Penyebab Bounce Rate di Website Tinggi dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bounce Rate di Website Tinggi dan Cara Mengatasinya

Bounce rate yang tinggi memang menjadi masalah serius yang perlu segera webmaster tangani. Saking seriusnya, banyak yang menyebut kalau bounce rate tinggi menjadi salah satu sumber kegagalan dalam kegiatan bisnis dan pemasaran melalui website.

Istilah bounce rate mungkin terdengar asing bagi pemula. Tapi jika Anda sudah terbiasa mengelola situs, kata ini pasti sangat familiar. Bounce rate tinggi bahkan selalu menjadi momok yang menakutkan.

Pengertian Bounce Rate

Seperti Panda lansir dari Google Analytics, bounce rate adalah persentase pengunjung yang langsung meninggalkan website usah membuka satu halaman website.

Sedangkan menurut Yoast, bounce rate merupakan keadaan dimana pengunjung hanya membuka satu laman website tanpa melakukan tindakan lanjutan apapun. Mereka tidak membuka halaman lain, tidak menekan tombol berbagi sosial, internal link, tombol menu, atau tombol CTA di halaman.

Ringkasnya, bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan halaman website setelah hanya melihat satu halaman saja, tanpa melihat halaman lain di website yang sama.

Bounce Rate untuk Mengukur Kesuksesan Sebuah Campaign

Apa yang terjadi jika orang masuk ke website kita lalu pergi begitu saja? Padahal landing page yang kita siapkan tentu saja untuk mendorong tindakan pelanggan. Semakin banyak pengunjung yang bounce, tentu semakin tidak baik.

Pada umumnya, kualitas website yang sangat bagus mempunyai bounce rate kurang dari 40%. Dalam angka ini, artinya dari 100 kunjungan website, terdapat sekitar 60 pengunjung yang melakukan interaksi lanjutan saat membuka situs. Sebaliknya, kualitas website menjadi buruk apabila bounce rate lebih dari 70%.

Untuk mengetahui nilai bounce rate ini, Anda bisa menggunakan Google Analytics untuk mengukur performa bounce rate dari setiap sumber trafik dan landing page.

Penyebab Bounce Rate Tinggi pada Website dan Solusinya

Ada beberapa alasan mengapa website mempunyai bounce rate yang tinggi. Di artikel kali ini, Panda akan mengulas beberapa alasan tersebut dan cara mengatasinya.

1. Kualitas Konten yang Buruk

Salah satu alasan mengapa bounce rate di website tinggi adalah sajian konten yang tidak berkualitas.  Jika konten yang Anda tampilkan tidak berkualitas, pengunjung akan meninggalkan website Anda dalam waktu singkat.

Sebaliknya, jika konten yang Anda sajikan berkualitas, pengunjung akan betah tinggal di website dan bahkan melihat laman lain di website Anda.

Solusi Mengatasi Bounce Rate Karena Kualitas Konten yang Buruk :

Tak ada tawar menawar, Anda perlu meningkatkan kualitas konten Anda. Pertama- tama, pastikan konten Anda relevan, menarik, dan informatif sesuai kebutuhan audiens. Kedua, gunakan judul dan deskripsi yang menarik perhatian pengunjung.

Ketiga, pastikan konten ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan mengalir dengan baik. Kemudian yang keempat, gunakan gambar dan video agar konten Anda terlihat lebih interaktif dan memperjelas isi konten.

2. Website Tidak Mobile-Friendly

Mobile friendly jelas bukan sesuatu yang baru. Dan tentu saja, ini adalah harga mati. Pasalnya, banyak pengunjung yang kini mengakses website melalui tablet dan smartphone.

Jika website Anda tidak mobile friendly, tentu pengunjung akan kesulitan dalam menavigasi laman website. Akibatnya, pengunjung akan meninggalkan laman web Anda dalam waktu singkat.

Solusi Mengatasi Bounce Rate Karena Tidak Mobile Friendly : 

Solusinya adalah membuat website Anda menjadi mobile-friendly. Gunakan desain website responsive atau tema bawaan yang mobile-friendly akan menjadi solusi untuk mengatasi masalah bounce rate Anda.

3. Kecepatan Muat Halaman yang Lambat

Penyebab website lambat dan cara mengatasinya

Bukan rahasia lagi, website dengan kecepatan muat halaman yang lambat adalah salah satu biang kerok bounce rate tinggi. Bahkan sejak 2021, algoritma penilaian Google juga semakin melibatkan kecepatan loading halaman, yaitu core web vitals.

Dengan perubahan ini, Google memberi sinyal pada webmaster bahwa kecepatan website benar- benar sangat penting untuk pengguna internet. Karena kecepatan internet semakin lama semakin tinggi, orang- orang cenderung semakin tidak sabar dalam menunggu waktu muat laman.

Solusi Menurunkan Bounce Rate Karena Halaman yang Lambat : 

Tentu saja, Anda perlu meningkatkan kecepatan muat halaman. Tiga hal utama yang bisa Anda lakukan antara lain : 

  • Optimalkan gambar dan video di website 
  • Gunakan cache browser 
  • Pilih web hosting yang cepat dan handal
  • Lakukan optimasi jumlah script dan plugin pada website

Anda juga bisa membaca artikel Panda : 10+ Cara Ampuh Mengatasi Halaman Website Lambat  untuk membaca tips yang lebih lengkap.

4. Desain dan Navigasi Website yang Buruk

Selanjutnya, penyebab bounce rate tinggi adalah karena desain website yang tidak menarik. Akibatnya, begitu pengunjung masuk, mereka merasa kesulitan dalam menjelajah dan merasa tidak nyaman. Alhasil, mereka pilih meninggalkan website dalam waktu singkat.

Solusi Memperbaiki Bounce Rate Karena Desain & Navigasi Website yang Buruk :

Agar pengunjung nyaman dan betah, cobalah untuk memperbaiki desain dan navigasi website. Beberapa tips yang dapat Anda terapkan : 

  • Gunakan desain website yang menarik dan profesional.
  • Pastikan navigasi mudah dipahami dan digunakan pengunjung.
  • Buat tautan yang jelas dan mudah diakses pengunjung.

5. Melupakan User Interface

Saat menyiapkan website, pastikan Anda melihat dari sisi pengguna. Karena pada akhirnya, Anda ingin pengguna lebih lama tinggal di website Anda dan lebih banyak berinteraksi.

Namun karena kesalahan visual desain, pengunjung bisa jadi tidak betah untuk berlama- lama. Font, gambar, atau tata letak mungkin terdengar sepele. Tapi siapa sangka, sangat berdampak pada pengalaman pengguna.

Tips Memperbaiki User Interface

Untuk menghindari masalah bounce rate karena user interface, cobalah menerapkan prinsip- prinsip user interface sebagai panduan. Gunakan warna dan font yang serasi agar mudah dibaca. Perhatikan juga penempatan tata letak yang lebih nyaman dari sisi pengguna.

6. Iklan yang Mengganggu

Untuk beberapa jenis website, iklan adalah bagian penting karena berkaitan dengan penghasilan. Namun tentu banyaknya jumlah iklan perlu dipertimbangkan. Jangan terlalu banyak agar tidak mengganggu pengunjung.

Iklan yang terlalu banyak akan mengganggu sehingga bounce rate menjadi tinggi. Iklan yang tidak tepat juga kerap membuat loading web semakin lambat dan menghalangi akses konten pengunjung.

Solusi Menurunkan Bounce Rate Karena Iklan yang Mengganggu : 

Cobalah untuk membatasi jumlah iklan di website. Selanjutnya, letakkan iklan di posisi strategis yang tidak menghalangi akses ke konten utama. Hindari meletakkan iklan di posisi yang bisa mengganggu pengunjung.

7. Tidak Punya CTA yang Jelas

Contoh call to action yang menarik

Tombol Call to Action adalah elemen penting dalam website. Tombol ini memberi dorongan pada pengunjung untuk mengetahui tindakan yang perlu mereka lakukan usai melihat sebuah laman website.

Tanpa CTA yang jelas, pengunjung akan bingung dan meninggalkan laman dalam waktu singkat. Atau jika tidak bingung, pengunjung memang merasa kalau tidak ada hal lain yang bisa dieksplor lebih lanjut.

Solusi Mengatasi Bounce Rate karena Faktor CTA

Untuk mengatasi kebingungan pengunjung dan mengarahkan mereka bertindak lebih lanjut, buatlah CTA yang jelas dan menarik. CTA harus memberitahu pengunjung tindakan apa yang harus mereka ambil. Apakah itu mengisi formulir, membeli produk, atau menghubungi perusahaan. Pastikan CTA ini mudah diakses dan menarik perhatian pengunjung.

Untuk lebih lanjutnya, Anda juga bisa membaca artikel Panda sebelumnya tentang cara membuat CTA di website yang efektif. Dengan trik ini, bounce rate akan lebih menurun dan tindakan pengunjung lebih optimal.

8. Halaman Error 404

Apa yang terjadi kalau pengunjung mengakses laman web, tapi justru peringatan error 404 yang muncul? Tentu saja pengunjung akan kecewa dan bergegas meninggalkan laman web Anda.

Dalam sekejap pengunjung langsung merasa kalau website Anda tidak menyediakan apa yang sedang mereka butuhkan.

Mengatasi Bounce Rate karena Faktor Error 404

Laman error 404 bisa terjadi karena beberapa faktor. Untuk itu, Anda perlu melakukan pengecekan secara berkala untuk memastikan tidak ada laman error di web. Namun jika memang ada halaman error, Anda perlu memberi informasi yang jelas kesalahan apa yang terjadi.

Selain itu, Anda perlu merancang laman error yang sesuai dengan desain website. Halaman error juga perlu memuat informasi yang jelas tentang kesalahan yang terjadi dan memberi opsi untuk kembali ke laman sebelumnya atau laman utama.

Dengan mengatasi error 404 dengan tepat, maka bounce rate di website bisa lebih berkurang lagi.

9. Topik Konten Tidak Relevan

Kembali berkaitan dengan konten, trafik kunjungan yang tinggi juga bisa menyebabkan bounce rate tinggi. Pemicunya adalah konten yang kita buat ternyata tidak relevan dengan produk yang kita tawarkan, atau tidak nyambung dengan niche website.

Misalnya saja niche website kita adalah fashion, namun justru banyak mengulas resep makanan. Atau niche kita adalah konten bola, tapi tiba- tiba muncul konten- konten politik. Alhasil, pengunjung jadi malas untuk berlama- lama.

Solusi menurunkan bounce rate karena topik yang tidak relevan :

Kuncinya tentu saja kembali sesuai niche website. Memang ada beberapa website yang sifatnya konten campuran atau gado- gado. Namun jika sedari awal kita sudah mantap dengan niche tertentu, maka kita wajib konsisten.

Perkayalah konten website kita dengan konten- konten satu niche yang lengkap, informatif dan dapat diandalkan. Dengan begitu, pengunjung akan betah berlama- lama di website kita.

Kesimpulan

Bounce rate yang tinggi adalah masalah serius untuk trafik dan konversi. Untuk bisa mengatasi masalah ini, penting untuk mengetahui apa saja penyebab bounce rate di website tinggi.

Penyebab ini mulai dari kualitas konten yang buruk, loading halaman yang lambat, desain dan navigasi buruk, hingga tampilan yang tidak mobile friendly. Dalam artikel Panda ini, ada banyak cara yang bisa kita terapkan untuk memperbaiki masalah ini.

Dengan mengetahui penyebab dan mengatasi permasalahannya, bounce rate dapat kita optimalkan. Harapannya tentu saja, trafik menjadi lebih optimal dalam menghasilkan konversi yang kita inginkan.

Semoga bermanfaat!

Mengenal Bounce Rate & 10 Cara Efektif Menurunkan Bounce Rate di Website

Mengenal Bounce Rate & 10 Cara Efektif Menurunkan Bounce Rate di Website

Bounce rate bukan istilah baru untuk para webmaster. Terutama dalam Google Analytics, Bounce rate merupakan salah satu metrik yang penting untuk kita perhatikan. Mempunyai trafik tinggi dirasa bukan hal yang menyenangkan saat hal ini diikuti dengan bounce rate yang tinggi.

Karena saat metrik ini terlihat tinggi, itu artinya pengunjung- pengunjung yang masuk hanya membuka satu halaman dan tidak tertarik menelusuri halaman lain di website kita. Untuk itu, bukan sekedar memahami pengertian bounce rate tapi juga langkah optimasi untuk menurunkan angka persentase bounce (pantulan) ini.

Apa itu Bounce Rate?

Menurut laman Google Analytics, bounce rate (rasio pantulan) merupakan persentase pengunjung yang langsung meninggalkan website usai mereka membuka satu halaman di website.

Sedangkan menurut Yoast, bounce rate adalah keadaan dimana pengunjung hanya membuka satu halaman website tanpa melakukan tindakan lanjutan apapun. Mereka tidak beralih ke halaman lain, tidak menekan tombol menu, tombol berbagi sosial, internal link, atau CTA (Call to Action) di halaman.

Secara sederhana, bounce rate juga bisa kita artikan sebagai persentase pengunjung yang masuk ke website, lalu pergi begitu saja tanpa membuka halaman lain atau melakukan interaksi apapun di website.

Ibarat sebuah event pameran, kita bisa menganalogikan halaman website ini sebagai salah satu stand produk di pameran tersebut. Ada banyak pengunjung yang datang, tapi mereka hanya melihat- lihat, tanpa ada ketertarikan terhadap produk dan stand.

Tentu saja menyenangkan melihat ada pengunjung. Tapi bukankah cukup menyedihkan jika pengunjung ini tidak berinteraksi lebih lanjut? Jika kita tidak melakukan apa- apa, maka usaha kita dalam melakukan promosi akan menjadi sia- sia.

Bounce Rate Tinggi Mengindikasikan Masalah di Website

Bounce Rate atau rasio pantulan yang tinggi mengindikasikan adanya masalah di website. Ada beberapa masalah yang menjadi penyebab bounce rate di website tinggi.

Beberapa kemungkinan masalah ini antara lain :

  • Kualitas halaman website yang kurang optimal sehingga pengunjung enggan untuk berinteraksi lebih jauh.
  • Pengunjung website bukan merupakan target audiens.
  • Pengunjung telah menemukan informasi yang mereka cari di website dan bagi mereka itu sudah cukup.
  • Visitor website juga membuka website kompetitor dan menemukan hal- hal yang lebih menarik di website kompetitor. Baik itu tampilan, isi konten dan tidak menutup kemungkinan perbandingan harga untuk website ecommerce.

Untuk mengukur performa bounce rate, setiap industri umumnya mempunyai bench mark yang berbeda. Berikut adalah benchmark rasio pentalan berdasarkan kategori website menurut Backlink.io :

Benchmark rasio pantulan menurut Backlink.io
Benchmark rasio pantulan menurut Backlink.io/ via Backlink.io

Rumus Menghitung Bounce Rate

Penghitungan bounce rate sendiri menggunakan rasio single page visit (kunjungan halaman tunggal) terhadap semua trafik yang masuk. Berikut adalah rumus untuk menghitung Bounce Rate :

(Jumlah Pengunjung Single Page/ Jumlah Total Kunjungan) x 100%

Perhatikan contoh kasus berikut ini :

Dalam satu bulan blog Anda mempunyai pengunjung sebanyak 8000 visitor. Dari sekian pengunjung ini, ada 3000 pengunjung yang hanya membuka satu halaman saja.

Maka perhitungan bounce rate nya adalah : (3000/8000) x 100% = 37,5%

Cara Menghitung Bounce Rate di Website dengan Google Analytics

Mengetahui rumus menghitung bounce rate bukan berarti Anda perlu menghitungkan secara manual. Karena penghitungan rasio pentalan ini dapat dengan mudah Anda lakukan dan analisa lewat Google Analytics.

Google Analytics adalah tool yang sangat powerful dan lengkap dalam menganalisa performa website. Dengan tool ini, Anda bisa memantau trafik, lama pengunjung berada di website, rasio pentalan, dan lebih banyak metrik lainnya.

Untuk mengecek bounce rate dengan Google Analytics, berikut adalah langkah- langkahnya :

  • Login ke dashboard Google Analytics website Anda
  • Klik Behavior, pilih Overview
  • Di laman ini Anda dapat melihat ringkasan Bounce Rate secara keseluruhan.
Cara cek bounce rate keseluruhan di Google Analytics

Untuk mengetahui bounce rate dari masing- masing halaman, scroll ke bawah dan pilih ‘view full report’. Di sini Anda bisa melihat performa rasio pantulan dari masing- masing laman, seperti berikut ini :

Cara cek bounce rate per halaman di Google Analytics

10 Cara Efektif Menurunkan Angka Bounce Rate di Website 

Setelah mengetahui fungsi dari bounce rate untuk website, kita saatnya melakukan optimasi untuk menurunkan rasio pantulan ini. Goal nya adalah meningkatkan interaksi pengunjung di halaman agar rasio pantulan menjadi lebih kecil dan goal yang kita raih dari setiap laman berjalan optimal.

Berikut adalah beberapa cara optimasi yang bisa kita lakukan untuk menurunkan angka bounce rate :

1. Meningkatkan Kualitas Konten

Konten yang berkualitas adalah salah satu pemicu pengunjung betah membaca konten website sampai selesai, dan tertarik melakukan tindakan lainnya. Pastikan konten tersusun dengan rapi, berbobot dan pengunjung mudah membacanya.

Karena jika tidak, pengunjung akan dengan mudah beralih ke website lain dengan konten serupa yang lebih rapi dan enak dibaca. Suka atau tidak, selalu ada banyak, ratusan bahkan ribuan website yang membahas konten serupa dengan situs kita. Jika kita tidak mengemas konten kita sebaik mungkin, mudah saja bagi mereka untuk beralih ke situs lain.

Lantas, apa saja yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kualitas konten ?

1.1 Bagi Artikel Menjadi Paragraf Pendek

Paragraf- paragraf pendek memungkinkan pengguna untuk membaca dengan cepat dan mudah. Terlebih, pengguna internet masa kita lebih suka bacaan yang ringan. Saat melihat paragraf panjang, pembaca akan kesulitan mencerna inti dari setiap paragraf.

1.2 Gunakan Subheading dengan Tepat

Heading tag memudahkan pengunjung dalam membaca dan menemukan poin- poin penting dalam artikel. Misalnya saja dalam artikel ini, Panda membagikan konten ke dalam beberapa sub heading. Mulai dari Apa itu Bounce Rate, Bounce Rate Tinggi mengindikasikan…., dan seterusnya.

Kendati begitu, jangan sampai salah dalam mengimplementasikan Sub Heading ini. Anda bisa membaca artikel Panda sebelumnya : Cara Menggunakan Heading Tag H1 H2 H3 – H6 Agar SEO Friendly untuk mendapat insight tambahan.

Tips dalam menggunakan heading tag

1.3 Konten Visual yang Menarik

Agar tidak jenuh, tambahan konten visual yang menarik di artikel Anda. Baik itu goto, gambar ilustrasi, video atau infografis.

Selain membuat konten lebih menarik, media ini akan membantu pembaca untuk lebih mudah memahami konten. Sebaliknya, jika tidak, pembaca mudah bosan dan merasa konten Anda ‘berat’ karena hanya melihat teks dari awal sampai penghujung artikel.

2. Ciptakan Alur Cerita yang Menarik

Selain tersusun rapi dan mudah dibaca, poin selanjutnya untuk menurunkan rasio pentalan adalah alur cerita yang menarik. Alur cerita menarik bisa menjadi daya tarik untuk pengunjung untuk bisa menikmati konten di website.

Strategi yang bisa Anda terapkan adalah membuat alur cerita dengan gaya storytelling (narasi). Buat pengunjung merasa relate dengan konten Anda dengan menggunakan kata ganti orang kedua sesuai dengan gaya bahasa. Misalnya saja kamu, Anda, lo, dan yang lainnya, sesuai jenis audiens.

Dengan alur seperti ini, artikel akan terasa lebih interaktif dan pengunjung terdorong untuk terlibat dengan konten Anda.

Selain itu, cobalah menempatkan diri di posisi pembaca. Buat konten yang bisa menjawab pertanyaan pembaca dan memberikan solusi dari masalah yang mereka hadapi. Dengan begitu, pengunjung akan merasa bahwa konten Anda memang konten yang tepat untuk mereka.

3. Optimalkan Speed Loading Halaman

Kecepatan loading halaman adalah salah satu faktor penting yang membuat pengunjung betah di website. Bahkan sejak awal, kecepatan loading berperan untuk membuat mereka benar- benar masuk ke halaman Anda atau tidak.

Untuk itu, bukan hanya menyajikan halaman yang menarik saja, tapi kecepatan halaman website saat diakses juga harus diperhatikan. Anda bisa membaca artikel Panda : 20+ Cara Ampuh Mempercepat Loading Website untuk mengoptimalkan loading halaman.

4. Tidak Menggunakan Popup Berlebihan

Contoh CTA di bagian pop up

Penggunaan popup untuk website memang masih menjadi perdebatan. Di satu sisi, popup dapat mengoptimalkan perolehan leads melalui subscriber form. Di sisi lain, banyak pengunjung yang tidak menyukai pop up.

Riset sendiri mengungkap jika 70 persen pengunjung web merasa kalau popup yang berlebihan dan tidak relevan ini sangat menjengkelkan. Jalan tengahnya, Anda tetap bisa menggunakan popup, namun tidak berlebihan dan tetap mengutamakan kenyamanan pengunjung.

Tips dalam menerapkan popup di website :

  • Hindari menyajikan popup yang muncul setiap beberapa menit sekali saat pengunjung membaca konten.
  • Hindari penggunaan popup yang tidak relevan dengan konten.

5. Pemilihan Topik yang Relevan

Jika website Anda memperoleh trafik dari kata kunci yang tidak ada kaitannya dengan produk dan layanan di website, bounce rate kemungkinan akan tinggi.

Untuk itu, strategi content marketing Anda perlu melibatkan riset keyword dengan indikator tertentu. Selain volume pencarian yang tinggi, penting untuk mempertimbangkan tingkat relevansinya dengan produk.

Misalnya saja Anda menjual produk herbal, namun di artikel menulis tentang kue kekinian ala artis. Anda mungkin mendapatkan trafik yang tinggi untuk beberapa saat, namun mengakibatkan bounce rate yang tinggi dan kontribusi ke goal juga rendah.

6. Menggunakan CTA (Call to Action) yang Jelas

Contoh penempatan CTA di bagian bawah

Setelah konten yang berkualitas, jangan lupa untuk menyisipkan Call to Action (CTA) yang jelas di laman konten Anda. Selain mengurangi rasio pentalan, tentu saja tujuannya adalah mendorong pengunjung untuk melakukan tindakan yang kita inginkan.

Misalnya saja CTA “Download Sekarang” untuk mengarahkan pengunjung ke laman unduhan. Atau CTA mendorong pembelian “Beli Sekarang” untuk mengarahkan pengunjung agar melakukan pemesanan segera.

7. Desain Website Mobile Friendly

Sejak beberapa tahun terakhir ini, perangkat mobile adalah yang paling banyak digunakan pengguna internet untuk mengakses konten website. Bahkan menurut data Google, 94 persen pengguna internet di Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile.

Dengan semakin banyaknya pengguna perangkat mobile, penting untuk menggunakan tema website responsive/ mobile friendly. Saat ini semakin banyak tema WordPress yang didesain mobile friendly.

Dengan website yang mobile friendly, pengunjung akan semakin betah berada di website. Web Anda juga lebih disukai oleh mesin pencari karena pengalaman pengguna yang lebih berkualitas.

8. Atur Link Menjadi “Open in New Tab”

Dalam satu artikel, Anda bisa saja meletakkan beberapa tautan sekaligus, baik itu tautan internal maupun eksternal. WordPress sendiri mengatur pembaca untuk membuka link ini di tab yang sama seperti halaman yang terbuka.

Sayangnya, hal ini bisa merusak pengalaman pembaca karena mereka masih belum tuntas dengan konten pertama. Karena belum tuntas ini, mereka akhirnya perlu menekan tombol back untuk kembali ke halaman pertama.

Jika di artikel tersebut mengandung lima tautan, maka banyak pembaca perlu menekan tombol back berkali- kali untuk kembali ke halaman awal. Hal ini tentu melelahkan untuk pembaca dan merugikan karena bisa meningkatkan exit rate dan bounce rate.

Untuk itu, Anda bisa mengarahkan pengunjung web ke tab baru saat mereka mengklik tautan di laman Anda. Dengan begitu, mereka tidak perlu menekan tombol back berkali- kali untuk kembali ke halaman awal.

Bagaimana caranya? Anda bisa menggunakan bantuan plugin WP External Link untuk mengatur link terbuka di new tab.

9. Tingkatkan Kredibilitas

Dalam mengakses sumber bacaan di internet, pembaca tentunya ingin mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan dan meningkatkan kredibilitas.

Beberapa cara yang bisa kita lakukan ini misalnya :

  • Menggunakan tema WordPress profesional.
  • Penggunaan domain TLD (Top Level Domain).
  • Menampilkan kredensial penulis website di artikel (contohnya seperti di artikel Panda ini)

10. Membuat Konten Sesuai Search Intent

Situasinya kurang lebih seperti ini, Anda mengetikkan sebuah keyword di Google dan mengklik salah satu laman di hasil pencarian. Tentu saja, Anda punya ekspektasi kalau konten tersebut sesuai dengan yang Anda cari.

Namun ternyata setelah membukanya, konten website jauh dari ekspektasi. Tanpa ambil pusing, tentu Anda akan langsung kembali ke laman pencarian untuk menemukan konten yang sesuai maksud dan keinginan (search intent).

Situasi ini adalah gambaran mengapa search intent menjadi salah satu komponen penentu tinggi rendahnya bounce rate di website. Pembaca akan langsung meninggalkan website saat mengetahui kalau konten website tidak sesuai harapan.

Kebalikannya, jika konten sesuai ekspektasi, mereka akan membacanya sampai selesai dan melakukan tindakan lain di website. Rasio pantulan pun akan terjaga.

Untuk bisa membuat konten sesuai search intent pengunjung, penting untuk memahami macam- macam search intent terlebih dulu. Secara umum, keyword berdasarkan search intent terdiri dari empat, yaitu informational, navigational, commercial investigation, dan transactional.

10.1 Informational Keyword

Yaitu jenis kata kunci yang mengantarkan pembaca ke konten yang memberikan penjelasan lengkap tentang sebuah topik. Keyword ini biasanya identik dengan konten bertema “Cara”, “Tutorial”, atau “Panduan”.

Misalnya saat kita mengetik “Cara Membuat Landing Page”, tentu ekspektasi pembaca adalah mendapat artikel yang memandu untuk membuat landing page dari awal sampai akhir.

10.2 Navigational Keyword

Yaitu kata kunci yang biasanya langsung mengarah ke merk tertentu. Misalnya saat seseorang mengetaik “Facebook” atau “Instagram”, tujuannya adalah untuk masuk ke website resmi merek tersebut.

Mereka bukan sedang mencari sejarah merek ini.

10.3 Commercial Investigation Keyword

Yaitu kata kunci yang pengunjung gunakan untuk mencari informasi tentang perbandingan produk dari beberapa merek.

Misalnya saja kata kunci “laptop gaming terbaik” atau “smartphone gaming terbaik”. Tujuan dari pencarian kata kunci tersebut adalah untuk melakukan perbandingan kelebihan dan kekurangan dari masing- masing merek.

10.4 Transactional Keyword

Yaitu kata kunci yang pengunjung gunakan saat mereka sudah siap di fase pembelian atau transaksi. Pengunjung biasanya menggunakan kata kunci transaksional seperti murah, jasa atau beli.

Misalnya saja “beli domain”, “jasa pembuatan website murah”, atau “beli smartphone Oppo”.

Kesimpulan

Secara sederhana kita dapat mengartikan bounce rate sebagai persentase pengunjung yang masuk ke website, lalu pergi begitu saja tanpa membuka halaman lain atau interaksi apapun di website.

Bounce Rate atau rasio pantulan merupakan salah satu metrik penting dalam mengukur performa website. Semakin tinggi bounce rate website, maka ini bisa mengindikasikan masalah tertentu di sebuah website. Untuk itu, penting bagi kita melakukan beberapa langkah optimasi untuk menurunkan bounce rate ini.

Beberapa upaya yang bisa kita lakukan misalnya mengoptimalkan kualitas konten, meningkatkan kecepatan website, membuat konten sesuai search intent, dan lain sebagainya. Dengan berbagai upaya ini, kita berharap pengunjung lebih betah untuk berselancar di website dan melakukan interaksi lanjutan.

Demikian pembahasan tentang apa itu bounce rate, fungsi, cara mengecek rasio serta cara ampuh menurunkan bounce rate di website. Selamat mempraktekkan! 🙂

Apa itu Redirect 301 dan Cara Mudah Menggunakannya

Apa itu Redirect 301 dan Cara Mudah Menggunakannya

Pernah mendengar istilah redirect 301 dan redirect 302? Jika sebelumnya Anda pernah berencana untuk mengubah alamat website dan melakukan pengalihan, mungkin Anda pernah beberapa kali mendengar istilah ini.

Pengalihan ini berfungsi untuk mengarahkan audiens website Anda dari alamat lama ke alamat baru. Dengan begitu, Anda tidak akan kehilangan mereka.

Artikel Panda kali ini akan mengulas secara lengkap tentang apa itu redirect 301 dan cara mudah melakukan redirect 301.

Apa itu Redirect 301?

Mengenal Redirect & Jenis- jenisnya dalam Website

Sebelum bicara lebih jauh tentang Redirect 301, penting untuk kita memahami lebih dulu tentang Redirect atau Pengalihan secara umum. 

Pengertian Redirect

Seperti yang Panda pernah ulas sebelumnya, Redirect adalah cara website untuk mengirim pesan cepat ke browser dan memberi tahu bahwa halaman yang akan dikunjungi telah dipindahkan atau berubah alamat.

Melalui pengaturan ini, saat pengunjung masuk ke alamat lama, mereka akan otomatis beralih ke halaman baru. Mereka tidak akan bertemu error 404 karena halaman tujuan eror atau rusak.

Redirection atau pengalihan ini terdiri dari beberapa jenis. Masing- masing redirect mempunyai kode khusus yang berbeda- beda, sebagai kode status jenis pengalihan yang dilakukan. Jenis- jenis pengalihan ini antara lain redirect 301, redirect 302, redirect 303, redirect 307, dan redirect 308.

Pengertian Redirect 301

Secara sederhana, redirect 301 adalah pengalihan secara permanen sebuah website atau halaman website ke alamat yang berbeda. Redirect ini bisa kita gunakan untuk beberapa kebutuhan yang berbeda.


Misalnya saja saat Anda memutuskan untuk membuat website baru dan memindahkan semua konten dari website lama ke web baru. Dalam kasus ini, Anda mungkin sudah membuat pengumuman pemindahan alamat dari situs lama ke situs baru.

Kendati begitu, mungkin ada banyak orang yang belum mengetahui hal ini. Selain itu, untuk link- link yang sebelumnya terhubung dengan situs Anda akan tetap masuk ke halaman website yang lama.

Redirect 301 juga kerap digunakan saat mengarahkan lalu lintas web dari satu blog post ke post yang baru, serta mengubah protokol HTTP ke HTTPS usai memasang SSL Certificate.

Redirect 301 juga berkaitan dengan SEO. Nah, berkaitan dengan SEO ini akan kita kupas di segmen di bawah yaa..

Kapan Kita Harus Melakukan Redirect 301?

Redirect 301 dilakukan bukan untuk tujuan mengelabui atau menyalahi aturan. Google pun merekomendasikan metode ini untuk mencegah jalan buntu dalam mengelola website dan menjaga ekuitas tautan.

Berikut adalah beberapa kondisi yang mengharuskan kita untuk melakukan pengalihan dengan kode status 301 ini :

Mendesain Ulang Website

Saat kita redesain website, biasanya akan ada beberapa URL yang berubah. Ini bisa terjadi karena lokasinya berubah sehingga mempengaruhi struktur URL. Jika sudah seperti ini, Anda perlu melakukan redirect 301 agar tidak terjadi broken link.

Konten Sudah Habis Masa Berlakunya

Ada beberapa jenis konten yang mempunyai masa aktif tayang, seperti landing page laman promo, diskon, dan sejenisnya. Jika konten sudah tidak berlaku, maka webmaster akan take down laman tersebut.

Sayangnya, konten ini sudah terlanjur terindeks oleh mesin pencari. Solusinya, Anda perlu melakukan redirect ke homepage atau ke laman kategori produk terkait.

Menggabungkan Dua Website

Saat ingin menggabungkan dua website menjadi satu, tentu ada PR untuk mengatur struktur permalink kedua website dan memastikan setiap URL tetap aman untuk diakses. Tujuannya, agar semua trafik dan backlink yang sudah kita miliki langsung mengarah ke website utama. Redirection 301 adalah solusinya.

Mengubah Permalink Baru

Setelah beberapa saat, tiba- tiba Anda menyadari ada kesalahan dalam membuat permalink. Sayangnya, ini sudah terlanjur dan terindeks Google.

Jika ini terjadi, Anda tidak bisa mengubahnya begitu saja. Anda harus melakukan redirect postingan lama ke baru secara langsung.

Mengganti CMS

Misalnya saja Anda migrasi dari platform blogspot ke WordPress atau CMS lain. Agar trafik tidak hilang, Anda perlu melakukan redirect website.

Mengubah HTPPS dan WWW

Dalam beberapa kasus, ada website yang belum menggunakan HTTPS dan juga WWW. Untuk bisa mengubah URL secara permanen, Anda perlu mengaturnya dengan redirection kode 301.

Manfaat Redirect 301 untuk SEO

Sampai disini, kita tahu bahwa fungsi dari redirect 301 adalah untuk mengalihkan pengunjung dan mesin pencari dari alamat website lama ke alamat baru. Namun, bagaimana dengan dampak SEO nya?

Berikut adalah beberapa dampak pengalihan 301 untuk SEO :

Mempertahankan Peringkat Website

Saat perlu melakukan redirect, tentu Anda tidak ingin kerja keras dalam membangun ranking website terbuang sia- sia. Nah, disinilah letak manfaat redirect 301.

Redirect 301 juga membantu meneruskan semua tautan dan otoritas peringkat dari URL lawas ke URL baru. Pengalihan bekerja memindahkan website atau halaman tertentu berikut tautannya ke sebuah alamat baru secara permanen.

Dengan cara ini, optimasi SEO sebelumnya untuk meningkatkan peringkat pencarian di mesin pencari tidak akan hilang. Bahkan, tingkat efektifitas dari pengalihan 301 ini mencapai 90 hingga 99 persen.

Memastikan Website Bisa Diakses

Saat pemilik website melakukan pemindahan tanpa pengaturan redirect, pengunjung akan bertemu halaman kosong dengan peringatan ‘Error 404’. Hal ini bisa berdampak pada motivasi pengunjung untuk datang kembali menurun drastis.

Jika website Anda adalah profil perusahaan atau toko online, ini juga bisa mengurangi tingkat kepercayaan calon konsumen. Untuk memastikan halaman eror tidak muncul dan pengunjung tetap sampai di halaman yang mereka inginkan, Anda perlu mengatur redirect 301.

Meyakinkan Mesin Pencari untuk Menampilkan URL Baru

Pengalihan 301 bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, sekaligus memberitahu mesin pencari bahwa Anda tidak lagi menggunakan URL lama.

Dengan cara kerjanya, lambat laun mesin pencari akan mengetahui bahwa alamat telah berpindah dan mengganti alamat website Anda dengan tampilan URL baru.

Cara Melakukan Redirect 301

Pengalihan 301 harus Anda lakukan saat mengubah alamat website atau halaman tertentu ke URL berbeda secara permanen. Namun, bagaimana cara melakukannya?

Setidaknya ada dua metode utama yang bisa Anda gunakan :

1. Membuat Redirect 301 lewat Pengaturan di .htaccess

Anda bisa membuat redirect 301 dengan mudah melalui pengaturan di dalam file .htaccess. File ini bisa Anda temukan di dalam root direktori website. File ini tersedia di server web hosting jika Anda menggunakan software Apache.

Jika server menggunakan Nginx atau software lainnya, Anda bisa membuat file .htaccess dengan aplikasi text editor seperti Notepad atau Atom. Setelah membuat file nya, beri nama .htaccess dan upload ke direktori root.

Selanjutnya, buka file tersebut dan lakukan pengubahan pengaturan yang ingin Anda lakukan. Ada beberapa kode berbeda di dalamnya yang perlu Anda sesuaikan.

1.1 Mengubah Alamat Website Lama ke Website Baru

Kita mulai dengan mengubah alamat domain lama ke alamat baru. Misalnya saja Anda ingin mengubah nama web dari situslama.com menjadi situsbaru.com.

Berikut adalah kode yang perlu Anda masukkan di bagian bawah .htaccess :

RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_HOST} ^situslama.com [NC,OR]
RewriteCond %{HTTP_HOST} ^www.situslama.com [NC]
RewriteRule ^(.*)$ https://situsbaru.com/$1 [L,R=301,NC] 

1.2 Redirect untuk Menghilangkan WWW

DI kasus kedua, Anda ingin menghilangkan www di URL agar website tetap bisa diakses dengan atau tanpa WWW.

Untuk kasus ini, berikut adalah kode yang perlu Anda tambahkan di .htaccess :

RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_HOST} ^www.situsbaru.com [NC]
RewriteRule ^(.*)$ http://situsbaru.com/$1 [L,R=301,NC] 

1.3 Redirect Domain dari HTTP ke HTTPS

Selanjutnya, jika Anda ingin mengubah domain dari HTTP ke HTTPS, gunakan kode berikut ini :

RewriteEngine On
RewriteCond %{HTTPS} off
RewriteRule ^(.*)$ https://%{HTTP_HOST}%{REQUEST_URI} [L,R=301]

1.4 Redirect untuk Mengubah URL Halaman

Bagaimana jika ingin mengubah URL halaman tertentu? Misalnya saja Anda ingin mengubah alamat situs dari http://situsbaru.com/blog.html menjadi http://situsbaru.com/blog. Struktur baru Anda buat dengan menghilangkan embel- embel .html.

Untuk kasus ini, Anda bisa memasukkan kode berikut ini :

Redirect 301 /blog.html https://.situsbaru.com/blog


Sebagai catatan, Anda tidak perlu menambahkan baris kode ‘RewriteEngine On’ jika kode ini sudah ada di .htaccess.

2. Membuat Redirect 301 dengan Plugin WordPress

Untuk pengguna WordPress, ada cara yang lebih mudah untuk melakukan redirect 301, yaitu menggunakan plugin Redirection.

Plugin ini bisa Anda gunakan untuk menerapkan pengalihan 301 di area internal website alias per halaman website dalam satu domain. Jadi, jika Anda ingin membuat redirect dari satu website ke website lain yang berbeda, Anda perlu mengubahnya di .htaccess.

Seperti plugin WordPress pada umumnya, plugin Redirection sangat mudah digunakan karena Anda tidak perlu melakukan koding sama sekali. Berikut adalah langkah- langkah untuk mulai menggunakan plugin ini :

  • Melalui dashboard admin WordPress Anda, install dan aktifkan plugin Redirection.
  • Setelah plugin aktif, masuk ke bagian Peralatan > Redirection
  • Masukkan URL lawas di bagian ‘Source URL’ dan perbarui URL baru di bagian ‘Target URL’
    Plugin Redirection
  • Klik ‘Add Redirect’, dannnn Berhasil!

Dengan plugin ini, Anda sekaligus bisa mengetahui berapa banyak jumlah audiens yang mengunjungi URL lama dan sudah teralihkan ke URL baru.

Selain plugin ini, sebagai alternatif, ada beberapa plugin redirect 301 yang bisa Anda gunakan di WordPress. Misalnya saja Easy Redirect Manager, Simple 301 Redirects, SEO Redirection, Easy HTTPS Redirection, 301 Redirects, dan lainnya.

Kesimpulan

Redirect 301 adalah teknik yang bisa Anda gunakan untuk memberitahu pengunjung dan mesin pencari bahwa halaman telah berpindah ke halaman lain secara permanen. Teknik pengalihan ini bisa Anda gunakan saat mendesain ulang website, menggabungkan dua website, mengubah permalink, berganti CMS, hingga migrasi ke HTTPS.

Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk membuat redirect 301, yaitu dengan membuat pengaturan di file .htaccess dan menggunakan plugin pengalihan 301 di WordPress.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam melakukan redirection yaa! 🙂

Cara Mudah Mempercepat Loading Website dengan Plugin Wp Smush

Cara Mudah Mempercepat Loading Website dengan Plugin Wp Smush

Plugin WP Smush merupakan salah satu plugin optimasi WordPress untuk mempercepat loading website. Karena kecepatan dan waktu muat halaman adalah faktor penting, maka pemilik website kerap melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan loading website.

Loading website juga merupakan faktor yang menentukan user experience yang berpengaruh terhadap peringkat rangking website di mesin pencari. Loading web juga berkontribusi meningkatkan pageviews dan durasi lama pengunjung di website.

Dari sekian cara yang bisa kita lakukan untuk optimasi website, plugin WP Smush bisa berdampak positif untuk mengurangi waktu muat halaman.

Apa itu Plugin WP Smush?

Plugin WP Smush untuk optimasi gambar otomatis di WordPress

Bicara soal WordPress dan plugin, ada berbagai plugin optimasi yang berkontribusi meningkatkan kecepatan dan keamanan situs. Tapi tentu saja, kita juga harus selektif dalam memilih. Pilihlah plugin yang terpercaya, terbukti dan bekerja efektif.

WP Smush merupakan plugin dari WPMU Dev, salah satu pengembang terpercaya yang menyediakan plugin, dan tool untuk jutaan situs web dan blog berbasis WordPress.

Dengan banyak pengembangan, WPMU Dev menciptakan plugin WP Smush untuk pemilik web agar bisa mengoptimalkan gambar yang mereka unggah di situs web mereka. Optimasi ini dilakukan dengan sistem kompresi otomatis yang mampu menghemat ukuran setiap gambar.

Plugin ini bekerja dengan canggih dan cerdas sejak plugin mulai diaktifkan di situs. Dengan berbagai kelebihan yang diusungnya, WP Smush menjadi plugin yang bekerja efektif untuk meningkatkan kecepatan situs web, sembari menghilangkan ukuran file yang tidak diinginkan dan waktu pemrosesan.

Perbedaan WP SMush Free vs WP Smush Pro

WP Smush dapat digunakan dengan mudah dalam plugin gratis yang bisa kita unduh melalui dashboard WordPress. Untuk fitur yang lebih advanced, Anda bisa mendapat pilihan untuk upgrade ke versi Pro.

Ya, seperti plugin optimasi lainnya, selalu ada dua versi pilihan yang tersedia. Versi gratis dan versi premium tersedia untuk scope kebutuhan yang berbeda.

Plugin WP Smush versi gratis memungkinkan auto smush untuk memuat gambar baru dan bekerja di banyak situs. Jenis plugin ini bisa langsung pengguna tambahkan ke dashboard WordPress dengan mengetik kata kunci “WP Smush” di bagian Tambahkan Plugin di dashboard admin WordPress.

Sedangkan versi Pro memuat lebih banyak fitur canggih lainnya. Antara lain membedakan gambar yang buram dan melakukan tugas secara masal, kompresi lossy, integrasi galeri NextGen dan cadangan otomatis dari semua gambar asli. Selain itu, WP Smush Pro juga bisa menghapus gambar hingga 32MB dan tersedia untuk digunakan di banyak situs.

Apapun jenis solusi yang Anda pilih dari WP Smush ini, keduanya mempunyai kekuatan dan fitur yang bisa mengoptimalkan waktu muat situs Anda dengan penggunaan gambar dan optimasi ukuran file.

Cara Memasang Plugin WP Smush untuk Optimasi Kecepatan Website

Menginstall WP Smush di Website WordPress

  1. Dari dashboard admin WordPress, masuk ke bagian Plugin, lalu Tambah Baru
  2. Di bagian pencarian plugin, ketik WP Smush
  3. Install dan aktifkan plugin Smush dari developer WPMU Dev
Memasang Plugin WP Smush di Website

Cara Setting WP Smush versi Instan

Untuk pemula, menggunakan rekomendasi Quick Setup WP Smush adalah pilihan terbaik. Dengan setingan instan ini, fitur utama WP Smush akan otomatis mulai bekerja. Berikut adalah caranya :

  1. Saat pertama kali masuk ke dashboard WP Smush, klik ‘Begin Setup’ untuk mengikuti panduan pengaturan instan.
    Quick Setup WP Smush - Automatic Compression
  2. Aktifkan ‘Automatic Compression’ agar gambar dikompres otomatis saat Anda mengunggahnya. Lanjutkan dengan klik ‘Next’.
  3. Aktifkan ‘Strip My Image Metadata’ agar EXIF Metadata seperti tanggal, jam, dan lainnya terhapus otomatis. Lanjutkan dengan klik ‘Next’.
    Mengatur Strip My Image Metadata dan Lazy Load
  4. Lazy Load mempercepat waktu muat halaman karena semua gambar tidak perlu dimuat di waktu bersamaan. Jika ingin mengaktifkan fitur ini, aktifkan ‘Enable Lazy Loading’. Lanjutkan dengan klik Next.
  5. Terakhir, klik Finish Setup Wizard untuk menyelesaikan pengaturan. Anda juga bisa mengaktifkan fitur ‘Allow Usage Data Tracking’ jika memberi izin plugin ini untuk menganalisa data Anda.

Cara Setting WP Smush Secara Manual

Kebalikan dari cara di atas, pengaturan manual ini bisa Anda lakukan saat ingin melakukan pengaturan sesuai kebutuhan. Caranya, saat menjumpai rekomendasi Quick Setup di atas, pilih ‘Skip this, I’ll set it up later saat Setup Wizard.

Selanjutnya, masuk ke dashboard utama Smush dan lakukan beberapa pengaturan berikut :

1. Cek Gambar yang Perlu Dikompres

Cara Cek Gambar yang Akan Dikompres di WP Smush

Langkah pertama dalam optimasi gambar dengan WP Smush adalah mengecek gambar yang perlu dikompres. Cara sangat mudah, yaitu dengan klik button Re-Check Images di dashboard.

Dari tindakan ini, pemilik website akan mengetahui berapa banyak gambar yang perlu dioptimasi dan berapa ukuran gambar tersebut.

2. Lakukan Bulk Smush untuk Kompres Beberapa Gambar Sekaligus

Melakukan Bulk Smush untuk Kompresi Banyak Sekaligus

Di plugin ini, Anda bisa menggunakan fitur Bulk Smush untuk mengkompresi beberapa gambar sekaligus. Untuk versi gratis, Bulk Smush bisa kita lakukan hingga 50 gambar.

Untuk menggunakannya, masuk ke tab menu Bulk Smush, lalu klik Bulk Smush Now. Jika ingin melakukan kompresi gambar tertentu saja, pilih gambar yang diinginkan dari menu Media Library.

Di bawah menu Bulk Smush, Anda bisa menemukan menu Setting untuk mengatur opsi optimasi gambar yang ingin Anda lakukan. Pengaturan ini meliputi :

  • Image Sizes
    Di WordPress, setiap gambar yang kita unggah bisa menghasilkan beberapa thumbnail. Dengan opsi pengaturan Image Sizes, thumbnail ini juga bisa ikut terkompresi.

    Pilih opsi ‘All’ jika Anda memilih semua thumbnail dikompres. Atau pilih opsi ‘Custom’ yang memungkinkan thumbnail dengan dimensi tertentu yang dikompresi. Dimensi terkecil ini mulai 150*150, hingga terbesar 2048*2048.
Setting Image Size di Bulk Smush
  • Automatic Compression
    Yaitu opsi pengaturan otomatis agar setiap gambar yang pengguna unggah otomatis dikompres oleh plugin Smush.
    Automatic Compression Metadata
  • Metadata
    Saat aktif, pengaturan metadata berfungsi untuk menghapus info pengaturan kamera (EXIF) pada gambar yang Anda unggah.
  • Image Resizing
    Selain kompresi otomatis, Anda juga bisa melakukan resize dimensi gambar dengan plugin WP Smush. Caranya mudah, cukup dengan mengaktifkan ‘Resize My Full Size Images’. Anda bisa menentukannya secara manual jika menginginkan ukuran tertentu.
    Image Resizing WP Smush

3. Mengkompres Gambar di Folder Tertentu dengan Directory Smush

Selain melakukan bulk smush yang sangat mudah, Anda juga bisa memanfaatkan fitur Directory Smush. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengkompres gambar yang ada di luar folder penyimpanan gambar. Misalnya saja folder tema, folder plugin, dan folder lainnya.

Berikut cara menggunakannya :

  • Masuk ke tab menu Directory Smush, klik button Choose Directory.
  • Di window selanjutnya, pilih folder yang berisi gambar yang ingin Anda kompres.
    Directory Smush
  • Klik button ‘Choose Directory’ di bawah untuk mulai mengkompress gambar di folder tersebut.

4. Menggunakan Lazy Load

Lazy Load bisa membuat waktu muat halaman menjadi lebih cepat karena situs tidak menampilkan gambar sekaligus. Jika ingin mengaktifkan pengaturan ini, Anda tinggal klik Activate.

Pengaturan lanjutan yang bisa Anda lakukan di tab menu ini antara lain :

  • Media Type – Berfungsi untuk mengatur format gambar apa saja yang memanfaatkan fitur Lazy Load. Secara default, semua format gambar akan aktif. Namun Anda juga bisa memilih sesuai kebutuhan dengan mencentang opsi yang sesuai.
    Lazy Load Media Types
  • Output Location – Untuk mengatur format gambar apa saja yang akan memanfaatkan fitur Lazy Load. Dalam pengaturan default, semua lokasi aktif. Namun pengguna bisa menyesuaikannya dengan menghilangkan centang sesuai kebutuhan.
    Lazy Load Output Location
  • Display & Animation – Mengatur tampilan animasi saat gambar diakses pengunjung website. Ada tiga opsi yang bisa Anda pilih, yaitu Fade In, Spinner, dan Placeholder. Anda juga bisa meniadakan animasi dengan memilih opsi ‘None’.
    Mengatur display animation di Lazy Load WP Smush
  • Include/Exclude – Anda bisa dengan mudah mengatur di bagian mana saja Lazy Load akan aktif di website . Anda bisa mengaturnya berdasarkan jenis pos, lamanm URL, dan lain sebagainya.
    Pengaturan Exclude - Include di Lazy Load
  • Script – Secara default, script pendukung laman WordPress akan ditaruh di footer. Namun dalam pengaturan ini, Anda bisa juga memindahkannya ke bagian header website.
    Pengaturan script di Lazy Load
  • Native Lazy Load – Fitur ini tidak aktif secara default. Anda bisa membiarkannya seperti default atau mengaktifkan fitur lazy load bawaaan browser ini. Namun, pastikan kompatibilitas di browser pengunjung website Anda.
  • Disable Noscript – Jika menggunakan tool W3C HTML5 Validation, kemungkinan ANda akan melihat error karena  No Script di laman Anda. Solusinya, Anda perlu menyalakan opsi ini untuk mengatasi error tersebut.
    Pengaturan disable noscript di Lazy Load
  • Deactivate – Gunakan opsi ini jika ingin mematikan Lazy Load di website Anda.

5. Pengaturan Tambahan di Tools

Anda juga bisa mengaktifkan fitur Image Resize Detection di bagian Tool. WP Smush memungkinkan Anda mengetahui gambar yang ukurannya tidak sesuai.

Gambar dengan dimensi ukuran yang tidak sesuai bisa membuat gambar tidak maksimal, terlihat blur atau kurang proporsional. Untuk mencegah hal ini, Panda merekomendasikan untuk mengaktifkan fitur ini.

Fitur Image Resize Detection

Jangan khawatir, informasi ini hanya akan muncul di dashboard Anda. Jadi bukan ke pengunjung situs Anda.

6. Mengubah Format Gambar Menjadi WebP (WP Smush Pro)

WebP merupakan format gambar dengan ukuran yang lebih kecil, tapi dengan kualitas yang bagus. Format ini adalah pilihan terbaik untuk website modern dengan banyak gambar, seperti website traveling, kuliner, entertainment, dan sebagainya.

Jika Anda sudah menggunakan WP Smush Pro, Anda bisa memanfaatkan fitur Local WebP untuk mengkonversi gambar dengan format lain menjadi WebP. Tidak perlu khawatir jika browser pengunjung belum mendukung, karena format asli gambar dapat digunakan secara otomatis.

Berikut langkah- langkah menggunakan Local WebP Smush :

  • Masuk ke menu Local WebP, lalu klik GET STARTED.
    Masuk ke Local WebP
  • Scroll ke bawah untuk memilih web server yang Anda gunakan. Umumnya WP Smush sudah otomatis mendeteksi web server Anda. Namun jika tidak sesuai, Anda bisa menggantinya secara manual.
    Memilih web server yang digunakan
  • Setelah web server sesuai, klik Re-Check Status.
    Re-check status untuk melihat progres konversi WebP
  • Selanjutnya, akan ada notifikasi bahwa Local WebP yang sudah aktif akan muncul. Kini Anda sudah bisa mengubah format gambar menjadi WebP melalui Bulk Smush. Gambar- gambar yang Anda unggah selanjutnya juga akan otomatis berubah menjadi WebP.

Kesimpulan

Ada berbagai upaya yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kecepatan loading website. Namun sebelum itu, penting untuk mengidentifikasi masalah apa yang menyebabkan website lambat.

Langkah selanjutnya setelah identifikasi adalah optimasi. Ada banyak plugin WordPress yang bekerja membantu optimasi kecepatan situs. Salah satunya adalah plugin WP Smush.

Plugin ini merupakan plugin optimasi yang sangat efektif dan bekerja ampuh mempercepat loading WordPress. Selain kompresi otomatis, berbagai fitur pendukung plugin ini juga semakin membuat situs Anda bekerja optimal.

Selamat mencoba!

7 Sumber Backlink Gratis untuk Optimasi SEO

7 Sumber Backlink Gratis untuk Optimasi SEO

Sama seperti artis yang membutuhkan agensi untuk dikenal oleh masyarakat atau produk baru yang menggandeng influencer agar menjadi populer, kurang lebih itulah fungsi backlink. Rujukan link membuat optimasi SEO lebih mudah sehingga situs utama yang Anda kembangkan memperoleh banyak atensi dari pengunjung termasuk saat memanfaatkan backlink gratis

7 Sumber Backlink Gratis dalam Optimasi SEO

Kriteria backlink berkualitas dalam SEO

Menulis artikel dengan optimasi SEO yang baik tidak langsung membuat situs Anda nangkring di peringkat pertama Google. Banyak formula yang harus dipertimbangkan salah satunya penggunaan backlink. Bagi pemula, simak sejumlah rekomendasi sumber backlink gratis berikut ini:

1. Wikimedia Common

Memuat backlink pada Wikimedia Common akan memberikan perubahan yang cukup signifikan terhadap situs Anda. Anak website dari Wikimedia Foundation ini tidak kalah berkualitasnya dari Wikipedia.Org. 

Cara memuat backlink di sini sangatlah mudah. Siapkanlah gambar ilustrasi yang unik untuk Anda publish di situsnya kemudian sisipkan URL website. Pastikan jika Anda menambahkan backlink tersebut pada kolom keterangan.

2. Zoho

Platform ini merupakan salah satu andalan blogger menyelipkan backlink gratis. Jika pada Wikimedia Common Anda harus membuat gambar ilustrasi sebagai wadahnya maka di Zoho Anda membutuhkan artikel yang canggih. Nantinya, backlink akan Anda selipkan pada artikel fresh yang Anda buat. 

Persentase keberhasilan optimasi SEO dengan mengandalkan backlink Zoho cukup tinggi. Anda yang bekerja sebagai content writer tidak akan kesulitan untuk mencoba cara ini. Kuncinya adalah membuat artikel yang unik agar cepat viral di Zoho.

3. ImageShack

Sumber Backlink Gratis dari Imageshack

Selain tulisan seperti novel atau cerpen, banyak orang merasa terhibur ketika melihat gambar-gambar yang unik dan cantik. Salah satu platform yang menyediakan ribuan gambar berbayar dengan kualitas terbaik adalah ImageShack. Walaupun dikenal sebagai situs berbayar, Anda bisa sign up secara gratis di sini.

Bagaimana cara optimasi SEO menggunakan URL website di ImageShack? Cukup mudah, Anda hanya perlu posting sebanyak mungkin gambar yang sebelumnya telah Anda tambahkan link situs. Jika cukup beruntung, gambar yang Anda submit akan terjual sehingga turut meningkatkan trafik ke website. 

4. Dropbox

Mengandalkan memori card untuk menyimpan berbagai file rasanya sudah ketinggalan zaman. Belakangan ini, hampir semua orang lebih suka menyimpan dan berbagi file melalui Google Drive atau Dropbox. Tidak hanya lebih mudah, Dropbox juga gratis dan transparan.

Cara menyelipkan link website di Dropbox mungkin terbilang lebih rumit daripada platform sebelumnya. Step pertama, Anda harus menyiapkan artikel unik sebagai wadah menyelipkan URL. Kedua, akseslah Dropbox untuk memposting artikel sehingga banyak orang yang bisa melihatnya. Bila masih belum cukup, sharing file Dropbox ke berbagai sosial media.

5. Quora 

Platform ini bisa disebut sebagai saingan Brainly yang mewadahi banyak orang untuk saling melemparkan pertanyaan kemudian memberikan jawaban. Target marketing Quora cukup luas mulai dari pelajar, mahasiswa hingga orang dewasa. 

Agar pertanyaan berisi link yang Anda sisipkan pada Quora tidak dihapus, buatlah secerdas mungkin. Saran kami, pilih pertanyaan yang sejalan dengan isi website. Misalnya, Anda membuat blog traveling maka buatlah pertanyaan mengenai traveling. 

6. About.Me

Menjadikan About.Me sebagai website backlink sangatlah mudah. Anda hanya perlu mendaftarkan diri dengan mengisi identitas pribadi yang kemudian berujung pada pengisian URL website. Platform ini banyak dimanfaatkan baik oleh blogger pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Faktanya, pergerakan backlink pada situs ini sangatlah cepat. Setiap harinya About.Me mengelola banyak pendaftaran baru yang tidak hanya bertujuan untuk input portofolio tapi juga meningkatkan optimasi SEO via backlink gratis.

7. Listly

Popularitas Listly tidak perlu diragukan lagi karena platform ini tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga banyak dibicarakan di website luar negeri. Listly memungkinkan banyak orang saling berbagi daftar tips atau daftar website yang mereka sukai sebagai hobi atau untuk kepentingan bisnis.

Cara penempatan URL website Anda pada Listly juga sangat simpel. Anda hanya perlu menambahkan link situs pada list tips yang sengaja Anda buat sebelumnya. Agar hasilnya maksimal, buat list tips yang sekiranya banyak orang sukai.

Menggunakan Sumber Backlink Gratis atau Layanan Jasa Backlink?

Dari semua sumber backlink di atas, masih banyak sumber lainnya yang juga menawarkan kelebihan yang sama. Sebut saja Medium, Myspace.com hingga Asianwiki.com. Yang perlu Anda lakukan cukup memanfaatkan semua platform tersebut untuk membantu pengembangan website dengan optimasi SEO yang lebih baik dan lancar.

Jasa Backlink DiveDigital

Namun jika Anda menginginkan optimasi SEO dengan level advance yang lebih powerfull, Anda bisa mencoba jasa backlink dari divedigital.id pada link berikut ini https://divedigital.id/jasa-backlink-pbn/. Tidak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam management website, terbukti website mereka sendiri bisa merangking banyak niche, tidak hanya soal dunia SEO saja. Selain itu, portofolio yang dimiliki juga tidak kalah keren, ada banyak perusahaan bonafide yang sudah memesan backlink disana.

Broken Link : Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Broken Link : Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Broken link mungkin bukan istilah yang asing untuk para webmaster. Saat membangun publisher menyisipkan link sebagai referensi untuk pembaca, ada kalanya link berubah tidak bisa di akses dalam beberapa waktu ke depan.

Tidak bisa diakses ini bisa terjadi karena beberapa hal. Mulai dari pergantian alamat url website atau dalam beberapa kasus website memang di shut down. Akibatnya, link yang diberikan mengarah ke halaman error.

Untuk pemilik website, link rusak seperti ini bisa menjadi masalah besar. Mengapa? Nah itu lah yang akan diulas lebih rinci di artikel ini.

Apa itu Broken Link?

Broken link juga kerap disebut dengan nama dead link oleh sebagian orang. Pengertian dari broken link ini sendiri adalah sebuah link rusak yang tidak bisa bekerja seperti seharusnya.

Seperti yang sempat Panda gambarkan di atas, publisher kerap menautkan link di anchor teks sebagai referensi terpercaya untuk pembaca. Dalam keadaan normal, link ini seharusnya bisa kita akses ke halaman tujuan.

Namun karena kerusakan oleh hal tertentu, link ini rusak dan mengarahkan kita ke halaman error 404 saat diklik. Akibatnya, ini bisa mengganggu kenyamanan pengguna dalam berselancar karena pengalaman pengguna yang buruk.

Penyebab Broken Link

Dead link bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Baik itu kelalaian dari pemilik website atau faktor eksternal. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum terjadinya dead link pada website :

Kesalahan pengetikan tautan/ link

Karena ketidaktelitian dalam mempublikasikan konten, publisher bisa saja menyisipkan tautan yang salah. Misalnya saja, tautan seharusnya ke https://pandagila.com/apa-itu-social-proof-dalam-marketing-mengapa-penting/ . Tapi justru tertulis ke https://pandagla.com/apa-itu-social-proof-dalam-marketing-mengapa-penting/ kurang huruf ‘i’ di penulisan domain pandagila.com.

Karena alamat yang dituju salah, secara otomatis ini membuat pengguna redirect ke halaman kosong atau error 404 not found

Broken link karena kesalahan alamat url

Perubahan alamat domain

Nama domain yang berubah otomatis akan merubah susunan url website. Itulah mengapa webmaster perlu mempertimbangkan matang- matang sebelum memilih mengubah nama domain.

Terlebih jika kita sudah lama mengoptimasi domain dan mendapat pasokan backlink dari jaringan blog, forum, dan media sosial. Tentu sayang sekali kita kehilangan backlink yang sebelumnya sudah kita perjuangkan dengan susah payah.

Hal ini juga berlaku terhadap ekstensi domain yang kita gunakan ya.

Perubahan direktori website

Direktori adalah sebuah informasi lokal sebuah konten atau file pada website atau komputer. Saat direktori diubah, otomatis url juga berubah. Penggunaan direktori ini sendiri sebenarnya memudahkan dalam mengkategorikan konten atau file. Dengan direktori, kita bisa melacak file dengan mudah.

Contoh penggunaan direktori ini misalnya untuk website dengan sub kategori/ sub menu di susunan permalink mereka. Misalnya saja :

  • Alamat awal : domain.com/kota/kategori-produk/nama-produk
  • Lalu menggantinya ke : domain.com/kota/nama-produk

Jika tidak melakukan pengaturan redirection, maka perubahan ini akan menimbulkan link rusak website di banyak halaman.

File sistem atau konten yang terhapus

Jika file sistem terhapus, misalnya saja untuk file pdf, jpg atau file lainnya, maka link ke alamat konten ini otomatis tidak berfungsi lagi. Hal yang sama juga berlaku untuk file website lainnya.

Misalnya saja kita kerap menautkan link konten dari media sosial. Ada kalanya pemilik konten menghapusnya secara tiba- tiba. Maka tautan konten yang masuk ke website otomatis akan rusak dan menjadi link mati.

Masalah cache

Cache adalah penyimpanan data sementara dalam sebuah HTML yang tujuannya penyajian data lebih cepat dan memperkecil penggunaan bandwidth. Penyimpanan cache ini juga mempercepat proses loading sebuah halaman.

Sayangnya, kadang cache juga bisa menimbulkan masalah. Misalnya saat alamat website yang sebelumnya mengalami error 404, kemudian sudah berjalan normal kembali. Namun karena cache yang belum bersih, maka browser tetap menampilkan halaman error 404.

Jika masalah dead link terjadi karena cache, maka solusinya adalah membersihkan cache dari browser itu sendiri. Setelah itu, kita bisa mengakses link secara normal kembali.

Propagasi DNS

Perubahan pengaturan dalam Domain Name Server (DNS) juga bisa memicu terjadinya dead link. Pasalnya, propagasi ini sendiri juga membutuhkan waktu.

Tidak heran, saat propagasi ini belum selesai sepenuhnya, maka website yang kita akses akan menampilkan halaman error 404.

Dampak Broken Link untuk Website

Karena broken link mengindikasikan kerusakan pada elemen website, tentu saja ini menimbulkan dampak negatif untuk website itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa akibat negatif dari adanya broken link ini :

Pengalaman pengguna yang buruk

Link yang rusak sudah pasti membuat pengguna merasa tidak nyaman dan mungkin ‘terjebak’ saat mengklik link. Mereka berpikir akan mendapatkan tautan terpercaya, tapi justru mengarahkan mereka ke halaman error.

Siteimprove.com sendiri mengungkap bahwa sekitar 88 persen pengunjung website tidak akan pernah kembali datang ke website yang mempunyai pemberitahuan error 404 saat tengah berselancar.

Mempengaruhi performa website di SERP

Dead Link merugikan website karena bisa mempengaruhi peringkat SERP. Tautan berkualitas bisa menjadi salah satu cara search engine menilai reputasi website. Saat kita menautkan link yang rusak, ini bisa menjadi nilai negatif di mata mesin pencari.

Di sisi lain, saat link rusak berasal dari website kita sendiri, sementara kita sudah membangun backlink untuk link tersebut, maka link ini akan hilang di mata mesin pencari. Mereka akan menganggapnya sebagai link mati.

Cara Cek Broken Link dan Memperbaiki Link yang Rusak

Anda pasti sepakat, mengecek link satu per satu untuk menemukan broken link ini pasti sangat melelahkan dan membuang- buang waktu. Apalagi jika website sudah cukup lama dan mempunyai konten yang cukup banyak.

Maka dari itu, untuk mengatasi masalah broken link ini, cara termudah adalah menggunakan tool dan plugin untuk mengecek link rusak di website. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi tool yang dapat Anda coba :

1. Plugin Broken Link Checker

Broken Link Check membantu Anda menemukan link rusak secara otomatis di seluruh bagian struktur website. Berikut ini adalah cara untuk mulai menggunakan plugin ini :

  • Download plugin Broken Link Checker
  • Install dan aktifkan
  • Masuk ke bagian Setting > Link Checker
Broken link checker plugin untuk cek link rusak di website WordPress

Plugin ini memberikan banyak opsi pengaturan. Di tab “General”, Anda akan mendapatkan informasi daftar link rusak yang perlu mendapat perbaikan.

Anda bisa mengatur waktu kapan plugin ini bekerja untuk memeriksa tautan rusak. Anda juga bisa membuat pengaturan untuk membuat notifikasi ke email pengguna setiap ada link yang rusak. Dengan begitu, Anda bisa memeriksa keadaan website secepat mungkin.


Di tab “Look For Links In”, pengguna bisa mengatur di bagian mana saja plugin melakukan proses scanning. Secara default, plugin ini bisa melakukan proses scanning pada struktur postingan, halaman, dan komentar. Waktu yang kita perlukan dalam melakukan proses scanning ini sendiri tergantung dari banyaknya konten di website. Semakin banyak konten yang di scan, maka prosesnya semakin lama.

Jika dalam proses scanning tadi plugin menemukan link yang rusak, maka secara otomatis akan ada tab baru pada menu Tools >> Broken Link. Di bagian ini pengguna bisa melihat tampilan beberapa daftar link rusak yang berhasil plugin temukan.

Cek broken link di website dengan plugin

Setelah menemukan link rusak ini, maka pemilik website bisa melakukan beberapa tindakan untuk memperbaikinya :

  • Edit URL, yaitu untuk mengubah URL dari tautan sehingga link bisa kita akses kembali dengan tepat
  • Unlink, yaitu untuk menghapus informasi tautan. Dengan begitu pengguna tidak lagi mendapatkan opsi untuk mengklik tautan
  • Not Broken, yaitu untuk menandai bahwa ini adalah kesalahan sistem. Ini adalah opsi yang dipilih jika terdeteksi link rusak, namun sebenarnya link bekerja dengan normal. Kejadian ini sendiri biasanya terjadi karena faktor bug, atau kesalahan sistem
  • Dismiss, yaitu untuk menyembunyikan peringatan link dari kanal Broken Link dan Redirect Link. Opsi ini bisa kita pilih saat link bersangkutan bisa bekerja secara normal.

Selain itu, ada juga tab Which Link to Check untuk mengatur pilihan tautan yang perlu kita periksa. Misalnya saja yang berbentuk HTML, tautan pada gambar, dan tautan video YouTube.

2. Tool Dead Link Checker

Selain melalui plugin, Anda juga bisa melakukan proses cek broken link melalui tool Dead Link Checker. Tool ini sendiri merupakan sebuah tool checker online yang bisa menjelajah sebuah website secara menyeluruh dan membantu pengguna menemukan semua link rusak di website.

Tool ini mempunyai dua pilihan yang cukup menarik, yaitu

  • Fitur Multi Check, untuk mengecek beberapa website sekaligus dalam satu waktu. Hasilnya nanti akan dikirimkan ke email pengguna.
  • Fitur Auto Check, untuk memeriksa secara berkala ada tidaknya broken link di website dan hasilnya nanti akan dikirimkan via email.
Dead link checker untuk cek broken link

3. Online Broken Link Checker

Online broken link checker

Ini adalah tool lain yang juga bisa Anda manfaatkan untuk mengecek broken link di website. Beberapa fitur gratis yang terdapat di tool ini antara lain :

  • Cek broken link di website atau blog
  • Scan halaman tak terbatas (unlimited page scan) di website
  • Kompatible dengan Windows, Mac OS X, Linux/ UNIX, dan iOS

Kesimpulan

Jika menemukan link rusak di website, maka memperbaikinya segera adalah solusi yang wajib kita jalankan. Berikut adalah ringkasan pembahasan dari artikel ini di Panda Gila :

Apa it Broken Link?

Broken link atau dead link adalah sebuah link rusak yang tidak bisa bekerja seperti seharusnya. Saat diakses, link ini mengarah ke halaman kosong atau error 404.

Apa Penyebab Broken Link?

Broken link bisa disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari kesalahan alamat url, perubahan alamat domain, struktur direktori, file sistem atau konten yang rusak, dan lain sebagainya.

Apakah ada Dampak Negatif Broken Link untuk Website?

Ya, broken link berdampak buruk untuk website. Selain merusak pengalaman pengguna, ini juga mempengaruhi performa website di mesin pencari.

Bagaimana cara cek broken link?

Ada beberapa cara mudah yang bisa digunakan. Mulai dari menggunakan plugin link checker, atau tool online broken link checker. Anda bisa membaca lebih lengkap di artikel ini tool untuk cek link rusak dan cara mengatasi broken link di website.