Untuk Anda yang berjualan di Shopee, pasti Anda akan melihat penjual dengan badge Star Seller yang menjadi primadona di platform tersebut. Dari kacamata pembeli, badge itu seperti sebuah jaminan bahwa penjual adalah seller terpercaya dan berkualitas. Dari sisi penjual, tentu ada lebih banyak keuntungan yang diperoleh. Selain lapak menjadi lebih mentereng karena status yang lebih tinggi, penjualan juga pasti lebih melesat. Jadi, siapa sih yang tidak mau menjadi Star Seller di Shopee?
Apa itu Star Seller Shopee?
Star Seller Shopee adalah sebuah bentuk apresiasi yang diberikan oleh pihak Shopee kepada seller atau penjual yang telah aktif dan mampu melayani pembeli dengan sangat baik. Saat seorang penjual menyandang status Star Seller, ini bisa meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap lapak tersebut. Pemilik lapak sendiri mendapatkan motivasi ekstra untuk bisa melayani pembeli dengan lebih baik lagi.
Keuntungan Menjadi Star Seller Shopee
Menjadi Star Seller sama seperti menjadi lapak primadona dari banyaknya lapak di Shopee. Tentu ini berarti ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh pedagang yang mendapat apresiasi badge tersebut.
Keuntungan menjadi star seller Shopee antara lain:
Kredibilitas dan reputasi penjual
Calon pembeli marketplace punya kecenderungan untuk membeli barang dari toko dengan kredibilitas baik, ulasan positif, dan tentu saja star seller. Terlihat sekali untuk mereka yang mendapat predikat star seller, pasti akan dilirik dulu. Karena tidak mungkin calon pembeli untuk mengecek reputasi penjual satu per satu. Maka dengan badge yang menjadi primadona, star seller adalah pilihan pertama untuk berbelanja.
Meningkatkan omset penjualan
Karena faktor kredibilitas ini, penjualan dari star seller Shopee pasti berlipat- lipat daripada sebelum menjadi star seller. Kepercayaan calon pelanggan adalah modal pertama untuk membuat toko Anda dilirik.
Variasi promo Shopee
Shopee adalah salah satu marketplace yang paling rajin mengadakan promo. Saat menjadi star seller, Anda akan memperoleh manfaat berupa terlibat promo khusus yang hanya tersediai untuk star seller.
Promo ini antara lain adalah kupon, flash sale, shopee mall, dan lain sebagainya. Dengan promo seperti ini, sudah pasti bisa membuat penjualan semakin meroket.
Syarat Menjadi Star Seller di Shopee
Untuk menjadi Star Seller Shopee, ada beberapa kriteria, proses dan syarat lain yang harus penjual penuhi lebih dulu.
Kriteria Star Seller :
Identitas KTP yang terdaftar dan terverifikasi oleh Shopee (Klik disini untuk upload foto KTP jika penjual belum punya KTP terdaftar).
Mempunyai persentase chat dibalas lebih dari 80%.
Skor atau penilaian toko lebih dari 4.5.
Mempunyai persentase dan jumlah produk Pre Order kurang dari 20% selama maks. 5 hari.
Mempunyai jumlah transaksi minimal 30 pesanan atau pendapatan bersih.
Mempunyai lebih dari 10 pembeli berbeda di bulan sebelumnya.
Tidak mempunyai poin penalti.
Patuh pada kebijakan Shopee (tidak ada kejanggalan pada aktivitas akun, penyalahgunaan program untuk kepentingan pribadi atau riwayat pesanan yang tidak wajar)
Seperti dalam penjelasan sebelumnya, program ini tertuju untuk penjual terpilih di Shopee. Artinya, saat sebuah toko memenuhi kriteria, ia akan mendapat undangan untuk menjadi Star Seller melalui notifikasi.
Jika bersedia, toko bisa langsung mengikuti langkah selanjutnya sampai Anda mendapat notifikasi resmi menjadi anggota Star Seller.
Mempertahankan Star Seller
Setelah menjadi star seller, bukan berarti tugas penjual selesai. Mereka harus tetap menjaga performa penjualan untuk mempertahankan status Star Seller mereka :
Mempunyai persentase chat dibalas lebih dari 70%
Skor penilaian lebih dari 4.5
Mempunyai minimal jumlah transaksi berhasil minimal 15 pesanan
Point penalti kurang dari 3 point
Tidak mempunyai riwayat pelanggaran terhadap kebijakan Shopee
Melayani lebih dari 9 pembeli berbeda pada bulan sebelumnya
Larangan untuk Star Seller Shopee
Selain itu, untuk terdaftar sebagai Star Seller, penjual juga tidak boleh untuk menjual barang- barang berikut :
Barang- barang, deskripsi produk, dan kemasan mengandung pelanggaran hak cipta atau merek dagang merek lain. Misalnya, logo merek terkenal yang terduga KW di foto produk atau terdapat keterangan KW/ SEMI ORI/ GRADE ORI/ GRADE AAA/ SUPER COPY, dan sejenisnya
Produk perawatan kulit, obat, dan suplemen tidak mempunyai izin BPOM
Produk yang berkaitan dengan kesehatan ilegal, seperti krim racikan, resep dokter, obat penggugur kandungan, obat kuat, obat perangsang, serta peralatan medis
Minuman keras, rokok, dan obat- obatan terlarang
Produk ‘share in jar’ (produk yang dijual ulang dalam kemasan lebih kecil) dengan jumlah lebih dari dari 10% dari keseluruhan jumlah produk di toko Anda.
Produk bermerek yang tidak mempunyai izin distribusi resmi dari pihak berwenang
Barang bekas
Parfum badan
Produk MLM
Lensa kontak
Voucher
Jasa yang tidak sesuai dengan Syarat dan Ketentuan Shopee, seperti jastip, jasa sewa, jasa impor, dan yang lainnya.
Untuk mendapatkan informasi terupdate dari Syarat dan Ketentuan ini, Anda juga bisa mengakses laman panduan Star Seller Shopee berikut ini.
Tips agar Diterima Star Seller Shopee dengan Cepat
Setelah memahami kriteria di atas, langkah selanjutnya adalah memaksimalkan potensi toko Anda di Shopee agar bisa berhasil mendaftar Star Seller Shopee dengan cepat.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda contek :
1. Patuhi kebijakan dan peraturan Shopee
Setiap platform pasti mempunyai peraturan dan kebijakan masing- masing. Hal ini juga berlaku di Shopee. Jika ingin menjadi star seller di Shopee, jangan sekali- kali Anda melanggar peraturan dan kebijakan Shopee karena beresiko terhadap pemblokiran akun Shopee Anda. Jadi, pastikan Anda membaca lebih dulu dengan seksama kebijakan dan peraturan Shopee. Hindari melakukan hal yang berpotensi melanggar kebijakan Shopee.
2. Penuhi syarat upload identitas KTP
Setelah mendaftar Shopee dan ingin mengaktifkan fitur gratis ongkos kirim, Shopee akan meminta Andauntuk mengunggah scan KTP dan foto close up sambil memegang KTP.
Hal ini perlu Anda lakukan untuk memastikan keaslian identitas dan melindungi pembeli dari penipuan. Jika penjual terbukti melakukan kecurangan, pihak Shopee akan dengan mudah melacak identitas penjual.
3. Kualitas foto produk
Kualitas foto produk sangat penting untuk menarik perhatian calon pembeli. Gunakan foto yang baik dan menarik perhatian pembeli. Jangan lupa juga untuk menggunakan foto yang asli dan bukan hasil download dari sumber lain.
Sebenarnya sah- sah saja jika fotonya dari sumber lain. Tapi Anda perlu memastikan bahwa kualitas produk yang Anda jual adalah sama seperti gambar yang tampil di etalase. Jika tidak, resiko review buruk akan memperberat langkah Anda menjadi Star Seller Shopee.
4. Judul dan deskripsi produk
Masing- masing marketplace punya algoritma nya masing- masing (Mungkin Anda pernah mendengar tentang SEO Marketplace?). Dan untuk bisa mengoptimalkan produk Anda di hasil pencarian marketplace, Anda harus membuat judul dan deskripsi produk yang tepat.
Hindarilah membuat judul produk yang mengandung spam dan tidak sesuai. Misalnya saat Anda menjual blus batik, Anda tidak boleh menuliskan “blus/ dress/ outer/ jas batik murah”.
Blus, dress, outer, dan jas adalah jenis produk yang berbeda. Pemberian judul seperti ini selain membingungkan calon pembeli juga membuat produk Anda rawan untuk dicekal.
Selain itu, deskripsi produk Anda harus jelas dan detail dalam menggambarkan produk yang Anda jual. Mulai dari deskripsi bahan, warna, ukuran, warna, tata cara pembelian, dan lain sebagainya. Jangan lupa juga untuk menggunakan kata kunci dan hashtag untuk mempermudah calon pembeli menemukan produk Anda.
Dan yang perlu diingat, jangan pernah memasukkan kontak pribadi seperti no telepon atau Whatsapp ke dalam deskripsi produk.
Star Seller Shopee selalu muncul di hasil teratas
5. Harga lebih murah
Salah satu resiko berjualan di marketplace adalah perang harga. Sama halnya saat Anda mengejar status Star Seller di Shopee.
Anda mungkin tidak mengambil untung yang besar, tapi produk Anda akan laku banyak. Alih- alih mengambil untung besar, tapi produk tidak laku karena kalah bersaing. Bisa dibilang Anda harus menjalani pahit di depan, namun untung banyak di belakang.
Misalnya saja saat orang- orang menjual produk serupa di harga Rp 45.000, Anda bisa menjualnya di harga Rp 43.500 atau Rp 42.800. Meski selisihnya terbilang tipis, tapi ini bisa sangat efektif untuk menarik minat pembeli.
6. Seller yang Ramah dan Baik
Salah satu kriteria menjadi Star Seller Shopee adalah persentase chat dibalas. Artinya, Anda harus mengusahakan untuk selalu ramah dan fast respon terhadap chat pembeli. Sama seperti toko pada umumnya, pembeli adalah raja. Anda tidak boleh bosan membalas chat dari mereka. Karena setiap chat adalah peluang yang tidak boleh Anda lewatkan untuk terjadinya penjualan.
7. Pengiriman tepat waktu
Saat menerima pesanan, selalu usahakan untuk bisa mengirimnya dengan tepat waktu. Shopee biasanya memberi tenggat waktu pengiriman hingga 2 hari setelah pembayaran. Jika Anda mengaktifkan fitur pre order, batas waktu pengiriman bisa sampai 7 hari. Namun jika ingin cepat meraih predikat star seller, sebaiknya Anda tidak mengaktifkan fitur pre order. Pasalnya, Anda dituntut untuk melakukan pengiriman barang secepatnya, kurang dari dua hari kerja.
8. Hindari kesalahan dan keterlambatan pengiriman
Kesalahan sedikit saja dalam pengiriman bisa berakibat buruk untuk toko Anda. Pasalnya, jika persentase keterlambatan pengiriman anda di atas 5%, harapan untuk meraih Star Seller akan semakin sulit.
Seandainya Anda sudah meraih predikat ini dan sering melakukan keterlambatan, Shopee juga bisa mencabut predikat Star Seller ini sewaktu- waktu. Sayang sekali, bukan?
9. Update produk secara rutin
Jika Anda menjual produk di beberapa tempat dan dengan stok terbatas, biasanya Anda akan sedikit kelimpungan untuk menyeimbangkan stok produk di berbagai tempat. Misalnya saja stok awal tertulis 10 pcs, padahal produk ini sudah habis terjual lewat channel lain. Gawatnya lagi, Anda tidak menyadari ini karena kurangnya pencatatan terhadap jumlah produk terjual. Alhasil, saat calon pembeli datang, ternyata Anda harus menolak pesanan.Ini akan sangat merugikan Anda dan mempersulit proses pendaftaran Star Seller Shopee.
Sebaliknya, cobalah untuk miliki manajemen produk dan lakukan update secara rutin agar stok terjaga dan bisa menghindari pembatalan pesanan.
10. Menaikkan produk secara rutin
Penjual dapat memanfaatkan fitur naikkan produk secara gratis untuk mengoptimalkan kemunculan produk. Meskipun fitur ini terbatas hanya sampai 5 produk saja, tapi cukup efektif untuk menaikkan rating produk, karena bisa tampil di halaman pencarian dan halaman rekomendasi Shopee.
11. Promo berbayar
Jika point #10 adalah cara gratisan yang bisa Anda gunakan secara terbatas, ada juga fitur iklan berbayar di Shopee untuk lebih mengoptimalkan jualan Anda. Dengan promo berbayar, produk Anda akan tampil lebih optimal di halaman pencarian Shopee.
Jika view produk meningkat, ini bisa mendongkrak penjualan dan rating di awal. Dengan begitu, kita bisa lebih cepat memenuhi kriteria star seller.
Bisakah Status Star Seller Dicabut?
Setelah mendapatkan status Star Seller melalui perjuangan panjang, bisa nggak sih tiba- tiba predikat ini hilang atau dicabut Shopee? Jawabannya, tentu saja bisa!
Jika untuk mendapatkan status Star Seller ini ada usaha- usaha yang perlu Anda lakukan, maka upaya- upaya juga untuk menjaga status ini. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca ulasan Panda di artikel : Status Star Seller Hilang/ Dicabut? Ketahui Penyebabnya Disini.
Kesimpulan
Ternyata cukup panjang juga ya pembahasan menjadi star seller Shopee? Dari pembahasan ini, maka kunci untuk cepat menjadi star seller di Shopee adalah :
Verifikasi identitas sesuai ketentuan Shopee
Penuhi kriteria star seller
Patuhi peraturan dan kebijakan Shopee
Optimalkan hal- hal untuk mendorong penjualan dan review di tahap awal (foto produk, deskripsi, menjadi penjual yang baik, optimalkan fitur dari Shopee, dsb)
Jaga kualitas agar tetap menjadi star seller
Sudah siapkah Anda memenuhi ini semua dan menjadi star seller Shopee selanjutnya?
Dan jangan lupa, setelah mendapatkan predikat Star Seller, selalu jaga performa toko Anda agar predikat tersebut terus menempel dan tidak hilang.
Bicara tentang Canva Pro, pasti Anda sudah menduga- duga kalau ini adalah versi yang lebih wah dari Canva yang biasa kita gunakan. Canva sendiri sudah cukup membantu banyak hal dalam versi basic nya. Dan dalam versi Pro, ada semakin banyak fitur keren dan menarik untuk para desainer grafis.
Sebelum memutuskan untuk upgrade, tentu penting untuk kita tahu lebih dulu apa sih Canva Pro dan apa saja keuntungan yang kita peroleh saat upgrade akun ke Pro ini. Simak ulasan Panda lebih lanjut ya!
Sekilas Tentang Canva
Canva bukan tool yang baru lagi untuk kelompok orang yang bekerja di industri kreatif. Canva adalah sebuah aplikasi desain grafis dan publikasi online yang menjembatani penggunanya agar bisa merancang berbagai jenis desain kreatif secara online.
Apa saja desain yang bisa kita buat dengan Canva? Sangat banyak tentunya. Mulai dari desain kartu ucapan, brosur, poster, infografis, hingga presentasi. Canva adalah tool super lengkap yang sangat mudah digunakan dan tersedia dalam versi web dan mobile.
Sejarah Canva dimulai pada 1 Januari 2021. Melanie Perkins yang sebelumnya mendirikan Fusion Books, penerbit buku ternama di Australia, mendirikan Canva. Di tahun pertamanya, Canva mencetak rekor pengguna sebanyak 750.000 dan membuat namanya mulai meroket.
Lima tahun berikutnya, di tahun 2017, Canva mencapai fase dimana perusahaan mulai mencetak laba. Saat itu mereka sudah mempunyai 200 orang pegawai yang tersebar di kantor Australia dan San Fransisco. Di tahun tersebut, Canva sudah mempunyai 10 juta pengguna dengan jangkauan layanan hingga 169 negara.
Canva menjadi populer karena mampu menyederhanakan semua proses desain ke dalam beberapa kategori utama, seperti :
1. Media Sosial
Ada beragam template kategori yang bisa kita gunakan untuk Facebook, Instagram, YouTube, dan Pinterest dengan berbagai jenis ukuran. Itu artinya, konten apapun di media sosial bisa kita ciptakan. Mulai dari konten jenis feed, story, cover, thumbnail, dan profil.
2. Branding
Pada dasarnya Canva memang bukan tool pembuat logo. Kendati begitu, platform desain ini juga menawarkan penggunanya untuk bisa membuat logo dengan cepat yang bisa user gunakan sebagai desain awal.
3. Bisnis
Ingin membuat presentasi, sertifikat, tagihan atau proposal dengan mudah? Well, Canva juga bisa melakukannya.
4. Infografis
Canva juga membuat proses membuat poster dan infografis menjadi lebih mudah dan terlihat profesional. Ada banyak template yang bisa Anda gunakan untuk membuat pesan dan menayangkan data dengan format yang jelas dan mudah kita cerna.
5. Printable
Selain materi digital, ada banyak printable template yang bisa kita gunakan untuk membuat konten siap cetak. Mulai dari undangan, pamflet, brosur, menu, dan masih banyak lagi.
Pengguna juga bisa memesan materi cetak dari Canva untuk dikirimkan di rumah dalam waktu seminggu.
Dengan fleksibilitas yang tool ini miliki, kebutuhan desain menjadi sangat mudah. Bahkan tanpa harus mempunyai skill desain yang mumpuni.
Canva Gratis vs Canva Pro, Apa Bedanya?
Jika Anda sudah menggunakan Canva versi gratis beberapa kali, mungkin Anda melihat adanya beberapa template dengan label gratis dan Pro. Jika akun yang kita gunakan adalah gratis, dan kita memilih menggunakan label Pro, tentu saja tidak bisa digunakan.
Opsinya, Anda akan diminta untuk beralih ke Canva Pro dengan coba gratis 30 hari terlebih dulu.
Atau jika Anda ingin menggunakan elemen foto versi Pro, akan ada watermark garis- garis yang mengganggu. Untuk menghilangkannya, Anda perlu klik di pilihan Hapus Watermark dan membayar untuk setiap elemen gambar Pro.
Dengan biaya bulanan tetap, Canva Pro memberimu akses ke koleksi lengkap yang terdiri dari 60+ juta gambar premium tanpa biaya tambahan, baik di dalam template maupun sebagai gambar terpisah.
Membayar untuk setiap gambar tentu terasa lebih mahal, terutama jika Anda konsisten menggunakan Canva sebagai tool design Anda. Opsi terbaik, tentu saja upgrade ke Canva Pro. Kurang lebih begitu saran dari Canva itu sendiri.
Apakah itu saja keuntungan menggunakan Canva Pro? Tentu saja tidak.
Berikut adalah daftar keuntungan menggunakan Canva Pro :
1. Komponen Desain Premium
Selain gambar dan template, pengguna versi Pro juga bisa menggunakan komponen premium lainnya. Termasuk ilustrasi, ikon, latar belakang, musik, dan video.
Semua komponen premium ini akan sangat berkontribusi untuk menghasilkan konten yang unik dan kreatif.
2. Canva Brand Kit
Fitur Brand Kit memungkinkan pengguna Canva Pro mengatur logo perusahaan, warna palet, dan gaya tulisan. Dengan begitu, setiap akan membuat desain baru, komposisi ini bisa otomatis digunakan untuk menciptakan merek yang konsisten dalam desain.
Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi melakukan pengaturan manual untuk setiap pembuatan template desain baru. Dalam satu konfigurasi, sudah bisa Anda gunakan otomatis untuk seterusnya.
3. Penyimpanan yang Lebih Besar
Versi gratis dari Canva hanya memungkinkan pengguna untuk mempunyai maksimal 2 folder dan penyimpanan 1Gb. Sedangkan untuk pengguna Pro, mereka bisa menggunakna folder tidak terbatas dan penyimpanan cloud 100 Gb. Wowww!
4. Tool Editing Premium
Tidak ketinggalan, ada tool editing premium yang tersedia untuk pengguna Canva Pro. Tool editing premium ini meliputi animasi premium, mengubah ukuran gambar otomatis (AUto Resizer), serta menghasilkan gambar PNG dengan latar belakang transparan.
Dengan fitur animasi premium, pengguna bisa langsung mengubah gambar menjadi video atau GIF yang menarik.
5. Mengundang 4 Tim Tanpa Biaya Tambahan
Keuntungan Canva Pro selanjutnya, Anda bisa mengundang 4 tim untuk mengelola desain kreatif tanpa biaya tambahan. Dengan begitu, seolah- olah Anda sudah membeli satu akun pro ini untuk lima orang bersama.
Kesimpulannya, Canva Pro ini mempunyai tiga benefit utama untuk penggunanya. Tiga benefit ini bisa kita bagi ke kategori komponen premium, peningkatan produktivitas dan tool lanjutan.
Masing- masing dari tool itu tentu sangat bermanfaat, dan bahkan sebagian terbilang luar biasa. Namun sebelum menentukan apakah tool ini layak kita beli, maka kita perhatikan ulasan tentang harga dan yang lainnya.
Berapa Harga Canva Pro?
Harga Canva Pro kini sudah lebih murah. Jika sebelumnya dibanderol dengan harga US$12,95 per bulan ( setara Rp 182.000*) atau US$ 119,4 per tahun (setara Rp 1.672.000*). Kini harga Canva Pro hanya Rp 95.000/bulan atau Rp 769.000/tahun.
Dengan segala benefit premium yang diberikan, menurut Panda, ini adalah harga yang luar biasa murah. Terlebih, Anda hanya cukup menggunakan satu akun Pro untuk lima orang.
Dan tidak lupa, Canva juga memberikan uji coba Canva Pro gratis 30 hari. Namun Anda tetap harus memasukkan detail kartu kredit, meski tidak akan ditagih sebelum masa uji coba habis.
Jadi, Layakkah Menggunakan Canva Pro?
Desainer grafis maupun non desainer, pasti mengakui kalau Canva tool yang memang super komplit dan sangat mudah digunakan. Berbeda dengan tool desain ala Photoshop dan Corel yang membutuhkan keahlian desain, siapapun bisa menggunakan Canva.
Dan tidak lupa, semua komponen premium dalam Canva Pro itu sangat menggiurkan. Tidak perlu beli gambar stok secara terpisah, tapi cukup dengan satu Pro maka semua terpenuhi.
Menurut kesimpulan Panda, sejauh ini Canva Pro adalah pilihan tool desain yang paling menarik. Bahkan dibandingkan dengan tool online sejenis, Canva Pro tetap terbilang sangat lengkap dengan harga relatif murah.
Namun tentu saja, keputusan untuk upgrade ke akun Pro tetap bergantung pada kebutuhan desain Anda. Apakah Anda hanya membutuhkan desain satu kali saja? Jika iya, upgrade mungkin memang tidak diperlukan.
Anda bisa memanfaatkan coba gratis dan membatalkannya tepat waktu.
Namun jika Anda mempunyai kebutuhan desain secara daily basis untuk menunjang operasional bisnis, baik itu pribadi maupun perusahaan, penggunaan Canva Pro layak Anda pertimbangkan. Anda bisa menciptakan desain unik yang fleksibel di berbagai platform, gambar premium dan menghemat banyak waktu dengan semua benefit Canva Pro.
Misalnya Anda perlu mengelola beberapa platform medsos secara bersamaan, versi Pro akan sangat bermanfaat. Fitur Auto Resizer nya bahkan bisa menghemat waktu desain hingga 50%!
Ada banyak jenis targeting di Facebook Ads. Mulai dari yang paling dasar, hingga yang paling advance. Sebagai pengiklan, mengenali jenis- jenis targeting ini sangat amat penting. Karena jika tidak, Anda akan kehilangan kesempatan mengoptimalkan iklan.
Targeting ini sendiri merupakan sebuah aktivitas untuk menentukan kepada siapa saja iklan Anda akan ditayangkan. Targeting yang tepat akan membuat iklan Anda tampil pada audiens yang tepat sasaran. Nah, audiens tepat sasaran inilah yang nantinya akan menjadi lead berkualitas untuk bisnis Anda.
Sayang sekali kalau sudah mengeluarkan effort untuk ngiklan, ternyata lead yang masuk adalah lead sampah, bukan?
Jenis- jenis Targeting Audience di Facebook Ads
Apa sih pentingnya targeting yang optimal untuk iklan Anda? Tentu saja penting!
Selain mencegah Anda dari boncos budget percuma, targeting memudahkan iklan Anda untuk tampil ke orang- orang yang tepat. Jika sebelumnya Anda sudah merancang persona buyer dari konsumen bisnis Anda, kini saatnya menerapkannya di targeting iklan Anda.
Jika jenis audiens sudah tepat, dengan kombinasi budget dan konten yang menarik, iklan akan menjadi lebih optimal. Lead yang masuk ke sales funnel adalah lead matang yang berkonversi tinggi ke penjualan.
1. Interest Targeting (Ketertarikan/ Minat)
Interest atau ketertarikan atau minat adalah salah satu jenis targeting dasar dalam Facebook Ads. Dalam jenis targeting ini, pengiklan akan menentukan audiens ke dalam beberapa kelompok sesuai minat mereka.
Misalnya saja, Anda berjualan hijab untuk muslimah. Tentunya Anda akan menargetkan iklan ini ke orang- orang yang mempunyai ketertarikan terhadap berbagai jenis produk hijab atau busana muslimah. Bisa juga orang- orang yang mengidolakan tokoh- tokoh Muslimah.
Untuk itu, Anda bisa memasukkan kata kunci tertentu di kolom targeting, yang berkaitan dengan interest tersebut. Anda bisa memasukkan kata kunci interest seperti hijab, jilbab, busana muslimah, gamis, dan lain sebagainya. Anda juga bisa memasukkan brand hijab kenamaan atau tokoh muslimah populer.
Saat Anda memasukkan satu keyword targeting, Facebook Ads akan memberi referensi keyword lainnya yang masih berhubungan. Ini akan memudahkan pengiklan untuk mendapatkan insight seputar interest audience mereka.
Yang perlu Anda perhatikan, di setiap interest ini akan muncul angka audience dengan keyword tersebut. Selalu pilih yang angkanya signifikan dan meyakinkan jika Anda menemukan keyword yang sama.
2. Behavior Targeting
Berbeda dengan Interest yang berbasis ketertarikan, Behavior adalah metode penargetan berbasis perilaku pengguna. Yang termasuk ke dalam kategori penargetan Behavior ini cukup banyak dan beragam.
Mulai dari pembayaran yang dilakukan dalam waktu tertentu, smartphone pengguna, aktivitas digital, orang yang gemar belanja online, orang yang gemar traveling, dan lain sebagainya.
3. Demographic Targeting
Jangan sampai terlewatkan juga, pengiklan juga bisa menentukan targeting iklan dari informasi demografis audiens.
Data demografis ini meliputi :
3.1 Gender dan Usia
Ini tentu bukan hal yang asing lagi. Apakah penawaran iklan Anda mengikat gender tertentu? Dan rentang usia berapa yang menjadi target iklan Anda.
Pengaturan demografis dasar ini penting sebagai langkah awal untuk memastikan iklan Anda tayang ke audiens yang diincar.
3.2 Status Relationship
Apakah ingin menargetkan audiens yang sudah menikah, single atau bertunangan? Status relationship ini bisa Anda manfaatkan.
3.3 Jenjang Pendidikan
Anda juga bisa menargetkan tingkat pendidikan tertentu untuk iklan Anda. Para pengiklan biasanya menggunakan filtering jenjang pendidikan ini saat mereka menawarkan produk eksklusif tertentu dalam iklan mereka.
3.4 Profesi dan Penghasilan
Facebook Ads juga memungkinkan Anda untuk menargetkan kelompok penghasilan tertentu, profesi spesifik atau kepemilikan aset tertentu.
3.5 Status Kepemilikan rumah
Apakah Anda menargetkan orang- orang yang belum punya rumah untuk mengiklankan produk properti? Atau Anda menargetkan produk Anda ke orang- orang yang mempunyai rumah mewah? Targeting ini bisa Anda optimalkan dengan baik
Pada dasarnya, ketiga targeting di atas adalah jenis targeting dasar di Facebook Ads. Selain tiga di atas, Anda bisa membentuk targeting audiens lain berbekal fitur Custom Audience yang ada di dalam Facebook Ads.
Dari Custom Audience ini, Anda bisa mendapatkan beberapa jenis targeting lain seperti poin- poin berikut :
4. Targeting Audience dari Alamat Email
Apakah selama ini Anda menjalankan list building? Sudah mempunyai alamat list email potensial yang menjadi prospek bisnis? Jika iya, Anda bisa menggunakan daftar email tersebut sebagai target audiens.
Target audiens ini sebelumnya sudah pernah melakukan interaksi dengan bisnis Anda melalui channel yang lain. Sehingga saat mereka melihat iklan bisnis Anda di Facebook, mudah saja bagi mereka untuk mengenali siapa Anda dan produk yang Anda tawarkan.
Artinya, Anda mengiklankan ke prospek yang sudah matang. Potensi konversi tentu lebih besar!
5. Pengunjung Website
Jika sudah punya website, jangan lupa untuk memasang Facebook Pixel di website Anda. Dengan Pixel ini, maka Facebook akan bisa mengidentifikasi mereka ke dalam database audiens Anda.
Targeting dari mereka yang sudah berkunjung ke website ini juga lazim dipraktekkan oleh brand- brand besar. Contohnya adalah marketplace. Saat Anda tidak jadi melakukan pembelian atau produk yang Anda incar hanya nongkrong di keranjang, Anda bisa melihat iklan produk tersebut di Facebook Ads.
Iklan itu seolah mengingatkan Anda agar tidak membuang- buang waktu dan segera melakukan pembelian.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan retargeting terhadap mereka yang sudah pernah masuk di website dan melakukan pembelian.
6. Mereka yang Berinteraksi dengan Facebook Page atau Akun Instagram
Anda juga bisa menargetkan iklan untuk tayang pada orang- orang yang sudah berinteraksi dengan halaman Facebook atau Instagram Anda. Mereka yang melakukan interaksi dengan akun, umumnya adalah yang paling mudah untuk convert.
Jadi, mengapa tidak untuk memprospek ulang mereka?
7. Similarity Targeting dengan Lookalike Audience (LLA)
Setelah daftar targeting di atas, Anda juga bisa mencoba targeting Lookalike Audience atau LLA. LLA ini bekerja mencari similarity alitas kemiripan karakteristik dari daftar audiens yang sebelumnya sudah Anda miliki.
Jika sebelumnya custom audience yang pernah dibuat mempunyai tingkat konversi bagus, dan Anda berhasil menciptakan LLA nya, hasilnya dijamin nendang! Jangan lupa untuk melakukan split tes dari LLA yang dibuat ya 🙂
Kesimpulan
Dari 7 jenis targeting di atas, sebenarnya Anda bisa melakukan banyak testing berjenjang untuk menghasilkan berbagai jenis audiens lagi. Dan jangan lupa juga, lakukan optimasi target audiens tersebut agar hasil iklan lebih maksimal.
Optimasi target audiens ini sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari memanfaatkan fitur Must Also Match, hingga menggunakan fitur Life Events. Trik- trik sederhana ini jika diterapkan bisa menghasilkan performa iklan yang jauh lebih berkualitas.
Jangan senang dulu kalau jumlah follower banyak, tapi ternyata engagement rate rendah. Karena dengan tingkat engagement yang rendah, itu artinya campaign yang kita lakukan tidak berjalan dengan optimal.
Analoginya adalah, kita berhasil membuat konten yang ciamik, dan konten itu adalah TOA untuk kita. Saat TOA digembar- gemborkan, ternyata tidak ada yang merespon atau hanya sebagian yang sangattt kecil dari jumlah audiens kita. Sia- sia bukan rasanya?
Untuk itu, pentingin untuk bisa menciptakan konten yang engage atau mendorong keterlibatan tinggi dengan audiens kita. Dan, konteks engagement ini sebenarnya bukan hanya berlaku pada media sosial saja. Tapi juga bisa kita terapkan pada blog atau konten website.
Pengertian Engagement Rate (Tingkat Keterlibatan)
Engagement Rate (ER) adalah metrik untuk mengukur tingkat interaksi audiens terhadap sebuah konten. Istilah engagement rate kita gunakan sebagai alat yang efektif dalam mengukur keterlibatan follower dalam sebuah akun media sosial.
Indikator dalam perhitungan engagement rate bisa melibatkan banyak aktivitas. Mulai dari jumlah orang yang menyukai, berkomentar, membagikan, durasi waktu dalam membaca konten, melakukan tindakan sesuai perintah (CTA/ Call to Action), dan yang lainnya.
Lantas, berapa sih standar engagement rate akun media sosial atau website?
Well, setiap platform bisa sangat berbeda- beda. Kita tidak bisa asal membandingkan engagement rate karena setiap platform umumnya mempunyai behavior audiens yang berbeda satu sama lain.
Kendati begitu, menurut riset Rivaliq, rata- rata engagement rate di Instagram adalah sebesar 1,6%. Sedangkan di Facebook, rata- rata engagement rate ada di angka 0,09%.
Selain itu, kita bisa mengukur seberapa bagus tingkat engagement kita dengan membandingkannya dengan akun kompetitor dari niche sejenis.
Faktor yang Mempengaruhi Angka Engagement Rate
Menurut Sproutsocial, ada beberapa faktor rumit yang mempengaruhi tingkat keterlibatan sebuah akun. Tidak ada definisi tunggal terkait keterlibatan audiens karena sebuah interaksi akan selalu berubah sesuai dengan konteks dan media yang digunakan.
Kendati demikian, setidaknya ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi engagement rate berdasarkan platform yang kita gunakan. Untuk situs web misalnya, faktor yang mempengaruhi tingkat keterlibatan itu sendiri.
Beberapa faktor yang mempengaruhi engagement rate berdasarkan platform yang digunakan antara lain :
Situs Web : scroll depth, lama rata- rata pengunjung di sebuah halaman, bounce rate, rata- rata tampilan halaman, jumlah shares, dan berbagai bentuk konversi.
Media Sosial secara Umum : jumlah likes, shares, dan komentar di masing- masing konten.
Facebook : Reaksi, klik, komentar dan shares.
Instagram : Likes dan komentar.
Twitter : retweet, komentar, dan likes.
Pinterest : likes, komentar, dan pins.
LinkedIn : interaksi, klik, post, dan pengikut yang diperoleh.
Meskipun kata ‘engagement rate’ ini paling nyaring bergaung di media sosial, kenyataannya hampir semua channel melibatkan pengukuran engagement rate untuk mengukur kualitas campaign mereka.
Mengapa Engagement Rate Penting untuk Kita Perhatikan?
Memperhatikan tingkat keterlibatan ini penting untuk para marketer dan pemilik bisnis. Karena dengan ini, para marketer bisa mengenali jenis konten apa yang mempunyai performa paling baik, dan menentukan strategi pemasaran konten yang tepat selanjutnya.
Berikut adalah beberapa alasan penting untuk kita memperhatikan engagement rate :
1. Mengukur Nilai User Experience
Dalam hal website, tingkat keterlibatan yang tinggi merupakan indikasi bahwa pengunjung nyaman berinteraksi dengan produk dan konten di laman Anda. Sebaliknya, saat engagement rate kurang, menandakan ada elemen user experience yang kurang dan perlu ditingkatkan.
Misalnya, saat button CTA atau Call to Action sulit ditemukan, kurang menonjol, dan tidak user friendly. Akhirnya, sedikit sekali pengunjung yang klik CTA dan tingkat keberhasilan campaign menjadi rendah.
Saat tingkat keterlibatan di website rendah, penting untuk kita meningkatkan elemen dari user experience di website. Misalnya saja memperbaiki kehadiran button CTA, navigasi, dan tata letak konten.
2. Monitoring Efektivitas Campaign
Engagement rate juga bisa menjadi tolak ukur untuk efektifitas sebuah campaign. Karena dengan ER ini, kita bisa mengetahui seberapa banyak audiens yang terlibat dan melakukan pembelian.
Campaign dengan ER yang rendah dan tidak maksimal, kemungkinan besar memang kurang diminati audiens. Marketer bisa melakukan beberapa evaluasi. Apakah konten nya yang kurang oke, platform media, timing yang kurang tepat, atau faktor lainnya.
3. Menilai Kinerja Kompetitor
Selain memantau kinerja bisnis sendiri, penting juga untuk mengintip performa kompetitor lewat engagement ratenya. Untuk memantau kinerja kompetitor di media sosial, kita bisa secara berkala mengintip akun kompetitor dan menggunakan tool analitik.
Dengan tool analitik ini, Anda bisa memantau tingkat pertumbuhan follower dan like kompetitor, engagement rate, hingga rata- rata like dan komentarnya.
Saat campaign dari kompetitor berkembang, tingkat keterlibatan audiens mereka pun cenderung tinggi. Marketer bisa memanfaatkan informasi ini sebagai bahan studi case yang mungkin bisa dicontek untuk bisnis sendiri.
Sebaliknya, saat tingkat keterlibatan mereka sedang menurun, marketer juga bisa melihat faktor penyebab penurunan tersebut dan menganalisanya.
Sedangkan untuk memantau kinerja website kompetitor, Anda bisa menggunakan SimilarWeb. Saat tingkat keterlibatan mereka bagus, Anda bisa mencontek strategi pemasaran yang mereka lakukan.
Cara Menghitung Engagement Rate
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kita gunakan dalam menghitung engagement rate ini. Di artikel ini, Panda akan membagikan tips cara mengukur ER secara umum :
1. Menghitung Engagement Rate di Media Sosial
Perhitungan ER postingan di media sosial relatif mudah dilakukan. Pasalnya, setiap interaksi yang follower lakukan merupakan indikator dari engagement rate itu sendiri.
Menghitung ER Instagram secara keseluruhan : Engagement Rate (%) = (Jumlah like, comment, dan share / Jumlah Followers) x 100
Menghitung ER di setiap postingan : Engagement Rate (%) = (Jumlah like + comment / impression) x 100
Selain media sosial, Anda juga bisa coba menghitung engagement rate di website. Rumusnya tidak berbeda jauh, yaitu :
Engagement Rate (%) = (Engaged Users / Total users) x 100
Dalam mengukur engaged user di website ini, Anda perlu menentukan lebih dulu apa tujuan dari halaman website.
Contohnya, Anda mempunyai artikel blog yang tujuannya adalah mendapatkan subscriber. Artinya, pengukuran engaged user Anda adalah jumlah pengunjung yang mengisi form berlangganan setelah membaca artikel dibagi total pengunjung yang membaca artikel.
Jika ini terlalu rumit, Anda bisa menggunakan metrik yang ada di Google Analytics untuk mengukur tingkat keterlibatan berdasarkan waktu. Metrik pengukuran tersebut adalah :
Average Visit Duration, yaitu persentase waktu kunjungan ke website.
Average Pages/ Visit, yaitu persentase waktu kunjungan per halaman.
Bounce Rate, yaitu persentase jumlah pengunjung yang memutuskan pergi tanpa membuka halaman kedua atau interaksi lainnya.
Metrik ini dapat Anda akses melalui Google Analytics di menu Audiens > Behavior > Session Quality.
Selain metrik tersebut, Anda juga bisa melihat kinerja channel marketing lain yang mengarah ke website. Misalnya paid traffic, referral, direct, email, media sosial, dan yang lainnya.
Tips Ampuh Meningkatkan Engagement Rate
Engagement Rate atau tingkat keterlibatan merupakan poin penting yang perlu terus kita optimalkan. Karena dengan tingkat keterlibatan yang baik, itu artinya pesan dari kampanye marketing Anda tersampaikan dengan baik.
Lalu, langkah apa saja yang bisa kita tempuh untuk meningkatkan engagement rate ini? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan :
1. Optimasi Kecepatan Website
Website yang cepat adalah website yang disukai audiens. Dan seperti yang kita tahu, bounce rate yang tinggi, sebagai salah satu indikator ER di website, dipengaruhi oleh kecepatan website.
Menurut riset, lebih dari 40% pengunjung akan meninggalkan laman website yang loadingnya lebih dari 3 detik. Lebih buruk lagi, 79 persen dari pengunjung tersebut akan kapok dan tidak akan berkunjung ke website yang kecepatannya buruk.
Untuk itu, penting untuk menjaga audiens yang sudah masuk agar merasa nyaman dalam berselancar dan berinteraksi di website. Untuk mengoptimalkan kecepatan website, Anda bisa membaca ulasan Panda : 20+ Cara Ampuh Mempercepat Loading Website.
2. Halaman Mobile Friendly
Selain kecepatan, faktor lain untuk meningkatkan pengalaman pengguna adalah tampilan website yang ramah pengguna, tak peduli perangkat apapun yang mereka gunakan. Dalam hal ini, penting memastikan website Anda mobile friendly.
Selain berdampak pada engagement rate, website yang mobile friendly juga berkontribusi terhadap peringkat website di mesin pencari. Website yang mobile friendly adalah kuncin penting untuk mempunyai peringkat yang baik di halaman Google.
Beberapa tips untuk mempunyai website yang mobile friendly :
Gunakan tema yang responsif.
Menu navigasi yang simpel.
Pemilihan tipografi font yang tepat. Anda mungkin bisa membaca ulasan 15 Google Font Terbaik untuk Website untuk mendapat ide tentang penerapan font di website.
Kurangi pop-up karena bisa mengganggu pengunjung, terutama pop up yang sulit ditutup.
Konten adalah bagian penting dari sebuah website maupun akun media sosial. Tak peduli apapun platform nya, selalu sajikan konten berkualitas untuk audiens Anda. Konten yang berkualitas akan betah untuk berada di laman Anda dan tidak ragu untuk berinteraksi.
Selain dari isi konten, tambahkan juga gambar pendukung yang menarik. Dengan begitu, pembaca tidak jenuh dengan konten yang mereka baca.
Untuk media sosial, konten interaktif dan video akan saling melengkapi. Buat lah konten video sederhana yang sesuai dengan target audiens untuk meningkatkan keterlibatan.
4. Posting Konten di Jam Terbaik
Dalam media sosial, memposting konten di jam terbaik akan sangat berdampak pada engagement rate. Jam terbaik di sini merupakan rentang waktu dimana audiens sedang aktif- aktifnya berselancar di media sosial.
Menurut studi SproutSocial, waktu terbaik untuk posting di Instagram adalah di hari Rabu jam 11 pagi dan Jumat jam 10 pagi. Sedangkan menurut CoSchedule, waktu terbaik berada di pukul 8-9 pagi dan jam 2 siang.
Sedangkan untuk artikel di blog, analisa waktu posting terbaik bisa kita lihat di Google Analytics.
5. Merespon Komentar Audiens
Jika sudah mempunyai banyak audiens dan mereka cukup aktif di akun medsos Anda, cobalah untuk selalu merespon komentar mereka.
Balasan dari pemilik akun akan membuat follower merasa diperhatikan. Dampaknya, mereka akan menjadi pengikut yang loyal. Selain itu, hal ini juga bisa memancing audiens lain untuk ikut berkomentar di akun Anda.
Semakin banyak interaksi di akun Anda, maka semakin baik engagement rate nya.
6. Menambahkan CTA yang Menarik
Di website atau pun media sosial, sesekali tujuan kita membuat konten adalah untuk mendapatkan lead atau konversi. Untuk itu, jangan lupa untuk menambahkan CTA atau Call to Action di konten Anda.
Untuk di website, pastikan CTA Anda berada di tempat yang tepat dan mudah untuk dijangkau. Tombol CTA juga seharusnya menonjol dan menarik perhatian audiens.
Selain itu, jangan lupa untuk mengemas CTA Anda dengan copywriting yang menarik. Dengan begitu, konten Anda akan memuat CTA yang sulit ditolak.
Kesimpulan
Engagement rate merupakan metrik yang mengukur tingkat keterlibatan audiens dengan konten kita. Dengan pengukuran ini, kita bisa mengetahui seberapa efektif konten tersebut dalam kampanye yang kita lakukan.
Untuk bisa mengukur engagement rate ini, ada beberapa metode yang bisa Anda lakukan, seperti yang Panda ulas di atas. Untuk media sosial, Anda bisa menghitung ER ini dengan mudah hanya dengan menggunakan kalkulator engagement rate.
Setelah mengetahui skor ER kita, jika ternyata masih rendah, cobalah melakukan berbagai upaya optimasi untuk meningkatkan interaksi dengan audiens. Jika skor ER sudah baik, penting untuk terus menjaganya agar kampanye Anda terus optimal.
Bagaimana sih cara ampuh menghilangkan malware hingga tuntas? Jika saat ini Anda sedang mencari tips ini, Panda mengetahui Anda kemungkinan besar sedang berperang melawan malware.
Setuju, ini adalah masalah serius. Namun seperti masalah serius pada umumnya, Anda harus tetap tenang dan berhati- hati agar bisa menangani ini dengan baik dan sampai tuntas ke akarnya.
Di artikel kali ini, Panda akan mengulas secara lengkap cara mengatasi malware yang ada di laptop/ komputer. Mari kita simak bersama!
Apa itu Malware?
Malware merupakan software yang dibuat untuk merusak sistem komputer, jaringan atau server, tanpa sepengetahuan pemiliknya. Sesuai dengan kepanjangan namanya Malicious Software, malware merujuk pada sebutan software yang berbahaya dalam istilah cyber crime.
Serangan malware bisa terjadi pada siapa saja. Mulai dari komputer individu, usaha kecil, perusahaan besar, hingga pemerintahan. Malware biasanya masuk ke komputer melalui file unduhan berbahaya dari browser. Jadi, berhati- hatilah saat berselancar di internet.
Tanda Laptop/ PC yang Terserang Malware
Apakah sudah memastikan jika masalah pada laptop atau komputer Anda ini terjadi karena malware? Nah, untuk mengetahui hal itu, berikut adalah tanda- tanda saat komputer/ laptop terkena malware :
1. Ada Banyak Popup Mencurigakan
Salah satu indikasi adanya serangan malware pada komputer adalah munculnya popup iklan mencurigakan. Pembuat malware ini akan membanjiri komputer korban dengan menampilkan iklan- iklan popup.
Iklan popup rawan untuk diklik, dan saat diklik malware akan mengarahkan pengguna untuk masuk ke website berbahaya.
2. Sering Redirect saat Mengakses Website
Tujuan dari banyak malware biasanya adalah mengarahkan korban untuk membuka website- website tertentu. Untuk melakukan ini, pembuat malware akan melakukan teknik redirect saat Anda masuk ke website, dengan beralih ke situs yang mereka inginkan.
Jika sering mendapati akses website Anda redirect ke situs- situs mencurigakan, mulailah waspada. Terutama saat baru membuka Google dan langsung terjadi redirect mencurigakan.
Tidak jarang, malware juga bisa mengarahkan korban untuk masuk ke website yang mirip dengan website asli yang ingin kita akses.
3. Muncul Notifikasi Berbahaya
Modus lain yang sering pembuat malware gunakan adalah menakut- nakuti korbannya. Korban tiba- tiba sering mendapat notifikasi bahwa laptopnya terjangkit virus berbahaya. Jangan panik, jangan langsung percaya!
Lihatlah apakah notifikasi tersebut datang dari website yang kredibel atau tidak. Pembuat malware biasanya akan membanjiri notifikasi secara bombastis, dan membuat korban terburu- buru untuk mengunduh software yang mereka sediakan.
4. Postingan Misterius di Media Sosial
Munculnya postingan mencurigakan juga bisa menjadi indikasi selanjutnya saat perangkat terjangkit malware. Jika melihat ada postingan tanpa sepengetahuan, waspadalah. Attacker mungkin sudah meretas perangkat Anda dan segera lakukan scanning.
5. Ancaman terhadap Korban
Selain merusak perangkat, ada kemungkinan pembuat malware juga memeras korban. Mereka meminta tebusan dengan memberi ancaman untuk penghapusan data atau menyebarkan data sensitif jika korban tidak melakukan yang dia inginkan.
6. Tools Default Sistem Tidak Berfungsi
Tanda terakhir dari adanya serangan malware adalah tools default dari sistem, seperti Task Manager atau Registry Editor, tidak berfungsi. Malfungsi dari tools dari default system adalah indikasi self-defences dari malare.
Jadi, waspadalah jika tiba- tiba tidak bisa menggunakan tools default dari sistem ya.
Kenali Jenis Malware yang Menyerang
Untuk bisa menangani masalah malware yang muncul, penting untuk mengetahui jenis, behaviour dan spesifikasi malware yang menyerang komputer.
Berikut adalah jenis- jenis malware yang biasa menyerang :
1. Virus
Virus komputer adalah program perangkat lunak yang menggandakan diri dan menempel di file bersih, lalu menyebar dengan cara menyisipkan salinan diri nya ke program atau dokumen lain.
Mereka biasanya akan menginfeksi file dengan kode berbahaya. Virus bisa merusak atau menghapus data di sebuah komputer, menggunakan program email untuk menyebar virus ke komputer lain, hingga menghapus apapun yang ada di dalam hard disk.
Virus sering disebarkan melalui lampiran dalam pesan email atau pesan instan. Itulah sebaiknya kita tidak membuka sembarang lampiran tanpa mengetahui siapa yang mengirim pesan tersebut.
Virus juga bisa menyebar melalui unduhan di internet atau menyamar sebagai lampiran gambar lucu, kartu ucapan, atau file audio dan video. Mereka juga bisa bersembunyi di dalam perangkat lunak bajakan atau file lain yang kita unduh.
2. Worm
Worm merupakan kode komputer yang menyebar tanpa interaksi pengguna. Mereka sebagian besar dimulai dari lampiran email mencurigakan, yang kemudian menginfeksi komputer saat dibuka.
Jenis malware ini bisa menyebar secara otomatis tanpa campur tangan pengguna. Penyebaran ini bisa melalui pesan email jaringan, dan kerentanan sistem operasi. Mereka bisa menciptakan masalah kinerja komputer, stabilitas, dan kinerja jaringan.
3. Trojan
Trojan bekerja dengan cara menyamar sebagai program biasa namun mempunyai instruksi jahat. Pengguna bisa terkena trojan biasanya melalui email atau tersemat pada pengguna saat mereka mengunjungi website yang terinfeksi.
Salah satu trojan yang populer adalah program antivirus palsu yang muncul dan memberi notif bahwa PC Anda terinfeksi. Program ini lalu menginstruksikan Anda untuk menjalankan program tertentu untuk membersihkan PC. Saat aksi ini dilakukan, trojan akan mulai menginfeksi PC.
4. Ransomware
Jenis malware ini banyak menyerang perusahaan, rumah sakit, dan departemen- departemen pemerintah. Ransomware ini sendiri merupakan program malware yang mengenkripsi data dan menahannya sebagai sandra. Jika ingin mendapatkan data ini kembali, korban perlu menebusnya kepada hacker.
5. Fileless Malware
Secara umum malware akan menginsfeksi sebuah sistem dengan sistem file. Sedangkan dalam fileless malware, ada setidaknya lebih dari 50 persen dari semua malware yang tidak secara langsung menggunakan sistem file.
Jenis malware ini biasanya mengeksploitasi dan menyebar di satu memori atua menggunakan obyek OS “non file”, seperti API, registry key atau scheduled tasks.
6. Adware & Malvertising
Adware bekerja mengekspos pengguna ke iklan yang tidak mereka inginkan dan mengandung bahaya. Program adware biasanya akan mengarahkan pencarian browser pengguna ke laman yang mirip dengan web yang mereka cari. Kenyataannya, web itu sebenarnya berisi promosi produk lain.
Sedikit berbeda dengan malvertising. Malvertising adalah penggunaan iklan yang sah, namun secara diam- diam jaringan iklannya mengirimkan malware ke komputer pengguna.
Contohnya saat cyber criminal membayar untuk memasang iklan di sebuah situs. Saat pengguna mengklik iklan, ternyata kode iklan mengarahkan pengunjung ke laman berbahaya atau menginstal malware di komputer mereka.
7. Spyware
Spyware adalah program yang memantau aktivitas penggunanya secara diam- diam dan mengumpulkan informasi penting. Tujuan dari spyware bisa untuk mendapatkan kata sandi, dan data pribadi penting lainnya.
Cara Mengatasi Malware di PC dan Laptop
Ini bagian paling pentingnya, berikut adalah langkah- langkah penting untuk menghilangkan malware di komputer/ laptop :
1. Lakukan Backup Lebih Dulu
Hal paling mendasar yang perlu Anda lakukan adalah melakukan backup data lebih dulu. Lakukan backup data- data penting di laptop Anda di harddisk eksternal atau cloud.
Dengan begitu, jika ada hal- hal yang tidak diinginkan, data Anda tetap tersimpan dengan aman.
2. Putuskan Koneksi Internet
Segera putuskan koneksi internet saat Anda curiga malware sedang menyerang. Hal ini perlu Anda lakukan untuk menghindari transmisi data dari komputer Anda ke pihak lain melalui internet.
Selain itu, koneksi internet juga sering menjadi jalan masuk malware.
3. Jalankan Safe Mode
Safe Mode pada Windows bisa Anda gunakan saat akan memperbaiki masalah di perangkat. Salah satunya adalah masalah yang terjadi saat serangan malware menimpa.
Berikut adalah cara masuk ke Safe Mode di laptop :
Restart komputer atau laptop
Tekan F8 di keyboard
Ada beberapa opsi Safe Mode yang bisa Anda gunakan, yaitu Safe Mode (tanpa jaringan internet), Safe Mode with Networking (dengan koneksi internet), dan Safe Mode with Command Prompt.
Pilih opsi Safe Mode.
4. Hapus Temporary Files
Sebelum melakukan pemindaian menyeluruh, cobalah menghapus temporary files di perangkat Anda. Cara ini membantu proses scanning lebih cepat, meringankan disk space dan bisa menghapus beberapa file malware.
Untuk pengguna Windows 10, Anda bisa menghapus temporrary files ini dengan fitur Disk Cleanup. Coba masuk ke menu start dan ketik Disk Clean Up. Kemudian pilih drive mana yang akan Anda bersihkan.
5. Scan Perangkat dengan Anti Malware
Jika sudah mempunyai software anti virus atau anti malware di laptop Anda, segera lakukan scan perangkat secara menyeluruh. Proses pemindaian virus ini bisa berlangsung mulai dari 15 menit atau hingga satu jam lebih.
Tunggu sampai proses scanning selesai dan software anti malware akan secara otomatis menghapus malware.
6. Menjalankan Windows Defender
Tidak semua pemilik laptop mempunyai software anti malware di perangkatnya. Jika Anda adalah salah satunya, tak perlu khawatir. Pasalnya, Andab isa menggunakan software anti malware bawaan Windows, yaitu Windows Defender.
Untuk menjalankan menu ini, klik Setting > Update & Security > Windows Defender. Anda juga bsia langsung mengetikkan Windows Defender seperti saat mengetik Disk Clean up di atas.
Setelah masuk ke fitur ini, pilih Open Windows Defender Security Center > Virus & Threat Protection > Advanced Scan.
7. Hapus Program Mencurigakan dan Tidak Dikenal
Setelah proses scanning dan menghapus malware selesai, lanjutkan dengan menghapus software/ program mencurigakan di perangkat. Software ini biasa kita kenal dengan sebutan PUP (Potentially Unwanted Programs) dan masuk ke komputer melalui perangkat lunak freeware.
Pertama- tama, lihat daftar program atau software terinstal di perangkat Anda dengan masuk ke Setting > Apps. Setelah itu, jika ada program yang tidak Anda kenal, tap di aplikasi tersebut lalu pilih Uninstall.
8. Lakukan Reset Browser
Seperti yang Panda ungkapkan di atas, malware seringkali bersumber dari unduhan browser. Untuk itu, membersihkan malware dari laptop juga berkaitan dengan browser.
Di poin ini, Panda akan membagikan cara menghilangkan malware dengan cara reset browser ini untuk Google Chrome, Mozilla Firefox dan Microsoft Edge.
Cara menghilangkan malware di browser Google Chrome :
Buka browser Chrome, klik Setting.
Pilih bagian ‘Advanced’ dan temukan opsi ‘Reset and clean up’.
Klik Clean up Computer.
Klik tombol Find.
Tunggu sampai browser mendeteksi adanya software berbahaya. Jika sudah ketemu, klik Remove untuk menghapusnya. Anda akan diminta untuk merestart ulang komputer yang digunakan.
Jika tidak yakin malware hilang, Anda juga bisa mereset browser ke settingan default. Caranya adalah dengang mengklik opsi ‘Restore settings to their original defaults’, di menu ‘Reset and clean up’ tadi.
Menghilangkan Malware di Mozilla Firefox.
Buka browser Mozilla Firefox, dan klik menu ‘Help’
Tap Troubleshooting Information.
Klik Refresh Firefox.
Klik tombol Refresh Firefox di jendela konfirmasi.
Tunggu sejenak, lalu klik Finish.
Menghilangkan Malware di Microsoft Edge :
Klik tombol Start di Taskbar laptop.
Klik Apps and Features.
Cari Microsoft Edge, tap klik Advanced options.
Klik Reset.
8. Melakukan Instal Ulang Sistem
Dalam beberapa kasus, cara menghilangkan malware dari komputer mengharuskan kita untuk menginstal ulang sistem operasi dan aplikasi/ program.
Untuk melakukan langkah ini, pastikan sudah melakukan backup semua file ke drive eksternal. Jangan sampai lupa ya!
Menginstal ulang OS Mac :
Nyalakan Mac dan tunggu hingga logo Apple muncul
Masuk ke Utilitas macOS atau OS X.
Pilih Install Ulang Mac OS X
Menginstall ulang OS Windows
Untuk Windows, dalam fitur kembali ke setelan pabrik, ada dua opsi yang mereka sediakan. Yaitu untuk menyimpan file atau menghapus semuanya.
Pilih tombol Start, lalu pilih Setting > Setting & Security
Tap Recovery, dan pilih opsi Reset This PC > Get Started > Remover Everything.
Tips Melindungi Perangkat dari Malware
Dari postingan Panda di atas, selain cara menghilangkan malware dari laptop, Anda juga mengetahui tanda- tanda perangkat terkena malware. Nah, tentunya kita ingin menghindari malware ini dengan sebaik- baiknya dong?
Agar terhindar dari malware, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan sebagai langkah melindungi perangkat :
1. Selalu Perbarui OS
Meski terkesan sepele, penggunaan OS versi terbaru akan memberikan perlindungan yang lebih baik dari malware. Versi terbaru dari OS menawarkan perbaikan dari versi- versi terdahulu, terutama dari sisi keamanan perangkat.
Jadi, sebagai langkah pencegahan, selalu perbarui sistem operasi baru Anda untuk menghindari masalah keamanan.
2. Scan Antivirus Secara Berkala
Malware biasa menyusup kapan saja dan bersembunyi di program tanpa terdeteksi oleh sistem. Untuk itu, penting untuk mengecek keadaan laptop/ komputer secara berkala. Jika menemukan hal yang mencurigakan, Anda bisa mengatasinya tanpa menunggu dampak yang lebih buruk terjadi.
3. Waspada Saat Menggunakan Wifi Publik Gratis
Wifi publik gratis tanpa password memang menggoda. Dan tidak jarang Anda menemukan wifi gratis tanpa password ini di tempat umum. Nah, untuk di tempat umum, Anda perlu waspada karena tidak tahu siapa penyedia wifi tersebut, berkut resikonya.
Jika terpaksa menggunakan wifi gratis tanpa password karena keadaan darurat, hindari melakukan aktivitas pribadi. Pastikan Anda tidak membuka akun- akun pribadi seperti mobile banking, email, dan sejenisnya. Ini perlu Anda lakukan untuk menghindari tindak pencurian data.
4. Melakukan Backup File
Mempersiapkan backup untuk file- file penting kita merupakan langkah penting untuk mengantisipasi hal- hal tidak terduga seperti malware. Saat malware menyerang komputer, skenario terburuk adalah kehilangan data penting.
Maka dari itu, dengan melakukan backup file secara berkala, resiko kerugian dapat kita minimalisir di awal.
5. Password yang Kuat
Password adalah bagian penting dari perisai keamanan. Menggunakan password yang kuat dan tidak mudah ditebak untuk semua akun dan perangkat sangat penting. Hindari untuk menggunakan password yang sama untuk berbagai akun dan perangkat.
Karena sekali pembuat malware berhasil membobol satu akun di perangkat Anda, akan mudah bagi mereka untuk mengambil alih akun Anda lainnya jika mempunyai password yang sama.
Kesimpulan
Malware bisa menyerang perangkat siapa saja. Dan seringkali, kedatangan mereka karena faktor ketidaksengajaan dan kelengahan. Baik sekali jika kita menyadari dengan cepat kehadiran mereka. Karena jika tidak, efeknya bisa semakin jauh di perangkat kita.
Setelah memahami apa itu malware, tanda- tanda kehadiran malware di laptop kita, Anda bisa mencoba berbagai tips di atas untuk menghilangkan malware dari laptop. Biasanya Anda tidak harus mencoba semua tips, karena beberapa tips saja diterapkan, bisa langsung menghilangkan malware secara efektif.
Namun untuk beberapa kasus yang berat, mengatasi malware di komputer perlu sampai ke tahap melakukan instalasi ulang OS.
Semoga artikel cara menghilangkan malware dan tips mencegah malware ini bermanfaat untuk Anda!