tren perawatan diri alami sedang naik daun, P&G segera mengembangkan lini perawatan rambut alami Pantene Pro-V Botanical. Mereka bekerja sama dengan supplier bahan alami terpercaya untuk mempercepat proses produksi.
Strategi peluncuran melibatkan sampling produk dan iklan di berbagai platform. Pasca-peluncuran, performa produk terus dipantau lewat survei dan panel konsumen. Feedback yang didapat bisa menjadi masukan untuk perbaikan produk maupun ide produk baru.
Tantangan Dalam Penerapan TTM
Penerapan TTM bukanlah hal yang mudah, terdapat beberapa tantangan yang harus perusahaan hadapi dalam menerapkannya:
1. Biaya Tinggi
Mengukur dan mempersingkat waktu peluncuran produk ke pasar membutuhkan investasi yang besar. Perusahaan perlu mengeluarkan dana lebih untuk riset pasar, pengembangan produk, peningkatan kapasitas produksi, serta aktivitas promosi. Tidak semua perusahaan mampu menanggung biaya tinggi ini.
2. Ketidakpastian Pasar
Sulit memprediksi preferensi dan perilaku konsumen di masa depan. Terkadang perusahaan sudah mengembangkan produk yang dianggap sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun, ternyata respon konsumen berbeda setelah produk diluncurkan. Hal ini tentu menjadi risiko bagi perusahaan.
3. Perencanaan yang Buruk
Perencanaan dan eksekusi yang buruk dapat menggagalkan implementasi TTM. Jika perusahaan tidak melakukan riset pasar, perencanaan produk, dan penjadwalan yang matang, maka waktu peluncuran produk bisa molor dan tidak tepat sasaran.
Dengan memahami tantangan-tantangan ini, perusahaan dapat menyiapkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan menjamin keberhasilan implementasi TTM.
Kesimpulan
Time to market (TTM) merupakan metrik penting yang mengukur lamanya waktu mulai dari tahap pengembangan produk hingga produk tersebut diluncurkan ke pasar. Dengan menerapkan strategi TTM yang tepat, perusahaan dapat mempercepat proses pengembangan dan peluncuran produk baru.
Berikut adalah ringkasan poin-poin penting terkait TTM :
Strategi utama untuk menerapkan TTM yang efektif antara lain memahami pasar dan kebutuhan pelanggan, pengembangan produk iteratif, optimasi proses produksi, serta peluncuran dan evaluasi pasca-peluncuran produk.
Studi kasus sukses menerapkan TTM antara lain Samsung dengan Galaxy Fold, dan Tesla dengan kendaraan listriknya.
Tantangan utama penerapan TTM adalah biaya yang tinggi, keterbatasan sumber daya, serta kurangnya fleksibilitas organisasi.
Adapun saran untuk menerapkan TTM secara efektif antara lain:
Lakukan riset pasar dan analisis kebutuhan pelanggan secara berkala
Terapkan pendekatan desain iteratif dan prototype cepat
Otomasi dan optimasi proses produksi
Rencanakan strategi peluncuran dan promosi matang
Lakukan evaluasi dan perbaikan terus-menerus pasca peluncuran produk
Tingkatkan kolaborasi lintas departemen dan fleksibilitas organisasi
Dengan menerapkan strategi TTM yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dan meraih kesuksesan dengan produk barunya.
Membuat website bukan lah hal yang asing lagi bagi masyarakat modern di era digital. Mulai dari website gratisan seperti blogspot, hingga ‘mencicipi’ website hosting berbayar dengan dukungan CMS seperti WordPress, Joomla, Drupal, dan masih banyak lainnya, membuat pemilik bisnis semakin mudah untuk membangun website mereka dengan cepat dan efisien.
Sayangnya, kemudahan membangun website ini kerap tidak dibarengi dengan kesadaran pentingnya meningkatkan keamanan website (web security) di saat yang bersamaan. Banyak webmaster yang masih mengabaikan hal ini meskipun menyadari bahwa website adalah salah satu asset paling berharga mereka dalam bisnis.
Berbagai Ancaman Digital Siap Mengancam Keamanan Website Anda
Ternyata, tidak sedikit hal yang bisa mengancam keamanan website kita. Beberapa jenis ancaman yang kerap terjadi antara lain adalah : 1. Virus/ Malware 2. Spam 3. Bot 4. Hacker
Dari keempat serangan ini, mana yang pernah Anda alami? Jangan menunggu sampai satu atau lebih dari mereka mempora- porandakan aset berharga Anda dalam bisnis.
11 Langkah Penting Meningkatkan Keamanan Website
Bayangkan jika Anda merasa sudah mempunyai website dengan domain yang sempurna dan website tersebut telah menjadi sangat vital untuk bisnis Anda. Dan suatu hari Anda kehilangan website tersebut karena serangan hacker yang selama ini tidak pernah Anda sangka- sangka. Apa akibat yang terjadi selanjutnya? Anda bukan hanya kehilangan sebuah asset berharga, tapi sekaligus bisnis Anda nyaris tumbang. Jangan sampai hal ini terjadi pada Anda!
Maka dari itu, penting sekali untuk meningkatkan keamanan website Anda dari ancaman digital yang bisa muncul sewaktu- waktu, baik itu dari serangan virus atau hacker. Sebagai pemilik website, berikut ini 10 langkah penting yang harus Anda lakukan :
1. Lakukan Update Website Secara Berkala
Banyak bot hacker yang bekerja secara otomatis dalam mengintai ‘mangsa’nya. Salah satu faktor yang membuat pekerjaan mereka menjadi semakin mudah adalah website yang perangkat lunaknya sudah usang dan tidak aman lagi untuk dijalankan. Maka dari itu, langkah awal yang harus Anda lakukan untuk mencegah peretasan adalah melakukan update situs Anda secara berkala sesegera mungkin saat plugin atau versi CMS baru tersedia.
Jika website Anda relatif jarang di-update dengan konten, misalnya situs bertipe Company Profile, Anda bisa menggunakan plugin WP Updates Notifier. Plugin ini akan membantu Anda mendapatkan notifikasi pembaruan plugin atau inti WordPress ke email Anda. Melakukan pengecekan website hanya sebulan sekali atau seminggu sekali bisa membahayakan website Anda jika bot hacker berhasil menemukan kerentanan dari website sebelum Anda berhasil menambalnya. Kecuali Anda menjalankan firewall situs web, melakukan pembaruan segera setelah update dirilis adalah hal yang sangat penting untuk keamanan website Anda.
2. Gunakan Kata Sandi yang Kuat
Menggunakan kata sandi yang kuat adalah point penting lainnya. Rekomendasi dari WP Engine, kata sandi yang digunakan webmaster seharusnya memenuhi tiga persyaratan utama yang harus diikuti, yaitu CLU (Complex, Long, Unique).
COMPLEX berarti kata sandi yang digunakan adalah acak atau rumit. Jangan gunakan kata sandi yang mudah ditebak orang lain, seperti tanggal lahir atau kata- kata yang nyata. Sebaliknya, Anda disarankan untuk memilih karakter acak yang merupakan perpaduan antara huruf besar, huruf kecil, angka, dan tanda baca.
LONG artinya kata sandi disarankan lebih dari 8 karakter. Kata sandi dengan 8 karakter akan lebih mudah menghentikan orang lain dari menebaknya hanya dalam beberapa kali percobaan. Maka dari itu, semakin panjang dan rumit kata sandi, maka ini akan semakin baik untuk keamanan website Anda.
Yang terakhir, kata sandi Anda harus memenuhi syarat UNIQUE atau unik. Kata sandi Anda sebaiknya tidak sama dengan kata sandi Anda di website atau akun lain yang Anda miliki di internet. Misalnya saja ada orang yang mengetahui kata sandi akun Facebook Anda, maka seharusnya mereka tidak bisa menggunakan password tersebut untuk mengakses website, email, atau akun internet banking Anda.
“Lalu bagaimana caranya mengingat 10 kata sandi berbeda sepanjang lebih dari 10 karakter?” Anda tidak harus mengingat semuanya memang. Untuk membuatnya mudah, Anda bisa menggunakan pengelola kata sandi seperti “LastPass” (penggunaan secara online) atau “KeePass 2” (penggunaan secara offline). Anda bisa mempelajari lebih lanjut kelebihan dan kekurangan dua layanan ini dan mempertimbangkan salah satu dari keduanya untuk mengelola daftar kata sandi Anda.
3. Lakukan Backup Secara Berkala, Namun Tidak Menyimpannya di Server Situs Anda
Meski bukan hal yang kita inginkan, hal buruk bisa terjadi situs Anda kapan saja. Maka dari itu, penting untuk melakukan backup data situs Anda secara berkala. Namun, perlu diingat bahwa Anda sebaiknya Anda tidak menyimpan backup tersebut di server situs Anda. Backup ini selalu berisi versi CMS dan ekstensi yang tidak di- patch yang tersedia untuk umum sehinggai resiko keamanan menjadi semakin besar. Saat file backup Anda tersimpan di server, hal ini dapat memudahkan kerja peretas saat mengakses server Anda.
4. Gunakan Konsep Least Privileged
Jika Anda meng-hire beberapa penulis atau admin website, pastikan bahwa izin pengguna mereka sesuai dengan yang mereka perlukan untuk melakukan pekerjaan mereka. Jika suatu waktu mereka membutuhkan izin yang perlu ditingkatkan, Anda bisa memberikannya, lalu menguranginya kembali setelah pekerjaan tersebut selesai. Ini lah yang disebut dengan konsep Least Privileged.
Misalnya Anda mempunyai beberapa penulis untuk posting blog di situs Anda. Pastikan mereka tidak mempunyai hak administrator penuh atas situs Anda. Akun tersebut seharusnya hanya mempunyai otorisasi untuk membuat dan mengedit konten mereka sendiri, dan mereka tidak mempunyai akses untuk mengubah pengaturan situs website.
Pembatasan akses ini akan melindungi website Anda dari kerusakan yang tidak perlu serta mencegah website Anda dari penyalahgunaan dari pengguna ‘nakal’ secara langsung.
5. File Konfigurasi Server
Seorang admin web harus benar- benar mengenal file konfigruasi server situsnya. Server web Apache menggunakan file .htaccess, server Nginx menggunakan nginx.conf, sedangkan Microsoft IIS menggunakan web.config. File- file yang dapat ditemukan di root direktori situs ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk situs Anda karena bekerja menjalankan aturan server. Hal ini termasuk arahan untuk meningkatkan keamanan situs Anda.
Beberapa rekomendasi aturan untuk Anda tambahkan ke server adalah sebagai berikut :
Mencegah penjelejahan direktori (Prevent directory browsing), yaitu melakukan pembatasan informasi untuk mencegah pengguna jahat untuk melihat isi setiap direktori situs website Anda.
Mencegah hotlinking gambar (Prevent image hotlinking), yaitu mencegah situs web lain menampilkan gambar dari server web Anda. Jika ada orang yang menautkan gambar dari server Anda, bandwith dari paket hosting Anda mungkin akan cepat habis untuk menampilkan gambar untuk situs orang lain.
Lindung file sensitif (Protect sensitive files), yaitu melindungi file dan folder tertentu seperti file konfigurasi CMS yang berisi detail info masuk basis data dalam teks biasa. Untuk meningkatkan keamanan, mungkin Anda dapat mengunci lokasi admin area atau membatasi eksekusi PHP dalam direktori yang menyimpan gambar atau mengizinkan unggahan.
Selain tiga hal ini, ada juga rules dan opsi lain yang dapat Anda atur di file konfigurasi server untuk meningkatkan keamanan situs Anda.
6. Mengatur File Permission
File permission akan menentukan siapa yang bisa melakukan apa ke sebuah file di situs web Anda. Setiap file di server web akan mempunyai tiga jenis izin yang masing- masing menggunakan kode angka seperti :
Read (4), yaitu untuk dapat melihat isi file
Write (2), yaitu untuk dapat mengubah isi file
Execute (1), yaitu untuk menjalankan file program
Untuk mengatur beberapa izin/ permission secara bersamaan, Anda hanya perlu menambahkan angka bersama- sama. Misalnya jika Anda mengatur file tersebut untuk bisa membaca (4) sekaligus menulis (2), makai zin pengguna yang Anda berikan adalah 6. Jika izin pengguna adalah membaca (4), menulis (2), dan menjalankan (2), maka izin pengguna yang diberikan adalah 7.
Selain itu, ada juga tiga jenis user yang harus Anda ketahui, yaitu :
Owner, yaitu pemilik file (hanya satu orang yang bisa menjadi pemilik file)
Group, yaitu grup file dimana setiap pengguna yang merupakan bagian dari grup tersebut akan mendapatkan izin tersebut
Public, yaitu semua orang
Saat menginstall CMS, permission di file/ folder Anda akan mendapatkan konfigurasi secara default. Dengan panduan ini, Anda dapat mengubah izin file tersebut sesuai kebutuhan dengan mengutamakan faktor keamanan untuk situs web Anda.
7. Ubah Pengaturan Standar CMS
Meskipun mudah digunakan, aplikasi CMS seringkali masih kurang optimal dari persepektif keamanan. Serangan hacker yang paling sering terjadi terhadap sebuah situs seringkali terjadi secara otomatis dan hal ini banyak dipengaruhi oleh pengaturan default yang digunakan. Maka dari itu, Anda perlu mengubah beberapa pengaturan default saat menginstall CMS yang Anda pilih, seperti melakukan perubahan pada point 5 & 6 di atas.
Misalnya saja, secara default beberapa aplikasi CMS memungkinkan pengguna untuk bisa menginstall ekstensi apa pun yang mereka inginkan. Ada juga pengaturan yang mungkin perlu Anda lebih perhatikan dalam mengontrol komentar, izin pengguna (pengaturan permission), dan visibilitas informasi pengguna.
8. Pemilihan Ekstensi, Add On, & Plugin
Salah satu hal menarik dari penggunaan CMS adalah fleksibilitasnya. Ada banyak plugin, add-on, dan ekstensi yang menyediakan hampir semua fungsi yang Anda butuhkan. Sayangnya, fleksibilitas ini juga kerap menjadi pedang bermata dua. Tidak jarang Anda menemukan beberapa ekstensi yang menawarkan fungsi serupa dan membuat Anda bingung, mana yang sebaiknya Anda pilih?
Jika ini terjadi, maka yang sebaiknya Anda pilih adalah yang terakhir mendapatkan pembaruan. Jika pembaruan terakhir lebih dari beberapa tahun terakhir, dikawatirkan ekstensi tersebut telah berhenti dikerjakan oleh pengembangnya dan ini bisa meningkatkan resiko keamanan situs Anda kapan saja.
Berbanding terbalik dengan ekstensi yang secara aktif terupdate atau pengembang secara aktif memantau ekstensi tersebut. Jika Anda mengalami masalah keamanan atau bug terhadap ekstensi tersebut, maka laporan Anda akan mendapatkan dukungan dari pengembang dengan mudah.
Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan usia ekstensi tersebut dan jumlah pengguna yang menginstallnya. Ekstensi yang dikembangkan oleh pengembang yang sudah ‘besar’ biasanya akan mempunyai lebih dari 100 pemasangan sejak pertama kali dirilis. Bagi pengembang tersebut, keamanan adalah hal yang sangat penting dalam mengembangkan ekstensi/ plugin sebelum akhirnya user gunakan.
9. Satu Situs = Satu Hosting
Paket hosting unlimited memang menggoda! Anda bisa membayangkan betapa hemat dan efisiennya mengatur situs- situs Anda dalam satu hosting saja. Namun sayangnya, hal ini sebenarnya adalah salah satu praktek keamanan terburuk dalam panduan web security. Mengapa? Karena menaruh beberapa situs dalam satu hosting berlokasi sama berpotensi menciptakan serangan hacker yang lebih besar. Serangan hacker yang dilancarkan terhadap instalasi CMS Anda dapat menyebar dengan sangat mudah saat banyak situs dihosting di lokasi yang sama.
Selain itu, proses pembersihan juga akan menjadi PR yang melelahkan saat hacker meretas semua situas Anda di saat yang bersamaan. Selain memakan waktu, tingkat kesulitan juga lebih tinggi karena situs yang terinfeksi dapat terus menginfeksi satu sama lain dalam satu lingkaran tanpa akhir. Benar- benar melelahkan!
10. Menginstall SSL
SSL (Secure Sockets Layer) adalah protokol keamanan standar untuk membuat tautan ter-enkripsi antara server web dan browser dalam komunikasi online. SSL bekerja melakukan enkripsi komunikasi antara Titik A dan Titik B, yaitu antara server situs web dan browser.
Salah satu peranan SSL dalam web security adalah melindungi informasi pribadi pengunjung, mengamankan transfer data, transaksi kartu kredit, dan data login. Untuk situs web e-Commerce atau web apapun yang menerima pengiriman formulir dengan data pengguna sensitif atau informasi identitas pribadi, mempunyai sertifikat SSL (SSL Certificate) sangat penting.
Saat sebuah website mempunyai SSL Certificate terpasang dengan benar di server, maka akan muncul ikon gembok hijau kecil yang tampil di sebelah kiri URL situs web di browser dan https akan muncul dengan warna hijau juga. Dengan SSL Certificate, pemilik situs web telah memberikan keamanan kepada pelanggan dan membuat mereka lebih betah untuk terus berada di situs web Anda dalam jangka waktu yang lebih lama.
Salah satu bukti nyata dari pentingnya SSL Certificate adalah update terbaru dari Google Chrome Juli 2018 yang akan memberikan peringatan situs tidak aman saat pengunjung menjelajah sebuah situs web yang belum terinstall dengan SSL Certificate.
11. Gunakan Layanan Hosting yang Terpercaya dan Berkualitas
Salah satu tolak ukur dalam menentukan hosting berkualitas dan terpercaya adalah kesadaran perusahaan hosting tersebut terhadap pentingnya web security. Pastikan layanan hosting Anda menyadari ancaman terhadap situs web itu nyata sehingga mereka mempunyai beberapa fitur andalan untuk meningkatan keamanan situs web Anda.
Sebelum memilih layanan hosting, baik lokal maupun luar negeri, coba lah untuk melakukan riset terhadap kualitas keamanannya. Pastikan provider hosting tersebut mendukung keamanan website dan handal di setiap kesempatan. Selain aman, pastikan juga kualitas server dan dukungan pelanggan hosting tersebut juga berkualitas.
Kesimpulan
Saat website adalah asset berharga dalam sebuah bisnis, membangun situs web dengan tingkat keamanan yang baik adalah sebuah keharusan. Jangan sampai kesadadaran Anda untuk meningkatkan web security ini baru bertumbuh saat Anda mengalami serangan hacker atau virus pada website Anda. Dengan meningkatkan keamanan situs web kita, mulai dari 11 langkah di atas, kita telah melindungi asset berharga kita dalam bisnis.
Karena pentingnya growth mindset ini, banyak CEO perusahaan yang menghimbau HR mereka agar merekrut calon karyawan yang mempunyai kriteria ini. Memang apa sih growth mindset dan mengapa ini menjadi kriteria yang penting?
Bicara tentang skill, technical skill yang mumpuni saja ternyata tidak cukup. Kehadiran growth mindset atau pola pikir berkembang pada seseorang adalah nilai plus untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara mendalam tentang apa itu Growth Mindset, manfaat dan cara penerapannya.
Pengertian Growth Mindset/ Pola Pikir Bertumbuh adalah
Growth mindset atau Pola Pikir Berkembang/ Pola Pikir Bertumbuh adalah pola pikir atau sikap mental yang percaya bahwa kemampuan seseorang dapat berkembang melalui kerja keras, belajar dari kesalahan, dan ketekunan. Mindset ini berfokus pada proses belajar, bukan pada hasil akhir semata.
Carol S. Dweck, seorang psikolog dari Universitas Stanford adalah sosok pertama yang memperkenalkan pola pikir ini. Ia membedakan growth mindset dengan fixed mindset atau pola pikir statis.
Orang dengan fixed mindset percaya bahwa kemampuan seseorang sudah ditentukan sejak lahir dan sulit untuk diubah. Mereka cenderung menghindari tantangan karena takut gagal dan merasa tidak nyaman jika harus belajar keterampilan baru.
Sebaliknya, orang dengan growth mindset percaya bahwa kecerdasan dapat diasah. Mereka tidak takut gagal dan justru menganggap kesalahan sebagai peluang untuk belajar. Selain itu, mereka juga lebih menghargai proses daripada hasil akhir.
Growth mindset membantu seseorang mengembangkan sikap positif terhadap belajar dan meraih prestasi lebih tinggi. Inilah mengapa growth mindset sangat penting, terutama di era penuh inovasi dimana artificial intelligence dan metaverse akan menjadi ‘makanan sehari- hari’ kita.
Manfaat Growth Mindset
Pola Pikir Berkembang memiliki banyak manfaat positif yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang menerapkannya. Berikut beberapa manfaat dari pola pikir bertumbuh :
1. Meningkatkan Motivasi dan Semangat
Dengan growth mindset, seseorang akan lebih termotivasi untuk terus belajar dan berkembang. Mereka tidak akan berpikir bahwa kemampuan mereka statis dan sulit berkembang.
Sebaliknya, mereka yakin bahwa dengan usaha dan latihan, kemampuan apapun bisa ditingkatkan secara signifikan. Keyakinan ini membuat mereka lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan dan terus belajar hal baru.
2. Membuka Diri Terhadap Tantangan dan Kegagalan
Orang dengan pola pikir bertumbuh tidak takut menghadapi tantangan yang berat atau bahkan kegagalan. Mereka menganggap itu semua sebagai bagian dari proses pembelajaran yang akan membuat mereka semakin maju. Di mata mereka, kegagalan adalah feedback berharga untuk bisa meningkatkan diri. Kegagalan bukan lah akhir dari segalanya.
3. Meningkatkan Kreativitas
Pola Pikir Bertumbuh membuat seseorang lebih terbuka dan kreatif dalam memecahkan masalah. Mereka berani bereksperimen dan berpikir di luar kebiasaan tanpa takut salah. Dengan demikian, growth mindset dapat memicu munculnya ide-ide brilian dan inovasi yang dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Ciri-Ciri Orang dengan Growth Mindset
Orang yang memiliki growth mindset biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak Takut Gagal dan Belajar dari Kesalahan
Orang dengan growth mindset tidak takut gagal dan justru menganggap kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Mereka menyadari bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran dan tidak menghindari kegagalan.
Para pemilik pola pikir bertumbuh ini justru tertantang untuk bangkit kembali setelah gagal. Mereka berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda setelah gagal di percobaan sebelumnya.
2. Senang Mencoba Hal Baru
Orang dengan growth mindset senang mencoba hal-hal baru meskipun belum tentu berhasil. Mereka tidak takut untuk keluar dari zona nyaman dan menjajaki hal-hal di luar kemampuan saat ini.
Dengan mencoba hal baru, para growth mindseter dapat memperluas wawasan, keterampilan, dan kemampuannya. Keinginan kuat untuk terus belajar dan berkembang inilah yang mendorongnya untuk terus mencoba hal-hal baru.
3. Berani Mengambil Risiko
Orang dengan growth mindset berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan jangka panjang. Mereka tidak takut untuk memulai usaha baru meskipun belum tentu sukses.
Pemilik pola pikir bertumbuh ini juga berani keluar dari zona nyaman dan mencoba strategi baru meskipun berisiko gagal. Bagi mereka, mengambil risiko adalah cara untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan diri.
Contoh Sikap Growth Mindset
Mereka yang memiliki growth mindset terlihat dari sikap tertentu yang membedakannya dengan orang yang memiliki fixed mindset. Berikut adalah beberapa contoh sikap yang umumnya mereka tunjukkan :
1. Bangkit dari Kegagalan
Seperti yang Panda ungkapkan di atas, individu dengan growth mindset tidak takut menghadapi kegagalan dan tantangan. Mereka justru menganggap kegagalan sebagai peluang untuk terus belajar dan berkembang.
Ketika menghadapi kegagalan, mereka tidak menyerah begitu saja, tetapi berusaha bangkit lagi dengan pendekatan dan strategi yang lebih baik. Bagi mereka kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal untuk memulai lagi dengan cara yang lebih cerdas.
2. Terbuka Terhadap Umpan Balik
Orang dengan pola pikir bertumbuh cenderung terbuka terhadap umpan balik dan kritik dari orang lain. Mereka menganggap umpan balik sebagai kesempatan untuk introspeksi diri dan memperbaiki kelemahan yang masih dimiliki. Bagi mereka, umpan balik adalah cara agar bisa terus belajar dan berkembang menjadi lebih baik.
3. Tidak menyerah
Ketika menghadapi tantangan, orang dengan growth mindset tidak cepat menyerah. Mereka gigih dan tekun berusaha mengatasi tantangan dengan mencoba strategi dan pendekatan baru.
Sikap tidak mudah menyerah ini memungkinkan mereka untuk terus maju dan akhirnya mampu mencapai tujuan. Rasa ingin tahu dan dorongan untuk terus belajar membuat mereka pantang menyerah.
Cara Mengembangkan Growth Mindset
Siapapun punya kesempatan untuk mengembangkan mentalitas growth mindset. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pola pikir bertumbuh :
1. Tetapkan Tujuan Pertumbuhan
Salah satu kunci utama mengembangkan mindset ini adalah dengan menetapkan tujuan yang berfokus pada pertumbuhan, bukan hasil akhir. Misalnya, tujuan untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan, bukan sekadar mendapatkan nilai bagus. Dengan tujuan pertumbuhan, kita lebih terbuka untuk belajar dari kegagalan.
2. Terima Tantangan
Jangan takut mengambil tantangan dan keluar dari zona nyaman. Tantangan membantu kita belajar keterampilan dan mindset baru. Jika selalu menghindari tantangan, kita akan sulit berkembang. Hadapi tantangan dengan semangat belajar.
3. Belajar dari Kritik
Jangan jadikan kritik sebagai serangan pribadi, tapi sebagai umpan balik untuk berkembang. Dengarkan kritik dengan terbuka, teliti kebenarannya, dan gunakan untuk memperbaiki diri. Kritik membangun dari orang lain bisa mempercepat perkembangan kita.
4. Merubah Pola Pikir Tetap
Merea yang berpikiran bertumbuh tahu kemampuan bukan sesuatu yang statis tapi dapat berkembang. Merubah pola pikir tetap dengan percaya bahwa kecerdasan dan bakat dapat ditumbuhkan dengan belajar dan latihan yang tekun. Kesulitan sementara bukan tanda kita tidak bisa, tapi tantangan untuk terus maju.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, kita dapat mengembangkan pola pikir bertumbuh dan meraih potensi tertinggi.
Strategi Menerapkan Growth Mindset
Strategi merupakan kunci sukses menanamkan growth mindset. Berikut beberapa strategi yang dapat kita gunakan untuk menumbuhkan pola pikir ini :
1. Mulai dari Hal Kecil
Perubahan tidak instan, butuh proses dan komitmen jangka panjang. Apapun bentuk perubahan yang ingin dicapai, mulailah dari hal kecil dan konsisten.
Jangan memaksakan perubahan besar dan radikal sekaligus. Misalnya, jika memiliki tujuan belajar sesuatu, mulailah dengan meluangkan 15 menit saja setiap hari untuk belajar.
2. Terapkan Self-Talk Positif
Perkataan diri sendiri berpengaruh besar terhadap sikap dan motivasi. Latihlah dirimu untuk melihat tantangan dari sudut positif dan optimis.
Hindari self-talk negatif yang memicu mindset statis. Terapkan afirmasi positif seperti “Saya bisa melakukan ini jika terus belajar dan berlatih”, “Saya mampu mencapai tujuan ini jika pantang menyerah”.
3. Temukan Mentor dan Komunitas
Dukungan dari mentor dan teman seperjuangan sangat membantu. Diskusikan tujuan, tantangan, dan perkembangan dengan mentor yang lebih berpengalaman. Bergabung dengan komunitas positif yang memiliki visi serupa juga dapat memacu semangat untuk terus berkembang. Saling berbagi pengalaman dan memberi umpan balik konstruktif satu sama lain.
Kiat Menerapkan Growth Mindset di Tempat Kerja
Growth mindset sangat penting untuk diterapkan di tempat kerja agar karyawan dapat terus berkembang dan perusahaan dapat maju. Berikut adalah beberapa kiat untuk menerapkan mindset bertumbuh di tempat kerja :
1. Beri Apresiasi
Berikan apresiasi dan penghargaan kepada karyawan atas usaha dan kerja keras mereka, bukan hanya hasil akhirnya. Ini akan memotivasi mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
2. Dorong Karyawan Ambil Risiko dan Tantangan
Beri kesempatan karyawan untuk mengambil tugas dan proyek yang menantang, meskipun ada risiko kegagalan. Tindakan ini akan mendorong mereka keluar dari zona nyaman.
3. Jadikan Kegagalan sebagai Pembelajaran
Jangan menghukum atau memarahi karyawan jika mereka gagal. Alih-alih, dorong diskusi terbuka tentang apa yang bisa dipetik dari kegagalan tersebut.
4. Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Apresiasi usaha dan proses pekerjaan karyawan, bukan hanya fokus pada hasil akhir. Proses yang dilalui juga penting untuk pertumbuhan dan pembelajaran.
5. Tumbuhkan Budaya Saling Mendukung
Ciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung dan bukan kompetitif. Ini akan mendorong karyawan untuk saling membantu ketimbang saling menjatuhkan.
6. Beri Kesempatan Pengembangan Diri
Sediakan pelatihan, lokakarya, dan kesempatan bagi karyawan untuk terus mengasah keterampilan dan mengembangkan diri. Aktivitas akan cukup efektif menumbuhkan growth mindset secara berkelanjutan.
7. Berikan Umpan Balik Positif
Berikan umpan balik yang membangun dan solusi ketika karyawan memiliki kekurangan, bukan kritik yang menjatuhkan.
Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, pola pikir ini dapat tertanam dan berkembang di tempat kerja. Karyawan akan termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.
Kiat Menerapkan Growth Mindset untuk Orang Tua
Orang tua memegang peranan penting dalam membentuk mindset anak-anak mereka. Dengan menerapkan growth mindset pada diri sendiri dan menggunakannya pada anak sejak dini, orang tua dapat membantu anak mengembangkan kemampuan dan potensi secara optimal.
Berikut adalah beberapa kiat bagi orang tua untuk menerapkan pola pikir bertumbuh :
1. Beri Pujian atas Usaha, Bukan Hasil
Jangan memuji anak hanya karena mendapat nilai bagus atau juara, tapi pujilah ketika mereka berusaha mengerjakan tugas dengan gigih meskipun hasilnya tidak sempurna. Ini akan membangun pola pikir bahwa kemampuan dapat bertumbuh dengan usaha.
2. Ajarkan Bahwa Kemampuan Bisa Berubah dan Dikembangkan
Jelaskan pada anak bahwa kecerdasan bukan bawaan tetap. Melainkan bisa berubah dan bertambah melalui belajar dan berlatih. Dengan begitu, anak akan termotivasi untuk terus mengembangkan diri.
3. Dorong Anak untuk Terus Mencoba
Jika anak mengalami kegagalan dalam sesuatu, dorong mereka untuk mencoba lagi dengan cara yang berbeda dan belajar dari kesalahan, bukan menyerah. Tunjukkan bahwa gagal adalah bagian dari proses pembelajaran.
4. Menjadi Teladan Pola Pikir Berkembang untuk Anak
Tunjukkan sikap growth mindset dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Ucapkan “Saya akan terus mencoba sampai bisa” daripada “Saya tidak bisa”. Dengan begitu, anak akan mencontoh pikiran dan sikap orangtua.
Dengan konsisten menerapkan prinsip-prinsip di atas sejak dini, orang tua dapat membantu anak menumbuhkan growth mindset yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan.
Kiat Menerapkan Growth Mindset untuk Pelajar
Salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan growth mindset pada pelajar adalah dengan mendorong mereka mencoba hal baru. Sebagai orang tua atau guru, berikan kesempatan kepada anak didik untuk mengeksplorasi bidang dan kegiatan baru yang menantang kemampuan mereka saat ini. Pujilah kerja keras dan usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya.
Ketika pelajar gagal atau melakukan kesalahan, jangan menghukum atau memarahi mereka. Sebaliknya, lihat itu sebagai kesempatan belajar. Bantu mereka melihat kesalahan sebagai bagian alami dari proses pembelajaran. Galakkan mereka untuk merefleksikan apa yang bisa mereka perbaiki, dan cari tahu apa yang bisa mereka petik dari pengalaman tersebut. Dengan demikian, mereka akan berani mencoba lagi dan terus mengembangkan diri.
Usahakan untuk tidak memuji kecerdasan atau bakat alami mereka secara berlebihan. Sebaliknya, apresiasi kerja keras, strategi, dan usaha yang dilakukan. Pujian semacam ini akan membantu menumbuhkan pola pikir berkembang, di mana pelajar percaya bahwa kemampuan dapat ditingkatkan melalui usaha.
Kesimpulan
Growth mindset adalah mentalitas yang sangat penting untuk menggapai kesuksesan dan kebahagiaan. Dengan pola pikir bertumbuh ini, kita percaya bahwa kemampuan kita dapat berkembang melalui latihan dan pengalaman. Kita tidak takut gagal dan menganggap kegagalan sebagai peluang untuk belajar.
Beberapa poin penting tentang growth mindset yang telah kita bahas:
Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan bisa ditingkatkan dengan berlatih dan berusaha. Ini berbeda dengan fixed mindset yang percaya kemampuan sudah tetap.
Orang dengan growth mindset tidak takut menghadapi tantangan, gigih menghadapi kesulitan, dan menjadikan kegagalan sebagai peluang belajar.
Growth mindset sangat penting untuk meraih prestasi tinggi dan kesuksesan di berbagai bidang.
Kita bisa mengembangkan pola pikir bertumbuh ini dengan cara belajar dari kesalahan, mencari tantangan baru, dan memuji upaya bukan kecerdasan semata.
Dengan mengadopsi growth mindset, kita bisa meraih potensi penuh kita dan menjadi pribadi yang lebih tangguh dan sukses. Growth mindset adalah kunci menuju kesuksesan dan kebahagiaan.
Jika bicara tentang investasi yang minim resiko dan cocok untuk pemula, reksadana adalah salah satunya. Berbeda dengan saham yang cenderung memberi return tinggi tapi sekaligus resiko lebih tinggi, reksa dana memang memberi return yang cenderung lebih rendah tapi terbilang stabil.
Dengan pertimbangan ini lah, reksa dana menjadi pilihan investasi favorit banyak orang. Terutama untuk pemula, reksadana juga menjadi pilihan investasi untuk mengasah jam terbang. Apakah kamu tertarik untuk mempelajari reksa dana lebih lanjut? Kali ini Panda akan menjadi sahabat baik yang mengulas jenis investasi ini secara lengkap.
Pengertian Reksadana
Dalam dunia investasi, reksadana adalah sebuah instrumen yang telah menjadi pilihan utama bagi banyak investor. Bukan tanpa alasan, selain bisa memulai dengan modal yang kecil, jenis investasi ini juga cenderung minim resiko daripada saham.
Reksadana adalah suatu bentuk investasi kolektif yang berhasil mengumpulkan dana dari berbagai investor, dan dikelola oleh para manajer investasi. Konsep dasar dari reksa dana adalah menciptakan peluang bagi individu dengan modal terbatas untuk dapat memiliki dan mengelola portofolio investasi yang terdiversifikasi secara efektif. Mulai dari saham, obligasi, serta produk keuangan dan investasi lainnya.
Terkait dengan pengertian reksadana ini, ada tiga hal yang dapat kita cermati, yaitu :
Pertama : ada dana individu yang dikelola.
Kedua : ada dana yang diinvestasikan dalam portofolio efek.
Ketiga : ada manajer investasi yang mengelola dana- dana tersebut dengan cerdik.
Jenis-Jenis Reksadana
Untuk berinvestasi dengan tepat, penting sekali untuk memahami jenis- jenis reksadana sejak awal. Pasalnya, setiap jenis memiliki karakteristik unik dan tujuan investasi yang berbeda.
1. Reksadana Saham (Equity Funds)
Produk reksa dana saham adalah pilihan bagi mereka yang ingin meraih potensi keuntungan tinggi melalui investasi pada saham perusahaan. Meskipun cenderung memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi, instrumen saham dapat menjadi pilihan tepat untuk investor yang bersedia mengambil risiko demi pertumbuhan modal yang maksimal.
Dalam instrumen ini, manajer investasi akan menginvestasikan sekurang- kurangnya 80 persen ke dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Kendati resikonya tinggi, imbal hasil dari jenis reksa dana ini juga lebih tinggi dari reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.
Pilihan ini cocok untuk investor yang mengincar pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang.
2. Reksadana Obligasi/ Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
Jika kamu mencari investasi dengan tingkat risiko yang lebih rendah, instrumen obligasi adalah opsi yang menarik. Dengan fokus pada obligasi dan instrumen pasar uang, reksadana ini memberikan pendapatan tetap dan keamanan investasi yang sebagian besar investor konservatif inginkan.
Dalam instrumen ini, manajer investasi akan menginvestasikan minimal 80 persen ke dalam bentuk efek utang atau obligasi. Tujuan dari investasi ini adalah menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Instrumen ini memiliki risiko lebih rendah dari reksadana saham, tapi lebih tinggi daripada reksadana pasar uang.
3. Reksadana Pasar Uang (Money Market Funds)
Reksa dana Pasar Uang merupakan jenis reksadana yang penempatan dananya ada di instrumen pasar uang dan efek bersifat yang terbit dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, reksadana ini menempatkan dana dalam instrumen pasar uang yang cenderung memiliki tingkat risiko yang sangat rendah. Bersamaan dengan itu, imbal balik dari jenis investasi ini juga tergolong lebih kecil dari yang lainnya.
Instrumen ini paling cocok untuk investor yang mencari keamanan dan likuiditas tinggi dan mengincar pemeliharaan dana dalam jangka pendek. Contoh dari reksadana pasar uang antara lain deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
4. Reksadana Campuran (Discretionary Funds)
Sesuai dengan namanya, reksadana campuran adalah investasi reksadana yang mengalokasikan dana investastor dalam efek yang bersifat utang dan ekuitas. Artinya, reksadana ini memuat kombinasi antara instrumen saham dan obligasi dalam portofolio investasinya.
Untuk investor yang menginginkan keseimbangan antara pertumbuhan dan keamanan, reksadana campuran adalah solusi ideal. Portofolio gabungan antara saham dan obligasi memberikan diversifikasi yang seimbang, meminimalkan risiko sambil tetap memberikan potensi keuntungan.
Keuntungan dan Kelemahan Investasi Reksadana
Investasi dalam reksadana merupakan langkah cerdas untuk mengelola keuangan. Namun seperti halnya setiap jenis investasi, ada beragam keuntungan reksadana beserta kelemahannya yang bisa menjadi pertimbangan kita dalam berinvestasi.
Keuntungan Investasi Reksadana
1. Diversifikasi Efektif
Reksadana memungkinkan investor memiliki sebagian kecil dari berbagai instrumen investasi. Diversifikasi efektif ini membantu mengurangi risiko dan memberikan eksposur pada berbagai kelas aset.
2. Manajemen Profesional
Dana di dalam reksadana dikelola oleh para ahli profesional atau manajer investasi, yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar keuangan. Keberadaan manajer investasi membantu mengoptimalkan kinerja portofolio dengan efektif.
3. Likuiditas Tinggi
Reksa dana diperdagangkan di pasar sekunder. Hal ini memungkinkan investor menjual atau membeli unit dengan mudah. Likuiditas tinggi memberikan fleksibilitas dalam mengelola sebuah investasi.
4. Akses bagi Investor dengan Modal Terbatas
Dalam reksa dana, modal tidak jadi kendala dalam berinvestasi. Investor dengan modal terbatas dapat mengakses portofolio investasi yang luas, bahkan dengan modal mulai dari Rp 100.000. Ini membuka peluang investasi yang sebelumnya sulit terjangkau oleh banyak orang.
Kelemahan Investasi Reksadana
1. Biaya Manajemen
Produk investasi reksadana umumnya tidak gratis. Ada biaya manajemen yang harus investor bayarkan kepada manajer investasi untuk jasanya. Namun kabar baiknya, investasi ini kini semakin mudah karena kehadiran aplikasi investasi saham dan reksadana dengan biaya manajemen yang murah, bahkan bisa gratis.
2. Ketergantungan pada Kinerja Manajer
Keberhasilan investasi instrumen ini sangat tergantung pada keterampilan dan keputusan manajer investasi. Jika manajer tidak konsisten dalam menghasilkan hasil yang baik, dapat mempengaruhi kinerja pertumbuhan dana investor.
3. Risiko Pasar
Seperti semua investasi, reksa dana juga rentan terhadap fluktuasi pasar. Faktor ekonomi global, peristiwa politik, dan kondisi pasar dapat mempengaruhi nilai investasi.
4. Resiko Likuiditas
Risiko likuiditas bisa terjadi saat sebagian besar investor melakukan penjualan kembali (redemption). Dalam situasi ini, investor akan kesulitan menarik dana mereka. Untuk mengurangi dampak resiko ini, penting sekali untuk investor melakukan diversifikasi portofolio investasi.
Cara Kerja Investasi Reksa dana
Investasi dalam reksadana melibatkan proses yang terorganisir dan melibatkan beberapa pihak untuk menciptakan pengalaman investasi yang efisien.
1. Pengelolaan Dana oleh Manajer Investasi
Manajer investasi adalah otak di balik kinerja reksa dana. Mereka melakukan analisis pasar, memilih instrumen investasi, dan mengelola portofolio sesuai dengan tujuan dan kebijakan investasi reksa dana. Keputusan manajer investasi mempengaruhi kinerja dan keberhasilan reksadana.
2. Akumulasi Dana dari Investor
Investor individu atau institusional yang berminat untuk berinvestasi dalam reksa dana menyumbangkan dana mereka. Dana dari satu investor akan bergabung dengan dana dari investor lain untuk membentuk portofolio investasi yang lebih besar.
3. Pembentukan Unit Penyertaan
Dana yang dikumpulkan dari investor dibagi menjadi unit-unit kecil yang bernama”unit penyertaan”. Setiap investor memegang jumlah unit sesuai dengan besaran kontribusi dana mereka. Harga per unit ditentukan oleh nilai total portofolio investasi dibagi dengan jumlah unit.
4. Penerbitan dan Pembelian Unit
Investor dapat membeli unit reksadana sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Pada saat pembelian, investor akan mendapatkan unit penyertaan dengan harga yang berlaku pada saat itu. Penerbitan dan pembelian unit dapat investor lakukan melalui distributor atau agen reksa dana.
5. Penempatan Dana dalam Instrumen Investasi
Manajer investasi menempatkan dana yang terkumpul ke dalam berbagai instrumen investasi sesuai dengan kebijakan investasi reksadana. Ini bisa mencakup saham, obligasi, atau instrumen pasar uang, tergantung pada jenis reksa dana.
6. Pendapatan dan Keuntungan
Selama portofolio investasi menghasilkan pendapatan, pemegang unit dan investor bisa mendapatkan pendapatan dan keuntungan sesuai dengan jumlah unit masing-masing investor. Hal ini bisa berupa seperti bunga dari obligasi atau dividen dari saham.
7. Perdagangan di Pasar Sekunder
Unit reksa dana dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan begitu, hal ini memungkinkan investor menjual atau membeli unit dari atau kepada investor lain. Harga unit pada pasar sekunder biasanya bergantung pada permintaan dan penawaran dari para investor.
8. Penarikan Investasi dan Penutupan Instrumen
Investor dapat menarik investasinya dengan menjual unit reksadana kembali ke perusahaan manajemen investasi. Jika terjadi penutupan reksadana, investor akan menerima pembayaran sesuai dengan nilai likuidasi unit pada saat penutupan.
Cara Investasi Reksadana
Investasi dalam reksadana adalah keputusan cerdas untuk mengelola keuangan. Namun, bagaimana investor bisa memulai proses investasi ini dengan langkah-langkah yang tepat? Berikut tips dari Panda :
1. Tentukan Tujuan dan Profil Risiko Anda :Profil risiko dan tujuan akan membantu menentukan jenis reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan investor.
2. Pelajari Jenis-Jenis Reksadana : Kenali berbagai jenis reksa dana, termasuk saham, obligasi, campuran, pasar uang, dan pendapatan tetap.
3. Pilih Manajer Investasi yang Terpercaya : Periksa rekam jejak dan kredibilitas manajer investasi dari reksadana yang Anda pertimbangkan.
4. Tentukan Jumlah Investasi : Mulailah dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
5. Pilih Distributor atau Agen Reksa dana : Pastikan bahwa mereka terdaftar dan dalam pengawasan otoritas yang berwenang.
6. Buka Rekening Efek : Rekening efek memungkinkan investor melakukan transaksi pembelian dan penjualan unit reksa dana.
7. Pilih Reksa dana yang Sesuai : Tentukan jenis reksa dana terbaik yang sesuai dengan profil resiko Anda. Tinjau juga prospektus reksa dana untuk memahami lebih lanjut tentang tujuan investasi, kebijakan investasi, dan biaya-biaya yang terkait.
8. Monitor dan Evaluasi Portofolio : Evaluasi secara berkala apakah portofolio masih sesuai dengan tujuan atau membutuhkan penyesuaian.
Untuk mendalaminya lebih lanjut, kamu juga bisa membaca artikel Panda yang mengulas Cara Investasi Reksadana
Kesimpulan
Dalam investasi, reksadana adalah pilihan yang cerdas bagi para investor yang menginginkan diversifikasi, profesionalisme manajemen, dan kemudahan likuiditas. Meskipun terdapat beberapa risiko yang menjadi pertimbangan, reksa dana menawarkan akses mudah ke pasar keuangan dan peluang investasi yang sebelumnya sulit investor jangkau.
Dengan pemahaman yang baik tentang jenis-jenis reksa dana, cara kerja, serta profil risiko dan tujuan investasi, investor dapat memulai perjalanan mereka menuju portofolio investasi yang sukses dan berkelanjutan. Jadi, sudah siapkah Anda berinvestasi? Semoga bermanfaat!