Bicara tentang ruang lingkup pemasaran, kita akan berbicara banyak tentang pemasaran yang lebih kompleks. Tentang bagaimana cara kerja pemasaran itu sendiri, produk apa yang akan menjadi objek pemasaran dan siapa pelaku pemasaran.
Kompleksitas ini, saat dibedah menjadi detail akan melibatkan banyak hal. Menjadi lebih rumit tentunya, tapi akan sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan strategi dan sasaran perusahaan dalam jangka panjang. Itulah mengapa, kali ini Panda tertarik untuk mengulasnya dengan lebih lengkap.
Pengertian Ruang Lingkup Pemasaran
Ruang lingkup pemasaran merupakan serangkaian aktivitas yang perlu perusahaan lakukan dalam menjalankan fungsi pemasarannya. Ruang lingkup pemasaran meliputi analisis terhadap berbagai faktor internal dan eksternal perusahaan yang mempengaruhi kegiatan pemasaran.
Secara umum, ruang lingkup pemasaran mencakup analisa :
Analisis lingkungan internal perusahaan
Analisis lingkungan eksternal perusahaan
Analisis industri dan persaingan
Analisis pelanggan
Analisis produk/jasa
Analisis saluran distribusi
Analisis promosi dan komunikasi
Analisis harga
Tujuan Analisa dan Manfaat Ruang Lingkup Pemasaran
Tujuan dari analisis ruang lingkup pemasaran adalah untuk memahami kondisi perusahaan saat ini dan lingkungan yang mempengaruhinya. Dengan memahami hal tersebut, perusahaan dapat menyusun strategi dan rencana pemasaran yang tepat dalam mencapai tujuan bisnisnya.
Adapun manfaat mengetahui ruang lingkup pemasaran antara lain:
Memahami posisi perusahaan di pasar
Mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar
Mengetahui kekuatan dan kelemahan internal perusahaan
Memahami perilaku dan kebutuhan pelanggan
Menentukan strategi pemasaran yang efektif
Mengembangkan keunggulan kompetitif
Menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar
Memilih saluran distribusi yang tepat
Menetapkan harga yang kompetitif
Mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien
Dengan memahami ruang lingkup pemasaran secara menyeluruh, perusahaan dapat merumuskan strategi pemasaran yang komprehensif dan terintegrasi guna mencapai tujuan bisnisnya. Oleh karena itu, analisis ruang lingkup pemasaran mutlak dilakukan sebelum menyusun strategi pemasaran apapun.
Cakupan Ruang Lingkup Pemasaran
Untuk lebih detailnya, Panda akan mengulas secara mendetail poin dari setiap ruang lingkup pemasaran ini :
1. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan kajian secara menyeluruh mengenai kondisi dan situasi dalam perusahaan. Analisa ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dari segi internal, sehingga perusahaan dapat menyusun strategi untuk memanfaatkan kekuatan dan memperbaiki kelemahan yang ada.
Beberapa aspek utama yang perlu menjadi perhatian dalam analisis lingkungan internal perusahaan antara lain:
1.1 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset penting bagi perusahaan. Analisis SDM mencakup jumlah karyawan, kompetensi, keterampilan, motivasi, dan produktivitas karyawan. Perusahaan perlu memastikan memiliki jumlah SDM yang cukup dan berkualitas untuk mendukung kegiatan operasional dan rencana pengembangan bisnis.
1.2 Keuangan
Analisis kondisi keuangan perusahaan mencakup likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan struktur modal. Analisis keuangan berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
1.3 Operasional
Analisis operasional meliputi kapasitas produksi, efisiensi proses produksi, ketersediaan fasilitas dan teknologi, rantai pasokan, serta kualitas produk dan layanan. Tujuannya adalah memastikan operasional perusahaan berjalan optimal.
1.4 Pemasaran
Analisis pemasaran menilai strategi pemasaran saat ini dilihat dari produk, harga, tempat, dan promosi. Hal ini penting untuk mengetahui posisi pasar perusahaan saat ini.
1.5 Riset dan Pengembangan (R&D)
Kemampuan riset dan pengembangan perusahaan dianalisis untuk mengukur inovasi dan mengembangkan produk/layanan baru. Perusahaan yang inovatif biasanya lebih unggul dalam persaingan.
Melalui analisis menyeluruh atas berbagai aspek internal tersebut, perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan untuk dipertahankan dan ditingkatkan, serta kelemahan yang harus diperbaiki agar dapat berkompetisi dan berkembang di pasar.
2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal perusahaan penting untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan.
Beberapa faktor utama yang perlu dianalisis antara lain:
2.1 Persaingan
Perusahaan perlu memahami persaingan di industri yang mereka jalani. Analisis persaingan meliputi identifikasi pesaing utama, pangsa pasar pesaing, keunggulan dan kelemahan produk/layanan pesaing, strategi pemasaran dan promosi yang pesaing gunakan, dan sebagainya. Dengan memahami persaingan, perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat untuk bersaing dan unggul di pasar.
2.2 Peraturan Pemerintah
Kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah baik pusat maupun daerah dapat mempengaruhi kegiatan pemasaran perusahaan. Misalnya peraturan terkait pajak, standar produk, izin usaha, dan lain-lain. Maka dari itu, perusahaan perlu terus memantau regulasi terbaru agar dapat beradaptasi dan mematuhi peraturan yang berlaku.
2.3 Tren Pasar
Perusahaan harus peka terhadap trend dan perubahan selera konsumen. Misalnya tren digitalisasi dan pergeseran perilaku konsumen dari offline ke online dapat membuka peluang penjualan lewat e-commerce. Namun trend yang berbeda juga bisa menjadi ancaman jika perusahaan gagal mengikuti perubahan selera pasar.
Analisis eksternal yang komprehensif dapat membantu perusahaan merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Dengan memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman eksternal, perusahaan dapat meraih keunggulan kompetitif di industri mereka.
3. Analisis Industri dan Persaingan
Analisis industri dan persaingan adalah proses mempelajari kondisi industri tempat perusahaan beroperasi dan mengidentifikasi pesaing utama, kesempatan pasar, dan potensi masalah yang akan dihadapi. Tujuannya adalah untuk memahami posisi bersaing perusahaan dan mengembangkan strategi untuk unggul dalam persaingan.
Beberapa hal penting yang perlu menjadi bahaan analisa dalam industri dan persaingan meliputi:
Ukuran pasar saat ini dan potensi pertumbuhan di masa mendatang
Trend dan perkembangan terbaru dalam industri
Analisis 5 kekuatan Porter pesaing, pembeli, pemasok, produk pengganti, dan pendatang baru
Identifikasi pesaing utama dan pangsa pasar masing- masing
Keunggulan dan kelemahan produk pesaing
Hambatan masuk industri yang tinggi atau rendah
Peraturan dan regulasi yang berlaku dalam industri
Dengan memahami kondisi industri dan persaingan, perusahaan dapat menganalisis peluang dan ancaman, serta menentukan posisi bersaing apa yang ingin perusahaan capai. Misalnya apakah dengan strategi biaya rendah atau diferensiasi. Informasi ini sangat berguna untuk merumuskan strategi pemasaran dan rencana aksi yang tepat.
4. Analisis Pelanggan
Pelanggan merupakan komponen penting dalam strategi pemasaran. Analisis pelanggan bertujuan untuk memahami dan menganalisis siapa saja target pelanggan perusahaan, kebutuhan dan perilaku pelanggan, serta bagaimana mereka membuat keputusan pembelian.
Ada beberapa hal yang perlu perusahaan lakukan dalam analisis pelanggan:
4.1 Segmentasi Pelanggan
Segmentasi pelanggan dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang serupa. Dengan segmentasi yang tepat, perusahaan dapat menentukan target pelanggan yang ingin menjadi fokus utama.
Perusahaan dapat melakukan segmentasi berdasarkan :
Demografi (umur, jenis kelamin, pekerjaan)
Geografi (lokasi)
Perilaku (frekuensi pembelian)
Psikografis (gaya hidup, kepribadian).
4.2 Analisis Kebutuhan dan Perilaku Pelanggan
Perusahaan perlu memahami apa kebutuhan dan harapan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Analisis bisa perusahaan lakukan terhadap apa saja kriteria penting bagi pelanggan dalam membeli suatu produk.
Selain itu, perusahaan juga perlu mempelajari bagaimana perilaku pembelian pelanggan. Hal ini meliputi bagaimana mereka mencari informasi sebelum membeli, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian mereka terhadap produk/jasa perusahaan. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat sasaran.
4.3 Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Perusahaan perlu mempelajari proses pengambilan keputusan pembelian oleh pelanggan. Hal ini meliputi tahapan awal kesadaran adanya kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Dengan memahami proses ini, perusahaan bisa menentukan touchpoints mana saja yang harus menjadi fokus dalam aktivitas pemasarannya agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
Pada akhirnya, melalui analisis pelanggan yang mendalam, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang paling efektif dalam meraih dan mempertahankan pelanggan sasarannya. Analisis pelanggan menjadi landasan penting dalam menentukan segmentasi, targeting, dan positioning perusahaan di pasar.
5. Analisis Produk/Jasa
Produk dan jasa merupakan inti dari kegiatan pemasaran. Analisis yang mendalam terhadap produk dan jasa perusahaan saat ini sangat penting untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.
Beberapa hal yang perlu menjadi poin analisis antara lain:
Produk/jasa apa saja yang perusahaan tawarkan saat ini? Apakah produk/jasa tersebut masih relevan dengan kebutuhan pasar?
Bagaimana kualitas dan desain produk/jasa perusahaan berbanding dengan pesaing? Apakah ada celah yang bisa perusahaan manfaatkan?
Apa saja keunggulan dan kelemahan produk/jasa perusahaan saat ini?
Seberapa besar demand pasar terhadap produk/jasa perusahaan saat ini? Apakah permintaan cenderung meningkat atau menurun?
Bagaimana siklus hidup produk/jasa perusahaan saat ini? Apakah masih bertumbuh, matang, atau menuju ke tahap penurunan?
Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan analisis terhadap inovasi produk/jasa yang potensial di masa depan. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan antara lain :
Apakah ada peluang untuk mengembangkan produk/jasa baru yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar?
Bagaimana tren teknologi dan preferensi konsumen di masa depan yang berpotensi mempengaruhi produk/jasa perusahaan?
Apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan riset dan pengembangan produk/jasa baru secara berkelanjutan?
Berapa besar risiko yang harus perusahaan ambil dalam melakukan inovasi produk/jasa baru?
Analisis mendalam terhadap produk dan jasa yang komprehensif akan membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat, baik untuk produk dan jasa saat ini maupun yang akan dikembangkan di masa depan.
6. Analisis Saluran Distribusi
Dalam ruang lingkup pemasaran, saluran distribusi merupakan jalur yang produsen gunakan untuk menyalurkan barang dari produsen ke konsumen atau pelanggan. Saluran distribusi memiliki peran penting dalam memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan cara yang efisien dan efektif.
Ada beberapa hal yang perlu perusahaan pertimbangkan dalam menganalisis saluran distribusi, antara lain:
Metode distribusi : Apakah akan menggunakan distribusi langsung ke konsumen, melalui retailer, grosir, agen, atau cara lain? Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Jaringan distribusi : Berapa banyak tingkatan saluran distribusi yang akan dilalui sebelum produk sampai ke tangan konsumen akhir? Semakin panjang saluran distribusi, semakin besar biaya yang akan keluar.
Perantara : Siapa saja yang akan terlibat dalam proses distribusi produk. Apakah akan melibatkan agen, distributor, grosir, pengecer, atau menjual langsung ke konsumen.
Lokasi : Dimana saja produk akan didistribusikan dan dijual? Apakah hanya di kota-kota besar atau juga sampai ke pelosok?. Hal ini akan mempengaruhi biaya transportasi dan penyimpanan.
Transportasi : Bagaimana produk didistribusikan ke lokasi penjualan? Apakah menggunakan armada sendiri, jasa ekspedisi, atau cara lain? Transportasi yang digunakan juga harus sesuai dengan jenis dan sifat produk.
Pergudangan : Apakah memerlukan gudang sentral, regional, outlet grosir maupun eceran? Gudang menjadi poin penting untuk menyimpan dan menjaga persediaan produk.
Biaya Distribusi : Berapa besar biaya yang akan keluar untuk kegiatan distribusi? Biaya ini harus dihitung dengan cermat agar harga jual produk tetap kompetitif.
Dengan menganalisis aspek-aspek distribusi tersebut, perusahaan dapat merancang saluran distribusi yang paling efisien dan efektif untuk memasarkan produk ke konsumen sasaran. Distribusi yang baik akan mendukung strategi pemasaran secara keseluruhan.
7. Analisis Promosi dan Komunikasi
Dalam analisis promosi dan komunikasi pemasaran, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa aspek strategi promosi dan komunikasi saat ini:
Apa tujuan promosi perusahaan saat ini? Apakah untuk meningkatkan brand awareness, mendorong trial, atau mempertahankan loyalitas pelanggan? Promosi harus relevan dengan tujuan spesifik perusahaan.
Media dan saluran apa yang menjadi fokus saat ini untuk promosi? Apakah perusahaan lebih banyak menggunakan promosi di media tradisional (TV, radio, koran), online (media sosial, SEO, iklan), atau promosi di tempat (in-store displays, sponsorship events)? Mana yang efektif dan mana yang kurang efektif sehingga perlu evaluasi?
Seberapa konsisten pesan dan branding perusahaan di seluruh media dan saluran promosi? Perlu ada konsistensi branding agar positioning perusahaan jelas di mata audiens.
Bagaimana perusahaan mengukur efektivitas promosi saat ini? Metrik seperti awareness, engagement, conversion rate, dan ROI harus dipantau untuk mengukur hasil.
Seberapa besar porsi anggaran promosi untuk masing-masing media dan saluran? Pengalokasian anggaran sebaiknya lebih banyak ke saluran yang terbukti paling efektif.
Bagaimana integrasi antara strategi promosi dengan elemen bauran pemasaran lain? Promosi harus selaras dengan produk, harga, distribusi agar dapat mendukung positioning produk di pasar.
Dengan menganalisis aspek-aspek di atas, perusahaan dapat mengevaluasi strategi promosi dan komunikasi saat ini guna meningkatkan efektivitas kegiatan promosi kedepannya.
8. Analisis Harga
Penetapan harga produk atau jasa merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran. Perusahaan perlu melakukan analisis mendalam terkait penetapan harga agar dapat menghasilkan keuntungan optimal dan daya saing yang kuat.
Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam analisis penetapan harga antara lain:
8.1 Biaya Produksi
Perusahaan perlu memperhitungkan semua biaya yang keluar untuk memproduksi produk/jasa, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan lain-lain. Harga jual minimal harus dapat menutupi seluruh biaya produksi.
8.2 Harga pesaing
Perusahaan perlu memantau harga produk/jasa pesaing yang sejenis di pasar. Harga produk perusahaan sebaiknya tidak terlalu jauh di bawah atau di atas harga pesaing.
8.3 Nilai produk di mata pelanggan
Persepsi pelanggan terhadap nilai produk/jasa perusahaan perlu Anda perhatikan dalam penetapan harga. Jika nilai yang diberikan dirasa sepadan dengan harga, pelanggan akan bersedia membayar.
8.4 Elastisitas Harga
Seberapa sensitif permintaan terhadap perubahan harga perlu dianalisis. Jika elastisitas tinggi, perubahan harga akan berdampak besar pada volume penjualan.
8.5 Posisi pasar
Apakah perusahaan menargetkan market share yang lebih besar dengan harga lebih rendah atau profit margin yang lebih tinggi dengan harga premium.
8.6 Tahap daur hidup produk
Pada permulaan, harga biasanya ditetapkan tinggi lalu menurun saat persaingan meningkat.
8.7 Faktor eksternal
Tingkat inflasi, daya beli masyarakat, nilai tukar mata uang, suku bunga, dan faktor ekonomi makro lainnya.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat menetapkan harga produk atau jasa secara optimal sehingga dapat bersaing dan memperoleh laba di pasar. Analisis penetapan harga yang tepat sangat penting bagi kesuksesan program pemasaran perusahaan.
Tips Menyusun Rencana Aksi Pemasaran
Setelah melakukan analisis yang komprehensif terhadap lingkungan internal perusahaan, lingkungan eksternal, industri dan persaingan, pelanggan, produk/jasa, saluran distribusi, promosi dan komunikasi, serta harga, langkah selanjutnya adalah merumuskan rencana aksi pemasaran.
Rencana aksi pemasaran ini sangat penting untuk memastikan strategi dan implementasi pemasaran yang tepat sesuai hasil analisis. Beberapa hal yang perlu perusahaan perhatikan dalam merumuskan rencana aksi pemasaran :
Tetapkan tujuan dan sasaran pemasaran jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan analisis yang telah perusahaan lakukan. Misalnya peningkatan pangsa pasar sebesar 10% dalam 1 tahun ke depan.
Rumuskan strategi pemasaran untuk masing-masing elemen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) yang selaras dengan hasil analisis. Misalnya strategi pengembangan produk baru untuk meningkatkan daya saing.
Susun program-program pemasaran taktis untuk mendukung implementasi strategi. Misalnya program periklanan di media sosial untuk meningkatkan awareness produk baru.
Tetapkan anggaran pemasaran untuk mendanai program-program pemasaran.
Tetapkan metrik yang menjadi landasan penilaian untuk monitoring dan evaluasi, seperti tingkat konversi penjualan, ROI kampanye iklan, dan sebagainya.
Tetapkan tim dan penanggung jawab untuk implementasi program pemasaran agar berjalan efektif.
Dengan merencanakan aksi pemasaran secara terstruktur dan terukur, perusahaan dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan pemasarannya. Rencana aksi pemasaran harus selalu dievaluasi dan disempurnakan secara berkala sesuai perubahan lingkungan bisnis dan preferensi pelanggan.
Aplikasi CRM telah menjadi bagian integral dari strategi bisnis modern. Dalam konsep CRM sendiri, pendekatan strategis oleh perusahaan ke customer penting untuk meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Melalui hal ini, mempertahankan loyalitas pelanggan menjadi strategi yang lebih terarah.
CRM (Customer Relationship Management) sendiri pada dasarnya adalah sebuah rangkaian aktivitas yang cukup kompleks dan berkesinambungan. Terlalu melelahkan dan banyak hole jika seorang staff perusahaan hanya bekerja dengan cara lama dan prosedur manual.
Itulah mengapa kehadiran aplikasi CRM akan membuat perbedaan. Dengan manajemen terpusat dan kemudahan dalam proses data, mengelola hubungan antara perusahaan dan pelanggan akan menjadi lebih mudah.
Apa itu CRM?
CRM (Customer Relationship Management) adalah pendekatan komprehensif yang tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga strategi bisnis untuk memahami, mengelola, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan. Aktivitas CRM melibatkan penggunaan teknologi untuk mengelola, menganalisis, dan memahami interaksi dengan pelanggan.
Dalam praktiknya, CRM lebih dari sekedar alat untuk menyimpan kontak. CRM berperan sebagai kompas digital yang mengarahkan bisnis pada penelusuran jejak pelanggan, melacak setiap interaksi dari pembelian hingga umpan balik, untuk membangun pemahaman yang lebih dalam.
PRoses kerja ini dapat meningkatkan efisiensi dalam alur kerja dan mengurangi beban kerja manual. Dengan pembaruan data otomatis dan pemberian saran berbasis data, bisnis dapat bergerak dengan lebih gesit.
Manfaat Menggunakan Aplikasi CRM
Aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk lebih baik memahami kebutuhan pelanggan, meningkatkan layanan, dan mengoptimalkan proses bisnis lewat otomatisasi. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan aplikasi CRM :
1. Pengelolaan Interaksi Pelanggan yang Efektif
Aplikasi CRM memungkinkan bisnis untuk mengelola interaksi pelanggan dengan lebih efektif. Dengan melacak setiap interaksi, perusahaan dapat merespon dengan lebih baik terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan.
2. Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan
Salah satu manfaat utama aplikasi CRM adalah peningkatan keterlibatan pelanggan. Dengan menyediakan pengalaman yang disesuaikan dan relevan, aplikasi CRM membantu membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
3. Personalisasi Layanan dan Penawaran
Dengan data yang terkumpul, perusahaan dapat menyajikan layanan dan penawaran yang lebih personal untuk pelanggan. Strategi bukan hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga meningkatkan peluang penjualan.
4. Optimasi Proses Bisnis
Aplikasi CRM membantu mengoptimalkan proses bisnis dengan memberikan wawasan mendalam tentang kinerja penjualan, layanan pelanggan, dan manajemen inventaris. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan cepat.
5. Peningkatan Retensi Pelanggan
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mempertahankan pelanggan dan mengurangi customer churn. Ini termasuk pengelolaan layanan purnajual dan meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan alias Customer Lifetime Value (CLV).
6. Analisis Data untuk Pengambilan Keputusan
Aplikasi CRM memberikan kemampuan untuk menganalisis data pelanggan dengan lebih baik. Analisis ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas, membantu perusahaan mengidentifikasi tren pasar dan peluang baru.
7. Kolaborasi Tim yang Lebih Baik
Dengan informasi yang terpusat, tim penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan dapat bekerja sama secara lebih efisien. Ini mempromosikan kolaborasi yang lebih baik dan koordinasi antar departemen.
8. Pengukuran Kinerja dan ROI yang Akurat
Aplikasi CRM menyediakan alat untuk mengukur kinerja kampanye pemasaran, upaya penjualan, dan layanan pelanggan. Dengan pengukuran yang akurat, perusahaan dapat menilai ROI dengan lebih baik.
Dengan menerapkan Aplikasi CRM, perusahaan tidak hanya memanfaatkan fungsionalitas teknologi, tetapi juga membuka pintu untuk transformasi bisnis yang lebih besar. Penerapan strategis dapat membawa manfaat yang signifikan dalam mengelola dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan.
10 Rekomendasi Aplikasi CRM Handal untuk Bisnis
Dengan segudang manfaat di atas, menggunakan aplikasi CRM adalah langkah kunci untuk mengelola hubungan dan pelanggan dan menciptakan workflow yang efektif. Setelah keinginan menerapkan yang begitu kuat, langkah selanjutnya Anda dapat menyortir aplikasi CRM bisnis mana yang paling sesuai untuk kebutuhan sobat Panda.
Berikut beberapa contoh CRM yang menonjol dan memberikan manfaat nyata:
1. Salesforce
Salesforce adalah salah satu CRM paling terkenal dengan fokus pada otomatisasi penjualan dan manajemen prospek. Platform berbasis cloud yang berkantor di San Fransisco, California, ini didirikan oleh Marc Benioff dan Parker Harris.
Sebagai platform berbasis cloud, SalesForce menawarkan paket komplit dalam customer manajemen. Mulai dari kemampuan untuk melacak proses penjualan, sekaligus juga menawarkan solusi untuk pemasaran, layanan pelanggan, hingga analisis data yang mendalam.
Kelebihan :
Handal dalam otomatisasi penjualan, dan manajemen prospek.
Kemampuan analisis data yang mendalam.
Antarmuka yang bersih.
Fleksibilitas platform untuk berbagai industri.
Kekurangan :
Harga yang cukup tinggi bisa menjadi kendala untuk bisnis kecil.
Kurva pembelajaran yang curam menjadi tantangan tersendiri untuk pengguna baru dalam memaksimalkan potensi platform.
2. HubSpot
Jika sobat Panda baru menggunakan software CRM pertama kali, HubSpot layak menjadi pilihan. Pasalnya, aplikasi ini mempunyai interface yang ringan dan mudah dipahami, bahkan oleh pemula sekalipun.
Selain itu, HubSpot menyediakan solusi all-in-one dengan fokus pada pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan. Dengan fitur-fitur seperti pemasaran otomatis, pelacakan email, dan analisis kinerja kampanye, HubSpot memungkinkan perusahaan untuk membuat dan memelihara hubungan pelanggan secara holistik.
Kelebihan :
Kemudahanan integrasi dengan aplikasi lain.
Antarmuka sederhana yang ramah pengguna.
Solusi lengkap untuk pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan.
Layanan dasar dapat digunakan gratis tanpa berbatas.
Kekurangan :
Untuk bisnis yang tumbuh besar, biaya langganan dapat meningkat seiring waktu.
Beberapa fitur mungkin terbatas pada paket langganan tertentu.
3. SAP CRM
SAP CRM ) adalah aplikasi perangkat lunak yang dirancang oleh SAP SE untuk membantu perusahaan mengelola dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Sebagai bagian dari portofolio solusi SAP, SAP CRM menawarkan pendekatan holistik untuk manajemen pelanggan. Tool ini memungkinkan perusahaan untuk merancang pengalaman pelanggan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendapatkan wawasan yang mendalam tentang perilaku pelanggan.
Kelebihan :
Integrasi mendalam dengan berbagai produk SAP lainnya, termasuk SAP ERP. Kombinasi ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki sumber daya data yang konsisten dan real-time di seluruh organisasi.
Manajemen hubungan pelanggan yang holistik dengan data terpadu dari berbagai departemen seperti penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan.
Fleksibilitas dan kustomisasi tingkat tinggi.
Analisis data lanjutan yang canggih sehingga perusahaan bisa mendapatkan wawasan mendalam tentang perilaku pelanggan, tren pasar, dan kinerja bisnis.
Kemampuan skala untuk bisnis besar.
Kekurangan :
Biaya implementasi yang tinggi, terutama untuk bisnis kecil dan menengah. Biaya ini mencakup lisensi perangkat lunak, konsultasi, dan infrastruktur IT.
Cukup kompleks sehingga membutuhkan pelatihan intensif untuk memahami dan menggunakan platform ini secara optimal.
Membutuhkan sumber daya IT yang kuat untuk proses pemeliharaan dan penyesuaian sistem.
Tidak sesuai untuk bisnis kecil.
4. Zoho CRM
Zoho CRM adalah aplikasi CRM yang mengutamakan fleksibilitas. Software CRM ini menawarkan fitur- fitur yang lengkap dengan harga terjangkau. Dengan software ini, perusahaan dapat mengelola data kontak dengan mudah, mengotomatisasi proses penjualan dan mengelola hubungan pelanggan.
Kelebihan :
Fleksibilitas tinggi yang dapat perusahaan sesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Harga relatif terjangkau untuk bisnis kecil.
Integrasi yang luas dengan aplikasi Zoho lainnya.
Kekurangan :
Kurang cocok untuk skala besar
Membutuhkan pengetahuan teknis yang lebih mendalam
Antarmuka pelanggan yang membutuhkan penyesuain agar lebih intuitif untuk pengguna.
5. Microsoft Dynamics 365
Microsoft Dynamics 365 adalah solusi CRM yang terintegrasi dengan platform Microsoft dalam manajemen proyeknya. Dengan fleksibilitas yang dimilikinya, aplikasi ini banyak disukai oleh pemerintah, perusahaan jasa profesional dan konstruksi yang harus memenuhi persyaratan khusus pelanggan, akuntansi dan manajemen proyek.
Kelebihan :
Solusi End-to-End perusahaan dalam mengelola banyak aspek operasional dalam satu platform.
Skalabilitas yang tinggi sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang berubah.
Analisis prediktif yang membantu perusahaan meramalkan tren pasar dan perilaku pelanggan.
Fokus holistik yang mencakup penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan.
Kekurangan :
Biaya berlangganan yang relatif tinggi, terutama untuk bisnis kecil dan startup.
Membutuhkan waktu untuk memahami seluruh kapabilitas platform, dan beberapa fitur mungkin tidak langsung intuitif.
Ketergantungan pada jaringan internet karena aplikasi CRM ini berbasis cloud.
Kompleksitas untuk implementasi penuh dan kustomisasi Dynamics 365 membutuhkan keterampilan teknis yang mendalam sehingga ini menjadi tantangan untuk bisnis kecil tanpa sumber daya IT besar.
6. FreshSales CRM
Aplikasi CRM untuk bisnis selanjutnya adalah FreshSales (sebelumnya bernama FreshWorks). FreshSales menonjol dengan antarmuka yang bersih dan fokus pada pengalaman pengguna.
Melalui fitur-fitur seperti otomatisasi penjualan, analisis prediktif, dan manajemen kontak yang mudah, FreshSales CRM membantu perusahaan untuk merampingkan proses hubungan pelanggan mereka.
Kelebihan :
Antarmuka yang ramah pengguna sehingga memudahkan bisnis kecil dengan sumber daya IT terbatas.
Analisa data tersedia dalam bentuk grafik dan laporan yang mudah dimengerti.
Otomatisasi penjualan yang efisien dalam mengelola prospek dan tugas rutin.
Harga yang jelas, transparan dan relatif terjangkau.
Integrasi dengan berbagai aplikasi pihak ketiga seperti Outlook, Gmail, dan Google Calendar.
Kekurangan :
Fitur yang terbatas untuk bisnis besar.
Keterbatasan dalam pemilihan paket berbayar. Beberapa fitur dan fungsionalitas tertentu hanya tersedia di paket berbayar tertentu.
7. Pipedrive
Pipedrive adalah aplikasi CRM yang cocok untuk semua jenis bisnis. Dengan tata letak yang intuitif dan fokus pada manajemen prospek, Pipedrive membantu tim penjualan untuk melacak proses penjualan dengan efisiensi tinggi.
Kelebihan :
Antarmuka intuitif yang mudah dimengerti sehingga aplikasi ini cocok untuk semua pengguna, bahkan yang tidak memiliki latar belakang teknis yang kuat.
Fokus pada manajemen prospek dan penjualan sehingga memudahkan tim penjualan dalam melacak dan mengelola prospek dengan efisien.
Fitur notifikasi dan pengingat yang membantu tim penjualan tetap terorganisir.
Pelacakan aktivitas pelanggan yang membantu memahami riwayat interaksi staff dengan pelanggan.
Kekurangan :
Pipedrive kurang mempunyai ekstensif canggih dibandingkan dengan beberapa aplikasi CRM lain. Alhasil, ini menjadi keterbatasan bagi bisnis yang membutuhkan fungsi tambahan.
Dengan kemampuan skala yang terbatas, Pipedrive mungkin tidak sesuai untuk bisnis dengan rencana pertumbuhan signifikan.
8. Bitrix24
Bitrix24 adalah solusi CRM yang menyatukan komunikasi internal dan eksternal. Dengan fitur-fitur seperti manajemen tugas, kolaborasi tim, dan otomatisasi pemasaran, Bitrix24 menciptakan ekosistem kerja yang terpadu.
Kelebihan :
Integrasi yang luas dalam menyatukan komunikasi internal dan eksternal dengan berbagai aplikasi, seperti email, kalender, dan aplikasi kantor.
Gratis untuk versi dasar. Selain itu, aplikasi CRM ini juga harganya cukup terjangkau.
Kemampuan kustomisasi yang baik sehingga perusahaan bisa membuat alur kerja dan modul sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan Bitrix24 :
Tampilan antarmuka yang padat dan sedikit rumit. Pengguna baru mungkin membutuhkan waktu lebih untuk beradaptasi.
Kurangnya pilihan integrasi dengan pihak ketiga. Meski mempunyai integrasi yang baik dengan alat internalnya, sayangnya integrasi dengan aplikasi pihak ketiga mungkin lebih terbatas dibandingkan dengan beberapa platform lain.
9. Insightly
Insightly didesain untuk mengoptimalkan bisnis kecil dan menengah. Aplikasi CRM ini dilengkapi dengan fitur- fitur seperti manajemen proyek, pelacakan email, dan otomatisasi tugas. Dengan fitur- fitur unggulnya, Insightly membantu perusahaan yang lebih kecil untuk mengelola hubungan pelanggan dengan efektif.
Kelebihan :
Antarmuka ramah yang mudah digunakan dan cocok untuk pengguna tanpa latar belakang teknis yang kuat.
Dukungan integrasi dengan aplikasi pihak ketiga, seperti Google Workspace, Microsoft 365 dan banyak lagi.
Harga yang transparan dan terjangkau.
Pelacakan aktivitas pelanggan yang baik sehingga memudahkan riwayat interaksi dengan pelanggan.
Fitur manajemen proyek dan kolaborasi membuatnya cocok untuk bisnis dengan kebutuhan lebih dari sekadar CRM.
Kekurangan :
Beberapa fitur canggih yang tersedia di aplikasi CRM lain ternyata tidak tersedia di Insightly. Hal ini bisa menjadi keterbatasan tersendiri untuk bisnis yang memerlukan fungsi tambahan.
Integrasi yang kurang mendalam dari aplikasi CRM lain, terutama untuk aplikasi pihak ketiga.
10. SugarCRM
SugarCRM menawarkan fleksibilitas dan kustomisasi tinggi, memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan platform sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Dengan fokus pada memberikan pengalaman pengguna yang intuitif dan menyeluruh, SugarCRM bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan wawasan yang mendalam tentang pelanggan.
Kelebihan :
Kustomisasi yang fleksibel sehingga perusahaan dapat melakukan penyesuaian mendalam sesuai kebutuhan.
Antarmuka pengguna yang intuitif sehingga cocok untuk pengguna dari berbagai tingkat keahlian.
Manajemen penjualan efektif yang membantu tim penjualan melacak dan mengelola prospek dengan efisien. Hal ini termasuk pelacakan prospek, penawaran, dan siklus penjualan.
Harga yang terjangkau, terutama untuk bisnis kecil dan menengah.
Kekurangan :
Keterbatasan dalam fitur dan fungsionalitas dalam versi gratis.
Tidak sesuai untuk bisnis besar yang lebih kompleks.
11. Oracle
Oracle CRM merupakan solusi manajemen hubungan pelanggan yang dikembangkan oleh Oracle Corporation, salah satu pemimpin global dalam industri perangkat lunak dan teknologi. Aplikasi ini dirancang untuk memberikan solusi end-to-end dan menyediakan berbagai fitur untuk mengelola interaksi dengan pelanggan, penjualan, dan layanan pelanggan.
Dengan fokus pada skala bisnis besar, Oracle CRM memberikan kemampuan terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan strategi pemasaran serta penjualan.
Kelebihan Oracle CRM :
Integrasi yang mendalam dengan produk Oracle lainnya, termasuk Oracle Database dan Oracle Business Intelligence. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki sumber daya data yang konsisten dan real-time di seluruh ekosistem bisnis mereka.
Manajemen pelanggan yang komprehensif dengan berbagai modul seperti penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan.
Kemampuan analisis data yang canggih yang membantu perusahaan mendapatkan wawasan mendalam tentang perilaku pelanggan, tren pasar, dan kinerja bisnis secara keseluruhan.
Skalabilitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan bisnis besar dan tumbuh seiring dengan perkembangan perusahaan.
Kemampuan kustomisasi yang kuat sehingga memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan platform sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Kekurangan :
Biaya implementasi yang tinggi, terutama karena lisensi perangkat lunak Oracle cenderung memiliki harga yang lebih tinggi.
Membutuhkan sumber daya IT yang kuat untuk pemeliharaan dan penyesuaian sistem.
Tidak cocok untuk bisnis kecil karena tingkat kompleksitas yang tinggi.
Untuk beberapa bisnis, fitur dan fungsionalitas Oracle CRM mungkin lebih canggih daripada yang diperlukan, sehingga bisa dianggap sebagai overkill.
Tips Memilih Aplikasi CRM untuk Bisnis
Memilih aplikasi CRM yang tepat untuk bisnis adalah keputusan penting yang berdampak pada efisiensi operasional dan hubungan pelanggan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu sobat Panda dalam memilih aplikasi CRM yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis :
1. Pahami Kebutuhan Bisnis Anda
Sebelum memilih aplikasi CRM, identifikasi kebutuhan bisnis yang spesifik. Pahami proses bisnis perusahaan Anda, tugas yang ingin Anda otomatisasi, dan jenis informasi pelanggan yang perlu Anda lacak.
2. Evaluasi Kemudahan Penggunaan
Pastikan aplikasi CRM mudah digunakan oleh berbagai tingkat pengguna. Antarmuka yang intuitif dan navigasi yang lancar dapat membantu meminimalkan waktu pelatihan dan meningkatkan adopsi oleh tim Anda.
3. Skalabilitas Sistem
Pertimbangkan kemampuan aplikasi CRM untuk berkembang seiring dengan bisnis Anda. Pastikan sistem dapat dengan mudah disesuaikan dengan pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan kapasitasnya seiring waktu.
4. Integrasi dengan Aplikasi Lain
Pilih aplikasi CRM yang mendukung integrasi dengan aplikasi dan alat bisnis lain yang Anda gunakan, seperti email, kalender, atau sistem akuntansi. Integrasi yang baik memungkinkan alur kerja yang terintegrasi.
5. Keamanan Data yang Kuat
Keamanan data sangat penting. Pastikan aplikasi CRM memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi informasi pelanggan dan data bisnis Anda. Sertifikasi keamanan dan enkripsi data dapat menjadi pertimbangan penting.
6. Analisis dan Pelaporan yang Efektif
Pilih aplikasi yang menyediakan kemampuan analisis data yang canggih dan pelaporan yang mudah dimengerti. Hal ini akan membantu tim untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang perilaku pelanggan dan kinerja bisnis secara keseluruhan.
7. Biaya Total Pemilikan (TCO)
Evaluasi biaya total kepemilikan aplikasi CRM, termasuk biaya lisensi, implementasi, pelatihan, dan pemeliharaan. Pastikan anggaran perusahaan dapat menanggung semua aspek implementasi dan penggunaan jangka panjang.
8. Dukungan Pelanggan yang Berkualitas
Pastikan penyedia aplikasi CRM memberikan dukungan pelanggan yang berkualitas. Kemampuan untuk mendapatkan bantuan dengan cepat jika ada masalah atau pertanyaan dapat krusial untuk kelancaran penggunaan sistem.
9. Ulasan dan Reputasi Vendor
Teliti ulasan dan reputasi penyedia aplikasi CRM. Tinjau pengalaman pengguna lain, lihat apakah vendor memiliki rekam jejak yang baik dalam memberikan pembaruan dan dukungan, dan pastikan bahwa mereka memiliki reputasi yang positif di industri.
10. Uji Coba sebelum Implementasi
Sebelum mengimplementasikan aplikasi CRM secara penuh, lakukan uji coba dengan versi percobaan atau demonstrasi. Ini memungkinkan tim perusahaan untuk menguji fungsionalitas, memastikan kesesuaian, dan mengidentifikasi potensi tantangan sebelum implementasi penuh.
Kesimpulan
Untuk menunjang bisnis agar semakin produktif, penggunaan Aplikasi CRM terbaik adalah keputusan yang bijak. Dengan memahami konsep dasar CRM, manfaat penggunaan, dan daftar aplikasi yang dapat digunakan, Anda dapat memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Jadi, sudah siapkah Anda mengoptimalkan manajemen hubungan pelanggan di perusahaan Anda? Anda dapat memulainya dengan menjelajahi pilihan aplikasi CRM bisnis terbaik di atas. Semoga bermanfaat!
CRM atau Customer Relationship Management populer sebagai langkah pendekatan strategis yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan. Dalam bisnis, CRM adalah salah satu strategi vital untuk mempertahankan pelanggan yang sudah lebih dulu loyal.
Bukan rahasia lagi, bagi sebuah bisnis, mempertahankan pelanggan lama adalah langkah yang lebih menguntungkan alih- alih terus mencari pelanggan baru. Keuntungan ini bisa kita taksir dari biaya yang perusahaan keluarkan, kemudahan dalam proses closing serta penjualan jangka panjang. Sudahkah bisnis Anda menerapkan strategi CRM ini?
Apa itu CRM (Customer Relationship Management) ?
Pengertian dari Customer Relationship Management atau CRM adalah strategi bisnis yang dirancang untuk mengelola dan memperkuat hubungan antara pelanggan dan perusahaan dengan melibatkan dukungan teknologi.
Dengan dukungan teknologi, sebuah Tool CRM dapat dapat membangun komunikasi pelanggan dengan lebih optimal. Fungsi dasar dari tool ini mencakup pengumpulan data pelanggan dari berbagai funnel, dan menganalisa perilaku pelanggan.
Melalui tool CRM, data pelanggan perusahaan akan tersimpan di database terpusat. Setiap individu yang terlibat dalam tim akan mudah mengaksesnya. Tidak heran, tool ini diprediksi dapat meningkatkan produktivitas sekitar 24% dan meningkatkan penjualan bisnis sebesar 30%.
Tujuan CRM
Di dunia bisnis modern Customer Relationship Management (CRM) bukanlah semata-mata alat teknologi. CRM adalah sebuah strategi integral yang mengejar tujuan-tujuan krusial demi meningkatkan kualitas hubungan dengan pelanggan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Untuk lebih rincinya, berikut adalah beberapa tujuan dari hadirnya CRM :
1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tujuan utama CRM adalah meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan pengalaman yang memuaskan dan personal. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, perusahaan dapat merancang solusi yang relevan dan memberikan layanan yang melampaui ekspektasi.
2. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
Salah satu fokus utama CRM adalah mempertahankan loyalitas pelanggan. Bersamaan dengan loyalty program lainnya, CRM membantu perusahaan dalam menciptakan ikatan emosional yang kuat dan mengurangi kemungkinan customer churn.
3. Mengoptimalkan Proses Bisnis
Tool CRM bertujuan untuk mengoptimalkan proses bisnis dengan mengintegrasikan data pelanggan ke dalam berbagai aspek operasional. Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan merespons lebih cepat terhadap perubahan pasar.
4. Mengoptimalkan Customer Lifetime Value (CLV)
Tujuan jangka panjang CRM adalah memaksimalkan Customer Lifetime Value CLV). Dengan memahami pola pembelian dan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat mengarahkan upaya mereka untuk meningkatkan nilai dari setiap pelanggan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
5. Keunggulan Kompetitif
Customer Relationship Management membantu menciptakan keunggulan kompetitif dengan memberikan wawasan yang mendalam tentang perilaku pelanggan dan kebutuhan pasar. Dengan memanfaatkan informasi ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat waktu dan memenangkan persaingan di pasar yang semakin ketat.
Manfaat dan Fungsi CRM
Peran Customer Relationship Management (CRM) tidak terbatas pada pengelolaan data pelanggan saja. Melainkan sebagai mesin penggerak yang membawa sejumlah manfaat dan fungsi penting untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan pengalaman pelanggan yang tak tergantikan.
1. Pemahaman Mendalam tentang Pelanggan
Salah satu manfaat utama CRM adalah memberikan pemahaman mendalam tentang pelanggan. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data dengan cerdas, perusahaan dapat memahami kebutuhan, perilaku, dan preferensi pelanggan secara rinci, membuka pintu untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas.
2. Personalisasi Pengalaman Pelanggan
CRM memungkinkan personalisasi yang mendalam dalam interaksi dengan pelanggan. Dengan menggunakan data yang terkumpul, perusahaan dapat menyajikan konten, penawaran, dan layanan yang sesuai dengan preferensi masing-masing pelanggan. Alhasil, serangkaian aktivitas ini dapat menciptakan pengalaman yang unik dan berkesan untuk pelanggan.
3. Meningkatkan Prospek Bisnis
Seperti tujuannya, CRM bekerja memaksimalkan sumber daya perusahaan. Melalui pelacakan proses penjualan dari awal hingga akhir, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang, mengelola prospek, dan memandu tim penjualan untuk mencapai target dengan lebih efektif.
4. Perbaikan Layanan Pelanggan
CRM juga berkontribusi dalam peningkatan layanan pelanggan. Dengan akses yang mudah ke riwayat interaksi pelanggan, tim customer service dapat merespons dengan komplain pelanggan cepat. Alhasil, customer service bisa memberikan solusi yang lebih relevan, dan memperkuat hubungan pelanggan.
5. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Secara keseluruhan, CRM bekerja efektif untuk meningkatkan efisiensi operasional. Mulai dari manajemen inventaris, hingga pengelolaan hubungan hingga manajemen data dan mendorong pengambilan keputusan dengan lebih mudah. Dengan integrasi CRM, setiap aspek operasional dapat dioptimalkan sehingga berjalan dengan efisien dan lancar.
6. Mengoptimalkan Time to Market
Time to Market adalah sebuah konsep yang mengacu pada periode waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan, memproduksi, dan meluncurkan produk baru. Penerapan CRM membantu perusahaan mendapatkan informasi pelanggan seperti data trend pembelian sehingga perusahaan dapat menentukan waktu yang tepat dalam sebuah peluncuran produk tertentu.
Komponen CRM
Customer Relationship Management mempunyai tiga komponen utama yang penting dan saling terhubung. Apa saja? Berikut ulasan Panda :
1. Customer (Pelanggan)
Pelanggan adalah pilar utama dalam strategi ini. Dalam hal ini, pelanggan termasuk pelanggan yang sudah ada dan calon pelanggan. Setiap mereka yang akan, sedang, dan pernah menggunakan produk perusahaan akan masuk ke dalam komponen ini.
2. Relationship (Hubungan)
Komponen selanjutnya dalam CRM adalah relationship (hubungan). Customer Relationship Management akan membantu perusahaan untuk menjalin hubungan yang loyal dan menguntungkan.
Agar komponen ini berhasil, komunikasi adalah faktor penting. Dengan komunikasi yang baik, perusahaan dapat menjalin interaksi dua arah dengan pelanggan untuk memperoleh umpan balik yang optimal.
3. Management
Yang tidak kalah pentingnya, komponen management (manajemen) dalam CRM akan menjadi sistem peningkatan dan pengelolaan hubungan perusahaan dengan pelanggan.
Dengan pengelolaan yang baik, CRM akan membantu perusahaan mendapatkan dampak yang positif dan meningkatkan keunggulan kompetitif dari pesaing.
Tahapan dalam CRM
Sistem Customer Relationship Management (CRM) membentuk pilar strategis untuk merancang dan menjalankan interaksi yang efektif dengan pelanggan. Untuk mencapai tujuan ini, ada tiga tahapan krusial dalam CRM yang perlu dijalankan perusahaan.
1. Memperoleh Pelanggan Baru (Acquired)
Tahapan pertama dalam CRM adalah “Acquired” atau memperoleh pelanggan baru. Di tahapan ini, perusahaan harus mempunyai strategi akuisisi pelanggan baru yang efektif. Hal ini melibatkan pemasaran yang terarah, analisis target pasar, dan unique selling point.
Dengan meramu strategi pemasaran yang efektif, tahapan ini membuka pintu untuk mengembangkan pangsa pasar dan meraih perhatian pelanggan potensial.
2. Menambah Nilai Pelanggan (Enhanced)
Di tahapan selanjutnya, perusahaan dapat berfokus pada peningkatan nilai (enhanced) dari pelanggan yang sudah ada. Di persaingan bisnis yang semakin ketat, memberikan nilai tambah untuk pelanggan akan menciptakan sebuah perbedaan menjadi faktor penentu.
Perusahaan dapat menerapkan strategi personalisasi layanan, strategi up selling dan cross selling, hingga penawaran eksklusif terbatas. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperkuat keterikatan pelanggan, meningkatkan CLV, dan menciptakan hubungan yang lebih mendalam.
3. Mempertahankan Pelanggan Lama (Retain)
Di tahapan terakhir, perusahaan akan berfokus pada mempertahankan pelanggan (Retain) yang sudah dimiliki. Tahapan ini melibatkan strategi retensi yang cerdas untuk menjaga hubungan jangka panjang pelanggan.
Melalui layanan pelanggan yang responsif, loyalty program, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat memastikan bahwa pelanggan tidak hanya tetap setia, tetapi juga menjadi pendukung aktif mereka.
Tips Menyusun Strategi CRM yang Efektif
Dalam mengimplementasikan Customer Relationship Management, strategi yang efektif adalah kuncinya. Strategi efektif bukan hanya memastikan bahwa interaksi dengan pelanggan tidak hanya berlangsung, tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan dalam menyusun strategi CRM yang efektif :
1. Segmentasi Pelanggan dengan Bijak
Langkah pertama dalam menyusun strategi CRM adalah membagi pelanggan ke dalam segmen-segmen yang relevan. Strategi CRM yang efektif memahami bahwa setiap segmen memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda.
Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat menyajikan solusi yang lebih tepat sasaran.
2. Personalisasi Interaksi
Pendekatan satu untuk semua bukanlah strategi yang efektif dalam dunia CRM.Di langkah pertama, Anda sudah menemukan bahwa setia pelanggan bisa masuk ke segmen yang berbeda- beda. Maka dari itu, pendekatan terhadap masing- masing segmen pun akan berbeda.
Melalui personalisasi interaksi terhadap masing- masing segmen, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang lebih dekat dengan hati pelanggan, merespons kebutuhan mereka secara spesifik, dan memperkuat ikatan emosional.
3. Analisis Data yang Mendalam
Strategi yang efektif melibatkan analisis data yang mendalam. Dengan menggunakan alat analisis CRM ada banyak data yang perusahaan bisa peroleh. Perusahaan dapat mengeksplorasi pola-pola yang tersembunyi, memahami tren, dan membuat prediksi yang mendukung pengambilan keputusan strategis.
4. Integrasi Omnichannel/ Multi-Channel
Menghadapi pelanggan di berbagai saluran merupakan bagian integral dari strategi CRM yang efektif. Dari media sosial hingga email, integrasi multi-channel memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan di tempat dan waktu yang paling nyaman bagi mereka.
5. Otomatisasi dengan Konteks
Di satu sisi personalisasi, di sisi lain perusahaan juga bisa menerapkan penggunaan otomatisasi dengan bijaksana. Otomatisasi tidak hanya untuk menghemat waktu tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap interaksi memiliki konteks yang sesuai dengan situasi dan preferensi pelanggan.
6. Penggunaan Keterlibatan Pelanggan
Strategi yang efektif menggabungkan elemen keterlibatan pelanggan. Melibatkan pelanggan dalam proses keputusan, meminta umpan balik mereka secara teratur, dan memberikan peluang bagi pelanggan untuk berpartisipasi dalam komunitas. Keterlibatan pelanggan akan memperkuat keterikatan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
7. Pemantauan dan Analisis Respon Kampanye
Setelah peluncuran kampanye, strategi yang efektif melibatkan pemantauan dan analisis respons secara cermat. Dengan memahami bagaimana pelanggan merespons, perusahaan dapat melakukan penyesuaian real-time, meningkatkan efektivitas kampanye, dan merencanakan langkah berikutnya.
8. Fleksibilitas dalam Perubahan
Terakhir, strategi yang efektif adalah yang fleksibel dalam menghadapi perubahan. Pada akhirnya, perusahaan perlu siap untuk menyesuaikan strategi CRM mereka agar tetap relevan dan efektif.
Kesimpulan : CRM Memang Sepenting Itu!
Untuk mengejar kesuksesan bisnis, implementasi Customer Relationship Management bukanlah sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan. CRM bukan hanya tentang teknologi, melainkan strategi yang membimbing perusahaan menuju hubungan pelanggan yang lebih erat, pengalaman yang lebih baik, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Dengan memahami tahapan implementasi yang tepat, menerapkan strategi yang efektif, dan memilih aplikasi CRM yang sesuai, ada banyak manfaat yang perusahaan peroleh. Perusahaan menjadi lebih optimal dalam memanfaatkan kekuatan data untuk memahami pelanggan, merespons dengan cepat terhadap perubahan pasar, dan menciptakan interaksi yang lebih bermakna.
Pada akhirnya, mengintegrasikan CRM adalah bagian integral dari strategi bisnis. Bukan hanya membantu perusahaan dalam memposisikan diri untuk sukses saat ini, tetapi juga membentuk fondasi yang kokoh untuk masa depan yang lebih cerah.
Untuk bisa menjalan strategi marketing dengan efektif, memahami secara mendalam apa itu target pasar adalah hal yang sangat krusial. Target pasar bukan sekedar mengenali pelanggan potensial, tapi juga menggali semua aspek yang berperan meningkatkan efektifitas strategi pemasaran.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, menentukan target pasar adalah langkah awal untuk mengembangkan sebuah bisnis. Di artikel ini, Panda akan mengulas secara lengkap tentang apa itu target, manfaat, contoh dan cara menentukannya.
Apa itu Target Pasar?
Pengertian target pasar adalah sekelompok orang yang mempunyai kesamaan karakteristik, kesukaan dan ketertarikan terhadap suatu barang dan jasa yang dinilai sangat potensial menjadi pelanggan bisnis perusahaan atau merek dagang.
Dalam prosesnya, penentuan target market akan dimulai dengan menentukan segmentasi pasar. Segmentasi pasar ini dapat terbagi ke banyak kategori umum, seperti :
Usia
Jenis kelamin
Tempat tinggal
Pekerjaan
Gaya hidup
Hobi
Hingga membaginya ke dalam kategori yang lebih detail, seperti :
Tingkat Pendidikan
Penghasilan
Agama
Semakin spesifik kategori dari segmentasi ini, maka lingkup potensial buyer akan semakin kecil namun lebih fokus dan matang.
Tujuan Menentukan Target Pasar
Bukan kurang kerjaan perusahaan repot- repot merumuskan target pasar. Umumnya, mereka mempunyai tujuan yang mendorong kampanye pemasaran berjalan dengan optimal.
Jadi apa saja yang menjadi tujuan menentukan target pasar? Antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan Relevansi dan Ketepatan Pesan Pemasaran
Dengan memahami karakteristik dan preferensi target pasar, perusahaan dapat menyusun kampanye yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga merangsang respons positif. Pendekatan ini menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dengan konsumen, meningkatkan peluang konversi, dan membangun hubungan jangka panjang.
Berbeda saat perusahaan menyajikan strategi bisnis tanpa menentukan target market. Bisa- bisa mereka hanya sedang bakar- bakar biaya dengan hasil yang jauh dari harapan.
2. Menciptakan Kampanye yang Lebih Personalized
Saat kampanye menyasar target yang tepat, audiens akan merasa lebih terhubung dengan brand. Ini merupakan awal yang penting dalam sebuah kampanye pemasaran.
Selanjutnya, dengan pengemasan kampanye iklan yang lebih personalized, perusahaan bisa mengoptimalkan kampanye mereka menjadi mudah diterima dan menghasilkan konversi yang lebih baik.
3. Distribusi Produk Menjadi Lebih Mudah
Proses distribusi produk menjadi lebih mudah saat kita sudah mengantongi target market yang tepat dan detail. Misalnya, target market terbesar perusahaan berada di kota- kota besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, maka distribusi produk dapat dimaksimalkan di area tersebut.
Alhasil, proses distribusi pun menjadi lebih optimal. Tidak banyak stok terhambat yang menjadi kerugian di masa depan.
Manfaat Target Pasar dalam Keberhasilan Bisnis
Menentukan target pasar adalah langkah kunci dalam strategi pemasaran. Tidak heran, ada beragam manfaat menentukan target pasar dalam keberhasilan sebuah bisnis.
Berikut adalah sejumlah manfaat krusial dari penetapan target pasar yang perlu diperhatikan:
1. Meningkatkan Efektivitas Pemasaran
Menetapkan target pasar memungkinkan perusahaan untuk menyusun pesan pemasaran yang lebih terarah dan relevan. Dengan menyesuaikan strategi pemasaran dengan karakteristik dan preferensi target, efektivitas kampanye promosi meningkat secara signifikan.
2. Optimasi Alokasi Sumber Daya
Fokus pada target membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Hal ini melibatkan penyesuaian anggaran pemasaran, waktu, dan tenaga kerja agar sejalan dengan kebutuhan dan prioritas target pasar.
3. Pengembangan Produk yang Lebih Relevan
Menentukan target market juga membantu perusahaan dalam mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pengembangan lanjutan ini bukan hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan bisnis.
4. Diferensiasi dari Pesaing
Menetapkan target marketing juga membantu perusahaan menciptakan diferensiasi yang kuat dari pesaing. Dengan fokus pada USP (Unique Selling Point) dan keunggulan yang dihargai oleh target pasar, perusahaan dapat membangun identitas merek yang lebih kuat.
5. Peningkatan Retensi Pelanggan
Memahami target pasar membantu perusahaan menjaga loyalitas pelanggan sekaligus memperluas basis pelanggan. Perusahaan dapat menyajikan strategi kampanye tepat sasaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan. Alhasil, strategi ini membuka peluang untuk meningkatkan retensi dan meningkatkan kesetiaan pelanggan.
Faktor-faktor yang Dipertimbangkan Saat Menentukan Target Pasar
Menentukan target pasar melibatkan analisis menyeluruh terhadap sejumlah faktor kunci yang membentuk landasan strategi pemasaran. Berikut adalah beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan target market :
1. Ukuran Segmen
Faktor pertama yang perlu perusahaan pertimbangkan dalam menentukan target pasar adalah ukuran segmen. Perusahaan perlu mengukur kemampuan bisnis atau skala perusahaan, kemudian menentukan apakah memilih segmen pasar yang lebih besar atau lebih kecil.
Perusahaan yang besar biasanya akan memilih segmen yang lebih besar. Begitu sebaliknya, perusahaan dengan skala yang lebih kecil akan mengincar segmen yang lebih kecil.
2. Pertumbuhan Segmen
Faktor selanjutnya yang perlu dipertimabgnkan adalah potensi pertumbuhan segmen tersebut. Dengan mempertimbangkan faktor ini, perusahaan bisa lebih presisi dalam menentukan langkah bisnis ke depan.
Misalnya untuk segmen yang saat ini masih kecil, namun bisa saja mempunyai pertumbuhan yang pesat di masa depan. Dengan mengidentifikasi, perusahaan juga bisa mengantisipasi kemungkinan persaingan di masa depan.
3. Sumber Daya Bisnis
Yang tak bisa dipungkiri, sumber daya bisnis juga sangat berdampak pada penentuan target market. Karena untuk mempersiapkan kampanye pemasaran, perusahaan perlu menyesuaikan dengan sumber daya perusahaan.
Contoh Segmentasi Target Pasar
Dalam menentukan target pasar, segmentasi menjadi kunci untuk memahami dan merespons kebutuhan konsumen dengan lebih presisi.
Berikut adalah contoh-contoh segmentasi target pasar yang mencerminkan keragaman dan kompleksitas preferensi konsumen:
1. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, Anda akan mengukur sejauh mana karakteristik demografis memainkan peran dalam memahami preferensi konsumen. Pengelompokan segmentasi ini berdasarkan pada :
Usia
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendapatan
Melalui segmentasi ini, perusahaan bisa melakukan penyesuaian produk atau layanan sesuai dengan kecenderungan preferensi target market.
2. Segmentasi Geografis
Dalam segmentasi ini, perusahaan akan mengelompokkan target pasar sesuai dengan geolokasi atau wilayah. Segmentasi ini melibatkan :
Lingkungan
Kode Pos
Kode Area
Wilayah
Kota
Provinsi
Segmentasi berdasarkan lokasi geografis membantu perusahaan menyesuaikan strategi pemasaran dengan budaya lokal, iklim, dan kebutuhan unik di sebuah area.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis dalam target market mencakup analisis karakteristik psikologis dan perilaku konsumen. Yang termasuk dalam cakupan segmentasi ini adalah faktor-faktor seperti :
Keyakinan dan Nilai- nilai Hidup.
Gaya Hidup.
Kepribadian.
Preferensi budaya.
Hobi.
Dalam segmentasi ini, tujuan utama adalah memahami “mengapa” di balik keputusan konsumen, serta bagaimana mereka merespons secara emosional terhadap produk atau layanan tertentu.
Contoh dari segmentasi psikografis melibatkan pembagian konsumen berdasarkan preferensi seni, musik, orientasi politik, atau sikap terhadap keberlanjutan. Misalnya, kelompok konsumen yang menekankan keberlanjutan mungkin lebih cenderung memilih produk yang ramah lingkungan.
Segmentasi psikografis memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang pelanggan, memungkinkan perusahaan untuk menyusun pesan pemasaran yang lebih terarah, menyesuaikan produk, dan menciptakan koneksi emosional yang lebih kuat dengan audiens target.
Cara Menentukan Target Pasar
Menentukan target pasar bukanlah tugas sepele, melainkan langkah strategis yang memerlukan pemikiran mendalam dan analisis cermat.
Berikut adalah panduan yang mendetail tentang cara menentukan target market dengan strategi pemasaran yang efektif :
1. Analisis Pasar yang Komprehensif
Langkah awal dalam menentukan target pasar adalah melakukan analisis menyeluruh tentang pasar secara keseluruhan. Perusahaan perlu memahami tren, kebutuhan konsumen, dan strategi kompetitor sebagai informasi dasar untuk menentukan arah strategi pemasaran.
2. Penelitian Konsumen yang Mendalam
Lakukan penelitian konsumen untuk memahami secara detail perilaku, preferensi, dan kebutuhan konsumen potensial. Aktivitas ini mencakup survei, wawancara, dan analisis data untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang perilaku, preferensi, dan kebutuhan konsumen potensial.
3. Identifikasi Pesaing
Mengidentifikasi pesaing di pasar membantu memahami lapangan persaingan. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi perusahaan di pasar.
4. Penentuan Proporsi Pasar yang Diincar
Menentukan proporsi pasar yang akan diincar adalah langkah krusial. Apakah perusahaan akan menyasar segmen tertentu, ataukah mencoba mendominasi pasar secara menyeluruh? Menentukan fokus ini membentuk dasar strategi pemasaran untuk kampanye berkelanjutan.
5. Penyusunan Strategi Pemasaran yang Relevan
Berdasarkan hasil analisis, susun strategi pemasaran yang relevan dengan target market. Strategi ini termasuk pemilihan saluran distribusi, penentuan harga, promosi, dan pengembangan produk atau layanan.
6. Implementasi dan Pengujian
Implementasikan strategi pemasaran dan terapkan pada pasar. Lakukan uji coba untuk memahami respons pasar terhadap kampanye pemasaran. Selanjutnya, siapkan juga beberapa rencana penyesuaian sebagai antisipasi jika memang diperlukan.
7. Pemantauan dan Evaluasi Terus-Menerus
Pemantauan terus-menerus terhadap perubahan di pasar dan evaluasi kinerja strategi pemasaran. Perusahaan perlu melakukan adaptasi terus-menerus untuk tetap relevan dan bersaing efektif.
Penutup
Menentukan target pasar adalah fondasi kunci dalam merancang strategi pemasaran yang sukses. Segmentasi pasar, baik berdasarkan demografi, geografi, maupun psikografi, memungkinkan perusahaan untuk menyusun pesan pemasaran yang lebih terarah dan relevan.
Manfaat dari penetapan target pasar, termasuk peningkatan efektivitas pemasaran, optimasi alokasi sumber daya, dan pengembangan produk yang lebih relevan, merupakan landasan bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Proses ini juga memerlukan adaptabilitas, pemantauan terus-menerus, dan evaluasi kinerja untuk memastikan strategi yang berkelanjutan dan sukses jangka panjang.
Email marketing, atau strategi pemasaran via email, populer sebagai salah satu alat pemasaran penting dalam bisnis, terutama bisnis yang berjalan secara online. Menurut banyak ahli, ada banyak manfaat email marketing yang berdampak pada kelangsungan sebuah bisnis. Mulai dari cara terbaik untuk berinteraksi dengan pelanggan dan klien secara langsung dan pribadi, promosi produk dan layanan, serta menjalin hubungan jangka panjang.
Di artikel kali ini, Panda akan tips dan trik menarik untuk menerapkan email marketing dalam bisnis. Tips ini akan berfokus pada dasar-dasar pemasaran email , tips dan teknik penerapan, serta praktik terbaik untuk meningkatkan efektivitas pemasaran via email.
Apa itu Email Marketing?
Email marketing/ Pemasaran email adalah proses pengiriman komunikasi yang dipersonalisasi melalui email ke kelompok penerima yang ditargetkan. Aktivitas ini mempunyai beberapa tujuan utama. Antara lain menarik perhatian orang-orang yang menerimanya, pemberian informasi edukatif, promosi produk dan layanan, serta mendorong penerima untuk mengambil tindakan yang brand inginkan.
Study case pertama tentang strategi pemasaran email dilakukan sejak 1978. Saat itu email pemasaran pertama yang dikirim menghasilkan pendapatan $ 13 juta dan menjadi taktik pemasaran yang paling efektif.
Melalui strategi ini, bisnis dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan mengkonversi pelanggan dengan efektif daripada strategi pemasaran tradisional. Selain itu, email marketing juga menyediakan data analitik bermanfaat yang bisa membantu perusahaan meningkatkan strategi mereka untuk mendapat hasil yang lebih optimal lagi di masa depan.
Keuntungan Menerapkan Strategi Email Marketing
Lantas apa saja yang membuat strategi pemasaran via email ini layak untuk kita coba? Anda bisa mengintip beberapa keuntungan penerapan strategi pemasaran email berikut ini :
1. Lebih Banyak Klien dan Pelanggan
Banyak ahli pemasaran menyebut email marketing sebagai teknik mendapatkan prospek dan mengakuisisi pelanggan paling efektif. Brand bisa menarik pelanggan potensial dan mengarahkan mereka melakukan tindakan pembelian lewat informasi yang relevan dan penawaran yang menarik.
2. Membangun dan Mempertahankan Hubungan Pelanggan
Email bisa menjadi media ampuh untuk brand dalam menjalin hubungan baik jangka panjang dengan pelanggan. Dengan pesan yang dipersonalisasi, pelanggan akan merasa menjadi bagian dari brand Anda. Bukan hal yang sulit untuk meningkatkan retensi pelanggan dan prospek repeat order melalui informasi yang relevan, pembaruan tentang brand dan penawaran unik.
3. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dan Brand Recognition
Strategi pemasaran email yang baik dan konsisten secara positif dapat meningkatkan visibilitas merek di mata pelanggan. Ini adalah cara ampuh untuk sebuah brand dalam mengembangkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Praktik Pemasaran Email Terbaik untuk Dipatuhi
Benefit ampuh dari strategi pemasaran email tentunya tidak lepas dari strategi yang brand jalankan. Bukan asal jalan, melainkan menerapkan praktik terbaik seperti berikut :
1. Ciptakan Subjek Email yang Menarik
Subjek email adalah hal pertama yang harus menarik perhatian penerima email. Untuk menarik minat mereka pada pandangan pertama dan mendesak mereka untuk membuka email, Anda harus mengemas subyek dengan ringkas dan menarik.
Pastikan baris subjek email tidak lebih dari 50 karakter karena inilah panjang kalimat yang bisa pengguna seluler lihat tanpa membuka email.
2. Konten Email yang Menarik dan Persuasif
Konten email harus informatif, menghibur, dan sesuai dengan preferensi dan minat audiens brand. Agar pelanggan tetap tertarik, gunakan nada percakapan, gunakan grafik, dan penekanan pada kalimat- kalimat yang memberi nilai.
Anda bisa melibatkan tool seperti alat parafrase yang membantu memperbaiki nada. Selain itu, tool ini juga bisa menyarankan penggunaan kata-kata yang lebih baik dan struktur kalimat yang mudah dibaca.
3. Tambahkan Call to Action (CTA) yang Kuat.
Ajakan bertindak, alias Call to Action (CTA) harus jelas agar berfungsi dengan sangat efektif. CTA yang kuat harus bisa mengarahkan pembaca ke tindakan yang Anda inginkan. Apakah itu mengunjungi laman tujuan, menyelesaikan pembelian, atau mendaftar sebuah acara.
4. Memanfaatkan Tanda Tangan Email
Di bagian bawah setiap email, sertakan tanda tangan dengan identitas brand Anda. Tanda tangan akan menjadi simbol kredibilitas, dan informasi kontak, serta mendorong penerima untuk menjadi lebih terhubung dengan brand.
Jika Anda berbagi informasi sensitif atau rahasia dalam email, jangan lupa menambahkan penafian (disclaimer) dan kutipan dalam tanda tangan email.
Jangan Membeli Database tapi Buat Daftar Email
Sobat Panda mungkin pernah mendengar tentang jual beli database email? Cara instan memang ada dalam banyak hal, termasuk strategi pemasaran email. Namun yang perlu Anda pertimbangkan, strategi ini tidak akan efektif karena email ini bisa sangat tidak relevan dengan target audiens atau bisa ramai- ramai melaporkan email Anda sebagai spam.
Untuk itu, cara terbaik adalah menerapkan list building, alias membangun strategi mengumpulkan email dari audiens Anda sendiri. Mereka yang menerima email dari Anda karena keinginan mereka sendiri akan jauh lebih siap dengan penawaran yang Anda berikan.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan untuk menyiapkan list building :
1. Menyiapkan Kebijakan Keikutsertaan
Strategi list building untuk mendapatkan daftar email berkualitas tinggi sangat penting untuk email marketing yang efektif. Agar pelanggan tertarik dan bersedia mengirimkan alamat email mereka, gunakan metode opt-in seperti formulir pendaftaran situs web, lead magnet dan konten yang menjamin keamanan privasi data.
2. Segmentasi Dan Penargetan Daftar Email
Segmentasi akan membuat strategi email Anda menjadi lebih tertata dengan baik. Bagilah daftar email Anda menjadi beberapa kelompok berbeda berdasarkan demografi, preferensi, atau interaksi sebelumnya.
Setiap segmen yang berbeda akan mendapatkan email personalisasi yang berbeda untuk meningkatkan keterlibatan dan tingkat konversi.
3. Mengikuti Peraturan Email yang Berlaku
Yang tidak kalah pentingnya, pengiriman email harus terikat dengan peraturan yang berlaku dan undang-undang privasi seperti GDPR dan CAN-SPAM. Dengan begitu, pengiriman email berarti memperoleh persetujuan yang tepat, menggabungkan tautan berhenti berlangganan, dan menghormati preferensi pelanggan.
Hal ini membantu menjaga kepercayaan pelanggan dan menjaga reputasi brand.
Hal ini membantu menjaga kepercayaan pelanggan dan menjaga reputasi brand.
Tips Menerapkan Template dan Tata Letak dalam Email Marketing
1. Optimasi Seluler dengan Desain Responsif
Lebih dari 90 persen pengguna kini membuka email mereka lewat perangkat seluler. Pastikan template email Anda responsif dan optimal di berbagai ukuran layar agar dapat memberikan pengalaman membaca yang konsisten.
2. Tambahkan Elemen Visual
Elemen visual seperti ilustrasi, video, gambar, dan grafik dapat meningkatkan efektivitas dan keterlibatan dalam strategi email. Gunakan visual berkualitas tinggi yang menggambarkan brand dan menekankan pesan.
Kendati begitu, elemen visual juga perlu diatur agar tidak berlebihan. Elemen visual yang berlebihan seringkali menciptakan distraksi dan justru mengaburkan pesan inti dari email.
3. Tata letak sederhana namun rapi dan bersih
Hindari template atau desain email yang ramai dan terlalu rumit. Jaga email Anda tetap minimalis, teratur, dan mudah di-navigasi. Untuk meningkatkan keterbacaan dan menyoroti informasi utama, gunakan header, poin-poin, dan spasi.
Tips Email Marketing – Penerapan Personalisasi dan Segmentasi
Personalisasi sangat penting dalam membuat konten email yang relevan dan menarik untuk pelanggan. Pikirkan tentang menyesuaikan konten brand berdasarkan preferensi pelanggan, interaksi sebelumnya, dan demografi untuk membuat audiens merasa dihargai. Jika berhasil melakukannya, kampanye email Anda akan menjadi sangat efektif!
Kumpulkan daftar email melalui formulir pendaftaran, survei, dan interaksi konsumen untuk lebih memahami target audiens. Selanjutnya, gunakan informasi ini untuk mensegmentasikan daftar email dan membuat kampanye bertarget yang menarik untuk setiap demografi.
Setelah mensegmentasikan daftar email, buat jenis- jenis konten yang sesuai dengan minat setiap setiap segmen. Untuk meningkatkan keterlibatan dan konversi, berikan rekomendasi yang dipersonalisasi, diskon unik, atau pembaruan yang relevan.
Sederhanakan dengan Otomatisasi Email
Otomatisasi email akan membuat strategi email marketing menjadi lebih sederhana, hemat waktu dan efektif. Anda dapat memanfaatkan tool otomatisasi untuk membuat alur proses yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya, buat urutan email otomatis untuk berbagai kondisi. Mual dari seri email selamat datang, mengingatkan ada produk di keranjang, atau penawaran ulang tahun. Rencanakan seri email sesuai dengan kondisi dan alur, lalu manfaatkan otomatisasi untuk menyampaikan pesan yang sesuai untuk segmen yang tepat di waktu yang tepat sesuai tujuan email.
Beberapa format yang sering digunakan untuk email otomatisasi antara lain :
Email selamat datang untuk memperkenalkan merek ke pelanggan baru
Email keterlibatan ulang untuk melibatkan kembali konsumen yang tidak aktif
Email rekomendasi produk berdasarkan pembelian sebelumnya.
Email pengingat produk di keranjang.
Analisis dan Pengoptimalan Email
Setelah menyiapkan strategi di atas, jangan lupa untuk melakukan analisa dan pengoptimalan email di langkah selanjutnya. Dengan begitu, Anda bisa mengevaluasi kesalahan dan memperbaikinya di pengiriman email selanjutnya.
1. Pantau Dan Analisa Statistik Email.
Beberapa hal yang penting untuk kita lacak dan analisa, seperti tingkat open rate, CTR, rasio konversi hingga tingkat berhenti berlangganan. Dengan memantau analitik secara berkala, Anda bisa mempelajari wawasan tentang perilaku pelanggan dan kinerja kampanye yang berjalan selama beberapa periode.
2. Test A/B untuk Menguji Kampanye Terbaik
Gunakan metode tes A / B untuk menguji dua atau lebih versi konten yang berbeda dalam pengiriman email. TEsting ini akan membantu brand untuk mengidentifikasi efektivitas kampanye berdasarkan aspek tertentu. Beberapa hal yang dapat kita uji coba antara lain :
Isi subjek email
Konten dan copywriting
Tata letak
CTA di kampanye
3. Monitoring Hasil dan Sesuaikan dengan Evaluasi Sebelumnya
Proses monitoring dan pengoptimalan perlu dilakukan secara berkala agar strategi email marketing terus memberi hasil yang efektif dan konsisten. Agar kampanye juga tetap menarik dan relevan, lakukan juga secara berkala pembaruan pada konten, audiens, dan pendekatan berdasarkan masukan pelanggan dan tren yang berkembang.
Beberapa Kesalahan Umum dalam Email Marketing
Sudah melakukan tips- tips di atas tapi open rate masih jeblok? Atau mungkin open rate tinggi tapi klik ke CTA sangat minim? Bisa jadi ada beberapa kesalahan umum berikut yang sering Anda lakukan!
Berikut adalah beberapa kesalahan yang kerap terjadi dalam penerapan strategi email marketing :
1. Mengirim Terlalu Banyak Email ke Pelanggan Anda.
Hindari mengirim terlalu banyak email ke pelanggan. Kirimlah email dengan frekuensi yang wajar untuk menghindari email tertumpuk di kotak masuk, ditandai sebagai spam, hingga mencegah berhenti berlangganan.
2. Mengabaikan Pengoptimalan Seluler
Sebagian besar pengguna menggunakan perangkat seluler dalam melakukan aktivitas digital. Termasuk salah satunya adalah membuka email. Jika kita mengabaikan hal ini, tentu dampaknya adalah pengalaman pengguna yang buruk. Untuk menciptakan pengalaman membaca yang ramah pengguna, pastikan email Anda teroptimasi untuk mobile dan responsif.
3. Tidak Ada Personalisasi dan Segmentasi Email Sesuai Kebutuhan
Email yang generik akan terasa flat sehingga kurang berhasil untuk menarik perhatian konsumen. Itulah mengapa personalisasi dan segmentasi akan sangat berdampak dan membuat perbedaan. Untuk meningkatkan relevansi dan keterlibatan, pastikan menggunakan kedua hal ini di pemasaran email Anda.
4. Pastikan Email Masuk ke Kotak Masuk, Bukan Spam
Untuk praktek terbaik email marketing, ikuti panduan keterkiriman email untuk memastikan email sampai ke kotak masuk penerima. Untuk menjaga reputasi pengirim yang baik, kenali filter spam, hindari frasa pemicu, dan pantau pengiriman email secara teratur.
Kesimpulan
Email marketing bisa menjadi senjata ampuh untuk pemasaran di era digital saat ini. Kendati begitu, ada banyak hal yang perlu kita perhatikan agar praktek pemasaran email kita efektif sesuai harapan. Sobat Panda bisa mengawalinya dengan menggunakan subjek email yang menarik perhatian dan konten persuasif dengan CTA yang jelas.
Selain itu, jangan lupakan pentingnya membangun daftar email Anda, melakukan personalisasi, dan segmentasi untuk optimasi konten dan desain email. Penting juga untuk memanfaatkan otomatisasi dan analitik untuk penyempurnaan.
Dengan belajar banyak tentang email marketing, Anda bisa mengambil langkah untuk memulai kampanye pertama Anda dengan pemasaran via email. Selanjutnya, terus lakukan perbaikan dan pengembangan strategi yang berdampak untuk mengembangkan merek, melibatkan audiens, dan mengoptimalkan konversi.
Bicara tentang User Experience (UX), artinya kita sedang membicarakan salah satu aspek terpenting yang menentukan kelangsungan sebuah bisnis. User Experience, alias pengalaman pengguna terutama identik dengan dunia desain dan pengembangan produk secara digital. Baik itu melalui website, aplikasi mobile atau software komputer.
Seperti yang kita tahu, salah satu faktor yang membuat orang terus menggunakan sebuah produk adalah pengalaman dan kenyamanan saat bereksplorasi. Saat pengguna merasa nyaman dalam bereksplorasi pada website dan aplikasi, ia akan betah berada di sana dan melakukan banyak hal.
Sebaliknya, saat aplikasi terasa lambat, berat dan tidak nyaman karena banyak hal carut marut, mereka akan merasa ketidaknyamanan. Ini artinya, aplikasi tersebut mempunyai user experience yang buruk.
Apa itu User Experience (UX)?
Definisi dari User Experience (UX) adalah pengalaman pengguna saat berinteraksi atau menggunakan sebuah produk atau jasa, dimana pengalaman tersebut ditaksir dari mudahnya user dalam menemukan apa yang mereka butuhkan.
UX yang baik didesain untuk memudahkan pengguna dalam meraih tujuan mereka. Misalnya saat pengguna mengakses sebuah website atau aplikasi, pengguna ini semua berjalan dengan lancar. Mereka ingin bisa mengakses situs dengan mudah, mengakses menu tanpa kendala, proses transaksi cepat, tampilan website mobile friendly dari device yang mereka akses dan lain sebagainya.
Dengan pengalaman yang baik tersebut, maka akan tercipta hubungan yang positif antara pengguna dan produk. Sebaliknya, pengalaman yang buruk bisa berdampak pada reputasi perusahaan dan meningkatnya customer churn rate.
Mengapa User Experience (UX) Penting?
Apapun bisnisnya, Anda tidak akan pernah bisa mengabaikan pengalaman pengguna. Produk atau layanan dengan UX yang buruk berpotensi lebih besar untuk ditinggalkan pengguna. UX yang buruk akan mendorong pengguna untuk mencari alternatif yang lebih baik.
Sebaliknya, pengalaman pengguna yang baik bisa membantu pengguna untuk membangun loyalitas pelanggan. Selain itu, tentu ada banyak manfaat lain dari UX yang berkualitas. Berikut adalah poin- poin untuk meyakinkan Anda betapa pentingnya User Experience :
1. Loyalitas Pelanggan
Pengalaman pengguna yang baik akan berdampak pada tingkat kepuasan pelanggan. Pelanggan tidak akan berhenti pada pembelian pertama saja. Karena dengan pengalaman baik yang ia bawa, ia akan kembali menggunakan situs dan aplikasi, dan membeli kembali.
Tidak jarang juga, pelanggan yang bahagia ini akan menjadi agen Word-of-Mouth bisnis Anda. Dengan sukarela ia akan menyebarkan testimoni pelanggan dan mempromosikan bisnis Anda secara gratis ke orang- orang terdekatnya.
2. Produktivitas dan Efisiensi
User experience yang baik sering berbanding lurus dengan kinerja produktivitas seseorang. Misalnya saja saat aplikasi berjalan dengan lancar dan cepat, tentunya arus transaksi juga berjalan mulus sesuai dengan fungsional aplikasi.
Sebaliknya, apa yang terjadi jika aplikasi sering lemot hingga crash saat seseorang akan melakukan transaksi? Pelanggan bisa menjadi ragu untuk bertransaksi. Atau bisa juga, mereka yang buru- buru akan segera mencari alternatif lain ke kompetitor Anda. Masuk akal, bukan?
3. Sarana Investasi
User Experience adalah investasi yang bermakna dalam bisnis. Dengan mengalokasi tenaga, waktu dan modal untuk membuat aplikasi dan situs web, tentu kita berharap investasi ini memberi hasil yang baik.
Hasil baik ini bisa kita peroleh saat investasi ini benar- benar kita maksimalkan. Ciptakan UX yang baik dan lakukan maintenance berkala untuk membuat pelanggan betah dan menjadi customer loyal Anda.
Fungsi dan Manfaat User Experience yang Baik
Setelah mengetahui pentingnya User Experience dalam sebuah produk dan layanan, tidak kalah penting juga untuk memahami beragam fungsi dan manfaat dari user experience yang baik.
Berikut adalah beberapa fungsi dari User Experience :
1. Mempermudah Pengguna
UX dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk pengguna. Pengguna harus merasa bahwa website atau aplikasi yang mereka gunakan mudah dan menjawab permasalah mereka.
Melalui proses riset UX, bisnis diharapkan dapat menghasilkan website atau aplikasi yang mudah digunakan oleh audiens mereka.
2. Meningkatkan Minat Pengguna
Fungsi kedua dari User Experience yang baik adalah menarik minat pengguna. Dengan pengalaman yang baik, pengguna akan tertarik untuk menggunakan aplikasi secara terus- menerus.
3. Memenangkan Persaingan Bisnis
Terakhir, fungsi UX adalah untuk memenangkan persaingan bisnis. Tidak bisa kita pungkiri, persaingan bisnis semakin beragam dan variasi produk digital makin bertambah setiap waktu. Untuk bisa bersaing dengan kompetitor lama dan baru, produk dan layanan yang kita miliki harus selaras dengan kemudahan dan kenyamanan untuk pengguna kita.
3. Meningkatkan Engagement dan Sales
Dengan berbagai kemudahan untuk pengguna, UX dapat menjadi bahan bakar yang mendorong meningkatnya engagement dan sales. Jika pengguna sudah nyaman berinteraksi dan menemukan apa yang mereka butuhkan di situs Anda, tentu akan berdampak pada meningkatnya penjualan.
Apa yang Terjadi Jika User Experience Buruk? Ini Efeknya untuk Bisnis Anda!
Pengalaman pengguna yang buruk bisa memberikan efek yang juga buruk untuk bisnis Anda. Apa saja? Antara lain sebagai berikut :
1. Merusak Reputasi
Satu saja pengguna yang mengumbar pengalaman buruk dengan bisnis Anda, efeknya bisa kemana- mana. Terlebih di era media sosial seperti ini.
Ulasan buruk di media sosial sangat mudah viral dan ulasan buruk di Google Business Profile mudah terbaca oleh audiens lokal. Alhasil, ini bisa merusak reputasi bisnis yang Anda bangun dengan kerja keras.
2. Pengguna Berhenti Membeli dari Anda
Ini adalah efek paling sering terjadi dari user experience yang buruk. Awalnya, pengguna produk Anda percaya kalau apa yang mereka beli bisa membantu mengatasi mereka.
Sayangnya, user experience yang buruk justru memberi mereka sebaliknya, yaitu kesulitan mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Akhirnya, mereka berhenti menggunakan produk Anda. Bahkan bisa saja, mereka pergi sebelum membeli dari Anda.
3. Bakar- Bakar Uang
Menurut Fresh Consulting, memperbaiki UX yang buruk usai produk dirilis berpotensi lebih mahal 100x daripada mempunyai user experience yang bagus sejak awal. Tentu saja ini sangat merugikan sebuah bisnis!
4. Kerugian Berkelanjutan
Jika UX yang buruk tidak segera diperbaiki, hal ini dapat menimbulkan kerugian berkelanjutan. Pelanggan semakin banyak yang hilang sampai batas yang tidak bisa ditoleransi, yang bisa membuat sebuah bisnis tutup buku.
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi UX
Dalam pengembangan produk dan layanan, UX harus menjadi fokus sejak awal. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi pengalaman pengguna :
Desain Visual : Tampilan antarmuka yang menarik dan ramah pengguna akan membantu pengunjung situs untuk nyaman berinteraksi dengan produk dan layanan bisnis Anda.
Navigasi : Sistem navigasi yang baik berfungsi membantu pengguna untuk menjelajah dengan mudah. Navigasi dapat membantu pengguna untuk menikmati setiap fitur dan menuju laman yang pengguna butuhkan dengan cepat.
Keterjangkauan : Pastikan produk mudah diakses dan digunakan oleh berbagai kelompok pengguna. Termasuk mereka yang tidak mahir teknologi atau mereka dengan keterbatasan fisik dan kognitif.
Kecepatan : Pastikan juga website atau aplikasi memiliki waktu muat halaman yang baik. Kecepatan : Aplikasi dan website adalah faktor kunci untuk membuat pelanggan tetap betah di situs Anda.
Konsistensi : Konsistensi dalam desain dan interaksi membantu pengguna merasa familiar dengan produk dan layanan Anda dari satu bagian ke bagian lainnya.
Tips Penerapan User Experience yang Disukai Pelanggan
Tidak ada bisnis yang ingin merasakan dampak merugikan jika user experience buruk, bukan? Oleh sebab itu, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini :
1. Identifikasi Rencana Perubahan
Perubahan tidak selalu bermakna baik. Misalnya saat tiba- tiba saja Anda menyadari struktur website dan aplikasi yang hampir mirip satu sama lain. Tiba- tiba saja Anda merasa harus merubahnya segera.
Padahal, memang banyak struktur website atau aplikasi yang mirip satu sama lain. Mengapa begitu? Karena struktur itu terbukti berfungsi dengan baik. Selain itu, pengunjung mungkin sudah sangat familiar dan nyaman menggunakan struktur tersebut.
Jika sudah melakukan identifikasi, Anda bisa menentukan langkah selanjutnya. Apakah perlu berubah untuk terlihat berbeda dengan kompetitor? Tapi bagaimana justru membuat pengguna Anda bingung dengan perubahan tersebut dan merasa tidak nyaman?
Atau mungkin hanya perlu melakukan improvement minor saja? Misalnya memperbaiki copywriting dan mengoptimalkan CTA (Call-to-Action) di website.
2. Desain Sederhana, Konsisten dan Responsif
Saat berpikir memperbaiki UX, pebisnis kerap terjebak dalam menciptakan desain yang rumit. Padahal, pengguna lebih suka desain yang sederhana dan tidak rumit.
Selain itu, desain juga perlu konsisten agar tidak membingungkan. Jangan sampai pengunjung menjadi tidak nyaman karena perubahan yang terlalu sering dari situs/aplikasi.
Untuk menciptakan desain yang nyaman dan konsisten, ada beberapa poin yang dapat Anda terapkan :
Setiap laman perlu punya tujuan yang jelas. Misalnya, laman keranjang hanya untuk menampung daftar barang yang ada di keranjang pengguna.
Pastikan konsistensi desain di setiap laman. Pemilihan warna, font, ikon, hingga gambar perlu mempunyai tema yang seragam.
Letakkan informasi tambahan di bawah. Misalnya saja informasi rekomendasi produk sejenis atau produk unggulan.
Pastikan situs responsif dan mobile friendly. Artinya, situs Anda dapat diakses dengan mudah dan nyaman di device yang berbeda.
3. Pahami Kebutuhan dan Keinginan Pengguna
Pengguna adalah fokus utama dalam mengembangkan UX. Memahami apa yang mereka inginkan dan menggap kalau pengguna membutuhkannya adalah dua hal yang berbeda.
Hindari menggunakan asumsi tentang kebutuhan pengguna. Alih- alih berasumsi, lakukan riset UX secara mendalam untuk mengetahui apa yang sebenarnya pengguna butuhkan dan inginkan.
Untuk melakukannya, Anda bisa mencoba usability testing ke pengguna untuk mendapatkan feedback. Atau bisa juga, mengawasi bagaimana pengguna menggunakan produk yang mirip.
Anda juga bisa menggunakan metode survey dengan untuk mendapatkan jawaban dari tiga pertanyaan berikut :
Bagaimana persona dan demografi audiens Anda? Misalnya saja perempuan dan laki- laki berusia 25 ke atas, paham teknologi dan tipikal orang yang suka barang- barang bermerek.
Apa yang pengguna butuhkan? Bagaimana cara Anda memberi solusi terhadap kebutuhan mereka?
Seberapa sulit menggunakan produk Anda? Buat opsi pilihan (misalnya mudah, cukup sulit, dan sulit), serta minta pengguna untuk mendeskripsikan alasannya.
4. Buat Hal- Hal Penting Menonjol
Dalam website dan aplikasi, UX terbaik akan membantu pengguna untuk menemukan sesuatu yang dicari tanpa usaha berlebihan. Hal seperti ini lah yang memang pengguna inginkan!
Untuk itu, pastikan Anda mengatur agar hal- hal penting menjadi sangat mudah terlihat daripada yang lainnya. Beberapa tips yang dapat Anda terapkan antara lain :
Hal- hal penting di sebuah halaman harus terlihat paling menonjol. Mulai dari judul artikel, pengumuman, promo terbatas, info tertentu, dan yang lainnya.
Pengguna harus tahu mereka berada dimana. Artinya, pengguna tahu segmen yang sedang mereka akses di website atau aplikasi. Apakah mereka berada di laman keranjang, laman produk, atau laman lainnya. Buatlah navigasi situs menjadi jelas dan mudah dipahami.
Call-to-action (CTA) harus menonjol, jelas dan menarik. CTA yang jelas membantu pengguna untuk memahami tujuan mereka dan mendorong mereka melakukan tindakan lanjutan.
Perhatikan Warna. Tema warna pada website mengandung makna psikologis yang dapat mempengaruhi audiens. Selain itu, pengguna umumnya juga familiar dengan warna- warna spesifik di produk digital. Misalnya warna biru untuk link, merah untuk peringatan, dan lain sebagainya.
Perhatikan kolom pencarian. Anda perlu menambahkan kata “Cari” atau “Search” agar pengguna menyadari keberadaan dan fungsinya.
5. Berikan Pengalaman Menggunakan Layanan yang Mudah untuk Pengguna
Apapun platform nya, entah itu aplikasi atau website, pengguna harus bisa mencapai tujuan mereka dengan mudah dan lancar. Pada akhirnya, ini lah yang ingin Anda raih dari sebuah UX.
Pastikan semua poin- poin di atas terpenuhi agar pengguna mempunyai perjalanan yang mulus untuk mendapatkan yang mereka inginkan. Semua laman, navigasi, dan button harus membawa pengguna selangkah lebih dekat ke tujuan mereka.
Hindari memberikan mereka laman berisi informasi tidak penting, laman error, atau justru laman yang membawa pengguna balik lagi ke perjalanan awal. Jika pengguna menemukan laman- laman itu, mereka akan frustasi dan meninggalkan website saat itu juga.
Kesimpulan
User Experience (UX) atau Pengalaman Pengguna adalah fondasi kesuksesan sebuah produk dan layanan dalam bisnis. Kesuksesan UX dapat ditaksir dari kemudahan pengguna dalam menemukan apa yang mereka butuhkan dan melakukan tindakan lanjutan.
Fokus UX bukan hanya tentang antarmuka yang menarik secara visual, tapi juga menciptakan pengalaman yang nyaman, efisien, dan sesuai kebutuhan. Dengan memahami pentingnya UX dan manfaatnya untuk kelangsungan bisnis, selanjutnya Anda dapat menerapkan beberapa hal di atas untuk menciptakan pengalaman pengguna terbaik untuk audiens Anda.
Pada akhirnya, User Experience bukan hanya untuk menciptakan kenyamanan terbaik untuk pengguna dalam menjelajah produk dan layanan Anda. Lebih dari itu, UX adalah investasi penting untuk bisnis karena mendorong engagement dan konversi sales yang lebih optimal.