Sosok Alexandra Askandar tidak asing untuk sebagian publik. Wanita cantik dan pintar ini dikenal sebagai petinggi dari salah satu bank BUMN, Mandiri.
Melansir dari situs srikandibumn.org, Alexandra saat ini tengah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Wanita cantik ini sudah menduduki jabatan ini sejak akhir Oktober 2020. Sebagai salah satu srikandi berprestasi, Alexandra juga pernah masuk ke dalam jajaran Top 100 Most Outstanding Women in Financial Sector dan SOE 2022.
Tertarik untuk mengenal sosoknya lebih dekat? Di artikel kali ini Panda akan mengulas tentang Alexandra Askandar berikut perjalanan karirnya hingga menjadi petinggi Mandiri.
Profil Alexandra Askandar
Alexandra Askandar adalah seorang wanita inspiratif yang telah membangun nama yang kuat di dunia perbankan. Alexandra Askandar lahir pada 9 Januari 1972 di Medan.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebuah posisi yang menggambarkan kekuatan dan pengaruhnya dalam mengelola bank terbesar di Indonesia.
Pendidikan Alexandra menjadi batu loncatan awal dalam membangun karirnya. Alexandra memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan MBA dari Boston University.
Dengan perjalanan karirnya, Alexandra telah menjadi srikandi kebanggaan Indonesia yang berhasil mempresentasikan perempuan di jajaran Direksi Bank Mandiri sejak 2018. Profesi bankir sendiri mungkin memang sudah mengalir dalam darah wanita cantik ini. Pasalnya, Alexandra merupakan putri dari Askandar, yang juga salah seorang bankir senior di Indonesia.
Perjalanan Karir dan Prestasi Alexandra Askandar
Setelah menyelesaikan pendidikannyau, Alexandra Askandar bergabung dengan Bank Mandiri pada tahun 1999. Ia memulai karirnya sebagai analis hubungan investor dan kemudian menduduki berbagai posisi strategis di berbagai divisi bank ini.
Beberapa jabatan strategis yang pernah Alexandra jabat antara lain :
2000: Assistant Vice President
s.d 2008 : Vice President Corporate Banking
2009 – 2016 : Senior Executive Vice President Corporate Banking
2016 – 2018 : SEVP Corporate Banking
2018 – 2019 : Direktur Hubungan Kelembagaan
2019 – 2020 : Direktur Corporate Banking
2020 – sekarang* : Wakil Direktur Utama Mandiri PT Bank Mandiri, Tbk
Di periode yang sama pada 2016-2018, Alexandra juga sempat menjabat sebagai Komisaris PT Mandiri Sekuritas.
Selama kepemimpinannya, Alexandra berhasil mengawal transformasi Bank Mandiri dalam menghadapi berbagai tantangan perbankan modern. Wanita cantik ini berhasil memimpin bank ini menuju pertumbuhan yang berkelanjutan melalui strategi inovatif dalam pengembangan produk dan layanan banking, serta fokus pada digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Menjadi 20 Most Powerful Women 2022 dari Fortune Indonesia
Erick Thohir, Menteri BUMN RI ke-9, menyebut Alexandra sebagai salah satu talenta srikandi terbaik yang BUMN miliki. Selain punya karir yang moncer di Mandiri, Alexandra juga mencetak banyak prestasi gemilang lainnya. Wanita Mandiri ini pernah masuk ke daftar 100 wanita paling berpengaruh di sektor jasa keuangan dan BUMN dalam penghargaan Top 100 Most Outstanding Women in Financial Sector dan SOE 2022 di Kota Solo.
Wanita tangguh ini juga mencatatkan namanya ke dalam daftar 20 Most Powerful Women 2022 di Fortune Indonesia. Selain Alexandra, tokoh lain yang masuk ke dalam daftar ini antara lain Megawati Soekarnoputri, Tri Rismaharini, Sri Mulyani, hingga Nicke Widyawati.
Profil Alexandra Askandar ini sejatinya adalah cerminan kecerdasan dan dedikasi yang luar biasa dalam memajukan industri perbankan di Indonesia. Sebagai seorang pemimpin, Alexandra terus menjalankan peran pentingnya dalam mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan Bank Mandiri.
Melalui pengalaman dan prestasinya yang luar biasa, Alexandra Askandar memberikan inspirasi kepada banyak wanita dan generasi muda di Indonesia untuk meraih kesuksesan di dunia perbankan.
Semoga kisah perjalanan karir Alexandra Askandar ini menginspirasimu ya!
Nama Merry Riana kita kenal sebagai salah satu sosok entrepreneur perempuan yang sukses di usia muda. Ia adalah seorang speaker, trainer, dan motivator wanita no. 1 di Asia.
Kisah kesuksesan Merry mulai diketahui banyak orang setelah ia muncul di artikel The Strait Times yang berjudul “She’s made her first million at just age 26” (“Ia mencapai satu juta dolar pertamanya di usia 26 tahun”), pada 26 Januari 2007.
Selain itu, buku “Mimpi Sejuta Dolar” yang kemudian diangkat ke layar lebar merupakan buku motivasional yang terinspirasi dari kisah Merry. Ada banyak kisah menarik dalam biografi perjalanan Merry Riana. Kita simak bersama sampai habis ya!
Biodata/ Profil Singkat Merry Riana
Nama : Merry Riana Lahir : Jakarta, 29 Mei 1980 Profesi : Pengusaha, Motivator, Penulis, Aktris Ayah : Ir. Suanto Sosro saputro Ibu : Lynda Sanian Suami : Alva Christopher Tjenderasa (menikah tahun 2004) Anak : Alvernia Mary Liu, Alvian Mark Liu Pendidikan : SD Don Bosco Pulomas SMP Santa Ursula SMA Santa Ursula S1-Nanyang Technological University Singapura
Biografi & Perjalanan Sukses Merry Riana
Keluarga & Masa Sekolah
Merry Riana lahir pada 29 Mei 1980 di Jakarta. Ayahnya bernama Ir. Suanto Sosrosaputro, sedangkan sang ibu bernama Lynda Sanian. Ia merupakan sulung dari tiga bersaudara. Adiknya bernama Aris dan juga Erick.
Merry Riana tumbuh dalam keluarga menengah keturunan Tionghoa. Orangtua Merry berprofesi sebagai seorang pebisnis, dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Merry memulai pendidikannya di jenjang sekolah dasar (SD) Don Bosco Pulomas. Ia kemudian melanjutkan sekolah di SMP Santa Ursula dan SMA Santa Ursula, yang merupakan sekolah katolik khusus perempuan yang berlokasi di Jakarta Pusat.
Kala itu Merry ingin melanjutkan kuliahnya di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti. Cita- cita ini buyar lantaran kerusuhan besar di tahun 1998. Namun siapa sangka, justru hal ini lah yang kelak mengubah takdir seorang Merry Riana.
Kerusuhan 1998 Memaksa Merry Riana Pindah ke Singapura
Kondisi kerusuhan 1998 membuat situasi tidak aman, terutama untuk masyarakat keturunan Tionghoa. Sang Ayah kemudian memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negri.
Saat itu Singapura dianggap sebagai pilihan paling masuk akal karena jaraknya relatif dekat, sistem pendidikan yang bagus, dan terutama lingkungan yang aman. Di tengah situasi ekonomi yang memburuk, Merry hanya membawa modal pas- pasan untuk di Singapura.
Masa Kuliah di Nanyang Technological University
Tanpa persiapan yang memadai, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Namun akhirnya ia berhasil kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998.
Menurut Merry, jurusan ini adalah yang paling masuk akal untuknya karena ia bercita- cita menjadi insinyur.
Karena tidak mempunyai bekal uang yang cukup, ia mendapat bantuan dari perantara untuk meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000. Dana pinjaman ini harus ia lunasi setelah ia lulus dan bekerja.
Dana ini sendiri sebenarnya sangatlah minim. Setelah dihitung- hitung, ini artinya ia hanya mengantongi $10 selama seminggu. Demi berhemat, Merry menyiasatinya dengan menekan pengeluaran makannya setiap hari.
Ia akan sarapan mie instan di pagi hari, makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, dan rajin ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis. Bahkan, untuk minum, ia mengambil air kerap (tap water) di kampusnya.
Hal ini Merry Riana lakukan hampir setiap hari di tahun pertama kuliahnya. Karena merasa kehidupan yang ia jalani sangat memprihatinkan, ia terdorong untuk mencari penghasilan tambahan. Mulai dari membagikan pamflet/ brosur, menjadi penjaga toko bunga, hingga menjadi pelayan di Banquet Hotel.
Di tahun kedua kuliah, Merry merasa bahwa hidupnya tidak mengalami perubahan. Hanya berkutat seperti itu saja. Ia pun mulai membangun mimpinya, Merry mulai mengumpulkan berbagai informasi dari mengikuti seminar dan juga organisasi kemahasiswaan yang berkaitan dengan bisnis.
Bermodal tekad dan dorongan resolusinya tadi, Merry mulai tertarik mencoba berbagai jenis bisnis. Ia pernah mencoba peruntungan dengan memulai bisnis pembuatan skripsi, MLM (Multi Level Marketing), hingga bermain saham.
Sayangnya, saat itu keberuntungan belum menaungi Merry. Ia sempat rugi 200 dollar saat terjun ke Multi Level Marketing, dan kehilangan 10.000 dollar saat memutar uangnya di bisnis saham.
Ia kehilangan semua investasinya dan terpuruk. Mental Merry pun sempat down, meski ia tetap bisa menyelesaikan kuliahnya. Ia kemudian berusaha bangkit dan memulai dari awal lagi dengan belajar secara sungguh- sungguh tentang seluk beluk pasar.
Setelah merasa siap, Merry Riana memutuskan menekuni industri perencanaan keuangan Merry berpikir hal ini lah yang membuatnya mampu mewujudkan mimpinya dalam waktu relatif singkat.
Memulai Karir Penasehat Keuangan Usai Lulus Kuliah
Lulus kuliah, Merry berupaya mempersiapkan dirinya dengan matang. Bersama dengan Alva Tjenderasa yang merupakan teman kuliah dan kini menjadi suaminya, mereka berdua belajar menjalankan usaha bersama. Bekal mereka adalah belajar dari pengalaman para pengusaha sukses.
Merry kemudian memulai dari sektor penjualan di bidang jasa keuangan. Ada banyak tantangan dan hambatan saat ia memulai karir sebagai seorang penasehat keuangan. Mulai dari orangtua, dosen, hingga teman- temannya kurang setuju dengan keputusan Merry.
Terlebih, saat itu Merry belum mempunyai kemampuan berbahasa Mandarin yang mumpuni. Padahal, separuh dari penduduk Singapura merupakan etnis China. Sebagai pendatang di sana, pengalaman dan relasi Merry sangat terbatas.
Namun, salah satu alasan yang membuat Merry pantang menyerah adalah usianya yang masih sangat mudah dan masih lajang. Ia merasa lebih bebas dan lebih berani dalam mengambil resiko. Ia merasa tidak terlalu terbebani dengan kemungkinan gagal atau keharusan untuk berhasil.
Bagi Merry saat itu, ia harus fokus pada pengalaman dan pelajaran yang bisa ia peroleh di fase- fase awal karirnya.
Merry bekerja 14 jam dalam sehari, berdiri di dekat stasiun MRT dan halte bus untuk menawarkan asuransi. Ia bekerja sampai tengah malam dan baru pulang jam 2 dini hari. Saat itu pendapatan yang tidak pasti juga memaksanya untuk kembali berhemat dalam mengatur kebutuhan sehari- hari.
Sukses Sebagai Konsultan Keuangan
Kesuksesan karir pertama dari Merry Riana adalah saat ia menjadi Financial Consultant bersama Prudential. Sebagai konsultan finansial, Merry menjual produk- produk keuangan dan perbankan seperti asuransi , kartu kredit, deposito, tabungan, dsb.
Dalam enam bulan pertama berkarir di Prudential, Merry berhasil melunasi hutangnya sebesar 40.000 dolar Singapura. Tepat di tahun pertamanya, ia bahkan berhasil mendapatkan penghasilan sebesar 200.000 dollar Singapura, atau sekitar 1,5 milyar rupiah.
Di tahun 2004, pencapaian Merry yang gemilang ini membuatnya diganjar promosi sebagai manajer. Merry kemudian memulai bisnisnya sendiri usai menjadi manajer dengan menyewa kantor dan mempunyai karyawan sendiri.
Ia kemudian mendirikan MRO (Merry Riana Organization) dan MRO Consultancy yang berbasi di Singapura. MRO merupakan sebuah perusahaan jasa keuangan, sedangkan MRO Consultancy bergerak di bidang pelatihan, motivasi, serta percetakan buku.
Melalui MRO, Merry membuat program Pemberdayaan Perempuan dan Anak- anak Mudah. Anggota tim di lembaga ini bahkan tergolong muda, yaitu berusia 20-30 tahun.
”Saya ingin menampung orang muda yang punya ambisi dan semangat seperti saya,” katanya.
Merry Riana Ingin Terus Memberikan Dampak Positif
Di ulang tahunnya yang ke 30, Merry mempunyai resolusi baru. Yaitu memberikan dampak positif pada satu juta orang di Asia, terutama di tanah kelahirannya, Indonesia. Tahun 2005, Merry mendapatkan penghargaan sebagai Top Agency of The Year dan penghargaan Top Rookie Agency.
Hingga saat ini, Merry Riana telah melatih ribuan profesional dan eksekutif dalam bidang penjualan, pemasaran dan motivasi. Di perusahaannya, Merry menaungi 40 penasehat keuangan yang berusia muda.
Kisah kesuksesan Merry Riana pun banyak diberitakan di berbagai media dan dengan segera membuatnya semakin terkenal. Kini orang dengan mudah mengenalinya sebagai entrepreneur wanita dan motivator yang membagikan ilmu dan kiat- kiat suksesnya agar setiap orang menjadi pribadi sukses.
Buku yang mengulas tentang kisahnya, “Mimpi Sejuta Dolar” sangat inspiratif dan diangkat ke layar lebar. Menurut Merry, motivasinya bukan hanya berasal dari keinginan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuk kedua orangtuanya, tapi juga ambisi untuk membantu generasi muda lainnya agar bisa melakukan hal serupa.
Buku “Mimpi Sejuta Dolar” sendiri menjadi National Best Seller dalam waktu satu bulan usai peluncurannya. Buku ini menarik perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara karena menceritakan prestasi dan perjalanan Merry Riana dalam menghasilkan S$1 juta pertamanya di usia 26 tahun. Meski awalnya ia berhutang sebanyak S$40.000 dari Nanyang Technological University.
Larry Ellison adalah tokoh terkenal dibalik suksesnya Oracle Corporation. Nama Oracle pasti sudah sangat familiar untuk mereka yang berkecimpung di dunia pengembangan teknologi. Khususnya dengan produk- produk Oracle seperti Oracle RDBMS, Mysql, dan Java.
Oracle sendiri merupakan perusahaan manajemen data (database management system) terbesar di dunia. Kesuksesan Larry Ellison dalam mengembangkan perusahaan ini berhasil membawanya ke jajaran 10 besar orang terkaya di dunia versi Forbes.
Ada banyak pelajaran menarik; yang bisa kita peroleh dari sosok Larry Ellison. Di artikel kali ini, Panda akan secara lengkap mengulas kisah & biografi Larry Ellison dan bagaimana perjalanannya menjadi salah satu tokoh sukses yang menginspirasi banyak orang.
Biografi Larry Ellison
Sosok yang mempunyai nama lengkap “Lawrence Joseph Ellison” ini lahir pada 17 Agustus tahun 1944 di New York. Sang ibu, Florence Spellman, menjadi orangtua tunggal Larry sejak berusia 19 tahun karena tidak menikah dengan ayah Larry.
Ayah Larry sendiri merupakan seorang pilot udara Amerika Serikat berkebangsaan Italia. Dengan kondisi ini di usia yang masih sangat muda, sang ibu belum siap untuk membesarkan Larry.
Masa Kecil
Masa kecil Larry Ellison terbilang tidak menyenangkan.
Di usia sembilan bulan, Larry menderita pneumonia. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, sang Ibu mengirimnya ke Chicago untuk tinggal bersama bibi dan pamannya, Lillian Spellman Ellison dan Louis Ellison. Keduanya kemudian mengadopsi Larry sebagai anak, sementara sang Ibu mulai mencari pekerjaan di California.
Sang ayah sendiri tidak pernah tahu tentang adopsi ini sehingga Larry tidak pernah bertemu dengan ayahnya sampai usia remaja.
Paman yang kemudian menjadi ayah angkatnya adalah seorang imigran Rusia. Bibi Larry mengasuhnya dengan penuh kasih sayang. Sedangkan sang paman mempunyai watak yang lebih keras.
Ada banyak situasi yang membuat Larry terlibat pertengkaran dengan pamannya karena kesalahpahaman. Kendati begitu, Larry tetap tumbuh menjadi anak yang mandiri dan percaya diri di bawah asuhan keluarga kecilnya.
Masa Sekolah
Memasuki usia sekolah, Larry menempa pendidikan di Eugene Field Elementary School. Ia kemudian melanjutkan pendidikan SMA di Sullivan High School, lalu pindah ke South Shore High School.
Semasa sekolah, Larry dikenal sebagai pribadi yang cerdas. Ia mempunyai ketertarikan lebih di pelajaran teknologi, terutama pesawat ruang angkasa. Ia juga sangat suka dengan pelajaran olahraga seperti bola voli dan yang lainnya.
Nilai- nilai Larry cukup bagus di bidang ilmu pengetahuan alam dan matematik. Namun kemudian Larry mengalami perubahan perilaku saat mengetahui bahwa orang yang mengasuhnya selama ini bukanlah orangtua kandungnya.
Masa Muda
Lulus dari jenjang SMA,, Larry Ellison melanjutkan studi ke University of Illinois di Urbana, Champaign, jurusan ilmu Fisika, pada tahun 1962. Larry saat merasa bahwa masa depan cerah sudah ada di depan mata.
Namun kemudian kejadian tidak terduga terjadi, yaitu sang ibu angkat meninggal dunia. Larry sangat dekat dengan sang ibu angkat dan mempunyai hubungan yang sulit dengan ayah angkatnya. Sang ayah angkat, Louis sering mengatakan bahwa dia becus dalam melakukan segala hal dan tidak akan pernah berarti apa- apa.
Selain faktor biaya dan nilai yang kurang bagus, Larry menolak untuk mengikuti ujian akhir di bangku kuliah dan memutuskan keluar dari kampus.
Larry kemudian melanjutkan hidupnya dengan bekerja paruh waktu. Tidak lama kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah lagi di Chicago University. Ia mengambil jurusan fisika dan matematika.
Sayangnya, ia hanya bertahan selama satu semester. Larry berhenti karena masalah biaya dan juga sudah kehilangan minat belajar. Kala itu, motivasinya lebih kuat untuk bertahan hidup.
Usai berhenti kuliah, di tahun 1966 Larry memutuskan untuk pindah ke Berkeley, California. Larry menggunakan sedikit uang yang ia miliki sebagai modal kursus komputer, sembari belajar secara otodidak dari buku- buku komputer yang ia miliki.
Saat merasa pengetahuannya di bidang komputer sudah cukup memadai, Larry kemudian melamar pekerjaan di berbagai perusahaan. Namun perjuangannya untuk memperoleh pekerjaan pertama tidak mudah mengingat ia tidak mempunyai ijazah sarjana.
Ia mengalami beberapa penolakan sampai akhirnya mendapatkan pekerjaan pertamanya di perusahaan investasi bernama “Fireman’s Fund” sebagai teknisi Komputer. Dari sini pengalaman Larry semakin bertambah karena ia sering memperbaiki perangkat keras dari komputer rusak dan memperbaiki banyak masalah berkaitan dengan perangkat.
Awal Karir
Dari Fireman’s Fund, Larry Ellison memutuskan untuk pindah kerja di Bank Wells Fargo. Di tempat ini ia juga bekerja sebagai seorang teknisi. Ia cekatan dalam hal pekerjaan, sayangnya ia merasa kurang mendapatkan penghargaan dari etos kerjanya.
Di tahun 1973, dia mulai bekerja di Ampex, perusahaan elektronik Amerika Serikat. Disini ia bertemu dengan sesama programmer, Ed Oates dan Bob Miner. Saat bekerja di Ampex Corp, Larry bertanggungjawab membuat database untuk CIA (Central Intelligence Agency).
Ampex ini lah yang kemudian menginspirasinya untuk mendirikan Oracle yang kemudian menjadi perusahaan database terbesar di dunia.
Breaking point nya adalah saat Larry membaca sebuah teori database relasional yang ditulis oleh Edgar F. Codd. Tulisan itu mendorong Larry untuk mengembangkan teori dalam membangun bisnis berkonsep “Structured Query Language” atau SQL. Proyek ini kemudian ia beri nama Oracle.
Kisah Sukses Larry Ellison Bersama Oracle Corporation
Di tahun 1977, Larry Ellison mengajak dua rekannya saat bekerja di Ampex, Ed dan Robert Miner untuk resign dan mendirikan perusahaan database milik mereka sendiri, Relation Software Inc.
Awal Berdiri Oracle Corporation
Larry memulai perusahaannya ini dengan modal $2000 dan karyawan kurang dari 10. Saat akan menggaet klien besar, Larry menyadari bahwa korporasi tidak akan berani mengambil resiko untuk produk baru.
Untuk itu, Larry dan rekannya memutuskan untuk tidak menggunakan label version 1.0, melainkan langsung version 2. Rencana ini ternyata berjalan sukses.
Pada tahun 1979, Relational Software Inc merilis Oracle yang menjadi program database relasional komersil paling populer. Mereka mengakuisisi klien besar sekelas CIA yang merupakan Dinas Intelijen Amerika Serikat.
Mereka selanjutnya juga menangani Wright Patterson Air Force Base dan menekan kesepakatan dengan perusahaan komputer IBM di tahun 1981.
Berganti Nama Menjadi Oracle Corporation
Dengan inovasi dan pemasaran agresif, perusahaan Larry akhirnya resmi berganti nama menjadi Oracle System Corporation dan menjadi Oracle Corporation di tahun 1982 usai pertumbuhan yang masif.
Di tahun 1982 ini, pendapatan Oracle mencapai $2,5 juta dengan mempunyai 75 klien mikro. Di tahun 1986, Oracle mampu menghasilkan $55 juta. Perusahaan semakin berkembang pesat dan jumlah karyawan yang mereka miliki juga semakin bertambah banyak.
Larry Ellison dan Jatuh Bangun Oracle
Kesuksesan Oracle semakin pesat seiring dengan berkembangnya kebutuhan database dunia yang semakin banyak. Di tahun 1986, Oracle resmi go public di bursa saham.
Namun tentu saja, sama seperti perusahaan lainnya, Oracle pernah mengalami jatuh bangun dan mengalami beberapa masalah.
Di tahun 1990, pemegang saham melakukan gugatan untuk audit internal untuk mengungkap bahwa Oracle telah melebih- lebihkan pendapatannya. Kejadian ini membuat saham perusahaan anjlok secara drastis dan nilai jual berkurang sebanyak 80%.
Di ambang kebangkrutan, Oracle harus membayar gugatan class action dari pemegang saham sebesar $24 juta. Mereka juga harus memecat karyawan sekitar 400 orang sebagai langkah efisiensi perusahaan.
Di pertengahan 1990 an, Larry juga sempat melihat peluang untuk bersaing dengan Microsoft Corporation. Ia pun mengembangkan alternatif murah untuk komputer pribadi desktop (PC), yang kemudian ia beri nama Komputer Jaringan (NC – Network Computer).
Sayangnya, NC tidak sepenuhnya bekerja seperti PC standar dan ada banyak kendala dalam pengembangannya. Pada akhirnya, Microsoft terus mendominasi desktop dan Ellison mengakui bahwa NC masih terlalu dini secara teknologi.
Berbagai masalah yang timbul membuat Larry melakukan restrukturisasi manajemen Oracle. Di akhir tahun 1992, Oracle kembali sehat secara finansial dan kembali terus berkembang.
Tangan Dingin Larry Ellison
Larry Ellison tidak pernah menyerah dengan keadaan. Dia selalu mempunyai berbagai macam strategi untuk terus mengembangkan bisnisnya di bidang perangkat lunak.
Di tahun 1994, Oracle melakukan akuisisi resmi manajemen bisnis data relasional (RDBMS). Selain itu, ada banyak strategi yang Larry lakukan untuk terus mempertahankan dan mengembangkan Oracle.
Di awal tahun 200 an, Larry memulai strategi agresif membeli perusahaan perangkat lunak saingan. Dia melakukan banyak akuisisi bernilai miliaran dollar, termasuk pembelian PeopleSoft (2005), Siebel (2006), BEA (2008), dan Sun Microsystem (2010).
Kini Oracle menjelma sebagai perusahaan penguasa database di dunia. Banyak sekali produk database yang menggunakan produk dari Oracle, seperti Mysql dan Java. Selain itu, produk- produk lain yang tidak kalah mentereng antara lain Development Tool (Oracle Developer, Oracle Designer), Application Server (Web DB, OAS) dan Oracle Application Server.
Di tahun 2014, Ellison mengundurkan diri dari posisi CEO Oracle. Kendati begitu, dia masih terlibat di perusahaan sebagai ketua eksekutif dan CTO.
Tangan dingin Larry telah berhasil menjadikan Oracle sebagai perusahaan pengembang perangkat lunak terbesar kedua setelah Microsoft. Hal ini sekaligus membuat nya menjadi orang terkaya dunia ke 7 tahun 2021 versi Forbes, dengan kekayaan US$ 118.1 miliar.
Biografi Larry Ellison – Kisah Kehidupan Pribadi
Dalam kehidupan pribadinya, Larry kurang bersahabat dengan pernikahan. Ia pernah menikah sebanyak 4 kali dan semua berakhir dengan perceraian. Larry mempunyai putra putri yang berbakat di bidangnya masing- masing, serta sukses dalam menjalani bisnis mereka.
Putranya yang bernama David Ellison yang merupakan CEO media Skydance. Sedangkan putrinya Megan Ellison adalah pendiri Anna Pictures dan salah satu produser film Amerika.
Larry Ellison mempunyai pulau pribadi di Hawai, Lanai Island, yang ia beli pada tahun 2012 seharga $300 juta. Larry berencana mengembangkan infrastruktur di pulau tersebut dan memproduksi buah serta sayuran untuk dijual di seberang lautan.
Selain menuai prestasi di bidang bisnis, Larry juga menjadi kepala tim kapal pesiar Amerika yang ia dirikan di tahun 2000. Ia mempunyai kapal pesiar bernama Rising Sun yang merupakan kapal pesiar kedelapan terbesar di dunia. Kapal ini mempunyai ukuran panjang 453 kaki atau sekitar 138 meter. Sayangnya ia menjual kapal ini pada David Geffen pada 2010 silam.
Selain itu, Larry juga gemar bermain tenis dan merupakan pilot berlisensi. Ia mempunyai beberapa pesawat jet militer yang salah satunya adalah SIAI-Marchetti S.211.
Memang, ada banyak sisi menarik dari kehidupan Larry Ellison ini. Dengan background keluarga yang tidak harmonis, Larry belajar tentang ketekunan, mandiri, percaya diri dan kerja keras.
Perjuangan Larry tidak mudah. Namun dengan tekad kuatnya, ia berhasil menaklukkan tantangan dalam hidupnya dan meraih titik kesuksesan.
Semoga biografi dan kisah sukses Larry Ellison ini menginspirasi harimu untuk menjadi lebih baik ya! 🙂
Siapa yang tak kenal Chairul Tanjung? Sosok konglomerat Indonesia ini pernah mencatatkan namanya dalam urutan 937 dari 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes, dengan total kekayaan senilai USD 1 miliar, pada 2010. Sama seperti Chairul Tanjung, Anda juga bisa menjadi pengusaha sukses. Jika Anda berada di New York dan mempertimbangkan untuk membuka bisnis, lihat link ini untuk file for llc new york dan mulailah petualangan Anda menjadi pengusaha.
Pengusaha berdarah Minang ini terkenal sebagai pengusaha sekaligus pemimpin CT Corp. CT Corp sendiri adalah perusahaan yang membawahi beberapa perusahaan besar di Indonesia, seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
Chairul Tanjung juga menerbitkan buku biografinya yang berjudul “Chairul Tanjung Si Anak Singkong”.
Tertarik untuk mengenal sosoknya lebih jauh? Simak ulasan Panda dalam artikel Biografi dan Kisah Chairul Tanjung berikut ini.
Biografi Chairul Tanjung
Chairul Tanjung (CT) adalah salah satu sosok pengusaha paling populer di Indonesia. Pada 2018 silam, ia dinobatkan sebagai satu dari sepuluh orang terkaya di tanah air. Perjalanan hidup CT banyak memberikan inspirasi untuk jutaan orang. Itulah mengapa banyak yang penasaran dengan biografi Chairul Tanjung ini.
Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil
Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962 dari orangtua yang mempunyai latar belakang yang sangat berbeda. Ia merupakan enam bersaudara dari pasangan Abdul Gafar Tanjung dan Halimah.
Ayah Chairul bekerja sebagai wartawan yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil di era Order Lama, sementara sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Saat Order Baru, usaha sang ayah dipaksa tutup karena punya pandangan yang berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu.
Untuk bertahan dari situasi ekonomi saat itu, keluarga Chairul pun memutuskan untuk menjual rumah. Mereka akhirnya menyewa losmen kecil dan penuh sesak untuk mereka tinggal saat itu.
Kendati begitu, tekanan di masa- masa sulit itu tidak membuat semangatnya turun.
Masa Sekolah dan Bangku Kuliah Chairul Tanjung
Chairul menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Van Lith Jakarta, dan melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Van Lith juga. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Jakarta.
Lulus SMA di tahun 1981, Chairul melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Gigi UI. Ia berhasil meraih gelar pendidikan sarjana di tahun 1987. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke tingkat magister di Institut PEndidikan serta Pembinaan Manajemen di tahun 1993.
Semasa sekolah, Chairul Tanjung adalah siswa yang berprestasi. Ia bahkan terpilih menjadi mahasiswa teladan nasional di tahun 1984 sampai 1985 karena kecerdasan dan keteladannya.
Profil Keluarga Chairul Tanjung
Chairul Tanjung mempunyai seorang istri bernama Anita Ratnasari. Sama seperti CT, Anita juga merupakan lulusan jurusan kedokteran gigi. Dari pernikahannya, pasangan ini dikaruniai dua orang anak. Yaitu Putri Indahsari Tanjung atau terkenal dengan nama Putri Tanjung dan Rahmat Dwiputra Tanjung.
Perjalanan Bisnis Chairul Tanjung
Belajar Membangun Bisnis Sejak Bangku Kuliah
Petualangan bisnis CT sejatinya sudah diasah sejak bangku kuliah. Saat itu ia sempat mencicipi berjualan buku pelajaran, fotokopi, buku kuliah, dan kaos di kampus. Tujuan awal ia berjualan agar mendapat biaya tambahan untuk kuliahnya.
“Saya memulai tahun 1981 ketika masih di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Karena masalah ekonomi keluarga, saya harus biayai sekolah sendiri, harus cari uang,” ungkap Chairul Tanjung.
Sembari berjualan, ia juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di Bilangan Senen, Jakarta Pusat, meski akhirnya bangkrut.
Serius Merintis Bisnis Usai Lulus Kuliah
Usai lulus dari Universitas Indonesia, CT mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga temannya. Dengan modal awal RP 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak- anak untuk diekspor.
Dengan berbagai upaya, perusahaan yang berdiri pada 1987 ini lambat laun mulai memberikan hasil yang memuaskan. Perusahaan bahkan pernah mendapatkan pesanan dari Italia sebanyak 160 ribu pasang sepatu.
Sayangnya, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, CT memutuskan berpisah dengan teman- temannya. Ia berniat untuk membangun usahanya sendiri.
Mendirikan Para Group
Di tahun 1987, Chairul Tanjung mendirikan bisnis sendiri yang ia beri nama Para Group. Parah Group ini lah yang menjadi cikal bakal dari CT Corp.
Berbekal dengan kemampuannya dalam membangun jaringan, bisnis Chairul Tanjung semakin berkembang. Ia punya visi untuk mengarahkan usahanya ke konglomerasi dengan mereposisikan dirinya ke tugas bisnis inti : keuangan, properti, dan multimedia.
Para Group ini merupakan perusahaan konglomerasi yang mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company. Perusahan ni membawahi beberapa sub-holding, yaitu Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).
Di tahun 1996, Chairul Tanjung mengambil alih Bank Karman, yang merupakan cikal bakal dari Bank Mega. Ia juga berhasil membeli Bank Tugu, yang kini menjadi Bank Mega Syariah Indonesia. Selain itu, CT juga mempunyai bisnis toko di Bandung Supermall.
Di bawah kepemimpinan Chairul Tanjung, Bank Mega berkembang dengan pesan dan mulai menguntungkan. Pada 2001, bank ini berhasil menawarkan saham di Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya, Bank Mega menjadi salah satu tulang punggung Para Group.
Bahkan di tahun 2007, Bank Mega berhasil mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam hal pendapatan dan kartu kredit, diantara bank- bank lainnya di Indonesia.
Deretan Perusahaan Chairul Tanjung dan Peresmian CT Group
Kesuksesan Chairul Tanjung tidak lepas dari idenya dalam mengembangkan bisnis konglomerasi. Kini, ada banyak unit bisnis CT Corp di bidang usaha vital.
Pada 1 Desember 2011, Chairu secara resmi mengubah Para Group menjadi CT Corp. CT Corp ini sendiri membawahi tiga perusahaan sub holding, yaitu Trans Corp, Mega Corp, dan CT Global Resource dengan lingkup layanan finansial, ritel, gaya hidup, media, hiburan, dan sumber daya alam.
1. Keuangan
Lingkup bisnis CT dalam bidang keuangan meliputi perbankan, capital market, asuransi dan multi finance.
Melalui PT Mega Corpora, keluarga CT (CT Corporate) merupakan pemegang saham pengendali (PSP) di PT Bank Mega, Tbk. CT Corpora mempunyai kepemilikan saham sebesar 58 persen dan sisanya adalah saham milik publik.
Per 30 Juni 2020, Bank Mega mempunyai total aset 99,24 triliun dan laba mengalami pertumbuhan 32,60 persen. Pada 2017, Bank Mega juga pernah mencapai pertumbuhan tertinggi, terutama dalam pendapatan bersih dan kartu kredit diantara bank lain di Indonesia.
PT Mega Corporate juga juga mempunyai kepemilikan saham PT Bank Mega Syariah Mandiri sebesar 99,99 persen. Pada 2019, Bank Mega Syariah mempunyai total aset sebesar Rp 8 triliun dengan laba bersih tumbuh 5,5 perse yoy.
Selain kedua bank ini, CT juga mempunyai saham BPD Sulutgo dan BPD Sulteng, masing- masing sebesar 24,90 persen. Pada November 2020, Mega Corpora menggelontorkan dana ke Bank Bengkulu sebagai upaya pembelian saham.
Dalam bidang Capital Market, Mega Corp mempunyai PT Mega Capital Sekuritas dan PT Mega Capital Investama yang bergerak dalam bidang usaha manajer investasi.
Sedangkan dalam bidang asuransi dan multi finance, perusahaan di bawah naungan CT Corp antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, dan Mega Finance.
2. Media
Bukan rahasia lagi, Chairul Tanjung adalah bos dari beberapa media ternama. Sejumlah perusahaan media di bawah naungan CT Corp antara lain adalah Trans TV, Trans 7, Detik Network, CNBC Indonesia, CNN Indonesia, dan Transvision Channels.
3. Properti dan Investasi
Sedangkan untuk perusahaan properti dan investasinya, antara lain adalah Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo.
Di bidang investasi, di awal 2010, melalui anak perusahaannya, Trans Corp, membeli saham Carrefour Indonesia sebesar 40 persen.
4. Lainnya
Selain deretan bisnis ternama di atas, bisnis CT Corp juga berkembang di bidang lifestyle (pelayanan wisata dan pengurusan dokumen perjalanan), fashion (sebagai pemegang lisensi Versace, Mango, Jimmy Choo, dan lainnya), food and beverage (The Coffee Bean & Tea Leaf, Wendy’s, Baskin Robbins dan masih banyak lagi), dan retail (supermarket, gerai elektronik, dan lain sebagainya).
Pelajaran Berharga dari Chairul Tanjung
Chairul Tanjung memang kini dikenal sebagai konglomerat populer. Namun jauh ke belakang, id menyebut kalau dirinya berasal dari keluarga sederhana.
Kondisi ekonomi keluarganya sempat terpuruk saat usaha sang ayah ditutup. Namun itu tak menyurutkan niatnya. Ia mengambil kesempatan penting pertamanya saat dosen nya meminta seluruh mahasiswa angkatannya yang berjumlah sekitar 100 orang untuk mencetak buku praktikum.
“Kan banyak tuh tempat fotokopian. Saya tanya satu buku praktikum itu harganya Rp 500,” ungkap CT pada media Detik, 21 April 2018 silam.
Saat itu ia teringat pada temannya di bangku SMP yang punya usaha percetakan. Ia pun bertanya pada temannya itu harga cetak buku di tempat usahanya. Ternyata, biayanya lebih murah daripada cetak di depan kampus.
“Teman saya bilang hanya Rp 150 saja. Saya langsung kepikiran (peluang bisnis). Saya tawarkan teman-teman angkatan saya untuk mencetak buku kurikulum seharga Rp 300. Tentu mereka mau. Itu pertama saya mendapat uang dari peluang,” tutur dia.
Dari situ CT belajar, modal utama usaha tidak melulu soal uang, Namun, jaringan alias networking. Jaringan bisa berasal dari mana saja, mulai dari teman, konsumen, hingga media sosial.
Selanjutnya, kesuksesan Chairul Tanjung juga didorong dengan cara akuisisi. Jika di awal, karena minim modal tapi banyak waktu, maka ia bekerja keras memanfaatkan waktu untuk mengembangkan bisnisnya.
Tapi seiring dengan bertambahnya usia, waktu berkurang, namun modal lebih besar, maka modal digunakan untuk akuisisi agar bisnis semakin besar.
Jadi dari mana pun kita berasal, penting untuk terus memanfaatkan kesempatan yang ada. Jika bicara tentang modal menjadi kendala, cobalah memulainya dengan bisnis tanpa modal.
Biografi Jack Ma akan menjadi santapan positif untuk Anda. Reputasi tokoh yang satu ini sebagai pebisnis tak perlu kita ragukan lagi. Sosoknya adalah tokoh yang menjadi panutan dan inspirasi milyaran orang di dunia. Terutama para pelaku startup di dunia, termasuk di Indonesia.
Pria kelahiran Hangzhou,Zhejiang, Tiongkok, 15 Oktober 1964 ini juga pernah muncul di Forbes dalam daftar biliuner dunia. Ia juga masuk ke dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2015, di urutan 22.
Meski mempunyai pencapaian bisnis yang luar biasa, Jack Ma sebenarnya bukan terlahir dari keluarga kaya. Sebaliknya, ia terlahir dari keluarga ekonomi kebawah. Ia mengalami banyak jatuh bangun, dan sempat mengalami sulitnya mencari pekerjaan.
Itulah mengapa kisah dan biografi Jack Ma sangat menarik untuk kita kupas bersama. Dan tentu saja, ada banyak pengalaman dan nasehat berharga yang kita petik dari tokoh yang satu ini.
Biografi, Profil dan Perjuangan Jack Ma
Anda mungkin sudah sangat familiar dengan istilah from zero to hero. Dan ungkapan ini sangat tepat untuk disematkan pada seorang Jack Ma. Di balik pencapaiannya yang luar biasa, ia mengawalinya dari kerja keras yang berdarah- darah.
Biodata Jack Ma
Nama Lahir
Ma Yun
Nama Populer
Jack Ma
Tempat Lahir
Hangzhou, Zhejiang, China
Tanggal Lahir
15 Oktober 1964
Kewarganegaraan
China
Pendidikan
Hangzhou Normal University (1988), Cheung Kong Graduate School of Bussines, Beijing (2006)
Istri
Ma Zang Yun (Cathy Zang)
Nama Anak
Ma Yuankun, Ma Yuanbao
Nama Ayah
Ma Laifa
Nama Ibu
Cui Wencai
Kekayaan Bersih
US $44,3 Milyar (Januari, 2020)
Masa Kecil Jack Ma
Founder dari Alibaba ini lahir pada 15 Oktober 1964 di Hangzhou, Tenggara China. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia mempunyai satu kakak laki- laki, dan satu adik perempuan.
Ma tumbuh dalam lingkungan komunis dan saat itu masih sangat tertutup dengan dunia barat. Keluarga Ma sendiri termasuk ke dalam keluarga ekonomi menengah kebawah. Orangtuanya berprofesi sebagai pemusik dan pendongeng tradisional. Setiap bulannya, ayahnya hanya mendapat pensiunan bulanan sekitar Rp 500.000 untuk menghidupi keluarganya.
Dalam tubuh kecilnya, banyak orang terdekat menyebut Ma sebagai sosok berjiwa besar, sekaligus pemberani. Ia tak segan untuk melawan teman sekelasnya yang bertubuh besar yang mengganggunya.
Belajar Bahasa Inggris dari Turis Asing
Tahun 1972 adalah tahun penting dalam kehidupan Jack Ma di masa pra remajanya. DI tahun itu, Hangzhou yang menjadi kampung halaman Ma mendapat kunjungan dari presiden Amerika Serikat kala itu, Richard Nixon.
Usai kunjungan tersebut, Hangzhou menjadi kiblat wisata China. Ada banyak pembangunan yang pemerintah China lakukan untuk memugar kawasan tersebut agar ramah wisata. Tempat wisata diperbarui, dan hotel banyak dibangun untuk menyambut kunjungan turis asing.
Sebagai salah satu remaja di lingkungan tersebut, Ma mencoba ambil bagian. Usai pulang sekolah, ia sering berlari menuju ke hotel atau stasiun untuk menjemput turis- turis asing. Dengan senang hati, ia akan menjadi pemandu wisata untuk para turis.
Kebiasaan barunya ini membantu kemampuan bahasa Inggris Ma terasah dengan sangat baik. Ia juga mengaku mendapat banyak ilmu dan pengalaman berharga dari para turis, yang tak pernah ia peroleh dari guru sekolah atau buku yang ia baca. Dan tentu saja, ia mendapat penghasilan tambahan yang lumayan kala itu.
Karena kemampuan berbahasa Inggrisnya yang baik, nama “Jack” kemudian tersemat di nama depannya. Nama ini sendiri adalah pemberian dari salah satu turis asing yang pernah ia pandu. Siapa sangka, nama ini kemudian menjadi perbincangan banyak orang di masa depan.
Perjuangan untuk Kuliah dan Menjadi Guru
Ma menyadari, jika ingin tarah kehidupan dan keluarganya membaik, maka ia harus meraih pendidikan yang lebih baik. Ini bukan hal yang mudah untuk orang- orang dengan latar belakang keluarga seperti yang ia miliki kala itu.
Menurut pengakuannya, Ma mengalami penolakan di banyak sekolah, termasuk saat di bangku sekolah dasar karena nilai matematikanya yang jelek.
Usai lulus sekolah tingkat tinggi, Ma mencoba kuliah dengan mendaftar di beberapa universitas. Ia butuh kesempatan ketiga setelah sebelumnya di Hangzhou Teachers Institute menolaknya sebanyak dua kali. Ia diterima dan lulus pada 1988.
Selain Hangzhou Teachers Institute, Ma juga mengungkap kalau dirinya pernah ditolak oleh Harvard University sebanyak 10 kali, seperti yang ia lontarkan dalam World Economic Forum 2016.
Usai wisuda, Ma mengirim banyak lamaran pekerjaan di banyak perusahaan. Salah satu adalah di KFC, yang lagi- lagi berujung pada penolakan. Dari 24 pelamar, hanya 23 orang yang diterima bekerja. Artinya, Ma adalah satu- satunya calon karyawan yang tidak lolos.
Selanjutnya, Ma menekuni profesi sebagai seorang guru bahasa Inggris karena kemampuan berbahasa Inggrisnya yang sangat baik. Gaji yang Ma terima itu cukup kecil, hanya $12 sebulan. Meski begitu, ia menikmati profesinya itu karena bisa berbagi cerita dengan banyak anak didiknya.
Kisah Jack Ma Dalam Meraih Sukses
Dari seorang guru bahasa Inggris dengan gaji pas- pasan, Jack Ma kini dikenal sebagai milyarder wahid dan menjadi salah satu orang terkaya dunia. Dan seperti yang kita tahu, ini semua berkat Alibaba yang sukses secara fenomenal.
Merintis Alibaba
Pada 1995, Jack Ma melakukan sebuah perjalanan bisnis ke Amerika Serikat. Disinilah ia pertama kali berkenalan dengan internet. Dengan iseng ia melakukan pencarian dengan mengetik kata kunci “beer” dan “China”.
Sayangnya, hal ini justru membuatnya terkejut karena hasil pencarian di mesin pencari itu tidak satu pun menunjukkan bir buatan China. Saat itu ia mulai berpikir untuk membuat website khusus untuk produk- produk China. Disinilah ia mulai berpikir untuk membantung situs Alibaba.com.
Meski tidak mempunyai background pendidikan yang berkaitan dengan dunia komputer dan teknologi, hal ini tak menyurutkan ambisi Jack Ma. Ia punya misis besar untuk mendirikan sebuah perusahaan retail online terbesar di China, bahkan di dunia.
Empat tahun setelah pencarian kata kunci “beer” dan “China” tadi, Alibaba.com resmi berdiri. Alibaba.com adalah sebuah website yang menghubungkan para eksportir China dengan para pembeli di luar negeri.
Meski baru berdiri, Alibaba kala itu sudah bermimpi mengalahkan Ebay, yang merupakan situs eCommerce raksasa asal Amerika Serikat.
Jack Ma berupaya membuat perusahaannya ini mempunyai suasana kerja yang menarik dan atraktif. Ia bahkan membagikan Silly String pada seluruh karyawan nya yang bisa mereka gunakan untuk bermain di waktu istirahat.
Alibaba Jack Ma Berkembang Sangat Pesat
Di tahun 2000 an, Jack Ma merintis Taobao yang kemudian menjadi sangan berat eBay, dan mendapatkan sambutan hangat dari konsumen di China. Pada 2005, Yahoo menginvestasikan $1 billion di Alibaba, dengan timbal balik sekitar 40% saham perusahaan.
Nominal itu berarti besar untuk Alibaba yang saat itu tengah mencoba mengalahkan bisnis eBay di China. Keputusan ini sendiri juga menguntungkan untuk Yahoo karena sukses menghasilkan $10 miliar untuk IPO Alibaba.
Alibaba.com semakin besar dan berhasil Go Public pada 14 September 2014.
“Hari ini apa yang berhasil kita dapatkan bukanlah uang, melainkan kepercayaan publik..”
Jack Ma, dalam pidatonya
Sebulan sebelum Alibaba.com Go Public, Jack Ma sudah dinobatkan sebagai pria terkaya di China. Saat itu harganya diprediksi akan meroket tajam saat saham IPO Alibaba dilepas ke bursa saham Amerika Serikat.
Prediksi ini sama sekali tidak meleset. Nilai saham Alibaba meningkat 38% dan membuat kekayaannya Jack Ma meroket. Dan ini adalah awal dari peningkatan hartanya, karena setelah ini nilai harta yang ia kantongi akan semakin meningkat.
Kesimpulan
Kisah Jack Ma adalah teladan luar biasa. Ia membuktikan arti sebenarnya dari pepatah kerja keras tak akan mengkhianati hasil. Jack Ma yang berasal dari keluarga dengan banyak keterbatasan telah mengalami banyak penolakan dalam hidupnya.
Namun itu sama sekali tidak melunturkan semangat juangnya. Ia menyadari ada banyak hal yang layak diperjuangkan untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik. Mengejar pendidikan, dan melakukan yang terbaik dalam membangun mimpi.
From zero to hero. Jack Ma yang dulu bukan siapa- siapa, kini menjadi orang terkaya ke 23 dunia yang menginspirasi banyak orang di dunia. Semoga biografi Jack Ma di atas menjadi inspirasi menarik untuk Anda 🙂
Sebagai salah satu motivator populer di Indonesia, Bong Chandra adalah inspirasi untuk banyak orang. Bong Chandra tidak meraih kesuksesannya secara instan, melainkan dengan banyak perjuangan dan berkali- kali bangkit dari keterpurukan.
Di usianya yang relatif masih sangat muda, ia adalah sosok motivator, sekaligus pengusaha sukses yang berhasil menata karirnya dari level bawah. Pria yang mempunyai slogan hidup “live begin at 20” ini mempunyai mimpi untuk melihat pemuda Indonesia untuk mampu mengubah mindset bahwa kesuksesan besar tidak perlu menunggu waktu untuk diraih.
Dengan perjalanan hidupnya yang luar biasa ini, Panda akan mengupasnya dalam sebuah konten Biografi Bong Chandra. Kita akan belajar banyak dari perjalanan hidupnya, dan menginspirasi untuk bangkit dari keterpurukan.
Biografi Singkat Bong Chandra
Biodata Bong Chandra
Berikut ini adalah biodata
singkat Bong Chandra :
Nama Lengkap: Bong Chandra Nama Panggilan: Bong Profesi: Motivator , Pengusaha, Penulis Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, Minggu, 25 Oktober 1987
Pendidikan : SMA Kalam Kudus Jakarta Universitas Bina Nusantara (Tidak Tamat)
Penghargaan : “Forty under Forty” , 40 tokoh sukses dibawah usia 40 tahun, Majalah Fortune Indonesia tahun 2010 Motivator Termuda di Asia, tahun 2010 (usia 23 tahun)
Social Media : www.facebook.com/bongchandra www.twitter.com/BongChandra
Masa Kecil Bong Chandra
Bong Chandra terlahir di Jakarta 25 Oktober 1987 dari pasangan Aditya dan Bong Su Ngo. Bong mempunyai dua saudara, yaitu Bong Megaria dan Bong Bertha. Sejak kecil, Bong sudha menderita penyakit paru- paru. Ia juga kerap mengalami kejang- kejang dan menderita penyakit asma.
Karena kondisi kesehatannnya yang kurang baik ini, Bong tumbuh menjadi anak yang minder dan kesulitan untuk mempunyai teman. Bong kecil juga dikenal sebagai anak yang biasa- biasa saja. Ia tidak pernah memenangkan lomba atau kompetisi apapun.
Kondisi keluarga Bong cukup baik hingga akhirnya krisis ekonomi tahun 1998 ikut menghantam usaha kue ayahnya hingga terancam gulung tikar dan bangkrut. Sejak saat itu, hidup keluarga Bong menjadi berat karena roda ekonomi mereka nyaris lumpuh.
Kondisi terpuruk ini yang ternyata mendorong Bong kecil untuk bergerak melakukan sesuatu. Kemandirian dan kepeduliannya memang sudah tertanam sejak kecil. Di bangku sekolah dasar, Bong memilih untuk membantu perekonomian keluarga dengan menjual kue- kue sisa produksi rumahnya di sekolah. Sambil berjualan, ia juga belajar untuk sabar dan menerima keadaan.
Belajar Berdagang
Keprihatinan terhadap kondisi keluarga ternyata membawa perubahan besar dalam hidup Bong. Masuk ke masa SMA adalah babak baru dalam cerita perjuangannya. Disana ia mulai memutar otak mencari peluang usaha yang bisa ia lakukan sambil sekolah. Beberapa barang pun pernah ia jajakan secara bergantian. Mulai dari baju, seragam, hingga parfum.
Untuk berjualan baju, Bong mendapatkan modalnya dari kota Bandung. Di sela- sela kesibukannya, ia berangkat dari Jakarta menuju Bandung sendirian. Ia mencari penjual baju yang mau mempercayakan baju nya untuk dijual ke Jakarta.
Ya, saat itu ia memang harus merayu pedagang agar mau mempercayakan bajunya untuk dijualkan di Jakarta. Kepercayaan dari penjual itu lah yang menjadi modal utamanya. Di Jakarta, ia kemudia menggelar lapak kecil di daerah Senayan dan Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan.
Selama belajar berdagang, Bong kerap mendapat cemooh dan sindiran dari teman- temannya. Tapi ia tidak peduli. Saat teman- temannya menikmati hidup, ia harus memutar otak untuk menyelesaikan masalah ekonomi keluarganya.
Meski di sisi lain keluarga dan orangtuanya tidak pernah menyuruh Bong untuk mencari uang tambahan.
Bong Chandra, Motivator Termuda No. se-Asia
Ditempa dengan kesulitan ekonomi membuat Bong Chandra tumbuh menjadi seorang pebisnis ulung. Didukung juga dengan support yang tak ada habisnya dari keluarga telah membuat Bong menjadi pribadi dengan karakter mental positif dan mempunyai pemahaman nilai kehidupan yang baik.
Bong juga dikenal sebagai pribadi yang santun dan ramah dalam memberi pendapat. Di orang- orang di sekitarnya, Bong dikenal sebagia pribadi yang menenangkan dan mampu memberi semangat kepada siapapun yang mendengarkannya.
Menyadari hal itu, Bong melihat sebuah peluang baru. Bersama dengan teman- temannya, Bong kemudian membentuk event organizer kecil yang berfokus pada pelatihan motivasi.
Di awal merintis, ia dan rekan- rekan masih belum bisa tahu akan membawa kemana bisnis baru ini. Sampai akhirnya mereka mendapatkan sebuah kesempatan untuk mulai menjalankan event pertamanya di sebuah perusahaan di Jakarta. Dalam event tersebut, Bong berdiri di depan mic dengan sangat baik menyampaikan wejangan dan motivasi kepada staff pemasaran.
Bisnis Bong Chandra Semakin Menggeliat
Perlahan tapi pasti, bisnis Bong dan rekan- rekannya mulai menggeliat. Berawal dari event organizer dengan biaya operasional kecil kini menjadi salah satu event organizer motivasi terbesar yang ada di Indonesia. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak orang yang mendapatkan kesempatan emas untuk memperoleh bimbingan motivasi dari Bong.
Puncaknya adalah saat ia dinobatkan sebagai motivator termuda di Asia di usia 23 tahun pada 2010 silam.
Dalam bisnis, Bong telah memimpin 3 perusahaan besar dan membawahi 150 staff karyawan. 3 Perusahaan tersebut adalah PT Perintis Triniti Property, PT Bong Chandra Success System, dan PT Free Car Wash Indonesia.
Bong juga dikenal sebagai seorang Developer yang sedang membangun perumahan bernama Ubud Village di selatan Jakarta, dengan nilai investasi berkisar RP 180 milyar. Ia juga berencana untuk membangun Super Blok terbesar di Serpong dan sebuah kota mandiri seluas 80 hektar di Menado.
Sebagai penyempurna karirnya, Bong menelurkan sebuah buku best seller bertajuk Unlimited Wealth yang telah terjual lebih dari seratus ribu copy di seluruh Indonesia. Yang membanggakan, seluruh keuntungan royalty dari buku tersebut disumbangkan Bong untuk sebuah Yayasan sosial yang berada di kota Jakarta.
Kesimpulan
Sukses tidak mengenal waktu dan usia. Yang terpenting adalah Anda harus berani untuk memulainya. Bong berhasil melakukan semua pencapaian karirnya ini bukan melalui jalur instan. Ia mamulainya dari NOL, atau bahkan bisa dibilang minus.
Hal ini adalah bukti bahwa siapa saja punya kesempatan yang sama untuk berkembang dan menjadi besar asalkan punya tekad dan berani bekerja keras.
Meski sudah sukses, Bong mengaku bahwa dirinya adalah pribadi yagn tertutup dan lambat dalam bertindak.
“Saya tidak mudah akrab,” Saya menuntut sempurna jadi kerap lama berpikir.”
Begitu tuturnya suatu ketika.
Semoga biografi Bong Chandra ini cukup menginspirasi Anda.